SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI
SOSIAL TERPADU DENGAN MODIFIKASI TINGKAH LAKU
(ISOMOKAKU) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR PPKn SISWA SMP KABUPATEN SUKOHARJO
Bab I
Pendahuluan
PEMBELAJARAN
PPKn KURANG
OPTIMAL
DAYA SERAP
KURANG OPTIMAL
SKOR SISWA
KURANG OPTIMAL
BANYAK SISWA
SKORNYA DI
BAWAH KKM
BANYAK FAKTOR
YANG JADI
PENYEBABNYA
SEBAB
AKIBAT
Karena saat ini guru menerapkan model
pembelajaran konvensional maka perlu
dilakukan pengembangan model pembelajaran
yang innovatif, kreatif, dan adaptif
Perlu dilakukan pengembangan
model pembelajaran
Disertasi ini mengembangkan model pembelajaran interaksi sosial
terpadu dengan modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan prestasi
belajar PPKn siswa SMP Kabupaten Sukoharjo
Model pembelajaran isomokaku lebih innovatif, kreatif dan adaptif
Penyampaian pesan lebih jelas, mudah dipahami dan daya serap
siswa dapat optimal
Pendapat saya
 Berdasarkan fakta dilapangan serta
pandangan pemikiran para pakar dalam
kaitannya membuat paradigma baru
pendidikan melalui proses revolusi
pembelajaran menghadapi abad xxi yang
ditandai dengan maju, canggih, dan
modernya sarana komunikasi dan informasi.
 Maka pembaharuan model pembelajaran
merupakan langkah yang tepat dalam upaya
meningkatkan Prestasi Belajar PPKn SMP
Di kabupaten sukoharjo
Pokok-Pokok Permasalahan
1.Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PPKn
untuk pencapaian prestasi belajar PPKn siswa SMP
Kabupaten Sukoharjo saat ini ?
2.Bagaimanakah mengembangkan model
pembelajaran Interaksi sosial terpadu dengan
modifikasi tingkah laku (isomokaku) sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP
Kabupaten Sukoharjo ke depan ?
3.Bagaimanakah keefektifan penggunaan model
pembelajaran Interaksi sosial terpadu dengan
modifikasi tingkah laku (isomokaku) untuk
meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP
Kabupaten Sukoharjo ?
Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan kebutuhan pengembangan model
pembelajaran PPKn untuk meningkatkan prestasi
belajar PPKn SMP Kabupaten Sukoharjo saat ini
2. Mendeskripsikan langkah-langkah mengembangkan
model pembelajaran Interaksi sosial terpadu dengan
modifikasi tingkah laku(isomokaku ) untuk
meningkatkan prestasi belajar PPKn dalam
pembelajaran PPKn SMP Kabupaten Sukoharjo
3. Mendeskripsikan keefektifan pengembangan model
pembelajaran Interaksi sosial terpadu dengan
modifikasi tingkah laku(isomokaku) untuk meningkatkan
prestasi belajar PPKn SMP Kabupaten Sukoharjo
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
 Pemahaman Konsep-Konsep dasar tentang:
Pengembangan Model Pembelajaran, Model
Pembelajaran Isomokaku Pembelajaran PPKn,
teori-teori Belajar .
INPUT
INPUT
(Permasalahan)
1. Timpangnnya pelaksanaan
pembelajaran yang
menguatkan ranah
pengetahuan
(kognitif/knowing), sikap
(afektif/feeling), dan
perilaku(psikomotor/action)
peserta didik
1. Bahan ajar yang kurang
komprehesif
.
Pemilihan model, metode, Media &
Evaluasi Kurang kurang tepat & Akurat
Proses /Solusi
1. Penerapan model
isomokaku yang
menguatkan
peserta didik
pada ranah
pengetahuan,
sikap dan
keterampilan
2. Penyusunan
bahan ajar yang
komprehenasif
berbasis
isomokaku
Pelaksanaan Pembelajaran PPKn yang innovatif, kreatif dan adaptif dengan
menerapkan model pembelajaran isomokaku
Out put/luaran
1. Terbentuknya sosok
peserta didik memiliki
prestasi belajar PPKn
yang baik sebagai
bekal dalam hidup
berbangsa dan
berengara
2. Tersusunnya bahan ajar
ajar yang
komprehensif berbasis
Isomokaku
Out comes/
Dampaknya
Jadi guru yang
profesional,
nara sumber
serta teladan
Pelaksanaan Pembelajaran PPKn dengan Menerapkan Model pembelajaran Isomokaku
Penelitian Yang Relevan
 Dalam proposal desertasi ini ada 53
penelitian yang relevan yang dimuat
dalam jornal internasional dan nasional
hasil penelitian yang dilakukan para
pakar
 Materi dalam jornal tersebut terkait
dengan: model pembelajaran,
pembelajaran PPKn, dan Prestasi
Belajar
Yang saya dilakukan untuk penelitian
yang relevan
1. Mengambil hasil penelitian
2. Menganalisis hasil penelitian untuk dicari:
kesamaan dan perbedaannya
3. Mensinergiskan kontribusi hasil penelitian
yang relevan dengan judul desertasi
BAGAN MODEL HIPOTETIK
ORIENTA
SI MODEL
Interasi sosial
Modifikasi tingkah laku
Konvensional model
Prestasi belajar tidak
optimal;
Dikembangkan interaksi
sosial terpadu dengan
modifikasi tingkah laku
Pendukung Model
1. Kurikulum 2013
2. Teori belajar
Humanisme
3. Teori belajar
bhavioristik
4. Teori belajar sosial
5. Teori belajar
konstruktivisme
Pelaksanaan model
1. Perangkat
pembelajaran
2. KBM
3. Tujuan
pembelajaran
Isomokaku sebagai
paradigma baru model
4 D
1. Define
2. Design
3. Develop
4. Dissiminatt
1. Studi Pendahuluan
2. Pengembangan Model
3. Uji keefektifan
SINTAK
Tahap
Persiapan
Tahap Inti
Tahap
Penutup
SUKMADINATA
Produk
Buku Pedoman Guru
Buku Pegangan Siswa
Implementasi isomokaku, buku
modul PPKn siswa kelas VII
KERANGKA BERPIKIR
PEMBELAJARAN ppkN
& pROBLEMATIKANYA
Kurikulum PPKn
2013 &
Pembelajaran
Isomokaku
Desain Perencanaan
Desain Pelaksanaan
Desain evaluasi
Interaksi sosial terpadu
dengan modifikasi
tingkah laku
Buku panduan guru,
buku panduan siswa
berbasis isomokaku
Civic
Knowledge
Civic
Disposition
Civic Skill
Instrukcsional effect
Naturant effect
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
BAB III
METODE Penelitian
JENIS PENELITIAN (R &D)
Subjek & Objek
Guru & Siswa SMP
Kelas VII
Pengembangan model
pembelajaran dan
prestasi belajar PPKn
Metode pengumpulan
data
Tes, Dokumentasi,
observasi, wawancara,
dan angket
Instrumen Penelitian
Daftar list dokumen,
pedoman observasi,
pedoman wawancara
pedoman angket,
item-item soal tes
Uji validitas data :
1. Uji persyaratan, uji validitas, uji
reliabilitas, daya beda dan tingkat
kesukaran
Tehnik analisis penelitian
Uji t-test
Tempat & Waktu Penelitian
Tempat Penelitian: SMP N 1
Kartasura, SMP N 2 Kartasura,
SMP N 3 Kartasura, SMP N 2
Bendosari & SMP N 1 Nguter
Waktu penelitian: Pebruari sd
April 2022
Populasi: seluruh siswa kelas VII
di SMP N 1 Kartasura, SMP N 2
Kartasura, SMP N 3 Kartasura,
SMP N 2 Bendosari & SMP N 1
Nguter
Sampel : sebagian siswa kelas
VII di SMP N 1 Kartasura, SMP
N 2 Kartasura, SMP N 3
Kartasura, SMP N 2 Bendosari &
SMP N 1 Nguter secara acak
Prosedur Penelitian
Pengembangan
 Model pengembangan Borg & Gall (1989:791-795)
menentukan 10 langkah berurutan (prosedural)
dalam penelitian dan pengembangan sebagai
berikut :
 1) Research and information collecting (penelitian
dan pengumpulan data), dilakukan melalui studi
awal dengan pengumpulan informasi pada kondisi
konstektual dimana penelitian akan dilakukan,
review litelatur, observasi lapangan, kelas,
laboratorium.
 2) Planning (perencanaan), menentukan tujuan,
identifikasi keterampilan, menentukan mata
pelajaran yang akan diberikan.
3) Develop preliminary form of product
(pengembangan draft produk), mengembangkan
produk awal menyiapkan bahan pelajaran, metode
pembelajaran, dan asesmen pembelajaran.
4) Preliminary testing (uji coba lapangan awal),
memvalidasi model (produk) awal yang dihasilkan
pada tahap 3.
5) Main product revision (merevisi hasil uji coba),
melakukan revisi produk berdasarkan masukan
pada testing awal. Melakukan interview, observasi,
dan angket terhadap subyek 6-2 orang.
6) Main field testing (uji coba lapangan), melakukan uji
coba lapangan melibatkan 30-80 orang sebagai responden
pengguna produk, melakukan data kuantitatif.
7) Operational product revision (penyempurnaan produk
hasil uji coba lapangan), merevisi produk berdasarkan
masukan pada uji coba lapangan.
8) Operational field testing(uji pelaksanaan lapangan),
melakukan uji coba lapangan melibatkan 90-200
responden (pengguna produk), mengumpulkan data
kuantitatif.
 9) Final product revision (penyempurnaan
produk akhir), merevisi produk berdasarkan
masukan uji coba lapangan operasional
(operational field testing)hingga dihasilkan
produk akhir.
 10) Dissemination and implementation
(diseminasi dan implementasi), membuat
laporan produk akhir dan dipresentasikan
melalui seminar hasil penelitian.
Menurut Sukmadinata (2010) dijelaskan bahwa:
”Jika kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan diikuti
dengan benar, maka dapat menghasilkan suatu produk
pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan”. Langkah-
langkah tersebut bukanlah hal baku yang harus diikuti, langkah
yang diambil bisa disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
Pada penelitian ini 10 langkah menurut Cycle Borg dan Gall.
Disederhanakan oleh Sukmadinata(2010) menjadi tiga tahap,
yaitu
Tahap- 1: studi pendahuluan atau (1) research and information
collecting.
Tahap-3: validasi model meliputi tiga kegiatan: (8) operational
field testing, (9) final product revision, (10) dissemination and
implementation. Pengelompokan menjadi tiga tahap ini hanya
untuk memudahkan dalam proses penelitian, sama sekali tidak
mengurangi makna masing-masing langkah yang sebenarnya.
Studi pendahuluan,
pengembangan dan
uji keefektifan
Prosedur Penelitian
1. Tahap Pendahuluan
 Dilakukan riset awal
 Dilakukan analisis kebutuhan
 Dilakukan Kajian Pustaka
 Produk Yang Akan Dikembangkan
Untuk Mengetahui progres pada
studi pendahuluan
 1. Dilakukan dengan uji skala terbatas, yaitu 1 SMP
Di SMP Negeri 1 Kartasura
 2. Uji ini dilakukan untuk mengetahui:
 a. Suasana pembelajaran di kelas dan hasil
 belajar PPKn siswa : pre tes (sebelum
 digunakan model Isomokaku ) dan Post
 Tes ( setelah dilakukan penggunaan
 model Isomokaku
 b. Untuk mengetahui perbedaan mean antara
 skor pre tes (sebelum ada prlakuan) dan skor
 post tes (setelah ada perlakuan)
Langkah berikutnya
 Dilakukan uji skala diperluas, dengan
menggunakan 3 sekolah yaitu:
 1. SMP Negeri 1 Kartasura , diambil secara
 acak 1 kelas
 2. SMP Negeri 2 Kartasura, diambil 1kelas
 secara acak
 3. SMP Negeri 3 Kartasura, diambil secara
 acak 1 kelas
Perlakukan terhadap 3 SMP Dalam
Uji Skala Luas
 1. Tiap SMP dicari hasil belajar pre tes (
 sebelum digunakan model pembelajaran
 Isomokaku ), dan hasil belajar post tes(
 setelah digunakan model pembelajaran
 Isomokaku ),
 2. Dihitung rata-rata hasil belajarnya
 (Meannya)
 3. Di hitung dengan menggunakan t-tes
Selanjutnya dilakukan uji
eksperimen
 Pada uji eksperimen ini digunakan 5 sekolah
sebagai berikut:
1. SMP yang mewakili wilayah barat , SMP
yang mewakili wilayah tengah dan SMP
yang mewakili wilayah Timur, status sekolah
semua sekolah negeri, Status gurunya sudah
bersertifikasi, Usianya gurunya dibawah 40
tahun, jumlah sampel 80 siswa kelas VII
Tahap pengembangan Model
1. Pengembangan Rancangan Pembuatan
Produk
- Pembuatan Rancangan Produk
- Validasi Rancangan Produk
- Revisi Rancangan Produk
2. Pembuatan Prototipe Produk
3. Uji Coba Produk
Desain Pengembangan
model
4 D
Define (Pendefinisian) Design ( Perancangan)
Develop (Pengembangan) Disseminate ( Penyebaran)
KEGIATAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ISOMOKAKU 4 D
Tahap 1: Define Pendefinisian
Tahap 2: Design
Perancangan
Tahap 3: Develop Pengembangan
Langkah-langkah model pembelajaran
isomokaku
1. Langkah-langkah model pembelajaran
isomokaku
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Memilih materi pembelajaran
4. Memilih metode dan media, serta bahan ajar
yang bervariasi
5. Menyusun jadwal
6. Pemberian pre tes
7. Menerapkan model pembelajaran isomokaku
untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn
materi norma dan keadilan
8. Pemberian post tes
9. Perbaikan model sesuai saran dan masukan
praktisi/guru pngguna model
Disseminate
Penyebaran
Bupati, DPRD, Kepala
dinas Pendidikan
Penjelasan model
pembelajaran
isomokaku
Perancangan Model pembelajaran isomokaku
1. Penerapan Teori belajar
2. Interaksi komponen dan prinsip pembelajaran
3. Sistem penunjang
4. Dampak pembelajaran, peningkatan prestasi
belajar PPKn
5. Dampak pengiring, proses pembelajaran
PPKn yang lebih bermutu
FEED BACH
Kolaborasi dengan Sukmadinata
Studi Pendahuluan
Pengembangan Model
Uji Keefektifan
1. Analisis Kebutuhan
dengan obserwasi
lapangan
2. Kajian literatur
Langkah-langkahnya
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Inti
3. Tahap penutup
1. Skaka terbatas
2. Skala Diperluas
3. Uji Eksperimen
BAB IV
HAIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Desekripsi hasil Penelitian
Hasil Studi Pendahuluan
Menjawab permasalahan desertasi nomor 1 yang berbunyi:
Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PPKn untuk
pencapaian prestasi hasil belajar siswa SMP Kabupaten
Sukoharjo saat ini ?
Melalui : analisis kebutuhan
Observasi Lapangan
Kajian Literatur
Pandangan para ahli/pakar
Menjadi dasar dilakukannya pengembangan model
GAMBAR RINGKASAN STUDI PENDAHULUAN
INPUT PROSES OUTPUT
1. Menjawab pertanyaan
pertama disertasi
2. Subjek penelitiannya Guru
PPKn & siswa SMP Kelas
VII
3. Objek penelitiannya
pengembangan model
pembelajaran & Prestasi
hasil belajar PPKn
4. Metode pengumpulan data:
Tes, observasi, wawancara,
angket & Dokumentasi
5. Instrumennya: item-item soal
tes, pedoman observasi,
pedoman wawancara,
pedoman angket dan daftar
list dokumen
1. Diketahui pembelajaran
dilakukan secara konvensional
2. Diketahui juga skor siswa
benyak dibawah KKM,
1. Dilakukan
pengamatan
langsung di
ruang kelas
2. Diketahui
suasana
pembelajaran
3. Diketahui hasil
pre & post tes
Rekomendasi
Perlu dilakukan
pengembangan model
pemeblajaran yang
inovatif, kreatif, dan adaptif
untuk meningkat prestasi
belajar PPKn
FEED BACH
Hasil angket studi pendahuluan
Peranan Mata
Pelajaran PPKn
:
1. 37 Sekolahan
sangat setuju
2. 11 Sekolahan Setuju
3. 3 sekolahan tidak
setuju
4. 1 sekolahan sangat
tidak setuju
Kurangnya optimal
pencapaian prestasi
belajar
1. 45 Sekolahan
sangat setuju
2. 4 Sekolahan
Setuju
3. 2 sekolahan tidak
setuju
4. 1 sekolahan
sangat tidak setuju
Latar belakang guru
PPKn
1. 32 Sekolahan
sangat setuju
2. 5 Sekolahan
Setuju
3. 8 sekolahan
tidak
setuju
4. 7 sekolahan
sangat tidak
setuju
Perlunya
pengembangan
model
1. 46 Sekolahan
sangat setuju
2. 4 Sekolahan
Setuju
3. 1 sekolahan
tidak setuju
4. 1 sekolahan
sangat tidak
setuju
Hasil Pengembangan Model Pembelajaran Isomokaku
Menjawab pertanyaan disertasi ke dua, yang berbunyi:
Bagaimanakah mengembangkan model pembelajaran Interaksi sosial terpadu
dengan modifikasi tingkah laku (isomokaku) sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar PPKn siswa SMP Kabupaten Sukoharjo ke depan ?
Kegiatan pengembangan model
pembelajaran isomokaku
Langkah-langkah model pembelajaran
isomokaku
KEGIATAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ISOMOKAKU 4 D
Tahap 1: Define Pendefinisian
Tahap 2: Design
Perancangan
Tahap 3: Develop Pengembangan
Langkah-langkah model pembelajaran
isomokaku
1. Langkah-langkah model pembelajaran
isomokaku
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Memilih materi pembelajaran
4. Memilih metode dan media, serta bahan ajar
yang bervariasi
5. Menyusun jadwal
6. Pemberian pre tes
7. Menerapkan model pembelajaran isomokaku
untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn
materi norma dan keadilan
8. Pemberian post tes
9. Perbaikan model sesuai saran dan masukan
praktisi/guru pngguna model
Disseminate
Penyebaran
Bupati, DPRD, Kepala
dinas Pendidikan
Penjelasan model
pembelajaran
isomokaku
Perancangan Model pembelajaran isomokaku
1. Penerapan Teori belajar
2. Interaksi komponen dan prinsip pembelajaran
3. Sistem penunjang
4. Dampak pembelajaran, peningkatan prestasi
belajar PPKn
5. Dampak pengiring, proses pembelajaran
PPKn yang lebih bermutu
FEED BACH
LANGKAH-LANGKAH
MODEL PEMBELAJARAN ISOMOKAKU
Tahap
Persiapan
Tata kelola
kelas
Tahap Inti
Penerapan model
Tahap Penutup
Siimpulan
Refleksi
Post tes
Pesan-pesan
moral
Doa pulang
Kegiatan guru dalam melaksanakan model isomokaku untuk Peningkatan
Prestasi Belajar PPKn
Tingkat Validitas Model Pembelajaran Isomokaku
Hasil Uji Tingkat Validitas
Model Isomokaku oleh Para
Ahli dan Pengguna
Penilaian Ahli Materi Pembelajaran
Oleh Para Ahli dan Praktisi
Hasil penilaian ahli model
pembelajaran seperti pada tabel 15 ,
memberikan informasi bahwa rata-rata
penilaian ahli model pembelajaran 1, 2
dan 3 sebesar 53,29. Berdasarkan
kategori dan kriteria uji ahli seperti
yang telah diuraikan , maka angka ini
menunjukkan kategori sangat layak.
Sehingga desain produk sangat layak
untuk diujicobakan di lapangan.
Rata-rata penilaian ahli model
pembelajaran 1, 2 dan 3 sebesar
62,33.
Berdasarkan kategori dan kriteria uji
ahli , maka angka ini menunjukkan
kategori sangat layak. Sehingga materi
pembelajaran PPKn SMP Kelas VII
materi norma dan keadilan sangat
layak untuk diujicobakan di lapangan.
Revisi Produk Model
Pembelajaran Isomokaku
Uji Model pembelajaran isomokaku melalui Ujicoba Lapangan Terbatas dan diperluas
Menggunakan Desain “One Groups Pretest-Posttest Design”,
Uji Persyaratan
Uji normalitas
1. Uji terbatas dilakukan pada
SMP N 1 Kartasura
sebanyak 16 siswa.
2. uji diperluas dilakukan di
SMP N 1 Kartasura
sebanyak 16 siswa dari
kelas yang berbeda, SMPN
2 Kartasura sebanyak 17
siswa dan SMP N 3
Kartasura sebanyak 19
siswa, total sampel untuk uji
coba diperluas adalah 48
siswa.
3. uji normalitas Skala
Terbatas diperoleh p > 0,05
maka kelompok pre tes
dan kelompok post tes
memiliki distribusi normal.
4. uji normalitas Skala
diperluas diperoleh p >
0,05 maka kelompok pre
tes dan kelompok post tes
memiliki distribusi normal.
Uji Validitas
Soal yang tidak valid
adalah soal no: 3,8,24,28,
karena signya > 0,05, soal
yang tidak valid tidak
digunakan sehingga soal
yang digunakan untuk
disertasi ada 25 soal.
Uji Reliabilitas
Nilai cronbach’s alpha =
0,951 maka reliabilitas soal
termasuk dalam kategori
sangat tinggi.
Daya Beda
soal nomor 30 ditolak
karena rhitung < 0,00.
Indeks Kesukaran
Soal Nomor 3, 8,
24, 28 dan 30 tidak
dipakai
Pengujian Model Pembelajaran isomokaku
Deskripsi Prestasi Belajar PPKn
Siswa Kelas VII Pre dan Post test
Uji skala terbatas, uji skala
diperluas dan uji keefektifan
Hasil uji terbatas
Dengan sampel 16 siswa
Untuk uji t-tes untuk
kelompok pre dan post
test, Pvalue < 0.000 maka
terdapat perbedaan yang
signifikan model
pembelajaran yang
konvensional dengan
model pembelajaran
Isomokaku.
Hasil uji diperluas
Dengan sampel 48
siswaUntuk uji t-tes untuk
kelompok pre dan post
test, Pvalue < 0.000 maka
ada perbedaan yang
signifikan antara model
pembelajaran yang
konvensional dengan
model pembelajaran
Isomokaku.
Hasil uji keefektifan
Dengan sampel 80 siswa
kelompok pre dan post
test, Pvalue < 0.000 maka
ada perbedaan yang
signifikan antara model
pembelajaran yang
konvensional dengan
model pembelajaran
Isomokaku
Uji hipotesis
Ho : yang menyatakan tidak ada
perbedaan antara model
pembelajaran konvensional
(ceramah) dengan model
pembelajaran Isomokaku ditolak
Ha: yang menyatakan ada
perbedaan antara model
pembelajaran konvensional
(ceramah) dengan model
pembelajaran Isomokaku
diterima
Intinya: penerapan Model pembelajaran isomokaku dapat
meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP Kabupaten
Sukoharjo
Pembahasan hasil penelitian
Membahas masalah disertasi ketPertama : Studi Pendahuluan
Hasil Penelitian Pendahuluan
1. Furqon Hidayatullah (akhir November ,2021) upaya untuk menciptakan proses pembelajaran yang
professional harus dilakukan revolusi pembelajaran. Selanjutnya dijelaskan revolusi pembelajaran
bermakna bahwa pembelajaran berpusat pada siswa atau student center learning. Guru memandang
siswa sebagai objek sekaligus sebagai subjek pembelajaran , guru memberdayakan siswa dalam
pencapaian tujuan pembelajaran.
2. lanjut Furqon menegaskan “setiap orang adalah seorang guru dan sekaligus murid (anak mengambil
alih posisi menentukan dalam revolusi komunikasi”, yang ditandai dengan: banyak orang belajar
semakin efektif apabila suasana menyenangkan.
3. Pandangan ini dibenarkan oleh Mulyoto (awal Desember, 2021) menurutnya revolusi pembelajaran itu
ditandai terciptanya pembelajaran yang menarik dan menantang, gaya mengajar guru tidak monoton,
metode dan media bervariasi sehingga daya serap siswa tinggi.
4. Asrowi (Desember, 2021) lebih mempertegas lagi bahwa revolusi pembelajaran harus ditandai : siswa
tidak cepat bosan, siswa bergairah, siswa banyak bertanya, guru innovative, kreatif dan adaptif,
pembelajaran kontekstual bukan tekstual.
5. Asrowi (2020) pada naskah pidato pengukuhan guru besar ke 64 FKIP, 26 Pebruari 2020) yang
berjudul Konseling Spiritual Sebagai Alternatif Penguatan Karakter Era 5.0 di Bidang Pendidikan
menegaskan bahwa mutu pembelajaran harus diimbangi dengan konseling spiritual. Dengan konseling
spiritual maka proses pembelajaran tercipta dalam suasana yang damai, yang nyaman dan kondosif,
hal ini yang diperlukan sekaligus dalam membantu meningkatkan prestasi belajar dan membangun
karakter generasi era.5,0.
6. tahapan learning revolution ada 6 tehnik antara lain : Ciptakan “kondisi” yang benar, Presentasi yang
benar, Pikirkan, Ekspresikan (acticte to draw out), Praktikan, dan Tinjau, evaluasi dan rayakan.
7. saya sependapat dengan pandangan Furqon Hidayatullah, Mulyoto, Asrowi, & Gunarhadi yang
pertama dan utama dilakukan guru adalah memperbaiki model pembelajaran melalui revolusi
pembelajaran
Pembahasan hasil penelitian
Membahas masalah disertasi kedua: Pengembangan model
Hasil Pengembangan Model
1. Sunardi (2012), Hibah bersaing DIPA BLU UNS, mengemukakan pengembangan model bisa
dimaknai sebagai usaha memperluas dalam membawakan sebuah situasi ataupun keadaan
dengan cara bertingkat pada kondisi yang lebih lengkap lebih sempurna ataupun kondisi yang
lebih baik.
2. Design pengembangan yang digunakan adalah 4D, Define Thiagarajan, Semmel, & Semmel
(1974) : (Pendefinisian). , Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate
(Penyebaran).
3. Ada 3 tahap:
4. Tahap persiapan
5. Tahap Inti,
6. Tahap penutup
Pembahasan hasil penelitian
Membahas masalah disertasi ketiga : Uji keefektifan
Hasil Uji Keefektifan
Setelah dilakukan pengujian dengan rumus t-test diperoleh hasil p = 0,000
< = 0,05 maka H0 ditolak, kesimpulannya: Ada perbedaan nilai pre-test
dan post-test artinya bahwa skor siswa sebelum diberikan perlakuan yaitu
pre tes lebih rendah dibandingkan dengan skor siswa setelah diberikan
perlakuan yaitu post tes, sehingga model pembelajaran isomokaku dapat
digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP Kelas VII
materi norma dan keadilan di Kabupaten Sukoharjo.
Model Akhir Pengembangan model pembelajaran
Konsep dasar model
isomokaku
Karakteristiknya
Kekuatannya
Kelemahannya
Orientasi
Komponen
model
Desain
Constructing criterion
Referenced test,
Media selection,
Format selection,
Initial design
Fokus
Sintaks.
Prinsip Reaksi.
Sistem Sosial.
Sistem Pendukung.
application context
Buku panduan guru & Buku
panduan siswa
Revisi Produk
Uji Coba & Revisi Produk
Validasi Produk
Uji Kelayakan rancangan profuk
Development
Uji coba rancangan produk (terbatas,
diperluas, dan keefektifan
DIFINE
Deskripsikan syarat-syarat model
Analisis kebutuhan
Kajian literatur
Anggota DPRD Kab.
Sukoharjo/Pembuat kebijakan publik Dissimination /Persebaran
validation testing, packaging, diffusion
adoption.
Kepala Dinas pendidikan
Kab. Sukoharjo /Pengguna
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Pembelajaran PPKn di
SMP Kabupaten
Sukoharjo saat ini
dilaksanakan kurang
optimal sehingga daya
serap siswa kurang
optimal, indikatornya
banyak siswa yang
skornya dibawah KKM.
Maka perlu dilakukan
penegmbangan model
pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi
belajar PPKn siswa
SMP Kabupaten
sukoharjo
1. Pengembangan model
pembelajaran
pembelajaran dilakukan
karena tidak ada satu
model yang paling hebat,
jitu, baik, cocok untuk
digunakan menyampaikan
bahan pelajaran. Setiap
model memiliki kekuatan
dan kelemahan.
Karenanya perlu dilakukan
pengembangan model
secara terpadu sehingga
kelemahan model satu
dapat dilengkapi model
yang lainnya
2. Model yang dikembangkan
adalah model isomokaku
dengan menggunakan
desain 4D ( define, design,
develop, dan dissiminnat
3. Dengan langkah-
langkahnya tahap
persiapan, tahap inti dan
tahap penutup
Hasil uji keefektifan
Setelah dilakukan
pengujian dengan rumus t-
test diperoleh hasil p =
0,000 < = 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima
Penerapan model
pembelajaran isomokaku
dapat digunakan untuk
meningkatkan prestasi
belajar PPKn siswa SMP
Kelas VII materi norma dan
keadilan di Kabupaten
Sukoharjo.
Implikasi
Dilakukan sosialisasi penggunaannya kepada semua
guru PPKn khususnya baik di SD, SMP, SMA dan SMK,
juga dapat disosialisasikan pula pada semua guru mata
pelajaran di semua jenjang pendidikan.
Temuan ini perlu diapresiasi sebagai model
pembelajaran baru dan bisa menjadi alternative
bagi semua guru untuk menggunakannya dalam
rangka meningkatkan prestasi belajar siswanya.
Perlu dilakukan diklat cara menggunakan model
pembelajaran isomokaku secara intensif dan
berkesinambungan untuk semua guru agar dalam
penerapannya dapat berdaya guna dan berhasil guna
Perlu adanya kebijakan dari pemangku kebijakan public
di kabupaten sukoharjo bekerja sama dengan kepala
dinas kabupaten sukoharjo untuk penyebarluasan
temuan ini sehingga dapat memperkaya wawasan
pengetahuan, pengalaman para guru dalam
menerapkan model pembelajaran ini.
Rekomendasi
Kepada Guru, dan Dosen
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaran
Model pengembangan
pembelajaran isomokaku
sebagai salah satu
pengembangan keilmuan
pembelajaran Pendidikan
Pancasila dan
Kewarganegaraan. dan
model pembelajaran isomokaku
ini bisa menjadi konsep baru,
untuk perkembangan keilmuan
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang selama
ini dibutuhkan dinamika subtansi
keilmuan.
Kepada Pemerintah dan
stakeholders
sebagai bahan masukan
bagi pemerintah, dan
khususnya dunia
pendidikan, dan Sebagai
bahan supervisi bagi
kepala sekolah, wakasek
kurikulum maupun ketua
MGMP PPKn untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran PPKn
Kepada para peneliti sejenis
untuk penelitian berikutnya
Penelitian sejenis yang
dapat dilakukan pada
penelitian berikutnya dapat
mengembangkan
kreativitasnya untuk
memperluas pada cakupan
subjek penelitian, misalnya
untuk SD,SMA,SMK dan
perguruan tinggi yang
disesuaikan dengan tingkat
pencapaian kompetensi
lulusan
THANK SO MUCH
MATUR SUWUN

More Related Content

Similar to FIX SAJIAN PPT SINGKAT SEMHAS.pptx

Project Base Learning (PjBL) ok.pptx
Project Base Learning (PjBL) ok.pptxProject Base Learning (PjBL) ok.pptx
Project Base Learning (PjBL) ok.pptxAlpionaArwinda
 
Project Base Learning (PjBL) ok.pptx
Project Base Learning (PjBL) ok.pptxProject Base Learning (PjBL) ok.pptx
Project Base Learning (PjBL) ok.pptxAlpionaArwinda
 
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptx
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptxb2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptx
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptxIisHastutiningsiNdeb
 
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.ppt
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.pptPPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.ppt
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.pptAgustinuskalegotana
 
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Heri Triyono
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianAlvian Alvian
 
MATERI WORKSHOP SERI #3 (MODUL AJAR & PEMBELAJARAN).pdf
MATERI WORKSHOP SERI #3 (MODUL AJAR & PEMBELAJARAN).pdfMATERI WORKSHOP SERI #3 (MODUL AJAR & PEMBELAJARAN).pdf
MATERI WORKSHOP SERI #3 (MODUL AJAR & PEMBELAJARAN).pdffevianaidarrani
 
Model-Model Pembelajaran
Model-Model PembelajaranModel-Model Pembelajaran
Model-Model PembelajaranFitri Yusmaniah
 
Daring modul 5 kb_1_ model pembelajaran
Daring modul 5 kb_1_ model pembelajaranDaring modul 5 kb_1_ model pembelajaran
Daring modul 5 kb_1_ model pembelajaranRosmalia Eva
 
PPT ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN.ppt
PPT ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN.pptPPT ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN.ppt
PPT ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN.pptBellaAyu26
 
PPT PTK.pptx
PPT PTK.pptxPPT PTK.pptx
PPT PTK.pptxRhaja1
 
2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf
2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf
2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdfEnang Cuhendi
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&padminipda
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&pNor Afendi
 

Similar to FIX SAJIAN PPT SINGKAT SEMHAS.pptx (20)

JURNAL
JURNAL JURNAL
JURNAL
 
Project Base Learning (PjBL) ok.pptx
Project Base Learning (PjBL) ok.pptxProject Base Learning (PjBL) ok.pptx
Project Base Learning (PjBL) ok.pptx
 
Project Base Learning (PjBL) ok.pptx
Project Base Learning (PjBL) ok.pptxProject Base Learning (PjBL) ok.pptx
Project Base Learning (PjBL) ok.pptx
 
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptx
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptxb2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptx
b2.3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran.pptx
 
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.ppt
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.pptPPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.ppt
PPT SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI AKHIR NAOMI.ppt
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
Ptk jumanah ctl pkn bab iii iv v 6 april 2016
 
ASESMEN 4.pptx
ASESMEN 4.pptxASESMEN 4.pptx
ASESMEN 4.pptx
 
best practise.pdf
best practise.pdfbest practise.pdf
best practise.pdf
 
best practise.pdf
best practise.pdfbest practise.pdf
best practise.pdf
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
 
MATERI WORKSHOP SERI #3 (MODUL AJAR & PEMBELAJARAN).pdf
MATERI WORKSHOP SERI #3 (MODUL AJAR & PEMBELAJARAN).pdfMATERI WORKSHOP SERI #3 (MODUL AJAR & PEMBELAJARAN).pdf
MATERI WORKSHOP SERI #3 (MODUL AJAR & PEMBELAJARAN).pdf
 
Model-Model Pembelajaran
Model-Model PembelajaranModel-Model Pembelajaran
Model-Model Pembelajaran
 
Daring modul 5 kb_1_ model pembelajaran
Daring modul 5 kb_1_ model pembelajaranDaring modul 5 kb_1_ model pembelajaran
Daring modul 5 kb_1_ model pembelajaran
 
PPT ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN.ppt
PPT ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN.pptPPT ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN.ppt
PPT ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN.ppt
 
PPT PTK.pptx
PPT PTK.pptxPPT PTK.pptx
PPT PTK.pptx
 
10. chapter iii
10. chapter iii10. chapter iii
10. chapter iii
 
2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf
2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf
2. KOSP dan Perangkat Pembelajaran .pdf
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 
Teori & model p&p
Teori & model p&pTeori & model p&p
Teori & model p&p
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

FIX SAJIAN PPT SINGKAT SEMHAS.pptx

  • 1. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKSI SOSIAL TERPADU DENGAN MODIFIKASI TINGKAH LAKU (ISOMOKAKU) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PPKn SISWA SMP KABUPATEN SUKOHARJO
  • 2. Bab I Pendahuluan PEMBELAJARAN PPKn KURANG OPTIMAL DAYA SERAP KURANG OPTIMAL SKOR SISWA KURANG OPTIMAL BANYAK SISWA SKORNYA DI BAWAH KKM BANYAK FAKTOR YANG JADI PENYEBABNYA SEBAB AKIBAT
  • 3. Karena saat ini guru menerapkan model pembelajaran konvensional maka perlu dilakukan pengembangan model pembelajaran yang innovatif, kreatif, dan adaptif Perlu dilakukan pengembangan model pembelajaran Disertasi ini mengembangkan model pembelajaran interaksi sosial terpadu dengan modifikasi tingkah laku untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP Kabupaten Sukoharjo Model pembelajaran isomokaku lebih innovatif, kreatif dan adaptif Penyampaian pesan lebih jelas, mudah dipahami dan daya serap siswa dapat optimal
  • 4. Pendapat saya  Berdasarkan fakta dilapangan serta pandangan pemikiran para pakar dalam kaitannya membuat paradigma baru pendidikan melalui proses revolusi pembelajaran menghadapi abad xxi yang ditandai dengan maju, canggih, dan modernya sarana komunikasi dan informasi.  Maka pembaharuan model pembelajaran merupakan langkah yang tepat dalam upaya meningkatkan Prestasi Belajar PPKn SMP Di kabupaten sukoharjo
  • 5. Pokok-Pokok Permasalahan 1.Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PPKn untuk pencapaian prestasi belajar PPKn siswa SMP Kabupaten Sukoharjo saat ini ? 2.Bagaimanakah mengembangkan model pembelajaran Interaksi sosial terpadu dengan modifikasi tingkah laku (isomokaku) sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP Kabupaten Sukoharjo ke depan ? 3.Bagaimanakah keefektifan penggunaan model pembelajaran Interaksi sosial terpadu dengan modifikasi tingkah laku (isomokaku) untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP Kabupaten Sukoharjo ?
  • 6. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan kebutuhan pengembangan model pembelajaran PPKn untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn SMP Kabupaten Sukoharjo saat ini 2. Mendeskripsikan langkah-langkah mengembangkan model pembelajaran Interaksi sosial terpadu dengan modifikasi tingkah laku(isomokaku ) untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn dalam pembelajaran PPKn SMP Kabupaten Sukoharjo 3. Mendeskripsikan keefektifan pengembangan model pembelajaran Interaksi sosial terpadu dengan modifikasi tingkah laku(isomokaku) untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn SMP Kabupaten Sukoharjo
  • 7. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR  Pemahaman Konsep-Konsep dasar tentang: Pengembangan Model Pembelajaran, Model Pembelajaran Isomokaku Pembelajaran PPKn, teori-teori Belajar .
  • 8. INPUT INPUT (Permasalahan) 1. Timpangnnya pelaksanaan pembelajaran yang menguatkan ranah pengetahuan (kognitif/knowing), sikap (afektif/feeling), dan perilaku(psikomotor/action) peserta didik 1. Bahan ajar yang kurang komprehesif . Pemilihan model, metode, Media & Evaluasi Kurang kurang tepat & Akurat Proses /Solusi 1. Penerapan model isomokaku yang menguatkan peserta didik pada ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan 2. Penyusunan bahan ajar yang komprehenasif berbasis isomokaku Pelaksanaan Pembelajaran PPKn yang innovatif, kreatif dan adaptif dengan menerapkan model pembelajaran isomokaku Out put/luaran 1. Terbentuknya sosok peserta didik memiliki prestasi belajar PPKn yang baik sebagai bekal dalam hidup berbangsa dan berengara 2. Tersusunnya bahan ajar ajar yang komprehensif berbasis Isomokaku Out comes/ Dampaknya Jadi guru yang profesional, nara sumber serta teladan Pelaksanaan Pembelajaran PPKn dengan Menerapkan Model pembelajaran Isomokaku
  • 9. Penelitian Yang Relevan  Dalam proposal desertasi ini ada 53 penelitian yang relevan yang dimuat dalam jornal internasional dan nasional hasil penelitian yang dilakukan para pakar  Materi dalam jornal tersebut terkait dengan: model pembelajaran, pembelajaran PPKn, dan Prestasi Belajar
  • 10. Yang saya dilakukan untuk penelitian yang relevan 1. Mengambil hasil penelitian 2. Menganalisis hasil penelitian untuk dicari: kesamaan dan perbedaannya 3. Mensinergiskan kontribusi hasil penelitian yang relevan dengan judul desertasi
  • 11. BAGAN MODEL HIPOTETIK ORIENTA SI MODEL Interasi sosial Modifikasi tingkah laku Konvensional model Prestasi belajar tidak optimal; Dikembangkan interaksi sosial terpadu dengan modifikasi tingkah laku Pendukung Model 1. Kurikulum 2013 2. Teori belajar Humanisme 3. Teori belajar bhavioristik 4. Teori belajar sosial 5. Teori belajar konstruktivisme Pelaksanaan model 1. Perangkat pembelajaran 2. KBM 3. Tujuan pembelajaran Isomokaku sebagai paradigma baru model 4 D 1. Define 2. Design 3. Develop 4. Dissiminatt 1. Studi Pendahuluan 2. Pengembangan Model 3. Uji keefektifan SINTAK Tahap Persiapan Tahap Inti Tahap Penutup SUKMADINATA Produk Buku Pedoman Guru Buku Pegangan Siswa Implementasi isomokaku, buku modul PPKn siswa kelas VII
  • 12. KERANGKA BERPIKIR PEMBELAJARAN ppkN & pROBLEMATIKANYA Kurikulum PPKn 2013 & Pembelajaran Isomokaku Desain Perencanaan Desain Pelaksanaan Desain evaluasi Interaksi sosial terpadu dengan modifikasi tingkah laku Buku panduan guru, buku panduan siswa berbasis isomokaku Civic Knowledge Civic Disposition Civic Skill Instrukcsional effect Naturant effect Pengetahuan Sikap Keterampilan
  • 14. JENIS PENELITIAN (R &D) Subjek & Objek Guru & Siswa SMP Kelas VII Pengembangan model pembelajaran dan prestasi belajar PPKn Metode pengumpulan data Tes, Dokumentasi, observasi, wawancara, dan angket Instrumen Penelitian Daftar list dokumen, pedoman observasi, pedoman wawancara pedoman angket, item-item soal tes Uji validitas data : 1. Uji persyaratan, uji validitas, uji reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran Tehnik analisis penelitian Uji t-test Tempat & Waktu Penelitian Tempat Penelitian: SMP N 1 Kartasura, SMP N 2 Kartasura, SMP N 3 Kartasura, SMP N 2 Bendosari & SMP N 1 Nguter Waktu penelitian: Pebruari sd April 2022 Populasi: seluruh siswa kelas VII di SMP N 1 Kartasura, SMP N 2 Kartasura, SMP N 3 Kartasura, SMP N 2 Bendosari & SMP N 1 Nguter Sampel : sebagian siswa kelas VII di SMP N 1 Kartasura, SMP N 2 Kartasura, SMP N 3 Kartasura, SMP N 2 Bendosari & SMP N 1 Nguter secara acak
  • 15. Prosedur Penelitian Pengembangan  Model pengembangan Borg & Gall (1989:791-795) menentukan 10 langkah berurutan (prosedural) dalam penelitian dan pengembangan sebagai berikut :  1) Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan data), dilakukan melalui studi awal dengan pengumpulan informasi pada kondisi konstektual dimana penelitian akan dilakukan, review litelatur, observasi lapangan, kelas, laboratorium.  2) Planning (perencanaan), menentukan tujuan, identifikasi keterampilan, menentukan mata pelajaran yang akan diberikan.
  • 16. 3) Develop preliminary form of product (pengembangan draft produk), mengembangkan produk awal menyiapkan bahan pelajaran, metode pembelajaran, dan asesmen pembelajaran. 4) Preliminary testing (uji coba lapangan awal), memvalidasi model (produk) awal yang dihasilkan pada tahap 3. 5) Main product revision (merevisi hasil uji coba), melakukan revisi produk berdasarkan masukan pada testing awal. Melakukan interview, observasi, dan angket terhadap subyek 6-2 orang.
  • 17. 6) Main field testing (uji coba lapangan), melakukan uji coba lapangan melibatkan 30-80 orang sebagai responden pengguna produk, melakukan data kuantitatif. 7) Operational product revision (penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan), merevisi produk berdasarkan masukan pada uji coba lapangan. 8) Operational field testing(uji pelaksanaan lapangan), melakukan uji coba lapangan melibatkan 90-200 responden (pengguna produk), mengumpulkan data kuantitatif.
  • 18.  9) Final product revision (penyempurnaan produk akhir), merevisi produk berdasarkan masukan uji coba lapangan operasional (operational field testing)hingga dihasilkan produk akhir.  10) Dissemination and implementation (diseminasi dan implementasi), membuat laporan produk akhir dan dipresentasikan melalui seminar hasil penelitian.
  • 19. Menurut Sukmadinata (2010) dijelaskan bahwa: ”Jika kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan diikuti dengan benar, maka dapat menghasilkan suatu produk pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan”. Langkah- langkah tersebut bukanlah hal baku yang harus diikuti, langkah yang diambil bisa disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Pada penelitian ini 10 langkah menurut Cycle Borg dan Gall. Disederhanakan oleh Sukmadinata(2010) menjadi tiga tahap, yaitu Tahap- 1: studi pendahuluan atau (1) research and information collecting. Tahap-3: validasi model meliputi tiga kegiatan: (8) operational field testing, (9) final product revision, (10) dissemination and implementation. Pengelompokan menjadi tiga tahap ini hanya untuk memudahkan dalam proses penelitian, sama sekali tidak mengurangi makna masing-masing langkah yang sebenarnya.
  • 21. Prosedur Penelitian 1. Tahap Pendahuluan  Dilakukan riset awal  Dilakukan analisis kebutuhan  Dilakukan Kajian Pustaka  Produk Yang Akan Dikembangkan
  • 22. Untuk Mengetahui progres pada studi pendahuluan  1. Dilakukan dengan uji skala terbatas, yaitu 1 SMP Di SMP Negeri 1 Kartasura  2. Uji ini dilakukan untuk mengetahui:  a. Suasana pembelajaran di kelas dan hasil  belajar PPKn siswa : pre tes (sebelum  digunakan model Isomokaku ) dan Post  Tes ( setelah dilakukan penggunaan  model Isomokaku  b. Untuk mengetahui perbedaan mean antara  skor pre tes (sebelum ada prlakuan) dan skor  post tes (setelah ada perlakuan)
  • 23. Langkah berikutnya  Dilakukan uji skala diperluas, dengan menggunakan 3 sekolah yaitu:  1. SMP Negeri 1 Kartasura , diambil secara  acak 1 kelas  2. SMP Negeri 2 Kartasura, diambil 1kelas  secara acak  3. SMP Negeri 3 Kartasura, diambil secara  acak 1 kelas
  • 24. Perlakukan terhadap 3 SMP Dalam Uji Skala Luas  1. Tiap SMP dicari hasil belajar pre tes (  sebelum digunakan model pembelajaran  Isomokaku ), dan hasil belajar post tes(  setelah digunakan model pembelajaran  Isomokaku ),  2. Dihitung rata-rata hasil belajarnya  (Meannya)  3. Di hitung dengan menggunakan t-tes
  • 25. Selanjutnya dilakukan uji eksperimen  Pada uji eksperimen ini digunakan 5 sekolah sebagai berikut: 1. SMP yang mewakili wilayah barat , SMP yang mewakili wilayah tengah dan SMP yang mewakili wilayah Timur, status sekolah semua sekolah negeri, Status gurunya sudah bersertifikasi, Usianya gurunya dibawah 40 tahun, jumlah sampel 80 siswa kelas VII
  • 26. Tahap pengembangan Model 1. Pengembangan Rancangan Pembuatan Produk - Pembuatan Rancangan Produk - Validasi Rancangan Produk - Revisi Rancangan Produk 2. Pembuatan Prototipe Produk 3. Uji Coba Produk
  • 27. Desain Pengembangan model 4 D Define (Pendefinisian) Design ( Perancangan) Develop (Pengembangan) Disseminate ( Penyebaran)
  • 28. KEGIATAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ISOMOKAKU 4 D Tahap 1: Define Pendefinisian Tahap 2: Design Perancangan Tahap 3: Develop Pengembangan Langkah-langkah model pembelajaran isomokaku 1. Langkah-langkah model pembelajaran isomokaku 2. Merumuskan tujuan pembelajaran 3. Memilih materi pembelajaran 4. Memilih metode dan media, serta bahan ajar yang bervariasi 5. Menyusun jadwal 6. Pemberian pre tes 7. Menerapkan model pembelajaran isomokaku untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn materi norma dan keadilan 8. Pemberian post tes 9. Perbaikan model sesuai saran dan masukan praktisi/guru pngguna model Disseminate Penyebaran Bupati, DPRD, Kepala dinas Pendidikan Penjelasan model pembelajaran isomokaku Perancangan Model pembelajaran isomokaku 1. Penerapan Teori belajar 2. Interaksi komponen dan prinsip pembelajaran 3. Sistem penunjang 4. Dampak pembelajaran, peningkatan prestasi belajar PPKn 5. Dampak pengiring, proses pembelajaran PPKn yang lebih bermutu FEED BACH
  • 29. Kolaborasi dengan Sukmadinata Studi Pendahuluan Pengembangan Model Uji Keefektifan 1. Analisis Kebutuhan dengan obserwasi lapangan 2. Kajian literatur Langkah-langkahnya 1. Tahap Persiapan 2. Tahap Inti 3. Tahap penutup 1. Skaka terbatas 2. Skala Diperluas 3. Uji Eksperimen
  • 30. BAB IV HAIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
  • 31. Desekripsi hasil Penelitian Hasil Studi Pendahuluan Menjawab permasalahan desertasi nomor 1 yang berbunyi: Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran PPKn untuk pencapaian prestasi hasil belajar siswa SMP Kabupaten Sukoharjo saat ini ? Melalui : analisis kebutuhan Observasi Lapangan Kajian Literatur Pandangan para ahli/pakar Menjadi dasar dilakukannya pengembangan model
  • 32. GAMBAR RINGKASAN STUDI PENDAHULUAN INPUT PROSES OUTPUT 1. Menjawab pertanyaan pertama disertasi 2. Subjek penelitiannya Guru PPKn & siswa SMP Kelas VII 3. Objek penelitiannya pengembangan model pembelajaran & Prestasi hasil belajar PPKn 4. Metode pengumpulan data: Tes, observasi, wawancara, angket & Dokumentasi 5. Instrumennya: item-item soal tes, pedoman observasi, pedoman wawancara, pedoman angket dan daftar list dokumen 1. Diketahui pembelajaran dilakukan secara konvensional 2. Diketahui juga skor siswa benyak dibawah KKM, 1. Dilakukan pengamatan langsung di ruang kelas 2. Diketahui suasana pembelajaran 3. Diketahui hasil pre & post tes Rekomendasi Perlu dilakukan pengembangan model pemeblajaran yang inovatif, kreatif, dan adaptif untuk meningkat prestasi belajar PPKn FEED BACH
  • 33. Hasil angket studi pendahuluan Peranan Mata Pelajaran PPKn : 1. 37 Sekolahan sangat setuju 2. 11 Sekolahan Setuju 3. 3 sekolahan tidak setuju 4. 1 sekolahan sangat tidak setuju Kurangnya optimal pencapaian prestasi belajar 1. 45 Sekolahan sangat setuju 2. 4 Sekolahan Setuju 3. 2 sekolahan tidak setuju 4. 1 sekolahan sangat tidak setuju Latar belakang guru PPKn 1. 32 Sekolahan sangat setuju 2. 5 Sekolahan Setuju 3. 8 sekolahan tidak setuju 4. 7 sekolahan sangat tidak setuju Perlunya pengembangan model 1. 46 Sekolahan sangat setuju 2. 4 Sekolahan Setuju 3. 1 sekolahan tidak setuju 4. 1 sekolahan sangat tidak setuju
  • 34. Hasil Pengembangan Model Pembelajaran Isomokaku Menjawab pertanyaan disertasi ke dua, yang berbunyi: Bagaimanakah mengembangkan model pembelajaran Interaksi sosial terpadu dengan modifikasi tingkah laku (isomokaku) sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP Kabupaten Sukoharjo ke depan ? Kegiatan pengembangan model pembelajaran isomokaku Langkah-langkah model pembelajaran isomokaku
  • 35. KEGIATAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ISOMOKAKU 4 D Tahap 1: Define Pendefinisian Tahap 2: Design Perancangan Tahap 3: Develop Pengembangan Langkah-langkah model pembelajaran isomokaku 1. Langkah-langkah model pembelajaran isomokaku 2. Merumuskan tujuan pembelajaran 3. Memilih materi pembelajaran 4. Memilih metode dan media, serta bahan ajar yang bervariasi 5. Menyusun jadwal 6. Pemberian pre tes 7. Menerapkan model pembelajaran isomokaku untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn materi norma dan keadilan 8. Pemberian post tes 9. Perbaikan model sesuai saran dan masukan praktisi/guru pngguna model Disseminate Penyebaran Bupati, DPRD, Kepala dinas Pendidikan Penjelasan model pembelajaran isomokaku Perancangan Model pembelajaran isomokaku 1. Penerapan Teori belajar 2. Interaksi komponen dan prinsip pembelajaran 3. Sistem penunjang 4. Dampak pembelajaran, peningkatan prestasi belajar PPKn 5. Dampak pengiring, proses pembelajaran PPKn yang lebih bermutu FEED BACH
  • 36. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN ISOMOKAKU Tahap Persiapan Tata kelola kelas Tahap Inti Penerapan model Tahap Penutup Siimpulan Refleksi Post tes Pesan-pesan moral Doa pulang Kegiatan guru dalam melaksanakan model isomokaku untuk Peningkatan Prestasi Belajar PPKn
  • 37. Tingkat Validitas Model Pembelajaran Isomokaku Hasil Uji Tingkat Validitas Model Isomokaku oleh Para Ahli dan Pengguna Penilaian Ahli Materi Pembelajaran Oleh Para Ahli dan Praktisi Hasil penilaian ahli model pembelajaran seperti pada tabel 15 , memberikan informasi bahwa rata-rata penilaian ahli model pembelajaran 1, 2 dan 3 sebesar 53,29. Berdasarkan kategori dan kriteria uji ahli seperti yang telah diuraikan , maka angka ini menunjukkan kategori sangat layak. Sehingga desain produk sangat layak untuk diujicobakan di lapangan. Rata-rata penilaian ahli model pembelajaran 1, 2 dan 3 sebesar 62,33. Berdasarkan kategori dan kriteria uji ahli , maka angka ini menunjukkan kategori sangat layak. Sehingga materi pembelajaran PPKn SMP Kelas VII materi norma dan keadilan sangat layak untuk diujicobakan di lapangan. Revisi Produk Model Pembelajaran Isomokaku
  • 38. Uji Model pembelajaran isomokaku melalui Ujicoba Lapangan Terbatas dan diperluas Menggunakan Desain “One Groups Pretest-Posttest Design”, Uji Persyaratan Uji normalitas 1. Uji terbatas dilakukan pada SMP N 1 Kartasura sebanyak 16 siswa. 2. uji diperluas dilakukan di SMP N 1 Kartasura sebanyak 16 siswa dari kelas yang berbeda, SMPN 2 Kartasura sebanyak 17 siswa dan SMP N 3 Kartasura sebanyak 19 siswa, total sampel untuk uji coba diperluas adalah 48 siswa. 3. uji normalitas Skala Terbatas diperoleh p > 0,05 maka kelompok pre tes dan kelompok post tes memiliki distribusi normal. 4. uji normalitas Skala diperluas diperoleh p > 0,05 maka kelompok pre tes dan kelompok post tes memiliki distribusi normal. Uji Validitas Soal yang tidak valid adalah soal no: 3,8,24,28, karena signya > 0,05, soal yang tidak valid tidak digunakan sehingga soal yang digunakan untuk disertasi ada 25 soal. Uji Reliabilitas Nilai cronbach’s alpha = 0,951 maka reliabilitas soal termasuk dalam kategori sangat tinggi. Daya Beda soal nomor 30 ditolak karena rhitung < 0,00. Indeks Kesukaran Soal Nomor 3, 8, 24, 28 dan 30 tidak dipakai
  • 39. Pengujian Model Pembelajaran isomokaku Deskripsi Prestasi Belajar PPKn Siswa Kelas VII Pre dan Post test Uji skala terbatas, uji skala diperluas dan uji keefektifan Hasil uji terbatas Dengan sampel 16 siswa Untuk uji t-tes untuk kelompok pre dan post test, Pvalue < 0.000 maka terdapat perbedaan yang signifikan model pembelajaran yang konvensional dengan model pembelajaran Isomokaku. Hasil uji diperluas Dengan sampel 48 siswaUntuk uji t-tes untuk kelompok pre dan post test, Pvalue < 0.000 maka ada perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran yang konvensional dengan model pembelajaran Isomokaku. Hasil uji keefektifan Dengan sampel 80 siswa kelompok pre dan post test, Pvalue < 0.000 maka ada perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran yang konvensional dengan model pembelajaran Isomokaku
  • 40. Uji hipotesis Ho : yang menyatakan tidak ada perbedaan antara model pembelajaran konvensional (ceramah) dengan model pembelajaran Isomokaku ditolak Ha: yang menyatakan ada perbedaan antara model pembelajaran konvensional (ceramah) dengan model pembelajaran Isomokaku diterima Intinya: penerapan Model pembelajaran isomokaku dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP Kabupaten Sukoharjo
  • 41. Pembahasan hasil penelitian Membahas masalah disertasi ketPertama : Studi Pendahuluan Hasil Penelitian Pendahuluan 1. Furqon Hidayatullah (akhir November ,2021) upaya untuk menciptakan proses pembelajaran yang professional harus dilakukan revolusi pembelajaran. Selanjutnya dijelaskan revolusi pembelajaran bermakna bahwa pembelajaran berpusat pada siswa atau student center learning. Guru memandang siswa sebagai objek sekaligus sebagai subjek pembelajaran , guru memberdayakan siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran. 2. lanjut Furqon menegaskan “setiap orang adalah seorang guru dan sekaligus murid (anak mengambil alih posisi menentukan dalam revolusi komunikasi”, yang ditandai dengan: banyak orang belajar semakin efektif apabila suasana menyenangkan. 3. Pandangan ini dibenarkan oleh Mulyoto (awal Desember, 2021) menurutnya revolusi pembelajaran itu ditandai terciptanya pembelajaran yang menarik dan menantang, gaya mengajar guru tidak monoton, metode dan media bervariasi sehingga daya serap siswa tinggi. 4. Asrowi (Desember, 2021) lebih mempertegas lagi bahwa revolusi pembelajaran harus ditandai : siswa tidak cepat bosan, siswa bergairah, siswa banyak bertanya, guru innovative, kreatif dan adaptif, pembelajaran kontekstual bukan tekstual. 5. Asrowi (2020) pada naskah pidato pengukuhan guru besar ke 64 FKIP, 26 Pebruari 2020) yang berjudul Konseling Spiritual Sebagai Alternatif Penguatan Karakter Era 5.0 di Bidang Pendidikan menegaskan bahwa mutu pembelajaran harus diimbangi dengan konseling spiritual. Dengan konseling spiritual maka proses pembelajaran tercipta dalam suasana yang damai, yang nyaman dan kondosif, hal ini yang diperlukan sekaligus dalam membantu meningkatkan prestasi belajar dan membangun karakter generasi era.5,0. 6. tahapan learning revolution ada 6 tehnik antara lain : Ciptakan “kondisi” yang benar, Presentasi yang benar, Pikirkan, Ekspresikan (acticte to draw out), Praktikan, dan Tinjau, evaluasi dan rayakan. 7. saya sependapat dengan pandangan Furqon Hidayatullah, Mulyoto, Asrowi, & Gunarhadi yang pertama dan utama dilakukan guru adalah memperbaiki model pembelajaran melalui revolusi pembelajaran
  • 42. Pembahasan hasil penelitian Membahas masalah disertasi kedua: Pengembangan model Hasil Pengembangan Model 1. Sunardi (2012), Hibah bersaing DIPA BLU UNS, mengemukakan pengembangan model bisa dimaknai sebagai usaha memperluas dalam membawakan sebuah situasi ataupun keadaan dengan cara bertingkat pada kondisi yang lebih lengkap lebih sempurna ataupun kondisi yang lebih baik. 2. Design pengembangan yang digunakan adalah 4D, Define Thiagarajan, Semmel, & Semmel (1974) : (Pendefinisian). , Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). 3. Ada 3 tahap: 4. Tahap persiapan 5. Tahap Inti, 6. Tahap penutup
  • 43. Pembahasan hasil penelitian Membahas masalah disertasi ketiga : Uji keefektifan Hasil Uji Keefektifan Setelah dilakukan pengujian dengan rumus t-test diperoleh hasil p = 0,000 < = 0,05 maka H0 ditolak, kesimpulannya: Ada perbedaan nilai pre-test dan post-test artinya bahwa skor siswa sebelum diberikan perlakuan yaitu pre tes lebih rendah dibandingkan dengan skor siswa setelah diberikan perlakuan yaitu post tes, sehingga model pembelajaran isomokaku dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP Kelas VII materi norma dan keadilan di Kabupaten Sukoharjo.
  • 44. Model Akhir Pengembangan model pembelajaran Konsep dasar model isomokaku Karakteristiknya Kekuatannya Kelemahannya Orientasi Komponen model Desain Constructing criterion Referenced test, Media selection, Format selection, Initial design Fokus Sintaks. Prinsip Reaksi. Sistem Sosial. Sistem Pendukung. application context Buku panduan guru & Buku panduan siswa Revisi Produk Uji Coba & Revisi Produk Validasi Produk Uji Kelayakan rancangan profuk Development Uji coba rancangan produk (terbatas, diperluas, dan keefektifan DIFINE Deskripsikan syarat-syarat model Analisis kebutuhan Kajian literatur Anggota DPRD Kab. Sukoharjo/Pembuat kebijakan publik Dissimination /Persebaran validation testing, packaging, diffusion adoption. Kepala Dinas pendidikan Kab. Sukoharjo /Pengguna
  • 45. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
  • 46. Kesimpulan Pembelajaran PPKn di SMP Kabupaten Sukoharjo saat ini dilaksanakan kurang optimal sehingga daya serap siswa kurang optimal, indikatornya banyak siswa yang skornya dibawah KKM. Maka perlu dilakukan penegmbangan model pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP Kabupaten sukoharjo 1. Pengembangan model pembelajaran pembelajaran dilakukan karena tidak ada satu model yang paling hebat, jitu, baik, cocok untuk digunakan menyampaikan bahan pelajaran. Setiap model memiliki kekuatan dan kelemahan. Karenanya perlu dilakukan pengembangan model secara terpadu sehingga kelemahan model satu dapat dilengkapi model yang lainnya 2. Model yang dikembangkan adalah model isomokaku dengan menggunakan desain 4D ( define, design, develop, dan dissiminnat 3. Dengan langkah- langkahnya tahap persiapan, tahap inti dan tahap penutup Hasil uji keefektifan Setelah dilakukan pengujian dengan rumus t- test diperoleh hasil p = 0,000 < = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima Penerapan model pembelajaran isomokaku dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa SMP Kelas VII materi norma dan keadilan di Kabupaten Sukoharjo.
  • 47. Implikasi Dilakukan sosialisasi penggunaannya kepada semua guru PPKn khususnya baik di SD, SMP, SMA dan SMK, juga dapat disosialisasikan pula pada semua guru mata pelajaran di semua jenjang pendidikan. Temuan ini perlu diapresiasi sebagai model pembelajaran baru dan bisa menjadi alternative bagi semua guru untuk menggunakannya dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswanya. Perlu dilakukan diklat cara menggunakan model pembelajaran isomokaku secara intensif dan berkesinambungan untuk semua guru agar dalam penerapannya dapat berdaya guna dan berhasil guna Perlu adanya kebijakan dari pemangku kebijakan public di kabupaten sukoharjo bekerja sama dengan kepala dinas kabupaten sukoharjo untuk penyebarluasan temuan ini sehingga dapat memperkaya wawasan pengetahuan, pengalaman para guru dalam menerapkan model pembelajaran ini.
  • 48. Rekomendasi Kepada Guru, dan Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran Model pengembangan pembelajaran isomokaku sebagai salah satu pengembangan keilmuan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. dan model pembelajaran isomokaku ini bisa menjadi konsep baru, untuk perkembangan keilmuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang selama ini dibutuhkan dinamika subtansi keilmuan. Kepada Pemerintah dan stakeholders sebagai bahan masukan bagi pemerintah, dan khususnya dunia pendidikan, dan Sebagai bahan supervisi bagi kepala sekolah, wakasek kurikulum maupun ketua MGMP PPKn untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PPKn Kepada para peneliti sejenis untuk penelitian berikutnya Penelitian sejenis yang dapat dilakukan pada penelitian berikutnya dapat mengembangkan kreativitasnya untuk memperluas pada cakupan subjek penelitian, misalnya untuk SD,SMA,SMK dan perguruan tinggi yang disesuaikan dengan tingkat pencapaian kompetensi lulusan