SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
Teknik Menulis Karya 
Ilmiah 
Pertemuan ke-2 
EJAAN YANG ISEMPURNAKAN 
(EYD) 
Oleh : 
Dr. H. Nurpit Junus, MM, CTQMP 
pityunus@pcr.ac.id 
nurpitjunus@gmail.com 
Politeknik Caltex Riau 
2013
tata cara menuliskan bunyi, kata, atau 
kalimat dalam bentuk tulisan (huruf) dan 
tanda baca 
• Huruf dan pemakainya 
• Penulisan huruf 
• Penulisan kata 
• Penulisan unsur serapan 
• Pemakaian tanda baca 
16 Agustus 1972 
Keputusan Presiden 
No.57 Tahun 1972 
ejaan
1
Huruf 
Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama 
A a 
a 
J j 
Je 
S s 
es 
B b 
be 
K k 
ka 
T t 
te 
C c 
ce 
L l 
el 
U u 
u 
D d 
de 
M m 
em 
V v 
fe 
E e 
e 
N n 
en 
W w 
we 
F f 
ef 
O o 
o 
X x 
eks 
G g 
ge 
P p 
pe 
Y y 
ye 
H h 
ha 
Q q 
ki 
Z z 
zet 
I i 
i 
R r 
er
Pemakaian Huruf Vokal 
Huruf 
Contoh Pemakaian 
di 
depan di tengah di 
belakang 
a 
e* 
iou 
api 
enak 
emas 
itu 
oleh 
ulang 
padi 
petak 
kena 
simpan 
kota 
bumi 
lusa 
turne 
metode 
murni 
took 
ibu
Pemakaian Diftong 
Huruf 
Contoh Pemakaian 
di 
depan 
di 
tengah 
di 
belakang 
ai 
au 
oi 
- 
aula 
- 
- 
saudara 
- 
pandai 
harimau 
amboi
Pemakaian Huruf Konsonan 
Huruf 
Contoh Pemakaian 
di depan di tengah di belakang 
bcdfghjk 
kh 
lm 
bahasa 
cakap 
dua 
fakir 
guna 
hari 
jalan 
kami 
- 
khusus 
lekas 
maka 
sebut 
kaca 
ada 
kafan 
tiga 
saham 
manja 
paksa 
rakyat + 
akhir 
alas 
kami 
adab 
- 
abad 
maaf 
gudeg 
tuah 
- 
politik 
bapak + 
tarikh 
kesal 
diam
Pemakaian Huruf Konsonan 
Huruf 
Contoh Pemakaian 
di depan di tengah di belakang 
n 
ng 
ny 
p 
q + + 
rs 
sy 
tvw 
nama 
ngilu 
nyata 
pasang 
quran 
raih 
sampai 
syarat 
tali 
varia 
wanita 
anak 
angin 
hanya 
apa 
furqan 
bara 
asli 
isyarat 
mata 
lava 
hawa 
daun 
pening 
- 
siap 
- 
putar 
lemas 
arasy 
rapat 
--
Pemakaian Huruf Konsonan 
Huruf 
Contoh Pemakaian 
di 
depan 
di 
tengah 
di 
belakang 
x + + 
yz 
xenon 
yakin 
zeni 
- 
payung 
lazim 
---
Persukuan 
1. Bahasa Indonesia mengenal 
empat macam pola umum suku 
kata: 
• V a-nak, i-tu, ba-u 
• VK ar-ti, ma-in, om-bak 
• KV ra-kit, ma-in, i-bu 
• KVK pin-tu, hi-lang, ma-kan
Persukuan 
2. Di samping itu, bahasa Indonesia 
memiliki pola suka kata yang berikut: 
• KKV pra-ja, sas-tra, in-fra 
• KKVK blok, trak-tor, prak-tis 
• VKK eks, ons 
• KVKK teks, pera, kon-teks 
• KKVKK kom-pleks 
• KKKV stra-te-gi, in-stru-men 
• KKKVK struk-tur, instruk-tur
Persukuan 
3. Pemisahan suku kata pada kata 
dasar adalah sebagai berikut. 
a. Kalau di tengah kata ada dua buah 
vokal yang berurutan, pemisahan itu 
dilakukan di antara kedua huruf vokal 
itu. 
Misalnya : ma-in, bu-ah.
Persukuan 
b. Kalau ditangah kata ada huruf konsonan 
di antara dua buah huruf vokal, pemisahan 
itu dilakukan sebelum huruf konsonan itu. 
Misalnya : a-nak, ba-rang, su-lit. 
Karena ng, ny, sy, dan kh melambangkan 
satu konsonan, gabungan huruf itu tidak 
pernah diceraikan sehingga pemisahan 
suku kata terdapat sebelum atau sesudah 
pasangan huruf itu. 
Misalnya : sa-ngat, nyo-nya, i-sya-rat, a-khir, 
ang-ka, akh-lak.
Persukuan 
c. Kalau di tengah kata ada dua buah 
huruf konsonan yang berurutan, 
pemisahan itu terdapat di antara 
kedua huruf konsonan itu. 
Misalnya : man-di, som-bong, swas-ta, 
cap-lok, Ap-ril.
Persukuan 
d. Kalau di tengah kata ada tiga buah 
huruf konsonan atau lebih, 
pemisahan itu dilakukan diantara 
huruf konsonan yang pertama 
(termasuk ng) dan huruf kononan 
yang kedua. 
Misalnya : in-stru-men, ul-tra-, in-fra, 
bang-krut, ben-trok.
Nama Diri 
Penulisan nama sungai, gunung, jalan, 
dan sebagainya disesuaikan dengan 
Ejaan yang Disempurnakan. Nama 
orang, badan hukum, dan nama diri 
lain yang sudah lazim disesuaikan 
dengan Ejaan yang Disempurnakan, 
kecuali bila ada pertimbangan khusus.
1
PENULISAN HURUF 
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
Huruf Miring
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
1. Huruf besar atau huruf kapital 
dipakai sebagai huruf pertama kata 
pada awal kalimat. 
Misalnya : 
• Ada gula, ada semut. 
• Apa maksudmu? 
• Kita harus bekerja keras. 
• Selamat pagi.
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
2. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
sebagai huruf pertama petikan 
langsung. 
Misalnya : 
• Adik bertanya, “Kapan kita 
pulang?” 
•Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, 
Nak!” 
•“Kemarin engkau terlambat,” katanya.
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
3. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
sebagai huruf pertama dalam 
ungkapan yang berhubungan dengan 
hal-hal keagamaan, kitab suci dan 
nama Tuhan, termasuk kata ganti 
untuk Tuhan. 
Misalnya : 
Allah – Mahakuasa - Yang Maha Pengasih 
- Quran - Alkitab, hamba-Nya, dll.
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
4. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
sebagai huruf pertama gelar kehormatan, 
keturunan, dan keagamaan yang diikuti 
nama orang. 
Misalnya : 
• Haji Agus Salim 
• Imam Syafii 
• Mahaputra yamin 
• Nabi Ibrahim 
• Sultan Hasunuddin
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
5. Huruf besar atau huruf kapitaldipakai 
sebagai huruf pertama nama jabatan dan 
pangkat yang diikuti nama orang. 
Misalnya : 
• Gubernur Ali Sadikin 
• Laksamana Muda Udara Husein 
Sastranegara 
• Menteri Adam Malik 
• Perdana Menteri Nehru 
• Profesor Supmo
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
6. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
sebagai huruf pertama nama orang. 
Misalnya : 
• Amir Hamzah 
• Dewi Sartika 
• Halim Perdanakusuma 
• Wage Rudolf Supratman
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
7. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
sebagai huruf pertama nama bangsa, 
suku, dan bahasa. 
Misalnya : 
• bangsa Indonesia 
• suku Sunda 
• bahasa Inggris 
Perhatikan penulisan berikut : 
• mengindonesiakan kata-kata asing 
• keinggris-inggrisan
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
8. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, 
hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. 
Misalnya : 
• tahun Hijrah 
• tarikh Masehi 
• bulan Agustus 
• hari Jumat 
• Proklamasi Kemerdekaan
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
9. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
sebagai huruf pertama nama khas dalam 
geografi. 
Misalnya: 
• Asia Tenggara 
• Banyuwangi 
• Bukit Barisan 
• Cirebon
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
10. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
sebagai huruf pertama nama resmi 
badan, lembaga pemerintahan dan 
ketatanegaraan, serta nama dokumen 
resmi. 
Misalnya : 
• Departemen Pendidikan dan 
Kebudayaan 
• Dewan Perwakilan Rakyat 
• Republik Indonesia
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
11. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
sebagai huruf pertama semua kata di 
dalam nama buku, majalah, surat kabar, 
dan judul karangan, kecuali kata partikel, 
seperti : di, ke, dari, untuk, dan yang, 
yang tidak terletak pada posisi awal. 
Misalnya : 
• Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma 
• Salah Asuhan (Marah Rusli)
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
12. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
dalam singkatan nama gelar dan 
sapaan. 
Misalnya : 
• Dr.  Doktor 
• Ir.  Insinyur 
• M.A.  Master of Arts 
• Ny.  Nyonya 
• Prof.  Profesor 
• S.E.  Sarjana Ekonomi
Huruf Besar atau Huruf Kapital 
13. Huruf besar atau huruf kapital dipakai 
sebagai huruf pertama pada penunjuk 
hubungan kekerabatan seperti bapak, 
ibu, saudara, kakak, adik, dan paman 
yang dipakai sebagai kata ganti atau 
sapaan. 
Misalnya : 
• Kapan Bapak berangkat? 
• Itu apa, Bu? 
• Silakan duduk, Dik!
Huruf besar atau huruf kapital tidak dipakai 
sebagai huruf pertama kata penunjuk 
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai 
sebagai kata ganti atau sapaan. 
Misalnya : 
• Kita harus menghormati bapak dan ibu 
kita. 
• Semua kakak dan adik saya sudah 
berkeluarga. 
• Semua camat dalam kabupaten itu 
hadir.
Huruf Miring 
1. Menuliskan nama buku, majalah, dan 
surat kabar yang dikutip dalam 
karangan. 
Misalnya : 
• majalah Bahasa dan Kesusastraan 
• Negarakertagama karangan Prapanca 
• surat kabar Suara Karya
Huruf Miring 
2. Menegaskan atau mengkhususkan 
huruf, bagian kata, atau kelompok kata. 
Misalnya : 
• Bab ini tidak membicarakan penulisan 
huruf besar. 
• Buatlah kalimat dengan berlepas 
tangan. 
• Huruf pertama kata abad ialah a.
Huruf Miring 
3. Menuliskan kata nama-nama ilmiah 
atau ungkapan asing kecuali yang telah 
disesuaikan ejaannya. 
Misalnya : 
• Apakah tidak sebaiknya kita 
menggunakan kata penataran untuk 
kata up-grading? 
• Buah manggis nama ilmiahnya ialah 
Garcinia mangostana.
Huruf Miring 
Catatan : 
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf 
atau kata yang akan dicetak miring diberi 
satu garis dibawahnya.
1
PENULISAN KATA 
Kata Dasar 
Kata Turunan 
Kata Ulang 
Gabungan Kata 
Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya 
Kata Depan di, ke, dan dari 
Kata si dan sang 
Partikel 
Angka dan Lambang Bilangan
Kata Dasar 
Kata yang berupa kata dasar ditulis 
sebagai satu kesatuan. 
Misalnya : 
• Ibu Percaya engkau tahu 
• Kantor pajak penuh sesak 
• Buku itu buku baru
Kata Turunan 
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) 
ditulis serangkaian dengan kata 
dasarnya. 
Misalnya : 
• bergeletar 
• dibiayai 
• diperlebar 
• mempermainkan 
• menengok
Kata Turunan 
2. Awalannya atau akhiran ditulis 
serangkai dengan kata yang langsung 
mengikuti atau mendahuluinya kalau 
bentuk dasarnya berupa gabungan 
kata. 
Misalnya : 
• bertepuk tangan 
• garis bawahi 
• menganak sungai
Kata Turunan 
3. Kalau bentuk dasar berupa gabungan 
kata dan sekaligus mendapat awalan 
dan akhiran, maka kata-kata itu ditulis 
serangkai. 
Misalnya : 
• Memberitahukan 
• Mempertanggungjawabkan 
• dilipatgandakan 
• penghancurleburan
Kata Turunan 
4. Kalau salah satu unsur gabungan kata 
hanya dipakai dalam kombinasi, 
gabungan kata itu ditulis serangkai. 
Misalnya : 
• amoral 
• antarkota 
• antikomunis 
• bikarbonat 
• ekstrakurikulum
Kata Turunan 
Catatan : 
1.Bila bentuk terikat tersebut diikuti oleh 
kata yang huruf awalnya huruf besar atau 
asing, di antara kedua unsur itu dituliskan 
tanda hubung (-). 
Misalnya : 
• non-Indonesia 
• Pan-Afrikanisme
Kata Turunan 
2. Maha sebagai unsur gabungan kata 
ditulis serangkai kecuali jika diikuti oleh 
kata yang bukan kata dasar. 
Misalnya : 
• Di daerahnya ia benar-benar 
“mahakuasa.” 
• Marilah kita bersyukur kepada Tuhan 
Yang Maha Pengasih. 
• Semoga yang Mahakuasa memberkahi 
usaha Anda.
Kata Ulang 
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan 
menggunakan tanda hubung. 
Misalnya : 
• anak-anak berjalan-jalan 
• biri-biri buku-buku 
• tulis-menulis dibesar-besarkan 
• gerak-gerik hati-hati 
• huru-hara kuda-kuda 
• kupu-kupu kura-kura 
• laba-laba mata-mata
Gabungan Kata 
1. Gabungan kata yang lazim disebut 
kata majemuk, termasuk istilah 
khusus, bagian-bagiannya umumnya 
ditulis terpisah. 
Misalnya: 
• duta besar kambing hitam 
• mata pelajaran meja tulis 
• orang tua persegi panjang 
• rumah sakit simpang empat
Gabungan Kata 
2. Gabungan kata, termasuk istilah 
khusus, yang mungkin menimbulkan 
salah baca, dapat diberi tanda hubung 
untuk menegaskan pertalian diantara 
unsur yang bersangkutan. 
Misalnya : 
• ibu-bapak 
• watt-jam
Gabungan Kata 
3. Gabungan kata yang sudah dianggap 
sebagai satu kata ditulis serangkai. 
Misalnya: 
• apabila bagaimana 
• barangkali bilamana 
• bumiputra daripada 
• hulubalang matahari 
• padahal syahbandar 
• wasalam sendratari
Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya 
Kata ganti ku dan au ditulis serangkai 
dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, 
dan –nya ditulis serangkai dengan kata 
yang mendahuluinya. 
Misalnya : 
• Apa yang kumiliki boleh kuambil. 
• Bukuku, bukumu, dan bukunya 
tersimpan di perpustakaan.
Kata Depan di, ke, dan dari 
Kata depan di, ke, dan dari ditulis 
terpisah dari kata yang mengikutinya, 
kecuali di dalam gabungan kata yang 
sudah dianggap sebagai satu kata seperti 
kepada, daripada, kemari, dan kemarin. 
Misalnya: 
• Adiknya pergi ke luar negeri. 
• Bermalam sajalah di sini. 
• Ia datang dari Surabaya kemarin.
Kata si dan sang 
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata 
yang mengikutinya. 
Misalnya : 
• Harimau itu marah sekali kepada sang 
Kancil. 
• Surat itu dikirimkan kembali kepada si 
pengirim.
Pertikel 
1. Partikel –lah, dan -kah ditulis 
serangkai dengan kata yang 
mendahuluinya. 
Misalnya : 
• Apakah yang tersirat dalam surat itu? 
• Bacalah buku itu baik-baik.
Pertikel 
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata 
yang mendahuluinya. 
Misalnya : 
• Apa pun yang dimakannya, ia tetap 
kurus. 
• Hendak pulang pun, sudah tak ada 
kendaraan. 
• Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi.
Pertikel 
Catatan 
Kelompok kata yang berikut, yang sudah 
dianggap padu benar, ditulis serangkai : 
adapun, adaipun, ataupun, 
bagaimanapun, biarpun, kalaupun, 
kendatipun, maupun, meskipun, 
sekalipun, sungguhpun, walaupun.
Pertikel 
3. Partikel per yang berarti mulai, demi, 
dan tiap ditulis terpisah dari bagian-bagian 
kalimat yang mendapinginya. 
Misalnya : 
• Harga kain itu Rp 2.000 per helai. 
• Mereka masuk ke dalam ruangan satu 
per satu. 
• Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji 
per 1 April.
Angka dan Lambang Bilangan 
1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang 
bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim 
digunakan angka Arab dan angka Romawi. 
Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam 
pasal-pasal yang berikut ini. 
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, 
IX, X, L (50), C (100), 
D (500), M (1.000), 
V (5.000), M (1.000.000)
Angka dan Lambang Bilangan 
2. Angka digunakan untuk menyatakan (a) 
ukuran panjang, berat, dan isi, (b) satuan 
waktu, dan (c) nilai uang. 
Misalnya : 
a. 10 liter 
4 meter persegi 
5 kilogram 
0,5 sentimeter 
10 persen
Angka dan Lambang Bilangan 
b. 1 jam 20 menit 
pukul 15.00 
tahun 1928 
17 Agustus 1945 
c. Rp 5.000,00 
US$ 3.50 + 
€ 5.10 + 
Y 100 
2.000 rupiah 
Catatan: 
+ Tanda titik di sini 
melambangkan 
tanda desimal.
Angka dan Lambang Bilangan 
3. Angka lazim dipakai untuk menandai 
nomor jalan, rumah, apartemen atau 
kamar pada alamat. 
Misalnya : 
• Jalan Tanah Abang I No. 15 
• Hotel Indonesia, Kamar 169
Angka dan Lambang Bilangan 
4. Angka digunakan juga untuk 
menomori karangan atau bagiannya. 
Misalnya : 
• Bab X, Pasal 5, halaman 252 
• Surah Yasin : 9
Angka dan Lambang Bilangan 
5. Penulisan lambang bilangan dengan 
huruf dilakukan sebagai berikut : 
a. Bilangan utuh 
Misalnya : 
12 dua belas 
22 dua puluh dua 
222 dua ratus dua puluh dua
Angka dan Lambang Bilangan 
b. Bilangan Pecahan 
Misalnya: 
½ setengah 
¾ tiga perempat 
1/16 seperenam belas 
32/3 tiga dua pertiga 
1/100 seperseratus 
1 % satu persen 
1,2 satu dua persepuluh
Angka dan Lambang Bilangan 
6. Penulisan kata bilangan tingkat dapat 
dilakukan dengan cara yang berikut. 
Misalnya : 
• Paku Buwono X 
• Paku Buwono ke-10 
• Paku Buwono kesepuluh 
• Bab II - Bab ke-2 - Bab kedua 
• Abad XX - Abad ke-20 
• Tingkat I - Tingkat ke-1
Angka dan Lambang Bilangan 
7. Penulisan kata bilangan yang 
mendapat akhiran –an mengikuti cara 
yang berikut. 
Misalnya : 
• tahun 50-an atau tahun lima puluhan 
• Uang 5000-an atau uang lima ribuan 
• Lima uang 1000-an atau lima uang 
seribuan
Angka dan Lambang Bilangan 
8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan 
dengan satu atau dua kata ditulis dengan 
huruf, kecuali jika beberapa lambang 
bilangan dipakai secara berurutan, seperti 
dalam pemerincian dan pemaparan. 
Misalnya : 
• Amir menonton drama itu sampai tiga 
kali. 
• Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.
Angka dan Lambang Bilangan 
9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis 
dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat 
diubah sehingga bilangan yang tidak dapat 
dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak 
terdapat lagi pada awal kalimat. 
Misalnya: 
• Lima belas orang tewas dalam kecelakaan 
itu. 
• Bukan : 15 orang tewas dalam kecelakaan 
itu.
Angka dan Lambang Bilangan 
10. Angka yang menunjukkan bilangan 
bulat yang besar dieja sebagian 
supaya lebih mudah dibaca. 
Misalnya : 
Perusahaan itu baru saja mendapat 
pinjaman 250 juta rupiah.
Angka dan Lambang Bilangan 
11. Kecuali di dalam dokumen resmi, seperti 
akta dan kuitansi, bilangan tidak perlu 
ditulis dengan angka dan huruf sekaligus 
dalam teks. 
Misalnya : 
Kantor kami mempunyai dua puluh 
orang pegawai. 
Bukan : Kantor kami mempunyai 20 
(dua puluh) orang pegawai.
Angka dan Lambang Bilangan 
12. Kalau bilangan dilambangkan dengan 
angka dan huruf, penulisannya harus 
tepat. 
Misalnya : 
• Saya lampirkan tanda terima sebesar Rp. 
999,00 (sembilan ratus Sembilan puluh 
sembilan rupiah). 
• Saya lampirkan tanda terima sebesar 999 
(sembilan ratus sembilan puluh sembilan) 
rupiah.
1
PENULISAN UNSUR SERAPAN 
• Dalam perkembangannya, bahasa 
Indonesia menyerap unsur dari 
pelbagai bahasa lain, baik dari 
bahasa daerah maupun dari 
bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, 
Belanda, Inggris,dan bahasa asing 
lain.
PENULISAN UNSUR SERAPAN 
• Berdasarkan taraf integrasinya, unsur 
pinjaman dalam bahasa Indonesia 
dapat dibagi atas dua golongan besar : 
1. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke 
dalam bahasa Indonesia, seperti: team. 
2. Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya 
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, 
seperti: transportasi.
KAIDAH EJAAN YANG BERLAKU 
BAGI UNSUR SERAPAN 
aa menjadi a. 
• ball bal 
• octaaf oktaf 
ae, jika tidak bervariasi dengan e,tetap ae 
• aerobe aerob 
• aerobdynamics aerodinamika
Lanjutan….. 
ai tetap ai 
• trailer trailer 
• caisson kaison 
au tetap au 
• audiogram audiogram 
• autotroph autotrof 
• hydraulic hidraulik 
• caustic kaustik
Lanjutan….. 
c, di muka a, u, o, dan konsonan, 
menjadi k 
• construction konstruksi 
• cubic kubik 
• classification klasifikasi
Lanjutan….. 
c, di muka e, i, oe, dan y, menjadi s 
• central sentral 
• cent sen 
• cybernetics sibernetika 
• circulation sirkulasi 
• cylinder silinder 
• coelom selom
Lanjutan….. 
cc, di muka o, u, dan konsonan, 
menjadi k 
• accomodation akomodasi 
• acculturation akulturasi 
• acclimatization aklimatiasi 
• accumulation akumulasi 
• acclamation aklamasi
Lanjutan….. 
e tetap e 
• effective efektif 
• description deskripsi 
• synthesis sintesis 
• system sistem 
ea tetap ea 
• idealist edealis
Lanjutan….. 
ee menjadi e 
• stratosfeer stratosfer 
ei tetap ei 
• eicosane eikosan 
• eidetic eidetik 
• einsteinium einsteinium
Lanjutan….. 
eo tetap eo 
• stereo stereo 
• geometry geometri 
• zeolite zeolit 
eu tetap eu 
• neutron neutron 
• eugenol eugenol 
• europium europium
Lanjutan….. 
f teta f 
• fanatic fanatik 
• factor faktor 
• fossil fosil 
gh menjadi g 
• sorghum sorgum
Lanjutan….. 
gue menjadi ge 
• igue ige 
• gigue gige 
i, pada awal suku kata di muka vocal, 
tetapi 
• ion ion
Lanjutan….. 
ie, jika lafalnya i, menjadi i 
• politiek politik 
• riem rim 
ie, jika lafalnya bukan I, tetap ie 
• variety varietas 
• patient pasien 
• efficient efisien
TTeerriimmaa KKaassiihh 
EYD tlah mengajari kita untuk mengerti 
kebenaran dalam berbahasa dasar. 
Ibarat burung belajar terbang. Ia harus 
bermodalkan seratap sayap kecil untuk ia 
kepakan sebelum mampu terbang tinggi. 
Sampai jumpa pada pertemuan berikutnya, INSYA ALLAH

More Related Content

What's hot

Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataNoni1225
 
Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Alex Adipati
 
Penggunaan huruf kapital
Penggunaan huruf kapitalPenggunaan huruf kapital
Penggunaan huruf kapitalKevin Ryoma
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan busitisahara
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptRajaf Aratnasun
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDAdiwidjadja
 
Tata EYD, dan Diksi
Tata EYD,  dan DiksiTata EYD,  dan Diksi
Tata EYD, dan Diksipjj_kemenkes
 
4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda baca4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda bacaSimon Patabang
 
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaOki Endrata Wijaya
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Nur Arasyi
 
Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd printbbawor aji
 

What's hot (20)

Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kataBahasa Indonesia - Huruf dan kata
Bahasa Indonesia - Huruf dan kata
 
Eyd 3
Eyd 3Eyd 3
Eyd 3
 
Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)Eyd (Format slide powerpoint)
Eyd (Format slide powerpoint)
 
Penggunaan huruf kapital
Penggunaan huruf kapitalPenggunaan huruf kapital
Penggunaan huruf kapital
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
 
EyD : Pemakaian Huruf
EyD : Pemakaian HurufEyD : Pemakaian Huruf
EyD : Pemakaian Huruf
 
Makalah eyd
Makalah eydMakalah eyd
Makalah eyd
 
Tanda baca
Tanda bacaTanda baca
Tanda baca
 
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.pptAturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
Aturan Penulisan Kata dan Unsur Serapan.ppt
 
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYDPemakaian Huruf Sesuai EYD
Pemakaian Huruf Sesuai EYD
 
Tata EYD, dan Diksi
Tata EYD,  dan DiksiTata EYD,  dan Diksi
Tata EYD, dan Diksi
 
Pedoman Umum EYD Part 1
Pedoman Umum EYD Part 1Pedoman Umum EYD Part 1
Pedoman Umum EYD Part 1
 
4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda baca4 pemakaian tanda baca
4 pemakaian tanda baca
 
Kata turunan kata ulang dan gabungan kata
Kata turunan kata ulang dan gabungan kataKata turunan kata ulang dan gabungan kata
Kata turunan kata ulang dan gabungan kata
 
2. Penulisan Kata
2. Penulisan Kata2. Penulisan Kata
2. Penulisan Kata
 
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesiaPenggunaan ejaan bahasa indonesia
Penggunaan ejaan bahasa indonesia
 
Penulisan kata
Penulisan kataPenulisan kata
Penulisan kata
 
penulisan kata
penulisan katapenulisan kata
penulisan kata
 
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
Eyd ( Geofisika UPNVY 2014 )
 
Teori eyd print
Teori eyd printTeori eyd print
Teori eyd print
 

Similar to 02 eyd, rev 14 10-2014

3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptxIlhamMaulana70946
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanUwes Chaeruman
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxLinggaSitiAnggraeny
 
Ejaan_and_Tanda_Baca.pdf
Ejaan_and_Tanda_Baca.pdfEjaan_and_Tanda_Baca.pdf
Ejaan_and_Tanda_Baca.pdfMashuri29
 
Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Ocha Ardi
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxFirdhanSaid
 
Penulisan huruf
Penulisan huruf Penulisan huruf
Penulisan huruf firo HAR
 
ejaan_bahasa_indonesia.pptx
ejaan_bahasa_indonesia.pptxejaan_bahasa_indonesia.pptx
ejaan_bahasa_indonesia.pptxErnRandanan
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanQurrati A'yun
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaPT serba gratiz
 
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptxEJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptxMaimunah93
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEsse Aqilah
 
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanMakalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanconesti08com
 
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxFebruari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxErwinArnadi
 
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxMaret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxErwinArnadi
 

Similar to 02 eyd, rev 14 10-2014 (20)

3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
3. Ejaan yang disempurnakan (EYD).pptx
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang DisempurnakanPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
 
materi EYD.ppt
materi EYD.pptmateri EYD.ppt
materi EYD.ppt
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
 
Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang DisempurnakanEjaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan
 
Ejaan_and_Tanda_Baca.pdf
Ejaan_and_Tanda_Baca.pdfEjaan_and_Tanda_Baca.pdf
Ejaan_and_Tanda_Baca.pdf
 
Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010Pedoman eyd 2010
Pedoman eyd 2010
 
Buku EYD
Buku EYDBuku EYD
Buku EYD
 
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptxP2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
P2 MKU B Indonesia Ejaan yang disempurnakan.pptx
 
Penulisan huruf
Penulisan huruf Penulisan huruf
Penulisan huruf
 
ejaan_bahasa_indonesia.pptx
ejaan_bahasa_indonesia.pptxejaan_bahasa_indonesia.pptx
ejaan_bahasa_indonesia.pptx
 
Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1Bahasa indonesia (pnj) 1
Bahasa indonesia (pnj) 1
 
Ejaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakanEjaan yang di sempurnakan
Ejaan yang di sempurnakan
 
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda BacaKaidah Ejaan dan Tanda Baca
Kaidah Ejaan dan Tanda Baca
 
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptxEJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
 
Ejaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakanEjaan yang disempurnakan
Ejaan yang disempurnakan
 
EYD.ppt
EYD.pptEYD.ppt
EYD.ppt
 
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaanMakalah bahasa indonesia tentang ejaan
Makalah bahasa indonesia tentang ejaan
 
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptxFebruari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
Februari 21 - Kaidah Ejaan.pptx
 
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptxMaret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
Maret 5 - Kaidah Ejaan Penulisan kata.pptx
 

More from Julis Syofian Syofian

Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat stat
Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat statPert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat stat
Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat statJulis Syofian Syofian
 
01. penjelasan dan kontrak kuliah statistika
01. penjelasan dan kontrak kuliah statistika01. penjelasan dan kontrak kuliah statistika
01. penjelasan dan kontrak kuliah statistikaJulis Syofian Syofian
 
06 isu sosial dan etika rev12 04-2014
06 isu sosial dan etika rev12 04-201406 isu sosial dan etika rev12 04-2014
06 isu sosial dan etika rev12 04-2014Julis Syofian Syofian
 
06 isu sosial dan etika rev12 04-2014
06 isu sosial dan etika rev12 04-201406 isu sosial dan etika rev12 04-2014
06 isu sosial dan etika rev12 04-2014Julis Syofian Syofian
 
05 proyek aplikasi teknologi dalam praktek simp, rev 17 12-2011
05 proyek aplikasi teknologi dalam praktek simp, rev 17 12-201105 proyek aplikasi teknologi dalam praktek simp, rev 17 12-2011
05 proyek aplikasi teknologi dalam praktek simp, rev 17 12-2011Julis Syofian Syofian
 
02 konsep-konsep dasar (pendahuluan)
02 konsep-konsep dasar (pendahuluan)02 konsep-konsep dasar (pendahuluan)
02 konsep-konsep dasar (pendahuluan)Julis Syofian Syofian
 
02 b data dan informasi rev 09 09-2014
02 b data dan informasi rev 09 09-201402 b data dan informasi rev 09 09-2014
02 b data dan informasi rev 09 09-2014Julis Syofian Syofian
 
02 c konsep sistem informasi rev 09 09-2014
02 c konsep sistem informasi rev 09 09-201402 c konsep sistem informasi rev 09 09-2014
02 c konsep sistem informasi rev 09 09-2014Julis Syofian Syofian
 
02 e pengertian organisasi dan manajemen (rev 9 9-2014)
02 e pengertian organisasi dan manajemen (rev 9 9-2014)02 e pengertian organisasi dan manajemen (rev 9 9-2014)
02 e pengertian organisasi dan manajemen (rev 9 9-2014)Julis Syofian Syofian
 

More from Julis Syofian Syofian (14)

Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat stat
Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat statPert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat stat
Pert 02 a, konsep dasar, makna dan manfaat stat
 
01. penjelasan dan kontrak kuliah statistika
01. penjelasan dan kontrak kuliah statistika01. penjelasan dan kontrak kuliah statistika
01. penjelasan dan kontrak kuliah statistika
 
06 isu sosial dan etika rev12 04-2014
06 isu sosial dan etika rev12 04-201406 isu sosial dan etika rev12 04-2014
06 isu sosial dan etika rev12 04-2014
 
06 isu sosial dan etika rev12 04-2014
06 isu sosial dan etika rev12 04-201406 isu sosial dan etika rev12 04-2014
06 isu sosial dan etika rev12 04-2014
 
01 penjelasan dan kontrak kuliah
01 penjelasan dan kontrak kuliah01 penjelasan dan kontrak kuliah
01 penjelasan dan kontrak kuliah
 
05 proyek aplikasi teknologi dalam praktek simp, rev 17 12-2011
05 proyek aplikasi teknologi dalam praktek simp, rev 17 12-201105 proyek aplikasi teknologi dalam praktek simp, rev 17 12-2011
05 proyek aplikasi teknologi dalam praktek simp, rev 17 12-2011
 
Pert ke 4 jenis simp rev. 23-9-2014
Pert ke 4 jenis simp rev. 23-9-2014Pert ke 4 jenis simp rev. 23-9-2014
Pert ke 4 jenis simp rev. 23-9-2014
 
03 struktur simp rev. 15 09-2014
03 struktur simp rev. 15 09-201403 struktur simp rev. 15 09-2014
03 struktur simp rev. 15 09-2014
 
02 konsep-konsep dasar (pendahuluan)
02 konsep-konsep dasar (pendahuluan)02 konsep-konsep dasar (pendahuluan)
02 konsep-konsep dasar (pendahuluan)
 
02 a konsep sistem rev 09 09-2014
02 a konsep sistem rev 09 09-201402 a konsep sistem rev 09 09-2014
02 a konsep sistem rev 09 09-2014
 
02 b data dan informasi rev 09 09-2014
02 b data dan informasi rev 09 09-201402 b data dan informasi rev 09 09-2014
02 b data dan informasi rev 09 09-2014
 
02 c konsep sistem informasi rev 09 09-2014
02 c konsep sistem informasi rev 09 09-201402 c konsep sistem informasi rev 09 09-2014
02 c konsep sistem informasi rev 09 09-2014
 
02 e pengertian organisasi dan manajemen (rev 9 9-2014)
02 e pengertian organisasi dan manajemen (rev 9 9-2014)02 e pengertian organisasi dan manajemen (rev 9 9-2014)
02 e pengertian organisasi dan manajemen (rev 9 9-2014)
 
02 d dasar manajemen rev 10 09-2014
02 d dasar manajemen rev 10 09-201402 d dasar manajemen rev 10 09-2014
02 d dasar manajemen rev 10 09-2014
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 

02 eyd, rev 14 10-2014

  • 1. Teknik Menulis Karya Ilmiah Pertemuan ke-2 EJAAN YANG ISEMPURNAKAN (EYD) Oleh : Dr. H. Nurpit Junus, MM, CTQMP pityunus@pcr.ac.id nurpitjunus@gmail.com Politeknik Caltex Riau 2013
  • 2. tata cara menuliskan bunyi, kata, atau kalimat dalam bentuk tulisan (huruf) dan tanda baca • Huruf dan pemakainya • Penulisan huruf • Penulisan kata • Penulisan unsur serapan • Pemakaian tanda baca 16 Agustus 1972 Keputusan Presiden No.57 Tahun 1972 ejaan
  • 3. 1
  • 4. Huruf Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama A a a J j Je S s es B b be K k ka T t te C c ce L l el U u u D d de M m em V v fe E e e N n en W w we F f ef O o o X x eks G g ge P p pe Y y ye H h ha Q q ki Z z zet I i i R r er
  • 5. Pemakaian Huruf Vokal Huruf Contoh Pemakaian di depan di tengah di belakang a e* iou api enak emas itu oleh ulang padi petak kena simpan kota bumi lusa turne metode murni took ibu
  • 6. Pemakaian Diftong Huruf Contoh Pemakaian di depan di tengah di belakang ai au oi - aula - - saudara - pandai harimau amboi
  • 7. Pemakaian Huruf Konsonan Huruf Contoh Pemakaian di depan di tengah di belakang bcdfghjk kh lm bahasa cakap dua fakir guna hari jalan kami - khusus lekas maka sebut kaca ada kafan tiga saham manja paksa rakyat + akhir alas kami adab - abad maaf gudeg tuah - politik bapak + tarikh kesal diam
  • 8. Pemakaian Huruf Konsonan Huruf Contoh Pemakaian di depan di tengah di belakang n ng ny p q + + rs sy tvw nama ngilu nyata pasang quran raih sampai syarat tali varia wanita anak angin hanya apa furqan bara asli isyarat mata lava hawa daun pening - siap - putar lemas arasy rapat --
  • 9. Pemakaian Huruf Konsonan Huruf Contoh Pemakaian di depan di tengah di belakang x + + yz xenon yakin zeni - payung lazim ---
  • 10. Persukuan 1. Bahasa Indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata: • V a-nak, i-tu, ba-u • VK ar-ti, ma-in, om-bak • KV ra-kit, ma-in, i-bu • KVK pin-tu, hi-lang, ma-kan
  • 11. Persukuan 2. Di samping itu, bahasa Indonesia memiliki pola suka kata yang berikut: • KKV pra-ja, sas-tra, in-fra • KKVK blok, trak-tor, prak-tis • VKK eks, ons • KVKK teks, pera, kon-teks • KKVKK kom-pleks • KKKV stra-te-gi, in-stru-men • KKKVK struk-tur, instruk-tur
  • 12. Persukuan 3. Pemisahan suku kata pada kata dasar adalah sebagai berikut. a. Kalau di tengah kata ada dua buah vokal yang berurutan, pemisahan itu dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Misalnya : ma-in, bu-ah.
  • 13. Persukuan b. Kalau ditangah kata ada huruf konsonan di antara dua buah huruf vokal, pemisahan itu dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Misalnya : a-nak, ba-rang, su-lit. Karena ng, ny, sy, dan kh melambangkan satu konsonan, gabungan huruf itu tidak pernah diceraikan sehingga pemisahan suku kata terdapat sebelum atau sesudah pasangan huruf itu. Misalnya : sa-ngat, nyo-nya, i-sya-rat, a-khir, ang-ka, akh-lak.
  • 14. Persukuan c. Kalau di tengah kata ada dua buah huruf konsonan yang berurutan, pemisahan itu terdapat di antara kedua huruf konsonan itu. Misalnya : man-di, som-bong, swas-ta, cap-lok, Ap-ril.
  • 15. Persukuan d. Kalau di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan atau lebih, pemisahan itu dilakukan diantara huruf konsonan yang pertama (termasuk ng) dan huruf kononan yang kedua. Misalnya : in-stru-men, ul-tra-, in-fra, bang-krut, ben-trok.
  • 16. Nama Diri Penulisan nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan. Nama orang, badan hukum, dan nama diri lain yang sudah lazim disesuaikan dengan Ejaan yang Disempurnakan, kecuali bila ada pertimbangan khusus.
  • 17. 1
  • 18. PENULISAN HURUF Huruf Besar atau Huruf Kapital Huruf Miring
  • 19. Huruf Besar atau Huruf Kapital 1. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya : • Ada gula, ada semut. • Apa maksudmu? • Kita harus bekerja keras. • Selamat pagi.
  • 20. Huruf Besar atau Huruf Kapital 2. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya : • Adik bertanya, “Kapan kita pulang?” •Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!” •“Kemarin engkau terlambat,” katanya.
  • 21. Huruf Besar atau Huruf Kapital 3. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci dan nama Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya : Allah – Mahakuasa - Yang Maha Pengasih - Quran - Alkitab, hamba-Nya, dll.
  • 22. Huruf Besar atau Huruf Kapital 4. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya : • Haji Agus Salim • Imam Syafii • Mahaputra yamin • Nabi Ibrahim • Sultan Hasunuddin
  • 23. Huruf Besar atau Huruf Kapital 5. Huruf besar atau huruf kapitaldipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang. Misalnya : • Gubernur Ali Sadikin • Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara • Menteri Adam Malik • Perdana Menteri Nehru • Profesor Supmo
  • 24. Huruf Besar atau Huruf Kapital 6. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang. Misalnya : • Amir Hamzah • Dewi Sartika • Halim Perdanakusuma • Wage Rudolf Supratman
  • 25. Huruf Besar atau Huruf Kapital 7. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Misalnya : • bangsa Indonesia • suku Sunda • bahasa Inggris Perhatikan penulisan berikut : • mengindonesiakan kata-kata asing • keinggris-inggrisan
  • 26. Huruf Besar atau Huruf Kapital 8. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya : • tahun Hijrah • tarikh Masehi • bulan Agustus • hari Jumat • Proklamasi Kemerdekaan
  • 27. Huruf Besar atau Huruf Kapital 9. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi. Misalnya: • Asia Tenggara • Banyuwangi • Bukit Barisan • Cirebon
  • 28. Huruf Besar atau Huruf Kapital 10. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi. Misalnya : • Departemen Pendidikan dan Kebudayaan • Dewan Perwakilan Rakyat • Republik Indonesia
  • 29. Huruf Besar atau Huruf Kapital 11. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel, seperti : di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya : • Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma • Salah Asuhan (Marah Rusli)
  • 30. Huruf Besar atau Huruf Kapital 12. Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkatan nama gelar dan sapaan. Misalnya : • Dr.  Doktor • Ir.  Insinyur • M.A.  Master of Arts • Ny.  Nyonya • Prof.  Profesor • S.E.  Sarjana Ekonomi
  • 31. Huruf Besar atau Huruf Kapital 13. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan. Misalnya : • Kapan Bapak berangkat? • Itu apa, Bu? • Silakan duduk, Dik!
  • 32. Huruf besar atau huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan. Misalnya : • Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. • Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga. • Semua camat dalam kabupaten itu hadir.
  • 33. Huruf Miring 1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan. Misalnya : • majalah Bahasa dan Kesusastraan • Negarakertagama karangan Prapanca • surat kabar Suara Karya
  • 34. Huruf Miring 2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata. Misalnya : • Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf besar. • Buatlah kalimat dengan berlepas tangan. • Huruf pertama kata abad ialah a.
  • 35. Huruf Miring 3. Menuliskan kata nama-nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya : • Apakah tidak sebaiknya kita menggunakan kata penataran untuk kata up-grading? • Buah manggis nama ilmiahnya ialah Garcinia mangostana.
  • 36. Huruf Miring Catatan : Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis dibawahnya.
  • 37. 1
  • 38. PENULISAN KATA Kata Dasar Kata Turunan Kata Ulang Gabungan Kata Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya Kata Depan di, ke, dan dari Kata si dan sang Partikel Angka dan Lambang Bilangan
  • 39. Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya : • Ibu Percaya engkau tahu • Kantor pajak penuh sesak • Buku itu buku baru
  • 40. Kata Turunan 1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkaian dengan kata dasarnya. Misalnya : • bergeletar • dibiayai • diperlebar • mempermainkan • menengok
  • 41. Kata Turunan 2. Awalannya atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Misalnya : • bertepuk tangan • garis bawahi • menganak sungai
  • 42. Kata Turunan 3. Kalau bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, maka kata-kata itu ditulis serangkai. Misalnya : • Memberitahukan • Mempertanggungjawabkan • dilipatgandakan • penghancurleburan
  • 43. Kata Turunan 4. Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya : • amoral • antarkota • antikomunis • bikarbonat • ekstrakurikulum
  • 44. Kata Turunan Catatan : 1.Bila bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar atau asing, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya : • non-Indonesia • Pan-Afrikanisme
  • 45. Kata Turunan 2. Maha sebagai unsur gabungan kata ditulis serangkai kecuali jika diikuti oleh kata yang bukan kata dasar. Misalnya : • Di daerahnya ia benar-benar “mahakuasa.” • Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. • Semoga yang Mahakuasa memberkahi usaha Anda.
  • 46. Kata Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya : • anak-anak berjalan-jalan • biri-biri buku-buku • tulis-menulis dibesar-besarkan • gerak-gerik hati-hati • huru-hara kuda-kuda • kupu-kupu kura-kura • laba-laba mata-mata
  • 47. Gabungan Kata 1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya umumnya ditulis terpisah. Misalnya: • duta besar kambing hitam • mata pelajaran meja tulis • orang tua persegi panjang • rumah sakit simpang empat
  • 48. Gabungan Kata 2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian diantara unsur yang bersangkutan. Misalnya : • ibu-bapak • watt-jam
  • 49. Gabungan Kata 3. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai. Misalnya: • apabila bagaimana • barangkali bilamana • bumiputra daripada • hulubalang matahari • padahal syahbandar • wasalam sendratari
  • 50. Kata Ganti ku, kau, mu, dan nya Kata ganti ku dan au ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : • Apa yang kumiliki boleh kuambil. • Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
  • 51. Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata seperti kepada, daripada, kemari, dan kemarin. Misalnya: • Adiknya pergi ke luar negeri. • Bermalam sajalah di sini. • Ia datang dari Surabaya kemarin.
  • 52. Kata si dan sang Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya : • Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil. • Surat itu dikirimkan kembali kepada si pengirim.
  • 53. Pertikel 1. Partikel –lah, dan -kah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : • Apakah yang tersirat dalam surat itu? • Bacalah buku itu baik-baik.
  • 54. Pertikel 2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya : • Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus. • Hendak pulang pun, sudah tak ada kendaraan. • Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi.
  • 55. Pertikel Catatan Kelompok kata yang berikut, yang sudah dianggap padu benar, ditulis serangkai : adapun, adaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun.
  • 56. Pertikel 3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian-bagian kalimat yang mendapinginya. Misalnya : • Harga kain itu Rp 2.000 per helai. • Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu. • Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
  • 57. Angka dan Lambang Bilangan 1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab dan angka Romawi. Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini. Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000), V (5.000), M (1.000.000)
  • 58. Angka dan Lambang Bilangan 2. Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, dan isi, (b) satuan waktu, dan (c) nilai uang. Misalnya : a. 10 liter 4 meter persegi 5 kilogram 0,5 sentimeter 10 persen
  • 59. Angka dan Lambang Bilangan b. 1 jam 20 menit pukul 15.00 tahun 1928 17 Agustus 1945 c. Rp 5.000,00 US$ 3.50 + € 5.10 + Y 100 2.000 rupiah Catatan: + Tanda titik di sini melambangkan tanda desimal.
  • 60. Angka dan Lambang Bilangan 3. Angka lazim dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah, apartemen atau kamar pada alamat. Misalnya : • Jalan Tanah Abang I No. 15 • Hotel Indonesia, Kamar 169
  • 61. Angka dan Lambang Bilangan 4. Angka digunakan juga untuk menomori karangan atau bagiannya. Misalnya : • Bab X, Pasal 5, halaman 252 • Surah Yasin : 9
  • 62. Angka dan Lambang Bilangan 5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut : a. Bilangan utuh Misalnya : 12 dua belas 22 dua puluh dua 222 dua ratus dua puluh dua
  • 63. Angka dan Lambang Bilangan b. Bilangan Pecahan Misalnya: ½ setengah ¾ tiga perempat 1/16 seperenam belas 32/3 tiga dua pertiga 1/100 seperseratus 1 % satu persen 1,2 satu dua persepuluh
  • 64. Angka dan Lambang Bilangan 6. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut. Misalnya : • Paku Buwono X • Paku Buwono ke-10 • Paku Buwono kesepuluh • Bab II - Bab ke-2 - Bab kedua • Abad XX - Abad ke-20 • Tingkat I - Tingkat ke-1
  • 65. Angka dan Lambang Bilangan 7. Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran –an mengikuti cara yang berikut. Misalnya : • tahun 50-an atau tahun lima puluhan • Uang 5000-an atau uang lima ribuan • Lima uang 1000-an atau lima uang seribuan
  • 66. Angka dan Lambang Bilangan 8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam pemerincian dan pemaparan. Misalnya : • Amir menonton drama itu sampai tiga kali. • Ayah memesan tiga ratus ekor ayam.
  • 67. Angka dan Lambang Bilangan 9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat lagi pada awal kalimat. Misalnya: • Lima belas orang tewas dalam kecelakaan itu. • Bukan : 15 orang tewas dalam kecelakaan itu.
  • 68. Angka dan Lambang Bilangan 10. Angka yang menunjukkan bilangan bulat yang besar dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Misalnya : Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah.
  • 69. Angka dan Lambang Bilangan 11. Kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi, bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks. Misalnya : Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai. Bukan : Kantor kami mempunyai 20 (dua puluh) orang pegawai.
  • 70. Angka dan Lambang Bilangan 12. Kalau bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Misalnya : • Saya lampirkan tanda terima sebesar Rp. 999,00 (sembilan ratus Sembilan puluh sembilan rupiah). • Saya lampirkan tanda terima sebesar 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan) rupiah.
  • 71. 1
  • 72. PENULISAN UNSUR SERAPAN • Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Inggris,dan bahasa asing lain.
  • 73. PENULISAN UNSUR SERAPAN • Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar : 1. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti: team. 2. Unsur asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti: transportasi.
  • 74. KAIDAH EJAAN YANG BERLAKU BAGI UNSUR SERAPAN aa menjadi a. • ball bal • octaaf oktaf ae, jika tidak bervariasi dengan e,tetap ae • aerobe aerob • aerobdynamics aerodinamika
  • 75. Lanjutan….. ai tetap ai • trailer trailer • caisson kaison au tetap au • audiogram audiogram • autotroph autotrof • hydraulic hidraulik • caustic kaustik
  • 76. Lanjutan….. c, di muka a, u, o, dan konsonan, menjadi k • construction konstruksi • cubic kubik • classification klasifikasi
  • 77. Lanjutan….. c, di muka e, i, oe, dan y, menjadi s • central sentral • cent sen • cybernetics sibernetika • circulation sirkulasi • cylinder silinder • coelom selom
  • 78. Lanjutan….. cc, di muka o, u, dan konsonan, menjadi k • accomodation akomodasi • acculturation akulturasi • acclimatization aklimatiasi • accumulation akumulasi • acclamation aklamasi
  • 79. Lanjutan….. e tetap e • effective efektif • description deskripsi • synthesis sintesis • system sistem ea tetap ea • idealist edealis
  • 80. Lanjutan….. ee menjadi e • stratosfeer stratosfer ei tetap ei • eicosane eikosan • eidetic eidetik • einsteinium einsteinium
  • 81. Lanjutan….. eo tetap eo • stereo stereo • geometry geometri • zeolite zeolit eu tetap eu • neutron neutron • eugenol eugenol • europium europium
  • 82. Lanjutan….. f teta f • fanatic fanatik • factor faktor • fossil fosil gh menjadi g • sorghum sorgum
  • 83. Lanjutan….. gue menjadi ge • igue ige • gigue gige i, pada awal suku kata di muka vocal, tetapi • ion ion
  • 84. Lanjutan….. ie, jika lafalnya i, menjadi i • politiek politik • riem rim ie, jika lafalnya bukan I, tetap ie • variety varietas • patient pasien • efficient efisien
  • 85. TTeerriimmaa KKaassiihh EYD tlah mengajari kita untuk mengerti kebenaran dalam berbahasa dasar. Ibarat burung belajar terbang. Ia harus bermodalkan seratap sayap kecil untuk ia kepakan sebelum mampu terbang tinggi. Sampai jumpa pada pertemuan berikutnya, INSYA ALLAH