1. Sujono
Universitas mercubuana
Fakultas teknik/teknik industri
Judul Artikel Pemanfaatan Daun Nanas
Setelah saya baca Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan
Penerapan MIPA,Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni
2012 Mengenai PEMANFAATAN DAUN NANAS (Ananas comosus)
SEBAGAI ADSORBEN LOGAM Ag DAN Cu PADA LIMBAH INDUSTRI
PERAK DI KOTAGEDE, YOGYAKARTA ,Oleh Eko Budiyanto, Ardi Yuli
Wardani, Winda Nirmala (Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas
Negeri Yogyakarta)
Saya bisa menyimpukan bahwasannya daun nanas mempunyai
manfaat yang begitu besar.dimana daun nanas mempunyai kadar Cu dan
Ag pada limbah cair industri penyepuhan logam.Di mana Telah dilakukan
penelitian tentang adsorbsi logam Ag dan Cu dari limbah cair industri
perak di Kotagede, Yogyakarta menggunakan adsorben dari daun nanas
(Ananas comosus).
Karena Perkembangan industri di segala bidang dewasa ini semakin pesat,
tidak terkecuali perkembangan industri penyepuhan (elektroplating)
perak.Bahwasanya Daun nanas (Ananas comosus) banyak mengandung
bahan kimia salah satunya sellulosa. Menurut Handayani (2010),
kandungan sellulosa dalam daun nanas (Ananas comosus) sebesar 69,6-
71%. Dengan kandungan sellulosa yang tinggi serat daun nanas (Ananas
comosus) dapat dijadikan adsorber limbah logam berat karena struktur
rongga dalam sellulosa dapat mengadsorbsi logam berat Cu dan Ag.
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah memberikan
alternatif pengolahan limbah perkebunan berupa adsorben dari serat daun
2. nanas (Ananas comosus) sebagai penanggulangan dampak lingkungan
akibat limbah industri perak di Kotagede, Yogyakarta.
Adapun tahap-tahap di dalam penelitian yaitu pembuatan arang aktif
(adsorben) dari daun nanas (Ananas comosus), karakterisasi arang aktif dari
daun nanas (Ananas comosus) dan penentuan daya adsorbsi terhadap ion
logam Ag dan Cu dalam limbah cair industri perak di Kotagede.
Pembuatan arang aktif dilakukan dengan menyangrai daun nanas (Ananas
comosus) kering hingga terbentuk arang. Selanjutnya arang ini dihaluskan
hingga keh alusan 50 mesh dan diaktivasi dengan larutan HCl 15% selama
24 jam. Selanjutnya arang aktif disaring dan dicuci dengan akuades hingga
netral dan dioven pada suhu 110 oC selama 2 jam.
Tahap kedua adalah karakterisasi arang aktif yang meliputi kadar air, kadar
abu dan daya serap terhadap I2. Untuk uji kadar air, sebanyak 1 gram arang
aktif dioven pada suhu 100 oC selama 1 jam dan ditimbang dan dilakukan
pengulangan sampai berat konstan. Pengujian kadar abu dilakukan dengan
mengabukan 1 gram arang aktif di dalam muffle furnace selama 1 jam
pada suhu 900 oC. Pengujian daya serap terhadap I2 dilakukan dengan cara
menimbang 0,5 gram arang aktif dan tambahkan 50 mL larutan iodium 0,1
N dan diaduk selama 15 menit (larutan 1). Menyaring dan memipet 2 mL
filtrat, tambahkan 9 mL air suling dan titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1
N.
Tahap ketiga, yaitu penentuan daya adsorbsi terhadap ion logam Ag dan
Cu dalam limbah cair industri perak di Kotagede dilakukan dengan cara
mencampurkan 100 mL limbah cair dengan variasi massa adsorben, yaitu
0,5; 1,0; 1,5; 2,0 dan 2,5 gram lalu didiamkan selama 24 jam pada pH 2.
Kadar Ag dan Cu diukur dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan
Atom.
3. Dari penelitian ini mendapatkan hasil bahwa karbon aktif dari daun Nanas
(Ananas comosus) memiliki kadar air 0,6% , kadar abu 3,2% dan daya serap
terhadap I2 73,67%. Untuk logam Cu adsorbsi optimum diperoleh pada
massa adsorben 2 gram/100 mL dengan daya adsorbsi 69,07% dan untuk
logam Ag adsorbsi optimum diperoleh pada massa adsorben 1,5 gram/100
mL dengan daya adsorbsi 74,56%. Kenaikan massa adsorben memiliki
kecenderungan meningkatkan daya adsorbsi.
Demikian artikel yang saya semoga bermanfaat.