SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Analisa Keandalan 
“Sistem Ballast” 
Anggota Kelompok : 
1. Ananta Pudi Oktavianto 4210100003 
2. Aditya Premata 4210100056 
3. Arrijal Yudha 4211100053 
4. Bayu Setya Pratama 4211100077 
5. Wahyu Rahmadansyah 4212100015 
6. Zein Arfian 4212100036 
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan 
Fakultas Teknologi Kelautan 
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya 
2014
Pengertian 
Sistem ballast adalah salah satu sistem pelayanan di kapal 
yang mengangkut dan mengisi air ballast. Sistem ballast 
berfungsi untuk dapat memposisikan kapaldalam keadaan 
seimbang baik dalam keadaan trim depan maupun belakang, 
maupun keadaan oleng. Dalam perencanaannya adalah dengan 
memasukkan air sebagai bahan ballast agar posisi kapal dapat 
kembali dengan semurna sehingga tidak meninmbulkan dampak 
atau kerugian.
Komponen Secara Umum 
1. Tangki Ballast 
2. Pipa Ballast 
3. Katup dan Fitting 
4. Pompa 
5. Overboard 
6. Seachest
Cara Kerja 
Cara kerja sistem ballast, secara umum adalah untuk mengisi 
tangki ballast yang berada di double bottom, dengan air laut, yang 
diambil dari seachest. Melalui pompa ballast, dan saluran pipa utama 
dan pipa cabang. 
Sistem pompa ballast ditujukan untuk menyesuaikan tingkat 
kemiringan dan draught kapal, sebagai akibat dari perubahan muatan 
kapal sehingga stabilitas dari kapal mampu dipertahankan. Pipa ballast 
dipasang di tangki ceruk haluan dan tangki ceruk buritan, tangki 
double bottom, deep tank, dan tangki samping (side tank). Ballast yang 
diposisikan di tangki ceruk haluan dan buritan ini digunakan untuk 
melayani kondisi trim kapal yang dikehendaki. 
Secara umum dari kerja suatu sistem ballast terbagi menjadi 
tiga, yang pertama bagaimana sistem pengisian tangki ballast dari luar 
ke dalam, kemudian bagaimana membuang air ballast dari dalam 
tangki ke luar, dan bagaimana memindahkan air ballast dari tangki ke 
tangki.
Gambar Sistem
1. Out – In System
Perhitungan Manual : 
Laju kegagalan masing-masing didapatkan didalam panduan OREDA 2002 
 Sea Chest memiliki nilai keandalan 1 karena sea chest merupakan benda 
statis. 
 Gate Valve 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 7,67 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar 
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
 Filter/Striner memiliki nilai keandalan 1 karena sea chest merupakan 
benda statis. 
 Buterfly Valve 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 9,26 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar 
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah 
 Pump 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 1,27 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah 
 Non Return Valve 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 0,36 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar 
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
Kemudian selanjutnya adalah kita menentukan R system pengisian 
tangki ballast dari dalam keluar sebagai berikut : 
R seri pertama (terdiri dari SC, GV, F, GV) : 
R seri kedua (terdiri dari SC, GV, F, GV) : 
Kemudian R seri pertama dan R seri kedua diparallelkan menjadi : 
Maka R Parallel1 = 1 – 0,018252 
= 0,9817
 R seri ketiga (terdiri dari BV, F, P, NRV, BV) : 
 R seri keempat (terdiri dari BV, F, P, NRV, BV) : 
Kemudian R seri ketiga dan R seri keempat diparallelkan menjadi : 
Maka R Parallel2 = 1 – 0,032005 
= 0,9679
Kemudian didapatkan R system keseluruhan dalam 
mengisi tangki ballast dari luar kedalam adalah sebagai berikut : 
= 88,36 %
 Analisis Opsim 
Time Reliability Unreliability 
0 1 0 
876 1 3,50E-08 
1752 1 7,01E-08 
2628 1 1,05E-07 
3504 1 1,40E-07 
4380 1 1,75E-07 
5256 1 2,10E-07 
6132 1 2,45E-07 
7008 1 2,80E-07 
7884 1 3,15E-07 
8760 1 3,50E-07
2. In – Out System
Perhitungan Manual : 
Laju kegagalan masing-masing didapatkan didalam panduan OREDA 2002 
 Gate Valve 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 7,67 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar 
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
 Filter/Striner memiliki nilai keandalan 1 karena sea chest merupakan 
benda statis. 
 Buterfly Valve 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 9,26 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar 
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah 
 Pump 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 1,27 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah 
 Non Return Valve 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 0,36 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar 
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
Kemudian selanjutnya adalah kita menentukan R system pengisian 
tangki ballast dari dalam keluar sebagai berikut : 
R seri pertama (terdiri dari BV, NRV, P, F, BV) : 
R seri kedua (terdiri dari BV, NRV, P, F, BV) : 
Kemudian R seri pertama dan R seri kedua diparallelkan menjadi : 
Maka R Parallel1 = 1 – 0,032005 
= 0,9679
 R seri ketiga (terdiri dari GV dan NRV) : 
 R seri keempat (terdiri dari GV dan NRV) : 
Kemudian R seri ketiga dan R seri keempat diparallelkan menjadi : 
Maka R Parallel2 = 1 – 0,006288 
= 0,9937
Kemudian didapatkan R system keseluruhan dalam 
membuang keluar air tangki ballast dari dalam keluar adalah 
sebagai berikut : 
= 89,44 %
 Analisis Opsim 
Time Reliability Unreliability 
0 1 0 
876 1 5,56E-08 
1752 1 1,11E-07 
2628 1 1,67E-07 
3504 1 2,22E-07 
4380 1 2,78E-07 
5256 1 3,33E-07 
6132 1 3,89E-07 
7008 1 4,45E-07 
7884 0,999999 5,00E-07 
8760 0,999999 5,56E-07
3. Tank – Tank System
Perhitungan Manual : 
Laju kegagalan masing-masing didapatkan didalam panduan OREDA 2002 
 Gate Valve 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 7,67 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar 
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
 Filter/Striner memiliki nilai keandalan 1 karena sea chest merupakan 
benda statis. 
 Buterfly Valve 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 9,26 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar 
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah 
 Pump 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 1,27 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah 
 Non Return Valve 
Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 0,36 
setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF 
sebesar 
R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
Kemudian selanjutnya adalah kita menentukan R system pengisian 
tangki ballast dari dalam keluar sebagai berikut : 
R seri pertama (terdiri dari BV, NRV, P, F, BV) : 
R seri kedua (terdiri dari BV, NRV, P, F, BV) : 
Kemudian R seri pertama dan R seri kedua diparallelkan menjadi : 
Maka R Parallel1 = 1 – 0,032005 
= 0,9679
Kemudian didapatkan R system keseluruhan dalam 
mengisi dari tangki ke tangki adalah : 
= 83,71 %
 Analisis Opsim 
Time Reliability Unreliability 
0 1 0 
876 1 1,40E-08 
1752 1 2,80E-08 
2628 1 4,20E-08 
3504 1 5,61E-08 
4380 1 7,01E-08 
5256 1 8,41E-08 
6132 1 9,81E-08 
7008 1 1,12E-07 
7884 1 1,26E-07 
8760 1 1,40E-07
Kesimpulan 
Keandalan digunakan untuk menghitung berapa besar suatu komponen 
dapat berjalan dengan sukses dalam waktu tertentu dan kondisi tertentu. Dalam 
kehidupan saat ini, sangat disadari bahwa konsep keandalan juga diperlukan dalam 
dunia engineering. Dimana keandalan, ketersediaan adalah bagian dari science yang 
dipergunakan untuk menginterpretasikan data, mengolah data dan menjadikannya 
informasi dalam hubungannya dengan proses pengambilan keputusan. Sehingga 
dalam tugas pengolahan data mengenai sistem ballast ini merupakan salah satu wujud 
atau aplikasi nyata ilmu keandalan dan manajemen perawatan dalam dunia marine 
engineering. 
Dalam proses menghitung keandalan suatu sistem, ada beberapa langkah 
yang sebaiknya kita lakukan bersama, diantaranya kita harus memahami bagaimana 
cara kerja sistem tersebut, kemudian kita menyederhanakan sistem tersebut bisa 
dengan menggunakan diagram block, kemudian kita harus mengetahui parameter 
data yang ada pada tiap-tiap komponen, setelah itu kita bisa menghitung keandalan 
sebuah komponen dan pada akhirnya kita dapat mengetahui keandalan suatu sistem 
tersebut.
Terimakasih ~

More Related Content

What's hot

Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapaltanalialayubi
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapaltanalialayubi
 
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerRencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerHaqiqi Muchammad
 
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdfNO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdfSutrisnoPrayogo
 
Pencegahan polusi kapal
Pencegahan polusi kapalPencegahan polusi kapal
Pencegahan polusi kapalComputers
 
Analisis stabilitas bendung
Analisis stabilitas bendungAnalisis stabilitas bendung
Analisis stabilitas bendungRizky Fitri
 
Kd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapalKd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapalrobert hokoyoku
 
Teknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapalTeknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapaltanalialayubi
 
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...Didik Purwiyanto Vay
 
desain kapal
desain kapaldesain kapal
desain kapalichon .
 
9. alat pemandu pelayaran
9. alat pemandu pelayaran9. alat pemandu pelayaran
9. alat pemandu pelayaranOkiDwipriyatno
 
Lines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cbLines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cbNarukami Seta
 
0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)Niko Sh
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)tanalialayubi
 
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...politeknik negeri madura
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Yogga Haw
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapaltanalialayubi
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Trisunan Pamungkas
 

What's hot (20)

Proses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapalProses pembuatan kapal
Proses pembuatan kapal
 
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik KapalPerencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
Perencanaan Kebutuhan Listrik Kapal
 
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal TankerRencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
Rencana Garis (Lines Plan) - Cara Membuat Kapal Tanker
 
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdfNO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
 
Pencegahan polusi kapal
Pencegahan polusi kapalPencegahan polusi kapal
Pencegahan polusi kapal
 
Analisis stabilitas bendung
Analisis stabilitas bendungAnalisis stabilitas bendung
Analisis stabilitas bendung
 
Kd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapalKd 2 bagian bagian kapal
Kd 2 bagian bagian kapal
 
Teknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapalTeknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapal
 
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
 
desain kapal
desain kapaldesain kapal
desain kapal
 
9. alat pemandu pelayaran
9. alat pemandu pelayaran9. alat pemandu pelayaran
9. alat pemandu pelayaran
 
Lines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cbLines plan cargo 0,72 cb
Lines plan cargo 0,72 cb
 
0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)0 kekuatan kapal (2014)
0 kekuatan kapal (2014)
 
Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)Alas ganda (double bottom)
Alas ganda (double bottom)
 
Perhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapalPerhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapal
 
TBK - Stabilitas Kapal
TBK - Stabilitas KapalTBK - Stabilitas Kapal
TBK - Stabilitas Kapal
 
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Neg...
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapal
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5
 

Similar to Analisa keandalan sistem ballast

Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Annisa Icha
 
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxssuserfcf8da1
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikFransiska Puteri
 
Final project of process control
Final project of process controlFinal project of process control
Final project of process controlFitra Dani
 
Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran Bung HaFied
 
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)gunawanzharfan
 
Flow simulator group e
Flow simulator group eFlow simulator group e
Flow simulator group eIndiana Agak
 
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxPerencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxanisa321586
 
Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2likatia
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstoneumammuhammad27
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Moh Ali Fauzi
 
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdf
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdfPemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdf
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdfyusuf699644
 
Laporan dinamika tangki kelompok 2
Laporan dinamika tangki kelompok 2Laporan dinamika tangki kelompok 2
Laporan dinamika tangki kelompok 2Rima Puspitasari
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
 
Sistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumaticSistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumaticSaoloan Naiborhu
 
Metering and regulating system
Metering and regulating system Metering and regulating system
Metering and regulating system mohamad ansorullah
 

Similar to Analisa keandalan sistem ballast (20)

Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC Laporan Praktikum rangkaian RC
Laporan Praktikum rangkaian RC
 
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
 
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanikITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
ITP UNS Semester 3, Satuan Operasi 2: Pemisahan secara mekanik
 
Final project of process control
Final project of process controlFinal project of process control
Final project of process control
 
Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran Laporan praktikum rugi rugi aliran
Laporan praktikum rugi rugi aliran
 
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
Hidrolik dan Elektro-Hidrolik (Hydraulic and Electrical-Hidraulic)
 
Flow simulator group e
Flow simulator group eFlow simulator group e
Flow simulator group e
 
4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop4. pengukuran dengan_osciloscop
4. pengukuran dengan_osciloscop
 
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptxPerencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
Perencanaan Pemilihan Pompa Sentrifugal untuk Penyaluran Air Bersih.pptx
 
Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
Laporan Percobaan 3 (Common Emitter)
 
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itbLaporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
Laporan praktikum aliran seragam ( modul 2 )itb
 
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdf
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdfPemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdf
Pemeliharaan-pembangkit-listrik-tenaga-diesel.pdf
 
Laporan dinamika tangki kelompok 2
Laporan dinamika tangki kelompok 2Laporan dinamika tangki kelompok 2
Laporan dinamika tangki kelompok 2
 
4312100026 - Presentasi
4312100026 - Presentasi4312100026 - Presentasi
4312100026 - Presentasi
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Proses pencampuran udara
Proses pencampuran udaraProses pencampuran udara
Proses pencampuran udara
 
Sistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumaticSistem Penomoran diagram pneumatic
Sistem Penomoran diagram pneumatic
 
Metering and regulating system
Metering and regulating system Metering and regulating system
Metering and regulating system
 

Recently uploaded

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 

Recently uploaded (9)

2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 

Analisa keandalan sistem ballast

  • 1. Analisa Keandalan “Sistem Ballast” Anggota Kelompok : 1. Ananta Pudi Oktavianto 4210100003 2. Aditya Premata 4210100056 3. Arrijal Yudha 4211100053 4. Bayu Setya Pratama 4211100077 5. Wahyu Rahmadansyah 4212100015 6. Zein Arfian 4212100036 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya 2014
  • 2. Pengertian Sistem ballast adalah salah satu sistem pelayanan di kapal yang mengangkut dan mengisi air ballast. Sistem ballast berfungsi untuk dapat memposisikan kapaldalam keadaan seimbang baik dalam keadaan trim depan maupun belakang, maupun keadaan oleng. Dalam perencanaannya adalah dengan memasukkan air sebagai bahan ballast agar posisi kapal dapat kembali dengan semurna sehingga tidak meninmbulkan dampak atau kerugian.
  • 3. Komponen Secara Umum 1. Tangki Ballast 2. Pipa Ballast 3. Katup dan Fitting 4. Pompa 5. Overboard 6. Seachest
  • 4. Cara Kerja Cara kerja sistem ballast, secara umum adalah untuk mengisi tangki ballast yang berada di double bottom, dengan air laut, yang diambil dari seachest. Melalui pompa ballast, dan saluran pipa utama dan pipa cabang. Sistem pompa ballast ditujukan untuk menyesuaikan tingkat kemiringan dan draught kapal, sebagai akibat dari perubahan muatan kapal sehingga stabilitas dari kapal mampu dipertahankan. Pipa ballast dipasang di tangki ceruk haluan dan tangki ceruk buritan, tangki double bottom, deep tank, dan tangki samping (side tank). Ballast yang diposisikan di tangki ceruk haluan dan buritan ini digunakan untuk melayani kondisi trim kapal yang dikehendaki. Secara umum dari kerja suatu sistem ballast terbagi menjadi tiga, yang pertama bagaimana sistem pengisian tangki ballast dari luar ke dalam, kemudian bagaimana membuang air ballast dari dalam tangki ke luar, dan bagaimana memindahkan air ballast dari tangki ke tangki.
  • 6. 1. Out – In System
  • 7. Perhitungan Manual : Laju kegagalan masing-masing didapatkan didalam panduan OREDA 2002  Sea Chest memiliki nilai keandalan 1 karena sea chest merupakan benda statis.  Gate Valve Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 7,67 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
  • 8.  Filter/Striner memiliki nilai keandalan 1 karena sea chest merupakan benda statis.  Buterfly Valve Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 9,26 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah  Pump Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 1,27 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar
  • 9. R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah  Non Return Valve Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 0,36 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
  • 10.
  • 11. Kemudian selanjutnya adalah kita menentukan R system pengisian tangki ballast dari dalam keluar sebagai berikut : R seri pertama (terdiri dari SC, GV, F, GV) : R seri kedua (terdiri dari SC, GV, F, GV) : Kemudian R seri pertama dan R seri kedua diparallelkan menjadi : Maka R Parallel1 = 1 – 0,018252 = 0,9817
  • 12.  R seri ketiga (terdiri dari BV, F, P, NRV, BV) :  R seri keempat (terdiri dari BV, F, P, NRV, BV) : Kemudian R seri ketiga dan R seri keempat diparallelkan menjadi : Maka R Parallel2 = 1 – 0,032005 = 0,9679
  • 13. Kemudian didapatkan R system keseluruhan dalam mengisi tangki ballast dari luar kedalam adalah sebagai berikut : = 88,36 %
  • 14.  Analisis Opsim Time Reliability Unreliability 0 1 0 876 1 3,50E-08 1752 1 7,01E-08 2628 1 1,05E-07 3504 1 1,40E-07 4380 1 1,75E-07 5256 1 2,10E-07 6132 1 2,45E-07 7008 1 2,80E-07 7884 1 3,15E-07 8760 1 3,50E-07
  • 15. 2. In – Out System
  • 16. Perhitungan Manual : Laju kegagalan masing-masing didapatkan didalam panduan OREDA 2002  Gate Valve Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 7,67 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
  • 17.  Filter/Striner memiliki nilai keandalan 1 karena sea chest merupakan benda statis.  Buterfly Valve Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 9,26 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah  Pump Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 1,27 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar
  • 18. R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah  Non Return Valve Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 0,36 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
  • 19.
  • 20. Kemudian selanjutnya adalah kita menentukan R system pengisian tangki ballast dari dalam keluar sebagai berikut : R seri pertama (terdiri dari BV, NRV, P, F, BV) : R seri kedua (terdiri dari BV, NRV, P, F, BV) : Kemudian R seri pertama dan R seri kedua diparallelkan menjadi : Maka R Parallel1 = 1 – 0,032005 = 0,9679
  • 21.  R seri ketiga (terdiri dari GV dan NRV) :  R seri keempat (terdiri dari GV dan NRV) : Kemudian R seri ketiga dan R seri keempat diparallelkan menjadi : Maka R Parallel2 = 1 – 0,006288 = 0,9937
  • 22. Kemudian didapatkan R system keseluruhan dalam membuang keluar air tangki ballast dari dalam keluar adalah sebagai berikut : = 89,44 %
  • 23.  Analisis Opsim Time Reliability Unreliability 0 1 0 876 1 5,56E-08 1752 1 1,11E-07 2628 1 1,67E-07 3504 1 2,22E-07 4380 1 2,78E-07 5256 1 3,33E-07 6132 1 3,89E-07 7008 1 4,45E-07 7884 0,999999 5,00E-07 8760 0,999999 5,56E-07
  • 24. 3. Tank – Tank System
  • 25. Perhitungan Manual : Laju kegagalan masing-masing didapatkan didalam panduan OREDA 2002  Gate Valve Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 7,67 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
  • 26.  Filter/Striner memiliki nilai keandalan 1 karena sea chest merupakan benda statis.  Buterfly Valve Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 9,26 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah  Pump Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 1,27 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar
  • 27. R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah  Non Return Valve Didalam panduan OREDA 2002 didapatkan laju kegagalan sebesar 0,36 setiap 106 jam, maka : maka didapatkan MTTF sebesar R suksespada t = 1 tahun (1 th = 8760 jam) adalah
  • 28.
  • 29. Kemudian selanjutnya adalah kita menentukan R system pengisian tangki ballast dari dalam keluar sebagai berikut : R seri pertama (terdiri dari BV, NRV, P, F, BV) : R seri kedua (terdiri dari BV, NRV, P, F, BV) : Kemudian R seri pertama dan R seri kedua diparallelkan menjadi : Maka R Parallel1 = 1 – 0,032005 = 0,9679
  • 30. Kemudian didapatkan R system keseluruhan dalam mengisi dari tangki ke tangki adalah : = 83,71 %
  • 31.  Analisis Opsim Time Reliability Unreliability 0 1 0 876 1 1,40E-08 1752 1 2,80E-08 2628 1 4,20E-08 3504 1 5,61E-08 4380 1 7,01E-08 5256 1 8,41E-08 6132 1 9,81E-08 7008 1 1,12E-07 7884 1 1,26E-07 8760 1 1,40E-07
  • 32. Kesimpulan Keandalan digunakan untuk menghitung berapa besar suatu komponen dapat berjalan dengan sukses dalam waktu tertentu dan kondisi tertentu. Dalam kehidupan saat ini, sangat disadari bahwa konsep keandalan juga diperlukan dalam dunia engineering. Dimana keandalan, ketersediaan adalah bagian dari science yang dipergunakan untuk menginterpretasikan data, mengolah data dan menjadikannya informasi dalam hubungannya dengan proses pengambilan keputusan. Sehingga dalam tugas pengolahan data mengenai sistem ballast ini merupakan salah satu wujud atau aplikasi nyata ilmu keandalan dan manajemen perawatan dalam dunia marine engineering. Dalam proses menghitung keandalan suatu sistem, ada beberapa langkah yang sebaiknya kita lakukan bersama, diantaranya kita harus memahami bagaimana cara kerja sistem tersebut, kemudian kita menyederhanakan sistem tersebut bisa dengan menggunakan diagram block, kemudian kita harus mengetahui parameter data yang ada pada tiap-tiap komponen, setelah itu kita bisa menghitung keandalan sebuah komponen dan pada akhirnya kita dapat mengetahui keandalan suatu sistem tersebut.