Teknologi Alquran merupakan istilah baru yang sebenarnya mengacu pada pengetahuan yang telah ada sejak zaman Alquran. Alquran mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan manusia sepanjang tetap mengingat kebesaran Allah dan memberikan manfaat. Teknologi merupakan salah satu cara memanfaatkan alam sesuai hukum-hukum yang ditetapkan Allah untuk kemudahan manusia.
2. TEKNOLOGI ALQURAN
Teknologi Alquran kedengaranya seperti suatu
istilah baru ,namun isinya adalah lama,selama
adanya Alquran itu sendiri.
Istilah teknologi Alquran dalam kuliah metafisika
ini hanya menyesuaikan dengan perkembangan
ilmu teknologi mutakhir yang relatif berubah
berkembang dengan cepat.
3. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
teknologi diartikan sebagai "kemampuan
teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu
eksakta dan berdasarkan proses teknis."
Teknologi adalah ilmu tentang cara
menerapkan sains untuk memanfaatkan alam
bagi kesejahteraan dan kenyamanan
manusia.
4. Manusia harus menghindari cara berpikir
tentang bidang-bidang yang tidak
menghasilkan manfaat, apalagi tidak
memberikan hasil kecuali menghabiskan
energi.
Rasulullah saw sering berdoa, "Wahai Tuhan,
Aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang
tidak bermanfaat".
5. Menelusuri pandangan Al-Quran tentang
teknologi, mengundang kita melirik sekian
banyak sekali firmanya yang berbicara tentang
alam raya. Menurut sebagian ulama, terdapat
sekitar 750 ayat Al-Quran yang berbicara
tentang alam materi dan fenomenanya, dan
yang memerintahkan manusia untuk
mengetahui dan memanfaatkan alam ini.
Secara tegas dan berulang-ulang firman Tuhan
menyatakan bahwa alam raya diciptakan dan
ditundukkan Allah untuk manusia.
6. Dan dia menundukkan untuk kamu apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya (sebagai anugerah) dari-Nya (QS Al-
Jatsiyah [45]: 13).
Penundukan tersebut --secara potensial--
terlaksana melalui hukum-hukum alam yang
ditetapkan Allah dan kemampuan yang
dianugerahkan-Nya kepada manusia. Al-Quran
menjelaskan sebagian dari ciri tersebut, antara
lain:
7. (a) Segala sesuatu di alam raya ini memiliki
ciri dan hukum-hukumnya.
Segala sesuatu di sisi-Nya memiliki ukuran
(QS Al-Ra'd [13]: 8)
Matahari dan bulan yang beredar dan
memancarkan sinar, hingga rumput yang
hijau subur atau layu dan kering, semuanya
telah ditetapkan oleh Allah sesuai ukuran
dan hukum-hukumnya. Demikian antara lain
dijelaskan oleh Al-Quran surat Ya Sin ayat 38
dan Sabihisma ayat 2-3 .
8. (b) Semua yang berada di alam raya ini
tunduk kepada-Nya:
Hanya kepada Allah-lah tunduk segala yang di
langit dan di bumi secara sukarela atau
terpaksa (QS Al-Ra'd [13]: 15).
9. (c) Benda-benda alam --apalagi yang tidak
bernyawa-- tidak diberi kemampuan
memilih, tetapi sepenuhnya tunduk kepada
Allah melalui hukum-hukum-Nya.
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit
dan langit yang ketika itu masih merupakan
asap, lalu Dia (Allah) berkata kepada-
Nya, "Datanglah (Tunduklah) kamu berdua (langit
dan bumi) menurut perintah-Ku suka atau tidak
suka!" Mereka berdua berkata, "Kami datang
dengan suka hati" (QS Fushshilat (41) : ayat 11).
10. Di sisi lain, manusia diberi kemampuan untuk
mengetahui ciri dan hukum-hukum yang
berkaitan dengan alam raya, sebagaimana
diinformasikan oleh firman-Nya dalam Al-
Quran surat Al-Baqarah ayat 31,
Allah mengajarkan Adam nama-nama
semuanya. (QS. Al-Baqarah ayat 31)
11. Yang dimaksud nama-nama pada ayat
tersebut adalah sifat, ciri, dan hukum sesuatu.
Ini berarti manusia berpotensi mengetahui
rahasia alam raya.
Adanya potensi itu, dan tersedianya lahan
yang diciptakan Allah, serta ketidakmampuan
alam raya membangkang terhadap perintah
dan hukum-hukum Tuhan, menjadikan
ilmuwan dapat memperoleh kepastian
mengenai hukum-hukum alam.
12. Karenanya, semua itu mengantarkan manusia
berpotensi untuk memanfaatkan alam yang
telah ditundukkan Tuhan. Keberhasilan
memanfatkan alam itu merupakan buah
teknologi.
Al-Quran memuji sekelompok manusia yang
dinamainya ulil albab. Ciri mereka antara lain
disebutkan dalam surat Ali-'Imran (3) 190-191:
13. QS. Ali-'Imran (3) 190-191)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi
dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang
berzikir (mengingat) Allah sambil berdiri, atau
duduk atau berbaring, dan mereka yang berpikir
tentang kejadian langit dan bumi.
Dalam ayat-ayat di atas tergambar dua ciri pokok
ulil albab, yaitu tafakkur dan dzikir. Kemudian
keduanya menghasilkan natijah yang diuraikan
pada ayat 195:
14. Dalam ayat-ayat di atas tergambar dua ciri
pokok ulil albab, yaitu tafakkur dan dzikir.
Kemudian keduanya menghasilkan natijah
yang diuraikan pada ayat 195:
Maka Tuhan mereka memperkenankan
permohonan mereka dengan berfirman,
"Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan
amal yang beramal di antara kamu, baik lelaki
maupun perempuan ..."
15. Muhammad Quthb dalam bukunya Manhaj At-
Tarbiyah Al-Islamiyah mengomentari ayat Ali
'Imran tadi sebagai berikut:
Maksudnya adalah bahwa ayat-ayat tersebut
merupakan metode yang sempurna bagi
penalaran dan pengamatan Islam terhadap alam.
Ayat-ayat itu mengarahkan akal manusia kepada
fungsi pertama di antara sekian banyak fungsinya,
yakni mempelajari ayat-ayat Tuhan yang tersaji di
alam raya ini. Ayat-ayat tersebut bermula dengan
tafakur dan berakhir dengan amal.
16. Lebih jauh dapat ditambahkan bahwa "Khalq As-
samawat wal Ardh" di samping berarti membuka
tabir sejarah penciptaan langit dan bumi, juga
bermakna "memikirkan tentang sistem tata kerja
alam semesta". Karena kata khalq selain berarti
"penciptaan", juga berarti "pengaturan dan
pengukuran yang cermat".
Pengetahuan tentang hal terakhir ini
mengantarkan ilmuwan kepada rahasia-rahasia
alam, dan pada gilirannya mengantarkan kepada
penciptaan teknologi yang menghasilkan
kemudahan dan manfaat bagi umat manusia.
17. Jadi, dapatkah dikatakan bahwa teknologi
merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh Al-
Quran ?
Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada dua
catatan yang perlu diperhatikan.
Pertama, ketika Al-Quran berbicara tentang
alam raya dan fenomenanya, terlihat secara
jelas bahwa pembicaraannya selalu dikaitkan
dengan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Perhatikan misalnya uraian Al-Quran tentang
kejadian alam:
18. Dan Apakah orang-orang ingkar tidak
mengetahui bahwa sesungguhnya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah satu yang
padu, kemudian Kami (Allah) pisahkan
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka apakah mereka
tidak beriman? (QS Al-Anbiya' [21]: 30).
Ayat ini dipahami oleh banyak ulama
kontemporer sebagai isyarat tentang teori Big
Bang (Ledakan Besar), yang mengawali
terciptanya langit dan bumi. .
19. Para pakar boleh saja berbeda pendapat
tentang makna ayat tersebut, atau mengenai
proses terjadinya pemisahan langit dan bumi.
Yang pasti, ketika Al-Quran berbicara tentang
hal itu, dikaitkannya dengan kekuasaan dan
kebesaran Allah; serta keharusan beriman
pada-Nya.
20. Pada saat mengisyaratkan pergeseran gunung-
gunung dari posisinya, sebagaimana kemudian
dibuktikan para ilmuwan informasi itu
dikaitkan dengan Teknologi, Kamu lihat
gunung-gunung, yang kamu sangka tetap di
tempatnya, padahal berjalan sebagaimana
halnya awan.
Begitulah perbuatan Allah, yang membuat
dengan kokoh tiap-tiap sesuatu.
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan (QS Al-Naml [27]: 88).
21. Ini berarti bahwa teknologi dan hasil-hasilnya
harus selalu mengingatkan manusia terhadap
Kehadiran dan Kemahakuasaan Allah SWT, selain
juga harus memberi manfaat bagi kemanusiaan,
sesuai dengan prinsip bismi Rabbik.
Kedua, Al-Quran sejak dini memperkenalkan
istilah sakhkhara yang maknanya bermuara
kepada "kemampuan meraih --dengan mudah
dan sebanyak yang dibutuhkan-- segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan dari alam raya melalui
keahlian di bidang teknologi".
22. Bagaimana memadukan pikir dan zikir, ilmu dan
iman?.
Al-Quran memerintahkan manusia untuk terus
berupaya meningkatkan kemampuan ilmiahnya.
Jangankan manusia biasa, Rasul Allah Muhammad
saw pun diperintahkan agar berusaha dan berdoa
agar selalu ditambah pengetahuannya.
Qul Rabbi zidni 'ilma (Berdoalah [hai Muhammad],
"Wahai Tuhanku, tambahlah untukmu ilmu") (QS
Thaha [20]: 114), karena fauqa kullu zi 'ilm (in)
'alim (Di atas setiap pemilik pengethuan, ada yang
amat mengetahui (QS Yusuf [12]: 72)
23. Manusia memiliki naluri selalu haus akan
pengetahuan. Rasulullah saw bersabda: "Dua
keinginan yang tidak pernah puas, keinginan
menuntut ilmu dan keinginan menuntut
harta"
Hal ini dapat menjadi pemicu manusia untuk
terus mengembangkan teknologi dengan
memanfaatkan anugerah Allah yang
dilimpahkan kepadanya.
24. Karena itu, laju teknologi memang tidak dapat
dibendung. Hanya saja manusia dapat berusaha
mengarahkan diri agar tidak memperturutkan
nafsunya untuk mengumpulkan harta dan ilmu
/ teknologi yang dapat membahayakan dirinya.
Agar ia tidak menjadi seperti kepompong yang
membahayakan dirinya sendiri karena
kepandaiannya.
25. QS Yunus [10]: 24
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu
adalah seperti (hujan) yang Kami turunkan dan
langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya --karena air itu-
- tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan
manusia dan binatang ternak.
Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya
dan memakai (pula) perhiasannya dan penghuni-
penghuninya telah menduga bahwa mereka mampu
menguasainya (melakukan segala sesuatu), tiba-tiba
datanglah kepadanya azab kami di waktu malam atau
siang, maka kami jadikan (tanaman-tanamannya)
laksana tanaman-tanaman yang sudah disabit, seakan-
akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami
menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada
orang-orang yang berpikir
26. inspirasi teknologi teleportasi
Sebagaimana yang tercantum dalam Al Qur’an Surat An
Naml ayat 38-40:
Berkata Sulaiman: “Hai pembesar-pembesar, siapakah
di antara kamu sekalian yang sanggup membawa
singgasananya kepadaku sebelum mereka datang
kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.”
Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan
datang kepadamu dengan membawa singgsana itu
kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat
dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk
membawanya lagi dapat dipercaya.”
27. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI
Kitab]: “Aku akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka
tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak
di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk
kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku
bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).
Dan barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan)
dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi
Maha Mulia.”
28. Dari ayat-ayat di atas dapat kita analisis sebagai
berikut:
• Pada ayat 38: Nabi Sulaiman memberikan
tantangan kepada pembesar-pembesar anak
buah Nabi Sulaiman baik dari kalangan jin dan
manusia untuk memindahkan singgasana Ratu
Balqis.
• Pada ayat 39: Jin Ifrit menyanggupi memindahkan
singgasana dengan waktu sebelum Nabi Sulaiman
berdiri dari tempat duduknya.
29. • Pada ayat 40: Kemampuan jin Ifrit dikalahkan
oleh seorang yang berilmu (ilmuwan)
bernama Asif bin Barkhiya dengan
menyanggupi memindahkan singgasana
sebelum mata berkedip yang letaknya 2.000
km dari Palestina
30. Banyak orang awam yang mengatakan bahwa
kejadian di atas adalah sihir, karena teknologi
tinggi bagi orang yang tidak tahu (awam) apalagi
tidak menguasai laksana sihir.
Untuk membantah pernyataan itu maka di
dalam Al Qur’an sudah dijelaskan tentang
bantahan itu dalam Surat Al Baqarah ayat 102 :
31. 102. Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh
syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman
(dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan
lah yang kafir (mengerjakan sihir)
32. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu
Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
“Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu
janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua
malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan
mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan
mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat
kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya
mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya
(kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di
akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya
dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
33. Asif bin Barkhiya merupakan ilmuwan yang menguasai
teknologi teleportasi, bukan ilmu sihir karena sihir
selalu menggunakan jin. Sedangkan jin Ifrit yang
merupakan jin cerdik pun tidak bisa mengalahkan
teknologi itu. Teknologi tinggi bagi orang yang tidak
menguasai pun laksana sihir. Seperti di jaman sekarang
pun teknologi masih sangat menakjubkan bagi orang
awam yang tidak tahu cara kerjanya.
Dari surat an-Naml di atas maka dapat disimpulkan
bahwa teknologi teleportasi sudah dikuasai ilmuwan di
jaman Nabi Sulaiman AS. Ayat-ayat tersebut juga
sebagai inspirasi bagi kita semua untuk
membangkitkan kembali teknologi teleportasi yang
sudah pernah dilakukan oleh ilmuwan dahulu.
34. Tidakkah Tuhan marah semakin serakahnya, Semakin
tertinggalnya, terbelakangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi dikuasai umat islam, yang sebetulnya ilmu
pengetahuan dan teknologi sendiri asal mulanya dari
peradaban muslim akibatnya banyak umat muslim
sekarang ini justru lebih miskin, lebih tertinggal
dibandingkan agama lain padahal allah SWT tidak
menyukai umatnya yang miskin termasuk miskin hati,
miskin iman, miskin ilmu pengetahuan dan teknologi,
miskin harta yang seharusnya harta yang banyak
menimbulkan amal agar kita bersedekah dan berbagi
kepada sesama. sesungguhnya allah SWT lebih
menyukai seseorang tangan diatas yaitu orang
kaya(Pemberi) daripada seseorang tangan dibawah
yaitu peminta-minta(penerima).
35. Dalam hal tersebut seperti ilmu pengetahuan
dan teknologi seharusnya kita bisa
menguasainya 100% kunci majunya ekonomi
suatu bangsa yaitu ilmu pengetahuan dan
teknologi kuasai 100% yang membuat suatu
bangsa mempunyai peradaban, tahukah anda
ilmu pengetahuan dan teknologi sendiri sudah
dikuasai sejak jaman nabi Daud AS sudah bisa
memproduksi pedang-pedang baja besi, baju
baja besi yang diproses dengan kualitas tinggi
pada jamannya.
36. Munculnya berbagai keajaiban dan
kemukjizatan. dalan surat al Baqaroh ayat 30
s/d 34 : " Allah menjadikan manusia sebagai
khalifah di muka bumi ini dan memberi ilmu
pengetahuan ( Teknologi ). “
*Semua itu berupa teknologi canggih hasil
penggalian dan pendalaman kandungan
teknologi al Qur'an selama bertahun2,
sebagaimana pada zaman dulu dilakukan oleh
Ibnu Sina ( Bapak Kedokteran Islami ).
37. inspirasi teknologi telepon
Sebagai perumpamaan,pada saat teknologi
masih teknologi telepon kabel, tentu kita
berprasangka melihat seseorang membawa
Handphone dan menelepon tanpa menggunakan
kabel.
Tentu saja sulit dipercaya dan bahkan ada yang
prasangka bahwa jin yang menyambungkannya.
38. Satu2nya cara agar percaya bahwa itu adalah
nyata berupa teknologi baru yang canggih,
tentu saja harus meminjamkan telepon
genggamnya (HP) tsb dan mengajarkan cara
menggunakan, baru mereka mau percaya
bahwa ini adalah "Teknologi , bukan gaib,atau
bantuan Jin."
Begitu juga dengan metafisika eksakta / cara
menggunakan potensi dan memanfaatkan
energi yang sebelumnya tersembunyi dalam
Teknologi al Qur'an.
39. Sebagaimana Handphone, kalau Kita ingin
menggunakan Fitur2 canggihnya, seperti
Video Call, memperoleh informasi tanpa batas
(melalui Internet), maka HP Kita harus di "
Setting " dulu.
Begitu juga untuk mengetahui “energi yang
terkandung dalam" firman-firman Tuhan”
maka perlu terlebih dahulu
', mempelajari,mendalami,peroses
bila perlu mencoba merasakan' terlebih
dahulu baru percaya.
40. Metafisika eksakta dapat memberi jawaban dan jalan
keluar terbaik berbagai pertanyaan, tentang
kandungan dari ayat-ayat tentang teknologi dengan
tetap berlandaskan kepada Al-Qur’an dan hadis.
TeknologI akhir-akhir ini sudah mencapai batas
ambang fanomena yang dahsyat, luar biasa dan
mengagumkan.
Teknologi telah mampu mengeluarkan energi yang
mampu menghancurkan alam jagad raya ini, maupun
kepunahan manusia itu sendiri.
Mari kita lihat…
41. Q S Al A’Raf 96
Bahwa jika mereka benar-benar beriman dan
bertaqwa akan Allah,maka akan Kami limpahkan
rahmat karunia dan berkah dari Langit dan Bumi
sebanyak-banyaknya,tetapi jika mereka durhaka,
akan Kami turunkan bala,dan siksa dan azab
kepada mereka semuanya,disebabkan
perbuatanya
42. Surat Al-Hasyr ,21:
Yang artinya: Andaikata Alquran ini Kami letakkan
diatas bukit, maka akan engkau lihat bukit itu hancur
pecah berantakan karena takutnya kepada Allah
swt,dan perumpamaan itu kami jadikan kepada
manusia agar dia berpikir.
Surat Ara’ad 31.
Andaikata ada satu bacaan kitab suci yang dapat
membuat gunung-gunung jadi bergoncang dahsyat
atau Bumi jadi ter belah,atau orang-orang mati
dapat berbicara,maka kitab suci itu adalah Alquran
43. Ilmu eksakta tunduk pada rumus-rumus yang
riil dan nyata, yang dapat dibuktikan secara
teori dan praktek.
Dengan tergalinya teknologi Alquran, tergali
pulalah teknologi dari segala kitab-kitab suci
yang terdahulu,karena Alquran menghimpun
isi segala kitab-kitab suci yang terdahulu.
44. Dalam sebuah seminar internasianal teknologi
Alquran Bapak Prof Kadirun Yahya
mengungkapkan :
Di dalam kitab-kitab suci ada energi atau tenaga
yang maha dahsyat yang dapat mengimbangi
energi teknologi fisika.
45. HR.Imam Muslim:
Laa taquumus saa’atu hattaa laa yabqaa ‘alaa
wajhil ardhi mayyaquulu Allah,Allah.
Tidak akan datang kiamat Dunia,kecuali kalau
diatas muka bumi ini tidak ada lagi orang yang
menyebut Allah,Allah.
46. HR.Abu Daud dan Tarmizi:
Bismillahillazi laa yadhurru ma’asmihi syaiun fil
ardhi wa laa fis samaa-I
Yang artinya:
Atas nama Allah yang tidak memberi apa-apa
yang diBumi dan di Langit kecuali bagi orang-
orang yang beserta dengan nama Nya.
47. Referensi
• Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA., Wawasan Al-Quran, Tafsir
Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat, Penerbit
Mizan, Bandung, 1997.
• Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan
Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur'an
secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr
Damaskus, Almahira Jakarta, 2008.
• Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA, Dr. Ahmad Qodri Abdillah
Azizy, MA, Dr. A. Chaeruddin, SH., etc. Ensiklopedi Tematis
Dunia Islam, Penerbit PT. Ichtiar Baru Van
Hoeve, Jakarta, 2008, Editor : Prof. Dr. Taufik Abdullah, Prof.
Dr. M. Quraish Shihab, Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, MA.
• Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah
Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang
Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Almahira
Jakarta, 2008.
48. • Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A.
Faruq Nasution), Al-Quran Terjemah Indonesia, Penerbit PT. Sari
Agung, Jakarta, 2004
• Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir
Al-Quran, Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil
International, 2007.
• alquran.bahagia.us, al-quran.bahagia.us, dunia-islam.com, Al-Quran
web, PT. Gilland Ganesha, 2008.
• Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari
Muslim, PT. Bina Ilmu, 1979.
• Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih
Muslim, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan
Pustaka, Bandung, 2008.
• M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-
Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 2008.
• Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, Jabal, Bandung, 2008.
• Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir
Ibnu Katsir, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema
Insani, Jakarta, 1999.