Kode etik merupakan pedoman moral yang dijadikan pegangan oleh suatu kelompok profesi untuk mengarahkan anggotanya bekerja secara profesional dan bermoral. Kode etik dapat berupa kode etik profesi, kode etik pekerjaan, atau kode etik khusus untuk pegawai negeri seperti Pancasila Korpri."

1. KODE ETIK
ISEP ILHAMI

2. • Merupakan suatu sistem norma moral yang
dijadikan pegangan masyarakat tertentu yang
diharapkan tumbuh perasaan WAJIB secara
otonom diwujudkan dalam bentuk
PERNYATAAN ( janji / ikrar/ sumpah )
• Kode etik umumnya dibuat oleh sekelompok
Profesi Tertentu.
KODE ETIK

3. • Selain memiliki kekhusususan atau ketrampilan
kerja namun juga memiliki sistem moral
tertentu.
• Agar para pelaku dalam progfesi itu selalu
diarahkan untuk menghasilkan nilai moral
tertentu dan didasarkan pada perasaan wajib
yang didukung dengan nilai moral tertentu.
KODE ETIK

4. 2 BENTUK KODE ETIK
KODE
ETIK
PASIF
KODE
ETIK
PRAKTIS
KODE
ETIK

5. PENJELASAN
• KODE ETIK PASIF : SEKUMPULAN ETIKA PADA
SEBUAH PROFESI YANG BARU BERHENTI “
DIATAS KERTAS “
• KODE ETIK PRAKTIS : KODE ETIK YANG
DIREALISASIKAN OELH SEORANG ATAU
SEKELOMPOK PROFESIONAL DALAM
MENJALANKAN PROFESINYA.

6. KODE ETIK PROFESI
• ADALAH NORMA YANG DITETAPKAN DAN DITERIMA OLEH
SEKELOMPOK PROFESI YANG MENGARAHKAN DAN
MEMBERI PETUNJUK KEPADA ANGGOTANYA BAGAIMANA
SEHARUS BERBUAT SEKALIGUS MENJAMIN MUTU MORAL
PROFESI DIMATA MASYARAKAT
• MERUPAKAN PRODUK ETIKA TERAPAN KARENA DIHASILKAN
BERDASARKAN PEMIKIRAN ETIS SUATU PROFESI.
• KODE ETIK DAPAT BERUBAH SEIRING DENGAN
PERKEMBANGAN JAMAN
• MERUPAKAN TOLOK UKURAN PERBUATAN ANGGOTA
KELOMPOK PROFESI
• TERTULIS DAN TERSUSUN SECARA RAPI DALAM BAHASA
YANG BAIK

7. MENGAPA KODE ETIK PROFESI PERLU
DIRUMUSKAN SECARA TERTULIS
1. SEBAGAI SARANA KONTROL
2. SEBAGAI PENCEGAH CAMPUR TANGAN PIHAK
LAIN
3. SEBAGAI PENCEGAH KESALAHPAHAMAN DAN
KONFLIK
CONTOH HUBUNGAN : ADVOKAT – KLIEN, DOSEN -
MAHASISWA, DOKTER - PASIEN

8. KODE ETIK PEKERJAAN
• MERUPAKAN SEKUMPULAN KODE ETIK PADA
SUATU PEKERJAAN TERTENTU,

9. PERSAMAAN KODE ETIK PROFESI &
KODE ETIK PEKERJAAN
• SAMA SAMA MERUPAKAN KUMPULAN
RUMUSAN MORAL DALAM MENJALANKAN
SUATU PERBUATAN ATAU KEGIATAN.

10. PERBEDAAN KODE ETIK PROFESI &
KODE ETIK PEKERJAAN
• KODE ETIK PROFESI : DIRUMUSKAN SATU
PAKET OLEH ORGANISASI PROFESI.
• KODE ETIK PEKERJAAN : MENGUMPULKAN
BERBAGAI ETIKA PADA SUATU PEKERJAANN

11. • Bagi PNS( yang memiliki jabatan ) akan
melakukan sumpah jabatan ( Panca Prasetya )
dan janji ( Panca Prasetya )
• MANUSIA INDONESIA : EKA PRASETA PANCA
KARSA.
KODE ETIK PEGAWAI
NEGERI RI

12. PANCA PRASETYA KORPRI
• Tugas pengabdian bukan adalm arti budak,
tapi kepentingan yang lebih besar/ umum itu
yang dilakukan, tidak kepentingan pribadi tapi
untuk kepentingan umum
• Adanya SUMPAH JABATAN adalah untuk
mencegah jangan sampai terjadi
penyalahgunaan jabatan baik dilakukan
sendiri maupun bersama – sama.

13. lanjutan
• Janji tidak hanya diucapkan tapi HARUS
DIHAYATI.
• SUMPAH/JANJI : Merupakan peristiwa moral
yang dialami oleh seseorang yang bersangkutan
dan melalui janjinya itu ia menyatakan tekadnya
seperti yang dinyatakan itu.

14. • PENGAMBILAN SUMPAH PNS :
Demi Allah, saya bersumpah :
Bahwa saya, untuk diangkat menjadi PNS akan setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah.
Bahwa saya akan mentaati segala peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada
saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
Bahwa saya akan senatiasa menjunjung tinggi kehormatan negara,
pemerintah, dan martabat pegawai negeri serta akan senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan saya
sendiri, seseorang atau golongan.
Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus saya rahasiakan.
Bahwa saya akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat
untuk kepentingan Negara.
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI RI

15. • PENGAMBILAN SUMPAH JABATAN :
Bahwa saya , untuk diangkat pada jabatan ini baik langsung maupun tidak
langsung dengan rupa atau dalih apapun juga tidak memberi atau
menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun juga.
Bahwa saya akan setia dan taat kepada Negara Republik Indonesia
Bahwa saya akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau
menurtut perintah harus saya rahasiakan.
Bahwa saya tidak akan menerima hadiah ataupun sesuatu pemberian berupa
apa saja dari siapapun juga yang saya tahu atau patut dapat mengira, bahwa
ia mempunyai hal yang bersangkutan dengan jabatan ataupun pekerjaan
saya.
Bahwa saya dalam menjalankan jabatab ataupun pekerjaan saya, saya senantiasa
akan akan lebih mementingkan kepentingan Negara daripada kepentingan
saya sendiri, seseorang ataupun gologan.
Bahwa saya senantiasa akan menjunjung tinggi kehormatan Negara, pemerintah
dan jabatan yang dipercayakan kepada saya
Bahwa saya akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan semangat untuk
kepentigan Negara.
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI RI

16. • Kami anggota Korps Pegawai Republik Indonesia adalah insan
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME :
1. Setia dan taat yang berdasarkan kepada Pemerintah Republik
Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945
2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta
memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara
3. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas
kepentingan pribadfi dan golongan.
4. Bertekad terus memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia
5. Berjuang dengan jujur menegakkan keadilan serta
meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.
PANCA PRASETYA KORPRI

17. SAPTA PRASETYA KORPRI
• Kami anggota Korps Pegawai republik Indonesia :
1. Adalah warganegara NKRI yang setia kepada Pancasila dan UUD 1945 ,
bertakwa kepada Tuhan YME
2. Adalah pejuang bangsa , taat kepada negara dan pemerintah Republik
Indfonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3. Adalah unsur aparatur negara, abadi negara dan abdi masyarakat yang
selalu mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada
kepentingan pribadi atau golongan
4. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, bersikap jujur ,
bersemangat, bertanggungjawab, serta menghindarkan diri dari
perbuatan tercela.
5. Senantiasa mengutamakan pelayanan kepada masyarakat , berdisiplin
serta memegang teguh rahasia negara dan rahasia jabatan.
6. Mengutamakan persatuan, kesatuan, kesejahteraan masyarakat serta
kesetiakawanan Korps Pegawai RI
7. Senantiasa bekerja keras serta berusaha meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

18. KODE ETIK ADVOKAT
• HUBUNGAN KEPERCAYAAN DAN KONTRAK
• ADVOKAT HARUS MEMBANTU ORANG MISKIN
• ADVOKAT HARUS MEMBELA KLIENNYA
• ADVOKAT HARUS MEMEGANG RAHASIA
KLIENNYA DENGAN SUNGGUH – SUNGGUH
• ADVOKAT DILARANG MENGIKLANKAN DIRI

19. HUMAS PEMERINTAHAN
• UNTUK PENYAMPAIAN INFORMASI
PEMBANGUNAN, PENJELASAN MENGENAI
KEBIJAKSANAAN ATAU TINDAKAN TERTENTU ATAU
KEGIATAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
KEDINASAN.

20. JOHN D. MILLET dalam OSADY
RUSLAN
• DALAM BUKU MILLET YANG BERJUDUL “
MANAGEMENT IN PUBLIC SERVICE THE QUEST
FOR EFFECTIVITE PERFORMANCE MEMILIKI
BEBERAPA KEWAJIBAN UTAMA , YAITU :
1. MENGAMATI DAN MEMPELAJARI KEINGINAN
DAN ASPIRASI YANG TERDAPAT DALAM
MASYARAKAT ( LEARNING ABOUT PUBLIC
DESIRES AND ASPIRATION )

21. LANJUTAN
2. KEGIATAN MEMBERIKAN SUMBANG SARAN
DALAM MENANGGAPI APA YANG SEBAIKNYA
DAPAT DILAKUKAN INSTANSI/ LEMBAGA
PEMERINTAH SEPERTI YANG DIKEHENDAKI
OLEH PUBLIKNYA ( ADVISING THE PUBLIC
ABOUT WHAT IS SHOULD DESIRE )
3. KEMAMPUAN MENGUPAYAKAN TERCIPTANYA
HUBUNGAN MEMUASKAN ANTARA PUBLIK
DENGAN PEJABAT PEMERINTAHAN
(ENSURING SATISFACTORY CONTACT
BETWEEN PUBLIC AND GOVERMENT
OFFICIAL )

22. LANJUTAN
• MEMBERIKAN PENERANGAN DAN INFORMASI
TENTANG APA YANG TELAH DIUPAYAKAN OLEH
SUATU LEMBAGA PEMERINTAHAN YANG
BERSANGKUTAN ( INFORMING ANFD ABOUT
WHAT AGENCY IS DOING )

23. SIKAP KEPRIBADIAN HUMAS
PEMERINTAH
• YAKIN AKAN KEBENARAN PANCASILA
• SETIA DAN TULUS IKHLAS MELAKSANAKAN
TUGAS PEMERINTAHAN
• MILITAN DALAM JIWA, PIKIRAN DAN
PERBUATANNYA
• JUJUR DALAM PERKATAAN DAN PERBUATAN
• BIJAKSANA DALAM PERGAULAN HIDUPNYA
DAN MENJADI CONTOH TELADAN BAGI
SEKELILINGNYA

24. ETIKA DALAM PEKERJAAN
• SCHUMACHER MENGEMUKAKAN 3 HAL
ORANG MELAKUKAN PEKERJAAN :
1. MENYEDIAKAN BARANG DAN JASA YANG
BERMANFAAT
2. MEMAMPUKAN SETIAP ORANG UNTUK
MENGGUNAKAN DAN MENYEMPURNAKAN
BAKAT.
3. MELAKUKAN HAL ITU UNTUK MELAYANI DAN
BEKERJA SAMA DENGAN ORANG LAIN.

25. STANDAR PROFESIONAL yang harus dimiliki
seorang pekerja (ISMANTORO DWI YUWONO )
1. MENGUASAI KEMAMPUAN TEKNIS YANG DIPERLUKAN
DALAM TUGAS
2. MEMILIKI KETRAMPILAN UNTUK MENDATANGKAN SOLUSI
3. MEMILIKI INTEGRITAS YANG MEMBANGUN KEPERCAYAAN
DAN RASA HORMAT
4. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN ORANG BANYAK
SEHINGGA KEBERHASILAN DIBANGUN DARI AKUMULASI
KEBERHASILAN ORANG LAIN
5. BERPANDANGAN KEDEPAN , TIDAK TERLALAIKAN DENGAN
PERMASALAHAN YANG SIFATNYA SEMENTARA DAN JANGKA
PENDEK
6. SELALU BERUSAHA MENGEMBANGKAN KUALITAS PRIBADI
AGAR SESUAI DENGAN MASA DEPAN BESAR YANG
DIRENCANAKAN .

26. ETIKA PEKERJA KANTORAN
DATANG KE KANTOR SEBELUM JAM MASUK
MENINGGALKAN KANTOR MELEBIHI JAM KANTOR
TIDAK MENINGGALKAN KANTOR TANPA IZIN TERLEBIH
DAHULU
JAM KERJA DIGUNAKAN SECARA EFEKTIF
TIDAK MENGGGUNAKAN JAM KERJA UNTUK HAL YANG
TIDAK TERKAIT DENGAN PEKERJAAN
MENJAGA DISIPLIN
DIRI

27. LANJUTAN : ETIKA MASUK KANTOR
MENGUCAPKAN SALAM TERLEBIH DAHULU
TUNJUKKAN WAJAH CERIA
PANDANGLAH SEMUA ORANG YANG ADA
DIRUANGAN DENGAN TULUS IKHLAS
TANYAKAN KABAR BAIK TEMAN YANG
BERDEKATAN DAN SEKANTOR

28. LANJUTAN : ETIKA DALAM PERGAULAN
BERSIKAP SOPAN
SANTUN DAN
RAMAH
USAHAN PAKAIAN
RAPI DAN TIDAK
KEDODORAN
USAHAKAN MODEL
PAKAIAN YANG
SOPAN
PILIHLAH WARNA
YANG TIDAK
MENCOLOK
PILIH MODEL PAKAIAN YANG
TIDAK TERLALU KUNO

29. LANJUTAN : ETIKA DALAM BERBICARA
BERBICARA HARUS MENATAP LAWAN
BICARA
BERKEINGINAN MENYENANGKAN LAWAN
BICARA
MAMPU MENCIPTAKAN RASA HUMOR
MAU MEMUJI LAWAN BICARA
MAMPU MENJADI PENDENGAR YANG
BAIK

30. YANG HARUS DHINDARI DALAM
PEMBICARAAN :
MENGHINDARI KEJELEKAN ORANG LAIN
MEMBICARAKAN HAL YANG SENSITIF
MEMOTONG PMEBICARAAN ORANG LAIN
MENDOMINASI PEMBICARAAN
BANYAK MEMBICARAKAN DIRI SENDIRI

31. HUBUNGAN DENGAN ATASAN :
HORMAT DENGAN ATASAN
MINTALAH SARAN DAN PETUNJUK
BERI MASUKAN DAN SARAN YANG BIJAK
JANGAN SPONTAN MENOLAK PERINTAH ATASAN
JANGAN MEMBUAT MALU ATASAN

32. HUBUNGAN DENGAN REKAN SEKERJA
JANGAN ANGGAP PESAING NAMUN MITRA KERJA
KEMBANGKAN KEBIASAAN SALING MEMBANTU
KEMBANGKAN KEBIASAAN SALING MENGINGATKAN
DAPAT MAMPU MENGELOLA KONFLIK
KEMBANGKAN KEBIASAAN DISKUSI YANG KUAT
JANGAN MENJATUHKAN TEMAN DIHADAPAN ATASAN

33. HUBUNGAN DENGAN BAWAHAN
HARGAI BAWAHAN SEBAGAI MANUSIA YANG BERMANFAAT
JANGAN SELALU MENUNJUKKAN KEKUASAAN
BANGUN HUBUNGAN PERSONAL YANG MESRA
SERING MENANYAKAN KESEHATAB DAN KELUARGANYA
BERIKAN PERINTAH DNA TEGURAN YANG BIJAK

34. PERHATIKAN PENAMPILAN ANDA
MENJAGA SIKAP TUBUH YANG SEIMBANG
MENUNJUKKAN EKSPRESI WAJAH YANG SIMPATIK
MENJAGA KEBERSIHAN DIRI
MENJAGA BAU BADAN DAN MUUT
MENJAGA KESEHATAN SEHINGGA PENAMPILAN PRIMA

35. JAGALAH KREDIBILITAS ANDA
BICARALAH DENGAN JUJUR
TEPATI JANJI
MILIKI RASA TANGGUNG JAWAB TINGGI
JANGAN BERJIWA PENGECUT
JAGA SIKAP LOYAL TERHADAP ORGANISASI

36. PRINSIP DALAM MENJALAN ETIKA
KERJA
MELAKSANAKAN TUGAS SESUAI DENGAN VISI DAN MISI SERTA TUJUAN ORGANISASI
BERORINETASI PADA BUDAYA PENINGKATANMUTU KINERJA
SALING MENGHORMATI SESAMA KARYAWAN
MEMBANGUN KERJASAMA DALAM MELAKSANAKAN TUGAS ORGANISASI
MEMEGANG AMANAH DAN TANGGUNG JAWAB DAN KEJUJURAN
MENANAMKAN DIDIPLIN DAN KEJUJURAN