SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Pengertian dan tugas manager

Yang dimaksud dengan manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat
orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi
memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology).

Dan tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel
(karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang
sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.

Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel diatas adalah sebagai
berikut:

     Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi,
     dan lain-lain.
     Rancangan organisasi dan pekerjaan.
     Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.
     Sistem komunikasi dan pengendalian.
     Sistem reward.

        Tujuan dari pengelolaan sistem reward di dalam organisasi adalah untuk menarik dan
mempertahankan sumber daya manusia, karena organisasi memerlukannya untuk mencapai
sasaran-sasarannya. Sebagai timbal balik dari jasa karyawan dan menjaga tingkat prestasi
tinggi maka motivasi dan komitmen mereka perlu ditingkatkan.

        Dalam konteks MSDM, manajemen reward tidak semata hanya pada pemberian
reward dan insentif, misalnya upah dan gaji, bonus, komisi dan pembagian laba yang biasa
disebut reward ekstrinsik. Namun hal yang tak kalah penting adalah reward instrinsik (non
finansial) yang merupakan pemuas kebutuhan psikologis karyawan seperti pekerjaan yang
menantang, prestasi, pengakuan, otonomi, kesempatan mengembangkan diri, dan pemberian
kesempatan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Schuler dan Jackson (1999), Mondy, et al. (1999), Schermerhorn, et al. (1998),
Robbins (1996), dan Siagian (1995), pada prinsipnya reward dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu

1.    Reward intrinsik
      Reward intrinsik yaitu imbalan yang diterima pegawai untuk dirinya sendiri. Biasanya
      imbalan ini merupakan nilai positif atau rasa puas pegawai terhadap dirinya sendiri
      karena telah menyelesaikan suatu tugas yang baginya cukup menantang. Teknik-teknik
      pemerkayaan pekerjaan, seperti pemberian peran dalam pengambilan keputusan,
      tanggung jawab yang lebih besar, kebebasan dan keleluasaan kerja yang lebih besar
      dengan tujuan untuk meningkatkan harga diri, secara intrinsik merupakan imbalan.

2.    Reward ekstrinsik.
      Reward ekstrinsik mencakup kompensasi langsung, kompensasi tidak langsung dan
      imbalan bukan uang. Termasuk dalam kompensasi langsung antara lain adalah gaji
      pokok, upah lembur, pembayaran insentif, tunjangan, bonus; sedangkan termasuk
      kompensasi tidak langsung antara lain jaminan sosial, asuransi, pensiun, pesangon, cutin
      kerja, pelatihan dan liburan. Imbalan bukan uang adalah kepuasan yang diterima pegawai

MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA                                           Page 1
dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/atau phisik dimana
   pegawai bekerja. Termasuk imbalan bukan uang misalnya rasa aman, atau lingkungan
   kerja yang nyaman, pengembangan diri, fleksibilitas karier, peluang kenaikan
   penghasilan, simbol status, pujian dan pengakuan.

Beberapa macam skema sistem reward antara lain :

   1. Nilai waktu

      Sistem ini mengacu kepada jumlah jam kerja. Nilai waktu dapat diklasifikasikan
      sebagai dasar jam kerja, upah mingguan, atau gaji bulanan. Secara tradisional, pekerja
      pabrik menerima upah mingguan, pekerja kantor menerima upah bulanan dan
      sebaliknya pekerja paruh waktu menerima upah berdasarkan jam kerja.

      Keuntungannya adalah relatif mudah dalam pengelolaan dan penyediaan biaya tenaga
      kerja yang diprediksikan, sedangkan kerugiannya adalah sistem tidak menekankan
      pada kuantitas output yang mengakibatkan menurunnya kualitas hasil kerja.

      Beberapa kritik yang dilontarkan para ahli pada sistem ini adalah jika biaya output
      secara teoritis menurun karena kompetensi karyawan meningkat, maka karyawan
      tidak mempunyai motivasi untuk lebih produktif. Misalnya, 2 orang pekerja yang
      menerima gaji 500.000 per minggu. Salah satu meningkatkan output secara dramatis
      dari 100 ke 200 unit per minggu, sedangkan yang satunya tetap menghasilkan 100
      unit. Hal ini jelas merupakan keuntungan bagi organisasi, namun tidak bagi karyawan.
      Reward yang diterima karyawan dalam contoh tersebut sama, baik ketika ia berhasil
      menyelesaikan pekerjaan sebanyak 100 unit atau 200 unit. Hal ini menimbulkan
      pertanyaan, mengapa individu berkeinginan untuk menjadi pekerja yang produktif
      jika reward yang diterima sama saja dengan karyawan yang tidak produktif.

   2. Pengajian berdasarkan hasil

      Sistem ini merupakan jawaban atas kritik terhadap sistem nilai waktu yang diperkaya
      dengan skema penggajian berdasarkan hasil-hasilnya (payment by result, PBR).

      Keuntungan digunakan sistem ini antara lain :

      a. Mudah diterapkan terutama pada karyawan yang bekerja yang mengutamakan
         kuantitas seperti sales.

      b. Karyawan dimotivasi untuk melakukan usaha ekstra karena embel-embel
         penghasilan tambahan.

      c. Upah secara langsung dihubungkan dengan hasil dan supervisi yang sedikit
         dijalankan.

      Namun kelemahannya adalah sistem ini sukar diterapkan pada karyawan yang
      menghasilkan output yang mengutamakan kualitas.




MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA                                         Page 2
3. Penggajian berdasarkan Prestasi

     Penggajian berdasarkan prestasi (performance-related pay, PRP) tidak hanya
     mempertimbangkan hasil-hasil atau output tetapi juga perilaku aktual dari pekerjaan.

     Prestasi individu diukur berdasarkan sasaran-sasaran yang ditetapkan sebelumnya
     atau dibandingkan dengan berbagai tugas yang sudah tersusun pada job description.

     Namun, untuk mempergunakan sistem ini, diperlukan berbagai syarat agar sistem
     reward berdasarkan prestasi berjalan efektif antara lain :

     a. Perlu diadakannya percobaan untuk menghubungkan prestasi individu dengan
        sasaran organisasi.

     b. Susunan gaji harus cukup lebar untuk mengakomodasi perbedaan yang signifikan
         dalam gaji pokok karyawan.

     c. Pengukuran prestasi harus handal dan valid, dan harus menghubungkan proses
         penilaian dengan gaji.

     d. Penilai harus ahli dalam menetapkan standar prestasi dan alat melaksanakan
        penilaian.

     e. Budaya organisasi harus mendukung

     f. Paket gaji yang diberikan harus kompetitif dan terbuka

        Beberapa keunggulan dari dipergunakan sistem ini antara lain :

     a. Insentif dihubungkan dengan target atau sasaran yang ada

     b. Bila prestasi karyawan dapat diukur dan adanya sistem reward yang berjalan baik,
         maka prestasi akan cukup memotivasi usaha, dan uang akan dapat dihemat jika
         organisasi menargetkan reward untuk mereka yang berprestasi.

     c. Gaji terkait erat dengan usaha produktif, dan prestasi yang buruk tidak mendapat
         tempat di dalam organisasi.

     d. Karyawan menerima umpan balik yang bermanfaat atas prestasinya.

        Beberapa kelemahannya antara lain :

     a. Reward individual yang berpusat pada diri sendiri dapat merusak kerja sama dan
         kerja tim.

     b. Pekerja yang prestasinya buruk seolah-olah mendapat hukuman. Hal ini tidak
        menguntungkan karena seharusnya organisasi melakukan upaya untuk memotivasi
        kelompok ini agar mengembangkan prestasi mereka.



MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA                                      Page 3
c. Adanya kecurigaan yang diakibatkan oleh penilaian yang dilakukan secara tertutup,
           atau penilai tidak kompeten, tidak objektif, dll.

       d. Pertumbuhan pengendalian manajerial atas bawahan diutamakan, dengan maksud
           mengisolasi individu, hal ini dapat mempengaruhi kerja tim.

   4. Penggajian berdasarkan keterampilan

               Reward berdasarkan keterampilan (skill-based pay) memberikan tekanan
       kepada input meliputi keterampilan (keahlian) dan kompetensi yang diinjeksikan
       karyawan di dalam pekerjaan. Sebelum sistem ini dijalankan, perlu dilakukan
       perencanaan yang baik, jumlah konsultasi terbuka dan partisipasi karyawan, seperti
       pelatihan yang ditujukan pada akuisisi keterampilan teknis dan keterampilan tim
       kerja.

       Nilai yang harus dicatat dalam kaitannya dengan gaji berdasarkan keterampilan
       adalah bahwa manajemen yang baik terletak dalam pemanfaatan reward untuk
       mendukung dan mendorong perubahan perilaku yang diperlukan untuk
       mengimplementasikan perubahan kontemporer dalam desain dan fungsi organisasi.

              Reward berdasarkan keterampilan, sebenarnya dalam kondisi tertentu dapat
       meningkatkan kinerja karyawan, disamping dapat pula membuat karyawan frustrasi.
       Bagi karyawan yang memang memiliki keterampilan yang dapat diandalkan, maka
       pemberian kompensasi berdasarkan keterampilan akan dapat meningkatkan kinerja,
       sebaliknya bagi karyawan yang tidak memiliki keterampilan dan tidak mempunyai
       kemampuan untuk meningkatkan keterampilannya, maka sistem pemberian
       kompensasi ini dapat mengakibatkan karyawan tersebut frustrasi.

Kompensasi Keuangan

1. Kompensasi Langsung

Simamora (2004, p.441) mengatakan bahwa kompensasi dapat berupa kompensasi langsung
dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung dapat berupa upah, premi, dan
insentif. Upah adalah suatu bentuk pemberian kompensasi yang bersifat ”finansial” dan
merupakan yang utama dari bentuk kompensasi yang ada. Upah dibagi menjadi empat bagian
yakni upah menurut prestasi kerja, upah menurut lama kerja, upah menurut senioritas dan
upah menurut kebutuhan. Sementara insentif adalah suatu sarana motivasi yang diberikan
kepada seseorang sebagai perangsang atau pendorong yang diberikan secara sengaja kepada
pegawai agar mendapat semangat yang lebih besar untuk berprestasi.

a. Pengertian Upah

Menurut Soeprihanto (1998) dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ”Upah
merupakan wujud sarana pengganti jasa yang diberikan oleh organisasi kepada pegawai
dimana seluruh penerimaan resmi yang mereka terima dari organisasi dapat berbentuk uang
atau jasa sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja”. (p. 25). Menurut Flippo (2003,
p.308), upah adalah harga untuk jasa yang diberikan kepada orang lain, menurut dewan
penelitian pengupahan nasional upah adalah suatu imbalan dari pemberian kerja kepada
penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan berfungsi

MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA                                        Page 4
sebagai kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan atau
dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut persetujuan, undang-undang serta
peraturan yang dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja.

b. Pengertian Insentif

Menurut Moekiyat (2002, p.77), insentif sering dipergunakan untuk menunjukkan
pembayaran jasa yang baik pada pekerja kasar atau administratif yang memadukan pengawas
upah yang dirumuskan termasuk gaji, tradisi makan minimum dan perumahan dalam arti
input, insentif, merupakan balas jasa, yang dibayar atas kesatuan hasil. Menurut Nitisemito
(2002, p.249), insentif adalah penghasilan tambahan yang diberikan pada pekerja atau
pegawai yang dapat memberikan prestasi yang telah diberikan. Beberapa sifat dasar dalam
sistem pengupahan insentif adalah :

1.   Sistem pembayaran agar diupayakan cukup sederhana, sehingga mudah dimengerti dan
     dihitung oleh pegawai yang bersangkutan sendiri.

2.   Upah insentif yang diterima benar-benar dapat menaikkan motivasi kerja mereka,
     sehingga output dan efisensi kerjanya juga meningkat.

3.   Pelaksanaan pengupahan insentif hendaknya cukup cepat, sehingga pegawai yang
     berprestasi lebih cepat pula merasakan nikmatnya berprestasi.

4.   Penentuan standar kerja atau standar produksi hendaknya scermat mungkin dalam arti
     tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terjangkau oleh umumnya pegawai, atau tidak terlalu
     rendah, sehingga tidak terlalu mudah dicapai pegawai.

5.   Besarnya upah normal dengan standar kerja per jam hendaknya cukup merangsang
     pekerja atau pegawai untuk bekerja giat.

Dalam penentuan Insentif ada beberapa kesulitan yang harus dilalui, Heidjrachman dalam
Susilo Martoyo (1994) mengemukakan terdapat delapan kesulitan dalam sistem pengupahan
insentif yaitu:

1. Alat ukur dari berbagai prestasi pegawai belum tentu dapat berhasil dibuat secara tepat
   sebagaimana diharapkan, yakni wajar dan dapat diterima.

2.   Alat ukur dan tujuan organisasi harus terikat erat.

3. Data tentang prestasi kerja pegawai harus cepat dan teratur terkumpul setiap saat (hari,
   minggu, bulan).

4. Standar yang ditetapkan haruslah mempunyai kadar/ tingkat kesulitan yang sama untuk
   setiap kelompok kerja.

5. Gaji/ upah total dari upah pokok plus bonus yang diterima haruslah konsisten di antara
   berbagai kelompok pekerja yang menerima insentif dan antara kelompok yang menerima
   insentif dengan yang tidak menerima insentif.



MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA                                          Page 5
6. Standar prestasi haruslah disesuaikan secara periodic dengan adanya perubahan dalam
   prosedur kerja.

7. Kemungkinan tantangan dari pihak serikat pegawai harus sudah diperhitungkan secara
   matang.

8.   Berbagai reaksi kariyawan terhadap sistem pengupahan insentif yang diterapkan juga
     harus diantisipasi kemungkinannya .



2. Kompensasi Tidak Langsung

Kompensasi tidak langsung yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah cakupan
tunjangan (benefit) yang luas. Tunjangan pegawai adalah (employee benefit) adalah
pembayaran (payment) dan jasa (service) yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan
organisasi membayar semua atau sebagian dari tunjangan (Simamora, 2004, p.550).
Tunjangan digunakan untuk membantu organisasi memenuhi satu atau lebih dari tujuan
berikut (Simamora, 2004, p.550) :

a. Meningkatkan moral kerja pegawai

b. Memotivasi pegawai

c. Meningkatkan kepuasan kerja

d. Memikatkan pegawai-pegawai baru

e. Mengurangi putaran pegawai

f. Menjaga agar serikat pekerja tidak campur tangan

g. Menggunakan kompensasi secara lebih baik

h. Meningkatkan keamanan pegawai

i.   Mempertahankan posisi yang menguntungkan

j.   Meningkatakan citra organisasi di kalangan pegawai

Sedangkan efek utama dari tunjangan kompensasi adalah untuk menahan para pegawai di
dalam organisasi atas basis jangka panjang. Sedikit atau tidak ada bukti bahwa diversitas
yang sangat besar dari program gaji tambahan, yang sering diistilahkan dengan ”tunjangan
pelengkap (fringe benefits)” befungsi untuk memotivasi pegawai ke arah produktivitas yang
lebih tinggi. Sedangkan program tunjangan pegawai dapat dibagi ke dalam tiga kategori
yaitu:

     Tunjangan yang menghasilkan penghasilan (income) serta memberikan peningkatan rasa
     aman bagi kalangan pegawai dengan membayar pengeluaran ekstra atau luar biasa yang
     dialami pegawai secara tidak terduga. Sedangkan program tunjangan yang termasuk

MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA                                      Page 6
dalam kelompok ini adalah asuransi kesehatan, asuransi jiwa, uang pensiun serta asuransi
     selama bekerja atau asuransi tenaga kerja
     Program tunjangan yang dapat dipandang sebagai kesempatan bagi pegawai. Hal ini
     meliputi mulai dari pembayaran biaya kuliah sampai liburan, hari besar, cuti tahunan,
     dan cuti hamil bagi pegawai perempuan. Tunjangan ini berkaitan dengan kualitas
     kehidupan pegawai yang terpisah dari pekerjaan.
     Tunjangan yang diberikan untuk menjamin kenyamanan pegawai selama bekerja di
     organisasi. Yang temasuk dalam tunjangan ini adalah tersedianya kendaraan kantor,
     ruang kantor yang nyaman bagi pegawai, dan adanya tempat parkir yang aman.

Kompensasi Non Keuangan

Definisi kompensasi nonfinansial menurut Simamora (2001, p.541), kompensasi non
finansial terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau dari
lingkungan psikologis, dan atau fisik dimana orang itu bekerja. Kompensasi non finansial
dibagi menjadi dua , yaitu:

1. Pekerjaan adalah segala aktifitas yang dilakukan oleh pegawai dalam rangka
   menyelesaikan tugas-tugas yang telah dibebankan padanya. Pegawai akan menerima
   kompensasi non keuangan berupa kepuasan kerja dengan melakukan pekerjaan yang
   dirasa tepat bagi pegawai, antara lain :

a. Tugas-tugas yang menarik

b. Tantangan bagi sebagian pegawai yang merasakan pekerjaan yang kurang menantang/
    monoton akan dapat memacu ketidakpuasan pegawai atau bahkan membuat pegawai
    tersebut keluar dari organisasinya demi mencari pekerjaan yang dianggap lebih
    menantang.

c. Tanggung Jawab yaitu suatu bentuk kepercayaan yang diberikan oleh organisasi terhadap
    pegawainya untuk menyelesaikan pekerjaan.

d. Pengakuan yaitu suatu bentuk sikap yang diberikan organisasi kepada pegawai atas
    keberadaan dan kedudukannya ditengah-tengah organisasi sebagai salah satu anggota
    yang berkecimpung dalam organisasi.

e.   Rasa Pencapaian yaitu perasaan pegawai atas pencapaian dalam keberhasilannya untuk
     menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan padanya dengan baik.

2. Lingkungan pekerjaan adalah kondisi lingkungan dalam suatu organisasi dimana para
   pegawai melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehari-hari. Adapun lingkungan
   pekerjaan terdiri atas :

a.   Kebijakan-kebijakan yang sehat maksudnya adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh
     manajemen hendaknya harus adil tidak hanya mendukung organisasi saja sehingga
     organisasi terkesan sewenang- wenang dalam menentukan kebijakan bagi pegawai,
     selain itu kebijakan- kebijakan tersebut haruslah mampu mendukung pegawai dalam
     menyelesaikan pekerjaan serta juga berfungsi sebagai sarana untuk membela
     kepentingan pegawai dengan demikian kepuasan kerja akan diperoleh pegawai.


MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA                                           Page 7
b.   Supervisi yang kompeten maksudnya adalah pengawas yang bijaksana dan cakap serta
     mampu memberikan petunjuk-petunjuk, dukungan dan tanggung jawab yang nyata
     dalam proses penyelesaian pekerjaan yang rumit dan kompleks, selain itu pengawas juga
     memberikan kesempatan bagi pegawainya untuk ikut berpartisipasi dan dalam segala hal
     yang berkaitan dengan penyelesaian pekerjaannya sehingga secara otomatis kemampuan
     pegawai juga ikut berkembang sehingga tercipta kepuasan kerja bagi pegawai.

c.   Teman kerja yang menyenangkan akan meningkatkan semangat kerja pegawai karena
     dengan keeratan hubungan dengan teman kerja yang menyenangkan akan membantu
     proses penyelesaian pekerjaan sehingga pekerjaan akan selesai dengan mudah dan cepat,
     selain itu dengan keeratan hubungan dengan rekan kerja mampu mengurangi ketegangan,
     kecemasan dalam kelompok, sehingga pegawai akan lebih mampu menyesuaikan diri
     dengan tekanan pengaruh pekerjaan.

d.   Lingkungan kerja yang nyaman maksudnya adalah tempat kerja seseorang pegawai yang
     terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan nonfisik yang dapat mempengaruhi pegawai
     dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Menurut pendapat Handoko (1994, p.192), bahwa kegiatan-kegiatan pengaturan lingkungan
kerja juga mencakup pengendalian suara bising, pengaturan penerangan tempat kerja,
pengaturan kelembaban dan suhu udara, pelayanan kebutuhan pegawai, pengaturan
penggunaan warna, pemeliharaan kebersihan lingkungan, dan penyediaan berbagai fasilitas
yang dibutuhkan pegawai, seperti kamar mandi, ruang ganti pakaian, dan sebagainya.
Menurut Dessler (1997, p.349), kompensasi non finansial atau ganjaran non finansial
merupakan hal-hal yang tidak mudah dikuantifikasi, yaitu ganjaran-ganjaran seperti
pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja yang lebih luwes/ fleksibel, dan kantor yang lebih
bergengsi.




MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA                                         Page 8

More Related Content

What's hot

Makalah uas nakiah
Makalah uas nakiahMakalah uas nakiah
Makalah uas nakiahNakiah97
 
Frame work tugas evakinkomp maharani putri ilyas
Frame work tugas evakinkomp maharani putri ilyasFrame work tugas evakinkomp maharani putri ilyas
Frame work tugas evakinkomp maharani putri ilyasmaharani04
 
Makalah uas nasrulloh
Makalah uas nasrullohMakalah uas nasrulloh
Makalah uas nasrullohnazhuyz
 
Makalah uas riyanik 7 d msdm
Makalah uas riyanik 7 d msdmMakalah uas riyanik 7 d msdm
Makalah uas riyanik 7 d msdmRiyanikRaya
 
Pak ade 4-1[1]
Pak ade 4-1[1]Pak ade 4-1[1]
Pak ade 4-1[1]maharani04
 
Makalah uas fathudin 11150523_7_d-msdm-1[1]
Makalah uas fathudin 11150523_7_d-msdm-1[1]Makalah uas fathudin 11150523_7_d-msdm-1[1]
Makalah uas fathudin 11150523_7_d-msdm-1[1]fathudin12
 
Makalah uas mevi ramadhan(1150143)
Makalah uas mevi ramadhan(1150143)Makalah uas mevi ramadhan(1150143)
Makalah uas mevi ramadhan(1150143)meviramadhan
 
Tunjangan, kompensasi non finansial dan isu tunjangan
Tunjangan, kompensasi non finansial dan isu tunjanganTunjangan, kompensasi non finansial dan isu tunjangan
Tunjangan, kompensasi non finansial dan isu tunjanganUlfa Kudo
 
Makalah evakinkom part 2
Makalah evakinkom part 2Makalah evakinkom part 2
Makalah evakinkom part 2Reviariandi
 
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).atisugianti
 

What's hot (18)

Resume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDMResume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDM
 
Kompensasi karyawan
Kompensasi karyawanKompensasi karyawan
Kompensasi karyawan
 
Makalah uas rijal
Makalah uas rijalMakalah uas rijal
Makalah uas rijal
 
Fw full
Fw fullFw full
Fw full
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Makalah uas irpan
Makalah uas irpan Makalah uas irpan
Makalah uas irpan
 
Makalah uas nakiah
Makalah uas nakiahMakalah uas nakiah
Makalah uas nakiah
 
Frame work tugas evakinkomp maharani putri ilyas
Frame work tugas evakinkomp maharani putri ilyasFrame work tugas evakinkomp maharani putri ilyas
Frame work tugas evakinkomp maharani putri ilyas
 
kompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdmkompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdm
 
Makalah uas fahmi
Makalah uas fahmiMakalah uas fahmi
Makalah uas fahmi
 
Makalah uas nasrulloh
Makalah uas nasrullohMakalah uas nasrulloh
Makalah uas nasrulloh
 
Makalah uas riyanik 7 d msdm
Makalah uas riyanik 7 d msdmMakalah uas riyanik 7 d msdm
Makalah uas riyanik 7 d msdm
 
Pak ade 4-1[1]
Pak ade 4-1[1]Pak ade 4-1[1]
Pak ade 4-1[1]
 
Makalah uas fathudin 11150523_7_d-msdm-1[1]
Makalah uas fathudin 11150523_7_d-msdm-1[1]Makalah uas fathudin 11150523_7_d-msdm-1[1]
Makalah uas fathudin 11150523_7_d-msdm-1[1]
 
Makalah uas mevi ramadhan(1150143)
Makalah uas mevi ramadhan(1150143)Makalah uas mevi ramadhan(1150143)
Makalah uas mevi ramadhan(1150143)
 
Tunjangan, kompensasi non finansial dan isu tunjangan
Tunjangan, kompensasi non finansial dan isu tunjanganTunjangan, kompensasi non finansial dan isu tunjangan
Tunjangan, kompensasi non finansial dan isu tunjangan
 
Makalah evakinkom part 2
Makalah evakinkom part 2Makalah evakinkom part 2
Makalah evakinkom part 2
 
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).
 

Similar to Intrinsik

Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdm
Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdmMakalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdm
Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdmevi oktaviani
 
Makalah 2 evaluasi dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi dan kompensasiMakalah 2 evaluasi dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi dan kompensasinoviana1195
 
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)Tugas makalah kompensasi 2 (uas)
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)PUJIYANTI261195
 
Anang emansyah makalah uts
Anang emansyah makalah utsAnang emansyah makalah uts
Anang emansyah makalah utsAnangEmansyah
 
RESUME BAB 11 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 11 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 11 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 11 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURAfiqifazriana
 
Power point tugas pak ade oke
Power point tugas pak ade okePower point tugas pak ade oke
Power point tugas pak ade okewikeapriyani
 
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, danManajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, danpengantarbisnis
 
Makalah uas[1]
Makalah uas[1]Makalah uas[1]
Makalah uas[1]Rubeah12
 
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdfPPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdfKeuanganonline
 
Ulfah 11150967 7 n makalah uas
Ulfah 11150967 7 n makalah uasUlfah 11150967 7 n makalah uas
Ulfah 11150967 7 n makalah uasUlfah .
 
Framework minggu ke 9 14
Framework minggu ke 9 14Framework minggu ke 9 14
Framework minggu ke 9 14Lisaaa1096
 

Similar to Intrinsik (20)

Reward
RewardReward
Reward
 
KOMPENSASI MERIT PAY
KOMPENSASI MERIT PAYKOMPENSASI MERIT PAY
KOMPENSASI MERIT PAY
 
Makalah uas 2
Makalah uas 2 Makalah uas 2
Makalah uas 2
 
Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdm
Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdmMakalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdm
Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdm
 
Makalah 2 evaluasi dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi dan kompensasiMakalah 2 evaluasi dan kompensasi
Makalah 2 evaluasi dan kompensasi
 
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)Tugas makalah kompensasi 2 (uas)
Tugas makalah kompensasi 2 (uas)
 
Anang emansyah makalah uts
Anang emansyah makalah utsAnang emansyah makalah uts
Anang emansyah makalah uts
 
RESUME BAB 11 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 11 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 11 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 11 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
 
Makalah penelitian
Makalah penelitian Makalah penelitian
Makalah penelitian
 
Power point tugas pak ade oke
Power point tugas pak ade okePower point tugas pak ade oke
Power point tugas pak ade oke
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, danManajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
 
Makalah uas[1]
Makalah uas[1]Makalah uas[1]
Makalah uas[1]
 
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdfPPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
PPT Kelompok 4 - Kompensasi.pdf
 
Ulfah 11150967 7 n makalah uas
Ulfah 11150967 7 n makalah uasUlfah 11150967 7 n makalah uas
Ulfah 11150967 7 n makalah uas
 
Framework minggu ke 9 14
Framework minggu ke 9 14Framework minggu ke 9 14
Framework minggu ke 9 14
 
Makalah uas
Makalah uasMakalah uas
Makalah uas
 
Makalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade faujiMakalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade fauji
 
Makalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade faujiMakalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade fauji
 
Makalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade faujiMakalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade fauji
 

Intrinsik

  • 1. Pengertian dan tugas manager Yang dimaksud dengan manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan teknologi (technology). Dan tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian. Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel diatas adalah sebagai berikut: Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain. Rancangan organisasi dan pekerjaan. Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan. Sistem komunikasi dan pengendalian. Sistem reward. Tujuan dari pengelolaan sistem reward di dalam organisasi adalah untuk menarik dan mempertahankan sumber daya manusia, karena organisasi memerlukannya untuk mencapai sasaran-sasarannya. Sebagai timbal balik dari jasa karyawan dan menjaga tingkat prestasi tinggi maka motivasi dan komitmen mereka perlu ditingkatkan. Dalam konteks MSDM, manajemen reward tidak semata hanya pada pemberian reward dan insentif, misalnya upah dan gaji, bonus, komisi dan pembagian laba yang biasa disebut reward ekstrinsik. Namun hal yang tak kalah penting adalah reward instrinsik (non finansial) yang merupakan pemuas kebutuhan psikologis karyawan seperti pekerjaan yang menantang, prestasi, pengakuan, otonomi, kesempatan mengembangkan diri, dan pemberian kesempatan dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Schuler dan Jackson (1999), Mondy, et al. (1999), Schermerhorn, et al. (1998), Robbins (1996), dan Siagian (1995), pada prinsipnya reward dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Reward intrinsik Reward intrinsik yaitu imbalan yang diterima pegawai untuk dirinya sendiri. Biasanya imbalan ini merupakan nilai positif atau rasa puas pegawai terhadap dirinya sendiri karena telah menyelesaikan suatu tugas yang baginya cukup menantang. Teknik-teknik pemerkayaan pekerjaan, seperti pemberian peran dalam pengambilan keputusan, tanggung jawab yang lebih besar, kebebasan dan keleluasaan kerja yang lebih besar dengan tujuan untuk meningkatkan harga diri, secara intrinsik merupakan imbalan. 2. Reward ekstrinsik. Reward ekstrinsik mencakup kompensasi langsung, kompensasi tidak langsung dan imbalan bukan uang. Termasuk dalam kompensasi langsung antara lain adalah gaji pokok, upah lembur, pembayaran insentif, tunjangan, bonus; sedangkan termasuk kompensasi tidak langsung antara lain jaminan sosial, asuransi, pensiun, pesangon, cutin kerja, pelatihan dan liburan. Imbalan bukan uang adalah kepuasan yang diterima pegawai MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA Page 1
  • 2. dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan/atau phisik dimana pegawai bekerja. Termasuk imbalan bukan uang misalnya rasa aman, atau lingkungan kerja yang nyaman, pengembangan diri, fleksibilitas karier, peluang kenaikan penghasilan, simbol status, pujian dan pengakuan. Beberapa macam skema sistem reward antara lain : 1. Nilai waktu Sistem ini mengacu kepada jumlah jam kerja. Nilai waktu dapat diklasifikasikan sebagai dasar jam kerja, upah mingguan, atau gaji bulanan. Secara tradisional, pekerja pabrik menerima upah mingguan, pekerja kantor menerima upah bulanan dan sebaliknya pekerja paruh waktu menerima upah berdasarkan jam kerja. Keuntungannya adalah relatif mudah dalam pengelolaan dan penyediaan biaya tenaga kerja yang diprediksikan, sedangkan kerugiannya adalah sistem tidak menekankan pada kuantitas output yang mengakibatkan menurunnya kualitas hasil kerja. Beberapa kritik yang dilontarkan para ahli pada sistem ini adalah jika biaya output secara teoritis menurun karena kompetensi karyawan meningkat, maka karyawan tidak mempunyai motivasi untuk lebih produktif. Misalnya, 2 orang pekerja yang menerima gaji 500.000 per minggu. Salah satu meningkatkan output secara dramatis dari 100 ke 200 unit per minggu, sedangkan yang satunya tetap menghasilkan 100 unit. Hal ini jelas merupakan keuntungan bagi organisasi, namun tidak bagi karyawan. Reward yang diterima karyawan dalam contoh tersebut sama, baik ketika ia berhasil menyelesaikan pekerjaan sebanyak 100 unit atau 200 unit. Hal ini menimbulkan pertanyaan, mengapa individu berkeinginan untuk menjadi pekerja yang produktif jika reward yang diterima sama saja dengan karyawan yang tidak produktif. 2. Pengajian berdasarkan hasil Sistem ini merupakan jawaban atas kritik terhadap sistem nilai waktu yang diperkaya dengan skema penggajian berdasarkan hasil-hasilnya (payment by result, PBR). Keuntungan digunakan sistem ini antara lain : a. Mudah diterapkan terutama pada karyawan yang bekerja yang mengutamakan kuantitas seperti sales. b. Karyawan dimotivasi untuk melakukan usaha ekstra karena embel-embel penghasilan tambahan. c. Upah secara langsung dihubungkan dengan hasil dan supervisi yang sedikit dijalankan. Namun kelemahannya adalah sistem ini sukar diterapkan pada karyawan yang menghasilkan output yang mengutamakan kualitas. MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA Page 2
  • 3. 3. Penggajian berdasarkan Prestasi Penggajian berdasarkan prestasi (performance-related pay, PRP) tidak hanya mempertimbangkan hasil-hasil atau output tetapi juga perilaku aktual dari pekerjaan. Prestasi individu diukur berdasarkan sasaran-sasaran yang ditetapkan sebelumnya atau dibandingkan dengan berbagai tugas yang sudah tersusun pada job description. Namun, untuk mempergunakan sistem ini, diperlukan berbagai syarat agar sistem reward berdasarkan prestasi berjalan efektif antara lain : a. Perlu diadakannya percobaan untuk menghubungkan prestasi individu dengan sasaran organisasi. b. Susunan gaji harus cukup lebar untuk mengakomodasi perbedaan yang signifikan dalam gaji pokok karyawan. c. Pengukuran prestasi harus handal dan valid, dan harus menghubungkan proses penilaian dengan gaji. d. Penilai harus ahli dalam menetapkan standar prestasi dan alat melaksanakan penilaian. e. Budaya organisasi harus mendukung f. Paket gaji yang diberikan harus kompetitif dan terbuka Beberapa keunggulan dari dipergunakan sistem ini antara lain : a. Insentif dihubungkan dengan target atau sasaran yang ada b. Bila prestasi karyawan dapat diukur dan adanya sistem reward yang berjalan baik, maka prestasi akan cukup memotivasi usaha, dan uang akan dapat dihemat jika organisasi menargetkan reward untuk mereka yang berprestasi. c. Gaji terkait erat dengan usaha produktif, dan prestasi yang buruk tidak mendapat tempat di dalam organisasi. d. Karyawan menerima umpan balik yang bermanfaat atas prestasinya. Beberapa kelemahannya antara lain : a. Reward individual yang berpusat pada diri sendiri dapat merusak kerja sama dan kerja tim. b. Pekerja yang prestasinya buruk seolah-olah mendapat hukuman. Hal ini tidak menguntungkan karena seharusnya organisasi melakukan upaya untuk memotivasi kelompok ini agar mengembangkan prestasi mereka. MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA Page 3
  • 4. c. Adanya kecurigaan yang diakibatkan oleh penilaian yang dilakukan secara tertutup, atau penilai tidak kompeten, tidak objektif, dll. d. Pertumbuhan pengendalian manajerial atas bawahan diutamakan, dengan maksud mengisolasi individu, hal ini dapat mempengaruhi kerja tim. 4. Penggajian berdasarkan keterampilan Reward berdasarkan keterampilan (skill-based pay) memberikan tekanan kepada input meliputi keterampilan (keahlian) dan kompetensi yang diinjeksikan karyawan di dalam pekerjaan. Sebelum sistem ini dijalankan, perlu dilakukan perencanaan yang baik, jumlah konsultasi terbuka dan partisipasi karyawan, seperti pelatihan yang ditujukan pada akuisisi keterampilan teknis dan keterampilan tim kerja. Nilai yang harus dicatat dalam kaitannya dengan gaji berdasarkan keterampilan adalah bahwa manajemen yang baik terletak dalam pemanfaatan reward untuk mendukung dan mendorong perubahan perilaku yang diperlukan untuk mengimplementasikan perubahan kontemporer dalam desain dan fungsi organisasi. Reward berdasarkan keterampilan, sebenarnya dalam kondisi tertentu dapat meningkatkan kinerja karyawan, disamping dapat pula membuat karyawan frustrasi. Bagi karyawan yang memang memiliki keterampilan yang dapat diandalkan, maka pemberian kompensasi berdasarkan keterampilan akan dapat meningkatkan kinerja, sebaliknya bagi karyawan yang tidak memiliki keterampilan dan tidak mempunyai kemampuan untuk meningkatkan keterampilannya, maka sistem pemberian kompensasi ini dapat mengakibatkan karyawan tersebut frustrasi. Kompensasi Keuangan 1. Kompensasi Langsung Simamora (2004, p.441) mengatakan bahwa kompensasi dapat berupa kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung dapat berupa upah, premi, dan insentif. Upah adalah suatu bentuk pemberian kompensasi yang bersifat ”finansial” dan merupakan yang utama dari bentuk kompensasi yang ada. Upah dibagi menjadi empat bagian yakni upah menurut prestasi kerja, upah menurut lama kerja, upah menurut senioritas dan upah menurut kebutuhan. Sementara insentif adalah suatu sarana motivasi yang diberikan kepada seseorang sebagai perangsang atau pendorong yang diberikan secara sengaja kepada pegawai agar mendapat semangat yang lebih besar untuk berprestasi. a. Pengertian Upah Menurut Soeprihanto (1998) dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ”Upah merupakan wujud sarana pengganti jasa yang diberikan oleh organisasi kepada pegawai dimana seluruh penerimaan resmi yang mereka terima dari organisasi dapat berbentuk uang atau jasa sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja”. (p. 25). Menurut Flippo (2003, p.308), upah adalah harga untuk jasa yang diberikan kepada orang lain, menurut dewan penelitian pengupahan nasional upah adalah suatu imbalan dari pemberian kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan berfungsi MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA Page 4
  • 5. sebagai kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut persetujuan, undang-undang serta peraturan yang dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja. b. Pengertian Insentif Menurut Moekiyat (2002, p.77), insentif sering dipergunakan untuk menunjukkan pembayaran jasa yang baik pada pekerja kasar atau administratif yang memadukan pengawas upah yang dirumuskan termasuk gaji, tradisi makan minimum dan perumahan dalam arti input, insentif, merupakan balas jasa, yang dibayar atas kesatuan hasil. Menurut Nitisemito (2002, p.249), insentif adalah penghasilan tambahan yang diberikan pada pekerja atau pegawai yang dapat memberikan prestasi yang telah diberikan. Beberapa sifat dasar dalam sistem pengupahan insentif adalah : 1. Sistem pembayaran agar diupayakan cukup sederhana, sehingga mudah dimengerti dan dihitung oleh pegawai yang bersangkutan sendiri. 2. Upah insentif yang diterima benar-benar dapat menaikkan motivasi kerja mereka, sehingga output dan efisensi kerjanya juga meningkat. 3. Pelaksanaan pengupahan insentif hendaknya cukup cepat, sehingga pegawai yang berprestasi lebih cepat pula merasakan nikmatnya berprestasi. 4. Penentuan standar kerja atau standar produksi hendaknya scermat mungkin dalam arti tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terjangkau oleh umumnya pegawai, atau tidak terlalu rendah, sehingga tidak terlalu mudah dicapai pegawai. 5. Besarnya upah normal dengan standar kerja per jam hendaknya cukup merangsang pekerja atau pegawai untuk bekerja giat. Dalam penentuan Insentif ada beberapa kesulitan yang harus dilalui, Heidjrachman dalam Susilo Martoyo (1994) mengemukakan terdapat delapan kesulitan dalam sistem pengupahan insentif yaitu: 1. Alat ukur dari berbagai prestasi pegawai belum tentu dapat berhasil dibuat secara tepat sebagaimana diharapkan, yakni wajar dan dapat diterima. 2. Alat ukur dan tujuan organisasi harus terikat erat. 3. Data tentang prestasi kerja pegawai harus cepat dan teratur terkumpul setiap saat (hari, minggu, bulan). 4. Standar yang ditetapkan haruslah mempunyai kadar/ tingkat kesulitan yang sama untuk setiap kelompok kerja. 5. Gaji/ upah total dari upah pokok plus bonus yang diterima haruslah konsisten di antara berbagai kelompok pekerja yang menerima insentif dan antara kelompok yang menerima insentif dengan yang tidak menerima insentif. MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA Page 5
  • 6. 6. Standar prestasi haruslah disesuaikan secara periodic dengan adanya perubahan dalam prosedur kerja. 7. Kemungkinan tantangan dari pihak serikat pegawai harus sudah diperhitungkan secara matang. 8. Berbagai reaksi kariyawan terhadap sistem pengupahan insentif yang diterapkan juga harus diantisipasi kemungkinannya . 2. Kompensasi Tidak Langsung Kompensasi tidak langsung yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah cakupan tunjangan (benefit) yang luas. Tunjangan pegawai adalah (employee benefit) adalah pembayaran (payment) dan jasa (service) yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan organisasi membayar semua atau sebagian dari tunjangan (Simamora, 2004, p.550). Tunjangan digunakan untuk membantu organisasi memenuhi satu atau lebih dari tujuan berikut (Simamora, 2004, p.550) : a. Meningkatkan moral kerja pegawai b. Memotivasi pegawai c. Meningkatkan kepuasan kerja d. Memikatkan pegawai-pegawai baru e. Mengurangi putaran pegawai f. Menjaga agar serikat pekerja tidak campur tangan g. Menggunakan kompensasi secara lebih baik h. Meningkatkan keamanan pegawai i. Mempertahankan posisi yang menguntungkan j. Meningkatakan citra organisasi di kalangan pegawai Sedangkan efek utama dari tunjangan kompensasi adalah untuk menahan para pegawai di dalam organisasi atas basis jangka panjang. Sedikit atau tidak ada bukti bahwa diversitas yang sangat besar dari program gaji tambahan, yang sering diistilahkan dengan ”tunjangan pelengkap (fringe benefits)” befungsi untuk memotivasi pegawai ke arah produktivitas yang lebih tinggi. Sedangkan program tunjangan pegawai dapat dibagi ke dalam tiga kategori yaitu: Tunjangan yang menghasilkan penghasilan (income) serta memberikan peningkatan rasa aman bagi kalangan pegawai dengan membayar pengeluaran ekstra atau luar biasa yang dialami pegawai secara tidak terduga. Sedangkan program tunjangan yang termasuk MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA Page 6
  • 7. dalam kelompok ini adalah asuransi kesehatan, asuransi jiwa, uang pensiun serta asuransi selama bekerja atau asuransi tenaga kerja Program tunjangan yang dapat dipandang sebagai kesempatan bagi pegawai. Hal ini meliputi mulai dari pembayaran biaya kuliah sampai liburan, hari besar, cuti tahunan, dan cuti hamil bagi pegawai perempuan. Tunjangan ini berkaitan dengan kualitas kehidupan pegawai yang terpisah dari pekerjaan. Tunjangan yang diberikan untuk menjamin kenyamanan pegawai selama bekerja di organisasi. Yang temasuk dalam tunjangan ini adalah tersedianya kendaraan kantor, ruang kantor yang nyaman bagi pegawai, dan adanya tempat parkir yang aman. Kompensasi Non Keuangan Definisi kompensasi nonfinansial menurut Simamora (2001, p.541), kompensasi non finansial terdiri dari kepuasan yang diperoleh seseorang dari pekerjaan itu sendiri, atau dari lingkungan psikologis, dan atau fisik dimana orang itu bekerja. Kompensasi non finansial dibagi menjadi dua , yaitu: 1. Pekerjaan adalah segala aktifitas yang dilakukan oleh pegawai dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas yang telah dibebankan padanya. Pegawai akan menerima kompensasi non keuangan berupa kepuasan kerja dengan melakukan pekerjaan yang dirasa tepat bagi pegawai, antara lain : a. Tugas-tugas yang menarik b. Tantangan bagi sebagian pegawai yang merasakan pekerjaan yang kurang menantang/ monoton akan dapat memacu ketidakpuasan pegawai atau bahkan membuat pegawai tersebut keluar dari organisasinya demi mencari pekerjaan yang dianggap lebih menantang. c. Tanggung Jawab yaitu suatu bentuk kepercayaan yang diberikan oleh organisasi terhadap pegawainya untuk menyelesaikan pekerjaan. d. Pengakuan yaitu suatu bentuk sikap yang diberikan organisasi kepada pegawai atas keberadaan dan kedudukannya ditengah-tengah organisasi sebagai salah satu anggota yang berkecimpung dalam organisasi. e. Rasa Pencapaian yaitu perasaan pegawai atas pencapaian dalam keberhasilannya untuk menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan padanya dengan baik. 2. Lingkungan pekerjaan adalah kondisi lingkungan dalam suatu organisasi dimana para pegawai melaksanakan tugas dan pekerjaannya sehari-hari. Adapun lingkungan pekerjaan terdiri atas : a. Kebijakan-kebijakan yang sehat maksudnya adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh manajemen hendaknya harus adil tidak hanya mendukung organisasi saja sehingga organisasi terkesan sewenang- wenang dalam menentukan kebijakan bagi pegawai, selain itu kebijakan- kebijakan tersebut haruslah mampu mendukung pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan serta juga berfungsi sebagai sarana untuk membela kepentingan pegawai dengan demikian kepuasan kerja akan diperoleh pegawai. MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA Page 7
  • 8. b. Supervisi yang kompeten maksudnya adalah pengawas yang bijaksana dan cakap serta mampu memberikan petunjuk-petunjuk, dukungan dan tanggung jawab yang nyata dalam proses penyelesaian pekerjaan yang rumit dan kompleks, selain itu pengawas juga memberikan kesempatan bagi pegawainya untuk ikut berpartisipasi dan dalam segala hal yang berkaitan dengan penyelesaian pekerjaannya sehingga secara otomatis kemampuan pegawai juga ikut berkembang sehingga tercipta kepuasan kerja bagi pegawai. c. Teman kerja yang menyenangkan akan meningkatkan semangat kerja pegawai karena dengan keeratan hubungan dengan teman kerja yang menyenangkan akan membantu proses penyelesaian pekerjaan sehingga pekerjaan akan selesai dengan mudah dan cepat, selain itu dengan keeratan hubungan dengan rekan kerja mampu mengurangi ketegangan, kecemasan dalam kelompok, sehingga pegawai akan lebih mampu menyesuaikan diri dengan tekanan pengaruh pekerjaan. d. Lingkungan kerja yang nyaman maksudnya adalah tempat kerja seseorang pegawai yang terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan nonfisik yang dapat mempengaruhi pegawai dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Menurut pendapat Handoko (1994, p.192), bahwa kegiatan-kegiatan pengaturan lingkungan kerja juga mencakup pengendalian suara bising, pengaturan penerangan tempat kerja, pengaturan kelembaban dan suhu udara, pelayanan kebutuhan pegawai, pengaturan penggunaan warna, pemeliharaan kebersihan lingkungan, dan penyediaan berbagai fasilitas yang dibutuhkan pegawai, seperti kamar mandi, ruang ganti pakaian, dan sebagainya. Menurut Dessler (1997, p.349), kompensasi non finansial atau ganjaran non finansial merupakan hal-hal yang tidak mudah dikuantifikasi, yaitu ganjaran-ganjaran seperti pekerjaan yang lebih menantang, jam kerja yang lebih luwes/ fleksibel, dan kantor yang lebih bergengsi. MSDM PASCASARJANA MM UNJA HARRY BUDI SAPUTRA Page 8