SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
i
LAPORAN TUGAS RENCANA
GARIS
(LINES PLAN)
Nama Mahasiswa
Muh. Masfu’ Ma’sum
Nrp:33311401020
PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL
ii
POLITEKNIK NEGERI MADURA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS RENCANA GARIS
(LINES PLAN)
“Merupakan tugas rancang pertama yang dibebankan sebagai bahan untuk
perancangan selanjutnya. Tugas ini terdiridari perencanaan garis – garis air
yang menggambarkan bentuk lambung kapal yang divisualisasikan dalam 3
(tiga) gambar proyeksi: Sheer plan, Body plan dan Half breadth plan.”
Disusun oleh:
Muh. Masfu’ Ma’sum
Nrp:33311401020
Surabaya, 07Juli 2015
iii
Mengetahui dan menyetujui
Dosen Pembimbing
Tristiandinda P., ST. M. Musta’in, ST.,MT
PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK NEGERI MADURA
2015
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmad, hidayah dan anugerah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Rencana Garis (Lines Plan) tepatpada waktu yang telah
ditentukan.
Tugas ini terdiridari penentuan Curve of Sectional Area (CSA) dengan
menggunakan metode NSP diagram, bentuk lambung kapal yang diperoleh
berdasarkanperencanaan garis air muat pada masing – masing station dan
perancangan body plan yang pada akhirnya diproyeksikan menjadi Sheer Plan
(bow – bow battock line) dan Half Breadth Plan. Keseluruhan bentuk
iv
perancangan dikoreksi sedemikian rupa sehungga memenuhi syarat yang
telah ditentukan.
Kami menyadarisepenuhnya bahwa perencanaan ini masih jauh dari
sempurna sehingga kami sangat mengharapkan saran, masukan dan
sanggahan yang bersifat membangun kearah yang lebih baik.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada Ibu. Tristiandinda P., ST. danBpk. M. Musta’in, ST.,MT. selaku dosen
pembimbing Tugas Rencana Garis (TRG) serta rekan – rekan yang telah
memberikan bantuan pada saat diskusi.
Semoga laporan tugas rencana garis ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca maupun penulis untuk tugas perencanaan selanjutnya.
Surabaya, 07 Juli 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................1-1
BAB 2. PERHITUNGAN PARAMETER UTAMA...............................................2-5
2.1. Ukuran Utama Kapal (Princilpe Dimension)....................................2-5
2.2. Panjang Garis Air (LWL).................................................................2-5
2.3. Panjang Displacement (Ldisp)..........................................................2-6
2.4. Speed Constant............................................................................2-6
2.5. Grafik NSP....................................................................................2-7
2.6. Volume Displacement (Vdisp)..........................................................2-8
2.7. Luasan Midship Kapal (Am)............................................................2-8
2.8. Menghitung Letak LCB (Longitudinal Center Of Bouyancy)..............2-9
BAB 3. CURVE OF SECTIONAL AREA (CSA).................................................3-1
3.1. MenghitungProsentase Luasan Tiap StationTerhadap Luas
Midship Kapal. .............................................................................3-1
3.2. Langkah-Langkah Menggambar CSA.............................................3-2
3.3. Koreksi Volume dan LCB...............................................................3-4
iv
BAB 4. KURVA A/2T DAN B/2 ..................................................................4-1
4.1. Perhitungan Cwl dan Awl ................................................................4-1
4.2. Kurva A/2T .................................................................................4-1
4.3. Kurva B/2.....................................................................................4-2
4.4. Koreksi A/2t dan B/2...................................................................4-3
BAB 5. PROSES GAMBAR ..........................................................................5-6
5.1. Menggambar Body Plan ...............................................................5-6
5.2. Merencanakan Bentuk Haluan Dan Buritan.....................................5-7
5.3. Geladak Utama.............................................................................5-8
5.4. Menentukan Forecastle Deck (Geladak Akil).................................5-11
5.5. Menentukan Poop Deck (Geladak Kimbul)....................................5-11
5.6. Menentukan Bulwark (Kubu – kubu) ............................................5-11
REFERENSI ...............................................................................................5-1
(LINES PLAN)
1-1
BAB 1.
PENDAHULUAN
Rencana garis adalah penggambaran bentuk potongan – potongan badan
kapal, baik secara memanjang maupun melintang. Gambar rencana garis ini
nantinya akan menjadi acuan / dasar dalam melakukan penggambaran
selanjutnya.
Adapun istilah – istilah yang dipakai dalam penggambaran rencana
garis adalah sebagai berikut:
 After Perpendicular (AP)
Atau garis tegak buritan, adalah garis yang terletak pada linggi kemudi
bagian belakang atau terletak pada sumbu kemudi.
 Fore Perpendicular (FP)
Atau garis tegak haluan, adalahgaris yang terletak pada titik potong antara
linggi haluan dengan garis air pada sarat muat yang telah direncanakan.
 Length Between Perpendicular (Lpp)
Jarak mendatar antara dua garis tegak AP dan FP.
 Length of Water Line (Lwl)
Panjang garis air kapal secara menyeluruh dari haluan sampai buritan yang
diukur pada sarat muat yang direncanakan.
 Breadth Moulded (Bmld)
(LINES PLAN)
1-2
Lebar maksimum kapal yang diukur dari sebelah dalam pelat kulit (tidak
termasuk pelat kulit).
 Depth (H)
Jarak vertikal (tinggi kapal) dari garis dasar kapal sampai geladak menerus
diukur pada sisi tengah kapal.
 Draught (T)
Jarak vertikal(tinggikapal) dari garis dasar kapal samapi garis air kapal pada
sarat muat yang direncanakan.
 Coeffisien Block (Cb)
Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan balok yang
dibentuk oleh panjang kapal, lebar kapal dan sarat kapal.
 Coeffisien Prismatik (Cp)
Perbandinganantara bentuk kapal dibawah sarat dengan sebuah prisma yang
dibentuk oleh bidang tengah kapal.
 Coeffisien Midship (Cm)
Perbandinganantara bentuk bidang tengah kapal (midship) dengan sebuah
bidang yang dibentuk oleh panjang kapal dan lebar kapal.
 Midship
Potongan melintang pada bagian tengah kapal.
 Center Line
Potongan memanjang pada bagian tengah kapal.
(LINES PLAN)
1-3
 Base Line
Garis dasar kapal
 Station
Pembagian panjang kapal menjadi 20 bagian dengan jarak yang sama.
 Body Plan
Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara melintang pada
setiap station dilihat dari depan atau belakang.
 Buttock Line
Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang
vertikal.
 Water Line
Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang
horisontal.
 Transom
Bentuk buritan kapal yang berupa bidang lurus.
 Upper Deck
Garis geladak utama kapal dari ujung haluan sampai ujung buritan kapal.
 Poop Deck
Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian
buritan kapal.
 Forecastle Deck
(LINES PLAN)
1-4
Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian
haluan kapal.
 Bulwark
Pagar kapal yang terletak pada bagian tepi kapal.
 Sent
Garis yang ditarik pada salah satu atau beberpa titik yang terletak di garis
tengah (centre line) dan membuat sudut dengan garis tengah.
 Ordinate Half Breadth
Jarak vertikalantaracentre line dengan garis base line pada sarat tertentu.
 Sheer
Lengkungan kemiringan geladak kearah memanjang kapal.
 Chamber
Lengkungan kemiringan geladak kearah melintang kapal.
(LINES PLAN)
2-5
BAB 2.
PERHITUNGANPARAMETERUTAMA
2.1. UKURAN UTAMA KAPAL (PRINCILPE DIMENSION)
Merupakan ukuran – ukuran yang digunakan sebagi acuan dalam
merencanakan sebuah bentuk kapal.
 Lpp : 99,97 m
 B : 16,74 m
 H : 9 m
 T : 7,25 m
 Vs : 13,5knot
 Type : Container Ship
 Metode : NSP
Dari ukuran utama kapal tersebut diatas dapat dihitung komponen-
komponen yang lain yang dipakai dalam penggambaran rencana garis kapal :
2.2. PANJANG GARIS AIR (LWL)
Lwl adalah panjang garis air yang diukur dari perpotongan linggi buritan
dengan garis air muat sampai dengan perpotongan linggi haluan dengan
garis air muat
Lwl dirumuskan sebagai pertambahan panjang dari Lpp sebesar 4% , atau
dapat di tunjukkan dengan rumusan :
(LINES PLAN)
2-6
Lwl = (1 + 4%) Lpp
= (1 + 4%) 99,97
= 103,969 meter
2.3. PANJANG DISPLACEMENT (LDISP)
Panjang displacementmerupakan panjang kapal yang imajiner, Ldisp terjadi
karena adanya perpindahan fluida akibat tercelupnya badan kapal, Ldisp
dipakai untuk menghitung besar luasan – luasan bagian yang tercelup air,
pada saat dibagi menjadi dua puluh station.
Ldisp dapat diartikan juga sebagaipanjang rata-rata antaraLwl dan Lpp, atau
bisa diformulasikan sebagai berikut:
Ldisp = ½ (Lwl + Lpp)
= ½ (103,969 +99,97)
= 101,969 meter
2.4. SPEED CONSTANT
Dalam perhitungan speed constant ini L yang digunakan adalah
Ldisplacement dalam satuan feet, dan kecepatan kapal (Vs) yang dipakai
dalam satuan knot. Speed constant ini tanpa satuan (non dimensional)
Speed Constan = 𝑉𝑠
√ 𝐿 𝑑𝑖𝑠𝑝
⁄
= 13,5 𝑘𝑛𝑜𝑡/√334,4596 𝑓𝑒𝑒𝑡
= 0,74
(LINES PLAN)
2-7
2.5. GRAFIK NSP
Dalam pembacaan grafik NSP (Nederlandsche Scheepsbouw
Proefstasioen), acuan yang dugunakan adalah speed constant. Dari Nilai
speed constantyang sudah dihitung diatas dicaripada grafik NSP, kemudian
ditarik garis lurus secara horizontal, memotong kurva-kurva (1-19) tiap
station kapal.
Perpotongan garis didapatkan nilai :
o Cm disp (β) : 0,99523
o Cb disp (δ) : 0,67843
o Cp disp (φ) : 0,68168
Perpotongan garis dengan tiap kurva ditarik garis lurus keatas didapatkan
nilai prosentase luasan terhadap midship kapal. (dimasukkan tabel 1)
Perpotongan garis dengan kurva b, ditarik garis kebawah didapatkan nilai
prosentase LCB terhadap Ldisp.
 %LCB disp : 0,34%
(LINES PLAN)
2-8
Grafik NSP
2.6. VOLUME DISPLACEMENT (VDISP)
Vdisp = displ x Lwl x B x T
= 0,67843 x 103,969 x 16,74 x 7,25
= 8395,94 m3
2.7. LUASAN MIDSHIP KAPAL (AM)
Amidship = Cm x B x T
= 0,99523 x 16,74 x 7,25
= 120,786 m2
(LINES PLAN)
2-9
2.8. MENGHITUNG LETAK LCB (LONGITUDINAL CENTER OF
BOUYANCY)
LCB Displacement (LCBdisp)
Berdasarkan diagram NSP pada lengkung (lihat poin 2.4.3)
LCBdisp = %LCB disp x Ldisp
= 0,34% x 101,969 meter
= 0,3467 meter
LCB Perpendicular (LCBpp)
LCBpp = LCBdisp - ½(Lwl - Lpp)
=0,3467 - ½(103,969 – 99,97)
= -1,6527 meter
(LINES PLAN)
3-1
BAB 3.
CURVE OF SECTIONALAREA (CSA)
CSA ( Curve of Sectional Area) merupakan kurva yang menunjukan luasan
kapal tiap – tiap station. Mengacu pada persentase luasan yang didapat dari
NSP diagram yang dikalikan dengan luasan midship dari kapal , maka akan
diperoleh luasan kapal pada tiap stationnya ( tabel 1 ).
3.1. MENGHITUNG PROSENTASE LUASAN TIAP STATION
TERHADAPLUAS MIDSHIP KAPAL.
Dari hasil pembacaan grafik NSP pada poin 2.5 diatas, maka dimasukkan
dalam tabel 1. Dan selanjutnya dihitung luasan tiap-tiap stationya.
Tabel 1. Persentase luas tiap station terhadap luas midship
No
Station
% Luas Station Luas Station x Amidship
0 0% 0
1 18% 21,27
2 36% 43,49
3 57% 68,55
4 73% 88,66
5 87% 104,76
6 94% 113,95
7 98% 118,5
8 100% 120,45
9 100% 120,79
10 100% 120,79
11 100% 120,79
12 100% 120,79
13 97% 117,31
14 90% 109,25
15 79% 95,03
16 63% 76,02
(LINES PLAN)
3-2
17 42% 50,59
18 22% 27,1
19 9% 11,079
20 0% 0
3.2. LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR CSA
1. Menggambarkan garis horizontal dengan memakai Ldisp ( skala ).
2. Garis horizontal ( Ldisp ) tadi dibagi menjadi 20 bagian.
3. Pada setiap titik ordinat Ldisp yang telah dibuat ( 0 – 20 ), kita tarik
garis vertikal ( tegak lurus dengan garis horizontal ) dengan panjang
sesuai perhitungan Astation ( skala ) (lihat tabel 1)
4. Menghubungkan ordinat – ordinat yang didapat mulai dari station 0
sampai 20 sehinggamembentuk sebuah kurva yang disebut dengan
CSAdisp ( Curve of Sectional Area Displacement ).
5. Tentukan Midship kapal dengandengan membagiLdisp tadi menjadi 2
bagian yang sama panjang ( pada station 10 ).
6. Dari titik tersebut (station 10 dari Ldisp), dibuat garis tegak lurus
dengan Ldisp kebawah ( jangan terlalu panjang , hanya sebagai garis
bantu ),
7. Dari tersebut dibuat garisdibawah Ldisp ( sejajar dengan Ldisp ) dengan
ukuran ½ Lwl kekiri dan ½ Lwl kekanan pada arah horizontal.
Ujung kanan dari garis Lwl merupakan Fore Perpendicular (FP) dari
kapal., FP ini dipakai sebagai acuan dalam pembuatan garis Lpp.
Buat garis Lpp yang dimulai darititik Fp tadi yang ditarik garis bantu
kebawah, lalu kita gambarkan garis horizontal kekiri sepanjang Lpp
(LINES PLAN)
3-3
8. Setelah Kita menggambar Lpp, kita bagi Lpp menjadi 20 bagian /
station dan pada station 0 (bagian paling kiri )merupakan After
Perpendicular (AP) dan pada stataion 10 merupakan midship kapal
yang sesungguhnya.
9. Antara Ldisp dan Lwl pada gambar kita lihat ada perbedaan panjang (
Lwl > Ldisp ), sehingga ada penambahan station ( -1; -2) .maka grafik
CSA kita fairkan sesuai panjang Lwl.
10. Dengan menggunakan axis Lpp pada tiap station tersebut kita tarik
garis keatas memotong kurva CSA , maka perpotongan tadi kita ukur
nilai luasan yang yang baru untuk tiap stationnya. (dimasukkan dalam
tabel 2)
Karena terjadi penambahan, maka CSA Perpendicular atau CSA
perlu dilakukan koreksi terhadap volume dan letak LCB nya.
(LINES PLAN)
3-4
3.3. KOREKSI VOLUME DAN LCB
INGAT:
Dalam memasukkanluasan station baru ke tabel 2 dari CSA, jangan
lupa dikalikan lagi dengan skala yang dubuat.
Tabel 2. Tabel Koreksi Volume Displacemet dan letak LCB
NO
STATION
A SATION
BARU
FAKTOR
SIMPSON
A
STATION.
FS
FAKTOR MOMEN A STATION. FS.FM
-2 0 0,4 0 -10,8 0
-1 2,13 1,6 3,408 -10,4 -35,4432
AP 5,02 1,4 7,028 -10 -70,28
1 22,03 4 88,12 -9 -793,08
2 47,72 2 95,44 -8 -763,52
3 71,8 4 287,2 -7 -2010,4
4 91,38 2 182,76 -6 -1096,56
5 106,27 4 425,08 -5 -2125,4
6 114,57 2 229,14 -4 -916,56
7 118,74 4 474,96 -3 -1424,88
8 120,5 2 241 -2 -482
9 120,79 4 483,16 -1 -483,16
10 120,79 2 241,58 0 0
11 120,79 4 483,16 1 483,16
12 120,53 2 241,06 2 482,12
13 117,58 4 470,32 3 1410,96
14 109,66 2 219,32 4 877,28
15 96,2 4 384,8 5 1924
16 77,44 2 154,88 6 929,28
17 52,43 4 209,72 7 1468,04
18 29,72 2 59,44 8 475,52
19 13,09 4 52,36 9 471,24
FP 0 1 0 10 0
JUMLAH 5033,936 -1679,68
3.3.1 Volume dan LCB Simpson
 Jarak Station
(LINES PLAN)
3-5
h = Lpp / 20
= 99,97 / 20
=4,9985 meter
 Volume Simpson
Vsimp = ⅓ 1 h
= ⅓ x 5033,936 x 4,9985
= 8387,38 meter3
 LCB Simpson
LCBsimp = (2 / 1) h
= (-1679,68 / 5033,936) x 4,9985
= -1,6679 meter
3.3.2 Koreksi Volume dan LCB
 Koreksi Volume
Vol = [(Vsimp – Vdisp) / Vdisp] x 100%
= [(8387,38 – 8395,94) / 8395,94 ] x 100%
= -0,10 %  ≤ 0.5 %
 Koreksi LCB
LCB = [(LCBsimp – LCBpp) / Lpp] x 100%
= [(-1,6679 – (-1,6527)) / 99,97] x 100%
= -0,02%  ≤ 0.1 %
(LINES PLAN)
3-6
(LINES PLAN)
4-1
BAB 4.
KURVA A/2T DAN B/2
4.1. PERHITUNGAN CWL DAN AWL
Menghitung Coeficient of Water Line (Cwl)
Cwl = 0.248 + 0.778 x wl
= 0.248 + 0.778 x 0,71968
= 0,80791
Area of Water Line (Awl)
Awl = Lwl B Cwl
= 103,969 x 16,74 x 0,80791
=1406,12 meter2
Angle of Entrance
Didapatkan dari grafik “Angle of Entrance” yang diambil dari buku
“Fundamental of Ship Resistenace and Propulsion” oleh Ir. A.J.W. Lap
didapatkan sudut masuk sebesar 22,20.
4.2. KURVA A/2T
Langkah – langkah penggambaran Kurva A/2T:
(LINES PLAN)
4-2
1. Kurva A/2T didapat denganmembagi luasanpada setiap station dengan
dua kali tinggi sarat.
2. Besaran atau nilai – nilai yang didapat dari hasil pembagian tersebut
kemudian kita masukan / ukurkan kearah vertikal pada garis Lpp pada
setiap stationnya.
3. Ordinat – ordinat yang ada kemudian dihubungkan mulai dari station -2
sampai dengan station FP.
4.3. KURVA B/2
B/2 adalah lebar keseluruhan suatu kapal dibagi dua. Untuk mengambarkan
B/2, maka langkah pertama yang harus ditempuh adalah :
1. kita harus menentukansudut masuk garis air pada grafik dengan cara
menentukan φ pada sumbu x kemudian ditarik garis lurus ke atas
sampai memotong garis kontinu pada grafik dan dari titik temu itu
kita tarik garis horisontal maka akan mendapatkan nilai sudut masuk
garis air.
Mencari Sudut Masuk
φf = φLpp + (1,4 + φLpp )x e %
diketahui :
e = 0,34 % ---- dari grafik NSP, LCB.
φLpp (Cppp) =φNSPx (Ldisp/Lpp) --- φNSP:koefisien perismatic dari Grafik NSP
=0,68168 x ( 101,969 / 99,97)
= 0,76347
(LINES PLAN)
4-3
2. kemudian menentukan nilai b/2 yang mempunyai persen luas 100%
kemudian kita tambahkan untuk 1 atau 2 station ke depan dan ke
belakang inilah yang dinamakan dengan Paralel Middle Body.
3. Kemudian dari Paralel Middle Body kita desain sendiri garis
melengkung yang stream line yang berakhir pada station –2 untuk
buritan dan untuk haluan berakhir pada station 20 dan sudut masuk
kita tambahkan beberapa cm dari FP.
4. Untuk yang bagian AP, dalam mendesain kita harus benar-benar
memperhatikan luas Engine Room yaitu kira-kira dari station –2
sampai 4.
5. terakhir kali setelah gambar B/2 terbentuk maka kita akan
memperoleh nilai B/2 tiap station dengancara mengukur panjang garis
vertikal dan dikalikan dengan skalanya.(dimasukkan kedalam tabel)
6. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Tabel Perhitungan
4.4. KOREKSI A/2T DAN B/2
Tabel Koreksi Kurva A/2T dan B/2
NO
STATION
A
SATION
BARU
FAKTOR
SIMPSON
B Station A/2T B. FS B
Station/2
B'
Station/2
B' X S
-2 0 0,4 0 0 0 0 0 0
-1 2,13 1,6 0,2952 0,146897 0,472321 0,1476 2,01 6,432
AP 5,02 1,4 0,695731 0,346207 0,974023 0,347865 3,42 9,576
(LINES PLAN)
4-4
1 22,03 4 3,053177 1,51931 12,21271 1,526588 5,61 44,88
2 47,72 2 6,613599 3,291034 13,2272 3,3068 6,79 27,16
3 71,8 4 9,950889 4,951724 39,80356 4,975445 7,53 60,24
4 91,38 2 12,66452 6,302069 25,32903 6,332258 7,95 31,8
5 106,27 4 14,72815 7,328966 58,91259 7,364074 8,14 65,12
6 114,57 2 15,87846 7,901379 31,75692 7,93923 8,22 32,88
7 118,74 4 16,45639 8,188966 65,82555 8,228193 8,27 66,16
8 120,5 2 16,70031 8,310345 33,40062 8,350154 8,33 33,32
9 120,79 4 16,7405 8,330345 66,962 8,37025 8,33 66,64
10 120,79 2 16,7405 8,330345 33,481 8,37025 8,33 33,32
11 120,79 4 16,7405 8,330345 66,962 8,37025 8,33 66,64
12 120,53 2 16,70447 8,312414 33,40893 8,352233 8,31 33,24
13 117,58 4 16,29562 8,108966 65,18248 8,14781 8,25 66
14 109,66 2 15,19797 7,562759 30,39595 7,598987 8,05 32,2
15 96,2 4 13,33253 6,634483 53,33011 6,666264 7,63 61,04
16 77,44 2 10,73255 5,34069 21,46509 5,366273 6,86 27,44
17 52,43 4 7,266367 3,615862 29,06547 3,633183 5,72 45,76
18 29,72 2 4,118947 2,049655 8,237895 2,059474 4,19 16,76
19 13,09 4 1,814166 0,902759 7,256665 0,907083 2,25 18
FP 0 1 0 0 0 0 0 0
JUMLAH jmlah Awl
Perencan
697,6621 Jumlah B' Station 844,608
Tabel 3. Koreksi kurva A/2T dan B/2
Luas Garis Air Simpson (Awlsimp)
Awlsimp = 2 ⅓ 3 h
= 2 x ⅓ x 844,608 x 4,9985
= 1407,26 meter2
Koreksi Luas Garis Air
Awl = [(Awlsimp – Awl) / Awl] x 100%
= [(1407,26. – 1406,12) / 1406,12] x 100%
= 0,08%  ≤ 0.1 %
(LINES PLAN)
4-5
(LINES PLAN)
5-6
BAB 5.
PROSES GAMBAR
5.1. MENGGAMBAR BODY PLAN
Pertama-tama dibuatempat persegi panjang dengan jarak kedua sisi-sisinya
adalah (½) B dan T.
Pada garis air T diukur garis b yang besarnya seper dua (½) luasan station
dibagi T atau dalam perhitungan merupakan harga A/2T kemudian ditarik
garis vertikal kebawah sejajar dengan center line (CL) sehingga terbentuk
persegi panjang ABCD.
Pada garis air dukur suatu jarak yang besarnya b/2 yang merupakan harga
dari (½) lebar garis air yang direncanakan pada tiap station yang
bersangkutan.
Dari titik E akan dibuat bentuk stationsedemikian rupa sehingga luasan EOC
sama dengan AOB dan letak titik O dari masing-masing station harus
merupakan garis lengkung yang fair, setelah bentuk station selesai maka
langkah selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap volume displacement
yang sesuai dengan perencanaan sebelumnyadengantoleransi koreksi tidak
lebih dari 0,5 % dengan mengabaikan volume cant part.
Dari penjabaran diatas dapat diilustrasikan sebagai berikut :
(LINES PLAN)
5-7
Gambar 4. Sketsa penggambaran body plan
5.2. MERENCANAKAN BENTUK HALUAN DAN BURITAN
Bentuk haluan dan buritan direncanakan sedemikian rupa agar dapat
memberikan bentuk dan karakter yang sesuai dengan bentuk badan kapal
yang direncanakan. Bentuk haluan dan buritan yang direncanakan adalah
sebagaimana pada gambar berikut ini.
Gambar 2. Rencana bentuk haluan
15.0°
Sarat (T)
19 FP18
Base Line
A/2T
b/2
B/2
CL
T
O
B
C E
A
D
Radius of Bilge
(LINES PLAN)
5-8
Gambar 3. Rencana bentuk buritan
5.3. GELADAK UTAMA
Pada geladak utama terdapat dua kelengkungan yang dipandang pada 2
(dua) sisi yaitu kelengkungan memanjang dan kelengkungan melintang.
Lengkung memanjang disebut sebagai Sheer dan lengkung melintang
disebut sebagai Chamber.
Untuk kelengkungan memanjang biasanya dilakukan koreksi berdasarkan
Sheer standart. Sheer juga berfungsi sebagai daya apung cadangan pada
kapal. Apabila sheer yang direncanakan lebihkecil dari sheer standart maka
koreksi yang dilakukan berupa penambahan terhadap sheer sampai
12.0°
Base Line
AP 1
0.35 T
0.35T
0.12T
0.05 T
0.65T-0.70T
(LINES PLAN)
5-9
memenuhi sarat sheer standart sedangkan apabila sheer yang
direncananakan lebih besar dari sheer standart maka koreksi dianggap sama
dengan nol (0).
Sheer standart untuk dry cargo dirumuskan sebagai berikut :
Lokasi Formula Sheer Standar (mm)
AP 25 x (L/3 + 10) 1083,08333
1/6 dari
AP
11.1 x (L/3 + 10) 480,889
1/3 dari
AP
2.8 x (L/3 + 10) 121,305333
Midship 0 0
1/3 dari
FP
5.6 x (L/3 + 10) 242,610667
1/6 dari
FP
22.2 x (L/3 + 10) 961,778
FP 50 x (L/3 + 10) 2166,16667
Tabel 4. Perhitungan sheer standar
Dikarenakan kapal direncanakan tanpa menggunakan sheer maka perlu
dilakukannya koreksi. Koreksi dilakukan mengacu kepada International
Convention on Load Lines, 1966 yang telah mengalami perbaikan / revisi
pada tahun 1988.
Tujuan pokok dari penentuan Load Line adalah untuk memastikan bahwa
kapal memiliki cukup cadangan daya apung dan stabilitas yang baik ketika
melakukan pelayaran.
Sedangkan untuk kelengkungan secara melintang (chamber) dirumuskan
sebagai perbandingan antara lebar (B) dengan 50, berdasarkan tiap station
diperoleh (B/50) setempat sebagai berikut:
NO FAKTOR B Station A/2T B. FS B B' B' X S Chamber
(LINES PLAN)
5-10
STATION SIMPSON Station/2 Station/2 (m)
-2 0,4 0 0 0 0 0 0 0
-1 1,6 0,2952 0,146897 0,472321 0,1476 2,01 6,432 0,12864
AP 1,4 0,695731 0,346207 0,974023 0,347865 3,42 9,576 0,19152
1 4 3,053177 1,51931 12,21271 1,526588 5,61 44,88 0,8976
2 2 6,613599 3,291034 13,2272 3,3068 6,79 27,16 0,5432
3 4 9,950889 4,951724 39,80356 4,975445 7,53 60,24 1,2048
4 2 12,66452 6,302069 25,32903 6,332258 7,95 31,8 0,636
5 4 14,72815 7,328966 58,91259 7,364074 8,14 65,12 1,3024
6 2 15,87846 7,901379 31,75692 7,93923 8,22 32,88 0,6576
7 4 16,45639 8,188966 65,82555 8,228193 8,27 66,16 1,3232
8 2 16,70031 8,310345 33,40062 8,350154 8,33 33,32 0,6664
9 4 16,7405 8,330345 66,962 8,37025 8,33 66,64 1,3328
10 2 16,7405 8,330345 33,481 8,37025 8,33 33,32 0,6664
11 4 16,7405 8,330345 66,962 8,37025 8,33 66,64 1,3328
12 2 16,70447 8,312414 33,40893 8,352233 8,31 33,24 0,6648
13 4 16,29562 8,108966 65,18248 8,14781 8,25 66 1,32
14 2 15,19797 7,562759 30,39595 7,598987 8,05 32,2 0,644
15 4 13,33253 6,634483 53,33011 6,666264 7,63 61,04 1,2208
16 2 10,73255 5,34069 21,46509 5,366273 6,86 27,44 0,5488
17 4 7,266367 3,615862 29,06547 3,633183 5,72 45,76 0,9152
18 2 4,118947 2,049655 8,237895 2,059474 4,19 16,76 0,3352
19 4 1,814166 0,902759 7,256665 0,907083 2,25 18 0,36
FP 1 0 0 0 0 0 0 0
Tabel 6. Penentuan tinggi chamber
(LINES PLAN)
5-11
5.4. MENENTUKAN FORECASTLE DECK (GELADAK AKIL)
Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main
deck pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2.5 meter diukur dari
geladak utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari
bangunan ini tidak ditentukan besarnya sehingga direncanakan sama dengan
jarak FP sampai station 18 atau mendekati dari sekat tubrukan (collision
bulkhead).
5.5. MENENTUKAN POOP DECK (GELADAK KIMBUL)
Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada
bagian buritan yang memilkiketinggian 2.5 meter diukur dari geladak utama
(upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan ini tidak
ditentukan besarnya sehingga direncanakan sepanjang jarak antara ujung
kapal pada bagian buritan sampai pada sekat depan kamar mesin (kurang
lebih pada station 4).
5.6. MENENTUKAN BULWARK (KUBU – KUBU)
Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada
geladak tepipada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi
sebagai pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan
setinggi 1000 mm diukur pada geladak terendah.
(LINES PLAN)
5-12
(LINES PLAN)
5-1
REFERENSI
 Menggambar Lines Plan, Tristiandinda 2015
 Rencana Garis, Gaguk Suhartono FTK ITS 2012
 Format Laporan Lines Plan (NSP) TBK 2013

More Related Content

What's hot

Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemuditanalialayubi
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Yogga Haw
 
desain kapal
desain kapaldesain kapal
desain kapalichon .
 
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umumGaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umumGaguk Suhardjito
 
Floodable length
Floodable lengthFloodable length
Floodable lengthYogga Haw
 
UKURAN KENDARAAN BERMOTOR.a.pptx
UKURAN KENDARAAN BERMOTOR.a.pptxUKURAN KENDARAAN BERMOTOR.a.pptx
UKURAN KENDARAAN BERMOTOR.a.pptxErliana13
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017NUR SETIAJI
 
Modul 7-bangunan portal
Modul 7-bangunan portalModul 7-bangunan portal
Modul 7-bangunan portalMOSES HADUN
 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)Yogga Haw
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapaltanalialayubi
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teoripooja khan
 
Teknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapalTeknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapaltanalialayubi
 
7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambatOkiDwipriyatno
 

What's hot (20)

Scantling of Ship
Scantling of ShipScantling of Ship
Scantling of Ship
 
Perhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapalPerhitungan propulsi kapal
Perhitungan propulsi kapal
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
Tugas Merancang Kapal I (Container 7000 DWT)
 
Koefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapalKoefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapal
 
desain kapal
desain kapaldesain kapal
desain kapal
 
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umumGaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
Floodable length
Floodable lengthFloodable length
Floodable length
 
UKURAN KENDARAAN BERMOTOR.a.pptx
UKURAN KENDARAAN BERMOTOR.a.pptxUKURAN KENDARAAN BERMOTOR.a.pptx
UKURAN KENDARAAN BERMOTOR.a.pptx
 
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017Manual desain-perkerasan-jalan-2017
Manual desain-perkerasan-jalan-2017
 
Modul 7-bangunan portal
Modul 7-bangunan portalModul 7-bangunan portal
Modul 7-bangunan portal
 
Bahan bakar diesel
Bahan bakar dieselBahan bakar diesel
Bahan bakar diesel
 
SP TB BA 23 BG SLA 231 UKR 230 FEET
SP TB BA 23 BG SLA 231 UKR 230 FEETSP TB BA 23 BG SLA 231 UKR 230 FEET
SP TB BA 23 BG SLA 231 UKR 230 FEET
 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapal
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Teknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapalTeknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapal
 
7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat7. fender dan alat penambat
7. fender dan alat penambat
 

Viewers also liked

Marine engineering i2
Marine engineering i2Marine engineering i2
Marine engineering i2alitaufiqh
 
Gaguk suhardjito geometri kapal
Gaguk suhardjito   geometri kapalGaguk suhardjito   geometri kapal
Gaguk suhardjito geometri kapalGaguk Suhardjito
 
Gaguk suhardjito desain rencana garis
Gaguk suhardjito   desain rencana garisGaguk suhardjito   desain rencana garis
Gaguk suhardjito desain rencana garisGaguk Suhardjito
 
20130201 bki corp_pres
20130201 bki corp_pres20130201 bki corp_pres
20130201 bki corp_presblackiron
 
1423 p1-spk-kelistrikan kapal
1423 p1-spk-kelistrikan kapal1423 p1-spk-kelistrikan kapal
1423 p1-spk-kelistrikan kapalWinarto Winartoap
 
85321 midship section (1) (1)
85321 midship section (1) (1)85321 midship section (1) (1)
85321 midship section (1) (1)Dimas Romansyah
 
Presentasi kapal rancangan full countainer 7000 dwt
Presentasi kapal rancangan full countainer 7000 dwtPresentasi kapal rancangan full countainer 7000 dwt
Presentasi kapal rancangan full countainer 7000 dwtYogga Haw
 
[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines plan[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines planimamfaizin212
 
Diktat Bangunan Kapal
Diktat Bangunan KapalDiktat Bangunan Kapal
Diktat Bangunan Kapalnautika
 
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapalKuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapalimamulfaizin
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaFazrin Heros
 
Dasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapalDasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapaltanalialayubi
 
201703 bki corp_pres
201703 bki corp_pres201703 bki corp_pres
201703 bki corp_presblackiron
 
Sejarah kapal
Sejarah kapalSejarah kapal
Sejarah kapalalmuiz07
 
Identifikasi warna pipa
Identifikasi warna pipaIdentifikasi warna pipa
Identifikasi warna pipaVera Sitompul
 
Format lpk (laporan program kerja)
Format lpk (laporan program kerja)Format lpk (laporan program kerja)
Format lpk (laporan program kerja)Rahmank Sana-sini
 

Viewers also liked (19)

Linesplan
LinesplanLinesplan
Linesplan
 
Marine engineering i2
Marine engineering i2Marine engineering i2
Marine engineering i2
 
01 prosedur perencanaan kapal
01 prosedur perencanaan kapal01 prosedur perencanaan kapal
01 prosedur perencanaan kapal
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
Gaguk suhardjito geometri kapal
Gaguk suhardjito   geometri kapalGaguk suhardjito   geometri kapal
Gaguk suhardjito geometri kapal
 
Gaguk suhardjito desain rencana garis
Gaguk suhardjito   desain rencana garisGaguk suhardjito   desain rencana garis
Gaguk suhardjito desain rencana garis
 
20130201 bki corp_pres
20130201 bki corp_pres20130201 bki corp_pres
20130201 bki corp_pres
 
1423 p1-spk-kelistrikan kapal
1423 p1-spk-kelistrikan kapal1423 p1-spk-kelistrikan kapal
1423 p1-spk-kelistrikan kapal
 
85321 midship section (1) (1)
85321 midship section (1) (1)85321 midship section (1) (1)
85321 midship section (1) (1)
 
Presentasi kapal rancangan full countainer 7000 dwt
Presentasi kapal rancangan full countainer 7000 dwtPresentasi kapal rancangan full countainer 7000 dwt
Presentasi kapal rancangan full countainer 7000 dwt
 
[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines plan[8a] pengantar lines plan
[8a] pengantar lines plan
 
Diktat Bangunan Kapal
Diktat Bangunan KapalDiktat Bangunan Kapal
Diktat Bangunan Kapal
 
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapalKuliah 3 tbk ukuran utama kapal
Kuliah 3 tbk ukuran utama kapal
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
 
Dasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapalDasar – dasar konstruksi kapal
Dasar – dasar konstruksi kapal
 
201703 bki corp_pres
201703 bki corp_pres201703 bki corp_pres
201703 bki corp_pres
 
Sejarah kapal
Sejarah kapalSejarah kapal
Sejarah kapal
 
Identifikasi warna pipa
Identifikasi warna pipaIdentifikasi warna pipa
Identifikasi warna pipa
 
Format lpk (laporan program kerja)
Format lpk (laporan program kerja)Format lpk (laporan program kerja)
Format lpk (laporan program kerja)
 

Similar to OPTIMAL LINES PLAN

190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.pptBagusSantoso43
 
Hitung hidrosatatis
Hitung hidrosatatisHitung hidrosatatis
Hitung hidrosatatission dala
 
#Gaguk suhardjito worksheet tgs desain rencana garis
#Gaguk suhardjito   worksheet tgs desain  rencana garis#Gaguk suhardjito   worksheet tgs desain  rencana garis
#Gaguk suhardjito worksheet tgs desain rencana garisGaguk Suhardjito
 
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
 
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAYogga Haw
 
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambutPerbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambutTanya Andjani
 
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Tanya Andjani
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkjibangkit bayu
 
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313Niko Sh
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VYogga Haw
 
Geometri Kapal oleh Gaguk Suhardjito
Geometri Kapal oleh Gaguk SuhardjitoGeometri Kapal oleh Gaguk Suhardjito
Geometri Kapal oleh Gaguk Suhardjitodiko18788
 
Deep tunnel (krisrama amanda dwi cahya) 18.1003.222.0930
Deep tunnel (krisrama amanda dwi cahya) 18.1003.222.0930Deep tunnel (krisrama amanda dwi cahya) 18.1003.222.0930
Deep tunnel (krisrama amanda dwi cahya) 18.1003.222.0930KrisramaDwi
 
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptxnugrahafillah1
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01WSKT
 

Similar to OPTIMAL LINES PLAN (20)

190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt190071848-Merancang-Rg.ppt
190071848-Merancang-Rg.ppt
 
Menghitung kurva hidrostatis
Menghitung kurva hidrostatisMenghitung kurva hidrostatis
Menghitung kurva hidrostatis
 
Hitung hidrosatatis
Hitung hidrosatatisHitung hidrosatatis
Hitung hidrosatatis
 
#Gaguk suhardjito worksheet tgs desain rencana garis
#Gaguk suhardjito   worksheet tgs desain  rencana garis#Gaguk suhardjito   worksheet tgs desain  rencana garis
#Gaguk suhardjito worksheet tgs desain rencana garis
 
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
 
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambutPerbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
Perbandingan penggunaan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut
 
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
Penentuan perkerasan kaku atau lentur pada tanah gambut dengan manual desain ...
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkji
 
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
Materi kuliah s1 jtp ftk rencana garis 220313
 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
 
Geometri Kapal oleh Gaguk Suhardjito
Geometri Kapal oleh Gaguk SuhardjitoGeometri Kapal oleh Gaguk Suhardjito
Geometri Kapal oleh Gaguk Suhardjito
 
Deep tunnel (krisrama amanda dwi cahya) 18.1003.222.0930
Deep tunnel (krisrama amanda dwi cahya) 18.1003.222.0930Deep tunnel (krisrama amanda dwi cahya) 18.1003.222.0930
Deep tunnel (krisrama amanda dwi cahya) 18.1003.222.0930
 
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx
10_DESEMBER_2022_PERKERASAN_DENGA_METODE_AASHTO_DAN_MDP_KEL.9[1].pptx
 
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp012 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
2 14092012dasar-dasarperencanaanjalanraya-120914080742-phpapp01
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 
Fluida kelompok 1
Fluida kelompok 1Fluida kelompok 1
Fluida kelompok 1
 
SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
 

More from politeknik negeri madura

More from politeknik negeri madura (6)

Rancang Bangun Kapal Penumpang Bertenaga Panel Surya Untuk TA
Rancang Bangun Kapal Penumpang Bertenaga Panel Surya Untuk TARancang Bangun Kapal Penumpang Bertenaga Panel Surya Untuk TA
Rancang Bangun Kapal Penumpang Bertenaga Panel Surya Untuk TA
 
Electronic Engine (Motor Electric)
Electronic Engine (Motor Electric)Electronic Engine (Motor Electric)
Electronic Engine (Motor Electric)
 
Bki rules for hull inland waterway 2015
Bki rules for hull inland waterway 2015Bki rules for hull inland waterway 2015
Bki rules for hull inland waterway 2015
 
Hinge and folding hatch covers
Hinge and folding hatch coversHinge and folding hatch covers
Hinge and folding hatch covers
 
Hinge and Folding Hatch Cover
 Hinge and Folding Hatch Cover Hinge and Folding Hatch Cover
Hinge and Folding Hatch Cover
 
properties of metal alloys
properties of metal alloysproperties of metal alloys
properties of metal alloys
 

Recently uploaded

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksimanotartamba555
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 

Recently uploaded (10)

PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 

OPTIMAL LINES PLAN

  • 1. i LAPORAN TUGAS RENCANA GARIS (LINES PLAN) Nama Mahasiswa Muh. Masfu’ Ma’sum Nrp:33311401020 PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL
  • 2. ii POLITEKNIK NEGERI MADURA 2015 LEMBAR PENGESAHAN TUGAS RENCANA GARIS (LINES PLAN) “Merupakan tugas rancang pertama yang dibebankan sebagai bahan untuk perancangan selanjutnya. Tugas ini terdiridari perencanaan garis – garis air yang menggambarkan bentuk lambung kapal yang divisualisasikan dalam 3 (tiga) gambar proyeksi: Sheer plan, Body plan dan Half breadth plan.” Disusun oleh: Muh. Masfu’ Ma’sum Nrp:33311401020 Surabaya, 07Juli 2015
  • 3. iii Mengetahui dan menyetujui Dosen Pembimbing Tristiandinda P., ST. M. Musta’in, ST.,MT PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK NEGERI MADURA 2015 PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmad, hidayah dan anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Rencana Garis (Lines Plan) tepatpada waktu yang telah ditentukan. Tugas ini terdiridari penentuan Curve of Sectional Area (CSA) dengan menggunakan metode NSP diagram, bentuk lambung kapal yang diperoleh berdasarkanperencanaan garis air muat pada masing – masing station dan perancangan body plan yang pada akhirnya diproyeksikan menjadi Sheer Plan (bow – bow battock line) dan Half Breadth Plan. Keseluruhan bentuk
  • 4. iv perancangan dikoreksi sedemikian rupa sehungga memenuhi syarat yang telah ditentukan. Kami menyadarisepenuhnya bahwa perencanaan ini masih jauh dari sempurna sehingga kami sangat mengharapkan saran, masukan dan sanggahan yang bersifat membangun kearah yang lebih baik. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Ibu. Tristiandinda P., ST. danBpk. M. Musta’in, ST.,MT. selaku dosen pembimbing Tugas Rencana Garis (TRG) serta rekan – rekan yang telah memberikan bantuan pada saat diskusi. Semoga laporan tugas rencana garis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca maupun penulis untuk tugas perencanaan selanjutnya. Surabaya, 07 Juli 2015 Penulis
  • 5. iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii PENGANTAR .............................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................ iii BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................1-1 BAB 2. PERHITUNGAN PARAMETER UTAMA...............................................2-5 2.1. Ukuran Utama Kapal (Princilpe Dimension)....................................2-5 2.2. Panjang Garis Air (LWL).................................................................2-5 2.3. Panjang Displacement (Ldisp)..........................................................2-6 2.4. Speed Constant............................................................................2-6 2.5. Grafik NSP....................................................................................2-7 2.6. Volume Displacement (Vdisp)..........................................................2-8 2.7. Luasan Midship Kapal (Am)............................................................2-8 2.8. Menghitung Letak LCB (Longitudinal Center Of Bouyancy)..............2-9 BAB 3. CURVE OF SECTIONAL AREA (CSA).................................................3-1 3.1. MenghitungProsentase Luasan Tiap StationTerhadap Luas Midship Kapal. .............................................................................3-1 3.2. Langkah-Langkah Menggambar CSA.............................................3-2 3.3. Koreksi Volume dan LCB...............................................................3-4
  • 6. iv BAB 4. KURVA A/2T DAN B/2 ..................................................................4-1 4.1. Perhitungan Cwl dan Awl ................................................................4-1 4.2. Kurva A/2T .................................................................................4-1 4.3. Kurva B/2.....................................................................................4-2 4.4. Koreksi A/2t dan B/2...................................................................4-3 BAB 5. PROSES GAMBAR ..........................................................................5-6 5.1. Menggambar Body Plan ...............................................................5-6 5.2. Merencanakan Bentuk Haluan Dan Buritan.....................................5-7 5.3. Geladak Utama.............................................................................5-8 5.4. Menentukan Forecastle Deck (Geladak Akil).................................5-11 5.5. Menentukan Poop Deck (Geladak Kimbul)....................................5-11 5.6. Menentukan Bulwark (Kubu – kubu) ............................................5-11 REFERENSI ...............................................................................................5-1
  • 7. (LINES PLAN) 1-1 BAB 1. PENDAHULUAN Rencana garis adalah penggambaran bentuk potongan – potongan badan kapal, baik secara memanjang maupun melintang. Gambar rencana garis ini nantinya akan menjadi acuan / dasar dalam melakukan penggambaran selanjutnya. Adapun istilah – istilah yang dipakai dalam penggambaran rencana garis adalah sebagai berikut:  After Perpendicular (AP) Atau garis tegak buritan, adalah garis yang terletak pada linggi kemudi bagian belakang atau terletak pada sumbu kemudi.  Fore Perpendicular (FP) Atau garis tegak haluan, adalahgaris yang terletak pada titik potong antara linggi haluan dengan garis air pada sarat muat yang telah direncanakan.  Length Between Perpendicular (Lpp) Jarak mendatar antara dua garis tegak AP dan FP.  Length of Water Line (Lwl) Panjang garis air kapal secara menyeluruh dari haluan sampai buritan yang diukur pada sarat muat yang direncanakan.  Breadth Moulded (Bmld)
  • 8. (LINES PLAN) 1-2 Lebar maksimum kapal yang diukur dari sebelah dalam pelat kulit (tidak termasuk pelat kulit).  Depth (H) Jarak vertikal (tinggi kapal) dari garis dasar kapal sampai geladak menerus diukur pada sisi tengah kapal.  Draught (T) Jarak vertikal(tinggikapal) dari garis dasar kapal samapi garis air kapal pada sarat muat yang direncanakan.  Coeffisien Block (Cb) Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan balok yang dibentuk oleh panjang kapal, lebar kapal dan sarat kapal.  Coeffisien Prismatik (Cp) Perbandinganantara bentuk kapal dibawah sarat dengan sebuah prisma yang dibentuk oleh bidang tengah kapal.  Coeffisien Midship (Cm) Perbandinganantara bentuk bidang tengah kapal (midship) dengan sebuah bidang yang dibentuk oleh panjang kapal dan lebar kapal.  Midship Potongan melintang pada bagian tengah kapal.  Center Line Potongan memanjang pada bagian tengah kapal.
  • 9. (LINES PLAN) 1-3  Base Line Garis dasar kapal  Station Pembagian panjang kapal menjadi 20 bagian dengan jarak yang sama.  Body Plan Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara melintang pada setiap station dilihat dari depan atau belakang.  Buttock Line Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang vertikal.  Water Line Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang horisontal.  Transom Bentuk buritan kapal yang berupa bidang lurus.  Upper Deck Garis geladak utama kapal dari ujung haluan sampai ujung buritan kapal.  Poop Deck Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian buritan kapal.  Forecastle Deck
  • 10. (LINES PLAN) 1-4 Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian haluan kapal.  Bulwark Pagar kapal yang terletak pada bagian tepi kapal.  Sent Garis yang ditarik pada salah satu atau beberpa titik yang terletak di garis tengah (centre line) dan membuat sudut dengan garis tengah.  Ordinate Half Breadth Jarak vertikalantaracentre line dengan garis base line pada sarat tertentu.  Sheer Lengkungan kemiringan geladak kearah memanjang kapal.  Chamber Lengkungan kemiringan geladak kearah melintang kapal.
  • 11. (LINES PLAN) 2-5 BAB 2. PERHITUNGANPARAMETERUTAMA 2.1. UKURAN UTAMA KAPAL (PRINCILPE DIMENSION) Merupakan ukuran – ukuran yang digunakan sebagi acuan dalam merencanakan sebuah bentuk kapal.  Lpp : 99,97 m  B : 16,74 m  H : 9 m  T : 7,25 m  Vs : 13,5knot  Type : Container Ship  Metode : NSP Dari ukuran utama kapal tersebut diatas dapat dihitung komponen- komponen yang lain yang dipakai dalam penggambaran rencana garis kapal : 2.2. PANJANG GARIS AIR (LWL) Lwl adalah panjang garis air yang diukur dari perpotongan linggi buritan dengan garis air muat sampai dengan perpotongan linggi haluan dengan garis air muat Lwl dirumuskan sebagai pertambahan panjang dari Lpp sebesar 4% , atau dapat di tunjukkan dengan rumusan :
  • 12. (LINES PLAN) 2-6 Lwl = (1 + 4%) Lpp = (1 + 4%) 99,97 = 103,969 meter 2.3. PANJANG DISPLACEMENT (LDISP) Panjang displacementmerupakan panjang kapal yang imajiner, Ldisp terjadi karena adanya perpindahan fluida akibat tercelupnya badan kapal, Ldisp dipakai untuk menghitung besar luasan – luasan bagian yang tercelup air, pada saat dibagi menjadi dua puluh station. Ldisp dapat diartikan juga sebagaipanjang rata-rata antaraLwl dan Lpp, atau bisa diformulasikan sebagai berikut: Ldisp = ½ (Lwl + Lpp) = ½ (103,969 +99,97) = 101,969 meter 2.4. SPEED CONSTANT Dalam perhitungan speed constant ini L yang digunakan adalah Ldisplacement dalam satuan feet, dan kecepatan kapal (Vs) yang dipakai dalam satuan knot. Speed constant ini tanpa satuan (non dimensional) Speed Constan = 𝑉𝑠 √ 𝐿 𝑑𝑖𝑠𝑝 ⁄ = 13,5 𝑘𝑛𝑜𝑡/√334,4596 𝑓𝑒𝑒𝑡 = 0,74
  • 13. (LINES PLAN) 2-7 2.5. GRAFIK NSP Dalam pembacaan grafik NSP (Nederlandsche Scheepsbouw Proefstasioen), acuan yang dugunakan adalah speed constant. Dari Nilai speed constantyang sudah dihitung diatas dicaripada grafik NSP, kemudian ditarik garis lurus secara horizontal, memotong kurva-kurva (1-19) tiap station kapal. Perpotongan garis didapatkan nilai : o Cm disp (β) : 0,99523 o Cb disp (δ) : 0,67843 o Cp disp (φ) : 0,68168 Perpotongan garis dengan tiap kurva ditarik garis lurus keatas didapatkan nilai prosentase luasan terhadap midship kapal. (dimasukkan tabel 1) Perpotongan garis dengan kurva b, ditarik garis kebawah didapatkan nilai prosentase LCB terhadap Ldisp.  %LCB disp : 0,34%
  • 14. (LINES PLAN) 2-8 Grafik NSP 2.6. VOLUME DISPLACEMENT (VDISP) Vdisp = displ x Lwl x B x T = 0,67843 x 103,969 x 16,74 x 7,25 = 8395,94 m3 2.7. LUASAN MIDSHIP KAPAL (AM) Amidship = Cm x B x T = 0,99523 x 16,74 x 7,25 = 120,786 m2
  • 15. (LINES PLAN) 2-9 2.8. MENGHITUNG LETAK LCB (LONGITUDINAL CENTER OF BOUYANCY) LCB Displacement (LCBdisp) Berdasarkan diagram NSP pada lengkung (lihat poin 2.4.3) LCBdisp = %LCB disp x Ldisp = 0,34% x 101,969 meter = 0,3467 meter LCB Perpendicular (LCBpp) LCBpp = LCBdisp - ½(Lwl - Lpp) =0,3467 - ½(103,969 – 99,97) = -1,6527 meter
  • 16. (LINES PLAN) 3-1 BAB 3. CURVE OF SECTIONALAREA (CSA) CSA ( Curve of Sectional Area) merupakan kurva yang menunjukan luasan kapal tiap – tiap station. Mengacu pada persentase luasan yang didapat dari NSP diagram yang dikalikan dengan luasan midship dari kapal , maka akan diperoleh luasan kapal pada tiap stationnya ( tabel 1 ). 3.1. MENGHITUNG PROSENTASE LUASAN TIAP STATION TERHADAPLUAS MIDSHIP KAPAL. Dari hasil pembacaan grafik NSP pada poin 2.5 diatas, maka dimasukkan dalam tabel 1. Dan selanjutnya dihitung luasan tiap-tiap stationya. Tabel 1. Persentase luas tiap station terhadap luas midship No Station % Luas Station Luas Station x Amidship 0 0% 0 1 18% 21,27 2 36% 43,49 3 57% 68,55 4 73% 88,66 5 87% 104,76 6 94% 113,95 7 98% 118,5 8 100% 120,45 9 100% 120,79 10 100% 120,79 11 100% 120,79 12 100% 120,79 13 97% 117,31 14 90% 109,25 15 79% 95,03 16 63% 76,02
  • 17. (LINES PLAN) 3-2 17 42% 50,59 18 22% 27,1 19 9% 11,079 20 0% 0 3.2. LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR CSA 1. Menggambarkan garis horizontal dengan memakai Ldisp ( skala ). 2. Garis horizontal ( Ldisp ) tadi dibagi menjadi 20 bagian. 3. Pada setiap titik ordinat Ldisp yang telah dibuat ( 0 – 20 ), kita tarik garis vertikal ( tegak lurus dengan garis horizontal ) dengan panjang sesuai perhitungan Astation ( skala ) (lihat tabel 1) 4. Menghubungkan ordinat – ordinat yang didapat mulai dari station 0 sampai 20 sehinggamembentuk sebuah kurva yang disebut dengan CSAdisp ( Curve of Sectional Area Displacement ). 5. Tentukan Midship kapal dengandengan membagiLdisp tadi menjadi 2 bagian yang sama panjang ( pada station 10 ). 6. Dari titik tersebut (station 10 dari Ldisp), dibuat garis tegak lurus dengan Ldisp kebawah ( jangan terlalu panjang , hanya sebagai garis bantu ), 7. Dari tersebut dibuat garisdibawah Ldisp ( sejajar dengan Ldisp ) dengan ukuran ½ Lwl kekiri dan ½ Lwl kekanan pada arah horizontal. Ujung kanan dari garis Lwl merupakan Fore Perpendicular (FP) dari kapal., FP ini dipakai sebagai acuan dalam pembuatan garis Lpp. Buat garis Lpp yang dimulai darititik Fp tadi yang ditarik garis bantu kebawah, lalu kita gambarkan garis horizontal kekiri sepanjang Lpp
  • 18. (LINES PLAN) 3-3 8. Setelah Kita menggambar Lpp, kita bagi Lpp menjadi 20 bagian / station dan pada station 0 (bagian paling kiri )merupakan After Perpendicular (AP) dan pada stataion 10 merupakan midship kapal yang sesungguhnya. 9. Antara Ldisp dan Lwl pada gambar kita lihat ada perbedaan panjang ( Lwl > Ldisp ), sehingga ada penambahan station ( -1; -2) .maka grafik CSA kita fairkan sesuai panjang Lwl. 10. Dengan menggunakan axis Lpp pada tiap station tersebut kita tarik garis keatas memotong kurva CSA , maka perpotongan tadi kita ukur nilai luasan yang yang baru untuk tiap stationnya. (dimasukkan dalam tabel 2) Karena terjadi penambahan, maka CSA Perpendicular atau CSA perlu dilakukan koreksi terhadap volume dan letak LCB nya.
  • 19. (LINES PLAN) 3-4 3.3. KOREKSI VOLUME DAN LCB INGAT: Dalam memasukkanluasan station baru ke tabel 2 dari CSA, jangan lupa dikalikan lagi dengan skala yang dubuat. Tabel 2. Tabel Koreksi Volume Displacemet dan letak LCB NO STATION A SATION BARU FAKTOR SIMPSON A STATION. FS FAKTOR MOMEN A STATION. FS.FM -2 0 0,4 0 -10,8 0 -1 2,13 1,6 3,408 -10,4 -35,4432 AP 5,02 1,4 7,028 -10 -70,28 1 22,03 4 88,12 -9 -793,08 2 47,72 2 95,44 -8 -763,52 3 71,8 4 287,2 -7 -2010,4 4 91,38 2 182,76 -6 -1096,56 5 106,27 4 425,08 -5 -2125,4 6 114,57 2 229,14 -4 -916,56 7 118,74 4 474,96 -3 -1424,88 8 120,5 2 241 -2 -482 9 120,79 4 483,16 -1 -483,16 10 120,79 2 241,58 0 0 11 120,79 4 483,16 1 483,16 12 120,53 2 241,06 2 482,12 13 117,58 4 470,32 3 1410,96 14 109,66 2 219,32 4 877,28 15 96,2 4 384,8 5 1924 16 77,44 2 154,88 6 929,28 17 52,43 4 209,72 7 1468,04 18 29,72 2 59,44 8 475,52 19 13,09 4 52,36 9 471,24 FP 0 1 0 10 0 JUMLAH 5033,936 -1679,68 3.3.1 Volume dan LCB Simpson  Jarak Station
  • 20. (LINES PLAN) 3-5 h = Lpp / 20 = 99,97 / 20 =4,9985 meter  Volume Simpson Vsimp = ⅓ 1 h = ⅓ x 5033,936 x 4,9985 = 8387,38 meter3  LCB Simpson LCBsimp = (2 / 1) h = (-1679,68 / 5033,936) x 4,9985 = -1,6679 meter 3.3.2 Koreksi Volume dan LCB  Koreksi Volume Vol = [(Vsimp – Vdisp) / Vdisp] x 100% = [(8387,38 – 8395,94) / 8395,94 ] x 100% = -0,10 %  ≤ 0.5 %  Koreksi LCB LCB = [(LCBsimp – LCBpp) / Lpp] x 100% = [(-1,6679 – (-1,6527)) / 99,97] x 100% = -0,02%  ≤ 0.1 %
  • 22. (LINES PLAN) 4-1 BAB 4. KURVA A/2T DAN B/2 4.1. PERHITUNGAN CWL DAN AWL Menghitung Coeficient of Water Line (Cwl) Cwl = 0.248 + 0.778 x wl = 0.248 + 0.778 x 0,71968 = 0,80791 Area of Water Line (Awl) Awl = Lwl B Cwl = 103,969 x 16,74 x 0,80791 =1406,12 meter2 Angle of Entrance Didapatkan dari grafik “Angle of Entrance” yang diambil dari buku “Fundamental of Ship Resistenace and Propulsion” oleh Ir. A.J.W. Lap didapatkan sudut masuk sebesar 22,20. 4.2. KURVA A/2T Langkah – langkah penggambaran Kurva A/2T:
  • 23. (LINES PLAN) 4-2 1. Kurva A/2T didapat denganmembagi luasanpada setiap station dengan dua kali tinggi sarat. 2. Besaran atau nilai – nilai yang didapat dari hasil pembagian tersebut kemudian kita masukan / ukurkan kearah vertikal pada garis Lpp pada setiap stationnya. 3. Ordinat – ordinat yang ada kemudian dihubungkan mulai dari station -2 sampai dengan station FP. 4.3. KURVA B/2 B/2 adalah lebar keseluruhan suatu kapal dibagi dua. Untuk mengambarkan B/2, maka langkah pertama yang harus ditempuh adalah : 1. kita harus menentukansudut masuk garis air pada grafik dengan cara menentukan φ pada sumbu x kemudian ditarik garis lurus ke atas sampai memotong garis kontinu pada grafik dan dari titik temu itu kita tarik garis horisontal maka akan mendapatkan nilai sudut masuk garis air. Mencari Sudut Masuk φf = φLpp + (1,4 + φLpp )x e % diketahui : e = 0,34 % ---- dari grafik NSP, LCB. φLpp (Cppp) =φNSPx (Ldisp/Lpp) --- φNSP:koefisien perismatic dari Grafik NSP =0,68168 x ( 101,969 / 99,97) = 0,76347
  • 24. (LINES PLAN) 4-3 2. kemudian menentukan nilai b/2 yang mempunyai persen luas 100% kemudian kita tambahkan untuk 1 atau 2 station ke depan dan ke belakang inilah yang dinamakan dengan Paralel Middle Body. 3. Kemudian dari Paralel Middle Body kita desain sendiri garis melengkung yang stream line yang berakhir pada station –2 untuk buritan dan untuk haluan berakhir pada station 20 dan sudut masuk kita tambahkan beberapa cm dari FP. 4. Untuk yang bagian AP, dalam mendesain kita harus benar-benar memperhatikan luas Engine Room yaitu kira-kira dari station –2 sampai 4. 5. terakhir kali setelah gambar B/2 terbentuk maka kita akan memperoleh nilai B/2 tiap station dengancara mengukur panjang garis vertikal dan dikalikan dengan skalanya.(dimasukkan kedalam tabel) 6. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Tabel Perhitungan 4.4. KOREKSI A/2T DAN B/2 Tabel Koreksi Kurva A/2T dan B/2 NO STATION A SATION BARU FAKTOR SIMPSON B Station A/2T B. FS B Station/2 B' Station/2 B' X S -2 0 0,4 0 0 0 0 0 0 -1 2,13 1,6 0,2952 0,146897 0,472321 0,1476 2,01 6,432 AP 5,02 1,4 0,695731 0,346207 0,974023 0,347865 3,42 9,576
  • 25. (LINES PLAN) 4-4 1 22,03 4 3,053177 1,51931 12,21271 1,526588 5,61 44,88 2 47,72 2 6,613599 3,291034 13,2272 3,3068 6,79 27,16 3 71,8 4 9,950889 4,951724 39,80356 4,975445 7,53 60,24 4 91,38 2 12,66452 6,302069 25,32903 6,332258 7,95 31,8 5 106,27 4 14,72815 7,328966 58,91259 7,364074 8,14 65,12 6 114,57 2 15,87846 7,901379 31,75692 7,93923 8,22 32,88 7 118,74 4 16,45639 8,188966 65,82555 8,228193 8,27 66,16 8 120,5 2 16,70031 8,310345 33,40062 8,350154 8,33 33,32 9 120,79 4 16,7405 8,330345 66,962 8,37025 8,33 66,64 10 120,79 2 16,7405 8,330345 33,481 8,37025 8,33 33,32 11 120,79 4 16,7405 8,330345 66,962 8,37025 8,33 66,64 12 120,53 2 16,70447 8,312414 33,40893 8,352233 8,31 33,24 13 117,58 4 16,29562 8,108966 65,18248 8,14781 8,25 66 14 109,66 2 15,19797 7,562759 30,39595 7,598987 8,05 32,2 15 96,2 4 13,33253 6,634483 53,33011 6,666264 7,63 61,04 16 77,44 2 10,73255 5,34069 21,46509 5,366273 6,86 27,44 17 52,43 4 7,266367 3,615862 29,06547 3,633183 5,72 45,76 18 29,72 2 4,118947 2,049655 8,237895 2,059474 4,19 16,76 19 13,09 4 1,814166 0,902759 7,256665 0,907083 2,25 18 FP 0 1 0 0 0 0 0 0 JUMLAH jmlah Awl Perencan 697,6621 Jumlah B' Station 844,608 Tabel 3. Koreksi kurva A/2T dan B/2 Luas Garis Air Simpson (Awlsimp) Awlsimp = 2 ⅓ 3 h = 2 x ⅓ x 844,608 x 4,9985 = 1407,26 meter2 Koreksi Luas Garis Air Awl = [(Awlsimp – Awl) / Awl] x 100% = [(1407,26. – 1406,12) / 1406,12] x 100% = 0,08%  ≤ 0.1 %
  • 27. (LINES PLAN) 5-6 BAB 5. PROSES GAMBAR 5.1. MENGGAMBAR BODY PLAN Pertama-tama dibuatempat persegi panjang dengan jarak kedua sisi-sisinya adalah (½) B dan T. Pada garis air T diukur garis b yang besarnya seper dua (½) luasan station dibagi T atau dalam perhitungan merupakan harga A/2T kemudian ditarik garis vertikal kebawah sejajar dengan center line (CL) sehingga terbentuk persegi panjang ABCD. Pada garis air dukur suatu jarak yang besarnya b/2 yang merupakan harga dari (½) lebar garis air yang direncanakan pada tiap station yang bersangkutan. Dari titik E akan dibuat bentuk stationsedemikian rupa sehingga luasan EOC sama dengan AOB dan letak titik O dari masing-masing station harus merupakan garis lengkung yang fair, setelah bentuk station selesai maka langkah selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap volume displacement yang sesuai dengan perencanaan sebelumnyadengantoleransi koreksi tidak lebih dari 0,5 % dengan mengabaikan volume cant part. Dari penjabaran diatas dapat diilustrasikan sebagai berikut :
  • 28. (LINES PLAN) 5-7 Gambar 4. Sketsa penggambaran body plan 5.2. MERENCANAKAN BENTUK HALUAN DAN BURITAN Bentuk haluan dan buritan direncanakan sedemikian rupa agar dapat memberikan bentuk dan karakter yang sesuai dengan bentuk badan kapal yang direncanakan. Bentuk haluan dan buritan yang direncanakan adalah sebagaimana pada gambar berikut ini. Gambar 2. Rencana bentuk haluan 15.0° Sarat (T) 19 FP18 Base Line A/2T b/2 B/2 CL T O B C E A D Radius of Bilge
  • 29. (LINES PLAN) 5-8 Gambar 3. Rencana bentuk buritan 5.3. GELADAK UTAMA Pada geladak utama terdapat dua kelengkungan yang dipandang pada 2 (dua) sisi yaitu kelengkungan memanjang dan kelengkungan melintang. Lengkung memanjang disebut sebagai Sheer dan lengkung melintang disebut sebagai Chamber. Untuk kelengkungan memanjang biasanya dilakukan koreksi berdasarkan Sheer standart. Sheer juga berfungsi sebagai daya apung cadangan pada kapal. Apabila sheer yang direncanakan lebihkecil dari sheer standart maka koreksi yang dilakukan berupa penambahan terhadap sheer sampai 12.0° Base Line AP 1 0.35 T 0.35T 0.12T 0.05 T 0.65T-0.70T
  • 30. (LINES PLAN) 5-9 memenuhi sarat sheer standart sedangkan apabila sheer yang direncananakan lebih besar dari sheer standart maka koreksi dianggap sama dengan nol (0). Sheer standart untuk dry cargo dirumuskan sebagai berikut : Lokasi Formula Sheer Standar (mm) AP 25 x (L/3 + 10) 1083,08333 1/6 dari AP 11.1 x (L/3 + 10) 480,889 1/3 dari AP 2.8 x (L/3 + 10) 121,305333 Midship 0 0 1/3 dari FP 5.6 x (L/3 + 10) 242,610667 1/6 dari FP 22.2 x (L/3 + 10) 961,778 FP 50 x (L/3 + 10) 2166,16667 Tabel 4. Perhitungan sheer standar Dikarenakan kapal direncanakan tanpa menggunakan sheer maka perlu dilakukannya koreksi. Koreksi dilakukan mengacu kepada International Convention on Load Lines, 1966 yang telah mengalami perbaikan / revisi pada tahun 1988. Tujuan pokok dari penentuan Load Line adalah untuk memastikan bahwa kapal memiliki cukup cadangan daya apung dan stabilitas yang baik ketika melakukan pelayaran. Sedangkan untuk kelengkungan secara melintang (chamber) dirumuskan sebagai perbandingan antara lebar (B) dengan 50, berdasarkan tiap station diperoleh (B/50) setempat sebagai berikut: NO FAKTOR B Station A/2T B. FS B B' B' X S Chamber
  • 31. (LINES PLAN) 5-10 STATION SIMPSON Station/2 Station/2 (m) -2 0,4 0 0 0 0 0 0 0 -1 1,6 0,2952 0,146897 0,472321 0,1476 2,01 6,432 0,12864 AP 1,4 0,695731 0,346207 0,974023 0,347865 3,42 9,576 0,19152 1 4 3,053177 1,51931 12,21271 1,526588 5,61 44,88 0,8976 2 2 6,613599 3,291034 13,2272 3,3068 6,79 27,16 0,5432 3 4 9,950889 4,951724 39,80356 4,975445 7,53 60,24 1,2048 4 2 12,66452 6,302069 25,32903 6,332258 7,95 31,8 0,636 5 4 14,72815 7,328966 58,91259 7,364074 8,14 65,12 1,3024 6 2 15,87846 7,901379 31,75692 7,93923 8,22 32,88 0,6576 7 4 16,45639 8,188966 65,82555 8,228193 8,27 66,16 1,3232 8 2 16,70031 8,310345 33,40062 8,350154 8,33 33,32 0,6664 9 4 16,7405 8,330345 66,962 8,37025 8,33 66,64 1,3328 10 2 16,7405 8,330345 33,481 8,37025 8,33 33,32 0,6664 11 4 16,7405 8,330345 66,962 8,37025 8,33 66,64 1,3328 12 2 16,70447 8,312414 33,40893 8,352233 8,31 33,24 0,6648 13 4 16,29562 8,108966 65,18248 8,14781 8,25 66 1,32 14 2 15,19797 7,562759 30,39595 7,598987 8,05 32,2 0,644 15 4 13,33253 6,634483 53,33011 6,666264 7,63 61,04 1,2208 16 2 10,73255 5,34069 21,46509 5,366273 6,86 27,44 0,5488 17 4 7,266367 3,615862 29,06547 3,633183 5,72 45,76 0,9152 18 2 4,118947 2,049655 8,237895 2,059474 4,19 16,76 0,3352 19 4 1,814166 0,902759 7,256665 0,907083 2,25 18 0,36 FP 1 0 0 0 0 0 0 0 Tabel 6. Penentuan tinggi chamber
  • 32. (LINES PLAN) 5-11 5.4. MENENTUKAN FORECASTLE DECK (GELADAK AKIL) Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas main deck pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2.5 meter diukur dari geladak utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan ini tidak ditentukan besarnya sehingga direncanakan sama dengan jarak FP sampai station 18 atau mendekati dari sekat tubrukan (collision bulkhead). 5.5. MENENTUKAN POOP DECK (GELADAK KIMBUL) Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck pada bagian buritan yang memilkiketinggian 2.5 meter diukur dari geladak utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari bangunan ini tidak ditentukan besarnya sehingga direncanakan sepanjang jarak antara ujung kapal pada bagian buritan sampai pada sekat depan kamar mesin (kurang lebih pada station 4). 5.6. MENENTUKAN BULWARK (KUBU – KUBU) Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada geladak tepipada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang berfungsi sebagai pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah. Direncanakan setinggi 1000 mm diukur pada geladak terendah.
  • 34. (LINES PLAN) 5-1 REFERENSI  Menggambar Lines Plan, Tristiandinda 2015  Rencana Garis, Gaguk Suhartono FTK ITS 2012  Format Laporan Lines Plan (NSP) TBK 2013