3. Designed by: JOKO MURSITHO
TRISATYA
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-
sungguh
On my honour I will do my best
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, NKRI,
dan mengamalkan Pancasila.
To do my duty to God, to the Republic of
Indonesia and to carry out Pancasila.
menolong sesama hidup dan ikut serta
membangun masyarakat;
To help all living beings and take part in building
up the society;
menepati Dasadarma.
To obey the Scout Law
4. MORAL CODE
A Scout is:
1. Reverent towards God.
2. Loving to the nature and
affective to his fellow man
3. A courteous and knight
patriot
4. Obedient and keen on
consultation and
deliberations.
5. Willing to help and firm.
6. Diligent, skillful and cheerful
7. Thrifty, accurate and simple
8. Discipline, brave and faithful
9. Responsible and trustworthy
10. Clean in thought, word and
deed.
5. 1. Prinsip kerahmatan.
Menyadari kebenaran nilai
satya dan darma, sebagai
pedoman hidup di keluarga,
dalam pergaulan
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara; dengan tetap
berpedoman pada agama
yang dianutnya.
6. 2. Prinsip keteladanan.
Satya dan darma itu
dicontohkan dari
pemimpin, mulai dari
Ketua Majelis
Pembimbing, Ketua
Kwartir, Andalan, Pelatih
Pembina, dan Pembina
Pramuka kepada peserta
didik dan masyarakat.
7. 3. Prinsip kemanfaatan/
kemaslahatan.
• Satya dan darma
didasarkan atas prinsip
mengutamakan
kepentingan dan
kemanfaatan bagi
pendidikan kepramukaan
khususnya, dan pada
masyarakat Indonesia serta
Dunia pada umumnya.
8. 4. Prinsip Rasionalitas dan
Keilmuan.
Satya dan darma dilaksanakan
secara rasional dengan
memperhatikan dan
memanfaatkan secara
proporsional ilmu pengetahuan
dan teknologi yang
memungkinkan.
9. 5. Prinsip Strategis.
Satya dan darma
didasarkan atas prinsip
pencapaian visi dan misi
bangsa dan negara dalam
pencapaian tujuan, yakni
membentuk masyarakat
yang sejahtera, adil,
makmur, materiel, dan
spirituil, dalam naungan
Tuhan Yang Maha Esa.
10. 6. Prinsip Kontinyuitas.
• Satya dan darma tidak dilakukan
sesaat, tetapi seumur hidup dan
terus- menerus secara
berkesinambungan
dilaksanakan baik sendiri-
sendiri melalui Gerakan
Pramuka, atau melalui
pergaulan di manapun kita
berada.
11. 7. Prinsip Fleksibilitas.
Satya dan darma
dibudayakan atas prinsip
memberi kemungkinan pada
pengembangan dan
penyesuaian dalam
pelaksanaannya sesuai
dengan pranata sosial yang
ada, dan kondisi serta
situasi yang dihadapi.
12. 8. Prinsip Efisiensi dan
Efektivitas.
Satya dan darma didasarkan
pada prinsip memperhitungkan
asas-asas efisiensi dan efektivitas
sesuai dg kemampuan,
ketersediaan dana dan personal,
serta menghindari hal-hal yang
tumpang-tindih (overlapping)
dan pemborosan.
13. 9. Prinsip menggembirakan,
menyehatkan.
Satya dan darma didasarkan
atas prinsip gembira tetapi
sehat jasmani dan rohani.
10. Prinsip memudahkan.
Satya dan darma
dilaksanakan dg penuh
keikhlasan, kegembiraan,
dlm suasana kekeluargaan,
mulai dari pucuk
pimpinan, sampai akar
rumput.