1. Nama : Debora Elluisa Manurung
NPM : 11312760
Tugas Konstruksi Kayu
Kayu Damar (Agathis dammara)
2. Pohon Damar
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan Plantae
Divisi Pinophyta
Kelas Pinopsida
Ordo Pinales
Famili Araucariaceae
Genus Agathis
Spesies A. dammara
Pohon Damar (Agathis dammara) adalah sejenis pohon anggota
tumbuhan runjung (Gymnospermae) yang merupakan tumbuhan
asli Indonesia.
3. Ciri-ciri dan Habitat
Pohon yang besar, tinggi hingga
mencapai 65 meter, berbatang
bulat silindris dengan diameter yang
mencapai ± 1,5 meter. Pepangan
luar keabu-abuan dengan sedikit
kemerahan, mengelupas dalam
keeping-keping kecil.
Daun berbentuk jorong dengan
ukuran (6-8) × (2-3) cm, meruncing
kea rah ujung yang membundar.
Rujung serbuk sari masak dengan
ukuran (4-6) × (1,2-1,4) cm, rujung biji
masak berbentu bulat telur dengan
ukuran (9-10,5) × (7,5-9,5) cm.
Damar tumbuh secara alami di
hutan hujan dataran rendah sampai
ketinggian sekitar 1.200 meter diatas
permukaan laut. Damar tersebar di
Indonesia diantaranya di Maluku,
Sulawesi dan Jawa. Tak hanya di
Indonesia, damar pun tersebar
hingga ke Filipina pada daerah
Palawan dan Samar. Di jawa sendiri
tumbuhan ini ditanam di daerah
pegunungan.
4. Kegunaan dan Manfaat
Damar teristimewa ditanam untuk diambil
resinnya, yang akan diolah menjadi kopal.
Resin ini adalah getah yang keluar ketika kulit
(pepagan) atau kayu damar dilukai.
Getahnya akan mengalir keluar dan
membeku setelah terkena udara. Lama
kelamaan getah ini akan mengeras dan
dapat dipanen (kopal sadapan). Getah ini
juga dapat diperoleh dari deposit damar
yang terbentuk dari luka-luka alami baik di
atas ataupun di bawah tanah (kopal galian).
Resin damar yang terutama dihasilkan dari
Maluku dan Sulawesi kini pun Jawa juga
telah menghasilkan kopal dari hasil hutan
tanaman perhutani.
5. Kegunaan dan Manfaat
Kayu damar berwarna keputih-putihan,
tidak awet, tidak terlalu kuat. Di daerah
Bogor dan Sulawesi Utara, kayu ini
dimanfaatkan sebagai papan yang
digunakan dibawah atap/ kerapatan
kayunya berkisar antara 380-660 kg/m3.
Kayu damar juga dikenal dalam
kegiatan perdangan dengan nama
kayu agatis.
Pohon damar juga diguanakn sebagai
tumbuhan peneduh dan tanaman
yang ditanam di tepi jalan seperti pada
sepanjang Jalan Dago, Bandung.
Tajuknya tegak meninggi dengan
percabangan yang tidak terlalu lebar.
6. Kegunaan dan Manfaat
Penyakit alzheimer sendiri merupakan gangguan saraf di
otak yang diakibatkan oleh penyumbatan aliran darah
yang menuju ke otak. Disadari atau tidak, penyakit
alzheimer adalah penyakit yang cukup banyak
menyerang manusia di berbagai belahan dunia. Gejala-
gejala penyakit ini diantaranya adalah gangguan
memori yang mempengaruhi keterampian dalam
bekerja, kesulitan bericara dan berbahasa, kesulitan
berpikir abstrak, dan perubahan kepribadian.
Penyumbatan aliran darah tersebut disebabkan oleh
akumulasi protein amiloid beta peptida yang dihasilkan
dari pembelahan senyawa beta amiloid yang
merupakan prekursornya. Pembelahan ini terjadi karena
adanya aktivitas enzim beta sekretase. Oleh karena itu,
penemuan inhibitor aktivitas enzim beta sekretase dapat
menjadi suatu alternatif dalam hal pengembangan obat
penyakit alzheimer.
Salah satu senyawa alam yang telah diuji aktivitasnya sebagai
inhibitor enzim beta sekretase adalah kelompok biflavonoid. Dari
penelitian yang dilakukan oleh Sasaki dkk. (2010) di Jepang
bersama peneliti dari Kimia Organik Bahan Alam ITB, diperoleh
data bahwa senyawa biflavonoid yang bernama amentoflavon
(dan turunannya) memiliki aktivitas yang menarik sebagai
inhibitor aktivitas enzim beta sekretase. Senyawa biflavonoid
sendiri diketahui merupakan kandungan utama dari beberapa
tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae). Pohon damar
(spesies Agathis alba) adalah salah satu tumbuhan biji terbuka
yang cukup banyak terdapat di Indonesia. Khan dkk. (1972) dari
India melaporkan bahwa senyawa amentoflavon diketahui
merupakan salah satu kandungan dari spesies Agathis alba yang
tumbuh di Taiwan. Akan tetapi, kadar amentoflavon pada
pohon damar tersebut juga diketahui masih sedikit (merupakan
komponen minor).
7. Walaupun demikian, sangat dimungkinkan bahwa senyawa amentoflavon (dan turunannya)
pada pohon damar yang tumbuh di Indonesia akan ditemukan dalam jumlah banyak karena
produksi metabolit sekunder tertentu oleh tumbuhan dipengaruhi oleh aktivitas enzim-enzim
yang terlibat dalam biosintesisnya, dan faktor lokasi tempat tumbuh sangat berpengaruh
terhadap aktivitas enzim ini. Indonesia memiliki banyak pohon damar (spesies A.
dammara dan A. alba) yang tersebar di berbagai daerah. Selain sebagai anti alzheimer,
amentoflavon juga dimungkinkan memiliki aktivitas lain yang menarik, diantaranya adalah
anti-HIV seperti yang telah diuji oleh para peneliti dari Taiwan dan Amerika. Pada pengujian
tersebut, amentoflavon menunjukkan aktivitas yang moderat. Akan tetapi, penambahan
gugus-gugus fungsi tertentu dapat meningkatkan keaktifan senyawa amentoflavon, dan hal
tersebut sangat mungkin terjadi dalam proses biosintesis yang terjadi di alam sehingga
dihasilkan suatu senyawa turunan amentoflavon yang aktif sebagai anti-HIV. Jadi, pada
pohon damar yang tumbuh di Indonesia sangat berpotensi untuk ditemukan senyawa alam
untuk pengembangan obat anti alzheimer dan anti-HIV. Oleh karena itu, penelitian mengenai
kandungan senyawa biflavonoid dari pohon damar yang tumbuh di Indonesia perlu terus
dikembangkan guna penemuan senyawa obat baru sehingga dengan demikian nilai guna
pohon damar dapat lebih ditingkatkan. Tidak hanya sebagai ”paru-paru kota” serta untuk
keperluan kayu dan getahnya.