SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
DEPARTMENT OF CHEMICAL ENGINEERING
UNIVERSITY OF RIAU
REPORT
COURSE: FINAL PROJECT OF PROCESS CONTROL
PROCESS CONTROL OF CSTR FOR ETHYL ACETATE PRODUCTION

SUBMITTED TO
ZULFANSYAH, S.T., M.T. & HARI RIONALDO, S.T., M.T.

SUBMISSION DATE
JUNE, 20th 2012

FITRA DANI
0907121108
CONTENTS

MASS & ENERGY BALANCE
DYNAMIC OF PROCESS
PROCESS CONTROL
SIMULINK MATLAB
ZIEGLER-NICHOLS TUNING
Deskripsi Proses
Proses pembuatan etil asetat membutuhkan bahan baku berupa asetaldehid
dengan kemurnian 95% dan katalis yang disimpan dalam tangki penyimpanan
bahan. Asetaldehid dan katalis diumpankan ke dalam reaktor tangki berpengaduk
(CSTR) beserta campuran cairan dari arus recycle. Cairan tersebut akan melewati
pemanas (HE-01 dan HE-02) sehingga kondisi cairan sesuai dengan kondisi
operasi di dalam reaktor yaitu 1000C dan 1,6 atm. Reaksi yang terjadi dalam
reaktor dengan konversi 55% adalah sebagai berikut.
2CH3CHO

CH3COOC2H5

Cairan hasil keluaran reaktor selanjutnya dilewatkan expansion valve dan
pendingin. Cairan akan dimurnikan dari 97% menjadi 99%, maka dipompa
menuju menara distilasi yang sebelumnya dilewatkan pemanas sehingga suhu
menjadi 94,320C. Hasil atas dari menara distilasi yang berupa etil asetat dipompa
menuju tangki penyimpanan produk yang sebelumnya dilewatkan pendingin
sehingga suhu menjadi 500C. Sedangkan hasil bawah langsung dialirkan menuju
unit pengolahan lanjut (UPL). Hasil bawah dari menara distilasi direcycle, dimana
sebesar 25% cairan dialirkan menuju UPL. Sebelum direcycle menuju reaktor,
campuran akan dipompa menjadi satu aliran dengan umpan segar asetaldehid dan
katalis yang kemudian akan dipanaskan di pemanas HE untuk memenuhi kondisi
operasi reaktor.

Data-data Simulasi
F/V

= 1 hour-1

k0

= 14825 x 3600 hour-1

Entalpi = 21903 J/kg mol
Ea

= 49740.6 kJ/kg mol

pcP

= 2100 kJ/m3 0C

Tc

= 250C

CAi0

= 10 kg mol/m3

UA/V

= 1050 kJ/m3 0C hour

Ti0

= 300C
Tujuan Pengendalian
Dengan mengendalikan level dan temperatur coolant dalam reaktor diharapkan
reaksi dapat berjalan optimal.
Secara kualitatif
1. Menjaga level cairan dalam CSTR pada suatu nilai
2. Menjaga temperatur reaktor pada nilai tertentu
Secara kuantitatif
1. Menjaga level cairan +5% dari 1,5 meter
2. Menjaga temperatur reaktor pada +5% dari 1000C

Variabel Manipulasi dan Disturbansi
Variabel manipulasi seperti terlihat pada Gambar 1 yaitu laju alir umpan dan laju
alir steam, sedangkan variabel disturbansi dapat berupa temperatur umpan,
komposisi umpan dan temperatur steam. Measured variabel adalah temperatur dan
tinggi level cairan dalam CSTR sedangkan unmeasured variabel berupa
konsentrasi keluaran CSTR.

Gambar 1 Sistem pengendalian CSTR pada produksi etil asetat
Neraca Massa dan Neraca Energi
Neraca Massa Total
[accumulation of total mass in tank] [input of total mass in tank] [output of total mass from tank]
=
time
time
time

d(ρV)
=ρi Fi-ρo Fo
dt

(1)

Diasumsikan pengadukan sempurna, sehingga densitas di dalam dan keluaran
reaktor memiliki nilai yang sama.
ρo dV
=ρi Fi-ρo Fo
dt
A

dh
=Fi-Fo
dt

(2)
(3)

Transformasi Laplace menghasilkan
h(s)=

1
1
Fi(s) 
Fo(s)
0.5s
0.5s

(4)

Neraca Massa Komponen A (asetaldehid)
[accumulation of A mass in tank] [input of A mass in tank] [output of A mass from tank]
=
 rA V
time
time
time

d(CAV)
 CAi Fi-CA Fo  rAV
dt

(5)

CA dV V dCA

 CAi Fi-CA Fo  rAV
dt
dt

(6)

Masukkan persamaan (3) ke persamaan (6) sehingga
V dCA
 CAi Fi-CA Fo  rAV
dt

(7)

Reaksi merupakan irreversible dan orde 1, sehingga
r=k1 CA=k0 e-Ea/RT CA

(8)

Masukkan persamaan (8) ke persamaan (7), menjadi
V dCA
=CAi Fi-CA Fo-V(k0 exp(-Ea/RT) CA)
dt

(9)
Dengan cara yang sama diperoleh neraca massa komponen B (etil asetat) sebagai
berikut.
VdCB
=-CB Fo+V(k0 exp(-Ea/RT)CA)
dt

(10)

Persamaan (9) merupakan persamaan non-linear dikarenakan terdapat fungsi
eksponensial pada konstanta laju reaksi. Oleh karena itu, persamaan ini
dilinearisasi terlebih dahulu menggunakan deret Taylor.
e-Ea/RT CA=e -Ea/RTs CAs+(

d(e -Ea1/RT CA )
d(e -Ea1/RT CA )
)Ts,CAs(T-Ts)+(
) Ts,CAs(C A-C As)
dT
dCA

e-Ea/RT CA=e-Ea/RTs CAs+

Ea -Ea/RTs
e
CAs(T-Ts)+e -Ea/RTs (CA-CAs)
2
RTs

(11)

(12)

Persamaan (9) menjadi,
V dCA
Ea -Ea/RTs
=CAi Fi-CA Fo-V(k0 (e-Ea/RTs CAs+
e
CAs(T-Ts)+e-Ea/RTs (CA-CAs)))
2
dt
RTs

(13)

Dengan menggunakan persamaan deviasi, persamaan (13) menjadi
V dCA'
Ea -Ea/RTs
=CAi' Fi-CA' Fo-V(k0 (
e
CAs(T')+e-Ea/RTs (CA'))
dt
RTs 2

(14)

Masukkan data-data simulasi dan transformasi Laplace menghasilkan
CA'(s)=

1
0.012
CAi'(s)T'(s)
s+1.195
s+1.195

(15)

Neraca Panas Total
[accumulation of total energy] [input of energy with feed] [output of energy with outlet]
=
Q
time
time
time

ρFCp (Ti-T)+HRV(k0 exp(-Ea/RT) CA)-UA(T-Tc)=

 VCp dT
dt

(16)

Linearisasi eksponensial seperti pada persamaan (11), sehingga
ρFCp (Ti-T)+HRV(k0(e -Ea/RTs CAs+

Ea -Ea/RTs
VCp dT
e
CAs(T-Ts)+e-Ea/RTs (CA-CAs)))-UA(T-Tc)=
RTs 2
dt

(17)

Ubah ke bentuk persamaan deviasi menjadi
F
 HR
Ea -Ea/RTs
UA
dT'
(Ti'-T')+
(k 0(
e
C As(T')+e-Ea/RTs (C A'))(T'-Tc')=
2
V
 Cp
RTs
 CpV
dt

(18)
Masukkan data-data simulasi dan transformasi Laplace menghasilkan
s T'(s)=Ti'(s)-1.371T'(s)+0.5Tc'(s)+2.04CA'(s)

(19)

Substitusi persamaan (15) ke persamaan (19) sehingga
T'(s)=

0.601s  0.719
0.3 s  0.359
1.227
Ti '(s ) 
Tc '(s ) 
CAi '(s )
0.601s 2  1.543s  1
0.601s 2  1.543 s  1
0.601 s 2 1.543 s 1

(20)

Simulink Matlab
Pengendalian Level CSTR
Transfer fungsi untuk masing-masing komponen pada Gambar 2 adalah sebagai
berikut.
Process h(s)=

1
1
Fi(s) 
Fo(s)
0.5s
0.5s

Measuring device hm(s)=

1
h(s)
s s9
2

Controller error=hsp(s)-hm(s)
Control valve Gv = Kv = 1

Gambar 2 Feedback close loop level control
Pengendalian Temperatur CSTR
Transfer fungsi untuk masing-masing komponen pada Gambar 3 adalah sebagai
berikut.
Process
T'(s)=

0.601s  0.719
0.3 s  0.359
1.227
Ti '(s ) 
Tc '(s ) 
CAi '(s )
2
2
0.601s  1.543s  1
0.601s  1.543 s  1
0.601 s 2 1.543 s 1

Measuring device Tm(s)=

1
T(s)
s9

Controller error=Tsp(s)-Tm(s)
Control valve Gv =

1
s2

Gambar 3 Feedback close loop temperature control

Ziegler-Nichols (ZN) Tuning
Tuning menggunakan metode ZN dilakukan dengan trial-error sehingga kurva
membentuk osilasi yang beraturan. Tuning dilakukan dengan mengubah setpoint
tanpa adanya gangguan. Dalam tuning ZN, nilai gain (Kcu) divariasikan
sedangkan nilai  I dan  D sama dengan nol. Dengan mengetahui nilai Kcu dan
Pu (jarak antara dua puncak osilasi) maka nilai  I dan  D dapat diketahui seperti
pada Tabel 1 berikut. Gambar 4 menunjukkan tuning pada pengendalian level,
nilai Kcu dan Pu yang diperoleh adalah 4.5 dan 2.67. Tuning pengendalian suhu
pada Gambar 5 menghasilkan Kcu dan Pu masing-masing 770 dan 1.47.
Tabel 1 Kriteria ZN tuning
Controller
Proportional (P)
ProportionalIntegral (PI)
ProportionalIntegral-Derivatif
(PID)

Kc
0.5Kcu

I
-

D
-

0.45Kcu

Pu/1.2

-

0.8Kcu

Pu/2

Pu/8

Gambar 4 Tuning pengendalian h

Gambar 5 Tuning pengendalian T

Tabel 2 Hasil ZN tuning
Controller
Proportional (P)
Proportional-Integral (PI)
Proportional-IntegralDerivatif (PID)
Controller
Proportional (P)
Proportional-Integral (PI)
Proportional-IntegralDerivatif (PID)

Level control
Kc
2.25
2.025
3.6

I
2.225

D
-

1.335

0.33375

Temperature control
Kc
I
385
346.5
1.225
616

0.735

D
-

0.18375
Pada Gambar 6a terlihat berbagai respon dari controller pada kasus servo
(perubahan setpoint). Mode P tampak baik digunakan ketika setpoint diubah, hal
ini ditunjukkan dengan kurva yang tidak berosilasi serta tidak memiliki overshoot
sedangkan respon mode PI dan PID berosilasi sebelum mencapai nilai setpoint
baru. Gambar 6b menunjukkan ketika sistem diberikan gangguan (step) dari luar
maka mode P tidak dapat mengatasi load tersebut. Tampak pada gambar, kurva
mode P turun dan tidak mampu kembali pada setpoint awal. Mode PID
memberikan respon terbaik terhadap gangguan, hal ini ditunjukkan dengan waktu
respon yang lebih cepat daripada mode PI serta berosilasi lebih pendek.
Gambar 7 menunjukkan gangguan yang diberikan oleh C Ai lebih kecil
daripada gangguan yang diberikan Ti. Hal ini dapat terlihat dari overshoot yang
ditimbulkan oleh Ti lebih besar daripada CAi. Pada Gambar 7a, mode P dan PI
lebih stabil ketika sistem diberikan perlakuan servo sedangkan mode PID terlihat
berosilasi lebih panjang. Gambar 7b dan 7c menunjukkan respon controller yang
buruk. Hal ini ditandai dengan tidak satupun mode yang dapat mempertahankan
setpoint ketika diberi gangguan. Pemilihan fungsi transfer yang keliru pada Gv
dan Gm dapat menyebabkan hal ini terjadi.

(a)

(b)

Gambar 6 Pengendalian level dengan controller P (kuning), PI (merah) dan PID
(biru) (a) servo (b) regulatory
(a)

(b)

(c)

Gambar 7 Pengendalian temperatur dengan controller P (biru), PI (merah) dan
PID (kuning) (a) servo (b) gangguan CAi (c) gangguan Ti

More Related Content

What's hot

05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-pptwahyuddin S.T
 
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Usman Usman
 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massaEggy Brilyan
 
Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2likatia
 
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamikaTermodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamikajayamartha
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRsartikot
 
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAnalisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAli Hasimi Pane
 
Ppt ppi kim 39-20130826
Ppt ppi kim 39-20130826Ppt ppi kim 39-20130826
Ppt ppi kim 39-20130826Gigin Ginanjar
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKAlichor ch
 
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimiaPertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimiaSaya Kamu
 
Reactor volume konstan
Reactor volume konstanReactor volume konstan
Reactor volume konstansartikot
 
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimiaBismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimiaTEKNIK KIMIA
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Gayuh Permadi
 
Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Ulil Anshori
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamikaaldi1997
 
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energiTermodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energijayamartha
 

What's hot (20)

03 a termo2
03 a termo203 a termo2
03 a termo2
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
 
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa
 
Plta & teori kontrol 2
Plta & teori kontrol   2Plta & teori kontrol   2
Plta & teori kontrol 2
 
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamikaTermodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipseAnalisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
Analisa perpindahan panas konveksi paksa pada pipa ellipse
 
Ppt ppi kim 39-20130826
Ppt ppi kim 39-20130826Ppt ppi kim 39-20130826
Ppt ppi kim 39-20130826
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
 
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimiaPertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
Pertemuan 2-dan-3 dasar2-kinetika-reaksi-kimia
 
Ratb
RatbRatb
Ratb
 
Reactor volume konstan
Reactor volume konstanReactor volume konstan
Reactor volume konstan
 
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimiaBismo yuswan-matematika teknik-kimia
Bismo yuswan-matematika teknik-kimia
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamika
 
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energiTermodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
Termodinamika (1 - 2) f termodinamika_dan_energi
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 

Similar to Final project of process control

Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxssuserfcf8da1
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxPRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxNariyahSilvianaErwan
 
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)nanda_auliana
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaFadhly M S
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
kendalibab1pengantarpengendalianproses.ppt
kendalibab1pengantarpengendalianproses.pptkendalibab1pengantarpengendalianproses.ppt
kendalibab1pengantarpengendalianproses.pptRenzaRifaldi
 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxremanumyeye
 
Motor Speed Control System
Motor Speed Control SystemMotor Speed Control System
Motor Speed Control SystemLusiana Diyan
 
Siklus pelaksanaan (execution cycle)
Siklus pelaksanaan (execution cycle)Siklus pelaksanaan (execution cycle)
Siklus pelaksanaan (execution cycle)Lusiana Diyan
 
E4141 sistem kawalan 1 unit3
E4141 sistem kawalan 1 unit3E4141 sistem kawalan 1 unit3
E4141 sistem kawalan 1 unit3Asraf Malik
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
Dasar pemrosesan termal udara 1
Dasar pemrosesan termal udara 1Dasar pemrosesan termal udara 1
Dasar pemrosesan termal udara 1Dedep Tohpati
 
Feedback and Feedforward Control (1).pptx
Feedback and Feedforward Control (1).pptxFeedback and Feedforward Control (1).pptx
Feedback and Feedforward Control (1).pptxmajestievangelistado
 

Similar to Final project of process control (20)

Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptxMateri kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
Materi kuliah ke- 3 Motor bakar.pptx
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxPRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
 
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
 
Efek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- ThermodinamikaEfek Panas- Thermodinamika
Efek Panas- Thermodinamika
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
kendalibab1pengantarpengendalianproses.ppt
kendalibab1pengantarpengendalianproses.pptkendalibab1pengantarpengendalianproses.ppt
kendalibab1pengantarpengendalianproses.ppt
 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamika
 
Ii.gas ideal
Ii.gas idealIi.gas ideal
Ii.gas ideal
 
distilasi.ppt
distilasi.pptdistilasi.ppt
distilasi.ppt
 
Motor Speed Control System
Motor Speed Control SystemMotor Speed Control System
Motor Speed Control System
 
Siklus pelaksanaan (execution cycle)
Siklus pelaksanaan (execution cycle)Siklus pelaksanaan (execution cycle)
Siklus pelaksanaan (execution cycle)
 
E4141 sistem kawalan 1 unit3
E4141 sistem kawalan 1 unit3E4141 sistem kawalan 1 unit3
E4141 sistem kawalan 1 unit3
 
Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14Kd meeting 13 14
Kd meeting 13 14
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Dasar pemrosesan termal udara 1
Dasar pemrosesan termal udara 1Dasar pemrosesan termal udara 1
Dasar pemrosesan termal udara 1
 
Feedback and Feedforward Control (1).pptx
Feedback and Feedforward Control (1).pptxFeedback and Feedforward Control (1).pptx
Feedback and Feedforward Control (1).pptx
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Final project of process control

  • 1. DEPARTMENT OF CHEMICAL ENGINEERING UNIVERSITY OF RIAU REPORT COURSE: FINAL PROJECT OF PROCESS CONTROL PROCESS CONTROL OF CSTR FOR ETHYL ACETATE PRODUCTION SUBMITTED TO ZULFANSYAH, S.T., M.T. & HARI RIONALDO, S.T., M.T. SUBMISSION DATE JUNE, 20th 2012 FITRA DANI 0907121108 CONTENTS MASS & ENERGY BALANCE DYNAMIC OF PROCESS PROCESS CONTROL SIMULINK MATLAB ZIEGLER-NICHOLS TUNING
  • 2. Deskripsi Proses Proses pembuatan etil asetat membutuhkan bahan baku berupa asetaldehid dengan kemurnian 95% dan katalis yang disimpan dalam tangki penyimpanan bahan. Asetaldehid dan katalis diumpankan ke dalam reaktor tangki berpengaduk (CSTR) beserta campuran cairan dari arus recycle. Cairan tersebut akan melewati pemanas (HE-01 dan HE-02) sehingga kondisi cairan sesuai dengan kondisi operasi di dalam reaktor yaitu 1000C dan 1,6 atm. Reaksi yang terjadi dalam reaktor dengan konversi 55% adalah sebagai berikut. 2CH3CHO CH3COOC2H5 Cairan hasil keluaran reaktor selanjutnya dilewatkan expansion valve dan pendingin. Cairan akan dimurnikan dari 97% menjadi 99%, maka dipompa menuju menara distilasi yang sebelumnya dilewatkan pemanas sehingga suhu menjadi 94,320C. Hasil atas dari menara distilasi yang berupa etil asetat dipompa menuju tangki penyimpanan produk yang sebelumnya dilewatkan pendingin sehingga suhu menjadi 500C. Sedangkan hasil bawah langsung dialirkan menuju unit pengolahan lanjut (UPL). Hasil bawah dari menara distilasi direcycle, dimana sebesar 25% cairan dialirkan menuju UPL. Sebelum direcycle menuju reaktor, campuran akan dipompa menjadi satu aliran dengan umpan segar asetaldehid dan katalis yang kemudian akan dipanaskan di pemanas HE untuk memenuhi kondisi operasi reaktor. Data-data Simulasi F/V = 1 hour-1 k0 = 14825 x 3600 hour-1 Entalpi = 21903 J/kg mol Ea = 49740.6 kJ/kg mol pcP = 2100 kJ/m3 0C Tc = 250C CAi0 = 10 kg mol/m3 UA/V = 1050 kJ/m3 0C hour Ti0 = 300C
  • 3. Tujuan Pengendalian Dengan mengendalikan level dan temperatur coolant dalam reaktor diharapkan reaksi dapat berjalan optimal. Secara kualitatif 1. Menjaga level cairan dalam CSTR pada suatu nilai 2. Menjaga temperatur reaktor pada nilai tertentu Secara kuantitatif 1. Menjaga level cairan +5% dari 1,5 meter 2. Menjaga temperatur reaktor pada +5% dari 1000C Variabel Manipulasi dan Disturbansi Variabel manipulasi seperti terlihat pada Gambar 1 yaitu laju alir umpan dan laju alir steam, sedangkan variabel disturbansi dapat berupa temperatur umpan, komposisi umpan dan temperatur steam. Measured variabel adalah temperatur dan tinggi level cairan dalam CSTR sedangkan unmeasured variabel berupa konsentrasi keluaran CSTR. Gambar 1 Sistem pengendalian CSTR pada produksi etil asetat
  • 4. Neraca Massa dan Neraca Energi Neraca Massa Total [accumulation of total mass in tank] [input of total mass in tank] [output of total mass from tank] = time time time d(ρV) =ρi Fi-ρo Fo dt (1) Diasumsikan pengadukan sempurna, sehingga densitas di dalam dan keluaran reaktor memiliki nilai yang sama. ρo dV =ρi Fi-ρo Fo dt A dh =Fi-Fo dt (2) (3) Transformasi Laplace menghasilkan h(s)= 1 1 Fi(s)  Fo(s) 0.5s 0.5s (4) Neraca Massa Komponen A (asetaldehid) [accumulation of A mass in tank] [input of A mass in tank] [output of A mass from tank] =  rA V time time time d(CAV)  CAi Fi-CA Fo  rAV dt (5) CA dV V dCA   CAi Fi-CA Fo  rAV dt dt (6) Masukkan persamaan (3) ke persamaan (6) sehingga V dCA  CAi Fi-CA Fo  rAV dt (7) Reaksi merupakan irreversible dan orde 1, sehingga r=k1 CA=k0 e-Ea/RT CA (8) Masukkan persamaan (8) ke persamaan (7), menjadi V dCA =CAi Fi-CA Fo-V(k0 exp(-Ea/RT) CA) dt (9)
  • 5. Dengan cara yang sama diperoleh neraca massa komponen B (etil asetat) sebagai berikut. VdCB =-CB Fo+V(k0 exp(-Ea/RT)CA) dt (10) Persamaan (9) merupakan persamaan non-linear dikarenakan terdapat fungsi eksponensial pada konstanta laju reaksi. Oleh karena itu, persamaan ini dilinearisasi terlebih dahulu menggunakan deret Taylor. e-Ea/RT CA=e -Ea/RTs CAs+( d(e -Ea1/RT CA ) d(e -Ea1/RT CA ) )Ts,CAs(T-Ts)+( ) Ts,CAs(C A-C As) dT dCA e-Ea/RT CA=e-Ea/RTs CAs+ Ea -Ea/RTs e CAs(T-Ts)+e -Ea/RTs (CA-CAs) 2 RTs (11) (12) Persamaan (9) menjadi, V dCA Ea -Ea/RTs =CAi Fi-CA Fo-V(k0 (e-Ea/RTs CAs+ e CAs(T-Ts)+e-Ea/RTs (CA-CAs))) 2 dt RTs (13) Dengan menggunakan persamaan deviasi, persamaan (13) menjadi V dCA' Ea -Ea/RTs =CAi' Fi-CA' Fo-V(k0 ( e CAs(T')+e-Ea/RTs (CA')) dt RTs 2 (14) Masukkan data-data simulasi dan transformasi Laplace menghasilkan CA'(s)= 1 0.012 CAi'(s)T'(s) s+1.195 s+1.195 (15) Neraca Panas Total [accumulation of total energy] [input of energy with feed] [output of energy with outlet] = Q time time time ρFCp (Ti-T)+HRV(k0 exp(-Ea/RT) CA)-UA(T-Tc)=  VCp dT dt (16) Linearisasi eksponensial seperti pada persamaan (11), sehingga ρFCp (Ti-T)+HRV(k0(e -Ea/RTs CAs+ Ea -Ea/RTs VCp dT e CAs(T-Ts)+e-Ea/RTs (CA-CAs)))-UA(T-Tc)= RTs 2 dt (17) Ubah ke bentuk persamaan deviasi menjadi F  HR Ea -Ea/RTs UA dT' (Ti'-T')+ (k 0( e C As(T')+e-Ea/RTs (C A'))(T'-Tc')= 2 V  Cp RTs  CpV dt (18)
  • 6. Masukkan data-data simulasi dan transformasi Laplace menghasilkan s T'(s)=Ti'(s)-1.371T'(s)+0.5Tc'(s)+2.04CA'(s) (19) Substitusi persamaan (15) ke persamaan (19) sehingga T'(s)= 0.601s  0.719 0.3 s  0.359 1.227 Ti '(s )  Tc '(s )  CAi '(s ) 0.601s 2  1.543s  1 0.601s 2  1.543 s  1 0.601 s 2 1.543 s 1 (20) Simulink Matlab Pengendalian Level CSTR Transfer fungsi untuk masing-masing komponen pada Gambar 2 adalah sebagai berikut. Process h(s)= 1 1 Fi(s)  Fo(s) 0.5s 0.5s Measuring device hm(s)= 1 h(s) s s9 2 Controller error=hsp(s)-hm(s) Control valve Gv = Kv = 1 Gambar 2 Feedback close loop level control
  • 7. Pengendalian Temperatur CSTR Transfer fungsi untuk masing-masing komponen pada Gambar 3 adalah sebagai berikut. Process T'(s)= 0.601s  0.719 0.3 s  0.359 1.227 Ti '(s )  Tc '(s )  CAi '(s ) 2 2 0.601s  1.543s  1 0.601s  1.543 s  1 0.601 s 2 1.543 s 1 Measuring device Tm(s)= 1 T(s) s9 Controller error=Tsp(s)-Tm(s) Control valve Gv = 1 s2 Gambar 3 Feedback close loop temperature control Ziegler-Nichols (ZN) Tuning Tuning menggunakan metode ZN dilakukan dengan trial-error sehingga kurva membentuk osilasi yang beraturan. Tuning dilakukan dengan mengubah setpoint tanpa adanya gangguan. Dalam tuning ZN, nilai gain (Kcu) divariasikan sedangkan nilai  I dan  D sama dengan nol. Dengan mengetahui nilai Kcu dan Pu (jarak antara dua puncak osilasi) maka nilai  I dan  D dapat diketahui seperti
  • 8. pada Tabel 1 berikut. Gambar 4 menunjukkan tuning pada pengendalian level, nilai Kcu dan Pu yang diperoleh adalah 4.5 dan 2.67. Tuning pengendalian suhu pada Gambar 5 menghasilkan Kcu dan Pu masing-masing 770 dan 1.47. Tabel 1 Kriteria ZN tuning Controller Proportional (P) ProportionalIntegral (PI) ProportionalIntegral-Derivatif (PID) Kc 0.5Kcu I - D - 0.45Kcu Pu/1.2 - 0.8Kcu Pu/2 Pu/8 Gambar 4 Tuning pengendalian h Gambar 5 Tuning pengendalian T Tabel 2 Hasil ZN tuning Controller Proportional (P) Proportional-Integral (PI) Proportional-IntegralDerivatif (PID) Controller Proportional (P) Proportional-Integral (PI) Proportional-IntegralDerivatif (PID) Level control Kc 2.25 2.025 3.6 I 2.225 D - 1.335 0.33375 Temperature control Kc I 385 346.5 1.225 616 0.735 D - 0.18375
  • 9. Pada Gambar 6a terlihat berbagai respon dari controller pada kasus servo (perubahan setpoint). Mode P tampak baik digunakan ketika setpoint diubah, hal ini ditunjukkan dengan kurva yang tidak berosilasi serta tidak memiliki overshoot sedangkan respon mode PI dan PID berosilasi sebelum mencapai nilai setpoint baru. Gambar 6b menunjukkan ketika sistem diberikan gangguan (step) dari luar maka mode P tidak dapat mengatasi load tersebut. Tampak pada gambar, kurva mode P turun dan tidak mampu kembali pada setpoint awal. Mode PID memberikan respon terbaik terhadap gangguan, hal ini ditunjukkan dengan waktu respon yang lebih cepat daripada mode PI serta berosilasi lebih pendek. Gambar 7 menunjukkan gangguan yang diberikan oleh C Ai lebih kecil daripada gangguan yang diberikan Ti. Hal ini dapat terlihat dari overshoot yang ditimbulkan oleh Ti lebih besar daripada CAi. Pada Gambar 7a, mode P dan PI lebih stabil ketika sistem diberikan perlakuan servo sedangkan mode PID terlihat berosilasi lebih panjang. Gambar 7b dan 7c menunjukkan respon controller yang buruk. Hal ini ditandai dengan tidak satupun mode yang dapat mempertahankan setpoint ketika diberi gangguan. Pemilihan fungsi transfer yang keliru pada Gv dan Gm dapat menyebabkan hal ini terjadi. (a) (b) Gambar 6 Pengendalian level dengan controller P (kuning), PI (merah) dan PID (biru) (a) servo (b) regulatory
  • 10. (a) (b) (c) Gambar 7 Pengendalian temperatur dengan controller P (biru), PI (merah) dan PID (kuning) (a) servo (b) gangguan CAi (c) gangguan Ti