1. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Evaluasi awal ( tes awal )
a. Kegiatan pendahuluan
penelitian ini diawali dengna kegiatan pendahuluan yaitu abservasi
sekaligus wawancara dengan guru taman kanak-kanak tunas muda
Kasimpa Jaya Kecamatan Tiworo Selatan Kabupaten Muna pada
tanggal 27 Januari 2013.
adapun akitivitas pembelajaran dimulai pukul 07.30 anak anak
mengawali kegiatan dengan bermain dalam ruangan dan diluar
ruangan.
Anak-anak bermain dengan semangat dan asyiknya ada yang
belari-lari, bermain ayunan dan ada yang di dalam kelas.
Kegiatan pembukaan selama 30 menit dilakukan bersama kelas A
dan B diluar kelas dengan kegiatan menghafal, menyanyi lagu-lagu
berbasis dan lain-lain
Tepat pukul 08.00 anak masuk kedalam kelas begitulah rutinitas
awal yang dilakukan oleh anak setiap harinya.
Kegiatan ini berlansung selama lebih kurang 60 menit kegiatan
yang dilakukan pada kegiatan ini adalah sesuai dengan jabwal
pelajaran yang telah ditetapkan guru dalam kegiatan inti
memberikan suatu tugas atau kegiatan kepada anak yang
sebelumnya memberikan penjelasan secara sederhana.
apa yang harus dilakukan anak dalam kegiatan tersebut. Terlihat
anak-anak tidak memperhatikan gurunya yang sedang memberikan
penjelasan, mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Ada juga anak-anak yang gaduh kurang memperhatikan, sibuk
berbicara dengan teman atau tidak menghiraukan guru. anak-anak
tampak terlalu tegang ada yang menangis ketakutan, bereaksi
terlalu berlebihan dan sebagainya. Adapun yang telah disiapkan
pada kegiatan pembelajaran, seperti alat dan bahan :
gambar buah, lem, kertas warna-warni, pensil warna dan sarana
lainnya. kegiatan ini berjalan sebagaimana adanya penelitik dalam
2. proses pembelajaran. Belum melakukan kegiatan pembelajaran
untuk meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan
edukatif (APE).
Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kreativitas awal anak
didik sebelum digunakan kegiatan belajar anak melalui alat
penerimaan edukatif.
Dan sebagia tolak ukur peningkatan belajar anak dalam setiap
siklus. oleh karena itu, peneliti dan guru melaksanakan
pembelajaran seperti biasa. Dalam proses pembelajaran peneliti
atau guru dapat melihat tentang perhatiana anak dalam mengikuti
pembelajaran, apa anak sibuk sendiri atau memperhatikan
penjelasan yang disampaikan peneliti / guru. setelah kegiatan inti
anak-anak istrahat makan dan bermain bebas selama 30 menit
kemudian masuk kelas dan dilanjutkan dengan mengingatkan
kembali apa yang sudah dilakukan seharian.
demikian kegiatan rutinitas yang dilakukan anak kelompok 13
dalam satu hari.
B. Observasi dan Evaluasi
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian awal, penelitian dengan guru
melakukan pencatatan nilai dengan menggunakan lembar atau format
evaluasi ( contoh format ditampilkan pada halaman lampiran) dari hasil
observasi dan wawancara awal diketahui bahwa proses belajar mengajar di
TK Tunas Muda Kasimpa Jaya Kecamatan Tiworo Selatan Kabupaten
Muna tingkat belajar anak masih sangat kurang. Hal ini dapat disebabkan
oleh proses belajar mengajar yang monoton.
Dalam pembinaan nilai perolehan anak didik terhadap awalan
indikator penilaian di TK Tunas Muda Kasimpa Jaya Kec. Tiworo Selatan
Kab. Muna.
yakni diberikan dalam bentuk simbol-simbol dengan huruf atau
dengan simbol seperti x x x x = Berkembang sangat baik (BSB) jika anak
menampakkan daya aktivitasnya melebihi indikator yang hampa : x x x =
Berkembang sesuai harapan (BSH) Pada indikator dalam RKH Sesuai
harapan : x x = mulai berkembang (MB) Jika masih harus di kembangkan
secara lansung : X = belum berkembang (BB) Jika melaksanakan tugas
3. masih selalu di bantu oleh guru dengan memberi bobot 4, 3, 2, 1 padmo
Modwo ( 2002 : 139) dan depdiknas ( penilaian TK) ( 2010 : 11)
Dalam kegiatan observasi untuk menempu oleh data berupa nilai-
nilai kegiatan meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan
edukatif maka peneliti melaksanakan evaluasi dan analisis data dengan
berdasarkan acuan hasil evaluasi dengan menggunakan format penilaian
kemampuan dasar kreatifitas dengan cara memberi simbol (x) setelah
melakukan kegiatan penilaian pada tahap evaluasi awal.
Penelitian bersama guru selanjutnya mengumpulkan atau merangkum
data-data penilaian awal tersebut berdasarkan nilai BSB, BSH, MB yang
diperoleh anak didik, lalu kemudian melakukan analisis data untuk
menentukan nilai akhir anak pada kegiatan evaluasi awal.
Adapun hasil evaluasi awal anak sebelum digunakan, kegiatan
belajar anak melalui alat penilaian edukatif (APE).
Dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Hasil evaluasi awal anak dalam kegiatan pembelajaran pada anak
kelompok BKT Tunas Muda Kasimpa Jaya Kec. Tiworo Selatan.
NO KATEGORI
FREKUENSI
(JUMLAH ANAK)
PERSENTASI
1
2
3
4
Berkembang sangat baik (BSB)
Berkembang sesuai harapan
(BSH)
Mulai Berkembang (MB)
Belum Berkembang (BB)
2
6
10
2
10 %
30 %
50 %
10 %
JUMLAH 20 100 %
Ketuntasan Secara Klasikal 8 40 %
Sumber : Hasil analisis data PTK 2014-04-17
Berdasarkan evaluasi terlihat bahwa dalam penilaian secara individu, yang
masuk dalam kategori berkembangan sangat baik ( x x x x ) 10 % dengan 2 anak
didik. kategori berkembang sesuai harapan ( x x x ) 30 % dengan 6 anak didik dan
kategori mulai berkembang juga 10 anak didik ( x x ) dengan presentasi 10 %
maka hasil evaluasi anak didik secara klasikal belum berhasil hanya mencapai
40% dari keseluruhan anak didik yaitu 20 anak didik.
4. Dengan demikian dinyatakan perlu tindakan untuk meningkatkan minat
belajar anak melalui alat penerimaan edukatif (APES).
C. Refleksi
Berdasarkan hasil pertemuan, peneliti dan guru sepakat bahwa untuk
meningkatkan minat belajar anak kelompok BKT Tunas Muda Kasimpa jaya
maka digunakan alat pembelajaran edukatif, setelah itu akan dibuatkan suatu
program atau rencana kegiatan agar lebih baik lagi yaitu minat belajar anak dapat
meningkat pada pelaksanaan tindakan siklus I.
2. Tindakan Siklus I
a. Perencanaan tindakan siklus I
Kegiatan perencanaan ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 27 Januari 2014 di
TK Tunas Muda Kasimpa Jaya, Kec. Tiworo Selatan, Kab. Muna pada
kesempatan tersebut, peneliti berdiskusi dengan kepala sekolah dan guru kelas
terutama hal-hal yang akan dilakukan pada kegiatan pelaksanaan tindakan Siklus
I. Hal-hal yang didiskusikan antara lain :
1. Peneliti menanyakan presepsi dengan kepala sekolah dan guru kelas
mengenai penelitian yang akan dilakukan.
2. peneliti mengusulkan kegiatan pembelajaran anak adalah meningkatkan
minat belajar anak melalui alat penilaian edukatif.
3. Peneliti mengusulkan perencanaan pembelajaran berupa RKH (Rencana
Kegiatan Harian) dan guru menyetujui
4. Peneliti mengusulkan observasi sebagai instrumen pokok penilaian
peningkatan kemampuan.
5. Menentukan jadwal Pelaksanaan Tindakan
Pada waktu diskusi disepakati bahwa peneliti sebagai pelaksana tindakan dan
kepala sekolah serta guru kelas membantu selama proses pembelajaran dan
sebagai observator.
Alokasi waktu disetiap pertemuan selama 60 menit adapun tindakan dalam siklus
pertama akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. dimana pertemuan pertama
pada hari senin tanggal 28 Januari 2014. Pertemuan kedua pada hari selasa tanggal
28 Januari 2014.
5. Adapun beberapa hal yang direncanakan pada siklus I Yaitu :
1. Peneliti mempersiapkan terlebih dahulu media yang akan digunakan
(gambar buah)
2. Peneliti bahan dan alat pembelajaran
3. Peneliti mengkondisikan atau mensetting kelas
Dimana peneliti sebagai pengajar dan kepala sekolah serta guru kelas sebagai
pendamping dan observasi.
Secara umum proses pembelajaran pada siklus I Seperti yang tersebut
diatas, akan tetap pada tiap pertemuna peneliti memberi sedikit variasi dengan
tujuan untuk memberikan pengalaman yang baru kepada anak, serta agar anak
didik tidak merasa bosan mengikuti pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya. Tindakan pada siklus I
dimulai pada hari senin Tanggal 27 Januari 2014 pembelajaran ini
berlansung dari pukul 07.30 – 10.00 dan berada di dalam maupun diluar
kelas TK Tunas Muda Kasimpa Jaya, Kecamatan Tiworo Selatan.
pada pertemuan pertama peneliti masuk kedalam kelas B yaitu Kelas
tempat anak-anak belajar.
peneliti membuka kegiatan dengan berdoa bersama, kemudian salam
kemudian guru melakukan apersepsi pembelajaran secara umum dengan
tema tanaman sebagai kegiatan awal pada kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan rencana kegiatan harian pembelajaran yang telah dibuat
sebelumnya.
yang mana guru memperlihatkan media yang akan digunakan pada
kegiatan mewarnai gambar buah apel. kemudian guru memberi contoh
kepada anak – anak cara mewarnai gambar buah apel yang benar.
Pelaksanaan tindakan siklus I sekaligus yang menjadikan materi
adalah peneliti sendiri dibantu dengan salah seorang guru kelas sebagai
observator.
setelah kegiatan mewarnai gambar buah apel guru lalu bertanya kepada
anak-anak tentang macam-macam buah-buahan.
Beberapa anak mampu menjawab dan yang lainnya tampak diam, bertanya
kepada teman dan masih ragu-ragu untuk menjawab.
6. Setelah kegiatan inti selesai anak-anak diajak bermain lalu makan
bersama. Setelah itu dilanjutkan evaluasi kegiatan hari ini, lalu disambung
dengan menyanyi lagu, setelah itu berdoa dan mengucapkan salam
sebelum pulang sekolah yang merupakan kegiatan penutup dalam proses
pembelajaran hari ini.
c. Observasi Dan Evaluasi
observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran khususnya di ruang
kepala sekolah. Observasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan minat
belajar anak melalui alat permainan edukatif. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan peneliti, kepala sekolah dan guru kelas diperoleh hasil
sebagai berikut :
1. pada pertemuan pertama anak-anak masih merasa biasa-biasa saja
dengan proses pembelajaran melalui alat permainan edukatif.
2. pada pertemuan kedua anak-anak mulai antusias mengikuti
pembelajaran melalui alat permainan edukatif
3. terjadi peningkatan kemampuan kreativitas yaitu dari evaluasi awal
(tes awal)
Adapun hasil evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
HASIL EVALUASI ANAK KELOMPOK B
TK TUNAS MUDA KASIMPA JAYA KEC. TIWORO SELATAN
PADA SIKLUS 1
N0 KATEGORI
FREKUENSI
(JUMLAH
ANAK)
PRESENTASI
1 Berkembang sangat baik (BSB) 3 15 %
2 Berkembang sesuai harapan
(BSH)
10 50 %
3 Mulai Berkembang (MB) 7 35%
4 Belum Berkembang (BB) 0 0
Jumlah 20 100%
Ketuntasan secara Klasikal 13 65%
Sumber : Hasil analisis data PTK 2014
7. Berdasarkan hasil perhitungan presentasi nilai tersebut, diperoleh data bahwa
kreatifitas anak kelompok B TK Tunas Muda Kecamatan Tiworo Selatan
Kabupaten Muna mengalami peningkatan dibanding dengan evaluasi awal, yang
mana sebagian besar anak didik dalam kelas memperoleh nilai belum berkembang
(BB) dan mulai berkembang yang mana anak didik dalam melaksanakan tugas
dibantu dan masih memerlukan bimbingan oleh guru, sesuai dengan indikator
penilaian dalam penelitian ini sehingga masih perlu diberikan bimbingan dan
dibantu oleh guru / peneliti dalam pembelajaran dengan kata lain anak didik masih
memerlukan bimbingan dari guru untuk menyiapkan tugas-tugas dalam proses
pembelajaran. akan tetapi hal itu mengalami peningkatan hasil evaluasi dibanding
dengan evaluasia awal namun belum mencapai indikator kinerja yang telah
ditentukan secara klasikal yaitu 75% anak didik memperoleh nilai minimal mulai
berkembang (BSH atau X X X) Hasil evaluasi siklus I diperoleh hanya 65%
secara klasikal. Hal ini mengalami peningkatan sebesar 25% dari evaluasi awal.
Secara umum program kegiatan atau rangkaian kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan dipandang masih belum berhasil dalam meningkatkan krevativitas
belajar anak secara keseluruhan.
d. Analisa Data Dan Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut. peneliti dan guru melaksanakan
analisis terhadap proses pembelajaran dan meningkatkan minat belajar
anak analisis ini dilakukan oleh kepala sekolah, guru kelas dan peneliti
dengan cara berdiskus, mengevaluasi proses pembelajaran yang telah
dilalui serta melihat kekurangan-kekurangan yang ada
selain itu kepala sekolah, guru dan peneliti juga berpedoman pada
hasil observasi peningkatan kreativitas untuk melalui pedoman observasi.
adapun hasil analisis tersebut menunjukan bahwa :
1. adanya reaksi yang menunjukan kebosanan pada anak karena kegiatan
yang sama
2. adanya penurunan kosentrasi karena tidak adnaya motovasi dari guru
3. sudah ada peningkatan belajar anak jika dibandingkan dengan evaluasi
awal, akan tetapi hasil tersebut belum maksimal dan memuaskan, itu
berarti bahwa peneliti dan guru perlu memperbaiki proses
pembelajaran
8. 4. kemampuana anak didik dalam satu kelas masih belum merata, ada
anak yang mempunyai kemampuan lebih akan tetapia ada yang juga
masih rendah
dari hasil analisis tersebut peneliti dan guru merasa bahwa hasil penelitian
ini belum maksimal oleh sebab itu peneliti dan guru membuat perencanaan untuk
tindakan pada siklus berikutnya.
3. Tindakan Siklus II
a. perencanaan tindakan siklus II
Dalam perencanaan ini, peneliti telah menyusun rencana kegiatan harian,
mengembangkan instrumen untuk pengamatan siswa pada saat kegiatan
pembelajaran, menyiapkan gambar yang akan digunakan. Hal-hal yang akan
diperbaiki dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini adalah :
1. untuk menghindari kebosanan pada anak, guru melakukan kegiatan
pembelajaran yang berbeda dengan kegiatan pada siklus I
2. Guru harus lebih memotivasi anak disetiap awal pembelajaran agar anak
senantiasa memberikan perhatian dan berkosentrasi pada kegiatan
pembelajaran.
3. Guru harus memberikan penghargaan bagi anak yang menunjukan sikap
yang terbaik selama proses pembelajaran, demi meningkatkan belajar
anak.
4. Hal lain juga yang harus dilakukan guru tetap mempersiapkan skenario
pembelajaran pada satuan kegiatan harian, lembar observasi, alat peraga
dan menyiapkan perangkat evaluasi (tes siklus II)
b. Pelaksanaan Tindakan
Berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, maka peneliti dan guru kelas
melaksanakan kegiatan siklus II. Pelaksanaan tindakan siklus II dimulai
pada hari senin 2014 sampai februari 2014 pembelajaran berlansung
selama 60 menit pada pertemuan pertama siklus II Pada pelaksanaan
kegiatan tindakan Siklus II dengan memotivasi anak untuk mengikuti
proses pembelajaran. Guru dengan sabar menyelesaikan kegiatan
pembelajaran dan memberikan pengarahan anak untuk memperhatikan
selama kegiatan pembelajaran berlansung. Guru dan peneliti mengamati
aktivitas anak dan memberikan penilaian.
9. Kegiatan harian anak dilanjutkan dengan bermain bebas, cuci
tangan, berdoa dan makan selanjutnya. Semua anak bersemangat dan guru
memotivasi agar anak-anak lebih mandiri dalam proses pembelajaran.
Anak bernyanyi bersama disertai tanya jawab guru dan anak didik. selain
itu anak-anak bernyanyi lagi, dan diakhiri dengan doa bersama.
c. Observasi Dan Evaluasi
kegiatan observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran di ruangan
pada siklus II ini peneloton dan dibantu oleh kolaborator, melakukan
pengamatan terhadap peningkatan belajar anak melalui alat permainan
edukatif. Observasi dilakukan untuk membandingkan peningkatan minat
belajar anak antara siklus I dengan siklus II . Seperti pada siklus I,
observasi difokuskan pada pembinaan motivasi pada anak untuk berani
berekspresi dan menumbuhkan minat belajar anak melalui alat permainan
edukatif.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan guru maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
1. setelah melalui alat permainan edukatif dalam meningkatkan belajar
anak menjadi lebih antusias dalam pembelajaran.
2. Setelah diberikan motivasi, anak anak menjaga percaya diri dengan
belajar melalui alat permainan edukatif (APEL)
3. Terjadi peningkatan minat belajar anak melalui alat edukatif yang
memuaskan pada siklus II. adapun hasil evaluasi siklus II dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
HASIL EVALUASI ANAK KELOMPOK B
TK TUNAS MUDA KASIMPA JAYA KEC. TIWORO SELATAN
PADA SIKLUS II
N0 KATEGORI
FREKUENSI
(JUMLAH
ANAK)
PRESENTASI
1 Berkembang sangat baik (BSB) 3 20 %
2 Berkembang sesuai harapan
(BSH)
13 65 %
10. 3 Mulai Berkembang (MB) 3 15 %
4 Belum Berkembang (BB) 0 0
Jumlah 20 100 %
Ketuntasan secara Klasikal 17 85 %
Sumber : Hasil analisis data PTK 2014
Berdasarkan data amalisis diatas menunjukan perolehan nilai mencapai nilai
konversi telah memperoleh kemampuan dengan nilai yang berada pada taraf
kriteria nilai nilai berkembang (MB). Setelah melakukan perhitungan analisis
konversi nilai BSB, BSH, MB, dan BB untuk memperoleh data nilai hasil evaluasi
akhir meningkatkan minat belajar anak yang datanya ditampilkan pada lampiran,
kemudian dilanjutkan dengan analisis keberhasilan tindakan secara klasikal untuk
siklus II yang di deskripsikan.
Berdasarkan hasil analisis data pada tahap kegiatan penilaian akhir untuk
tindakan siklus II rata-rata atau sebagian besar anak didik dalam kelas telah
memperoleh nilai berkembang sesuai harapan (BSH) yakni sebanyak 13 orang
anak dengan presentasi 65% anak dianggap sudah mampu menyelesaikan
indikator dalam RKH dan sesuai yang diharapkan oleh guru dan peneliti.
Meskipun masih ada anak-anak yang memperoleh nilai mulai berkembang, yaitu
sebanyak 3 orang anak atau 15% akan tetapi hal tersebut tidak memberikan
pengaruh secara klasikal, dana anak memperoleh nilai berkembang sangat baik
sebanyak 4 orang anak atau 20%, anak tersebut dianggap mampu melebihi
indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.
Secara klasikal telah mencapai keberhasilan sebesar 85%, yang hal ini
berbarti pula bahwa secara umum program kegiatan pembelajaran telah
dilaksanakan dengan baik dan telah berhasil memenuhi kriteria indikator kinerja
yang diterapkan dalam penelitian ini untuk meningkatkan minat belajar anak
melalui alat permainan edukatif secara klasikal. berdasarkan hasil analisis
perhitungan konversi nilai BSB, BSH, MB, dan BB nampak rata-rata anak didik
menunjukan peningkatan belajar anak melalui alat permainan edukatif, dengan
nilai konversi yang mana hasil ini juga menunjukan bahwa kemampuan anak
didik dalam pembelajaran berada pada tingkat perkembangan dengan kriteria nilai
berkembang sangat baik (BSB) dan Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
11. d. Analisis dan refleksi
Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah baik kelemahan yang ada pada
siklus I dapat teratasi dengan baik hal ini menunjukan bahwa meningkatknya
minat belajar anak melalui alat permainan edukatif ini, terlihat dari tercapainya
indikator yang ditetapkan kreatifitas anak yang mencapai 75% antusisme anak
yang meningkat serta perhatian dan kosentrasi anak dalam pembelajaran
membaik. peneliti telah dibantuk kolaborator telah berhasil meningkatkan belajar
anak serta perhatian dan kosentrasi anak dalam proses pembelajaran.
adapun masih ditekan satu atau dua anak yang kurang memperhatikan
peneliti tidak menjadi masalah dalam proses pembelajaran, karena kita tahu
bahwa karakteristi, kemampuan dan daya tangkap anak didik itu, beraneka ragam
peningkatan kualitas anak pada kelompok B TK Tunas Muda Kasimpa Jaya Kec.
Tiworo Selatan semester II Tahun pelajaran 2013 / 2014 telah mengalami
peningkatan sebesar 85% atau 17 anak dari 20 anak, sedangkan anak yang belum
mencapai ketuntasan belajar sebanyak 3 orang anak dan ditindak lanjuti guru
sekolah.
12. B. PEMBAHASAN
berdasarkan deskripsi hasil pengamatan aktivitas anak dalam kegiatan belajar
mengajar pada setiap tema dapat dijelaskan oleh hasil pengamatan pada siklus I
hingga siklus II cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan belajar anak
tersebut menunjukan analisis anak dalam kegiatan belajar melalui alat permainan
edukatif, berdasarkan hasil analisis deskriptif yang dilakukan terhadap anak dalam
meningkatkan minat belajar anak melalui alat permainan edukatif. pada setiap
siklus mengalami peningkatan.
peneliti tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Adapun peningkatan
belajar anak melalui alat permainan edukatif disetiap siklus mengalami
peningkatan yang sifnifikan. Dimana persentase peningkatan sebelum tindakan
hanya mencapai 40% hal ini sangat jauh dari ketuntasan kinerja secara klasikal
yaitu 75% anak didik yang memperoleh nilai berkembang sesuai harapan (BSH
atau X X X). Siklus I mengalami peningkatan minat belajar anak melalui alat
permainan edukatif dari evaluasi awal, yaitu dari 40% (tes awal) menjadi 65%
pada siklus I.
Hal ini mengalami peningkatan sebesar 25% pada siklus I dengan ketuntasan
belajar secara klasikal hanya mencapai 65%. Dsini diketahui bahwa sebelum
tindakan sampai siklus I mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini
disebabkan karena pada awal-awal pertemuan ketertarikan anak masih tinggi
mereka sangat semangat dan antusias terhadap hal yang menyenangkan dalam
proses pembelajaran. Adapun untuk peningkatan dari siklus I ke siklus II juga
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini disebabkan karena adanya
pemberian motivasi selama pelaksanaan siklus II. Sehingga anak cukup antusias
dalam mengikuti pembelajaran, yaitu dari 65% (Siklus I) menjadi 85% dengan
peningkatan sebesar 20%. Sehingga peningkatan belajar anak melalui alat
permainan edukatif sebesar 45% dari evaluasi awal sampai siklus II.
Dengan demikian, belajar anak dengan melalui alat permainan edukatif
mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga penelitian ini cukup sampai
pada siklus II karena ketuntasan indikator kinerja yang telah ditetapkan
sebelumnya telah tercapai yaitu 75% anak didik yang memperoleh nilai
berkembang sesuai harapan BSH atau ( x x x ). Oleh karena itu, kegiatan minat
belajar anak melalui alat edukatif meningkatkan kreatif anak kelompok B TK
Tunas Muda Kasimpa Jaya Kecamatan Tiworo Selatan.