1. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian tindakan ini dilaksanakan di IX-C SMP Negeri 2 Balerejo
Madiun tahun pelajaran 2009/2010.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Nopember 2009
dengan prosedur sebagai berikut :
a. Persiapan
Persiapan penelitian kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:
1) Menyusun dan mengajukan proposal penelitian
2) Mengajukan ijin penelitian
3) Menyiapkan instrumen penelitian
b. Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian berlangsung pada kegiatan belajar mengajar
di IX-C SMP Negeri 2 Balerejo Madiun. Eksperimen dilaksanakan pada
minggu kedua bulan Oktober sampai dengan minggu kedua bulan
Nopember. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus yang
terdiri atas 6 kali pertemuan atau 6 x 90 menit. Setiap siklus dilaksanakan
satu tindakan.
c. Penyusunan laporan penelitian
Kegiatan menganalisis dan penyusunan laporan penelitian dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
32
2. 1) Menyimpulkan dan menilai hasil
2) Menganalisis hasil eksperimen
3) Menyusun laporan
3. Data penelitian
Data penelitian berupa skor/nilai yang menunjukkan kemampuan
mengapresiasi cerita wayang kelas IX-C SMP Negeri 2 Balerejo Madiun
tahun pelajaran 2009/2010 yang pelaksanaannya menggunakan model
cooperative learning type Jigsaw.
4. Sumber data penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah :
a. Siswa kelas IX-C SMP Negeri 2 Balerejo Madiun tahun pelajaran
2009/2010 yang berjumlah 30 orang siswa.
b. Skor/nilai penelitian kemampuan mengapresiasi cerita wayang melalui
model cooperative learning type Jigsaw kelas IX-C SMP Negeri 2
Balerejo Madiun tahun pelajaran 2009/2010.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini didesain dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
( PTK ). Dalam penelitian ini guru juga sekaligus bertindak sebagai peneliti.
Model penelitian ini mengacu pada model yang dikemukakan oleh
Kemmis dan Taggart ( Hopkins, 1993:48 ) dengan 3 siklus. Masing – masimg
siklus terdiri dari 4 tahap yaitu :
1. Rencana : rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi.
33
3. 2. Tindakan : apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
perbaikanpeningkatan atau perubahan yang diinginkan.
3. Observasi : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang
dilaksanakan terhadap siswa.
4. Refleksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan berbagai kriteria.
Berdasarkan hasil refleksi ini peneliti dapat melakukan revisi
perbaikan terhadap rencana awal. Perubahan atau peningkatan dapat diikuti
dari waktu ke waktu selama tindakan dilaksanakan atau diterapkan.
Kemudian pada akhir telah selesai pelaksanaan tindakan, dilakukan
pengamatan atau pengukuran hasil tindakan. Dari hasil pengukuran ini,
dibandingkan dengan hasil pengukuran awal. Jika terjadi peningkatan
sebagaimana diharapkan, ini berarti tindakan yang diambil tepat sebagai cara
pemecahan masalah. Namun jika belum sesuai dengan harapan berarti perlu
dilakukan perbaikan pada tahap siklus berikutnya. Perbaikan akan terus
dilakukan sampai diperoleh hasil yang diinginkan. Dengan demikian tahapan
siklus akan ditentukan oleh tercapainya tujuan penelitian tindakan kelas secara
optimal yang memuaskan peneliti.
C. Siklus Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti yang telah
didesain dalam faktor yang diteliti. Untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap apresiasi cerita wayang dengan melihat unsur-unsur intrinsik dari
34
4. segi tokoh, setting dan gaya, maka dalam penelitian ini dilaksanakan melalui
prosedur :
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Observasi
4. Refleksi
1. Siklus I
a. Perencanaan
Dalam siklus I kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan
ini adalah sebagai berikut :
1) Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan model
cooperative learning tipe Jigsaw. Dengan langkah-langkah sebagai
berikut:a) Menentukan standar kompetensi yang sesuai dengan
materi penelitian b) Menentukan Kompetensi Dasar c) Menyiapkan
materi pokok ( kumpulan cerita wayang ) d) Membuat indikator
e) Menentukan strategi pembelajaran model cooperative learning
f) Membuat jenis tagihan ( tugas kelompok/individu) g) Membuat
soal tes pilihan ganda h) Menentukan alokasi waktu i)
Menentukan sumber/bahan/alat.
2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar
mengajar di kelas ketika model cooperatif learning tipe Jigsaw
diterapkan untuk mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik
segi tokoh setting dan gaya. Adapun yang diobservasi adalah : a)
Sikap positif siwa pada saat mengapresiasi cerita wayang b) Sikap
35
5. negatif siswa pada saat menyampaikan cerita wayang c) Respon
positif siswa pada sat mengapresiasi cerita wayang d) Respon
negatif siswa pada saat mengapresiasi cerita wayang .
3) Membuat alat bantu mengajar untuk digunakan dalam rangka
mengoptimalkan kemampuan mengapresiasi cerita wayang .
4) Merancang alat evaluasi untuk melihat apakah kemampuan
siswamengapresiasi cerita wayang meningkat, kepekaannya
terhadap cerita wayang semakin baik, dan sikapnya terhadap cerita
wayang khususnya dan terhadap sastra pada umumnya semakin
positif.
b. Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Yaitu
mengapresiasi cerita wayang dari segi tokoh, setting dan gaya dengan
model cooperative learning tipe Jigsaw. Kelas dibagi dalam sepuluh
kelompok, tiap kelompok beranggotakan 4 anak . Di dalam kelompok
pangkalan yang terdiri dari 4 anak ini, terdapat empat pertanyaan
untuk dijawab, atau empat pertanyaan informasi untuk ditemukan atau
empat bagian suatu model untuk dirancang atau diperiksa.Tiap anak
mendapatkan sebuah cerita wayang dengan judul Panser, tiap anggota
kelompok mendapatkan satu pertanyaan yang ada hubungannya dengan
tokoh, setting dan gaya, kemudian masing – masing mengelompokkan
diri sesuai dengan masalahnya. Masalah tersebut didiskusikan dalam
kelompok pakar.
36
6. Setelah mereka menemukan jawaban kemudian mereka
bergabung pada kelompok pertama. Kemudian setiap kelompok
masing-masing mengemukakan masalah dan hasil penyelesaiannya.
Dengan demikian setiap orang memperoleh informasi yang sama
dari
berbagai masalah yang dipecahkan. Strategi dari Jigsaw ini
dapat
digambarkan sebagai berikut :
1.
2.
3.
c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat. Aspek-aspek yang diamati antara lain : pelaksanaan
37
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
11111
11111
22222
22222
33333
33333
44444
44444
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
7. eksplorasi, situasi diskusi, umpan balik dari siswa berupa kuisioner
yang berisi tentang respon mereka terhadap kegiatan yang berlangsung.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan
serta dianalisa. Dari hasil observasi guru dapat mengadakan refleksi
dengan melihat data observasi, apakah kegiatan yang dilakukan telah
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerita wayang .
Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan
dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Dalam siklus II ini kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
1) Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan model
cooperatif learning tipe Jigsaw. Dengan langkah-langkah sebagai
berikut : a) Menentukan Standar kompetensi yang sesuai dengan
materi penelitian b) Menentukan Kompetensi Dasar c) Menyiapkan
materi pokok ( Kumpulan cerita wayang ) d) Membuat indikator e)
Menentukan strategi pembelajaran model cooperative learning tipe
Jigsaw f) Membuat jenis tagihan( tugas kelompok / individu ) g)
Membuat soal tes pilihan ganda h) Menentukan alokasi waktu I)
Menentukan sumber / bahan / alat.
2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi
belajar mengajar di kelas ketika model cooperative learning tipe
Jigsaw diterapkan untuk mengapresiasi cerita wayang . Adapun
38
8. yang diobservasi adalah : a) Sikap positif siswa pada saat
mengapresiasi cerita wayang b) Sikap negatif siswa pada saat
mengapresiasi cerita wayang c) Respon positif siswa pada saat
mengapresiasi cerita wayang d) Respon negatif siswa pada saat
mengapresiasi cerita wayang .
3) Membuat alat bantu mengajar untuk digunakan dalam rangka
mengoptimalkan kemampuan mengapresiasi cerita wayang .
4) Merancang alat evaluasi untuk melihat apakah kemampuan
siswa dalam mengapresiasi cerita wayang ada peningkatan.
b. Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Yaitu
siswa disuruh mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik dari
segi tokoh, setting dan gaya melalui model cooperative learning type
Jigsaw. Kelas dibagi dalam sepuluh kelompok ,dengan anggata 4 anak
untuk masing –masing kelompok. Tugas dibagi dalam sejumlah
kelompok yang telah ditetapkan. Di dalam kelompok pangkalan yang
terdiri dari 4 siswa ini, mendapat 4 pertanyaan untuk dijawab. Tiap
anak mendapatkan sebuah cerita wayang dengan judul Panser ( judul
cerita wayang sama dengan judul cerita wayang siklus I ). Tiap
anggota kelompok mendapatkan satu pertanyaan yang ada
hubungannya dengan tokoh, setting dan gaya, kemudian masing-
masing mengelompok kan diri sesuai dengan masalahnya. Masalah
tersebut didiskusikan dalam kelompok. Setelah menemukan jawaban
39
9. kemudian mereka bergabung seperti pada kelmpok pertama. Kemudian
setiap kelompok masing-masing mengemukakan masalah dan hasil
penyelesaiannya. Dengan demikian setiap siswa memperoleh
informasi yang sama dari berbagai mabalah yang dipecahkan.
c. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat. Fokus observasi dilakukan terhadap pelaksanaan
eksplorasi, situasi diskusi. Umpan balik dari siswa berupa kuisioner
yang berisi pertanyaan tentang respon mereka terhadap kegiatan yang
berlangsung.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan
serta dianalisis. Dari hasil observasi guru dapat mengadakan refleksi
dengan melihat data observasi, apakah kegiatan yang dilakukan telah
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerita wayang.
3. Siklus III
a. Perencanaan
Dalam siklus III ini kegiatan yang dilakukan sebagai berikut :
1) Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan model
cooperatif learning tipe Jigsaw. Dengan langkah-langkah sebagai
berikut : a) Menentukan Standar kompetensi yang sesuai dengan
materi penelitian b) Menentukan Kompetensi Dasar c) Menyiapkan
materi pokok ( Kumpulan cerita wayang “ Hijau Tanahku Hijau
40
10. Bajuku Karya Nugroho Notosusanto “ dengan judul Panser ) d)
Membuat indikator e) Menentukan strategi pembelajaran model
cooperative learning tipe Jigsaw f) Membuat jenis tagihan( tugas
kelompok / individu ) g) Membuat soal tes uraian h) Menentukan
alokasi waktu I) Menentukan sumber / bahan / alat.
2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi
belajar mengajar di kelas ketika model cooperative learning tipe
Jigsaw diterapkan untuk mengapresiasi cerita wayang . Adapun
yang diobservasi adalah : a) Sikap positif siswa pada saat
mengapresiasi cerita wayang b) Sikap negatif siswa pada saat
mengapresiasi cerita wayang c) Respon positif siswa pada saat
mengapresiasi cerita wayang d) Respon negatif siswa pada saat
mengapresiasi cerita wayang.
3) Membuat alat bantu mengajar untuk digunakan dalam rangka
mengoptimalkan kemampuan mengapresiasi cerita wayang.
4) Merancang alat evaluasi untuk melihat apakah kemampuan
siswa dalam mengapresiasi cerita wayang ada peningkatan.
b. Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Yaitu
siswa disuruh mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik dari
segi tokoh, setting dan gaya melalui model cooperative learning type
Jigsaw. Kelas dibagi dalam sepuluh kelompok ,dengan anggata 4 anak
untuk masing–masing kelompok. Tugas dibagi dalam sejumlah
41
11. kelompok yang telah ditetapkan. Di dalam kelompok pangkalan yang
terdiri dari 4 siswa ini, mendapat 4 pertanyaan untuk dijawab. Tiap
anak mendapatkan sebuah cerita wayang dengan judul Panser .
Tiap anggota kelompok mendapatkan satu pertanyaan yang
ada hubungannya dengan tokoh, setting dan gaya, kemudian masing-
masing mengelompok kan diri sesuai dengan masalahnya. Masalah
tersebut didiskusikan dalam kelompok. Setelah menemukan jawaban
kemudian mereka bergabung seperti pada kelmpok pertama. Kemudian
setiap kelompok masing-masing mengemukakan masalah dan hasil
penyelesaiannya. Dengan demikian setiap siswa memperoleh
informasi yang sama dari berbagai masalah yang dipecahkan.
b. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dibuat . Fokus observasi dilakukan terhadap pelaksanaan
eksplorasi, situasi diskusi. Umpan balik dari siswa berupa kuisioner
yang berisi pertanyaan tentang respon mereka terhadap kegiatan yang
berlangsung.
d. Refleksi
Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan
serta dianalisis. Dari hasil observasi guru dapat mengadakan refleksi
dengan melihat data observasi, apakah kegiatan yang dilakukan telah
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerita wayang .
42
12. Disamping data hasil observasi dipergunakan pula angket yang dibuat
guru, pada saat selesai melaksanakan kegiatan pengajaran.
D. Instrumen Penelitian
Sumber data adalah siswa dan peneliti. Jenis data yang didapatkan
adalah data kualitatif diskrptif yang terdiri atas hasil belajar, , hasil observasi
terhadap pelaksanaan pembelajaran, dan amgket.
Cara pengambilan data adalah :
a. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes objektif dan uraian
kepada siswa.
b. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan ,
diambil dengan menggunakan lembar observasi .
c. Data tentang refleksi serta perubahan yang terjadi di kelas diambil
d. Dari angket yang dibuat guru.
Data yang diperoleh selanjutnya dihitung dengan langkah-langkah :
1. Merekap nilai apresiasi cerita wayang
2. Menghitung jawaban responden yang telah dinilai
3. Menghitung rata-rata nilai
Dengan menggunakan rumus M = ∑ X
N
M = Mean
X = Jumlah nilai yang diperoleh
N = Jumlah sampel
4. Menghitung nilai prosentasi
43
13. Penggolongan nilai prosentase siswa menggunakan buku Petunjuk
Pelaksanaan Penilaian di Sekolah Menengah Pertama (Depdikbud,
1994/1995 : 10 ), sebagai berikut :
a. Sangat baik = 85 - 100 ( A )
b. Baik = 70 - 84 ( B )
c. Cukup = 55 - 69 ( C )
d. Kurang = 40 - 54 ( D )
e. Kurang sekali = 0 - 39 ( E )
5. Membuat pedoman peningkatan
Pada penelitian tindakan kelas dilakukan dengan mengadakan tiga
tindakan. Pada akhir tindakan untuk mengetahui kemampuan siswa diadakan
tahap evaluasi. Nilai evaluasi ( tes ) pada masing – masing tindakan akan
dihitung rata-rata dan nilai prosentase. Pedoman peningkatan diukur
berdasarkan peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II selanjutnya
dari nilai rata-rata siklus II ke siklus III. Dan prosentase dari siklus I
ke siklus II selanjutnya dari siklus II kesiklus III.
44