SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
EKONOMI INTERNASIONAL
RESUME
DOSEN PENGAMPU ADE FAUJI, SE.,MM
Oleh :
Selvi Yoneta Sampouw
NIM 11150825
Kelas :
6L-MKP
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas EKONOMI INTERNASIONAL ini , salawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah
mengarahkan kita kejalan yang lurus, yakni addinul islam.
Resume ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti
proses belajar mengajar antara mahasiswa dan dosen di UNIVERSITAS BINA BANGSA.
Selama penyusunan dan pembuatan ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis menyadari bahwa
penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah memberikan
manfaat bagi Tim Penulis. Akhir kata Tim Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangunakan Tim Penulis terima dengan senang
hati.
Serang, 17 Mei 2018
Penulis
2
PENDAHULUAN
Perkembangan hubungan antar negara dewasa ini terutama pasca Perang Dingin diwarnai
dengan isu-isu yang bersifat high politics seperti isu ekonomi, sosial, budaya, lingkungan,
HAM dan teknologi informasi. Salah satu perkembangan yang cukup menarik untuk dipelajari
adalah permasalahan hubungan antar negara dalam kaitannya dengan hubungan perdagangan
antar negara.
Perdagangan antar negara terjadi karena masing-masing negara tidak secara penuh mampu
memenuhi kebutuhan dalam negerinya karena keterbatasan sumber daya yang ada. Perlu
terdapat suatu aturan yang disepakati bersama untuk menghindari konflik dan menciptakan
saling untung antara pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan. Dibutuhkan kesepakatan
alat pembayaran dalam perdagangan internasional antar negara-negara untuk mencapai
kesepakatan penggunaan sistem nilai tukar mata uang untuk memudahkan proses perdagangan
yang dilakukan.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA EKONOMI INTERNASIONAL
• Adanya perbedaan harga barang diberbagai negara.
• Perbedaan dalam pendapatan serta selera.
• Faktor permintaan dan penawaran.
• Memperoleh keuntungan.
• Perbedaan sumber daya yang dimiliki.
• Perbedaan kualitas penduduk ditinjau dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, dan
budaya.
• Berkembangnya sistem komunikasi dan sarana transportasi.
• Adanya spesialisasi produksi
3
PENGERTIAN EKONOMI INTERNASIONAL MENURUT BEBERAPA AHLI
 Harry Waluya:
Aplikasi dari ilmu ekonomi mikro dan ekonomi makro yang khusus mempelajari
masalah hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya.
 Nopirin:
Ilmu ekonomi biasa yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna
memenuhi kebutuhan manusia, di mana problematikanya berada dalam lingkup internasional
 Stefan H Robbock dan Kenneth Simmonds:
a field of management training deals with the special features of business activities that
cross national boundaries. These activities may be movements of goods, services, capital or
personnel; transfer of technology, informations or data; or even the supervision of employees.
KESIMPULAN PENGERTIAN EKONOMI INTERNASIONAL
• Ekonomi internasional mempelajari tentang hubungan ekonomi antar negara yang
berkaitan dengan alokasi sumber daya yang ada sebagai dampak langsungnya yang
dijalankan melalui mekanisme perdagangan, investasi dan kerjasama internasional.
• Ekonomi internasional juga berkaitan dengan kebijakan yang mengaturnya baik dalam
negeri berupa kebijakan ekonomi internasional dan kebijakan internasional seperti
sistem moneter dan sistem pajak yang diatur dalam lembaga internasional seperti WTO
dan IMF.
RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL
• Perdagangan internasional melalui perpindahan barang, jasa dari suatu negara ke negara
yang lainnya (transfer of goods and services).
• Perdagangan internasional melalui perpindahan modal melalui investasi asing dari luar
negeri kedalam negeri (transfer of capital).
• Perdagangan internasional melalui perpindahan tenaga kerja yang berpengaruh
terhadap perndapatan negara melalui devisa dan juga perlunya pengawasan mekanisme
perpindahan tenaga kerja (transfer of labour).
4
• Perdagangan internasional yang dilakukan melalui perpindahan teknologi yaitu dengan
cara mendirikan pabrik-pabrik dinegara lain (transfer of technology).
Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi tentang kepastian
adanya bahan baku dan pangsa pasar (transfer of data).
• Mobilitas faktor produksi (tenaga kerja dan modal)
• Sistem keuangan
• Perbankan
• Bahasa
• Kebudayaan
• Politik
Permasalahan Ekonomi Internasional
• Meningkatnya proteksi perdagangan negara-negara dengan membentuk blok
perdagangan seperti Uni Eropa, Blok Perdagangan Amerika Utara (NAFTA), Blok
Perdagangan Amerika Serikat dengan Australia dan Selandia Baru (ANZUS) serta blok
perdagangan Asia Timur yang dipelopori oleh Jepang.
• Permasalahan kemiskinan di Negara Dunia Ketiga yang timpang dengan kesejahteraan
di negara-negara maju
• Kesiapan dan ketidaksiapan negara-negara yang menghadapi pasar bebas di kawasan.
• Fluktuasi nilai tukar mata uang negara-negara dalam sistem moneter yang mengambang
yang dapat mengguncang perekonomian domestik suatu negara.
• Persaingan Dolar Vs Euro sebagai mata uang dunia.
5
MANFAAT EKONOMI INTERNASIONAL
• Memperluas lapangan kerja
• Untuk memenuhi kebutuhan akan barang/jasa
• Dapat memperoleh barang/jasa dengan harga yang lebih murah
• Mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri.
• Merupakan sumber pendapatan bagi negara.
• Memperoleh manfaat dari adanya spesialisasi dalam bentuk keunggulan komparatif dan
peningkatan kemakmuran.
• Meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi, yang pada dasarnya bersumber
pada skala ekonomis dalam proses produksi, teknologi baru, dan rangsangan bersaing
• Meningkatkan perluasan pasar (produksi-konsumsi).
• Meningkatkan proses tukar-menukar antarnegara.
• Mendorong terjadinya persaingan sehat yang pada gilirannya menimbulkan
perkembangan teknologi.
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
atas dasar kesepakatan bersama
• Perdagangan antara dua negara atau lebih yang saling menguntungkan
FAKTOR – FAKTOR TERJADINYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Sumber daya alam (SDA)
• Selera
• Penghematan biaya produksi (efisiensi)
• Tingkat teknologi
• Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
6
• Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
• Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi.
• Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
• Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
• Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Memperoleh Devisa
• Memperluas Kesempatan Kerja
• Menstabilkan Harga-Harga
• Meningkatkan Kualitas Konsumsi
• Mempercepat Alih Teknologi
MANFAAT MENURUT SUDORNO SUKIRNO
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
• Memperluas pasar dan menambah keuntungan
• Transfer teknologi modern
7
TEORI KEUNGGULAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory) Adam Smith
– Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak apabila negara tersebut
mampu memproduksi lebih banyak barang dari negara lain, dengan
menggunakan sumber daya produksi yang sama. Dengan keunggulan itu
mereka akan memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional.
• Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantedge Theory) David Ricardo
– Suatu negara dapat melakukan perdagangan internasional meskipun tidak
memiliki keunggulan mutlak, yakni dengan berspesialisasi pada barang yang
memiliki kekurangan yang kecil dibandingkan dengan produksi barang lain.
DAMPAK TERHADAP PRODUKTIFITAS DAN KONSUMSI NEGARA YANG
BERSANGKUTAN
• Menurunkan biaya produksi melalui kenaikan tingkat produksi (skala ekonomi)
• Meningkatkan produktifitas pekerja karena adanya spesialisasi
• Meningkatkan kemampuan konsumsi masyarakat
• Meningkatkan pilihan barang konsumsi masyarakat
WUJUD HUBUNGAN PERDAGANGAN ANTAR NEGARA
• Ekspor  hubungan dagang melalui penjualan barang yang dihasilkan di suatu negara
ke negara lain.
• Impor  hubungan dagang dengan cara membeli barang dari luar negeri untuk
kebutuhan dalam negeri
8
DEVISA dan KURS
Devisa adalah Segala mata uang asing yang beredar dalam negeri suatu negara dan memiliki
catatan kurs resmi di bank sentral. Beberapa fungsi devisa yakni :
• Alat tukar internasional
• Alat pembayaran luar negeri
• Alat stabilisasi mata uang suatu negara
Sumber penerimaan devisa yakni dari :
• Ekspor barang dan jasa
• Pinjaman luar negeri
• Bunga atau pendapatan investasi
Kurs ( Nilai Tukar Valuta Asing )
Kurs adalah Jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan satu satuan
mata uang asing, Nilai kurs dapat berubah tergantung permintaan dan penawaran.
• Kurs Jual  kurs valas yang digunakan jika bank/money changer menjual valas kepada
nasabah
• Kurs Beli  kurs valas yang digunakan ketika bank/money changer membeli valas dari
nasabah
Fungsi Kurs
• Pembayaran antar negara dan Pertukaran barang dan jasa
• Mengukur kekayaan dan Menimbun kekayaan
• Cadangan moneter
9
Contoh Perhitungan Kurs
Mata Uang Kurs Jual Kurs Beli
USD 12100 11500
SGD 8000 7600
HKD 1560 1480
JPY 138 128
GBP 17300 16360
AUD 7640 7220
THB 350 290
EUR 15460 14660
ABSOLUTE ADVANTAGE THEORY
• Asumsi
– Hanya ada dua negara yang akan saling berdagang, misal negara X dan Y
– Hanya ada dua barang yang dapat dihasilkan, misal barang A dan B
– dalam menghasilkan barang-barang tersebut hanya ada 1 input yang
dipergunakan yaitu tenaga kerja dengan asumsi TK ini dalam suatu negara
bersifat homogen atau mempunyai mobilitas yang sempurna. Untuk antara
negara TK immobile.
• Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri untuk spesialisasi dalam menghasilkan
barang yang mempunyai keunggulan absoluy. Barang ini akan di ekspor, sebalknya
negara tersebut akan mengimpor barang yang apabila dihasilkan sendiri tidak
mempunyai keunggulan absolu. (absolute disadvantage)
10
• Barang yang memiliki keunggulan aboslut bila barang tersebut dihasilkan secara lebih
murah dibanding dihasilkan negara lain atau lebih efisien. Efisien disini ditunjukkan
oleh lebih sedikitnya input yang digunakan atau lebih banyaknya output yang
dihasilkan dari sejumlah input tertentu. dapat saling menguntungkan
• Syarat terjadinya perdagangan
– Masing –masing negara mempunyai keunggulan absolute yang berbeda
– Harga internasional harus saling menguntungkan (dasar tukar internasional
harus berada di antara 2 dasar tukar domestik)
• Keunggulan absolut
– Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A
– Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang B
• Spesialisasi
– Negara X spesialisai pada barang A
– Negara Y spesialisai pada barang B
• Perdagangan
– Negara X mengekspor barang A
– Negara Y mengekspor barang B
COMPARATIVE ADVANTAGE THEORY DAVID RICARDO
• Teori ini menyempurnakan teori Adam Smith. Untuk kasus negara yang tidak
mempunyai keunggulan absolut menurut Adam Smith tidak bisa melakukan
perdagangan. Menurut David Ricardo ada kemungkinan untuk saling berdagang.
11
• Kritik terhadap Adam Smith : suatu negara berspesialisasi karena teknologi maju, yang
memiliki teknologi maju adalah negara maju yang lebih efisien, maka negara sedang
berekembang tidak bisa berdagang,
• Kasus 2 negara tidak bisa berdagang menurut Adam Smith, menurut David Ricardo
bisa berdagang asalkan masig-masing negara memiliki keunggulan komparatif
X Y
A 5 6
B 9 10
• Menurut tabel diatas berdasar teori Adam Smith kedua negara tidak bisa berdagang.
• Menurut teori David Ricardo bisa
Negara X
• Keunggulan komparatif
– Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A = 5/6 usaha negara Y
– Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B = 9/10 usaha negara Y Negara
Y
 Negara X lebih efisien dibanding negara Y
• Efisien
– Barang A = 5/6 x 100% = 83,3%
– Barang B = 9/10 x 100% = 90 %
 Lebih efisien barang A  negara X mempunyai keunggulan komparatif pada barang A.
Negara Y
• Keunggulan komparatif
– Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A = 6/5 usaha negara X
12
– Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B = 10/9 usaha negara X
 Negara Y kurang efisien dibanding negara X
• Efisiensi
– Barang A = 6/5 x 100% = 120%
– Barang B = 10/9 x 100% = 110 %
 Negara Y kurang efisien, mana yang inefisiennya paling kecil. Negara Y mempunyai
comparative disadvantage paling kecil pada barang B.
MODEL KLASIK DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UANG
• Perkembangan pertama dari model klasik adalah perubahan dari tenaga kerja yang
diperlukan per komoditi menjadi komoditi dalam harga moneter.
• Nilai domestik masing-masing barang ditemukan dengan mengalikan jumlah tenaga
kerja dengan upah. Jika suatu negara melakukan autarki.
• Jika melakukan perdagangan maka menggunakan nilai tukar atau kurs.
Tabel Biaya Produksi TK per unit Barang
Negara
X YBarang
A 12 13
B 7 10
C 11 8
D 12 14
E 15 9
13
F 2 16
G 18 18
• Kesimpulan :
– Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A, B, D, F
– Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang C, E.
– Barang G indiferens di antara negara X dan Y
Dengan tabel yang sama, namun untuk biaya produksi per unit barang
• Informasi :
– Upah Negara X = 1 USD/tk
– Upah Negara Y = 1 AUSD/tk
• Jika informasi hanya seperti pada tabel 4 maka belum bisa dapat disimpulkan
• Perlu adanya kurs/nilai tukar
– USD……. = AUSD …………
Biaya produksi USD per unit barang
• Informasi :
– Upah Negara X = 1 USD/tk
– Upah Negara Y = 1 AUSD/tk
– 1 USD = 1 AUSD
– Dibutuhkan data upah dan nilai tukar di kedua negara
– Contoh ini nilai tukar barang antara negara X dan Y adalah 1 dibanding
1sehingga nilai dalam tabel tetap, jika berbda maka angka dalam tabel alan
berubah
• Jika terjadi perubahan nilai tukar karena devaluasi di negara X dari 1 USD = 1 AUSD
menjadi 1UASD = 1,5 USD
14
• Tabel 6 diperoleh dari tabel 4dengan menyesuaikan nilainya di negara Ykarena
adanya devaluasi di negara X. yang mana negara Y nilainya menjadi naik bila
dinyatakan dalam USD (dikalikan 1,5)
• Bila dinyatakan dalam AUSD maka di negara X nilainya berubah menjadi lebih kecil
(dikalikan 2/3)
Biaya Produksi USD per unit Barang
Negara
X YBarang
A 12 19,5
B 7 15
C 11 12
D 12 21
E 15 13,5
F 2 24
G 18 27
• Kesimpulan :
– Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A, B, C, D, F, G
– Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang E
– Tujuan devaluasi untuk memperluas ragam barang yang dapat diekspor dan
mengurangi barang yang diimpor
– Keunggulan absolut tidak lestari karena adanya pengaruh kebijakan negara
lain
15
DEVALUASI
• Devaluasi adalah kebijaksanaan pemerintah berupa menurunkan nilai mata uang
sendiri terhadap nilai mata uang negara lain.
• Tujuan devaluasi memperluas ragam barang yang diekspor dan menurunkan impor.
• Dampak devaluasi “
– Ekspor naik (jika produksi dalam negeri telah siap sebelum devaluasi
diumumkan)
– Impor turun
– Menarik investasi asing
– Meningkatkan kesempatan kerja
– Harga impor naik (imported inflation)
Contoh Soal
Analisis berdasarkan teori dari Adam Smith dan David Ricardo, apakah negara X dan Y bisa
melakukan perdagangan.
NEGARA
BARANG
X Y
A 5 10
B 6 18
Negara X
• Keunggulan komparatif
– Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A = 5/10 usaha negara Y
16
– Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B = 6/18 usaha negara Y Negara
Y
 Negara X lebih efisien dibanding negara Y
• Efisien
– Barang A = 5/10 x 100% = 50 %
– Barang B = 6/18 x 100% = 30 %
 Lebih efisien barang B  negara X mempunyai keunggulan komparatif pada barang B.
Negara Y
• Keunggulan komparatif
– Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A = 10/5 usaha negara X
– Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B = 18/3 usaha negara X
 Negara Y kurang efisien dibanding negara X
• Efisiensi
– Barang A = 10/5 x 100% = 200%
– Barang B = 18/3 x 100% = 300 %
 Negara Y kurang efisien, mana yang inefisiennya paling kecil. Negara Y mempunyai
comparative disadvantage paling kecil pada barang A.
Berdagang atau tidak ? Karena rasio X dan Y berbeda ½ tidak sama degan 1/3  bisa
berdagang, dimana negara X mengekspor barang B dan negara Y mengekspor barang A
Teori Modern Perdagangan Internasional
The propotional factors Theory by Eli Heckscher dan Bertil Ohlin
Teori H-O: perbedaan opportunity cost antara satu negara dengan negara lain mengakibatkan
perdagangan antar negara terjadi. Jadi yang menentukan adalah faktor produksi (endowment
factor) dari masing-masing negara.
17
Negara-negara yang memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah dalam
memproduksi suatu barang akan melakukan spesialisasi dan mengekspor barang tersebut. Dan
sebaliknya untuk negara-negara yang fakt0r produksinya langka dan mahal.
• Isocost dan Isoquant
• Dengan cost tertentu diperoleh produk yang maksimal, atau dengan cost minimal akan
diperoleh sejumlah produk tertentu.
0 15105
60
40
20
+
+
+
+
TenagaKerja
Mesin
A
C
B
D
ISOCOST $ 600
ISOCOST $ 400
ISOQUANT 100 unit pakaian
ISOQUANT 150 unit pakaian
ASUMSI 2x2x2 dari Teori HO
1. Perdagangan international terjadi antar 2 negara misal RI dg Jepang
2. Masing-masing negara memproduksi 2 macam barang yang sama (misal 100 unit
pakaian dan 20 unit radio)
3. Masing-masing negara menggunakan 2 macam faktor produksi, yaitu tenaga kerja dan
mesin, tetapi dengan jumlah /proporsi berbeda.
Perbandingan faktor produksi
(Grafik perbedaan faktor produksi yang dimiliki masing-mading negara)
18
0
40-
20-
10-
30-
60-
50-
5 10 15
-
-
-
ISOCOST $ 600
ISOCOST $ 400
Tenaga Kerja
Mesin.
Negara 1(Indonesia)
0
20-
30-
20 40 60
-
-
--
Negara 2(Jepang)
Tenaga Kerja
Mesin.
ISOCOST $ 600
ISOCOST $ 600
Gain On Trade berdasarkan Teori H-O
(Asumsi 2 x 2 x 2)
NEGARA INDONESIA JEPANG
Barang Pakaian Radio Pakaian Radio
F. Produksi T. Kerja Mesin T.Kerja Mesin
Proses
Produksi
P. Karya P. Modal P. Karya P.Modal
Proporsi F.
Produksi
60 TK
(banyak)
15 Mesin
(kurang)
30 TK
(kurang)
60 Mesin
(banyak)
Isoquant 100 unit 20 unit 100 unit 20 unit
19
Isocost $400 $600 $600 $400
Unit Cost $ 4
(murah)
$ 30
(mahal)
$ 6
(mahal)
$ 20
(murah)
Perbedaan Harga Produksi menurut Teori H-O
0
50-
40-
10-
20-
60-
30-
5 10 3015 20
5
40 50 60
Isoquant 100 unit pakaian
Isocost $ 600
Isocost $ 400
+
+
+
+
A
D
C
B
Grafik yang menunjukkan bagaimana terjadinya perbedaan harga barang sejenis
karenaadanya perbedaa proporsi/ jumlah faktor produksi, shg terjadi perdagangan
international
T. Kerja
KELEMAHAN TEORI H-O
Pada kenyataannya walauun jumlah/proporsi faktor produksi ysng dimiliki oleh masing-
masing negara adalah sama,(yang menurut teori H-O tidak akan terjadi perdagangan
international), ternyata bisa jua terjadi perdagangan itu.
Teori G. Harbeler menjelaskan dengan :
1. Perbedaan kemampuan berpsoduksi masing-masing negara ditunjukkan oleh PPC-
nya(Production Possibility Curvenya)
2. Perbedaan selera konsumen masing-mading negara yang ditunjukkan oleh IC-nya
(indefference curve-nya)
20
TEORI OPPORTUNITY COST dari G. HARBERLER
Opportunity Cost digambarkan sebagai Production Possibility Curve (PPC), yang
menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu negara dengan
sejumlah faktor produksi secara fullemployment. Dalam hal ini bentuk PPCakan tergantung
pada asumsi tentang opportunity cost yang digunakan, yaitu PPC Constant cost dan PPC
Increasing Cost
Produksi berdasarkan PPC (Constant Cost)
Produksi MRT
N T
40
32
24
16
8
0
0
1
2
3
4
5
8N/1T
8N/1T
8N/1T
8N/1T
8N/1T
8N/1T
GAIN FROM TRADE dengan PPC Constant Cost
8
1
6
2
4
3
2
4
0
-
-
-
541 3
0
+
+
B(16N,4T)
A
IC
IC
1
T
N
21
Negara X memiliki PPc Constant cost dg kombinasi produksi 40 N atau 5 T atau MRT 8 N =
1 T. Pola konsumsi konsumen di negara X berada di titik singgung antara IC dan PPC, yaitu
titik A dg konsumsi 8 unit barang N dan 4 unit barang T. Karena MRT atau DTDN berlaku 8
N = 1T, maka utk memperoleh 4 unit barang T hrs dikorbankan 4 x 8 N = 32 N. Jika dipasar
luar negeri berlaku 6 N = 1 T, maka bagi konsumen negara X utk memperoleh 4 unit barang T
hanya diperlukan utk ekspor sebanyak 4 x 6 N = 24 N. Dengan melakukan pertukaran luar
negeri atau meng ekspor 24 unit barang N maka PPC bergeser menjadi PPC1 dan IC bergeser
menjadi IC1. Akibatnya titik singgung A bergeser menjadi titik B dengan kombinasi konsumsi
16 unit barang N dan 4 unit barang T.
Sebelum Perdagangan LN :
1. UK dan As masing- masing memiliki kemampuan produksi yg sama yg ditunjukkan
oleh PPC Increasing cost yg sama yaitu NT.
2. UK konsumennya lebih suka brg N, shg IC1
1 lbh dekat pd sumbu N dan menyinggung
NT pd titik B. Sedangkan konsumsi brg N sebanyak O- N1
1 dan brg T sebanyak OT1
1.
3. Di AS, konsumennya lebih menyukai brg T, shg IC2
1 lebih dekat pada sumb T dan
menyinggung NT di titik C. Adapun konsumsi konsumsi barang N sebanyak O- N2
1
dan barang T sebanyak O- T2
1.
4. Harga N lbh mahal dinegara UK tetapi lebih murah di negara AS. Harga T lebih
murah dinegara UK tetapi lebih mahal di negara AS
5. Maka Uk akn mengipor barang N dan menekspor barang barang T. Dan As akan
mengekspor barang N dan menimpor barang T.
Offer Curve Negara “A”
A
x
x
IC1
1 IC1
2
IC2
1
IC2
2
P.
Internation
al
x
x
C1
C
B1
B
x
N1
1
N1
2
N1
N2
1
N2
2
T1T1
1
T2
1
T2
2
T1
2
22
1. Spesialisasi produk N adalah kain
2. Total output adalah N1
3. Tk. Konsumsi pd titik Ea1 adalah titik singgung antara garis harga Pa1 dengan IC1
4. Kombinasi konsumsi pada Ea1 adalah na1 dan ta1
5. Pada harga Pa, konsumsi dalam negeri sebesar 0a- na1 dan ekspor sebesar N1 – na1
6. Ekspor N (kain) oleh Indonesia (N1- na1) < permintaan Jepang (0b-nb).
7. Karena ekspor N (kain) oleh Indonesia < permintaan Jepang, maka harga kain naik
dari Pa1 ke Pa2.
8. Setelah kenaikan harga, tk. Konsumsi pada titik Ea ada di titik singgung antara garis
hsrga Pa2 dan ICa2
9. Jika titik Ea dihubungkan dengan titik Ea2, maka akan terbentuk offer curve A
x
x
IC a1
IC a2
na2
ta1
na1
Ea2
Ea1
ta2
Pa1
Pa2
Oa T2T1
23
x
IC b2
IC b1
ta1
Eb1
tb1
Eb2
Oa T2T1
x
OfferCurve B
nb1
N2
nb2
N1
tb2
Offer curve negara B
1. Spesialisasi produk T adalah radio
2. Total output T2
3. Tk. Konsumsi pada titik Eb1 adalah titik singgung antara garis harga Pb1 dan ICb1
4. Kombinasi konsumsi pada Eb1 adalah nb1 dan tb1
5. Pada harga Pb1 , konsumsi dalam negeri sebesar 0b1- tb1 dan ekspor sebesar T1 – tb1
6. Ekspor T (radio) oleh Jepang (T1- tb1) > permintaan Indonesia (0a-ta1).
7. Karena ekspor T (radio) Jepang > permintaan Indonesia, maka harga radio turun dari
Pb1 ke Pb2.
8. Setelah penurunan harga tk.konsumsi pada titik Eb2 ada di titik singgung antara garis
harga Pb2 dan ICb2
9. Jika titik Eb1 dihubungkan dengan titik Eb2, maka akan terbentuk offer curve B
24
Na1
Tb1
na1
nb2
x
x
ta2
Ta1
x
xtb2
tb1
na2
Ob Jepang
Ob Indonesia
Ea1b2
Ea1
KESIMPULAN
1. Penawaran atau ekspor barang N (kain) Indonesia sebesar Na1 – na1 adalah lebih kecil
daripada permintaan atau impor barang N (kain) sebesar )b – nb oleh Jepang,
sehingga harga barang N(kain) akan naik yan dicerminkan oleh pergeseran garis
harga Pab1 menjadi Pa1b2 dan penurunan Ea1 menjadi Ea 2b2.
2. Penawaran atau ekspor barang T (radio) Jepang sebesar Tb1- tb1 adalah lebih besar
daripada permintaan atau impor barang T (radio) sebesar 0a – ta1 oleh Indonesia,
sehingga harga barang T (radio) akan turun yang dicerminkan oleh pergeseran garis
harga Pab1 menjadi Pa1b2 dan penurunan Eb1 menjadi Ea1b2
3. Pada titik Ea1b2 ternyata :
(a) Ekspor barang N (kain) Indonesia akan sama dengan impor N (kain) Jepang. Dengan
kata lain Na1 – na2 = 0b – nb2.
(b) Ekspor barang T (radio) Jepng akan sama dengan impor T (radio) Indonesia. Dengan
kata lain Tb1 – tb2 = 0a – ta2
Analisa manfaat perdagangan international menurut Edgeworth- Bowley
25
KETERANGAN
1. Titik-titik A, B, C, D, dan E merupakan titik pototng atau titik singgung yang
kemungkinan pertukaran atau pergagangan internationalnya terjadi antara negara I yang
mempunyai titik awal O1 dengan negara II yang mempunyai titik awal 02
2. Dilihat dari negara I dengan titik awal 01maka:
(a) Titik A = D=E karena ketiganya berada pada UC1
1.
(b) Titik B berada pada IC1
2.
(c) Titik C berada pada IC1
3
Karena IC1
3 >IC1
2 > IC1
1, maka C > B >A, D atau E.
3. Dilihat dari negara II dengan titik awal 02,, Maka :
(a) Titik A = C = E karena ketiganya berada pada IC2
1.
(b) Titik B berada pada IC2
2
(c) Titik D berada pada IC2
3
Karena IC2
3 > IC2
2 > IC2
1, maka D> B >A, C atau E
4. Bila pertukaran/ perdagangan international bergeser dari titik A ( yang berada pada IC1
1
dan IC2
1) ke titik C (yang berada pada IC1
3 dan IC2
1 maka:
Negara I akan sangat beruntung ( karena IC1
3 > dari pada IC1
1, sedangkan negara II tidak
untung/rugi ( karena titik A dan C sama-sama berada pada IC2
1).
5. Titik D ( yang berada pada IC1
1 dan IC2
3 maka:
x
x
Gx
x
x
C
B
D
F
E
A
Y1
X1
01
02
IC1
3
IC2
2
IC2
4
IC2
3
IC1
4
IC1
2
Y1
1
Y2
1
IC2
0
IC1
0Y1
2
Y2
2
X1
2
X1
1
26
* Negara II akan sangat beruntung ( karena IC2
3 > dari pada IC2
1), sedangkan Negara I tidak
untung / rugi (karena titik A dan D sama-sama berada pada IC1
1).
6. Titik B ( yang berada pada pada IC1
2 dan IC2
2) maka:
* Negara I dan II akan sama-sama untung karena IC1
2 >IC1
1 dan IC2
2 > IC2
1). Untuk
bergeser dari titik A ke titik B, maka Negara I akan mengekspor barang Y sebanyak Y1
1 – Y1
2
untuk dapat mngimpor barang X sebanyak X1
1 – X1
2, sedangkan negara II akan mengekspor
barang X sebanyak X2
1 – X2
2 untuk dapat mengimpor barang Y sebanyak Y2
1 – Y2
2.
7. Titik F ( yang berada pada IC1
0 dan IC1
1), maka:
* Negara I akan rugi (karena IC1
0 < IC1
1), sedangkan negara II akan sangat beruntung (
karena IC2
4 > IC2
3).
8. Titik G (yang berada pada IC2
0 dan IC1
4), maka:
* Negara I akan sangat beruntung ( karena IC1
4 > daripada IC1
3), sedangkan negara II akan
rugi ( karena IC2
0 < dari IC2
4).
9. Ruang A-C-E-D-A adalah GAIN FROM TRADE AREA
27
KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL
Jenis – Jenis Kebijakan
1. Kebijakan Perdagangan Internasional:
Kebijakan perdangan Internasional mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening
yang sedang berjalan (Current Account). Jenis Kebijakan ini misalnya tarif terhadap
impor,bilateral trade agreement, state trading, dll.
2. Kebijakan pembayaran Internasional :
Meliputi tindaKebijakan Bantuan Luar Negri : tindakan / kebijakan permerintah
berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman(loans) yang bertujuan untuk membantu
rehabilitasi serta membangun atau bantuan militer terhadap negara lain.
3. Kebijakan Bantuan Luar Negri:
tindakan/kebijakan permerintah berhubungan dengan bantuan (grants),
pinjaman(loans) yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi serta membangun atau bantuan
militer terhadap negara lain.
TUJUAN KEBIJAKAN
1. Autarky: Bermaksud untuk menghindari dari pengaruh negara lain baik pengaruh
ekonomi politik maupun militer.
2. Kesejahteraan (Walfare) : Dengan menghilangkan halangan perdagangan internasional
(tarif,quota,dll) yang berarti free trade.
3. Proteksi :Untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang import.
4. Balance Of Payment (BOP)/ Keseimbangan neraca pembayaran: biasanya kebijakan
ini berbentuk pengawasan devisa ( Exchange Control). Pengawasan devisa tidak hanya
mengatur/mengawasi lalu lintas barang tetapi juga modal.
MACAM – MACAM KEBIJAKAN INTERNASIONAL
a. Tariff c. Subsidy
b. Quota d. Non tariff barriers
Tarif
A tax imposed by a governemnt on either export or import
adalah pembebanan pajak/custom duties terhadap barang yang melewati batas suatu
negara (expor atau impor)
Jenis Tarif :
Ad Valorem : Tingginya dinyatakan dari persentase nilai barang.
28
Specific Duties: Tingginya dinyatakan dari ukuran fisik.
Specific Ad Valorem/Compound Duties : Kombinasi dari kedua jenis tarif diatas.
Konsumen Surpluss
Demand: Jumlah barang yang bersedia dibeli oleh konsumen dengan harga tertentu. Semakin
tinggi harga semakin rrendah jumlah yang bersedia dibeli (permintaan ) demikian sebaliknya
Consumer suplus is: the difference between the amount consumers are willing to pay to
purchase a given quantitiy of goods and the amount they have to pay to purchase those goods
Insert grafik
Produsen Surpluss
Supply : Jumlah barang yang bersedia ditawarkan oleh produsen dengan harga tertentu.
Semakin tinggi harga semakin banyak yang bersedia ditawarkan demikian sebaliknya (suply)
Producer surplus is the difference between the price paid in the market for a good and the
minimum price required by an industry to produce and market that good
Insert grafik
Alasan Pembebanan Tarif
1. Memperbaiki dasar tukar (Terms Of Trade):
2. Infant-Industry: Perlindungan terhadap persaingan industri di luar negeri yang lebih
besar dan maju.
3. Diversifikasi: Makin banyak jenis barang yang dihasilkan oleh suatu negara, ekonomi
negara tersebut akan semakin stabil.
4. Employment: Pembebanan tarif akan mengakibatkan turunnya import dan menaikkan
produksi dalam negeri meningkatkan tkt employment.
5. Anti Dumping.
Kebijakan Tariff
• Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang melintasi daerah pabean (suatu
daerah geografis dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai/bea pabean).
• Tarif merupakan suatu rintangan yang membatasi kebebasan perdagangan
internasional.
• Pajak barang impor dengan tujuan menaikkan hargan produk tertentu sehingga dapat
mengurangi persaingan bagi produsen lokal atau merangsang produksi lokal
• tarif menimbulkan dampak berupa kenaikan harga atau biaya pengiriman barang
(produk impor) ke suatu negara
29
• maksud pengenaan tarif: memperoleh pendapatan pengisi kas pemerintah(fungsi
budgeter), dan suatu metode untuk melindungi sektor-sektor barang tertentu didalam
negeri dari tekanan persaingan produk impor (fungsi regulend)
• contoh di indonesia : penerapan tarif impor 100% pada mobil mewah
Dalam pelaksanaan kegiatan ekspor impor pembebanan tarif dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis:
1. Exports Duties (bea ekspor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain.
Jadi pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut
pajak. Custom area adalah daerah di mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak dikenai
bea pabean. Batas custom area ini biasanya sama dengan batas wilayah suatu negara.
2. Transit Duties (bea transit)
Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu
negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain.
3. Import Duties (bea impor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area
suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir.
Sistem Tarif
Dalam menentukan besarnya tarif yang berlaku bagi setiap barang atau komoditi yang
diperdagangkan secara internasional, para pelaku perdagangan internasional (eksportir-
importir) menggunakan pedoman berdasarkan sistem tarif yang berlaku. Sistem tarif yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
• Tarif Tunggal (Single Column Tariff)
– Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang besarnya
(prosentasenya) berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana
saja, tanpa kecuali.
• Tarif Umum/Konvensional (General Conventional/Tariff)
– Dikenal juga dengan istilah tarif berganda (double coloum tariff) yaitu
pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya berbeda
antara satu negara dengan negara lain.
• Tarif Preferensi (Preferensi Tariff)
30
– Tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang
persentasenya diturunkan, bahkan untuk beberapa komoditi sampai menjadi 0%
yang diberlakukan oleh negara terhadap komoditi yang diimpor dari negara-
negara tertentu karena adanya hubungan khusus antara negara pengimpor
dengan negara pengekspor.
Cara Pengenaan Tarif
Dalam pelaksanaannya, sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis antara lain :
1. Dasar Nilai ( Ad Valorem )
– Besarnya pungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat
prosentase tarif dikalikan harga CIF dari barang tersebut.
– Sebagai contoh, harga CIF suatu barang adalah US$100 dan besarnya tarif bea
masuk 10%, sedangkan kurs US$1 = Rp. 5.000,- . Maka besarnya bea masuk
yang dikenakan sebesar = 10% x US$100 x Rp. 5.000,- = Rp. 50.000,-
2. Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific)
• Pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor.
Sebagai contoh, bea masuk yang dikenakan atas barang-barang atau komoditi seperti
dibawah ini :
• Semen : Rp. 3.000,- per ton
• Sepatu : Rp. 14.500,- per pasang
• Piring : Rp. 5.000,- per lusin
• Jeruk : Rp. 500 per kg
• VCR : Rp. 250.000,- per unit
3. Compound Duties
– Pengenaan tarif yang merupakan kombinasi dari ad valorem dan ad specific
– Contoh : sejenis barang tertentu dikenakan bea 10 % Ad valeroom ditambah
dengan Rp. 50.000,- setiap unit.
Keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem atau cara pemungutan tarif bea
masuk tersebut, antra lain
Dasar Nilai ( Ad Valarem) bersifat proprsional.
Keuntungan :
31
a. dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi.
b. terdapat diferensiasi harga produk sesuai kualitasnya.
Kerugian :
a. memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea
cukai karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap.
b. sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea masuk
antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau kemacetan arus
barang di pelabuhan.
Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific) bersifat regresif.
Keuntungan :
a. mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan perincian harga barang sesuai
kualitasnya.
b. dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi industri dalam negri..
Kerugian :
a. pengenaan tarif dirasakan kurang atau tidak adil karena tidak membedakan harga dan
kualitas barang.
b. hanya dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi yang bersifat statis.
KEBIJAKAN NON TARIF : KUOTA, SUBSIDI, DUMPING
Pengertian Kuota Menurut kindleberger dan lindert (1978) yakni kuota merupakan hambatan
nontarif yang banyak digunakan untuk membatasi masuknya impor barang dan jasa
Pemberlakuan kuota ekspor dan atau impor pada umumnya dilandasi alasan:
(1) sebagai jaminan kemungkinan kenaikan pengeluaran ekspor dan atau impor akibat
persaingan perdagangan luar negeri yang makin buruk,
(2) penerapan kuota memberikan kekuatan dan fleksibilitas administrasi kepada pemerintah.
Kuota impor adalah pembatasan secara lansung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor
dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya
diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan
domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara lansung.
Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran
suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi
sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor
untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca
32
pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada
ekspor.
Dampak-dampak keseimbangan parsial dari pemberlakuan kuota impor dapat dilihat pada
grafik dibawah ini :
Dx dan Sx masing-masing adalah kurva penawaran untuk komoditi X di suatu negara. Dalm
kondisi perdagangan bebas, harga yang berlaku adalah harga dunia, yakni Px=$1. Jika negara
tersebut memberlakukan kuota impor 30X (JH), hal itu mengakibatkan kenaikan harga menjadi
Px=$2, dan konsumsi akan turun menjadi 50X (GH), di mana 20X (GJ) di antaranya
merupakan produksi domestik sedangkan sisanya adalah impor. Jika pemerintah melelang
lisensi impor dalam suatu pasar kompetitif, maka pemerintah akan memperoleh tambahan
pendapatan sebesar $30 (JHNM). Penambahan pendapatan bagi pemerintah sebesar itu sama
seperti yang ditimbulkan jika negara tersebut memberlakukan tarif impor sebesar 100%.
Namun seandainya kurva penawaran bergeser dari Dx ke Dx’, maka pemberlakuan kuota impor
sebesar 30X (J’H’) akan menambah konsumsi dari 50X menjadi 55X (G’H’) dan 25X (G’J’)
di antaranya merupakan produksi domestik.
Macam – Macam Kuota Impor
i. Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi).
ii. Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau
menurut perjanjian.
iii. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif
dengan sistem kuota.
iv. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertentu untuk melindungi industri dalam
negeri.
PENGEKANGAN IMPOR SECARA "SUKARELA“ ( Voluntary Export Restraint, VER )
adalah Suatu Bentuk Pembatasan Kuota Atas Jangkauan Atau Tingkat Intensitas Hubungan
Perdagangan Internasional Yang Dikenakan Oleh Pihak Negara Pengekspor, Bukan Oleh
Pihak Pengimpor.
33
VER Pada Umumnya Dilaksanakan Atas Permintaan Negara Pengimpor Dan Disepakati Oleh
Negara Pengekspor Untuk Mencegah Pembatasan Lainnnya Yang Mungkin Saja Lebih Ketat.
• Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan
memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa
negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras
lagi.
• Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu
dalam perekonomian domestik akibat impor yang berlebih.
• Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara
pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini
justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negara pengimpor karena lisensi
impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing.
Non Tariff Barriers
Penggunaan Komponen Dalam Negeri
• peraturan pemerintah yang mewajibkan pelaku usaha untuk menggunakan sebagian
daripada bahan baku dan atau faktor produksinya dari dalam negeri
• kebijakan untuk memajukan sektor lain, terutama industri
• implikasinya pada pembukaan lapangan kerja dan efek lain yang diharapkan
• di sisi lain, sangat didukung oleh perusahaan, terutama perusahaan multinasional
• contoh di indonesia : pemerintah mewajibkan perusahaan sepatu adidas di tangerang
untuk menggunakan sebagian bahan baku dari sepatunya dari produksi indonesia
(adidas hanya menggunakan komponen buatan jermannya untuk lapisan kulit luar dan
sol)
Instrumen Kebijakan Subsidi Ekspor
selain kebijakan yang bersifat protektif dalam perdagangan juga dikenal kebijakan promotif,
untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dari dalam negeri (ekspor)
• Subsidi ekspor adalah pembayaran langsung atau pemberian keringanan pajak dan
bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian
pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor
suatu negara.
• Subsidi Ekspor adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada
suatu perusahaan atau perseorangan yang giat menjual barang ke luar negeri. Contoh :
harga normal barang $3, agar harga tidak terlalu melonjak di negara impor, pemerintah
memberikan subsidi $1, jadi harga jual 2$ dengan harapan produk tsb mampu bersaing
di pasar internasional
34
Instrumen Kebijakan Subsidi Impor
adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu terhadap suatu produk yang masuk
ke dalam negeri. Contoh : harga pupuk impor $10, agar terjangkau oleh petani pemerintah
memberikan bantuan berupa subsidi terhadap pupuk sebesar $5 sehingga harga jual pupuk di
pasar $5
Instrumen Kebijakan Kebijakan Lain
Yakni kebijakan unik di suatu negara untuk melindungi dan memajukan industri.
• contoh di indonesia : “kebijakan harga dasar”, penyeragaman harga padi, minyak tanah
dll
• contoh di negara lain ada kebijakan tariff-rate quota, program re-ekspor (re-export
programs), dan kebijakan pembayaran dalam bentuk natura atau payment-in kind
Dampak Kebijakan Perdagangan
DUMPING
Adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau penjualan
komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan
domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah
kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk
memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga
yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya di
pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah;
b. Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek
penjualan komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga
domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya berlansung sementara, namun
35
diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing
dalam waktu singkat;
c. Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga
atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih
murah daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi
surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestik.
Non Tariff Barriers Kebijakan Spesifik Lain
• aturan khusus yang tidak umum, tetapi diterapkan karena bermacam alasan khusus
yang ada di suatu negara
• contoh di indonesia : pelarangan impor mobil ferrari dengan spesifikasi kecepatan
melebihi 300 km/jam
KRITIK TERHADAP PERDAGANGAN BEBAS
ARGUMENTASI EKONOMI YANG MELAWAN FREE TRADE
• PERDAGANGAN BEBAS MENGUNTUNGKAN NEGARA MAJU
• ADA CAMPUR TANGAN PERUSAHAAN ASING
• PERDAGANGAN BEBAS HANYA BERMANFAAT BAGI SEGELINTIR ORANG
KAYA DALAM SATU NEGARA
• PERDAGANGAN BEBAS MENAMBAH OFFSHORING
• MOBILITAS MODAL DAN KEUNGGULAN BERSAING SERING
MENYULITKAN
• GELEMBUNG EKONOMI, DAN LAIN-LAIN
ARGUMENTASI SOSIAL POLITIK YANG MELAWAN FREE TRADE
• PERDAGANGAN BEBAS MENGIKIS KEANEKARAGAMAN BUDAYA
• MENYEBABKAN KETERGANTUNGAN
• PERDAGANGAN BEBAS MENGIKIS KEAMANAN NASIONAL
• REGULASI DAN ATURAN HUKUM MENJADI LEBIH RUMIT
• KONSEKUENSI KEUANGAN AKIBAT PERGERAKAN MODAL
• STABILITAS SULIT DIKONTROL
36
BAB 8
VALUTA ASING : SISTEM KURS VALUTA ASING, ISTILAH-ISTILAH DALAM
KURS VALUTA ASING
A. Sistem Kurs Valuta Asing
Sifat kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli valuta asing
dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta asing akan berubah – ubah sesuai
dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan kebijaksanaan
stabilisasi kurs, tetapi tidak dengan mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs ini hanya akan
berubah – ubah di dalam batas yang kecil, meskipun batas – batas ini dapat diubah dari waktu
ke waktu. Pemerintah dapat juga menguasai sepenuhnya transaksi valuta asing. Dalam hal ini
kurs tidak lagi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. System ini disebut exchange
control. Di dalam sistem moneter standar emas kurs valuta asing relatif tetap atau hanya
berubah – ubah dalam batas – batas yang di tentukan oleh ongkos angkut emas. Adapun sistem
kurs valuta asing adalah sebagai berikut :
a. Sistem kurs yang berubah – ubah
Di dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa factor yang mempengaruhi
permintaan dan penawaran valuta asing. Bahwa permintaan valuta asing diperlukan guna
melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri (impor). Permintaan valuta asing diturunkan
dari transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta asing
berasal dari eksportir, yakni berasal dari transaksi kredit neraca pembayaran internasional.
Suatu mata uang dikatakan “kuat” apabila transaksi autonomous kredit lebih besar dari
transaksi autonomous debit, sebaliknya dikatakan “lemah” apabila neraca pembayarannya
mengalami defisit. Selanjutnya, transaksi autonomous debit dan kredit dipengaruhi oleh factor
– factor yang berasal dari dalam maupun luar negeri, termasuk harga, pendapatan dan tingkat
bunga. Segala sesuatu yang mempengaruhi ketiga factor ini, baik dari dalam maupun luar
negeri, akan mempengaruhi permintaan dan penawaran yang pada gilirannya akan
mempengaruhi kurs valuta asing.
37
Makin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan, makin besar kemungkinan untuk impor yang
berarti makin besar pula permintaan akan valuta asing. Kurs valuta asing cenderung naik dan
harga mata uang sendiri akan turun. Demikian juga inflasi, akan menyebabkan impor naik dan
ekspor turun yang akan mengakibatkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga dalam
negeri cenderung menarik modal masuk dari luar negeri. Kurs valuta asing akan turun dan nilai
mata uang sendiri naik relatif terhadap valuta asing. Bahwa semua kegiatan ekonomi dan
kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pendapatan, harga serta tingkat bunga secara tidak
langsung akan mempengaruhi kurs.
Kebijaksanaan pemerintah akan menaikkan pendapatan dan harga. Kenaikan pendapatan dan
harga ini akan menyebabkan impor naik, yang berarti akan menaikkan permintaan valuta asing.
Akibat selanjutnya, kurs valuta asing akan naik. Disamping factor – factor ekonomi tersebut,
ada factor – factor nonekonomi yang dapat mempengaruhi perubahan kurs, seperti factor politis
dan psykologi. Misalnya, kepanikan yang terjadi di dalam negeri akan menyebabkan larinya
dana ke luar negeri, sehingga kurs valuta asing akan naik.
b. Sistem Kurs yang Stabil
Sistem kurs bebas sering menimbulkan adanya tindakan spekulasi sebagai akibat
ketidaktentuan di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak Negara yang kemudian
menjalankan suatu kebijaksanaan untuk menstabilkan kurs. Pada dasarnya kurs yang stabil
dapat timbul secara :
1. Aktif yakni pemerintah menyediakan dana untuk tujuan stabilisasi kurs.
2. Pasif yakni di dalam suatu Negara yang menggunakan system standar emas.
i. Stabilisasi kurs
Kegiatan stabilisasi kurs dapat dijalankan dengan cara, apabila tendensi kurs valuta asing
akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya
permintaan dari pemerintah maka tendensi kurs turun dapat dicegah. Sebaliknya apabila
tendensi kurs naik, maka pemerintah menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran
valuta asing bertambah dan kenaikan kurs dapat dicegah. Usaha untuk mencegah
kenaikkan kurs valuta asing ini bagi pemerintah lebih sukar, Karena cadangan valuta asing
yang dimiliki terbatas. Keterbatasan ini mungkin menyebabkan pemerintah tidak bisa
38
sepenuhnya untuk mengembalikan kurs ke tingkat yang dikehendaki. Sedangkan usaha
untuk mencegah penurunan kurs lebih mudah dijalankan sebab pembelian valuta asing
oleh pemerintah dilakukan dengan menggunakan cadangan mata uang sendiri. Besarnya
cadangan mata uang sendiri di bawah kekuasaan/pengawasan pemerintah, bahkan kalau
kekurangan pemerintah dapat mencetak uang.
ii. Standar emas
Suatu Negara dikatakan memakai standar emas apabila :
1. Nilai mata uangnya dijamin dengan nilai seberat emas tertentu.
2. Setiap orang boleh membuat serta melebur uang emas.
3. Pemerintah sanggup membeli atau menjual emas dalam jumlah yang tidak terbatas pada
harga tertentu (yang sudah ditetapkan pemerintah).
c. Pengawasan Devisa (Exchange Control)
Dalam system ini pemerintah memonopoli seluruh transaksi valuta asing. Tujuannya adalah
untuk mencegah adanya aliran modal keluar dan melindungi pengaruh depresi dari Negara lain,
terutama dalam hal Negara tersebut menghadapi keterbatasan cadangan valuta asing dibanding
dengan permintaannya. Menghadapi jumlah valuta asing yang relatif lebih sedikit
dibandingkan dengan permintaannya, pemerintah perlu mengadakan alokasi di dalam
penggunaannya, yakni untuk tujuan – tujuan yang sesuai dengan program pemerintah. Alokasi
biasanya dilakukan dengan menggunakan lisensi impor.
Di dalam pengawasan devisa (exchange control) pemerintah dapat menetapkan kurs suatu mata
uang itu :
a) Hanya satu jenis saja, tidak tergantung pada tujuan penggunaan devisa tersebut.
System ini disebut single exchange rate system.
b) Lebih dari satu macam kurs, tergantung daripada tujuan penggunaannya. System ini
disebut multiple exchange rate.
Sebenarnya didalam system ini terdapat banyak sekali cara penentuan exchange rate. Bentuk
yang extreme ada dua yakni :
 Dua atau lebih kurs / exchange rate yang bebas untuk mengalokasi devisa dengan
beberapa pengawasan yang tidak ketat.
39
 Dua atau lebih kurs resmi (official rate) yang tetap, yang biasanya dilengkapi dengan
system lisensi impor serta impor quota.
Didalam mengadakan alokasi penggunaan devisa, pemerintah dapat menggunakan beberapa
cara, antara lain :
1. Individual allocation : setiap pemohon devisa diadakan penelitian tentang
penggunaannya. Apabila pemohon tersebut disetujui lalu diberikan izin untuk membeli
sejumlah tertentu devisa.
2. Exchange quota : untuk setiap kategori impor ditentukan jumlah devisanya berdasarkan
devisa yang akan diperoleh dari ekspor dalam waktu tertentu. Apabila devisa sudah
tersedia, lalu dijual dengan prinsip yang datang dulu dilayani sampai jatah untuk
kategori impor tersebut habis.
3. Waiting list : ini merupakan pelengkap cara Exchange quota. Setiap surat permohonan
pembelian devisa ditempatkan dalam daftar menunggu sampai devisa tersedia.
Pada umumnya tujuan suatu Negara menjalankan pengawasan devisa adalah :
a) Mencegah terjadinya aliran modal ke luar negeri dan menekankan Neraca Pembayaran
Internasional (NPI) yang disequilibrium.
b) Melindungi industry di dalam negeri.
c) Memperoleh pendapatan bagi pemerintah.
d) Tie In Import Arrangement : penggunaan devisa untuk impor barang tertentu, tetapi
dengan syarat importer harus juga membeli barang pelengkap atau barang yang sama hasil
produksi di dalam proporsi tertentu.
Jadi, dengan pengawasan devisa maka penggunaan dapat diatur sebaik mungkin sehingga
disequilibrium di dalam NPI pun dapat dikurangi/ditekan.
B. Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing
Adapun istilah-istilah dalam kurs valuta asing adalah sebagai berikut :
1. Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi.
Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva.
2. Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
3. Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.
40
4. Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang
berlaku sekarang.
5. Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs
kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan
ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
6. Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara,
mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.
7. Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan mata
uang asing sebagai unit pengukuran.
8. Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa,
atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam
mata uang selain mata uang fungsional perusahaan.
9. Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang
berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain
dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut.
10. Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1)
dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas
dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata uang asing
selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.
11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari
Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal
tertentu di masa depan.
12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaan
dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan
kasnya.
13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva
atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang pelaporan
yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri.
15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit
mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.
16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan
keuangan.
41
17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutang tertagih.
18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi
perusahaan pelapor.
20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan
dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Valuta Asing
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi valuta asing adalah sebagai berikut :
1. Perdagangan Internasional
Tingkat perdagangan antara negara berfungsi sebagai proxy untuk permintaan relatif barang
dari suatu negara dengan barang atau jasa yang permintaan internasionalnya tinggi biasanya
akan melihat sebuah apresiasi mata uangnya. Sebagai contoh, untuk membeli barang dari
Australia, pembeli harus mengkonversi mata uang mereka ke dalam dolar Australia (AUD)
untuk melakukan pembelian. Meningkatnya permintaan AUD akan memberikan tekanan ke
atas di atasnya. Trade surplus dan defisit memberikan contoh kompetitifnya suatu negara
dalam perdagangan internasional. Negara-negara dengan defisit perdagangan yang besar
adalah pembeli net / importir barang internasional, menghasilkan lebih banyak mata uang
mereka yang dijual untuk membeli mata uang negara lain untuk membayar barang
internasional. Situasi seperti ini cenderung berdampak negatif terhadap nilai mata uang negara
pengimpor.
2. Kondisi Politik
Pemandangan politik suatu negara memainkan peran utama dalam prospek ekonomi untuk
negara itu dan, akibatnya, nilai yang dirasakan dari mata uangnya. Trader Forex terus menerus
memonitor berita politik dan peristiwa untuk mengukur apa yang bergerak, jika ada,
pemerintah suatu negara dapat mengambil langkah dalam perekonomian. Hal ini termasuk
ukuran dari peningkatan belanja pemerintah untuk pembatasan pengetatan pada satu sektor
tertentu atau industri.
42
3. Kebijakan Fiskal dan Moneter suatu Negara
Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah manapun merupakan faktor penting dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan Bank sentral yang mempengaruhi tingkat suku
bunga yang tajam diawasi oleh pasar forex untuk setiap perubahan tarif kunci atau pandangan
masa depan.
4. Laporan Ekonomi
Laporan ekonomi adalah tulang punggung pedoman trader forex. Mempertahankan kalender
laporan ekonomi sangat penting untuk saat ini dalam pasar serba ultra-cepat. PDB mungkin
laporan ekonomi yang paling jelas, karena ini adalah dasar dari kinerja ekonomi suatu negara
dan kekuatannya. GDP mengukur output total barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu
perekonomian. Satu hal kunci untuk diingat, bagaimanapun, adalah bahwa GDP merupakan
indikator lagging, artinya laporan tentang peristiwa dan tren yang telah terjadi.
5. Inflasi
Inflasi juga merupakan indikator yang sangat penting karena mengirimkan sinyal untuk tingkat
kenaikan harga dan daya beli jatuh. Namun, inflasi adalah pedang bermata dua, karena melihat
banyak sebagai menempatkan tekanan pada mata uang karena daya beli mundur. Di sisi lain,
juga dapat menyebabkan apresiasi mata uang karena dapat memaksa bank sentral untuk
meningkatkan tingkat untuk menekan tingkat inflasi meningkat. Inflasi adalah masalah yang
diperebutkan antara ahli ekonomi dan dampaknya pada mata uang tidak pernah hitam dan
putih.
6. Lain-Lain
Laporan lainnya seperti tingkat pekerjaan, penjualan ritel, indeks manufaktur dan utilisasi
kapasitas juga membawa informasi penting tentang kekuatan saat ini dan diperkirakan suatu
ekonomi dan mata uangnya.
43
BAB 9
TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) : SIFAT
PERUSAHAAN MULTINASIONAL, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
A. Sifat MNC
Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar
negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luarnegeri. Pendirian cabang di luar negeri
biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru,
ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri.
Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan
yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan
kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint
ventures)
Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada
MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang
memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk dip
roses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya
perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak
yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan
ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan
yang hamper sama dengan perusahaan induk.
Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri
seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya
ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan.
Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran
di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan
perusahaan dapat membukakantor pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian
lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan
teknologi atau pemakai nama perusahaannya.
44
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi
di luar negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan
tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan.
Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan
politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam negeri.
Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup sehingga dapat
mengimbangi risiko yang tinggi.
A. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC
Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah
mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.Dalam kaitannya
dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh
beberapa manfaat, antara lain :
a) Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor,
mungkin di perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk
mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri
dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk
produk dengan teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual sangat
penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh cabang
luar negeri.
b) Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan
mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara
tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan
dengan ini adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang negara
asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik
sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila
perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri.
c) Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan
membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak
yang relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC.
B. Faktor Nonekonomi
Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor
sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap
45
perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan
terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat di
kirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga
kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat
menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari
pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum
MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah
kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu
kegiatan MNC di negara itu.
C. Kekuatan Bersaing MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) MNC di pandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional
yang dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat berfariasi, kompleks,
penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja.
b) MNC dipandang memilki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan
teknologi melalui riset dan pengembangan (R & D).
c) MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi”, yakni mengorganisir dan
secara sistematis mengumpulkan imformasi tentang perkembangan pasar, biaya dan
teknologi melalui cabang-cabang nya diluar negeri. Informasi ini secara terus
menerus disebarkan kesemua cabang untuk dievaluasi dan implementasikan.
d) MNC biasanya dapat menimakti adanya skala yang ekonomis dengan cara
misalnya, melalui pemutusan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari
proses produksi.
e) MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan
internasional.
f) MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal
maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi
untuk membuat pasar.
g) MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang di ambil
oleh negara lain.
46
D. Efek Global MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejatraan dunia,
merupakan pertanyaan yang jawabnya belum pasti. MNC dapat mempunyain efek positif
maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia
mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri
tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. MNC juga mempunyai ekses
sumberdana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang
menjajikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk
meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC untuk menambah atau justru
malah menggeser/mengganti investasi di negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan
bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu.
Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi MNC tersebut menggeser
pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi
global masih dipertanyakan.
E. Manfaat MNC bagi Negara Induk
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri
adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor
produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi
pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan
internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang
faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar
dari kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang
di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan
sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di
negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
F. Konflik yang Muncul di Negara Induk
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di
dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun
pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran tenaga kerja, berkurangnya
47
keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam
negeri.
a) Penggeseran Tenaga Kerja
Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri
terdapat pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti
menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan MNC
di luar negeri.
b) Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi
MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan
tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan
di bidang teknologidi dalam negeri dapat berkurang ; kegiatan industry dalam negeri
dapat menyusut di gantikan di luar negeri dalam sumber pendapatan nasional yang
berasal dari luar negeri (berupa keuntungan MNC yang di kirim balik) meningkat
sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi dan politik
yang terjadi di luar negeri.
c) Penghindaran Pajak
Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC
) yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh
negara penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini
terjadi maka negara induk akan di rugikan
d) Merongrong Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal
terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis
produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan
adanya cabang MNC di negara lain.
G. Manfaat bagi Negara penerima
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal, menaikkan
pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca
pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah
apakah benar kehadiran MNCdapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha lokal
dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal
nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
48
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan.
Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta
bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak
hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat
menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill
tenaja kerja.
Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka
pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong
peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima
dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya
MNC telah pergi.
H. Kerugian bagi Negara penerima
Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya
menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan
ini di capai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat
menggunakan produk lokal (local content. Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik
dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau
mengirim kembali keuntungan yang di peroleh. Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh
kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk
mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC
untuk menjual barang di pasar lokal.
Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC biasanya
menggunakan teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima, misalnya teknologi yang di
gunakan bersifat padat modal, padahal negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang
menggangur. MNC yang demikian ini dapat menimbulkan konflik.
Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan riset dan
pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara penerima selalu tergantung
pada negara induk.
Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi negara
penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi
49
ekspor, seprti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan
ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.
I. Pengaturan MNC oleh negara Penerima
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, di antaranya adalah :
a. pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang
kemungkinan efek MNC di masa mndatang terhadap ekonomi dan politik
nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek
dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya.
b. Penetuan sector-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau
atau penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswata lokal
untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan.
c. Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi
bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit,
pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan.
d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh
dikirim balik ke negara induk.
e. Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC.
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan
masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit
lebih bebas, jepang umumnya member toleransi untuk patungan dan Indonesia
dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar negatif untuk
investasi.
50
BAB 10
TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) : KEKUATAN
BERSAING, EFEK GLOBAL
A. KEKUATAN BERSAING MNC
Sumber kekuatan bersaing utama MNC dapat diintisarikan sebagai berikut :
1. MNC dipandang sebagai suatu perusahaan yang superior. Transaksi yang
bersifat multinasional ataupun internasional yang dilakukan adalah produknya yang
relative lebih canggih, sangat bervariasi, kompleks, pemanfaatan teknologi modern
dan canggih, dan umumnya dilakukan hanya oleh beberapa perusahaan yang sudah
besar dan manajemen baik saja.
2. MNC umunya memiliki kekuatan monopoli yang didapat dari pemanfaatan
teknologi melalui riset dan pengembangan (research and development-R&D). MNC
dapat memnafaatkan iptek dan informasi baik dari dalam maupun luar negeri yang
mencakup productsystem, production process, market dan management. Dengan
kata lain MNC umunya memiliki system, proses, pemasaran dan manajemen produk
yang lebih unggul.
3. MNC sering mendapat julukan sebagai “perusahaan informasi” yakni suatu
perusahaan yang dapat mengorganisir dan secara sistematis dapat menghimpun
informasi tentang perkembangan dan trend pasar, biaya dan teknologi melalui
perusahaan-perusahaan cabangnya di luar negeri.
4. MNC umumnya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara yang
misalnya, melalui pemutusan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari
proses produksi.
5. MNC umumnya juga dapat memperoleh manfaat dari luasnya jaringan keuangan
internasional. Ukuran serta terbesarnya letak geografis perusahaan akan memudahka
MNC untuk berupaya mencari sumber dana internasional.
6. MNC umunya menguasai monopoli pasar baik melalui integrasi vertical maupun
integrasi horizontal dan mereka lebih sering melakukan perang harga atau subsidi
dalam rangka merebut pasar.
7. MNC umunya dapat menghindar dari kebijakan tarif atau kuota yang dapat diambil
oleh negara lain.
51
B. EFEK GLOBAL MNC
1. DAMPAK POSITIF PERUSAHAAN MULTINASIONAL
MNC akan dapat mempengaruhi alokasi dana investasi bagi antar negara. Jumlah
investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC, terutama jika naiknya investasi
di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negeri asal MNC. MNC juga
memiliki ekses sumber dana internasional yang lebih besar dan kemudian menambahkan di
negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta resiko yang rendah. Banyak penelitian
empiris telah dilakukan untuk mengetahui apakah MNC dapat menambah atau justru
mengurangi investasi di negra yang didatangi (host country). MNC dapat menimbulakan
alokasi produksi antar negara.
2. DAMPAK NEGATIF PERUSAHAAN MULTINASIONAL
MNC menimbulkan monopoli, sehingga alokasi sumber daya atau faktor-faktor produksi
kurang optimal. Kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat para
pesaing yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar, input, produk, keuangan atau
keunggulan lainnya. Kekuatan ini selanjutnya akan cenderung dapat mendorong kearah
pemusatan atau monopoli pasar. MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah
negara induknya, atupun negara tempat cabang MNC baru didirikan. Kalau hal ini berhasil
tentu akan mengurangi persaingan, sehingga efisiensi dan output potensial menurun.
52
BAB 11
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL : MASALAH MASALAH
TRANSAKSI EKONOMI INTERNASIONAL, POS-POS DALAM NERACA
PEMBAYARAN INTERNASIONAL
1. MASALAH-MASALAH TRANSAKSI EKONOMI INTERNASIONAL
Ekonomi internasional telah mengalami perkembangan pesat terutama dalam dua dekade
terakhir. Pertama, pusat perdagangan secara pelan tapi pasti mulai bergeser dari wilayah
samudra atlantik yang di dominasi Amerika Serikat dan Eropa ke wilayah samudra pasifik yang
memunculkan negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Kedua, arus barang dan jasa dari
satu negara ke negara lain sudah sedemikian lancar, sehingga negara-negara seakan-akan tanpa
batas. Namun demikian, seiring dengan perkembangan pesat dalam perdagangan dunia,
muncul pula permasalahan serius.
1. Masalah Proteksionisme
Meski negara-negara maju mengklaim bahwa mereka adalah motor dari globalisasi dan
pelopor dalam menghapus hambatan-hambatan perdagangan, namun kebijakan
proteksionisme di berbagai negara-negara maju (developed countries) masih saja
berlangsung. Negara maju masih melindungi petaninya dari persaingan internasional.
pemberian subsidi ekspor dan bantuan domestik masih tetap dilakukan.
2. Masalah Fluktuasi Kurs
Ketidakstabilan kurs valuta asing yang terus berlanjut (yaitu fluktuasi yang sangat besar
dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan menetapnya misalignment (yaitu fakta
bahwa kurs dapat berada jauh diluar keseimbangan untuk jangka waktu lama).
Ketidakstabilan ini ikut memberi sumbangan terhadap memburuknya perekonomian dunia.
3. Masalah Pengangguran
Munculnya tingkat pengangguran struktural yang cukup tinggi dan dalam jangka waktu
lama di negara-negara eropa dan negara-negara maju lainnya. Pengangguran bukan lagi
merupakan masalah yang menerpa penduduk miskin dan kelompok berpendidikan rendah.
Pengangguran juga menerpa penduduk kata dan berpenghasilan tinggi.
53
4. Masalah Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi yang cukup parah yang menghantam sebagian negara-negara Asia Timur
dan Tenggara termasuk Indonesia, yang hingga kini sebagian dari negara-negara korban krisis
belum pulih sepenuhnya. Meski bertumbuh namun laju pertumbuhan ekonomi di sebagian
wilayah Asia tidak setinggi pada waktu sebelum krisis ekonomi terjadi.
5. Masalah Inequalities
Meningkatnya kemiskinan dan melebarnya jurang ketidakadilan yang dihadapi negara-
negara paling miskin di dunia terutama di benua Afrika. Perdagangan internasional belum
mampu mengurangi angka kemiskinan di negara-negara miskin yang paling miskin. Hal ini
disebabkan oleh nilai jual komoditi negara miskin sangat rendah dibanding komoditi negara
maju yang nilai jual produknya relatif lebih tinggi. Bayangkan bagaimana segudang komoditi
pertanian yang harus dihasilkan dengan menggunakan lahan yang begitu luas hanya
ditukarkan dengan satu buah sepeda motr yang diproduksi oleh negara maju.
2. POS-POS DALAM NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam
beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi
internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai
berikut.
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise)
dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang
merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible
trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di
sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang
berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di
negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain.
Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga
dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
54
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi
tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang
diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift),
bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan
ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara
menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan
jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari
tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi
penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah
kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang
pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada
penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang
yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka
panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi
pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang,
maka pos ini dicatat di sebelah debit.
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh
temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi
penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current
account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan
investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek,
dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan
investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut
merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating.
55
Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga
bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa.
Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi
unilateral.
b. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset)
suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah.
Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang
jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai
transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya
rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca
Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya.
Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia
Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara
lain :
1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh
Departemen Keuangan Republik Indonesia.
2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali
untuk masing – masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia.
3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh
Bank Indonesia.
4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh Badan
Pusat Statistik setahun sekali.
5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali.
Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang diterbitkan oleh berbagai
penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka-angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan-
perbedaan tersebut kemungkinan merupakan akibat :
1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda.
56
2. Penggunaan sistematika yang berbeda.
3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai.
4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu masih
merupakan angka sementara, sedangkan angka yang lainnya merupakan angka yang
sudah diperbaiki.
Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam Laporan Tahunan
Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang bentuknya paling sesuai dengan
bentuk yang disarankan oleh lembaga moneter dunia yaitu International Monetary Fund
(IMF).
57
BAB 12
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL : MEKANISME PEMBUKUAN,
KLASIFIKASI POS-POS DALAM NERACA PEMBAYARAN
A. MEKANISME PEMBUKUAN NERACA PEMBAYARAN.
Dalam teori neraca pembayaran, BP selain seimbang secara tata buku berpasangan, artinya
menimbulkan hutang piutang (clain or counter claim for payment).
Transaksi kredit adalah suatu transaksi yang mengakibatkan timbulnya atau bertambahnya
hak bagi penduduk negara asing (Payment obligation) bagi penduduk negara asing.
 Pos Pengimbang
Bentuk pos pengimbang yang dibuat bergantung pada transaksi yang terjadi
 Pembedaan Transaksi transaksi dalam BP
Selama debet dan kredit itu seimbang berbagai transaksi yang panjang dibawah debet
dan kredit dalam BP suatu negara tidak memberikan arti penting kepada kita tentang
aspek ekonomi internasional negara yang bersangkutan.
 Visible dan Invisible
Visible dan Invisible transaction adalah suatu cara untuk membedakan transaksi
transaksi dalam BP.
 Currrent Account dan Capital Account
Currrent Account dan Capital Account adalah cara lain untuk membedakan transaksi
dalam BP.
B. KLASIFIKASI POS POS DALAM NERACA PEMBAYARAN
Bila secara mendatar neraca pembayaran (BP) dibagi dalam kredit dan debet maka secara
vertikal BP dibagi dalam berbagai kategori, yaitu sebagai berikut :
a. General Classification
1. Current Accounts
a. Trade (visible and invisible)
b. Income on Investment
58
2. Unilateral Account
a. Gift
b. Aid
c. Uniteral Transfer
3. Kapital Account
a. Direct on Investment
b. Long Term Loan
c. Short term Capital
d. Bank Deposits and Currencies
e. Inonetary Gold
b. Klasifikasi untuk analisis investasi luar negeri
1. Saving Account
a.Trade Invisible and Visible
b.Income on Investment
c.Gift, Aid and Unilateral Transfer
2. Investment Account
a. Direct on investment
b. Long Term Loan
c. Short Term Capital
3. Cash Account
a. Bank Deposits and Currencles
b. Monetary Gold
c. Klasifikasi untuk menganalisis keseimbangan neraca pembayaran
1. Current Account
a. Trade
b. Income On Investment
2. Long Term Account
a. Direct On Investment
b. Long Term Loan
3. Short term Account
a. Short Term Capital
59
b. Bank Deposits and Currencles
c. Monetary Gold
Penyusunan itu yang penting adalah mengetahui posisi devisa kita sendiri. Keadaan posisi
devisa tersebut menunjukkan kemajuan dan kemunduran finansial kita dalam hubungannya
dengan lalu lintas perdagangan dan pembayaran internasional.
Pos pos yang Menentukan Permintaan Devisa
a. Pos Trade sebelah debet
b. Income Investment sebelah debet
c. Direct on investment sebelah debet
d. Long Term Loan sebelah debet
e. Gift, Aid, and Unilateral transfer sebelah debet dan pos-pos kredit dari pos-pos
tersebut adalah penawaran devisa.
Contoh Sederhana Tentang Pelaksanaan Pembukuan Dalam Neraca Pembayaran
Negara A mengimpor barang kayu jati seharga $ 3.500 juta. dengan keadaan ini, A
menderita surplus impor sebesar $ 1.000 juta. Dapat dikatakan neraca perdagangan A
menderita devisit sebesar $ 1.000 juta, ekspor $ 3.500 juta didebetkan dan impor $ 4500 juta
dikreditkan.
Dua kemungkinan tetang pinjaman janka pendek tersebut :
a. Pinjaman itu dapat diakibatkan oleh karena adanya kredit jangka pendek, karena
adanya penjualan atau pembelian
b. Pinjaman tersebut merupakan tindakan yang berdiri sendiri, semata mata untuk
memberi pinjaman atau mengambil pinjaman.
Neraca Hutang Piutang (The Balance of Indebtedhess)
Neraca hutang piutang suatu negara adalah suatu daftar neraca mengenai jumlah
tagihan suatu negara kepada kepada luar negeri dan jumlah tagihan suatu negara kepada luar
negeri dan jumlah tagihan negara asing kepada negara tersebut selama moment tertentu dan
bukan dalam suatu tahun tertentu, moment yang sering dipakai adalah awal tahun, yaitu 1
januari dan akhir tahun 31 Desember.
60
Neraca hutang piutang ini tidak sepentingh neraca pembayaran, sehingga para ahli
ekonomi internasional tampak belum banyak perhatiannya atas jenis neraca ini , lepas dari
persoalan seberapa jauh mamfaat analisisnya, jenis neraca ini dalam hal penyusunannya
banyak menghadapi kesulitan kesulitan. Antara lain soal pengumpulan data itu sendiri. Pada
umumnya banyak harta kekayaan milik suatu negara yang berada dinegara lain, tidak diketahui
pemerintahnya. Hal ini mungkin disengaja dirahasiakan.
Suatu kelemahan lain dari penyusunan neraca indebtedness atas dasar dasar angka
angka dalam neraca itu tidak selamanya diakibatkan oleh transaksi ekonomi luar negeri seperti
halnya dalam neraca pembayaran.
Anatomi Neraca Pembayaran Internasional
1. Rekening transaksi berjalan (current account)
a. neraca perdagangan (balance of trade)
b. neraca jasa (service balance)
c. neraca transfer unilateral (unilateral transfer balance)
2. Rekening Modal (capital account)
a. menunjukkan aliran modal finansial secara langsung diperdagangkan maupun untuk
membayar barang dan jasa.
b. Transaksi modal jangka pendek dan jangka panjang
c. Pengklasifikasian rekening modal:
 Investasi portofolio
 Investasi jangka pendek (surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun)
 Investasi asing langsung di mana ada kontrol manajemen
 Pinjaman luar negeri yag dilakukan oleh pemerintah
Pos-Pos Dasar Neraca Pembayaran Internasional
1. Transaksi dagang
a. barang-barang --- neraca barang
b. jasa-jasa --- neraca jasa
2. Pendapatan modal
3. Transaksi Unilateral
Current account
(transaksi berjalan)
61
4. Penanaman modal langsung
5. Hutang jangka panjang
6. hutang jangka pendek
7. sektor moneter ------- lalu lintas moneter (cad. Devisa)
penyederhanaan:
dalam neraca pembayaran internasional memuat pos-pos sebagai berikut:
1. Neraca perdagangan --- memuat ekspor dan impor barang migas dan non migas
2. Neraca jasa --- memuat transaksi jasa-jasa transportasi, asuransi, dll.
3. Transaksi berjalan --- memuat jumlah neraca perdagangan dan neraca jasa. Jika bertanda
(-) berarti terjadi defisit, dan jika (+) adalah surplus. Untuk mengatasi defisit dalam neraca
berjalan biasanya digunakan SDR dari IMF.
4. Neraca lalu lintas modal --- memuat lalu lintas moda pemerintah netto (peminjaman dan
pelunasan hutang) dan lalu lintas modal swasta atau lalu lintas modal lainnya netto (selisih
antara PMA dan pembayaran BUMN)
5. Selisih yang belum diperhitungkan (error and omission)
6. Neraca lalu lintas moneter --- memuat perubahan cadangan devisa
a. tanda (+) berarti cadangan devisa berkurang
b. tanda (-) berarti cadangan devisa bertambah
Capital account
(transaksi modal)
62
BAB 13
CARA-CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL : CASH,
ACCOUNT, COMERSIAL BILLS OF EXCHAGE, LETTER OF CREDIT, PRIVATE
COMPENSATION
Cara Dan Alat Transaksi Internasional
Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis selalu terdapat klausula tentang tata cara
pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan salah bentuk prestasi
terpenting yang harus dilaksanakan oleh salah satu pihak. Di pihak lain pembayaran
merupakan hak yang wajib diperoleh berdasarkan kontrak. Tidak jelasnya tata cara
pembayaran atau tidak terjaminnya keamanan mengenai tata cara pembayaran dapat
muncul menjadi resiko usaha dan sumber perselisihan (sengketa) dalam hubungan bisnis
para pihak yang terlibat.
Dalam kontrak-kontrak bisnis internasional, kejelasan, dan aspek keamanan dalam cara
pembayaran menjadi lebih penting mengingat para pihak yang terlibat dalam kontrak yang
demikian dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh dan tidak jarang para pihak tidak saling
mengenal satu sama lain atau tidak pernah bertemu sebelumnya. Dipilihnya cara
pembayaran yang tepat selain dapat memberikan jaminan keamanan juga dapat
memberikan keringan atau kemudahan bagi pihak-pihak tertentu. Misalnya dalam
transaksi ekspor impor, dipilihnya cara pembayaran advance payment (pembayaran di
muka) akan memberikan kemudahan bagi eksportir, karena pembeli (importir) terlebih
dahulu melakukan pembayaran sebelum barang dikirimkan oleh penjual (eksportir).
Pelaksanaan transaksi perdagangan luar negeri dapat diatur dengan cara pembayaran
berikut.
1. Advance Payment / Cash Payment
Pembayaran dilakukan dengan menggunakan check/cheque atau bank draft, pada saat
barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini sangat baik bagi eksportir yang
keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik dengan importir. Metode pembayaran
ini disebut juga dengan pembayaran uang dimuka. Sistem pembayaran ini mengharuskan
pembeli melakukan pembayaran uang terlebih dahulu kepada penjual di negara lain sebagai
63
syarat pengiriman barang. Pengiriman uang melalui bank merupakan pembayaran atas
barang yang dipesan.
Advance payment merupakan salah satu bentuk cara pembayaran non L/C yang dikenal
dalam berbagai kontrak bisnis, termasuk kontrak bisnis yang bernuansa internasional. Cara
pembayaran dengan sistem advance payment biasa dikenal dengan sebutan pembayaran
dimuka, karena melalui cara ini pembeli (importir) membayar terlebih dahulu kepada
penjual (eksportir) melalui perintah transfer bank ke rekening penjual (ekportir), sebelum
penjual (eksportir) yang bersangkutan mengirimkan barang yang diperjanjikan. Setelah
menerima pembayaran harga baik keseluruhan maupun sebahagian baru kemudian penjual
(eksportir) melakukan kewajibannya mengirimkan barang melalui port of loading. Barang
yang dikirim tersebut sudah tercatat atas nama pembeli (importir).
Cara pembayaran dengan advance payment mempunyai beberapa variasi sesuai dengan
jumlah harga yang terlebih dahulu dibayarkan oleh pembeli (importir). Adakalanya
pembeli membayar keseluruhan harga barang termasuk ongkos angkut, asuransi dan semua
biaya yang disepakati dalam kontrak bisnis mereka. Dengan pengiriman harga tersebut,
maka pembeli (importir) telah menyelesaikan seluruh kewajibannya sepanjang mengenai
pembayaran dan oleh karena itu, tidak ada lagi biaya tambahan yang harus dibayar oleh
pembeli (importir). Cara ini dikenal dengan istilah payment with order.
Variasi lain adalah partial payment with order. Sesuai dengan namanya, dalam sistem
pembayaran ini pembeli hanya membayar sebagian dari harga terlebih dahulu, misalnya
hanya membayar harga barang saja. Biaya-biaya lain sesuai yang diperjanjikan, misalnya
ongkos angkut, asuransi, dan biaya lainnya akan dibayar oleh penjual setelah penjual
melakukan kewajibannya mengirimkan barang. Penagihan sisa pembayaran oleh penjual
umumnya dilakukan dengan mempergunakan sistem collection.
Cara pembayaran dengan mempergunakan sistem pembayaran advance payment
mengandung resiko yang harus dipertimbangkan, khususnya oleh importir yang terlebih
dahulu melakukan pembayaran. Bisa saja terjadi wanprestasi dari penjual yang berakibat
fatal bagi pembeli, misalnya penjual tidak mengirimkan barang tepat waktu yang
diperjanjikan, atau penjual mengirimkan barang yang kualifikasinya dan mutunya tidak
sesuai dengan yang diperjanjikan. Oleh karena itu, kontrak bisnis yang mendasari transaksi
seperti ini harus diperkuat dengan berbagai klausula yang dapat menjamin kepentingan
pembeli, misalnya klausula tentang ganti rugi atau sanksi.
64
Perlu diperhatikan bahwa cara pembayaran dengan advance payment umumnya dipilih
oleh para pihak dalam kontrak bisnis apabila antara para pihak terdapat hubungan bisnis
yang sudah berjalan baik. Dengan kata lain, kontrak bisnis yang terjadi umumnya bukan
hubungan bisnis yang pertama bagi para pihak. Cara ini baru bermanfaat apabila para pihak
sudah saling mengenal satu sama lain dan sudah sering melakukan transaksi atau bila
pembeli telah mengenal sebelumnya performance dari penjual.
2. Open Account
Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Dengan cara open account, barang
telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-
dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijakan importir.
Dengan cara itu, risiko sebagian besar ditanggung eksportir. Misalnya, eksportir harus
mempunyai banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing
maka risiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.
Dengan metode ini maka pembayaran dilakukan setelah barang diterima, atau kebalikan
dari sistem advance payment. Sistem pembayaran ini mengharuskan penjual (eksportir)
mengirim barang terlebih dahulu setelah kontrak ditandatangani. Pembayaran dilakukan
setelah pembeli menyetujui barang-barang yang diterima. Pengiriman uang dilakukan
melalui bank.
Cara pembayaran dengan open account merupakan kebalikan dari advance payment.
Jika pada advance payment pembeli yang terebih dahulu melakukan pembayaran harga
barang maka pada open account penjual yang terlebih dahulu melakukan pengiriman
barang, baru setelah itu pembeli membayar harga melalui perintah transfer bank ke
rekening penjual.
Dalam open account nama pemilik barang yang tercantum dalam dokumen ekspor
sudah atas nama pembeli (importir). Dokumen yang diserahkan oleh eksportir kepada
importir dapat melalui bank. Namun demikian, penyerahan dokumen tersebut kepada bank
hanya sebatas sebagai kurir.
Cara pembayaran dengan open account akan sangat menguntungkan bagi pembeli,
karena melalui sistem ini pembeli terlebih dahulu melihat barang yang dikirimkan oleh
penjual. Pembeli dapat melihat dan memeriksa terlebih dahulu spesifikasi barang yang
65
diperjanjikan baru kemudian melakukan pembayaran. Dengan demikian, pembeli memiliki
waktu untuk menyatakan penolakan atas barang yang telah dikirimkan oleh penjual.
Keuntungan lain adalah pembeli memiliki waktu yang cukup longgar untuk menyediakan
dana guna keperluan pembayaran.
Di sisi lain resiko dapat muncul di pihak penjual, misalnya barang telah dikirimkan
penjual ke pelabuhan tempat kedudukan pembeli, akan tetapi pembeli tidak melakukan
pembayaran atau melakukan pembayaran tidak tepat waktu. Dengan sendirinya penjual
akan rugi karena telah menanamkan modal atas harga barang dan biaya-biaya lain yang
dikeluarkan untuk kepentingan ongkos pengangkutan dan biaya asuransi.
Sama seperti cara pembayaran advance payment maka cara pembayaran dengan open
account jarang dipergunakan oleh pihak-pihak yang belum saling mengenal dengan baik
reputasi mitra kontraknya. Oleh karena cara ini sangat menguntungkan pembeli maka pada
umumnya cara pembayaran open account banyak dilakukan antara induk perusahaan
dengan anak perusahaan. Dengan cara pembayaran kemudian maka induk perusahaan
sebenarnya telah memberikan pembiayaan kepada anak perusahaan. Keuntungan cara
pembayaran seperti ini sama seperti pada pembayaran dengan advance payment yaitu dapat
mengurangi biaya jasa perbankan.
3. Letter of Credit
L/C adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang
(importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh
penjual barang (eksportir). Dengan demikian L/C merupakan suatu alat pengganti kredit
bank dan dapat menjamin pembayaran bagi eksportir. Pihak yang terkait dalam L/C adalah
opener (importir), issuer (bank yang mengeluarkan l/c), beneficiary atau penjual
(eksportir), dan dalam praktiknya ada satu pihak lagi yaitu confirming bank, yaitu bank di
negara eksportir. Pada saat ini lebih dari 50% pembayaran internasional menggunakan L/C
karena metode ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain sebagai berikut.
a. Adanya jaminan pembayaran bagi eksportir/penjual
b. Adanya jaminan penerimaan barang bagi importir melalui perbankan yang akan
menyerahkan pembayaran sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dlm L/C.
c. Adanya fasilitas kredit eksportir atau importir melalui perbankan.
EKONOMI INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONAL

More Related Content

What's hot

Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalNenta1005
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalnova santi
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume utsPutriUniba
 
Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Wahyu Putri
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalmulyanahsari
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalNurmalaSari52
 
Artikel perdagangan internasional
Artikel perdagangan internasionalArtikel perdagangan internasional
Artikel perdagangan internasionaladhisti juniarta
 
Perdagangan Internasional, SMAN 77
Perdagangan Internasional, SMAN 77Perdagangan Internasional, SMAN 77
Perdagangan Internasional, SMAN 77Denny Boy
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Vera Handayani
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Ikmall Aziiezz
 
Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]oppi novitasari
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2ciciliya11
 
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )Triadirama
 
Ips 9 bab 3 a perdagangan internasional
Ips 9 bab 3 a perdagangan internasionalIps 9 bab 3 a perdagangan internasional
Ips 9 bab 3 a perdagangan internasionalYudha Arianda
 

What's hot (20)

Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
 
Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1Perdangangan internas 1
Perdangangan internas 1
 
Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Artikel perdagangan internasional
Artikel perdagangan internasionalArtikel perdagangan internasional
Artikel perdagangan internasional
 
Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7
 
Perdagangan Internasional, SMAN 77
Perdagangan Internasional, SMAN 77Perdagangan Internasional, SMAN 77
Perdagangan Internasional, SMAN 77
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
 
Resume I
Resume IResume I
Resume I
 
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
 
Ips 9 bab 3 a perdagangan internasional
Ips 9 bab 3 a perdagangan internasionalIps 9 bab 3 a perdagangan internasional
Ips 9 bab 3 a perdagangan internasional
 

Similar to EKONOMI INTERNASIONAL

ekonomi_internasional_UPfDATE_ppt(2).ppt
ekonomi_internasional_UPfDATE_ppt(2).pptekonomi_internasional_UPfDATE_ppt(2).ppt
ekonomi_internasional_UPfDATE_ppt(2).pptrahmatdodon
 
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional Kartika Loebiz
 
PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATERI IPS.pptx
PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATERI IPS.pptxPERDAGANGAN INTERNASIONAL MATERI IPS.pptx
PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATERI IPS.pptxandinita75
 
ekonomi_internasional_1.pptx
ekonomi_internasional_1.pptxekonomi_internasional_1.pptx
ekonomi_internasional_1.pptxLugia5
 
Ekonomi Internasional (Tamu DPR RI) Okotober 2022.pptx
Ekonomi Internasional (Tamu DPR RI) Okotober 2022.pptxEkonomi Internasional (Tamu DPR RI) Okotober 2022.pptx
Ekonomi Internasional (Tamu DPR RI) Okotober 2022.pptxSahlanJerfatin
 
ekonomi_internasional_1.pptx
ekonomi_internasional_1.pptxekonomi_internasional_1.pptx
ekonomi_internasional_1.pptxDebiCarolina2
 
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasionalResume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasionalekakurnia16
 
Resume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTSResume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTSAnggi Ferdianza
 
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvggggggggggggggggg
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvgggggggggggggggggKPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvggggggggggggggggg
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvgggggggggggggggggpurwantohadikusuma79
 
resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1Rahmi Putrhii II
 
Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Deska13
 
Topik 1 arah cabaran perniagaan
Topik 1 arah cabaran perniagaanTopik 1 arah cabaran perniagaan
Topik 1 arah cabaran perniagaanSunny Emmanuel
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasional  Perdagangan internasional
Perdagangan internasional indakristya
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeDamayYanti
 
pptxkontolrommf_20230603_192609_0000.pptx
pptxkontolrommf_20230603_192609_0000.pptxpptxkontolrommf_20230603_192609_0000.pptx
pptxkontolrommf_20230603_192609_0000.pptxRayhanPutra16
 
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...erika herawati
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalciciliya11
 
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1Antonius Suranto
 

Similar to EKONOMI INTERNASIONAL (20)

ekonomi_internasional_UPfDATE_ppt(2).ppt
ekonomi_internasional_UPfDATE_ppt(2).pptekonomi_internasional_UPfDATE_ppt(2).ppt
ekonomi_internasional_UPfDATE_ppt(2).ppt
 
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
BAHAN AJAR Ekonomi Internasional
 
PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATERI IPS.pptx
PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATERI IPS.pptxPERDAGANGAN INTERNASIONAL MATERI IPS.pptx
PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATERI IPS.pptx
 
ekonomi_internasional_1.pptx
ekonomi_internasional_1.pptxekonomi_internasional_1.pptx
ekonomi_internasional_1.pptx
 
Ekonomi Internasional (Tamu DPR RI) Okotober 2022.pptx
Ekonomi Internasional (Tamu DPR RI) Okotober 2022.pptxEkonomi Internasional (Tamu DPR RI) Okotober 2022.pptx
Ekonomi Internasional (Tamu DPR RI) Okotober 2022.pptx
 
ekonomi_internasional_1.pptx
ekonomi_internasional_1.pptxekonomi_internasional_1.pptx
ekonomi_internasional_1.pptx
 
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasionalResume tugas ke 1 per 2   7 ekonomi internasional
Resume tugas ke 1 per 2 7 ekonomi internasional
 
Resume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTSResume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTS
 
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvggggggggggggggggg
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvgggggggggggggggggKPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvggggggggggggggggg
KPI pert_2&3.pptxgggggvvgggvggggggggggggggggg
 
resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1
 
Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)
 
Topik 1 arah cabaran perniagaan
Topik 1 arah cabaran perniagaanTopik 1 arah cabaran perniagaan
Topik 1 arah cabaran perniagaan
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasional  Perdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resume
 
pptxkontolrommf_20230603_192609_0000.pptx
pptxkontolrommf_20230603_192609_0000.pptxpptxkontolrommf_20230603_192609_0000.pptx
pptxkontolrommf_20230603_192609_0000.pptx
 
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Resume 2
Resume 2Resume 2
Resume 2
 
Pengertian Ekonomi Internasional
Pengertian Ekonomi InternasionalPengertian Ekonomi Internasional
Pengertian Ekonomi Internasional
 
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1
Masalah ekonomi mikro dan makro x iis2 stc1
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

EKONOMI INTERNASIONAL

  • 1. EKONOMI INTERNASIONAL RESUME DOSEN PENGAMPU ADE FAUJI, SE.,MM Oleh : Selvi Yoneta Sampouw NIM 11150825 Kelas : 6L-MKP PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN 2018
  • 2. 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang melimpahkan rahmat taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas EKONOMI INTERNASIONAL ini , salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah mengarahkan kita kejalan yang lurus, yakni addinul islam. Resume ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti proses belajar mengajar antara mahasiswa dan dosen di UNIVERSITAS BINA BANGSA. Selama penyusunan dan pembuatan ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis. Akhir kata Tim Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangunakan Tim Penulis terima dengan senang hati. Serang, 17 Mei 2018 Penulis
  • 3. 2 PENDAHULUAN Perkembangan hubungan antar negara dewasa ini terutama pasca Perang Dingin diwarnai dengan isu-isu yang bersifat high politics seperti isu ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, HAM dan teknologi informasi. Salah satu perkembangan yang cukup menarik untuk dipelajari adalah permasalahan hubungan antar negara dalam kaitannya dengan hubungan perdagangan antar negara. Perdagangan antar negara terjadi karena masing-masing negara tidak secara penuh mampu memenuhi kebutuhan dalam negerinya karena keterbatasan sumber daya yang ada. Perlu terdapat suatu aturan yang disepakati bersama untuk menghindari konflik dan menciptakan saling untung antara pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan. Dibutuhkan kesepakatan alat pembayaran dalam perdagangan internasional antar negara-negara untuk mencapai kesepakatan penggunaan sistem nilai tukar mata uang untuk memudahkan proses perdagangan yang dilakukan. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA EKONOMI INTERNASIONAL • Adanya perbedaan harga barang diberbagai negara. • Perbedaan dalam pendapatan serta selera. • Faktor permintaan dan penawaran. • Memperoleh keuntungan. • Perbedaan sumber daya yang dimiliki. • Perbedaan kualitas penduduk ditinjau dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. • Berkembangnya sistem komunikasi dan sarana transportasi. • Adanya spesialisasi produksi
  • 4. 3 PENGERTIAN EKONOMI INTERNASIONAL MENURUT BEBERAPA AHLI  Harry Waluya: Aplikasi dari ilmu ekonomi mikro dan ekonomi makro yang khusus mempelajari masalah hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya.  Nopirin: Ilmu ekonomi biasa yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia, di mana problematikanya berada dalam lingkup internasional  Stefan H Robbock dan Kenneth Simmonds: a field of management training deals with the special features of business activities that cross national boundaries. These activities may be movements of goods, services, capital or personnel; transfer of technology, informations or data; or even the supervision of employees. KESIMPULAN PENGERTIAN EKONOMI INTERNASIONAL • Ekonomi internasional mempelajari tentang hubungan ekonomi antar negara yang berkaitan dengan alokasi sumber daya yang ada sebagai dampak langsungnya yang dijalankan melalui mekanisme perdagangan, investasi dan kerjasama internasional. • Ekonomi internasional juga berkaitan dengan kebijakan yang mengaturnya baik dalam negeri berupa kebijakan ekonomi internasional dan kebijakan internasional seperti sistem moneter dan sistem pajak yang diatur dalam lembaga internasional seperti WTO dan IMF. RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL • Perdagangan internasional melalui perpindahan barang, jasa dari suatu negara ke negara yang lainnya (transfer of goods and services). • Perdagangan internasional melalui perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri kedalam negeri (transfer of capital). • Perdagangan internasional melalui perpindahan tenaga kerja yang berpengaruh terhadap perndapatan negara melalui devisa dan juga perlunya pengawasan mekanisme perpindahan tenaga kerja (transfer of labour).
  • 5. 4 • Perdagangan internasional yang dilakukan melalui perpindahan teknologi yaitu dengan cara mendirikan pabrik-pabrik dinegara lain (transfer of technology). Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar (transfer of data). • Mobilitas faktor produksi (tenaga kerja dan modal) • Sistem keuangan • Perbankan • Bahasa • Kebudayaan • Politik Permasalahan Ekonomi Internasional • Meningkatnya proteksi perdagangan negara-negara dengan membentuk blok perdagangan seperti Uni Eropa, Blok Perdagangan Amerika Utara (NAFTA), Blok Perdagangan Amerika Serikat dengan Australia dan Selandia Baru (ANZUS) serta blok perdagangan Asia Timur yang dipelopori oleh Jepang. • Permasalahan kemiskinan di Negara Dunia Ketiga yang timpang dengan kesejahteraan di negara-negara maju • Kesiapan dan ketidaksiapan negara-negara yang menghadapi pasar bebas di kawasan. • Fluktuasi nilai tukar mata uang negara-negara dalam sistem moneter yang mengambang yang dapat mengguncang perekonomian domestik suatu negara. • Persaingan Dolar Vs Euro sebagai mata uang dunia.
  • 6. 5 MANFAAT EKONOMI INTERNASIONAL • Memperluas lapangan kerja • Untuk memenuhi kebutuhan akan barang/jasa • Dapat memperoleh barang/jasa dengan harga yang lebih murah • Mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri. • Merupakan sumber pendapatan bagi negara. • Memperoleh manfaat dari adanya spesialisasi dalam bentuk keunggulan komparatif dan peningkatan kemakmuran. • Meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi, yang pada dasarnya bersumber pada skala ekonomis dalam proses produksi, teknologi baru, dan rangsangan bersaing • Meningkatkan perluasan pasar (produksi-konsumsi). • Meningkatkan proses tukar-menukar antarnegara. • Mendorong terjadinya persaingan sehat yang pada gilirannya menimbulkan perkembangan teknologi. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL • Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama • Perdagangan antara dua negara atau lebih yang saling menguntungkan FAKTOR – FAKTOR TERJADINYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL • Sumber daya alam (SDA) • Selera • Penghematan biaya produksi (efisiensi) • Tingkat teknologi • Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
  • 7. 6 • Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara. • Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi. • Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut. • Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. • Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri. MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL • Memperoleh Devisa • Memperluas Kesempatan Kerja • Menstabilkan Harga-Harga • Meningkatkan Kualitas Konsumsi • Mempercepat Alih Teknologi MANFAAT MENURUT SUDORNO SUKIRNO • Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri • Memperoleh keuntungan dari spesialisasi • Memperluas pasar dan menambah keuntungan • Transfer teknologi modern
  • 8. 7 TEORI KEUNGGULAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL • Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory) Adam Smith – Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak apabila negara tersebut mampu memproduksi lebih banyak barang dari negara lain, dengan menggunakan sumber daya produksi yang sama. Dengan keunggulan itu mereka akan memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional. • Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantedge Theory) David Ricardo – Suatu negara dapat melakukan perdagangan internasional meskipun tidak memiliki keunggulan mutlak, yakni dengan berspesialisasi pada barang yang memiliki kekurangan yang kecil dibandingkan dengan produksi barang lain. DAMPAK TERHADAP PRODUKTIFITAS DAN KONSUMSI NEGARA YANG BERSANGKUTAN • Menurunkan biaya produksi melalui kenaikan tingkat produksi (skala ekonomi) • Meningkatkan produktifitas pekerja karena adanya spesialisasi • Meningkatkan kemampuan konsumsi masyarakat • Meningkatkan pilihan barang konsumsi masyarakat WUJUD HUBUNGAN PERDAGANGAN ANTAR NEGARA • Ekspor  hubungan dagang melalui penjualan barang yang dihasilkan di suatu negara ke negara lain. • Impor  hubungan dagang dengan cara membeli barang dari luar negeri untuk kebutuhan dalam negeri
  • 9. 8 DEVISA dan KURS Devisa adalah Segala mata uang asing yang beredar dalam negeri suatu negara dan memiliki catatan kurs resmi di bank sentral. Beberapa fungsi devisa yakni : • Alat tukar internasional • Alat pembayaran luar negeri • Alat stabilisasi mata uang suatu negara Sumber penerimaan devisa yakni dari : • Ekspor barang dan jasa • Pinjaman luar negeri • Bunga atau pendapatan investasi Kurs ( Nilai Tukar Valuta Asing ) Kurs adalah Jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan satu satuan mata uang asing, Nilai kurs dapat berubah tergantung permintaan dan penawaran. • Kurs Jual  kurs valas yang digunakan jika bank/money changer menjual valas kepada nasabah • Kurs Beli  kurs valas yang digunakan ketika bank/money changer membeli valas dari nasabah Fungsi Kurs • Pembayaran antar negara dan Pertukaran barang dan jasa • Mengukur kekayaan dan Menimbun kekayaan • Cadangan moneter
  • 10. 9 Contoh Perhitungan Kurs Mata Uang Kurs Jual Kurs Beli USD 12100 11500 SGD 8000 7600 HKD 1560 1480 JPY 138 128 GBP 17300 16360 AUD 7640 7220 THB 350 290 EUR 15460 14660 ABSOLUTE ADVANTAGE THEORY • Asumsi – Hanya ada dua negara yang akan saling berdagang, misal negara X dan Y – Hanya ada dua barang yang dapat dihasilkan, misal barang A dan B – dalam menghasilkan barang-barang tersebut hanya ada 1 input yang dipergunakan yaitu tenaga kerja dengan asumsi TK ini dalam suatu negara bersifat homogen atau mempunyai mobilitas yang sempurna. Untuk antara negara TK immobile. • Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri untuk spesialisasi dalam menghasilkan barang yang mempunyai keunggulan absoluy. Barang ini akan di ekspor, sebalknya negara tersebut akan mengimpor barang yang apabila dihasilkan sendiri tidak mempunyai keunggulan absolu. (absolute disadvantage)
  • 11. 10 • Barang yang memiliki keunggulan aboslut bila barang tersebut dihasilkan secara lebih murah dibanding dihasilkan negara lain atau lebih efisien. Efisien disini ditunjukkan oleh lebih sedikitnya input yang digunakan atau lebih banyaknya output yang dihasilkan dari sejumlah input tertentu. dapat saling menguntungkan • Syarat terjadinya perdagangan – Masing –masing negara mempunyai keunggulan absolute yang berbeda – Harga internasional harus saling menguntungkan (dasar tukar internasional harus berada di antara 2 dasar tukar domestik) • Keunggulan absolut – Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A – Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang B • Spesialisasi – Negara X spesialisai pada barang A – Negara Y spesialisai pada barang B • Perdagangan – Negara X mengekspor barang A – Negara Y mengekspor barang B COMPARATIVE ADVANTAGE THEORY DAVID RICARDO • Teori ini menyempurnakan teori Adam Smith. Untuk kasus negara yang tidak mempunyai keunggulan absolut menurut Adam Smith tidak bisa melakukan perdagangan. Menurut David Ricardo ada kemungkinan untuk saling berdagang.
  • 12. 11 • Kritik terhadap Adam Smith : suatu negara berspesialisasi karena teknologi maju, yang memiliki teknologi maju adalah negara maju yang lebih efisien, maka negara sedang berekembang tidak bisa berdagang, • Kasus 2 negara tidak bisa berdagang menurut Adam Smith, menurut David Ricardo bisa berdagang asalkan masig-masing negara memiliki keunggulan komparatif X Y A 5 6 B 9 10 • Menurut tabel diatas berdasar teori Adam Smith kedua negara tidak bisa berdagang. • Menurut teori David Ricardo bisa Negara X • Keunggulan komparatif – Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A = 5/6 usaha negara Y – Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B = 9/10 usaha negara Y Negara Y  Negara X lebih efisien dibanding negara Y • Efisien – Barang A = 5/6 x 100% = 83,3% – Barang B = 9/10 x 100% = 90 %  Lebih efisien barang A  negara X mempunyai keunggulan komparatif pada barang A. Negara Y • Keunggulan komparatif – Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A = 6/5 usaha negara X
  • 13. 12 – Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B = 10/9 usaha negara X  Negara Y kurang efisien dibanding negara X • Efisiensi – Barang A = 6/5 x 100% = 120% – Barang B = 10/9 x 100% = 110 %  Negara Y kurang efisien, mana yang inefisiennya paling kecil. Negara Y mempunyai comparative disadvantage paling kecil pada barang B. MODEL KLASIK DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UANG • Perkembangan pertama dari model klasik adalah perubahan dari tenaga kerja yang diperlukan per komoditi menjadi komoditi dalam harga moneter. • Nilai domestik masing-masing barang ditemukan dengan mengalikan jumlah tenaga kerja dengan upah. Jika suatu negara melakukan autarki. • Jika melakukan perdagangan maka menggunakan nilai tukar atau kurs. Tabel Biaya Produksi TK per unit Barang Negara X YBarang A 12 13 B 7 10 C 11 8 D 12 14 E 15 9
  • 14. 13 F 2 16 G 18 18 • Kesimpulan : – Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A, B, D, F – Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang C, E. – Barang G indiferens di antara negara X dan Y Dengan tabel yang sama, namun untuk biaya produksi per unit barang • Informasi : – Upah Negara X = 1 USD/tk – Upah Negara Y = 1 AUSD/tk • Jika informasi hanya seperti pada tabel 4 maka belum bisa dapat disimpulkan • Perlu adanya kurs/nilai tukar – USD……. = AUSD ………… Biaya produksi USD per unit barang • Informasi : – Upah Negara X = 1 USD/tk – Upah Negara Y = 1 AUSD/tk – 1 USD = 1 AUSD – Dibutuhkan data upah dan nilai tukar di kedua negara – Contoh ini nilai tukar barang antara negara X dan Y adalah 1 dibanding 1sehingga nilai dalam tabel tetap, jika berbda maka angka dalam tabel alan berubah • Jika terjadi perubahan nilai tukar karena devaluasi di negara X dari 1 USD = 1 AUSD menjadi 1UASD = 1,5 USD
  • 15. 14 • Tabel 6 diperoleh dari tabel 4dengan menyesuaikan nilainya di negara Ykarena adanya devaluasi di negara X. yang mana negara Y nilainya menjadi naik bila dinyatakan dalam USD (dikalikan 1,5) • Bila dinyatakan dalam AUSD maka di negara X nilainya berubah menjadi lebih kecil (dikalikan 2/3) Biaya Produksi USD per unit Barang Negara X YBarang A 12 19,5 B 7 15 C 11 12 D 12 21 E 15 13,5 F 2 24 G 18 27 • Kesimpulan : – Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A, B, C, D, F, G – Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang E – Tujuan devaluasi untuk memperluas ragam barang yang dapat diekspor dan mengurangi barang yang diimpor – Keunggulan absolut tidak lestari karena adanya pengaruh kebijakan negara lain
  • 16. 15 DEVALUASI • Devaluasi adalah kebijaksanaan pemerintah berupa menurunkan nilai mata uang sendiri terhadap nilai mata uang negara lain. • Tujuan devaluasi memperluas ragam barang yang diekspor dan menurunkan impor. • Dampak devaluasi “ – Ekspor naik (jika produksi dalam negeri telah siap sebelum devaluasi diumumkan) – Impor turun – Menarik investasi asing – Meningkatkan kesempatan kerja – Harga impor naik (imported inflation) Contoh Soal Analisis berdasarkan teori dari Adam Smith dan David Ricardo, apakah negara X dan Y bisa melakukan perdagangan. NEGARA BARANG X Y A 5 10 B 6 18 Negara X • Keunggulan komparatif – Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A = 5/10 usaha negara Y
  • 17. 16 – Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B = 6/18 usaha negara Y Negara Y  Negara X lebih efisien dibanding negara Y • Efisien – Barang A = 5/10 x 100% = 50 % – Barang B = 6/18 x 100% = 30 %  Lebih efisien barang B  negara X mempunyai keunggulan komparatif pada barang B. Negara Y • Keunggulan komparatif – Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A = 10/5 usaha negara X – Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B = 18/3 usaha negara X  Negara Y kurang efisien dibanding negara X • Efisiensi – Barang A = 10/5 x 100% = 200% – Barang B = 18/3 x 100% = 300 %  Negara Y kurang efisien, mana yang inefisiennya paling kecil. Negara Y mempunyai comparative disadvantage paling kecil pada barang A. Berdagang atau tidak ? Karena rasio X dan Y berbeda ½ tidak sama degan 1/3  bisa berdagang, dimana negara X mengekspor barang B dan negara Y mengekspor barang A Teori Modern Perdagangan Internasional The propotional factors Theory by Eli Heckscher dan Bertil Ohlin Teori H-O: perbedaan opportunity cost antara satu negara dengan negara lain mengakibatkan perdagangan antar negara terjadi. Jadi yang menentukan adalah faktor produksi (endowment factor) dari masing-masing negara.
  • 18. 17 Negara-negara yang memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah dalam memproduksi suatu barang akan melakukan spesialisasi dan mengekspor barang tersebut. Dan sebaliknya untuk negara-negara yang fakt0r produksinya langka dan mahal. • Isocost dan Isoquant • Dengan cost tertentu diperoleh produk yang maksimal, atau dengan cost minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. 0 15105 60 40 20 + + + + TenagaKerja Mesin A C B D ISOCOST $ 600 ISOCOST $ 400 ISOQUANT 100 unit pakaian ISOQUANT 150 unit pakaian ASUMSI 2x2x2 dari Teori HO 1. Perdagangan international terjadi antar 2 negara misal RI dg Jepang 2. Masing-masing negara memproduksi 2 macam barang yang sama (misal 100 unit pakaian dan 20 unit radio) 3. Masing-masing negara menggunakan 2 macam faktor produksi, yaitu tenaga kerja dan mesin, tetapi dengan jumlah /proporsi berbeda. Perbandingan faktor produksi (Grafik perbedaan faktor produksi yang dimiliki masing-mading negara)
  • 19. 18 0 40- 20- 10- 30- 60- 50- 5 10 15 - - - ISOCOST $ 600 ISOCOST $ 400 Tenaga Kerja Mesin. Negara 1(Indonesia) 0 20- 30- 20 40 60 - - -- Negara 2(Jepang) Tenaga Kerja Mesin. ISOCOST $ 600 ISOCOST $ 600 Gain On Trade berdasarkan Teori H-O (Asumsi 2 x 2 x 2) NEGARA INDONESIA JEPANG Barang Pakaian Radio Pakaian Radio F. Produksi T. Kerja Mesin T.Kerja Mesin Proses Produksi P. Karya P. Modal P. Karya P.Modal Proporsi F. Produksi 60 TK (banyak) 15 Mesin (kurang) 30 TK (kurang) 60 Mesin (banyak) Isoquant 100 unit 20 unit 100 unit 20 unit
  • 20. 19 Isocost $400 $600 $600 $400 Unit Cost $ 4 (murah) $ 30 (mahal) $ 6 (mahal) $ 20 (murah) Perbedaan Harga Produksi menurut Teori H-O 0 50- 40- 10- 20- 60- 30- 5 10 3015 20 5 40 50 60 Isoquant 100 unit pakaian Isocost $ 600 Isocost $ 400 + + + + A D C B Grafik yang menunjukkan bagaimana terjadinya perbedaan harga barang sejenis karenaadanya perbedaa proporsi/ jumlah faktor produksi, shg terjadi perdagangan international T. Kerja KELEMAHAN TEORI H-O Pada kenyataannya walauun jumlah/proporsi faktor produksi ysng dimiliki oleh masing- masing negara adalah sama,(yang menurut teori H-O tidak akan terjadi perdagangan international), ternyata bisa jua terjadi perdagangan itu. Teori G. Harbeler menjelaskan dengan : 1. Perbedaan kemampuan berpsoduksi masing-masing negara ditunjukkan oleh PPC- nya(Production Possibility Curvenya) 2. Perbedaan selera konsumen masing-mading negara yang ditunjukkan oleh IC-nya (indefference curve-nya)
  • 21. 20 TEORI OPPORTUNITY COST dari G. HARBERLER Opportunity Cost digambarkan sebagai Production Possibility Curve (PPC), yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu negara dengan sejumlah faktor produksi secara fullemployment. Dalam hal ini bentuk PPCakan tergantung pada asumsi tentang opportunity cost yang digunakan, yaitu PPC Constant cost dan PPC Increasing Cost Produksi berdasarkan PPC (Constant Cost) Produksi MRT N T 40 32 24 16 8 0 0 1 2 3 4 5 8N/1T 8N/1T 8N/1T 8N/1T 8N/1T 8N/1T GAIN FROM TRADE dengan PPC Constant Cost 8 1 6 2 4 3 2 4 0 - - - 541 3 0 + + B(16N,4T) A IC IC 1 T N
  • 22. 21 Negara X memiliki PPc Constant cost dg kombinasi produksi 40 N atau 5 T atau MRT 8 N = 1 T. Pola konsumsi konsumen di negara X berada di titik singgung antara IC dan PPC, yaitu titik A dg konsumsi 8 unit barang N dan 4 unit barang T. Karena MRT atau DTDN berlaku 8 N = 1T, maka utk memperoleh 4 unit barang T hrs dikorbankan 4 x 8 N = 32 N. Jika dipasar luar negeri berlaku 6 N = 1 T, maka bagi konsumen negara X utk memperoleh 4 unit barang T hanya diperlukan utk ekspor sebanyak 4 x 6 N = 24 N. Dengan melakukan pertukaran luar negeri atau meng ekspor 24 unit barang N maka PPC bergeser menjadi PPC1 dan IC bergeser menjadi IC1. Akibatnya titik singgung A bergeser menjadi titik B dengan kombinasi konsumsi 16 unit barang N dan 4 unit barang T. Sebelum Perdagangan LN : 1. UK dan As masing- masing memiliki kemampuan produksi yg sama yg ditunjukkan oleh PPC Increasing cost yg sama yaitu NT. 2. UK konsumennya lebih suka brg N, shg IC1 1 lbh dekat pd sumbu N dan menyinggung NT pd titik B. Sedangkan konsumsi brg N sebanyak O- N1 1 dan brg T sebanyak OT1 1. 3. Di AS, konsumennya lebih menyukai brg T, shg IC2 1 lebih dekat pada sumb T dan menyinggung NT di titik C. Adapun konsumsi konsumsi barang N sebanyak O- N2 1 dan barang T sebanyak O- T2 1. 4. Harga N lbh mahal dinegara UK tetapi lebih murah di negara AS. Harga T lebih murah dinegara UK tetapi lebih mahal di negara AS 5. Maka Uk akn mengipor barang N dan menekspor barang barang T. Dan As akan mengekspor barang N dan menimpor barang T. Offer Curve Negara “A” A x x IC1 1 IC1 2 IC2 1 IC2 2 P. Internation al x x C1 C B1 B x N1 1 N1 2 N1 N2 1 N2 2 T1T1 1 T2 1 T2 2 T1 2
  • 23. 22 1. Spesialisasi produk N adalah kain 2. Total output adalah N1 3. Tk. Konsumsi pd titik Ea1 adalah titik singgung antara garis harga Pa1 dengan IC1 4. Kombinasi konsumsi pada Ea1 adalah na1 dan ta1 5. Pada harga Pa, konsumsi dalam negeri sebesar 0a- na1 dan ekspor sebesar N1 – na1 6. Ekspor N (kain) oleh Indonesia (N1- na1) < permintaan Jepang (0b-nb). 7. Karena ekspor N (kain) oleh Indonesia < permintaan Jepang, maka harga kain naik dari Pa1 ke Pa2. 8. Setelah kenaikan harga, tk. Konsumsi pada titik Ea ada di titik singgung antara garis hsrga Pa2 dan ICa2 9. Jika titik Ea dihubungkan dengan titik Ea2, maka akan terbentuk offer curve A x x IC a1 IC a2 na2 ta1 na1 Ea2 Ea1 ta2 Pa1 Pa2 Oa T2T1
  • 24. 23 x IC b2 IC b1 ta1 Eb1 tb1 Eb2 Oa T2T1 x OfferCurve B nb1 N2 nb2 N1 tb2 Offer curve negara B 1. Spesialisasi produk T adalah radio 2. Total output T2 3. Tk. Konsumsi pada titik Eb1 adalah titik singgung antara garis harga Pb1 dan ICb1 4. Kombinasi konsumsi pada Eb1 adalah nb1 dan tb1 5. Pada harga Pb1 , konsumsi dalam negeri sebesar 0b1- tb1 dan ekspor sebesar T1 – tb1 6. Ekspor T (radio) oleh Jepang (T1- tb1) > permintaan Indonesia (0a-ta1). 7. Karena ekspor T (radio) Jepang > permintaan Indonesia, maka harga radio turun dari Pb1 ke Pb2. 8. Setelah penurunan harga tk.konsumsi pada titik Eb2 ada di titik singgung antara garis harga Pb2 dan ICb2 9. Jika titik Eb1 dihubungkan dengan titik Eb2, maka akan terbentuk offer curve B
  • 25. 24 Na1 Tb1 na1 nb2 x x ta2 Ta1 x xtb2 tb1 na2 Ob Jepang Ob Indonesia Ea1b2 Ea1 KESIMPULAN 1. Penawaran atau ekspor barang N (kain) Indonesia sebesar Na1 – na1 adalah lebih kecil daripada permintaan atau impor barang N (kain) sebesar )b – nb oleh Jepang, sehingga harga barang N(kain) akan naik yan dicerminkan oleh pergeseran garis harga Pab1 menjadi Pa1b2 dan penurunan Ea1 menjadi Ea 2b2. 2. Penawaran atau ekspor barang T (radio) Jepang sebesar Tb1- tb1 adalah lebih besar daripada permintaan atau impor barang T (radio) sebesar 0a – ta1 oleh Indonesia, sehingga harga barang T (radio) akan turun yang dicerminkan oleh pergeseran garis harga Pab1 menjadi Pa1b2 dan penurunan Eb1 menjadi Ea1b2 3. Pada titik Ea1b2 ternyata : (a) Ekspor barang N (kain) Indonesia akan sama dengan impor N (kain) Jepang. Dengan kata lain Na1 – na2 = 0b – nb2. (b) Ekspor barang T (radio) Jepng akan sama dengan impor T (radio) Indonesia. Dengan kata lain Tb1 – tb2 = 0a – ta2 Analisa manfaat perdagangan international menurut Edgeworth- Bowley
  • 26. 25 KETERANGAN 1. Titik-titik A, B, C, D, dan E merupakan titik pototng atau titik singgung yang kemungkinan pertukaran atau pergagangan internationalnya terjadi antara negara I yang mempunyai titik awal O1 dengan negara II yang mempunyai titik awal 02 2. Dilihat dari negara I dengan titik awal 01maka: (a) Titik A = D=E karena ketiganya berada pada UC1 1. (b) Titik B berada pada IC1 2. (c) Titik C berada pada IC1 3 Karena IC1 3 >IC1 2 > IC1 1, maka C > B >A, D atau E. 3. Dilihat dari negara II dengan titik awal 02,, Maka : (a) Titik A = C = E karena ketiganya berada pada IC2 1. (b) Titik B berada pada IC2 2 (c) Titik D berada pada IC2 3 Karena IC2 3 > IC2 2 > IC2 1, maka D> B >A, C atau E 4. Bila pertukaran/ perdagangan international bergeser dari titik A ( yang berada pada IC1 1 dan IC2 1) ke titik C (yang berada pada IC1 3 dan IC2 1 maka: Negara I akan sangat beruntung ( karena IC1 3 > dari pada IC1 1, sedangkan negara II tidak untung/rugi ( karena titik A dan C sama-sama berada pada IC2 1). 5. Titik D ( yang berada pada IC1 1 dan IC2 3 maka: x x Gx x x C B D F E A Y1 X1 01 02 IC1 3 IC2 2 IC2 4 IC2 3 IC1 4 IC1 2 Y1 1 Y2 1 IC2 0 IC1 0Y1 2 Y2 2 X1 2 X1 1
  • 27. 26 * Negara II akan sangat beruntung ( karena IC2 3 > dari pada IC2 1), sedangkan Negara I tidak untung / rugi (karena titik A dan D sama-sama berada pada IC1 1). 6. Titik B ( yang berada pada pada IC1 2 dan IC2 2) maka: * Negara I dan II akan sama-sama untung karena IC1 2 >IC1 1 dan IC2 2 > IC2 1). Untuk bergeser dari titik A ke titik B, maka Negara I akan mengekspor barang Y sebanyak Y1 1 – Y1 2 untuk dapat mngimpor barang X sebanyak X1 1 – X1 2, sedangkan negara II akan mengekspor barang X sebanyak X2 1 – X2 2 untuk dapat mengimpor barang Y sebanyak Y2 1 – Y2 2. 7. Titik F ( yang berada pada IC1 0 dan IC1 1), maka: * Negara I akan rugi (karena IC1 0 < IC1 1), sedangkan negara II akan sangat beruntung ( karena IC2 4 > IC2 3). 8. Titik G (yang berada pada IC2 0 dan IC1 4), maka: * Negara I akan sangat beruntung ( karena IC1 4 > daripada IC1 3), sedangkan negara II akan rugi ( karena IC2 0 < dari IC2 4). 9. Ruang A-C-E-D-A adalah GAIN FROM TRADE AREA
  • 28. 27 KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL Jenis – Jenis Kebijakan 1. Kebijakan Perdagangan Internasional: Kebijakan perdangan Internasional mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (Current Account). Jenis Kebijakan ini misalnya tarif terhadap impor,bilateral trade agreement, state trading, dll. 2. Kebijakan pembayaran Internasional : Meliputi tindaKebijakan Bantuan Luar Negri : tindakan / kebijakan permerintah berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman(loans) yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi serta membangun atau bantuan militer terhadap negara lain. 3. Kebijakan Bantuan Luar Negri: tindakan/kebijakan permerintah berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman(loans) yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi serta membangun atau bantuan militer terhadap negara lain. TUJUAN KEBIJAKAN 1. Autarky: Bermaksud untuk menghindari dari pengaruh negara lain baik pengaruh ekonomi politik maupun militer. 2. Kesejahteraan (Walfare) : Dengan menghilangkan halangan perdagangan internasional (tarif,quota,dll) yang berarti free trade. 3. Proteksi :Untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang import. 4. Balance Of Payment (BOP)/ Keseimbangan neraca pembayaran: biasanya kebijakan ini berbentuk pengawasan devisa ( Exchange Control). Pengawasan devisa tidak hanya mengatur/mengawasi lalu lintas barang tetapi juga modal. MACAM – MACAM KEBIJAKAN INTERNASIONAL a. Tariff c. Subsidy b. Quota d. Non tariff barriers Tarif A tax imposed by a governemnt on either export or import adalah pembebanan pajak/custom duties terhadap barang yang melewati batas suatu negara (expor atau impor) Jenis Tarif : Ad Valorem : Tingginya dinyatakan dari persentase nilai barang.
  • 29. 28 Specific Duties: Tingginya dinyatakan dari ukuran fisik. Specific Ad Valorem/Compound Duties : Kombinasi dari kedua jenis tarif diatas. Konsumen Surpluss Demand: Jumlah barang yang bersedia dibeli oleh konsumen dengan harga tertentu. Semakin tinggi harga semakin rrendah jumlah yang bersedia dibeli (permintaan ) demikian sebaliknya Consumer suplus is: the difference between the amount consumers are willing to pay to purchase a given quantitiy of goods and the amount they have to pay to purchase those goods Insert grafik Produsen Surpluss Supply : Jumlah barang yang bersedia ditawarkan oleh produsen dengan harga tertentu. Semakin tinggi harga semakin banyak yang bersedia ditawarkan demikian sebaliknya (suply) Producer surplus is the difference between the price paid in the market for a good and the minimum price required by an industry to produce and market that good Insert grafik Alasan Pembebanan Tarif 1. Memperbaiki dasar tukar (Terms Of Trade): 2. Infant-Industry: Perlindungan terhadap persaingan industri di luar negeri yang lebih besar dan maju. 3. Diversifikasi: Makin banyak jenis barang yang dihasilkan oleh suatu negara, ekonomi negara tersebut akan semakin stabil. 4. Employment: Pembebanan tarif akan mengakibatkan turunnya import dan menaikkan produksi dalam negeri meningkatkan tkt employment. 5. Anti Dumping. Kebijakan Tariff • Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang melintasi daerah pabean (suatu daerah geografis dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai/bea pabean). • Tarif merupakan suatu rintangan yang membatasi kebebasan perdagangan internasional. • Pajak barang impor dengan tujuan menaikkan hargan produk tertentu sehingga dapat mengurangi persaingan bagi produsen lokal atau merangsang produksi lokal • tarif menimbulkan dampak berupa kenaikan harga atau biaya pengiriman barang (produk impor) ke suatu negara
  • 30. 29 • maksud pengenaan tarif: memperoleh pendapatan pengisi kas pemerintah(fungsi budgeter), dan suatu metode untuk melindungi sektor-sektor barang tertentu didalam negeri dari tekanan persaingan produk impor (fungsi regulend) • contoh di indonesia : penerapan tarif impor 100% pada mobil mewah Dalam pelaksanaan kegiatan ekspor impor pembebanan tarif dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis: 1. Exports Duties (bea ekspor) Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain. Jadi pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut pajak. Custom area adalah daerah di mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak dikenai bea pabean. Batas custom area ini biasanya sama dengan batas wilayah suatu negara. 2. Transit Duties (bea transit) Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain. 3. Import Duties (bea impor) Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir. Sistem Tarif Dalam menentukan besarnya tarif yang berlaku bagi setiap barang atau komoditi yang diperdagangkan secara internasional, para pelaku perdagangan internasional (eksportir- importir) menggunakan pedoman berdasarkan sistem tarif yang berlaku. Sistem tarif yang dimaksud adalah sebagai berikut : • Tarif Tunggal (Single Column Tariff) – Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang besarnya (prosentasenya) berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana saja, tanpa kecuali. • Tarif Umum/Konvensional (General Conventional/Tariff) – Dikenal juga dengan istilah tarif berganda (double coloum tariff) yaitu pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya berbeda antara satu negara dengan negara lain. • Tarif Preferensi (Preferensi Tariff)
  • 31. 30 – Tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang persentasenya diturunkan, bahkan untuk beberapa komoditi sampai menjadi 0% yang diberlakukan oleh negara terhadap komoditi yang diimpor dari negara- negara tertentu karena adanya hubungan khusus antara negara pengimpor dengan negara pengekspor. Cara Pengenaan Tarif Dalam pelaksanaannya, sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain : 1. Dasar Nilai ( Ad Valorem ) – Besarnya pungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat prosentase tarif dikalikan harga CIF dari barang tersebut. – Sebagai contoh, harga CIF suatu barang adalah US$100 dan besarnya tarif bea masuk 10%, sedangkan kurs US$1 = Rp. 5.000,- . Maka besarnya bea masuk yang dikenakan sebesar = 10% x US$100 x Rp. 5.000,- = Rp. 50.000,- 2. Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific) • Pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor. Sebagai contoh, bea masuk yang dikenakan atas barang-barang atau komoditi seperti dibawah ini : • Semen : Rp. 3.000,- per ton • Sepatu : Rp. 14.500,- per pasang • Piring : Rp. 5.000,- per lusin • Jeruk : Rp. 500 per kg • VCR : Rp. 250.000,- per unit 3. Compound Duties – Pengenaan tarif yang merupakan kombinasi dari ad valorem dan ad specific – Contoh : sejenis barang tertentu dikenakan bea 10 % Ad valeroom ditambah dengan Rp. 50.000,- setiap unit. Keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk tersebut, antra lain Dasar Nilai ( Ad Valarem) bersifat proprsional. Keuntungan :
  • 32. 31 a. dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi. b. terdapat diferensiasi harga produk sesuai kualitasnya. Kerugian : a. memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea cukai karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap. b. sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea masuk antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau kemacetan arus barang di pelabuhan. Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific) bersifat regresif. Keuntungan : a. mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan perincian harga barang sesuai kualitasnya. b. dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi industri dalam negri.. Kerugian : a. pengenaan tarif dirasakan kurang atau tidak adil karena tidak membedakan harga dan kualitas barang. b. hanya dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi yang bersifat statis. KEBIJAKAN NON TARIF : KUOTA, SUBSIDI, DUMPING Pengertian Kuota Menurut kindleberger dan lindert (1978) yakni kuota merupakan hambatan nontarif yang banyak digunakan untuk membatasi masuknya impor barang dan jasa Pemberlakuan kuota ekspor dan atau impor pada umumnya dilandasi alasan: (1) sebagai jaminan kemungkinan kenaikan pengeluaran ekspor dan atau impor akibat persaingan perdagangan luar negeri yang makin buruk, (2) penerapan kuota memberikan kekuatan dan fleksibilitas administrasi kepada pemerintah. Kuota impor adalah pembatasan secara lansung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara lansung. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca
  • 33. 32 pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor. Dampak-dampak keseimbangan parsial dari pemberlakuan kuota impor dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Dx dan Sx masing-masing adalah kurva penawaran untuk komoditi X di suatu negara. Dalm kondisi perdagangan bebas, harga yang berlaku adalah harga dunia, yakni Px=$1. Jika negara tersebut memberlakukan kuota impor 30X (JH), hal itu mengakibatkan kenaikan harga menjadi Px=$2, dan konsumsi akan turun menjadi 50X (GH), di mana 20X (GJ) di antaranya merupakan produksi domestik sedangkan sisanya adalah impor. Jika pemerintah melelang lisensi impor dalam suatu pasar kompetitif, maka pemerintah akan memperoleh tambahan pendapatan sebesar $30 (JHNM). Penambahan pendapatan bagi pemerintah sebesar itu sama seperti yang ditimbulkan jika negara tersebut memberlakukan tarif impor sebesar 100%. Namun seandainya kurva penawaran bergeser dari Dx ke Dx’, maka pemberlakuan kuota impor sebesar 30X (J’H’) akan menambah konsumsi dari 50X menjadi 55X (G’H’) dan 25X (G’J’) di antaranya merupakan produksi domestik. Macam – Macam Kuota Impor i. Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi). ii. Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau menurut perjanjian. iii. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif dengan sistem kuota. iv. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertentu untuk melindungi industri dalam negeri. PENGEKANGAN IMPOR SECARA "SUKARELA“ ( Voluntary Export Restraint, VER ) adalah Suatu Bentuk Pembatasan Kuota Atas Jangkauan Atau Tingkat Intensitas Hubungan Perdagangan Internasional Yang Dikenakan Oleh Pihak Negara Pengekspor, Bukan Oleh Pihak Pengimpor.
  • 34. 33 VER Pada Umumnya Dilaksanakan Atas Permintaan Negara Pengimpor Dan Disepakati Oleh Negara Pengekspor Untuk Mencegah Pembatasan Lainnnya Yang Mungkin Saja Lebih Ketat. • Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi. • Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik akibat impor yang berlebih. • Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negara pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing. Non Tariff Barriers Penggunaan Komponen Dalam Negeri • peraturan pemerintah yang mewajibkan pelaku usaha untuk menggunakan sebagian daripada bahan baku dan atau faktor produksinya dari dalam negeri • kebijakan untuk memajukan sektor lain, terutama industri • implikasinya pada pembukaan lapangan kerja dan efek lain yang diharapkan • di sisi lain, sangat didukung oleh perusahaan, terutama perusahaan multinasional • contoh di indonesia : pemerintah mewajibkan perusahaan sepatu adidas di tangerang untuk menggunakan sebagian bahan baku dari sepatunya dari produksi indonesia (adidas hanya menggunakan komponen buatan jermannya untuk lapisan kulit luar dan sol) Instrumen Kebijakan Subsidi Ekspor selain kebijakan yang bersifat protektif dalam perdagangan juga dikenal kebijakan promotif, untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dari dalam negeri (ekspor) • Subsidi ekspor adalah pembayaran langsung atau pemberian keringanan pajak dan bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara. • Subsidi Ekspor adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada suatu perusahaan atau perseorangan yang giat menjual barang ke luar negeri. Contoh : harga normal barang $3, agar harga tidak terlalu melonjak di negara impor, pemerintah memberikan subsidi $1, jadi harga jual 2$ dengan harapan produk tsb mampu bersaing di pasar internasional
  • 35. 34 Instrumen Kebijakan Subsidi Impor adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu terhadap suatu produk yang masuk ke dalam negeri. Contoh : harga pupuk impor $10, agar terjangkau oleh petani pemerintah memberikan bantuan berupa subsidi terhadap pupuk sebesar $5 sehingga harga jual pupuk di pasar $5 Instrumen Kebijakan Kebijakan Lain Yakni kebijakan unik di suatu negara untuk melindungi dan memajukan industri. • contoh di indonesia : “kebijakan harga dasar”, penyeragaman harga padi, minyak tanah dll • contoh di negara lain ada kebijakan tariff-rate quota, program re-ekspor (re-export programs), dan kebijakan pembayaran dalam bentuk natura atau payment-in kind Dampak Kebijakan Perdagangan DUMPING Adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu: a. Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya di pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah; b. Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek penjualan komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya berlansung sementara, namun
  • 36. 35 diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu singkat; c. Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestik. Non Tariff Barriers Kebijakan Spesifik Lain • aturan khusus yang tidak umum, tetapi diterapkan karena bermacam alasan khusus yang ada di suatu negara • contoh di indonesia : pelarangan impor mobil ferrari dengan spesifikasi kecepatan melebihi 300 km/jam KRITIK TERHADAP PERDAGANGAN BEBAS ARGUMENTASI EKONOMI YANG MELAWAN FREE TRADE • PERDAGANGAN BEBAS MENGUNTUNGKAN NEGARA MAJU • ADA CAMPUR TANGAN PERUSAHAAN ASING • PERDAGANGAN BEBAS HANYA BERMANFAAT BAGI SEGELINTIR ORANG KAYA DALAM SATU NEGARA • PERDAGANGAN BEBAS MENAMBAH OFFSHORING • MOBILITAS MODAL DAN KEUNGGULAN BERSAING SERING MENYULITKAN • GELEMBUNG EKONOMI, DAN LAIN-LAIN ARGUMENTASI SOSIAL POLITIK YANG MELAWAN FREE TRADE • PERDAGANGAN BEBAS MENGIKIS KEANEKARAGAMAN BUDAYA • MENYEBABKAN KETERGANTUNGAN • PERDAGANGAN BEBAS MENGIKIS KEAMANAN NASIONAL • REGULASI DAN ATURAN HUKUM MENJADI LEBIH RUMIT • KONSEKUENSI KEUANGAN AKIBAT PERGERAKAN MODAL • STABILITAS SULIT DIKONTROL
  • 37. 36 BAB 8 VALUTA ASING : SISTEM KURS VALUTA ASING, ISTILAH-ISTILAH DALAM KURS VALUTA ASING A. Sistem Kurs Valuta Asing Sifat kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar, maka kurs valuta asing akan berubah – ubah sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Apabila pemerintah menjalankan kebijaksanaan stabilisasi kurs, tetapi tidak dengan mempengaruhi transaksi swasta, maka kurs ini hanya akan berubah – ubah di dalam batas yang kecil, meskipun batas – batas ini dapat diubah dari waktu ke waktu. Pemerintah dapat juga menguasai sepenuhnya transaksi valuta asing. Dalam hal ini kurs tidak lagi dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. System ini disebut exchange control. Di dalam sistem moneter standar emas kurs valuta asing relatif tetap atau hanya berubah – ubah dalam batas – batas yang di tentukan oleh ongkos angkut emas. Adapun sistem kurs valuta asing adalah sebagai berikut : a. Sistem kurs yang berubah – ubah Di dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa factor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Bahwa permintaan valuta asing diperlukan guna melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri (impor). Permintaan valuta asing diturunkan dari transaksi debit dalam neraca pembayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta asing berasal dari eksportir, yakni berasal dari transaksi kredit neraca pembayaran internasional. Suatu mata uang dikatakan “kuat” apabila transaksi autonomous kredit lebih besar dari transaksi autonomous debit, sebaliknya dikatakan “lemah” apabila neraca pembayarannya mengalami defisit. Selanjutnya, transaksi autonomous debit dan kredit dipengaruhi oleh factor – factor yang berasal dari dalam maupun luar negeri, termasuk harga, pendapatan dan tingkat bunga. Segala sesuatu yang mempengaruhi ketiga factor ini, baik dari dalam maupun luar negeri, akan mempengaruhi permintaan dan penawaran yang pada gilirannya akan mempengaruhi kurs valuta asing.
  • 38. 37 Makin tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan, makin besar kemungkinan untuk impor yang berarti makin besar pula permintaan akan valuta asing. Kurs valuta asing cenderung naik dan harga mata uang sendiri akan turun. Demikian juga inflasi, akan menyebabkan impor naik dan ekspor turun yang akan mengakibatkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung menarik modal masuk dari luar negeri. Kurs valuta asing akan turun dan nilai mata uang sendiri naik relatif terhadap valuta asing. Bahwa semua kegiatan ekonomi dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi pendapatan, harga serta tingkat bunga secara tidak langsung akan mempengaruhi kurs. Kebijaksanaan pemerintah akan menaikkan pendapatan dan harga. Kenaikan pendapatan dan harga ini akan menyebabkan impor naik, yang berarti akan menaikkan permintaan valuta asing. Akibat selanjutnya, kurs valuta asing akan naik. Disamping factor – factor ekonomi tersebut, ada factor – factor nonekonomi yang dapat mempengaruhi perubahan kurs, seperti factor politis dan psykologi. Misalnya, kepanikan yang terjadi di dalam negeri akan menyebabkan larinya dana ke luar negeri, sehingga kurs valuta asing akan naik. b. Sistem Kurs yang Stabil Sistem kurs bebas sering menimbulkan adanya tindakan spekulasi sebagai akibat ketidaktentuan di dalam kurs valuta asing. Oleh karena itu banyak Negara yang kemudian menjalankan suatu kebijaksanaan untuk menstabilkan kurs. Pada dasarnya kurs yang stabil dapat timbul secara : 1. Aktif yakni pemerintah menyediakan dana untuk tujuan stabilisasi kurs. 2. Pasif yakni di dalam suatu Negara yang menggunakan system standar emas. i. Stabilisasi kurs Kegiatan stabilisasi kurs dapat dijalankan dengan cara, apabila tendensi kurs valuta asing akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya permintaan dari pemerintah maka tendensi kurs turun dapat dicegah. Sebaliknya apabila tendensi kurs naik, maka pemerintah menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran valuta asing bertambah dan kenaikan kurs dapat dicegah. Usaha untuk mencegah kenaikkan kurs valuta asing ini bagi pemerintah lebih sukar, Karena cadangan valuta asing yang dimiliki terbatas. Keterbatasan ini mungkin menyebabkan pemerintah tidak bisa
  • 39. 38 sepenuhnya untuk mengembalikan kurs ke tingkat yang dikehendaki. Sedangkan usaha untuk mencegah penurunan kurs lebih mudah dijalankan sebab pembelian valuta asing oleh pemerintah dilakukan dengan menggunakan cadangan mata uang sendiri. Besarnya cadangan mata uang sendiri di bawah kekuasaan/pengawasan pemerintah, bahkan kalau kekurangan pemerintah dapat mencetak uang. ii. Standar emas Suatu Negara dikatakan memakai standar emas apabila : 1. Nilai mata uangnya dijamin dengan nilai seberat emas tertentu. 2. Setiap orang boleh membuat serta melebur uang emas. 3. Pemerintah sanggup membeli atau menjual emas dalam jumlah yang tidak terbatas pada harga tertentu (yang sudah ditetapkan pemerintah). c. Pengawasan Devisa (Exchange Control) Dalam system ini pemerintah memonopoli seluruh transaksi valuta asing. Tujuannya adalah untuk mencegah adanya aliran modal keluar dan melindungi pengaruh depresi dari Negara lain, terutama dalam hal Negara tersebut menghadapi keterbatasan cadangan valuta asing dibanding dengan permintaannya. Menghadapi jumlah valuta asing yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan permintaannya, pemerintah perlu mengadakan alokasi di dalam penggunaannya, yakni untuk tujuan – tujuan yang sesuai dengan program pemerintah. Alokasi biasanya dilakukan dengan menggunakan lisensi impor. Di dalam pengawasan devisa (exchange control) pemerintah dapat menetapkan kurs suatu mata uang itu : a) Hanya satu jenis saja, tidak tergantung pada tujuan penggunaan devisa tersebut. System ini disebut single exchange rate system. b) Lebih dari satu macam kurs, tergantung daripada tujuan penggunaannya. System ini disebut multiple exchange rate. Sebenarnya didalam system ini terdapat banyak sekali cara penentuan exchange rate. Bentuk yang extreme ada dua yakni :  Dua atau lebih kurs / exchange rate yang bebas untuk mengalokasi devisa dengan beberapa pengawasan yang tidak ketat.
  • 40. 39  Dua atau lebih kurs resmi (official rate) yang tetap, yang biasanya dilengkapi dengan system lisensi impor serta impor quota. Didalam mengadakan alokasi penggunaan devisa, pemerintah dapat menggunakan beberapa cara, antara lain : 1. Individual allocation : setiap pemohon devisa diadakan penelitian tentang penggunaannya. Apabila pemohon tersebut disetujui lalu diberikan izin untuk membeli sejumlah tertentu devisa. 2. Exchange quota : untuk setiap kategori impor ditentukan jumlah devisanya berdasarkan devisa yang akan diperoleh dari ekspor dalam waktu tertentu. Apabila devisa sudah tersedia, lalu dijual dengan prinsip yang datang dulu dilayani sampai jatah untuk kategori impor tersebut habis. 3. Waiting list : ini merupakan pelengkap cara Exchange quota. Setiap surat permohonan pembelian devisa ditempatkan dalam daftar menunggu sampai devisa tersedia. Pada umumnya tujuan suatu Negara menjalankan pengawasan devisa adalah : a) Mencegah terjadinya aliran modal ke luar negeri dan menekankan Neraca Pembayaran Internasional (NPI) yang disequilibrium. b) Melindungi industry di dalam negeri. c) Memperoleh pendapatan bagi pemerintah. d) Tie In Import Arrangement : penggunaan devisa untuk impor barang tertentu, tetapi dengan syarat importer harus juga membeli barang pelengkap atau barang yang sama hasil produksi di dalam proporsi tertentu. Jadi, dengan pengawasan devisa maka penggunaan dapat diatur sebaik mungkin sehingga disequilibrium di dalam NPI pun dapat dikurangi/ditekan. B. Istilah-Istilah Dalam Kurs Valuta Asing Adapun istilah-istilah dalam kurs valuta asing adalah sebagai berikut : 1. Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva. 2. Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain. 3. Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.
  • 41. 40 4. Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkat yang berlaku sekarang. 5. Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini. 6. Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan. 7. Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakan mata uang asing sebagai unit pengukuran. 8. Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional perusahaan. 9. Translasi mata uang asing, proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang lain dengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut. 10. Operasi luar negri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1) dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metode ekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam mata uang asing selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor. 11. Kontak pertukaran forward, suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa depan. 12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakan kasnya. 13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi. 14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri. 15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlah unit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan. 16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
  • 42. 41 17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutang tertagih. 18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera. 19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan pelapor. 20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya. 21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Valuta Asing Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi valuta asing adalah sebagai berikut : 1. Perdagangan Internasional Tingkat perdagangan antara negara berfungsi sebagai proxy untuk permintaan relatif barang dari suatu negara dengan barang atau jasa yang permintaan internasionalnya tinggi biasanya akan melihat sebuah apresiasi mata uangnya. Sebagai contoh, untuk membeli barang dari Australia, pembeli harus mengkonversi mata uang mereka ke dalam dolar Australia (AUD) untuk melakukan pembelian. Meningkatnya permintaan AUD akan memberikan tekanan ke atas di atasnya. Trade surplus dan defisit memberikan contoh kompetitifnya suatu negara dalam perdagangan internasional. Negara-negara dengan defisit perdagangan yang besar adalah pembeli net / importir barang internasional, menghasilkan lebih banyak mata uang mereka yang dijual untuk membeli mata uang negara lain untuk membayar barang internasional. Situasi seperti ini cenderung berdampak negatif terhadap nilai mata uang negara pengimpor. 2. Kondisi Politik Pemandangan politik suatu negara memainkan peran utama dalam prospek ekonomi untuk negara itu dan, akibatnya, nilai yang dirasakan dari mata uangnya. Trader Forex terus menerus memonitor berita politik dan peristiwa untuk mengukur apa yang bergerak, jika ada, pemerintah suatu negara dapat mengambil langkah dalam perekonomian. Hal ini termasuk ukuran dari peningkatan belanja pemerintah untuk pembatasan pengetatan pada satu sektor tertentu atau industri.
  • 43. 42 3. Kebijakan Fiskal dan Moneter suatu Negara Kebijakan fiskal dan moneter pemerintah manapun merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan Bank sentral yang mempengaruhi tingkat suku bunga yang tajam diawasi oleh pasar forex untuk setiap perubahan tarif kunci atau pandangan masa depan. 4. Laporan Ekonomi Laporan ekonomi adalah tulang punggung pedoman trader forex. Mempertahankan kalender laporan ekonomi sangat penting untuk saat ini dalam pasar serba ultra-cepat. PDB mungkin laporan ekonomi yang paling jelas, karena ini adalah dasar dari kinerja ekonomi suatu negara dan kekuatannya. GDP mengukur output total barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian. Satu hal kunci untuk diingat, bagaimanapun, adalah bahwa GDP merupakan indikator lagging, artinya laporan tentang peristiwa dan tren yang telah terjadi. 5. Inflasi Inflasi juga merupakan indikator yang sangat penting karena mengirimkan sinyal untuk tingkat kenaikan harga dan daya beli jatuh. Namun, inflasi adalah pedang bermata dua, karena melihat banyak sebagai menempatkan tekanan pada mata uang karena daya beli mundur. Di sisi lain, juga dapat menyebabkan apresiasi mata uang karena dapat memaksa bank sentral untuk meningkatkan tingkat untuk menekan tingkat inflasi meningkat. Inflasi adalah masalah yang diperebutkan antara ahli ekonomi dan dampaknya pada mata uang tidak pernah hitam dan putih. 6. Lain-Lain Laporan lainnya seperti tingkat pekerjaan, penjualan ritel, indeks manufaktur dan utilisasi kapasitas juga membawa informasi penting tentang kekuatan saat ini dan diperkirakan suatu ekonomi dan mata uangnya.
  • 44. 43 BAB 9 TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) : SIFAT PERUSAHAAN MULTINASIONAL, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL A. Sifat MNC Karakteristik MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luarnegeri. Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Peraturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures) Tujuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga bebeda. Ada MNC yang bermaksud untuk melakukan ekspansi secara vertical. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk dip roses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertical ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat dilakukan ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk. Sebelum Produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman di bidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membukakantor pemasaran. Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau pemakai nama perusahaannya.
  • 45. 44 Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Alakah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah negara di mana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan dari pada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi. A. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan MNC Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain : a) Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin di perlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Disanping itu cabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan kepada konsumen. Untuk produk dengan teknologi tinggi, seperti computer maka pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efesien apabila di lakukan oleh cabang luar negeri. b) Ekspor keluar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tarif negara. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahaan kurs mata uang. Apabila mata uang negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri. c) Faktor biaya lain yang kerap lain di pertimbangkan adalah biaya transport, dengan membuka cabang, biaya transport dapat di tekan. Di samping biaya transport, pajak yang relative lebih rendah dapat merupakan daya tarif bagi MNC. B. Faktor Nonekonomi Disamping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di negara yang hendak di tuju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap
  • 46. 45 perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat di kirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi kesana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di negara itu. C. Kekuatan Bersaing MNC Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut : a) MNC di pandang sebagai perusahaan yang superior. Sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relatif sophisticated, sangat berfariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja. b) MNC dipandang memilki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengembangan (R & D). c) MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi”, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan imformasi tentang perkembangan pasar, biaya dan teknologi melalui cabang-cabang nya diluar negeri. Informasi ini secara terus menerus disebarkan kesemua cabang untuk dievaluasi dan implementasikan. d) MNC biasanya dapat menimakti adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui pemutusan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi. e) MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional. f) MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk membuat pasar. g) MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang di ambil oleh negara lain.
  • 47. 46 D. Efek Global MNC Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejatraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabnya belum pasti. MNC dapat mempunyain efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negara asal. MNC juga mempunyai ekses sumberdana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang menjajikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC untuk menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulkan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan. E. Manfaat MNC bagi Negara Induk Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun risiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan : divenden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di nega induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari kerugiannya. Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang di hasilkan di negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah. F. Konflik yang Muncul di Negara Induk Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya di dasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa : penggeseran tenaga kerja, berkurangnya
  • 48. 47 keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri. a) Penggeseran Tenaga Kerja Isu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terdapat pasar tenaga kerja di dalam negeri masih di perdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat di hilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. b) Berkurangnya keunggulan Modal dan Teknologi MNC sering di tiduh mengekspor modal dan teknologi dan di kombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang teknologidi dalam negeri dapat berkurang ; kegiatan industry dalam negeri dapat menyusut di gantikan di luar negeri dalam sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntungan MNC yang di kirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruhi oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri. c) Penghindaran Pajak Melalui praktek-praktek penilaiandalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC ) yang sering di sebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara penerima MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila hal ini terjadi maka negara induk akan di rugikan d) Merongrong Kebijaksanaan Ekonomi Negara Induk Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain. G. Manfaat bagi Negara penerima Keuntungan potensial kehadiran MNC mencangkup : pembentukan modal, menaikkan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran. Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNCdapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha lokal dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka akan terjadi stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
  • 49. 48 Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang di peroleh. Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaja kerja. Efek yang nyata Nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikan kualitas produk serta mendorong peningkatan efisiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi. H. Kerugian bagi Negara penerima Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini di capai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat menggunakan produk lokal (local content. Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang di peroleh. Tujuan-tujuan ini akan di hambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal. Mungkin yang paling controversial adalah faktor teknologi. MNC biasanya menggunakan teknologi yang kurang cocok bagi negara penerima, misalnya teknologi yang di gunakan bersifat padat modal, padahal negara penerima terdapat banyak tenaga kerja yang menggangur. MNC yang demikian ini dapat menimbulkan konflik. Di samping teknologi, MNC di tuduh tidak banyak melakukan kegiatan riset dan pengembangan di negara penerima sehingga mengakibatkan negara penerima selalu tergantung pada negara induk. Masalah lain adalah bahwa MNC dapat menyebabkan ketidak stabilan ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi
  • 50. 49 ekspor, seprti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima. I. Pengaturan MNC oleh negara Penerima Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, di antaranya adalah : a. pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mndatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya. b. Penetuan sector-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau atau penentuan pemilikan, sehingga memberi peluang pada wiraswata lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan. c. Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang diimpor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan. d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara induk. e. Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC. Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya member toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi.
  • 51. 50 BAB 10 TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) : KEKUATAN BERSAING, EFEK GLOBAL A. KEKUATAN BERSAING MNC Sumber kekuatan bersaing utama MNC dapat diintisarikan sebagai berikut : 1. MNC dipandang sebagai suatu perusahaan yang superior. Transaksi yang bersifat multinasional ataupun internasional yang dilakukan adalah produknya yang relative lebih canggih, sangat bervariasi, kompleks, pemanfaatan teknologi modern dan canggih, dan umumnya dilakukan hanya oleh beberapa perusahaan yang sudah besar dan manajemen baik saja. 2. MNC umunya memiliki kekuatan monopoli yang didapat dari pemanfaatan teknologi melalui riset dan pengembangan (research and development-R&D). MNC dapat memnafaatkan iptek dan informasi baik dari dalam maupun luar negeri yang mencakup productsystem, production process, market dan management. Dengan kata lain MNC umunya memiliki system, proses, pemasaran dan manajemen produk yang lebih unggul. 3. MNC sering mendapat julukan sebagai “perusahaan informasi” yakni suatu perusahaan yang dapat mengorganisir dan secara sistematis dapat menghimpun informasi tentang perkembangan dan trend pasar, biaya dan teknologi melalui perusahaan-perusahaan cabangnya di luar negeri. 4. MNC umumnya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara yang misalnya, melalui pemutusan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi. 5. MNC umumnya juga dapat memperoleh manfaat dari luasnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta terbesarnya letak geografis perusahaan akan memudahka MNC untuk berupaya mencari sumber dana internasional. 6. MNC umunya menguasai monopoli pasar baik melalui integrasi vertical maupun integrasi horizontal dan mereka lebih sering melakukan perang harga atau subsidi dalam rangka merebut pasar. 7. MNC umunya dapat menghindar dari kebijakan tarif atau kuota yang dapat diambil oleh negara lain.
  • 52. 51 B. EFEK GLOBAL MNC 1. DAMPAK POSITIF PERUSAHAAN MULTINASIONAL MNC akan dapat mempengaruhi alokasi dana investasi bagi antar negara. Jumlah investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC, terutama jika naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di negeri asal MNC. MNC juga memiliki ekses sumber dana internasional yang lebih besar dan kemudian menambahkan di negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta resiko yang rendah. Banyak penelitian empiris telah dilakukan untuk mengetahui apakah MNC dapat menambah atau justru mengurangi investasi di negra yang didatangi (host country). MNC dapat menimbulakan alokasi produksi antar negara. 2. DAMPAK NEGATIF PERUSAHAAN MULTINASIONAL MNC menimbulkan monopoli, sehingga alokasi sumber daya atau faktor-faktor produksi kurang optimal. Kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat para pesaing yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar, input, produk, keuangan atau keunggulan lainnya. Kekuatan ini selanjutnya akan cenderung dapat mendorong kearah pemusatan atau monopoli pasar. MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah negara induknya, atupun negara tempat cabang MNC baru didirikan. Kalau hal ini berhasil tentu akan mengurangi persaingan, sehingga efisiensi dan output potensial menurun.
  • 53. 52 BAB 11 NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL : MASALAH MASALAH TRANSAKSI EKONOMI INTERNASIONAL, POS-POS DALAM NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL 1. MASALAH-MASALAH TRANSAKSI EKONOMI INTERNASIONAL Ekonomi internasional telah mengalami perkembangan pesat terutama dalam dua dekade terakhir. Pertama, pusat perdagangan secara pelan tapi pasti mulai bergeser dari wilayah samudra atlantik yang di dominasi Amerika Serikat dan Eropa ke wilayah samudra pasifik yang memunculkan negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara. Kedua, arus barang dan jasa dari satu negara ke negara lain sudah sedemikian lancar, sehingga negara-negara seakan-akan tanpa batas. Namun demikian, seiring dengan perkembangan pesat dalam perdagangan dunia, muncul pula permasalahan serius. 1. Masalah Proteksionisme Meski negara-negara maju mengklaim bahwa mereka adalah motor dari globalisasi dan pelopor dalam menghapus hambatan-hambatan perdagangan, namun kebijakan proteksionisme di berbagai negara-negara maju (developed countries) masih saja berlangsung. Negara maju masih melindungi petaninya dari persaingan internasional. pemberian subsidi ekspor dan bantuan domestik masih tetap dilakukan. 2. Masalah Fluktuasi Kurs Ketidakstabilan kurs valuta asing yang terus berlanjut (yaitu fluktuasi yang sangat besar dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan menetapnya misalignment (yaitu fakta bahwa kurs dapat berada jauh diluar keseimbangan untuk jangka waktu lama). Ketidakstabilan ini ikut memberi sumbangan terhadap memburuknya perekonomian dunia. 3. Masalah Pengangguran Munculnya tingkat pengangguran struktural yang cukup tinggi dan dalam jangka waktu lama di negara-negara eropa dan negara-negara maju lainnya. Pengangguran bukan lagi merupakan masalah yang menerpa penduduk miskin dan kelompok berpendidikan rendah. Pengangguran juga menerpa penduduk kata dan berpenghasilan tinggi.
  • 54. 53 4. Masalah Krisis Ekonomi Krisis ekonomi yang cukup parah yang menghantam sebagian negara-negara Asia Timur dan Tenggara termasuk Indonesia, yang hingga kini sebagian dari negara-negara korban krisis belum pulih sepenuhnya. Meski bertumbuh namun laju pertumbuhan ekonomi di sebagian wilayah Asia tidak setinggi pada waktu sebelum krisis ekonomi terjadi. 5. Masalah Inequalities Meningkatnya kemiskinan dan melebarnya jurang ketidakadilan yang dihadapi negara- negara paling miskin di dunia terutama di benua Afrika. Perdagangan internasional belum mampu mengurangi angka kemiskinan di negara-negara miskin yang paling miskin. Hal ini disebabkan oleh nilai jual komoditi negara miskin sangat rendah dibanding komoditi negara maju yang nilai jual produknya relatif lebih tinggi. Bayangkan bagaimana segudang komoditi pertanian yang harus dihasilkan dengan menggunakan lahan yang begitu luas hanya ditukarkan dengan satu buah sepeda motr yang diproduksi oleh negara maju. 2. POS-POS DALAM NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut. a. Transaksi Dagang (Trade Account) Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade) yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit. b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment) Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
  • 55. 54 c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit. d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment) Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit. e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan) Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit. f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1) Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating) Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating.
  • 56. 55 Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: a. Transaksi Berjalan (Current Account) Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral. b. Neraca Modal (Capital Account) Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi: transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek. c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions) Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya. Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara lain : 1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia. 3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh Bank Indonesia. 4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik setahun sekali. 5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali. Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang diterbitkan oleh berbagai penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka-angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan- perbedaan tersebut kemungkinan merupakan akibat : 1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda.
  • 57. 56 2. Penggunaan sistematika yang berbeda. 3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai. 4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu masih merupakan angka sementara, sedangkan angka yang lainnya merupakan angka yang sudah diperbaiki. Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam Laporan Tahunan Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk yang disarankan oleh lembaga moneter dunia yaitu International Monetary Fund (IMF).
  • 58. 57 BAB 12 NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL : MEKANISME PEMBUKUAN, KLASIFIKASI POS-POS DALAM NERACA PEMBAYARAN A. MEKANISME PEMBUKUAN NERACA PEMBAYARAN. Dalam teori neraca pembayaran, BP selain seimbang secara tata buku berpasangan, artinya menimbulkan hutang piutang (clain or counter claim for payment). Transaksi kredit adalah suatu transaksi yang mengakibatkan timbulnya atau bertambahnya hak bagi penduduk negara asing (Payment obligation) bagi penduduk negara asing.  Pos Pengimbang Bentuk pos pengimbang yang dibuat bergantung pada transaksi yang terjadi  Pembedaan Transaksi transaksi dalam BP Selama debet dan kredit itu seimbang berbagai transaksi yang panjang dibawah debet dan kredit dalam BP suatu negara tidak memberikan arti penting kepada kita tentang aspek ekonomi internasional negara yang bersangkutan.  Visible dan Invisible Visible dan Invisible transaction adalah suatu cara untuk membedakan transaksi transaksi dalam BP.  Currrent Account dan Capital Account Currrent Account dan Capital Account adalah cara lain untuk membedakan transaksi dalam BP. B. KLASIFIKASI POS POS DALAM NERACA PEMBAYARAN Bila secara mendatar neraca pembayaran (BP) dibagi dalam kredit dan debet maka secara vertikal BP dibagi dalam berbagai kategori, yaitu sebagai berikut : a. General Classification 1. Current Accounts a. Trade (visible and invisible) b. Income on Investment
  • 59. 58 2. Unilateral Account a. Gift b. Aid c. Uniteral Transfer 3. Kapital Account a. Direct on Investment b. Long Term Loan c. Short term Capital d. Bank Deposits and Currencies e. Inonetary Gold b. Klasifikasi untuk analisis investasi luar negeri 1. Saving Account a.Trade Invisible and Visible b.Income on Investment c.Gift, Aid and Unilateral Transfer 2. Investment Account a. Direct on investment b. Long Term Loan c. Short Term Capital 3. Cash Account a. Bank Deposits and Currencles b. Monetary Gold c. Klasifikasi untuk menganalisis keseimbangan neraca pembayaran 1. Current Account a. Trade b. Income On Investment 2. Long Term Account a. Direct On Investment b. Long Term Loan 3. Short term Account a. Short Term Capital
  • 60. 59 b. Bank Deposits and Currencles c. Monetary Gold Penyusunan itu yang penting adalah mengetahui posisi devisa kita sendiri. Keadaan posisi devisa tersebut menunjukkan kemajuan dan kemunduran finansial kita dalam hubungannya dengan lalu lintas perdagangan dan pembayaran internasional. Pos pos yang Menentukan Permintaan Devisa a. Pos Trade sebelah debet b. Income Investment sebelah debet c. Direct on investment sebelah debet d. Long Term Loan sebelah debet e. Gift, Aid, and Unilateral transfer sebelah debet dan pos-pos kredit dari pos-pos tersebut adalah penawaran devisa. Contoh Sederhana Tentang Pelaksanaan Pembukuan Dalam Neraca Pembayaran Negara A mengimpor barang kayu jati seharga $ 3.500 juta. dengan keadaan ini, A menderita surplus impor sebesar $ 1.000 juta. Dapat dikatakan neraca perdagangan A menderita devisit sebesar $ 1.000 juta, ekspor $ 3.500 juta didebetkan dan impor $ 4500 juta dikreditkan. Dua kemungkinan tetang pinjaman janka pendek tersebut : a. Pinjaman itu dapat diakibatkan oleh karena adanya kredit jangka pendek, karena adanya penjualan atau pembelian b. Pinjaman tersebut merupakan tindakan yang berdiri sendiri, semata mata untuk memberi pinjaman atau mengambil pinjaman. Neraca Hutang Piutang (The Balance of Indebtedhess) Neraca hutang piutang suatu negara adalah suatu daftar neraca mengenai jumlah tagihan suatu negara kepada kepada luar negeri dan jumlah tagihan suatu negara kepada luar negeri dan jumlah tagihan negara asing kepada negara tersebut selama moment tertentu dan bukan dalam suatu tahun tertentu, moment yang sering dipakai adalah awal tahun, yaitu 1 januari dan akhir tahun 31 Desember.
  • 61. 60 Neraca hutang piutang ini tidak sepentingh neraca pembayaran, sehingga para ahli ekonomi internasional tampak belum banyak perhatiannya atas jenis neraca ini , lepas dari persoalan seberapa jauh mamfaat analisisnya, jenis neraca ini dalam hal penyusunannya banyak menghadapi kesulitan kesulitan. Antara lain soal pengumpulan data itu sendiri. Pada umumnya banyak harta kekayaan milik suatu negara yang berada dinegara lain, tidak diketahui pemerintahnya. Hal ini mungkin disengaja dirahasiakan. Suatu kelemahan lain dari penyusunan neraca indebtedness atas dasar dasar angka angka dalam neraca itu tidak selamanya diakibatkan oleh transaksi ekonomi luar negeri seperti halnya dalam neraca pembayaran. Anatomi Neraca Pembayaran Internasional 1. Rekening transaksi berjalan (current account) a. neraca perdagangan (balance of trade) b. neraca jasa (service balance) c. neraca transfer unilateral (unilateral transfer balance) 2. Rekening Modal (capital account) a. menunjukkan aliran modal finansial secara langsung diperdagangkan maupun untuk membayar barang dan jasa. b. Transaksi modal jangka pendek dan jangka panjang c. Pengklasifikasian rekening modal:  Investasi portofolio  Investasi jangka pendek (surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun)  Investasi asing langsung di mana ada kontrol manajemen  Pinjaman luar negeri yag dilakukan oleh pemerintah Pos-Pos Dasar Neraca Pembayaran Internasional 1. Transaksi dagang a. barang-barang --- neraca barang b. jasa-jasa --- neraca jasa 2. Pendapatan modal 3. Transaksi Unilateral Current account (transaksi berjalan)
  • 62. 61 4. Penanaman modal langsung 5. Hutang jangka panjang 6. hutang jangka pendek 7. sektor moneter ------- lalu lintas moneter (cad. Devisa) penyederhanaan: dalam neraca pembayaran internasional memuat pos-pos sebagai berikut: 1. Neraca perdagangan --- memuat ekspor dan impor barang migas dan non migas 2. Neraca jasa --- memuat transaksi jasa-jasa transportasi, asuransi, dll. 3. Transaksi berjalan --- memuat jumlah neraca perdagangan dan neraca jasa. Jika bertanda (-) berarti terjadi defisit, dan jika (+) adalah surplus. Untuk mengatasi defisit dalam neraca berjalan biasanya digunakan SDR dari IMF. 4. Neraca lalu lintas modal --- memuat lalu lintas moda pemerintah netto (peminjaman dan pelunasan hutang) dan lalu lintas modal swasta atau lalu lintas modal lainnya netto (selisih antara PMA dan pembayaran BUMN) 5. Selisih yang belum diperhitungkan (error and omission) 6. Neraca lalu lintas moneter --- memuat perubahan cadangan devisa a. tanda (+) berarti cadangan devisa berkurang b. tanda (-) berarti cadangan devisa bertambah Capital account (transaksi modal)
  • 63. 62 BAB 13 CARA-CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL : CASH, ACCOUNT, COMERSIAL BILLS OF EXCHAGE, LETTER OF CREDIT, PRIVATE COMPENSATION Cara Dan Alat Transaksi Internasional Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis selalu terdapat klausula tentang tata cara pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan salah bentuk prestasi terpenting yang harus dilaksanakan oleh salah satu pihak. Di pihak lain pembayaran merupakan hak yang wajib diperoleh berdasarkan kontrak. Tidak jelasnya tata cara pembayaran atau tidak terjaminnya keamanan mengenai tata cara pembayaran dapat muncul menjadi resiko usaha dan sumber perselisihan (sengketa) dalam hubungan bisnis para pihak yang terlibat. Dalam kontrak-kontrak bisnis internasional, kejelasan, dan aspek keamanan dalam cara pembayaran menjadi lebih penting mengingat para pihak yang terlibat dalam kontrak yang demikian dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh dan tidak jarang para pihak tidak saling mengenal satu sama lain atau tidak pernah bertemu sebelumnya. Dipilihnya cara pembayaran yang tepat selain dapat memberikan jaminan keamanan juga dapat memberikan keringan atau kemudahan bagi pihak-pihak tertentu. Misalnya dalam transaksi ekspor impor, dipilihnya cara pembayaran advance payment (pembayaran di muka) akan memberikan kemudahan bagi eksportir, karena pembeli (importir) terlebih dahulu melakukan pembayaran sebelum barang dikirimkan oleh penjual (eksportir). Pelaksanaan transaksi perdagangan luar negeri dapat diatur dengan cara pembayaran berikut. 1. Advance Payment / Cash Payment Pembayaran dilakukan dengan menggunakan check/cheque atau bank draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum kenal baik dengan importir. Metode pembayaran ini disebut juga dengan pembayaran uang dimuka. Sistem pembayaran ini mengharuskan pembeli melakukan pembayaran uang terlebih dahulu kepada penjual di negara lain sebagai
  • 64. 63 syarat pengiriman barang. Pengiriman uang melalui bank merupakan pembayaran atas barang yang dipesan. Advance payment merupakan salah satu bentuk cara pembayaran non L/C yang dikenal dalam berbagai kontrak bisnis, termasuk kontrak bisnis yang bernuansa internasional. Cara pembayaran dengan sistem advance payment biasa dikenal dengan sebutan pembayaran dimuka, karena melalui cara ini pembeli (importir) membayar terlebih dahulu kepada penjual (eksportir) melalui perintah transfer bank ke rekening penjual (ekportir), sebelum penjual (eksportir) yang bersangkutan mengirimkan barang yang diperjanjikan. Setelah menerima pembayaran harga baik keseluruhan maupun sebahagian baru kemudian penjual (eksportir) melakukan kewajibannya mengirimkan barang melalui port of loading. Barang yang dikirim tersebut sudah tercatat atas nama pembeli (importir). Cara pembayaran dengan advance payment mempunyai beberapa variasi sesuai dengan jumlah harga yang terlebih dahulu dibayarkan oleh pembeli (importir). Adakalanya pembeli membayar keseluruhan harga barang termasuk ongkos angkut, asuransi dan semua biaya yang disepakati dalam kontrak bisnis mereka. Dengan pengiriman harga tersebut, maka pembeli (importir) telah menyelesaikan seluruh kewajibannya sepanjang mengenai pembayaran dan oleh karena itu, tidak ada lagi biaya tambahan yang harus dibayar oleh pembeli (importir). Cara ini dikenal dengan istilah payment with order. Variasi lain adalah partial payment with order. Sesuai dengan namanya, dalam sistem pembayaran ini pembeli hanya membayar sebagian dari harga terlebih dahulu, misalnya hanya membayar harga barang saja. Biaya-biaya lain sesuai yang diperjanjikan, misalnya ongkos angkut, asuransi, dan biaya lainnya akan dibayar oleh penjual setelah penjual melakukan kewajibannya mengirimkan barang. Penagihan sisa pembayaran oleh penjual umumnya dilakukan dengan mempergunakan sistem collection. Cara pembayaran dengan mempergunakan sistem pembayaran advance payment mengandung resiko yang harus dipertimbangkan, khususnya oleh importir yang terlebih dahulu melakukan pembayaran. Bisa saja terjadi wanprestasi dari penjual yang berakibat fatal bagi pembeli, misalnya penjual tidak mengirimkan barang tepat waktu yang diperjanjikan, atau penjual mengirimkan barang yang kualifikasinya dan mutunya tidak sesuai dengan yang diperjanjikan. Oleh karena itu, kontrak bisnis yang mendasari transaksi seperti ini harus diperkuat dengan berbagai klausula yang dapat menjamin kepentingan pembeli, misalnya klausula tentang ganti rugi atau sanksi.
  • 65. 64 Perlu diperhatikan bahwa cara pembayaran dengan advance payment umumnya dipilih oleh para pihak dalam kontrak bisnis apabila antara para pihak terdapat hubungan bisnis yang sudah berjalan baik. Dengan kata lain, kontrak bisnis yang terjadi umumnya bukan hubungan bisnis yang pertama bagi para pihak. Cara ini baru bermanfaat apabila para pihak sudah saling mengenal satu sama lain dan sudah sering melakukan transaksi atau bila pembeli telah mengenal sebelumnya performance dari penjual. 2. Open Account Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Dengan cara open account, barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen- dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijakan importir. Dengan cara itu, risiko sebagian besar ditanggung eksportir. Misalnya, eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka risiko perubahan kurs menjadi tanggungannya. Dengan metode ini maka pembayaran dilakukan setelah barang diterima, atau kebalikan dari sistem advance payment. Sistem pembayaran ini mengharuskan penjual (eksportir) mengirim barang terlebih dahulu setelah kontrak ditandatangani. Pembayaran dilakukan setelah pembeli menyetujui barang-barang yang diterima. Pengiriman uang dilakukan melalui bank. Cara pembayaran dengan open account merupakan kebalikan dari advance payment. Jika pada advance payment pembeli yang terebih dahulu melakukan pembayaran harga barang maka pada open account penjual yang terlebih dahulu melakukan pengiriman barang, baru setelah itu pembeli membayar harga melalui perintah transfer bank ke rekening penjual. Dalam open account nama pemilik barang yang tercantum dalam dokumen ekspor sudah atas nama pembeli (importir). Dokumen yang diserahkan oleh eksportir kepada importir dapat melalui bank. Namun demikian, penyerahan dokumen tersebut kepada bank hanya sebatas sebagai kurir. Cara pembayaran dengan open account akan sangat menguntungkan bagi pembeli, karena melalui sistem ini pembeli terlebih dahulu melihat barang yang dikirimkan oleh penjual. Pembeli dapat melihat dan memeriksa terlebih dahulu spesifikasi barang yang
  • 66. 65 diperjanjikan baru kemudian melakukan pembayaran. Dengan demikian, pembeli memiliki waktu untuk menyatakan penolakan atas barang yang telah dikirimkan oleh penjual. Keuntungan lain adalah pembeli memiliki waktu yang cukup longgar untuk menyediakan dana guna keperluan pembayaran. Di sisi lain resiko dapat muncul di pihak penjual, misalnya barang telah dikirimkan penjual ke pelabuhan tempat kedudukan pembeli, akan tetapi pembeli tidak melakukan pembayaran atau melakukan pembayaran tidak tepat waktu. Dengan sendirinya penjual akan rugi karena telah menanamkan modal atas harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk kepentingan ongkos pengangkutan dan biaya asuransi. Sama seperti cara pembayaran advance payment maka cara pembayaran dengan open account jarang dipergunakan oleh pihak-pihak yang belum saling mengenal dengan baik reputasi mitra kontraknya. Oleh karena cara ini sangat menguntungkan pembeli maka pada umumnya cara pembayaran open account banyak dilakukan antara induk perusahaan dengan anak perusahaan. Dengan cara pembayaran kemudian maka induk perusahaan sebenarnya telah memberikan pembiayaan kepada anak perusahaan. Keuntungan cara pembayaran seperti ini sama seperti pada pembayaran dengan advance payment yaitu dapat mengurangi biaya jasa perbankan. 3. Letter of Credit L/C adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian L/C merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayaran bagi eksportir. Pihak yang terkait dalam L/C adalah opener (importir), issuer (bank yang mengeluarkan l/c), beneficiary atau penjual (eksportir), dan dalam praktiknya ada satu pihak lagi yaitu confirming bank, yaitu bank di negara eksportir. Pada saat ini lebih dari 50% pembayaran internasional menggunakan L/C karena metode ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain sebagai berikut. a. Adanya jaminan pembayaran bagi eksportir/penjual b. Adanya jaminan penerimaan barang bagi importir melalui perbankan yang akan menyerahkan pembayaran sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dlm L/C. c. Adanya fasilitas kredit eksportir atau importir melalui perbankan.