SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
1
Menjelaskan Ayat Al Qur’an tentang konsep integrasi ilmu pengetahuan.
Manganalisis Karakteristik Ulul albab.
URAIAN MATERI
1. Sosok Ulul Albab
Dikisahkan bahwa suatu ketika orang-orang Quraisy datang kepada kaum Yahudi dan
bertanya kepada mereka, apa tanda-tanda yang dibawa Musa kepada kalian?” orang-orang Yahudi itu
menjawab “Tongkat dan tangan yang mengeluarkan cahaya putih.” Selanjutnya orang-orang Quraisy
itu mendatangi kaum Nasrani, lalu bertanya kepada mereka, “apa tanda-tanda yang diperlihatkan
Isa?.” Kaum Nasrani menjawab, “Isa menyembuhkan orang yang buta, orang yang sakit kusta dan
menghidupkan orang mati.” Setelah orang-orang Quraisy mendatangi Yahudi dan Nasrani, kemudian
mereka mendatangi Nabi Saw sambil berkata kepada beliau; “Berdoalah kepada Tuhanmu untuk
mengubah bukit shafa menjadi emas untuk kami.” Nabi Saw kemudian berdoa, maka turunlah firman
Allah Q.S Ali Imran 190 ini ;1
ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫الل‬ ِ‫ف‬ َ‫َل‬ِ‫ت‬ْ‫اخ‬ َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اْل‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ق‬ْ‫َل‬‫خ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬( ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ ْ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ل‬‫و‬ُ ِ‫ْل‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ِ‫ار‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫و‬190َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ )
َ‫ه‬ َ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اْل‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ق‬ْ‫َل‬‫خ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ًا‬‫د‬‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ َ َّ‫َّللا‬ً‫َل‬ِِ‫ا‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬
( ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫َك‬‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬191(
Artinya : “
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (190). (yaitu) orang-orang yang mengingat
atau berdzikir kepada Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
1
. Jalaluddin as-Suyuthi, Asbabun Nuzul: Sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur’an, terj. Lubaabun Nuquul fii
Asbaabin Nuzuul, Tim Abdul Hayyie, (Jakarta: Gema Insani, 2008) hlm. 148-149
KEGIATAN BELAJAR 4:
INDIKATOR KOMPETENSI
2
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka (191)
Nabi Saw ketika berdiri mengerjakan salat beliau menangis sehingga jenggotnya basah oleh
air mata. Ketika sujud beliau juga menangis hingga air matanya membasahi tanah kemudian berbaring
beliau menangis lagi. Ketika Bilal datang untuk memberitahukan kepadanya waktu salat subuh,
seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang menyebabkan engkau menangis, padahal Allah
telah memberikan ampunan kepadamu terhadap dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?"
Nabi Saw. menjawab, “Bagaimana aku tidak menangis, malam ini Allah telah menurunkan kepadaku
ayat ini: 'Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
hari terdapat tanda-tanda bagi para ulul albab (Ali Imran: 190)." Kemudian Nabi Saw. bersabda
pula, 'Celakalah bagi orang yang membacanya, lalu ia tidak merenungkan semuanya itu."
Pada Surat Ali Imran 190 ini mengisyaratkan tentang tauhid, keesaan, dan kekuasaan
Allah SWT. Hukum-hukum alam yang melahirkan kebiasaan-kebiasaan, pada hakikatnya
ditetapkan dan diatur oleh Allah Yang Mahahidup lagi Qayyum (Maha Menguasai dan Maha
Mengelola segala sesuatu).2
Surat Ali Imran ayat 190-191 menegaskan penciptaan semesta, yaitu langit dan bumi
serta pergantian malam dan siang adalah sebagai tanda-Nya. Tanda itu mampu diterima oleh
ulul albab, yaitu orang-orang yang selalu berdzikir dan bertafakkur. Berdzikir berarti
senantiasa mengingat Allah dan bertafakkur berarti merenungi dan memikirkan segala
ciptaan Allah Swt yang meliputi langit dan bumi serta segala isinya dan hukum-hukum yang
berlaku di dalamnya.
Dua dimensi yang tidak dipisahkan dalam ayat tersebut sehingga disebut ulul albab
adalah dimensi dzikir (mengingat Allah Swt) dalam kondisi apapun; baik berdiri,duduk
maupun berbaring, di mana setiap orang secara umum memang berada di salah satu dari tiga
kondisi tersebut. Dimensi kedua adalah bertafakkur (melakukan renungan) terhadap ciptaan
Allah Swt yang tersebar di semesta alam ini; penciptaan langit dan bumi serta pergantian
siang dan malam. Dimensi ke dua ini tentu saja bersifat global dengan tidak merinci bagian-
bagian langit dan bagian-bagian bumi serta hukum-hukum alam yang menjadi sunnatullah,
karena menyebut tiga hal tersebut sudah mewakili apapun yang ada padanya dan
bagaimanapun keadaannya dan yang diakibatkannya telah masuk pada system keberadaan
langit, bumi dan perputarannya.
Memikirkan dan merenungkan bagian-bagian kecil dari langit, misalnya; memikirkan
bulan, matahari, planet atau sinarnya, awannya, panasnya dan juga bagian kecil dari bumi;
2
. M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Jilid 2,… hlm. 370.
3
memikirkan hewannya, tumbuhannya, manusianya atau udaranya, maka perbuatan ini juga di
sebut tafakkur fi khalqissamawati wa al ardhi (merenungkan penciptakan langit dan bumi ).
Lebih terperinci lagi bahwa seseorang yang melakukan perenungan melalui berbagai kajian
yang sungguh-sungguh dalam berbagai disiplin ilmu baik social maupun sains pada
hakekatnya sedang melakukan tafakkur.
Kembali pada surat Ali Imran;190 yang menegaskan bahwa dalam penciptaan langit
dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang benar-benar terdapat tanda-tanda bagi ulul
albab. Kata Ulul albab menurut tafsir Ibnu Katsir adalah orang yang memiliki akal yang
sempurna lagi cerdas yang mengerti tentang hakekat dibalik adanya segala sesuatu yang
tampak. Tanda-tanda yang tersebar di semesta adalah tanda adanya Allah Swt, yang berarti
tanda wujud-Nya, keagungan-Nya, kemahabesaran-Nya, kemahaindahan-Nya,
kemahakaryaannya dan kemahasempurnaan-Nya meliputi segala sesuatu.
Namun tanda wujudnya Allah Swt tersebut hanya dapat ditangkap dan dipahami oleh
orang-orang yang disebut ulul albab, bukan oleh orang lain. Siapakah ulul albab tersebut ?
Seseorang disebut Ulul albab pada ayat tersebut harus memiliki dua syarat, sebagaimana
telah dijelaskan sebelumnya; syarat pertama yaitu dimensi dzikir (mengingat Allah Swt)
dalam kondisi apapun. Syarat kedua yaitu dimensi kedua adalah bertafakkur (melakukan
renungan) terhadap ciptaan Allah Swt yang tersebar di semesta. Dua dimensi itu ibarat dua
sisi mata uang pada satu logam yang tidak bisa dipisah-pisahkan, bertafakur tanpa berdzikir
tidaklah di sebut ulul albab, demikian juga sebaliknya.
Seorang ulul albab senantiasa mengingat kepada Allah Swt dan melakukan kajian-
kajian serta renungan terhadap kejadian-kejadian pada ciptaan Allah Swt, sehingga pada
akhirnya dia menemukan hikmah yang agung pada setiap ciptaan Allah Swt. Dia menemukan
sebuah system keserasiaan, keseimbangan dan keharmonisan serta penjagaan Allah Swt
terhadap semesta. Dan pada seorang ululalbab memahami bahwa segala apa yang Allah
ciptakakan memberikan manfaat yang besar terhadap kehidupan dan tidak ada yang sia-sia.
Dalam konteks saat ini seorang ulul albab memiliki sifat dan sikap seperti kritis, mau
berusaha dan berkreasi untuk kemanfaatan, kemaslahatan dan kelestarian kehidupan. Sifat
dan sikap tersebut dapat dijelaskan berikut ini 3
:
a. Memiliki sikap kritis secra rinci rinci lagi ada tiga cirri utama; yaitu berdzikir,
memikirkan atau mengamati fenomena alam dan berkreasi. Dari uraian tersebut dapat
dipahami bahwa berfikir kritis memiliki tiga tuntutan besar: 1) Berdzikir. Seorang
3
. Abdul Majid Khon, dkk, Modul Pendalaman Materi Alqur’an Hadis. Fitk Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta.Cetakan Pertama, 2018
4
yang berfikir kritis dan cerdas, ciri pertama adalah selalu berdzikir kepada Allah swt
baik siang dan malam, pada saat berdiri, duduk dan berbaring. Maknanya tiada waktu
tanpa berdzikir, segala waktu diisi dengan dzikir baik dalam shalat maupun di luar
shalat. Berdzikir bukan saja hanya ingat tetapi juga membaca kitab Allah, memahami
isinya, menyebar luaskan dan mengamalkan isi kandungannya. Membelajari kitab suci
dalam rangka memahami , menyebar luaskan dan menerapkan nilai-nilainya di tengah-
tengah masyarakat yang sangat beragam kebutuhan dan problemanya. 2) Berfikir
Kritis. Berfikir kritis berarti mengamati, meneliti, menyimpulkan dan membuktikan
kebenarannya. Mengamati ayat-ayat Tuhan di alam raya ini baik dalam diri manusia
secara perorangan maupun berkelompok, di samping juga mengamati fenomena alam.
Mereka berfikir tentang ciptaan langit dan bumi. Menurut Muhammad Quthub
sebagaimana dikutip oleh M Quraish Shihab bahwa ayat-ayat tersebut merupakan
metode yang sempurna bagi penalaran dan pengamatan Islam terhadap alam. Ayat-
ayat itu mengarahkan akal manusia kepada fungsi pertama di antara sekian banyak
fungsinya, yakni mempelajari ayat-ayat Tuhan yang tersaji dalam alam jagat raya ini.
Ayat tersebut bermula dari tafakkur dan berakhir dengan amal.3 Di samping itu
bertafakkur terhadap penciptaan langit bumi, juga bermakna memikirkan tentang tata
kerja alam semesta. Karena kata Khalq selain berarti penciptaan juga berarti
pengaturan dan pengukuran yang cermat. Pengetahuan yang terakhir ini mengantarkan
ilmuan kepada rahasia alam dan pada gilirannya mengantarkan kepada penciptaan
teknologi yang menghasilkan kemudahan dan manfaat bagi manusia.
b. Berusaha dan berkreasi dapat berarti melakukan upaya-upaya kreatifitas pada hasil-
hasil penemuan ilmiah dan teknologi. Karena itu setelah mereka menemukan dan
memahami suatu ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan bagian kecil dari
system yang sempurna dari Dzat Yang Maha Karya, kemudian mereka berkata: Ya
Allah tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia - sia Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.
Adanya usaha dan kreasi dalam bentuk nyata dari ilmuwan, khususnya dalam kaitan
hasil-hasil yang diperoleh dari pemikiran dan perhatian tersebut berarti bahwa mereka harus
selalu peka terhadap kenyataan-kenyataan social dan semesta alam serta bahwa peran
mereka tidak sekedar merumuskan atau mengarahkan tujuan-tujuan tetapi juga sekaligus
memberi contoh pelaksanaan dan sosialisasinya. Keindahan alam dan keberhasilan sains dan
tekhnologi yang dihasilkan dari proses berfikir dan berdzikir itu memperkuat keimanan
kepada Allah swt dan dalam meningkatkan kepatuhannya kepada Sang Pencipta.
5
Pemahaman terhadap penciptaan semesta yang agung disertai dengan selalu berdzikir
menimbulkan sebuah kemampuan pada dirinya untuk melihat sebuah tanda wujudnya Allah Swt,
keagungan-Nya dan kemahabesaran-Nya, sehingga terlontar dari dirinya ucapan subhaanak ( maha
suci Engkau ya Allah). Penjelasan seperti ini tergambar pada ayat 191;
َ‫َك‬‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬ ً‫َل‬ِِ‫ا‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬
Artinya;
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau
Masih belum berhenti di sini, setelah seorang ulul albab mampu melihat tanda wujudnya
Allah Swt dan memahami ciptaan-Nya yang penuh hikmah; serasi, seimbang, harmonis dan penuh
manfaat. Maka seorang ulul albab mengkhawatirkan terjadi suatu kezhaliman (pengrusakan) terhadap
segala ciptaan Allah Swt dan tata aturan-Nya yang Maha Indah yang mungkin kezholiman itu
dilakukan oleh dirinya maupun orang lain, di mana kezholiman itu dapat membawa masuk ke dalam
api neraka. Karena itu, seorang ulul albab melanjutkan ucapannya; ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ق‬َ‫ف‬ (maka jagalah kami
dari siksa api neraka).
Sosok ulul albab di atas menggambarkan seorang yang di samping memiliki ilmu
pengetahuan yang tinggi, juga sosok yang selalu dekat dengan Allah Swt. Kedekatan kepada
Tuhannya dan keluasan ilmunya memberikan dampak terhadap kehidupannya sebagai seorang yang
selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kemaslahatan kehidupan yang sejalan dengan aturan
Allah Swt.
Ilmu yang dimiliki oleh seorang ulul albab tidak tersekat oleh batasan-batasan yang dibuat
oleh manusia, yang sekat-sekat tersebut diakibatkan oleh keterbatasan manusia itu sendiri. Bagi
seorang ulul albab ilmu pengetahuan apapun yang berhubungan dengan alam semesta ini hakekatnya
adalah ciptaan-ciptaan Allah Swt yang tunduk kepada sitem aturan yang telah dibuat-Nya. Sehingga
semua ilmu itu hakekatnya hanya satu yaitu ilmu Allah Swt, dan manusia hanya diberi sedikit ilmu
dari Allah Swt.
ً‫َل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ‫ا‬‫ِّل‬‫ا‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬‫و‬ُ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬
Adapun berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti ilmu social dan sains serta cabang-
cabangnya adalah nama-nama yang dibuat oleh manusia sendiri untuk memudahkan bidang focus
kajian dan bidang keahlian yang ditekuni. Sehingga nama-nama bidang ilmu tersebut sangatlah
bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Namun yang perlu diingat bahwa bidang-bidang
ilmu itu secara makro dipahami sebagai satu-kesatuan yang saling berhubungan, tidak untuk
dipisahkan, apalagi dipisahkan dari ciptaan dan system aturan Allah Swt.
Dapat dipahami juga bahwa Allah Swt yang maha agung memilki ilmu yang maha luas, di
mana untuk mendapatkan pemahaman tentang Allah Swt atau dengan kata lain memahami tanda (
dalam ayat al qur’an disebut ayat ) diperlukan ilmu Allah, karena itu belajar suatu ilmu adalah untuk
6
lebih mengetahui tentang Allah Swt dan agar mampu lebih banyak melakukan kemaslahatan dan
kemanfaatan dalam kehdupan sesuai petunjuknya, sehingga semakin bertambah ilmu seseorang akan
menambah juga kedekatannya kepada Allah Swt dan kebaikannya dalam kehidupan.
Namun, apabila suatu ilmu dipisahkan dari pemiliknya yakni Allah Swt dan berdiri sendiri,
maka dikuatirkan fungsi dari ilmu tersebut akan lepas kendali dan jauh dari aturan dan tujuan serta
manfat dari ilmu tersebut.
َ‫د‬ ْ‫ز‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ما‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫د‬ ْ‫از‬ ِ‫ن‬َ‫م‬‫ًى‬‫د‬ْ‫ع‬ُ‫ب‬ ‫ا‬‫ِّل‬‫ا‬ ِ‫هللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫د‬َ‫د‬ ْ‫ز‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ # ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ ْ‫د‬
Barangsiapa bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah petunjuknya maka hanya akan
membuat semakin jauh dari Allah Swt
2. Integrasi Ilmu Pengetahuan
Al Qur’an adalah petunjuk bagi manusia untuk menjalani kehidupan di dunia dan memberi
informasi tentang kehidupan di akherat. Petunjuk tentang menjalin hubungan dengan Allah (hablun
minallah) yang menciptakannya dan hubungan dengan sesama manusia (hablun minannas) serta
hubungan manusia dengan alam sekitarnya agar dijaga dan dilestarikan.
Sebelum kajian ilmu social dan sains berkembang pesat, al Qur’an telah memberikan
informasi yang sangat luas dan benar bagaimana seharusnya berinteraksi sesama manusia ( social
interaction), demikian juga sebelum sains berkembang al Qur’an telah begitu dalam membicarakan
semesta alam.
Dalam hal interaksi social misalnya al Qur’an sebagai petunjuk tidak hanya membicarakan
pola-pola interaksinya saja, namun telah mengatur secara tepat bagaimana seharusnya interaksi social
itu dapat berjalan seimbang, adil dan tidak terjadi kedzoliman, agar kehidupan ini terjaga dan sesuai
dengan tujuan penciptaannya. Karena itu petunjuk tentang bagaimana interaksi social sangat banyak
sekali, misalnya; ayat-ayat tentang perdagangan, hutang piutang, pernikahan, kepemimpinan,
keadilan, perceraian, perjanjian, kepemilikan, komunikasi dan sebagainya.
Demikian juga al Qur’an memberikan informasi yang sangat luas tentang sains, mulai
membahas penciptaan alam semesta, tata surya, hewan, tumbuhan, hujan, angin dan sebagainya.
Namun, pembicaraan sains dalam al Qur’an bukan hanya terbatas pada aspek sains itu saja, tetapi
pasti dikaitkan dengan aspek yang lain, misalnya; agar manusia mengenal tuhannya, agar manusia
mau bersyukur, menjaga kelestariannya, agar mau berfikir, agar manusia selalu beramal sholeh, dst.
Al Qur’an membicarakan semesta alam; langit, bumi, hewan, tumbuhan yang semua
diciptakan untuk manusia maka manusia diperintahkan untuk menjaga, mengelola dan
memanfaatkannya dengan baik . Mengenai cara dan tekhnik mengelola atau memanfaatkannya
diserahkan kepada manusia sendiri. Karena itu al Qur’an tidak membicarakan secara spesifik
bagaimana cara mengelola dan alat apa yang digunakannya, demikian itu supaya manusia berfikir
karena sudah diberi potensi akal untuk dikembangkan afala ta’qilun (tidakkah kalian menggunakan
7
akal), ini artinya manusia diperintah untuk mengembangkan tekhnologi. Manusia dapat
mengembangkan tekhnologi apapun dalam rangka mendukung dan menunjang proses
kekhalifahannya di muka bumi. Namun al Qur’an memberikan rambu-rambu atau asas-asas yang
dapat dijadikan sebagai petunjuk melaksanakannya, agar tidak menyalahi dengan ketentuan-ketentuan
Allah Swt. Adapun asas-asas tersebut adalah a)asas tauhid, artinya tidak diperkenankan segala sains
dan tekhnologi berdampak kepada penyekutuan terhadap Allah Swt (syirik). b) Asas manfaat, c) Asas
kemudahan, d) asas keindahan, dan e) asas keadilan;
a. Asas Tauhid
Di dalam al Qur’an tidaklah diperkenankan segala apapun berdampak kepada
penyekutuan terhadap Allah Swt dan sehala apaun yang dilakukan semata-mata karena
mengabdi kepada Allah Swt secara tulus.
ْ‫ف‬‫ا‬ ِ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ َّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ ْ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫ء‬‫َا‬‫ش‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫ُون‬‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ َ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫ّل‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬‫ى‬َ‫َر‬‫ت‬
‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬‫ا‬ً‫م‬ْ‫ث‬ِ‫إ‬
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa: 48)
َ‫و‬ َ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫الز‬ ‫وا‬ُ‫ت‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ‫اء‬َ‫ف‬َ‫ن‬ُ‫ح‬ َ‫ِين‬‫ا‬‫د‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ين‬ ِ‫ص‬ِ‫ل‬ْ‫خ‬ُ‫م‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ‫ّل‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ِ‫ة‬َ‫م‬ِ‫ا‬‫ي‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫ِين‬‫د‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬
Dan tidaklah mereka diperinta kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah : 5)
b. Asas manfaat
Al Qur’an sangat menganjurkan agar segala upaya dan kreasi manusia dilakukan
dengan mempertimbangkan sisi kemanfaatannya.
ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ث‬ُ‫ك‬ْ‫م‬َ‫ي‬َ‫ف‬ َ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ َ‫ۖو‬ ً‫ء‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫ج‬ ُ‫َب‬‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ُ‫د‬َ‫ب‬َّ‫الز‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬َ‫ف‬
8
Maka adapun buih itu, akan hilang (sebagai sesuatu yang tak ada harganya),
adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. ) al
Ro’d, 13 :17)
Nabi Saw menjelaskan :
ِ‫م‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ن‬
ِ‫م‬ ْ‫ر‬‫ا‬ِ‫ت‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ر‬ ( ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫ّل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ك‬ ْ‫َر‬‫ت‬ ِ‫ء‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫م‬َ‫َل‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫س‬ُ‫ح‬)‫ِي‬‫ذ‬ .
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Di antara
tanda kebaikan Islam seseorang adalah jika dia meninggalkan hal-hal
yang tidak bermanfaat baginya.”
c. Asas Kemudahan
Allah Swt Yang Maha Pengasih menginginkan agar manusia dalam
menjalankan tugasnya tidak mengalami kesulitan, karena itu Allah Swt
menganjurkan agar manusia dapat melakukan hal-hal yang dapat memudahkan
dan meringankannya.
َ‫ْر‬‫س‬ُ‫ي‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ُر‬‫ي‬َ‫ْر‬‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ُر‬‫ي‬ َ‫ّل‬ َ‫و‬
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu” (QS. Al Baqarah, 2: 185).
‫ا‬ً‫ف‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫ض‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ َ‫ِق‬‫ل‬ُ‫خ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ف‬‫ا‬ِ‫ف‬َ‫خ‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ُر‬‫ي‬
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia
dijadikan bersifat lemah.” (QS. An Nisa’, 4: 28).
‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ٍ‫َس‬‫ن‬َ‫أ‬ ‫ن‬َ‫ع‬,‫وا‬ُ‫ِر‬‫ا‬‫س‬َ‫ع‬ُ‫ت‬ َ‫ّل‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ِر‬‫ا‬‫س‬َ‫ي‬
‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ا‬‫ف‬َ‫ن‬ُ‫ت‬ َ‫ّل‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ِر‬‫ا‬‫ش‬َ‫ب‬ َ‫و‬) ‫مسلم‬ ‫رواه‬ (
Artinya
Dari Anas r.a berkata: Nabi Saw bersabda; Mudahkanlah, jangan
mempersulit, buatlah senang dan jangan buat mereka berpaling
(meninggalkan) kalian.
9
d. Asas Keindahan
Ayat-ayat al Qur’an banyak sekali menyampaikan secara tersirat
tentang keindahan, misalnya penciptaan manusia yang dengan sebaik-baik
bentuk, penciptaan binatang , penciptaan langit (badi’ussamaawaati), dst.
Keindahan yang dimaksud oleh al Qur’an bukan hanya indah dari segi lahiriyah
yang tampak oleh mata, namun keindahan yang disertai dengan keseimbangan
dan keharmonisan, keindahan yang seimbang antara yang lahir dan yang
bathin.
Nabi Saw bersabda :
ِ‫َاس‬‫ن‬‫ال‬ ِ‫ط‬ْ‫َم‬‫غ‬ َ‫و‬ ِ‫ا‬‫ق‬َ‫ح‬‫ال‬ ُ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ب‬ ُ‫ْر‬‫ب‬ِ‫ك‬‫ال‬ ،ِ‫ل‬‫ما‬َ‫ج‬‫ال‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ ٌ‫ل‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ ‫هللا‬ ‫إن‬-.‫مسلم‬ ‫رواه‬
Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan
mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran
dan merendahkan orang lain.
e. Asas Keadilan
Allah Swt memerintahkan secara tegas diperbagai ayat al Qur’an agar
keadilan selalu ditegakkan diperbagai aspek kehidupan, termasuk bidang
tekhnologi. Penggunaan tekhnologi hendaknya juga dalam rangka penegakan
keadilan.
ِ‫ْط‬‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ين‬ِ‫ام‬ َّ‫و‬َ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
Wahai orang-orang yang beriman, Jadilah kamu penegak keadilan
(Q.S An-Nisa: 135)

More Related Content

What's hot (17)

Bab 3 tambahan
Bab 3 tambahanBab 3 tambahan
Bab 3 tambahan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Spe Bab2
Spe Bab2Spe Bab2
Spe Bab2
 
Esensi Hidup Manusia di Dunia
Esensi Hidup Manusia di DuniaEsensi Hidup Manusia di Dunia
Esensi Hidup Manusia di Dunia
 
Agama agama
Agama agamaAgama agama
Agama agama
 
Alam semesta 2
Alam semesta 2Alam semesta 2
Alam semesta 2
 
Thariqul iman
Thariqul imanThariqul iman
Thariqul iman
 
PPT materi 1 Kelompok 3
PPT materi 1 Kelompok 3PPT materi 1 Kelompok 3
PPT materi 1 Kelompok 3
 
Apa itu manusia
Apa itu manusiaApa itu manusia
Apa itu manusia
 
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Multi Artikel Religius Islam
Multi Artikel Religius Islam Multi Artikel Religius Islam
Multi Artikel Religius Islam
 
01 peraturan-hidup-dalam-islam
01 peraturan-hidup-dalam-islam01 peraturan-hidup-dalam-islam
01 peraturan-hidup-dalam-islam
 
Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa
Manajemen Kehidupan Sepanjang MasaManajemen Kehidupan Sepanjang Masa
Manajemen Kehidupan Sepanjang Masa
 
Kehendak & keadilan tuhan
Kehendak & keadilan tuhanKehendak & keadilan tuhan
Kehendak & keadilan tuhan
 
Tajuk 1.ctu101.islam sebagai al din
Tajuk 1.ctu101.islam sebagai al dinTajuk 1.ctu101.islam sebagai al din
Tajuk 1.ctu101.islam sebagai al din
 
CTU 101
CTU 101CTU 101
CTU 101
 

Similar to Modul 10 kb 4

Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamBerpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamOSIS
 
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
 tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha... tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...yuan
 
QV 2 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 2 Elviera Kartini AGA6.pdfQV 2 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 2 Elviera Kartini AGA6.pdfQIROATI
 
BERPIKIR KRITIS br.pptx
BERPIKIR KRITIS br.pptxBERPIKIR KRITIS br.pptx
BERPIKIR KRITIS br.pptxZesFauzi
 
Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191haf fadhil
 
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdfQV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdfQIROATI
 
Ppt kelompok 5 pai
Ppt kelompok 5 paiPpt kelompok 5 pai
Ppt kelompok 5 paiPutriKemala3
 
Ppt hari kamat
Ppt hari kamatPpt hari kamat
Ppt hari kamatsalsavr
 
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02Ismail Nasution
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamIsa Ansori
 
Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3mohamadirwan7
 
teknologi alquran
teknologi alquranteknologi alquran
teknologi alquranLela Warni
 
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptxPpt Agama-Berpikir-Kritis.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptxIINSAGITA
 
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptxPpt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptxIINSAGITA
 
Beriman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhirBeriman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhirindahwardhani31
 

Similar to Modul 10 kb 4 (20)

Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara IslamBerpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang secara Islam
 
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
 tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha... tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
 
QV 2 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 2 Elviera Kartini AGA6.pdfQV 2 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 2 Elviera Kartini AGA6.pdf
 
BERPIKIR KRITIS br.pptx
BERPIKIR KRITIS br.pptxBERPIKIR KRITIS br.pptx
BERPIKIR KRITIS br.pptx
 
Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191Makalah al imran 190-191
Makalah al imran 190-191
 
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdfQV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
QV 1 Elviera Kartini AGA6.pdf
 
Ppt kelompok 5 pai
Ppt kelompok 5 paiPpt kelompok 5 pai
Ppt kelompok 5 pai
 
Ppt hari kamat
Ppt hari kamatPpt hari kamat
Ppt hari kamat
 
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02
Pertemuanidasardansejarahtimbulnyailmukalam 100928044524-phpapp02
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
 
BAB 3 KELOMPOK 3.pptx
BAB 3 KELOMPOK 3.pptxBAB 3 KELOMPOK 3.pptx
BAB 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Modul 12 kb 3
Modul 12 kb 3Modul 12 kb 3
Modul 12 kb 3
 
Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3Teknologi al qur'an 3
Teknologi al qur'an 3
 
teknologi alquran
teknologi alquranteknologi alquran
teknologi alquran
 
1.Pengantar (4).pptx
1.Pengantar (4).pptx1.Pengantar (4).pptx
1.Pengantar (4).pptx
 
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptxPpt Agama-Berpikir-Kritis.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis.pptx
 
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptxPpt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptx
Ppt Agama-Berpikir-Kritis kelompok 3.pptx
 
Basyar
BasyarBasyar
Basyar
 
Syumuliyatul islam
Syumuliyatul islamSyumuliyatul islam
Syumuliyatul islam
 
Beriman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhirBeriman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhir
 

More from kasmuddin nanang (20)

Modul 14 kb 4
Modul 14 kb 4Modul 14 kb 4
Modul 14 kb 4
 
Modul 14 kb 3
Modul 14 kb 3Modul 14 kb 3
Modul 14 kb 3
 
Modul 14 kb 1
Modul 14 kb 1Modul 14 kb 1
Modul 14 kb 1
 
Modul 14 kb 2
Modul 14 kb 2Modul 14 kb 2
Modul 14 kb 2
 
Modul 13 kb 4
Modul 13 kb 4Modul 13 kb 4
Modul 13 kb 4
 
Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3Modul 13 kb 3
Modul 13 kb 3
 
Modul 13 kb 2
Modul 13 kb 2Modul 13 kb 2
Modul 13 kb 2
 
Modul 13 kb 1
Modul 13 kb 1Modul 13 kb 1
Modul 13 kb 1
 
Modul 12 kb 4
Modul 12 kb 4Modul 12 kb 4
Modul 12 kb 4
 
Modul 12 kb 2
Modul 12 kb 2Modul 12 kb 2
Modul 12 kb 2
 
Modul 12 kb 1
Modul 12 kb 1Modul 12 kb 1
Modul 12 kb 1
 
Modul 11 kb 4
Modul 11 kb 4Modul 11 kb 4
Modul 11 kb 4
 
Modul 11 kb 3
Modul 11 kb 3Modul 11 kb 3
Modul 11 kb 3
 
Modul 11 kb 1
Modul 11 kb 1Modul 11 kb 1
Modul 11 kb 1
 
Modul 11 kb 2
Modul 11 kb 2Modul 11 kb 2
Modul 11 kb 2
 
Modul 10 kb 3
Modul 10 kb 3Modul 10 kb 3
Modul 10 kb 3
 
Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2Modul 10 kb 2
Modul 10 kb 2
 
Modul 10 kb 1
Modul 10 kb 1Modul 10 kb 1
Modul 10 kb 1
 
Modul 9 kb 4
Modul 9 kb 4Modul 9 kb 4
Modul 9 kb 4
 
Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 

Modul 10 kb 4

  • 1. 1 Menjelaskan Ayat Al Qur’an tentang konsep integrasi ilmu pengetahuan. Manganalisis Karakteristik Ulul albab. URAIAN MATERI 1. Sosok Ulul Albab Dikisahkan bahwa suatu ketika orang-orang Quraisy datang kepada kaum Yahudi dan bertanya kepada mereka, apa tanda-tanda yang dibawa Musa kepada kalian?” orang-orang Yahudi itu menjawab “Tongkat dan tangan yang mengeluarkan cahaya putih.” Selanjutnya orang-orang Quraisy itu mendatangi kaum Nasrani, lalu bertanya kepada mereka, “apa tanda-tanda yang diperlihatkan Isa?.” Kaum Nasrani menjawab, “Isa menyembuhkan orang yang buta, orang yang sakit kusta dan menghidupkan orang mati.” Setelah orang-orang Quraisy mendatangi Yahudi dan Nasrani, kemudian mereka mendatangi Nabi Saw sambil berkata kepada beliau; “Berdoalah kepada Tuhanmu untuk mengubah bukit shafa menjadi emas untuk kami.” Nabi Saw kemudian berdoa, maka turunlah firman Allah Q.S Ali Imran 190 ini ;1 ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫الل‬ ِ‫ف‬ َ‫َل‬ِ‫ت‬ْ‫اخ‬ َ‫و‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اْل‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ق‬ْ‫َل‬‫خ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬( ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ ْ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ل‬‫و‬ُ ِ‫ْل‬ ٍ‫ت‬‫ا‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ِ‫ار‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫و‬190َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫ي‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ) َ‫ه‬ َ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اْل‬ َ‫و‬ ِ‫ت‬‫ا‬ َ‫او‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ق‬ْ‫َل‬‫خ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ج‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ‫ًا‬‫د‬‫و‬ُ‫ع‬ُ‫ق‬ َ‫و‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ َ َّ‫َّللا‬ً‫َل‬ِِ‫ا‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ( ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫َا‬‫ن‬ِ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫َك‬‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬191( Artinya : “ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (190). (yaitu) orang-orang yang mengingat atau berdzikir kepada Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah 1 . Jalaluddin as-Suyuthi, Asbabun Nuzul: Sebab-sebab turunnya ayat Al-Qur’an, terj. Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, Tim Abdul Hayyie, (Jakarta: Gema Insani, 2008) hlm. 148-149 KEGIATAN BELAJAR 4: INDIKATOR KOMPETENSI
  • 2. 2 Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (191) Nabi Saw ketika berdiri mengerjakan salat beliau menangis sehingga jenggotnya basah oleh air mata. Ketika sujud beliau juga menangis hingga air matanya membasahi tanah kemudian berbaring beliau menangis lagi. Ketika Bilal datang untuk memberitahukan kepadanya waktu salat subuh, seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang menyebabkan engkau menangis, padahal Allah telah memberikan ampunan kepadamu terhadap dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?" Nabi Saw. menjawab, “Bagaimana aku tidak menangis, malam ini Allah telah menurunkan kepadaku ayat ini: 'Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang hari terdapat tanda-tanda bagi para ulul albab (Ali Imran: 190)." Kemudian Nabi Saw. bersabda pula, 'Celakalah bagi orang yang membacanya, lalu ia tidak merenungkan semuanya itu." Pada Surat Ali Imran 190 ini mengisyaratkan tentang tauhid, keesaan, dan kekuasaan Allah SWT. Hukum-hukum alam yang melahirkan kebiasaan-kebiasaan, pada hakikatnya ditetapkan dan diatur oleh Allah Yang Mahahidup lagi Qayyum (Maha Menguasai dan Maha Mengelola segala sesuatu).2 Surat Ali Imran ayat 190-191 menegaskan penciptaan semesta, yaitu langit dan bumi serta pergantian malam dan siang adalah sebagai tanda-Nya. Tanda itu mampu diterima oleh ulul albab, yaitu orang-orang yang selalu berdzikir dan bertafakkur. Berdzikir berarti senantiasa mengingat Allah dan bertafakkur berarti merenungi dan memikirkan segala ciptaan Allah Swt yang meliputi langit dan bumi serta segala isinya dan hukum-hukum yang berlaku di dalamnya. Dua dimensi yang tidak dipisahkan dalam ayat tersebut sehingga disebut ulul albab adalah dimensi dzikir (mengingat Allah Swt) dalam kondisi apapun; baik berdiri,duduk maupun berbaring, di mana setiap orang secara umum memang berada di salah satu dari tiga kondisi tersebut. Dimensi kedua adalah bertafakkur (melakukan renungan) terhadap ciptaan Allah Swt yang tersebar di semesta alam ini; penciptaan langit dan bumi serta pergantian siang dan malam. Dimensi ke dua ini tentu saja bersifat global dengan tidak merinci bagian- bagian langit dan bagian-bagian bumi serta hukum-hukum alam yang menjadi sunnatullah, karena menyebut tiga hal tersebut sudah mewakili apapun yang ada padanya dan bagaimanapun keadaannya dan yang diakibatkannya telah masuk pada system keberadaan langit, bumi dan perputarannya. Memikirkan dan merenungkan bagian-bagian kecil dari langit, misalnya; memikirkan bulan, matahari, planet atau sinarnya, awannya, panasnya dan juga bagian kecil dari bumi; 2 . M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Jilid 2,… hlm. 370.
  • 3. 3 memikirkan hewannya, tumbuhannya, manusianya atau udaranya, maka perbuatan ini juga di sebut tafakkur fi khalqissamawati wa al ardhi (merenungkan penciptakan langit dan bumi ). Lebih terperinci lagi bahwa seseorang yang melakukan perenungan melalui berbagai kajian yang sungguh-sungguh dalam berbagai disiplin ilmu baik social maupun sains pada hakekatnya sedang melakukan tafakkur. Kembali pada surat Ali Imran;190 yang menegaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang benar-benar terdapat tanda-tanda bagi ulul albab. Kata Ulul albab menurut tafsir Ibnu Katsir adalah orang yang memiliki akal yang sempurna lagi cerdas yang mengerti tentang hakekat dibalik adanya segala sesuatu yang tampak. Tanda-tanda yang tersebar di semesta adalah tanda adanya Allah Swt, yang berarti tanda wujud-Nya, keagungan-Nya, kemahabesaran-Nya, kemahaindahan-Nya, kemahakaryaannya dan kemahasempurnaan-Nya meliputi segala sesuatu. Namun tanda wujudnya Allah Swt tersebut hanya dapat ditangkap dan dipahami oleh orang-orang yang disebut ulul albab, bukan oleh orang lain. Siapakah ulul albab tersebut ? Seseorang disebut Ulul albab pada ayat tersebut harus memiliki dua syarat, sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya; syarat pertama yaitu dimensi dzikir (mengingat Allah Swt) dalam kondisi apapun. Syarat kedua yaitu dimensi kedua adalah bertafakkur (melakukan renungan) terhadap ciptaan Allah Swt yang tersebar di semesta. Dua dimensi itu ibarat dua sisi mata uang pada satu logam yang tidak bisa dipisah-pisahkan, bertafakur tanpa berdzikir tidaklah di sebut ulul albab, demikian juga sebaliknya. Seorang ulul albab senantiasa mengingat kepada Allah Swt dan melakukan kajian- kajian serta renungan terhadap kejadian-kejadian pada ciptaan Allah Swt, sehingga pada akhirnya dia menemukan hikmah yang agung pada setiap ciptaan Allah Swt. Dia menemukan sebuah system keserasiaan, keseimbangan dan keharmonisan serta penjagaan Allah Swt terhadap semesta. Dan pada seorang ululalbab memahami bahwa segala apa yang Allah ciptakakan memberikan manfaat yang besar terhadap kehidupan dan tidak ada yang sia-sia. Dalam konteks saat ini seorang ulul albab memiliki sifat dan sikap seperti kritis, mau berusaha dan berkreasi untuk kemanfaatan, kemaslahatan dan kelestarian kehidupan. Sifat dan sikap tersebut dapat dijelaskan berikut ini 3 : a. Memiliki sikap kritis secra rinci rinci lagi ada tiga cirri utama; yaitu berdzikir, memikirkan atau mengamati fenomena alam dan berkreasi. Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa berfikir kritis memiliki tiga tuntutan besar: 1) Berdzikir. Seorang 3 . Abdul Majid Khon, dkk, Modul Pendalaman Materi Alqur’an Hadis. Fitk Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.Cetakan Pertama, 2018
  • 4. 4 yang berfikir kritis dan cerdas, ciri pertama adalah selalu berdzikir kepada Allah swt baik siang dan malam, pada saat berdiri, duduk dan berbaring. Maknanya tiada waktu tanpa berdzikir, segala waktu diisi dengan dzikir baik dalam shalat maupun di luar shalat. Berdzikir bukan saja hanya ingat tetapi juga membaca kitab Allah, memahami isinya, menyebar luaskan dan mengamalkan isi kandungannya. Membelajari kitab suci dalam rangka memahami , menyebar luaskan dan menerapkan nilai-nilainya di tengah- tengah masyarakat yang sangat beragam kebutuhan dan problemanya. 2) Berfikir Kritis. Berfikir kritis berarti mengamati, meneliti, menyimpulkan dan membuktikan kebenarannya. Mengamati ayat-ayat Tuhan di alam raya ini baik dalam diri manusia secara perorangan maupun berkelompok, di samping juga mengamati fenomena alam. Mereka berfikir tentang ciptaan langit dan bumi. Menurut Muhammad Quthub sebagaimana dikutip oleh M Quraish Shihab bahwa ayat-ayat tersebut merupakan metode yang sempurna bagi penalaran dan pengamatan Islam terhadap alam. Ayat- ayat itu mengarahkan akal manusia kepada fungsi pertama di antara sekian banyak fungsinya, yakni mempelajari ayat-ayat Tuhan yang tersaji dalam alam jagat raya ini. Ayat tersebut bermula dari tafakkur dan berakhir dengan amal.3 Di samping itu bertafakkur terhadap penciptaan langit bumi, juga bermakna memikirkan tentang tata kerja alam semesta. Karena kata Khalq selain berarti penciptaan juga berarti pengaturan dan pengukuran yang cermat. Pengetahuan yang terakhir ini mengantarkan ilmuan kepada rahasia alam dan pada gilirannya mengantarkan kepada penciptaan teknologi yang menghasilkan kemudahan dan manfaat bagi manusia. b. Berusaha dan berkreasi dapat berarti melakukan upaya-upaya kreatifitas pada hasil- hasil penemuan ilmiah dan teknologi. Karena itu setelah mereka menemukan dan memahami suatu ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan bagian kecil dari system yang sempurna dari Dzat Yang Maha Karya, kemudian mereka berkata: Ya Allah tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia - sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Adanya usaha dan kreasi dalam bentuk nyata dari ilmuwan, khususnya dalam kaitan hasil-hasil yang diperoleh dari pemikiran dan perhatian tersebut berarti bahwa mereka harus selalu peka terhadap kenyataan-kenyataan social dan semesta alam serta bahwa peran mereka tidak sekedar merumuskan atau mengarahkan tujuan-tujuan tetapi juga sekaligus memberi contoh pelaksanaan dan sosialisasinya. Keindahan alam dan keberhasilan sains dan tekhnologi yang dihasilkan dari proses berfikir dan berdzikir itu memperkuat keimanan kepada Allah swt dan dalam meningkatkan kepatuhannya kepada Sang Pencipta.
  • 5. 5 Pemahaman terhadap penciptaan semesta yang agung disertai dengan selalu berdzikir menimbulkan sebuah kemampuan pada dirinya untuk melihat sebuah tanda wujudnya Allah Swt, keagungan-Nya dan kemahabesaran-Nya, sehingga terlontar dari dirinya ucapan subhaanak ( maha suci Engkau ya Allah). Penjelasan seperti ini tergambar pada ayat 191; َ‫َك‬‫ن‬‫ا‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ُ‫س‬ ً‫َل‬ِِ‫ا‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َّ‫ب‬ َ‫ر‬ Artinya; "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau Masih belum berhenti di sini, setelah seorang ulul albab mampu melihat tanda wujudnya Allah Swt dan memahami ciptaan-Nya yang penuh hikmah; serasi, seimbang, harmonis dan penuh manfaat. Maka seorang ulul albab mengkhawatirkan terjadi suatu kezhaliman (pengrusakan) terhadap segala ciptaan Allah Swt dan tata aturan-Nya yang Maha Indah yang mungkin kezholiman itu dilakukan oleh dirinya maupun orang lain, di mana kezholiman itu dapat membawa masuk ke dalam api neraka. Karena itu, seorang ulul albab melanjutkan ucapannya; ِ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ق‬َ‫ف‬ (maka jagalah kami dari siksa api neraka). Sosok ulul albab di atas menggambarkan seorang yang di samping memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, juga sosok yang selalu dekat dengan Allah Swt. Kedekatan kepada Tuhannya dan keluasan ilmunya memberikan dampak terhadap kehidupannya sebagai seorang yang selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kemaslahatan kehidupan yang sejalan dengan aturan Allah Swt. Ilmu yang dimiliki oleh seorang ulul albab tidak tersekat oleh batasan-batasan yang dibuat oleh manusia, yang sekat-sekat tersebut diakibatkan oleh keterbatasan manusia itu sendiri. Bagi seorang ulul albab ilmu pengetahuan apapun yang berhubungan dengan alam semesta ini hakekatnya adalah ciptaan-ciptaan Allah Swt yang tunduk kepada sitem aturan yang telah dibuat-Nya. Sehingga semua ilmu itu hakekatnya hanya satu yaitu ilmu Allah Swt, dan manusia hanya diberi sedikit ilmu dari Allah Swt. ً‫َل‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ‫ا‬‫ِّل‬‫ا‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬‫و‬ُ‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ Adapun berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti ilmu social dan sains serta cabang- cabangnya adalah nama-nama yang dibuat oleh manusia sendiri untuk memudahkan bidang focus kajian dan bidang keahlian yang ditekuni. Sehingga nama-nama bidang ilmu tersebut sangatlah bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Namun yang perlu diingat bahwa bidang-bidang ilmu itu secara makro dipahami sebagai satu-kesatuan yang saling berhubungan, tidak untuk dipisahkan, apalagi dipisahkan dari ciptaan dan system aturan Allah Swt. Dapat dipahami juga bahwa Allah Swt yang maha agung memilki ilmu yang maha luas, di mana untuk mendapatkan pemahaman tentang Allah Swt atau dengan kata lain memahami tanda ( dalam ayat al qur’an disebut ayat ) diperlukan ilmu Allah, karena itu belajar suatu ilmu adalah untuk
  • 6. 6 lebih mengetahui tentang Allah Swt dan agar mampu lebih banyak melakukan kemaslahatan dan kemanfaatan dalam kehdupan sesuai petunjuknya, sehingga semakin bertambah ilmu seseorang akan menambah juga kedekatannya kepada Allah Swt dan kebaikannya dalam kehidupan. Namun, apabila suatu ilmu dipisahkan dari pemiliknya yakni Allah Swt dan berdiri sendiri, maka dikuatirkan fungsi dari ilmu tersebut akan lepas kendali dan jauh dari aturan dan tujuan serta manfat dari ilmu tersebut. َ‫د‬ ْ‫ز‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َ‫و‬ ‫ما‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫د‬ ْ‫از‬ ِ‫ن‬َ‫م‬‫ًى‬‫د‬ْ‫ع‬ُ‫ب‬ ‫ا‬‫ِّل‬‫ا‬ ِ‫هللا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫د‬َ‫د‬ ْ‫ز‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ # ‫ًى‬‫د‬ُ‫ه‬ ْ‫د‬ Barangsiapa bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah petunjuknya maka hanya akan membuat semakin jauh dari Allah Swt 2. Integrasi Ilmu Pengetahuan Al Qur’an adalah petunjuk bagi manusia untuk menjalani kehidupan di dunia dan memberi informasi tentang kehidupan di akherat. Petunjuk tentang menjalin hubungan dengan Allah (hablun minallah) yang menciptakannya dan hubungan dengan sesama manusia (hablun minannas) serta hubungan manusia dengan alam sekitarnya agar dijaga dan dilestarikan. Sebelum kajian ilmu social dan sains berkembang pesat, al Qur’an telah memberikan informasi yang sangat luas dan benar bagaimana seharusnya berinteraksi sesama manusia ( social interaction), demikian juga sebelum sains berkembang al Qur’an telah begitu dalam membicarakan semesta alam. Dalam hal interaksi social misalnya al Qur’an sebagai petunjuk tidak hanya membicarakan pola-pola interaksinya saja, namun telah mengatur secara tepat bagaimana seharusnya interaksi social itu dapat berjalan seimbang, adil dan tidak terjadi kedzoliman, agar kehidupan ini terjaga dan sesuai dengan tujuan penciptaannya. Karena itu petunjuk tentang bagaimana interaksi social sangat banyak sekali, misalnya; ayat-ayat tentang perdagangan, hutang piutang, pernikahan, kepemimpinan, keadilan, perceraian, perjanjian, kepemilikan, komunikasi dan sebagainya. Demikian juga al Qur’an memberikan informasi yang sangat luas tentang sains, mulai membahas penciptaan alam semesta, tata surya, hewan, tumbuhan, hujan, angin dan sebagainya. Namun, pembicaraan sains dalam al Qur’an bukan hanya terbatas pada aspek sains itu saja, tetapi pasti dikaitkan dengan aspek yang lain, misalnya; agar manusia mengenal tuhannya, agar manusia mau bersyukur, menjaga kelestariannya, agar mau berfikir, agar manusia selalu beramal sholeh, dst. Al Qur’an membicarakan semesta alam; langit, bumi, hewan, tumbuhan yang semua diciptakan untuk manusia maka manusia diperintahkan untuk menjaga, mengelola dan memanfaatkannya dengan baik . Mengenai cara dan tekhnik mengelola atau memanfaatkannya diserahkan kepada manusia sendiri. Karena itu al Qur’an tidak membicarakan secara spesifik bagaimana cara mengelola dan alat apa yang digunakannya, demikian itu supaya manusia berfikir karena sudah diberi potensi akal untuk dikembangkan afala ta’qilun (tidakkah kalian menggunakan
  • 7. 7 akal), ini artinya manusia diperintah untuk mengembangkan tekhnologi. Manusia dapat mengembangkan tekhnologi apapun dalam rangka mendukung dan menunjang proses kekhalifahannya di muka bumi. Namun al Qur’an memberikan rambu-rambu atau asas-asas yang dapat dijadikan sebagai petunjuk melaksanakannya, agar tidak menyalahi dengan ketentuan-ketentuan Allah Swt. Adapun asas-asas tersebut adalah a)asas tauhid, artinya tidak diperkenankan segala sains dan tekhnologi berdampak kepada penyekutuan terhadap Allah Swt (syirik). b) Asas manfaat, c) Asas kemudahan, d) asas keindahan, dan e) asas keadilan; a. Asas Tauhid Di dalam al Qur’an tidaklah diperkenankan segala apapun berdampak kepada penyekutuan terhadap Allah Swt dan sehala apaun yang dilakukan semata-mata karena mengabdi kepada Allah Swt secara tulus. ْ‫ف‬‫ا‬ ِ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ِ َّ‫اَّلل‬ِ‫ب‬ ْ‫ك‬ ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫ء‬‫َا‬‫ش‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ َ‫ُون‬‫د‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬ َ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬َ‫ي‬ َ‫ّل‬ َ َّ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬‫ى‬َ‫َر‬‫ت‬ ‫ا‬ً‫م‬‫ي‬ِ‫ظ‬َ‫ع‬‫ا‬ً‫م‬ْ‫ث‬ِ‫إ‬ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa: 48) َ‫و‬ َ‫ة‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫الز‬ ‫وا‬ُ‫ت‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫ص‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫م‬‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ َ‫و‬ ‫اء‬َ‫ف‬َ‫ن‬ُ‫ح‬ َ‫ِين‬‫ا‬‫د‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ين‬ ِ‫ص‬ِ‫ل‬ْ‫خ‬ُ‫م‬ َ َّ‫َّللا‬ ‫ُوا‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ‫ّل‬ِ‫إ‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ِ‫ة‬َ‫م‬ِ‫ا‬‫ي‬َ‫ق‬ْ‫ال‬ ُ‫ِين‬‫د‬ َ‫ِك‬‫ل‬َ‫ذ‬ Dan tidaklah mereka diperinta kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah : 5) b. Asas manfaat Al Qur’an sangat menganjurkan agar segala upaya dan kreasi manusia dilakukan dengan mempertimbangkan sisi kemanfaatannya. ِ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ث‬ُ‫ك‬ْ‫م‬َ‫ي‬َ‫ف‬ َ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ع‬َ‫ف‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬ َ‫ۖو‬ ً‫ء‬‫ا‬َ‫ف‬ُ‫ج‬ ُ‫َب‬‫ه‬ْ‫ذ‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ُ‫د‬َ‫ب‬َّ‫الز‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫أ‬َ‫ف‬
  • 8. 8 Maka adapun buih itu, akan hilang (sebagai sesuatu yang tak ada harganya), adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. ) al Ro’d, 13 :17) Nabi Saw menjelaskan : ِ‫م‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫هللا‬ ُ‫ل‬ ْ‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ :َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ‫هللا‬ َ‫ي‬ ِ‫ض‬ َ‫ر‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ن‬ ِ‫م‬ ْ‫ر‬‫ا‬ِ‫ت‬‫ال‬ ُ‫ه‬‫ا‬ َ‫و‬َ‫ر‬ ( ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫ّل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ُ‫ك‬ ْ‫َر‬‫ت‬ ِ‫ء‬ ْ‫ر‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ِ‫م‬َ‫َل‬ْ‫س‬ِ‫إ‬ ِ‫ْن‬‫س‬ُ‫ح‬)‫ِي‬‫ذ‬ . Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” c. Asas Kemudahan Allah Swt Yang Maha Pengasih menginginkan agar manusia dalam menjalankan tugasnya tidak mengalami kesulitan, karena itu Allah Swt menganjurkan agar manusia dapat melakukan hal-hal yang dapat memudahkan dan meringankannya. َ‫ْر‬‫س‬ُ‫ي‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ُر‬‫ي‬َ‫ْر‬‫س‬ُ‫ع‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ُر‬‫ي‬ َ‫ّل‬ َ‫و‬ Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (QS. Al Baqarah, 2: 185). ‫ا‬ً‫ف‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫ض‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ َ‫ِق‬‫ل‬ُ‫خ‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ف‬‫ا‬ِ‫ف‬َ‫خ‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ َّ‫َّللا‬ ُ‫د‬‫ي‬ ِ‫ُر‬‫ي‬ Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An Nisa’, 4: 28). ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬ ‫قال‬ ‫قال‬ ‫عنه‬ ‫هللا‬ ‫رضي‬ ٍ‫َس‬‫ن‬َ‫أ‬ ‫ن‬َ‫ع‬,‫وا‬ُ‫ِر‬‫ا‬‫س‬َ‫ع‬ُ‫ت‬ َ‫ّل‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ِر‬‫ا‬‫س‬َ‫ي‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِ‫ا‬‫ف‬َ‫ن‬ُ‫ت‬ َ‫ّل‬ َ‫و‬ ‫وا‬ُ‫ِر‬‫ا‬‫ش‬َ‫ب‬ َ‫و‬) ‫مسلم‬ ‫رواه‬ ( Artinya Dari Anas r.a berkata: Nabi Saw bersabda; Mudahkanlah, jangan mempersulit, buatlah senang dan jangan buat mereka berpaling (meninggalkan) kalian.
  • 9. 9 d. Asas Keindahan Ayat-ayat al Qur’an banyak sekali menyampaikan secara tersirat tentang keindahan, misalnya penciptaan manusia yang dengan sebaik-baik bentuk, penciptaan binatang , penciptaan langit (badi’ussamaawaati), dst. Keindahan yang dimaksud oleh al Qur’an bukan hanya indah dari segi lahiriyah yang tampak oleh mata, namun keindahan yang disertai dengan keseimbangan dan keharmonisan, keindahan yang seimbang antara yang lahir dan yang bathin. Nabi Saw bersabda : ِ‫َاس‬‫ن‬‫ال‬ ِ‫ط‬ْ‫َم‬‫غ‬ َ‫و‬ ِ‫ا‬‫ق‬َ‫ح‬‫ال‬ ُ‫ر‬ْ‫ط‬َ‫ب‬ ُ‫ْر‬‫ب‬ِ‫ك‬‫ال‬ ،ِ‫ل‬‫ما‬َ‫ج‬‫ال‬ ُّ‫ب‬ ِ‫ُح‬‫ي‬ ٌ‫ل‬‫ي‬ِ‫م‬َ‫ج‬ ‫هللا‬ ‫إن‬-.‫مسلم‬ ‫رواه‬ Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. e. Asas Keadilan Allah Swt memerintahkan secara tegas diperbagai ayat al Qur’an agar keadilan selalu ditegakkan diperbagai aspek kehidupan, termasuk bidang tekhnologi. Penggunaan tekhnologi hendaknya juga dalam rangka penegakan keadilan. ِ‫ْط‬‫س‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ين‬ِ‫ام‬ َّ‫و‬َ‫ق‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫و‬ُ‫ك‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ِين‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ Wahai orang-orang yang beriman, Jadilah kamu penegak keadilan (Q.S An-Nisa: 135)