2. AGAMA SEMPURNA
•“Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu
nikmatKu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai
agama bagimu.”
•(QS. Al Maaidah 5:3)
•“ Wahai orang-orang yg beriman, masuklah kamu
dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Sesungguhnya ia adalah musuhmu yang nyata.”
•(QS. Al Baqarah 2:208)
3. ALAM TERCIPTA DARI KETIADAAN
•"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)
•Keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu,
muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang
tejadi dalam sekejap.
•Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk
keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya
tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik
tunggal.
Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya
penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta
dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada
tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang.
Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan
penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
4. ALAM SEMESTA MENGEMBANG
•Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di
saat ilmu astronomi masih terbelakang,
mengembangnya alam semesta digambarkan
sebagaimana berikut ini:
•"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan
(Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar
meluaskannya." (AlQur'an,51:47)
Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli
kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan
menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan
mengembang.
5. PEMISAHAN LANGIT DAN BUMI
•"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
beriman?" (Al Qur'an, 21:30)
•Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu"
digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk
suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan antara keduanya" adalah
terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu muncul
menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari
"ratq".
•Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah
salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini.
6. GARIS EDAR
•"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari
dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis
edarnya." (Al Qur'an, 21:33)
•"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah
ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al
Qur'an,36:38)
•"Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (Al Qur'an, 51:7)
Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan
luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam
sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Ini berarti matahari bergerak sejauh
kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari.
Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga
berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya, semua bintang di alam semesta
berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.
7. BESI YANG DITURUNKAN
•Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara
jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang
berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:
•"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi
manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)
Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini,
dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberimanfaat
bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi
diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang
sangat penting.
Penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang
ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.
8. DUA LAUTAN YANG TIDAK
BERCAMPUR
•"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya
kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak
dapat dilampaui oleh masing-masing." (Al Qur'an, 55:19-
20)
•Terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang di Laut
Tengah dan Samudra Atlantik. Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik
melalui selat Jibraltar. Namun suhu, kadar garam, dan kerapatan air laut di
kedua tempat ini tidak berubah karena adanya penghalang yang
memisahkan keduanya.
Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah
ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini.
Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling
bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan
mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang
memisahkan mereka.
(Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley
Publishing, s. 92-93.)
9. SIDIK JARI
•"Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan
mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?
•Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-
jarinya dengan sempurna." (Al Qur'an, 75:3-4)
Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki
pola sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda
satu sama lain.
Dengan kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka.
Sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis
(barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini.
Keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19.
10. MEMBENARKAN ATAU
MENDUSTAKAN?
Ta'at dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah
lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah
perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau
mereka benar / JUJUR (imannya) tehadap Allah,
niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.
(QS. 47:21)
11. NIKMAT ALLAH MANA LAGI YANG KAMU DUSTAKAN?
•Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya
Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat
itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan
menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka
perumpamaannya seperti anjing jika kamu
menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika
kamu membiarkannya dia mengulurkan
lidahnya (juga).
•Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada
mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (QS. 7:176)
12. ISLAM WAY OF LIFE
ISLAM
AQIDAH
(Faith & Belief)
SHARIA
(Practice &
Activities)
AKHLAQ
(Moralities & Ethics)
IBADAH
(Man-to God Worship)
MUAMALAH
(Man-to Man Activities)
ECONOMIC ACTIVITIES
Political Activities Social Activities
BANKING Insurances Leasing Mortgage Venture
Capital
Others
13. KHALIFAH ALLAH
•Manusia adalah khalifah di muka bumi. Islam
memandang bahwa bumi dengan segala isinya
merupakan amanah Allah kepada sang khalifah agar
dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama
•Aqidah: Kumpulan kebenaran-kebenaran mutlak (aspek)
teoritis yang wajib diyakini dan dipercaya kebenarannya
(Dua kalimat Syahadat dan Rukun Iman yang enam). (QS:
Albaqarah (2):177)
Syariah: Peraturan-peraturan dan hukum yang telah
digariskan Allah SWT (perintah & larangan) yang
dibebankan kepada Manusia.
14. KEISTIMEWAAN ISLAM
•Karena itu, syariah Islam sebagai suatu syariah yang
dibawah oleh rasul terakhir mempunyai keunikan
tersendiri.
•Syariah ini bukan saja menyeluruh atau konprehensif,
tetapi juga universal. Karakter ini diperlukan, sebab tidak
akan ada syariah lain yang datang untuk
menyempunakannya.
•“Al Islam diinun sholihun, kamilun, syamilun, likulli
zamanin wamakanin”
•(Islam adalah ajaran yang lurus, sempurna, menyeluruh,
dan dapat diterapkan kapanpun dan dimanapun)
15. FALSAFAH EKONOMI SYARIAH
SEBAGAI LANDASAN FILOSOFIS PERBANKAN SYARIAH
AQIDAH
SYARIAH AKHLAK
UKHUWWAH
Keadilan Keseimbangan Kemaslahatan
FALAH
Masyarakat Sejahtera
Material & spiritual
4
Fondasi
3
Pilar
1
Tujuan
Kesuksesan yang hakiki dalam berekonomi berupa
tercapainya kesejahteraan yang mencakup kebahagiaan
(spiritual) dan kemakmuran (material) pada tingkatan individu
dan masyarakat (falah).
Tiga Pilar Ekonomi Syariah:
1-Aktifitas ekonomi yang berkeadilan dg menghindari eksploitasi
berlebihan, excessive hoardings/ unproductive, spekulatif, dan
kesewenang-wenangan.
2-Adanya keseimbangan aktivitas di sektor riil-finansial, pengelolaan
risk-return, aktivitas bisnis-sosial, aspek spiritual-material & azas
manfaat-kelestarian linkungan
3-Orientasi pada kemaslahatan yg berarti melindungi keselamatan
kehidupan beragama, proses regenarasi, serta perlindungan
keselamatan jiwa, harta dan akal.
Fondasi Ekonomi Syariah:
Meletakkan tata hubungan bisnis dalam konteks kebersamaan universal
(ukhuwah) untuk mencapai kesuksesan bersama.
Kaidah2 hukum muamalah (syariah) di bidang ekonomi yang membimbing
aktivitas ekonomi shg selalu sesuai dgn syariah.
Budi pekerti (akhlak) yang membimbing aktivitas ekonomi senantiasa
mengedepankan kebaikan sbg cara mencapai tujuan.
Ketuhanan Yang Maha Esa (akidah) yg menimbulkan kesadaran bahwa setiap
aktivitas manusia memiliki akuntabilitas ketuhanan sehingga menumbuhkan
16. Bank Zaman Rasulullah SAW & Shahabat
1. Di masa Rasulullah SAW, fungsi perbankan dilakukan oleh perorangan dan
satu individu hanya melaksanakan satu fungsi.
2. Praktik menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan
konsumsi, meminjamkan uang untuk bisnis dan pengiriman uang sudah
lazim dilaksanakan di zaman Rasulullah SAW
3. Rasulullah SAW adalah orang yang dipercaya oleh penduduk Mekkah untuk
menerima titipan harta. Titipan tersebut beliau kembalikan melalui Syaidina
Ali r.a pada saat beliau hijrah ke Madinah
4. Sahabat Zubair bin Al Awwam lebih suka menerima titipan dalam bentuk
pinjaman yang berimplikasi beliau boleh memanfaatkannya dan wajib
mengembalikan utuh
17. Bank Zaman Rasulullah SAW & Sahabat - Contd
5. Sahabat Ibnu Abbas dan Abdullah bin Zubair tercatat melakukan
pengiriman uang
6. Khalifah Umar bin Khatab telah menggunakan cek untuk membayar
tunjangan kepada yang berhak. Cek tersebut digunakan untuk
mengambil gandum yang diimpor dari Mesir di baitul maal
7. Di antara kaum Muhajirin dan Anshar dikenal pemberian modal
berbasis modal kerja seperti mudharabah, musyarakah, muzara’ah dan
musaqah
8. Beberapa istilah perbankan seperti cek dan kredit berasal dari bahasa
Arab, yaitu saq dan qardh.
18.
19. Teori kaidah Konsumsi Umar bin
Khattab
Konsumen non muslim biasanya tidak mengenal
istilah halal atau haram dalam konsumsi. Karena
itu dia akan menkonsumsi apa saja, kecuali jika ia
tidak bisa memperolehnya , atau tidak ingin
menkonsumsinya.
Adapun konsumen muslim, ia akan komitmen
dengan kaidah kaidah dan hukum – hukum yang
disampaikan dalam syariat untuk mengatur
konsumsi agar mencapai kemanfaatan konsumsi
seoptimal mungkin.
20. Lanjutan
Sesungguhnya kaidah – kaidah terpenting dalam
konsumsi dapat disimpulkan riwayat – riwayat
pada fikih ekonomi Umar bin Khattab.
Berikut ini beberapa kaidah terpenting dalam
konsumsi yang terdapat pada fikih ekonomi
Umar bin Khattab :
• Kaidah syariah, kaidah ini tidak terbatas pada
bentuk konsumsi , namun mencakup tiga
bidang yaitu :
21. Kaidah Syariah
• Kaidah Akidah, maksud kaidah ini adalah mengetahui
hakikat konsumsi; yaitu konsumsi merupakan sebagai
sarana yang dipergunakan seorang muslim dalam mentaati
Allah SWT.
• Kaidah ilmiah, seorang muslim harus mengetahui hukum –
hukum syariah yang berkaitan dengan apa yang
dikonsumsinya. Sebab apabila dia tidak mengkaji hukum
syariah maka dapat dipastikan dia akan memakan barang
haram baik zatnya maupun caranya.
• Kaidah Amaliah, kaidah merupakan aplikasi dari kedua
kaidah sebelumnya; maksudnya memperhatikan bentuk
barang yang dikonsumsi, halal atau haramnya diperhatikan.
22. Teori Kaidah konsumsi Umar bin
khattab
Tidak cukup barang yang dikonsumsi hala, tapi dalam sisi
kuatitas harus juga dalam batas – batas syariah, yang dalam
penentuan kuantitas ini memperhatikan beberapa faktor
ekonomis :
• Sederhana, yaitu tidak boros dan tidak pelit (Quran Surat
Alfurqan ayat 67)
• Kesesuaian antara konsumsi dan pemasukan (Quran Surat
Ath-Thalaq 7)
• Penyimpanan dan Pengembangan ; Sebagaimana nasihat
Umar bin Khattab Agar tidak berlebihan dalam
mengkomsumsi dan jangan membuang pakaian hingga
rusak dan jangan menjadikan apa yang Allah berikan hanya
untuk tubuh dan perut mereka saja.
23. Teori kaidah konsumsi Umar bin
Khattab
• Memperhatikan tiga prioritas konsumsi konsumsi
:
• Primer ; yaitu sesuatu yang harus terpenuhi
dalam menegakkan kemaslahatan agama dan
dunia, dunia yang tanpa dengannya tidak akan
stabil , dan seseorang yang tidak aman dari
kebinasaan .
• Skunder yaitu sesuatu yang tanpanya akan
membuat kesempitan akan tetapi tidak seperti
primer.
• Tersier, yaitu sekedar pelengkap dan perhiasan.
24. Teori kaidah konsumsi Umar bin
Khattab
• Kaidah sosial, yang dimaksud ini adalah mengetahui faktor
– faktor sosial yang berpengaruh dalam kuantitas dan
kualitas konsumsi, diantaranya yang terpenting adalah :
• Pertama Umat , yaitu rasa saling keterkaitan dan rasa saling
sepenanggungan yaitu ciri Umat Islam sebagaimana sabda
Nabi Muhammad SAW “Perumpamaan orang – orang yang
beriman dalam saling mecintai dan saling kasih sayang
diantara mereka adalah seperti satu tubuh, yang jika satu
anggota satu tubuh, yang jika satu anggoota darinya
mengeluh maka seluruh anggota tubuhnya ikut begadang
dan demam (HR Bukhari) dan juga Nabi SAW bersabda
“Bukanlah orang mukmin itu kenyang, sementara
tetangganya lapar”(HR. Bukhari)
25. Lanjutan
• Kedua keteladanan : Umar radiallahu anhu
melarang para pejabat agar tidak berlebihan
dalam makanan, pakaian, kendaraan dan
barang – barang konsumsi lainnya.
• Ketiga Tidak Membahayakan Orang lain :
Seorang muslim wajib menjauhi perilaku
konsumstif yang dapat mecelakakan orang lain
atau memiliki mudharat terhadap ummat.
26. Lanjutan
• Kaidah lingkungan : Yang dimaksu dengan
lingkungan disini adalah bumi dan apa saja yang
terdapat padanya. Lingkungan ini memiliki
pengaruh besar dalam perilaku konsumsi .
• Larangan Mengikuti dan meniru : yaitu tidak
boleh mengikuti pola konsumsi yang buruk baik
dari Ummat Islam maupun kafir sebab dapat
menimbulkan kemudharatan
• Ketepatan dalam mengkonsumsi, yiatu ketepatan
baik halal haram dan juga kualitas dan kuantitas.
27. Lanjutan
• Sebenarnya masih banyak teori konsumsi yang
telah ada pada zaman Umar bin Khattab akan
tetapi karena keterbatasan waktu maka kita akan
masuk Distribussi.
• Pada masa Umar bin khattab teori distribusi
sudah di terapkan mengingat wilayah islam yang
semakin meluas maka distribusi sangat
diperlukan, sebagaimana perkataan Umar yang
sangat terkenal yaitu “Seandainya saja ada unta
yang terperosok di Irak, maka itu adalah
tanggung jawabku”.
28. Lanjutan : Moneter pada zaman Umar
bin khattab
• Pada zaman Umar telah banyak kemajuan
dibidang moneter sebagaimana ijtihad umar
ketika ingin menjadikan kulit unta sebagai
mata uang tapi karena dikhawatirkan unta
akan habis maka Umar menahan diri dari
perbuatan tersebut.
• Pada zaman Umar inilah dinar dan dirham
pertama kali diberi tanda khsusus di Madinah.
29. Perubahan Ekonomi dan Solusinya
• Pada zaman Umar bin Khattab pernah terjadi perubahan
ekonomi yang menjadi buruk ketika dibulan Ramadhan
pada tahun 18 H yang disebabkan sulitnya air ketika itu
sehingga berdampak luas kepada hasil ternak dan
perkebunan yang akan dijual.
• Adapaun yang Umar lakukan adalah Merasa bertanggung
jawab. Jika Umar sangat takut dimintai pertanggung
jawaban oleh Allah SWTtentang kambing yang mati
terlantar di sungai eufrat, maka terlebih lagi terhadap
rakyatnya. Zaid bin Aslam sampai mengatakan “Jika Allah
SWT tidak mengangkat kesulitan pada tahun ramadhan ,
maka sesungguhnya kami yakin bahwa Umar akan
meninggal karena memperhatikan urusan kaum muslimin.
30. Perubahan Ekonomi dan solusinya
• Pada masa krisis tersebut Umar tidak pernah mmakan di
temapt anak atau istrinya melainkan beliau selalu makan
bersama rakyatnya, setiap kali Umar mendapatkan
makanan yang layak beliau selalu menolak dengan alasan
rakyatnya juga harus merasakan juga. Umar ikut andil
dalam merasakan kesusahan bersama rakyatnya.
• Selain merasakan andil, Umar bin Khattab juga melakukan
manajemen krisis yaitu mengumpulkan seluruh bantuan
dan diatur lalu dibagikan kepada rakyatnya. Selain itu juga
himbauan hidup sederhana yang di contohkan langsung
oleh Umar bin Khattab, menetapkan prioritas infak,
pemberian bantuan makanan, dan penyelesaian yang
berkesinambungan .
31. Penganuliran hukum potong tangan
• Pada zaman Umar ini telah terjadi suatu
ijtihad yang luar biasa yaitu penganuliran
hukum potong tanga, dikarenakan pihak yang
mencuri dalam keadaan terdesak tidak
memiliki apapun untuk dimakan, dan bahkan
Umar justru memberikan sanksi kepada pihak
yang dicuri karena tidak menunaikan haknya.
32. Pengembangan Ekonomi dan
Hubungan Ekonomi Internasional
• Makna pembangunan ekonomi dan
Pertanggungjawabannya
• Tuntutan – tuntutan pengembangan ekonomi
• Kendala – kendala dalam pengembangan
ekonomi
• Hubungan Ekonomi Internasional
33. Pengembangan Ekonomi
• Pengemangan ekonomi tidak lain adalah
wujud dari rasa bersyukur kepada Allah SWT,
dan tugas manusia sebagai khalifah Allah SWT
yang mana tugasnya adalah beribadah baik
mahdah maupun ghairu mahdah .
34. Tuntutan pengembangan Ekonomi
• Peduli terhadap pengembangan SDM yaitu
makna dari SDM dan pengembangan kualitas
SDM.
• Pengembangan kuantitas SDM yaitu menyerukan
untuk segera menikah sebagaimana perkataan
Umar “Nikahkanlah anakmu jika telah dewasa
dan janganlah kamu menanggung dosa mereka.
• Umar juga melarang mahar yanng berlebihan
sehingga memberatkan.
• Pemberian insentif 100 dinar bagi anak yang baru
dilahirkan
35. Lanjutan
• Pengembangan kualitas SDM, sejak pertama kali Umar
diangkat sebagai kepala negara sudah terlihat bahwa
pemerintahan umar adalah pemerintahan yang
SDMnya kuat dan amanah sebagaimana dalam pidato
pertamanya ketika diangkat menjadi khalifah “Maka
apa yang dihadapan kami akan kami tangani sendiri
secara langsung, sementara yang jauh akan kami
kuasakan kepada orang yang kuat lagi amanah (SDM
yang baik). Umar pernah berdoa Aku mengadukan
kepada Allah tentang kekuatan orang yang berkhianat
dan kelemahan orang yang amanah”.
36. Pengaturan pengeksplorasian tanah
daerah taklukan
• Tanah yang ada penduduknya yaitu
penduduknya harus menunaikan kewajiban
dari hasil bumi guna membiayai tentara yang
menjaga daerah tersebut.
• Menghidupkan lahan yang mati , umar pernah
merebut tanah bilal bin rabah karena bilal
tidak dapat mengelola lahan tersebut.
• Pengaplingan tanah untuk dikelola.
37. Lanjutan
• Tanah Ash Shawafi yaitu tanah yang dipilih
oleh Umar dari As-sawad (Lembah rimbun di
Irak)dimana umar tidak menghapusnya dan
menetapkan kharaj atasnya.
• Muzaraah yaitu tanah yang dibawah
kekuasaan negara diberikan kepada orang
yang akan menanaminya dengan sistem bagi
hasil.
38. Kendala dalam Pengembangan
Ekonomi
• Dampak Negatif Pemberian bagi sebagian
Individu
• Dampak Positif Pemberian bagi sebagian
Pengembangan Ekonomi.
• Dampak negative Pemberian bagi
penegmbangan ekonomi.
• Dilarangnya Mujahidin Melakukan kegiatan
pertanian didaerah taklukan.
39. Hubungan International
• Urgensinya Hubungan International yaitu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dan saling melakukan pertukaran dagang dalam
hal hal yang bermanfaat.
• Dasar – dasar hubungan Ekonomi International yaitu kehalalan
barang ditempat perdagangan , dapat merealisasikan kemaslahatan
bagi kaum muslimin, wilayah Islam sebagai prioritas, Pengaturan
masuk dan menetapnya non muslim di bumi Islam, perjanjian
perdagangan.
• Otoritas dalam pengaturan dan pengawasan hubungan Ekonomi
luar Negeri
• Urusan kegiatan ekonomi harus dipimpin seorang muslim jika
terdapat non muslim yang andil didalamnya.
• Munculnya Istilah usyur yang sekarang mungkin istilahnya cukai
yaitu biaya yang diambil petugas negara dari harta dagangan ketika
melintasi daerah islam.
40. Pengawasan Negara terhadap Ekonomi
• Hisbah dan pengawasan pasar, pengertian
hisbah. Secara terminologi dan etimologi
berkisar pada menyerukan kebaikan dan
mencegah kemungkaran .
• Hisbah ini adalah pengawas pasar yang mana
apabila melakukan kecurangan maka akan
ditindak oleh Negara.
41. FASE PERTAMA
1. Fase pertama merupakan fase abad pertama hingga kelima Hijriyah (abad ke-
11 Masehi).
2. Pemikiran ekonomi dirintis oleh para fuqaha, sufi dan filosof.
3. Pemikiran fuqaha terfokus pada apa manfaat (maslahah) sesuatu yang
dianjurkan dan apa kerugian (mafsadah) bila melaksanakan sesuatu yang
dilarang agama, bersifat normatif berwawasan positif dan cenderung
mikroekonomi.
4. Kontribusi para sufi terletak pada keajegannya dalam mendorong kemitraan
yang saling menguntungkan, tidak rakus dalam memanfaatkan kesempatan
yang diberikan Allah swt dan secara tetap menolak penempatan tuntutan
kekayaan dunia yang terlalu tinggi, bersifat normatif berwawasan positif dan
cenderung mikroekonomi.
5. Fokus pembahasan filosof tertuju pada konsep kebahagiaan (sa’adah) dalam
arti luas, pendekatannya global dan rasional serta metodologinya syarat
bdengan analisis ekonomi positif dan cenderung makroekonomi.
42. Beberapa Tokoh Pemikir Ekonomi
Islam Pada Fase Pertama
NO. NAMA TOKOH FOKUS PEMIKIRAN
1.
Zaid bin Ali
(w. 80 H/738 M)
Keabsahan jual beli secara tangguh dengan harga
yang lebih tinggi daripada jual beli secara tunai.
2.
Abu Hanifah
(w. 150 H/767 M)
- Jual beli salam
- Pembelaan hak-hak ekonomi kaum lemah
3.
Abu Yusuf
(w. 182 H/ 798 M)
- Keuangan publik
- Pembentukan dan pengendalian harga
4.
Asy-Syaibani
(w. 189 H/804 M)
- Konsep kerja
- Perilaku konsumen dan produsen
- Spesialisai dan distribusi pekerjaan.
5.
Ibn Miskawaih
(w. 421 H/1030 M)
Konsep Uang
43. FASE KEDUA
1. Fase kedua dimulai pada abad ke-11 sampai dengan ke-15
Masehi.
2. Fase kedua dikenal sebagai fase yang cemerlang karena
meninggalkan warisan intelektual yang sangat kaya.
3. Realitas politik ditandai oleh dua hal, yakni:
a) disintegrasi pusat kekuasaan Dinasti Abbasiyah dan
terbaginya kerajaan ke dalam beberapa kekuatan regional
yang mayoritas didasarkan pada kekuatan daripada
kehendak rakyat
b) merebaknya korupsi di kalangan para penguasa diiringi
dengan dekadensi moral di kalangan masyarakat yang
mengakibatkan terjadinya ketimpangan yang semakin
lebar antara si kaya dengan si miskin
4. Wilayah kekuasaan Islam yang terbentang dari Barat
sampai Timur melahirkan berbagai pusat kegiatan
intelektual
44. Bank Zaman Bani Umayyah dan Bani
Abbasiah
1. Di masa Bani Abbasiah fungsi-fungsi perbankan mulai
dilaksanakan oleh satu individu seiring dengan
beredarnya banyak jenis mata uang yang memerlukan
keahlian khusus membedakan kandungan logam mulia di
dalamnya untuk bisa menentukan nilainya.
2. Orang yang memiliki keahlian khusus disebut dengan
naqid, sarraf atau jihbiz. Hal ini merupakan cikal bakal
money changer.
3. Istilah Jihbiz dikenal dikenal sejak zaman Muawiyah (661-
680 M), berasal dari bahasa Persia, Kahbad atau Kihbid.
Istilah ini digunakan untuk pengumpul pajak.
45. Bank Zaman Bani Umayyah dan Bani
Abbasiah - Contd
3. Peran bankir mulai populer pada masa pemerintahan
Muqtadir (908-932 M). Hampir setiap wazir mempunyai
bankir sendiri, bahkan ada yang memiliki 3 bankir.
4. Pada masa ini mulai beredar saq (cek) sebagai media
pembayaran, peran bankir sudah meliputi aspek menerima
deposit, menyalurkan dan mentransfer uang/ uang dapat
ditransfer tanpa harus memindahkan fisik uang. Sayf Al
Dawlah Al Hamdani tercatat sebagai orang pertama yang
menerbitkan cek untuk kliring antara Baghdad dan Allepon
(Spanyol)
46. Beberapa Tokoh Pemikir Ekonomi Islam Pada Fase Kedua
NO. NAMA TOKOH FOKUS PEMIKIRAN
1.
Al-Ghazali
(w. 505 H/1111 M)
- Perilaku konsumen
- Evolusi pasar
- Konsep Uang
- Pajak
2.
Ibnu Taimiyah
(w. 728 H/1328 M)
- Konsep Harga
- Hisbah
- Keuangan negara
- Konsep Uang
3.
Ibnu Khaldun
(w. 808 H/1406 M)
- Keuangan publik
- Konsep harga
- Konsep uang
- Teori produksi
4.
Al-Maqrizi
(w. 845 H/1441 M)
- Konsep Uang
- Teori inflasi
47. FASE KETIGA
1. Fase ketiga dimulai pada tahun 1446 hingga 1932
Masehi.
2. Fase kedua dikenal sebagai fase tertutupnya pintu
ijtihad (independent judgment).
3. Para fukaha hanya menuliskan kembali catatan-catatan
para pendahulunya dan mengeluarkan fatwa yang
sesuai dengan aturan standar bagi masing-masing
mazhab.
4. Gerakan pembaharu baru timbul pada dua abad
terakhir yang menyeru untuk kembali kepada Alquran
dan al-Hadis sebagai pedoman hidup.
Fase Ketiga
48. Beberapa Tokoh Pemikir Ekonomi Islam Pada
Fase Ketiga
NO. NAMA TOKOH FOKUS PEMIKIRAN
1.
Shah Waliallah
(w. 1176 H/1762 M)
2.
Jamaluddin al-Afghani
(w. 1315 H/1897 M)
3.
Muhammad Abduh
(w. 1320 H/1905 M)
4.
Muhammad Iqbal
(w. 1357 H/1938 M)
49. BANK SYARIAH MODERN
• Mesir
– 1962 Mit Ghamar Savings Bank
– 1971 Nasser Social Bank
– 1978 Faisal Islamic Bank
• Pakistan
– 1979 - National Investment (Unit trust)
• - House Building Finance Corp (pembiayaan
• perumahan)
– 1985 Seluruh bank berdasarkan syariah
• Siprus
– 1983 Faisal Islamic Bank of Kibris
50. Bank Syariah Modern – Contd
Kuwait
1977 Kuwait Finance House
Bahrain
1999 - Citi Islamic Bank of Bahrain (Citi Corp. N.A)
- Faisal Islamic Bank Of Bahrain
- Al-Barakah Bank
Uni Emirat Arab
1975 Dubai Islamic Bank
Malaysia
1983 Bank Islam Malaysia Berhad
1999 Bank Bumi Putera Muamalah
51. Bank Syariah Modern - Contd
Iran
1983 seluruh bank berdasarkan syariah
Turki
1984 Daar al- Maal al- Islami (DMI)
1985 Faisal Finance Institution
Indonesia
1992 Bank Muamalat Indonesia (BMI)
1999 Bank IFI, Bank Syariah Mandiri
> 2000 BNI ‘46, Bank Jabar, BRI, Bank Danamon, BII,
Permata, HSBC, Bank Bukopin, Bank Niaga, BPD Sumut, BPD
Riau, Bank DKI, Bank Syariah Mega Indonesia, BTN
2012 Renc ana Konversi UUS
52. LEGAL FRAMEWORK
1. UU No.7/1992 yang diubah oleh UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan :
1. dual banking system
2. dual system bank
2. UU No.23 Tahun 1999 yang diubah oleh UU No.3/2004 tentang Bank
Indonesia:
1. Cara-cara pengendalian moneter dapat dilakukan berdasarkan Prinsip
Syariah
2. Bank Indonesia dapat memberikan pembiayaan berdasarkan Prinsip
Syariah kepada
3. Bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka pendek
3. UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah :
1. Perizinan dan pengaturan
2. Pembinaan, pengawasan dan pemeriksaan
3. Penyelesaian persengketaan
4. Pembentukan Komite Perbankan Syariah
53. SEJARAH & PERKEMBANGAN DI INDONESIA
Islamic
banking
Takaful
Money
Market
Sukuk
1980 1994 2000 2002 2004 2007 2009
1992 1999 2001 2003 2006 2008
Capital
Market
Baitut Tamwil Salman Bdg, Koperasi Ridho Gusti Jkt.
Office Channeling
Islamic Banking Act
1st Islamic Branch
Bank IFI Syh
2nd Islamic Bank
Bank Syh Mandiri
1st Islamic Bank
Bank Muamalat Ind
1st Takaful Company
Asuransi Takaful Keluarga
1st Takaful Branch
Assi Great Eastern
1st Islamic Re-insurance
ReINDO
Islamic Money Market IMA
Certificate (
Mudharabah
)
Islamic Capital Market Jakarta
Islamic Index
ICM Master Plan (2005)
1st Corporate Sukuk
Indosat
(Mudharabah
)
1st Govt Sukuk
(Ijarah
)
1st Govt Retail
Sukuk
(Ijarah
)
Sukuk Guidelines
Govt. Islamic Bond Act
SBIS (
Ju’alah
)
Central Bank Act SWBI (
Wadi’ah
)
Monetary
Management
54. Menuju integrasi
dg lembaga
keuangan
syariah lainnya
Sasaran
Pengembangan
Perbankan
Syariah Nasional 1. Terpenuhinya prinsip syariah dalam operasional perbankan syariah
2. Diterapkannya prinsip kehati-hatian dalam operasional perbankan
syariah
3. Terciptanya sistem perbankan syariah yang kompetitif dan efisien
4. Terciptanya stabilitas sistemik serta terealisasinya kemanfaatan bagi
masyarakat luas
5. Meningkatnya kualitas SDM dan tersedianya SDM secara memadai
untuk mendukung pertumbuhan
6. Optimalnya fungsi sosial BS melalui perannya dalam memfasilitasi
keterkaitan antara voluntary sector dengan pemberdayaan ekonomi
rakyat (dhua’fa, usaha mikro dan kecil)
Mememenuhi standar
keuangan dan mutu pelayanan
Internasional
Memperkuat
Struktur Industri
Meletakan Fondasi
Pertumbuhan
Phase 1
(2002 – 2004)
Phase 2
(2005 – 2009)
Phase 3
(2010 – 2012)
Phase 4
(2013 – 2015)
55. Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah: Branding,
Communication, Product, Service Concept
VISI
PENGEMBANGAN
PASAR
DAN TARGET
PROGRAM
PENCITRAAN
BARU
PEMETAAN BARU
SEGMENTASI PASAR
PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM
PENGEMBANGAN
PRODUK
PROGRAM PENINGKATAN
SERVIS
PROGRAM
SOSIALISASI
DAN
KOMUNIKASI
INDUSTRI
Fase I (2008): “Membangun Pemahaman Perbankan Syariah Sebagai Beyond
Banking ” Pencapaian target aset sebesar Rp 50 T; Pencapaian angka
pertumbuhan industri sebesar 40%.
Fase II (2009): “Menjadikan Perbankan Syariah Indonesia Sebagai Perbankan
Syariah Paling Attractive di ASEAN”, Pencapaian target aset sebesar Rp 87 T;
Pencapaian angka pertumbuhan industri sebesar 75%.
Fase III (2010): “Menjadikan Perbankan syariah Indonesia Sebagai Perbankan
Syariah Terkemuka di ASEAN” Pencapaian target aset sebesar Rp 124 T;
Pencapaian angka pertumbuhan industri sebesar 81 %.
POSITIONING:
Perbankan yang saling menguntungkan kedua belah pihak
DIFERENSIASI:
Content: Beragam produk dengan skema variatif
Context: Transparan agar adil bagi kedua belah pihak
People: Kompeten dalam keuangan & beretika
Technology: IT system yg update & user friendly
Facility: Ahli investasi, keuangan dan syariah
BRAND:
LEBIH DARI SEKEDAR BANK
(BEYOND BANKING)
Sumber: MarkPlus&Co / Bank Indonesia / Direktorat Perbankan Syariah / Mei 2008
56. JARINGAN KANTOR
Islamic Bank Channel 2006 2007 2008 Oct 09
BUS 3 3 3 6*
UUS 20 26 27 25
BUS & UUS 531 594 822 1101
office channeling 456 1,195 1,470 1,742
BPRS 105 117 131 138
• Ekspektasi positif terhadap prospek bisnis bank syariah dan kondisi lingkungan industri
yang kondusif pada tahun 2009 telah mendorong berdirinya:
• 3 BUS yaitu BRI Syariah, Bukopin Syariah dan Panin Syariah
• 2 UUS yaitu OCBC-NISP dan Sinar Mas
• 7 BPRS
• Sementara itu, 4 bank syariah baru direncanakan akan beroperasi pada 2010 yaitu BCA
Syariah, Bank Jabar-Banten Syariah, BNI Syariah dan Bank Victoria Syariah.
60. MASALAH AKTUAL
1. Kelangkaan SDM yang memiliki kompetensi yang memadai bagi perbankan
syariah
2. Peningkatan pembiayaan bermasalah
3. Lambatnya inovasi produk
4. Belum adanya sistem pengembangan keuangan syariah yang terintegrasi
5. Penguatan modal
6. Nasabah korporasi memiliki kecendrungan yang lebih tinggi untuk berpindah
dibandingkan nasabah indvidual
7. PPN ter-hutang bagi transaksi berbasis akad murabahah dan ijarah sebelum
pemberlakuan UU 42 Tahun 2009 secara efektif pada bulan April 2009
8. Ekspektasi negatif terhadap masuknya investor
62. Mekanisme Operasional Bank
PENGHIMPUNAN
DANA
BANK SYARIAH
PENYALURAN
DANA
BANK KONVENSIONAL
NASABAH
PENDANAAN
NASABAH
PEMBIAYAAN
BANK
Menerima pendapatan berupa
Bagi Hasil / Margin
Pembayaran Bagi Hasil
Besaran Bagi Hasil tidak tetap, tergantung
pendapatan/hasil yang diterima
Besaran bunga deposito tetap,
tidak terpengaruh besaran
pendapatan yang diterima
Menerima bunga kredit tetap,
Menerima bunga deposito tetap