SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
Indra Yuspiar SE , Ak, M.Ak
Investasi dan Analisis Finansial
Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi,
selain melakukan tinjauan dari segi teknis, salah satu syarat
terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan keekonomian.
Sebelum dilakukan investasi, perlu dilakukan estimasi
pengeluaran dan penerimaan keuangan selama umur proyek
(pabrik) yang merupakan aliran kas keuangan perusahaan
(future cash flow).
Aliran keuangan tersebut akan dipakai sebagai acuan dalam
menilai kelayakan proyek investasi dari aspek
keekonomiannya.
Prosedur Analisis Keuangan
• Hal-hal yang dilakukan dalam analisis keuangan meliputi:
– Menghitung Biaya Modal Investasi (CAPEX) dan Modal Kerja
– Menghitung Biaya Operasi (OPEX)
– Menghitung Proyeksi Pendapatan
– Membuat Model Aliran Dana (Cash Flow Model)
– Menentukan Kriteria Keekonomian suatu proyek
• Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)
• Laju Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR)
• Periode Pengembalian (Payback Period)
– Melakukan Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)
Biaya Investasi dan Modal Kerja
• Biaya investasi adalah biaya-biaya untuk investasi peralatan-
peralatan utama dan peralatan-peralatan pendukung, biaya investasi
untuk kegiatan pengembangan (FS, Basic Design), investasi untuk
penggantian (replacement), infrastruktur, utilities dan lain-lain.
• Biaya Modal Kerja (Working Capital) adalah biaya yang harus
disediakan untuk memenuhi kebutuhan biaya produksi sampai
dengan suatu waktu dimana perusahaan bisa memperoleh
pendapatan dari hasil penjualan produk yang dapat digunakan
untuk membiayai produksinya.
• Sumber dana bisa dari hutang/pinjaman dari bank dan modal sendiri
(equitas).
Biaya Investasi
Secara umum basis untuk mengestimasi capital expenditure
(CAPEX) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk:
Pembelian peralatan dan pemasangannya
Instrumentasi dan kontrol
Perpipaan (piping)
Peralatan-peralatan listrik
Gedung
Fasilitas-fasilitas servis seperti water treatment plant, dst.
Peralatan-peralatan yang bergerak (mobile equipments)
Infrastruktur seperti fasilitas pelabuhan, bandara, jalan, fasilitas
akomodasi.
Biaya Investasi
Untuk perusahaan tambang yang mempunyai pabrik pengolahan
(ekstraksi), komponen CAPEX dapat diklasifikasikan menjadi
biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk:
Tambang,
Ore Beneficiation/Ore Preparation/Ore Dressing
Process Plant
Pabrik pendukung (supporting plant), seperti acid plant, steam
plant, O2plant, calcination plant, H2S plant
Utilitas dan servis: air, minyak, compressed air, uap air
Infrastruktur
Sebagai contoh, CAPEX untuk process plant HPAL bijih nikel laterit dengan
produk antara (intermediate) adalah biaya-biaya untuk pengadaan peralatan-
peralatan dan fasilitas sbb:
• Pressure leach circuit (autoclave and its supporting equipments)
• Autoclave seal water cooling system
• Distribution piping
• Autoclave discharge neutralization
• CCD circuit
• CCD overflow and neutralization
• PLS (Pregnant Leach Solution) storage pond
• Tailings neutralization
• Hydroxide/sulfide/carbonate precipitation circuit
• Tailings pumping
• Tailing disposal facilities
Contoh perincian komponen CAPEX proyek HPAL di Mindoro,
Philippina (data tahun 2007):
Area Million USD
2-autoclave HPAL process plant 383
Ancillary process units 206
Water, services and utilities 148
Process plant infrastructure 46
General infrastructure 69
Temporary construction facilities 62
Other project costs 174
Mining, owner costs 30
Total Project Cost, excl contingency 1,118
Contingency (25%) 280
Total Project Cost 1,398 ≈ 1.4 bn
USD
Kapasitas produksi: 37.000 nikel dalam MSP (Mixed Sulphide
Precipitate)
Contoh perincian CAPEX proses heap leaching nikel laterit
(kapasitas 20.000 t/y Ni dalam MHP), PROYEK NICKELORE‘S
Acid Plant A$ 170 m
Power Plant A$ 64 m
Borefield Development A$ 80 m
Heap Leach Pads & Ponds A$ 66 m
Processing Plant A$ 255 m
EPCM, temp camp & owner costs A$ 86 m
Contingencies A$ 144 m
Total A$ 865 m
 
Biaya Operasi (OPEX)
 Biaya Operasi (operating expenditure) adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan
untuk membiayai semua kegiatan operasi hingga produk siap untuk dijual.
 Basis untuk menentukan biaya operasi (operating cost) adalah biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk:
 Bahan habis (consumables seperti reduktor, asam sulfat, limestone, flokulan dan
termasuk bahan bakar/fuels)
 Labour (managers, engineers, operators, administration, services)
 Maintenance cost
 Mining cost
 Product transportation
 Fixed charges such as taxes, depreciation, insurance
 Office cost such as communication
 Sales and marketing expenses
 Environmental management
 Community development
 Research and development
Contoh perincian komponen OPEX proyek HPAL
nikel laterit di Mindoro, Philippina
Cost elements Million USD per year
Mining and transportation 75.3
Processing 78.3
Utilities and infrastructure 23.6
Administration and general 14.4
Total Cost 191.6
USD/lb Ni 2.36
Menghitung Proyeksi Pendapatan (Revenue)
Perhitungan proyeksi pendapatan (revenue) adalah perkiraan dana
yang masuk atau diterima dari hasil penjualan produk atau
pendapatan yang diperoleh dari biaya pengolahan dan pemurnian
(treatment cost, refining cost = TCRC)
Skema pendapatan
Buying scheme: Bahan baku yang diolah dibeli dan pendapatan
diperoleh dari penjualan produk. Pembelian bahan baku dikenai
pajak pertambahan nilai (PPn)
Tolling scheme: Pendapatan diperoleh dari biaya untuk
pengolahan dan pemurnian (TCRC) dan pendapatan yang
diperoleh dari selisih recoveri yang dapat diperoleh pabrik
pengolah dan recoveri yang disepakati (digunakan di pasar)
Contoh kasus:
Suatu pabrik pengolahan lumpur anoda (dari pabrik electrorefining
tembaga) mempunyai data-data sebagai berikut:
Kapasitas Produksi 2,000 tpy
Kadar moisture 10%
Berat kering 1,800 tpy
Market Technical
Slime 100 USD/ton
Au 1.15 % 20.700 tpy 99.0% 99.557% 4.0 USD/oz 727.50 USD/oz
Ag 3.5388 % 63.698 tpy 99.0% 87.007% 0.3 USD/oz 11.66 USD/oz
Pt 13 ppm 23.400 Kg/yr 80.0% 95.000% 20.0 USD/oz 900.00 USD/oz
Pd 78 ppm 140.400 Kg/yr 80.0% 95.000% 7.0 USD/oz 450.00 USD/oz
Se 6.52 % 117.360 tpy 65.0% 90.000% 8.0 USD/lb 60,506.40 USD/ton
Pb 55 % 990.000 tpy 1,550.00 USD/ton
Ag to slag 8.276 tpy
1 ppm 1 gr/ton
1 oz 31.1035 gram
1 lb 0.454 kg
WeightComposition
Treatment and
Refining Costs
(TCRC)
Price 2012Element
RecoveryFeed
Dengan MEKANISME TOLLING, pendapatan perusahaan akan
berasal dari:
Treatment cost-refining cost (TCRC)
Pendapatan dari selisih recoveri teknis pabrik dan recoveri pasar
yang disepakati (market recovery)
1. Treatment cost
Pendapatan dari Treatment Cost (USD/yr),
= Treatment Cost (USD/ton) x Berat Kering Slime (tpy)
= 100 USD/ton x 1,800 ton/yr = 180,000 USD/yr
2. Refining cost untuk emas, perak, platina, paladium dan
selenium
Refining Cost Au (USD/kg) =
= 128.6 USD/kg
a)Pendapatan dari Refining Cost Au (USD /yr) = Refining Cost
Au (USD/kg) x Berat Au (tpy) x 1000 x Recovery Market Au
= 128.6 USD/kg x 20.7 tpy x 1000 x 99%
= 2,635,459 USD/yr
( )
gr/oz1035.31
kg/gr1000×oz/USD4
b) Refining Cost Ag (USD/kg) =
= 9.65 USD/kg
Pendapatan dari Refining Cost Ag (USD /yr),
= Refining Cost Ag (USD/kg) x Berat Ag (tpy) x 1000 x Recovery Market Ag
= 9.65 USD/kg x 63.698 tpy x 1000 x 99%
= 608,241 USD/yr
c) Refining Cost Pt (USD/kg) = = 643.01 USD/kg
Pendapatan dari Refining Cost Pt (USD /yr),
= Refining Cost Pt (USD/kg) x Berat Pt (kg/yr) x Recovery Market Pt
= 643.01 USD/kg x 23.4 kg/yr x 80%
= 12,037 USD/yr
( )
1035.31
1000/20 ×ozUSD
( )
1035.31
1000oz/USD3.0 ×
d) Refining Cost Pd (USD/kg),
=
 Pendapatan dari Refining Cost Pd (USD /yr),
= Refining Cost Pd (USD/kg) x Berat Pd (kg/yr) x Recovery Market
Pd
= 225.06 USD/kg x 140.4 kg/yr x 80%
= 25,278 USD/yr
( )
1035.31
1000/7 ×ozUSD
e) Refining Cost Se (USD/kg),
=
Pendapatan dari Refining Cost Se (USD /yr),
= Refining Cost Se (USD/kg) x Berat Se (tpy) x 1000 x Recovery Market
= 17.64 USD/kg x 117.36 tpy x 1000 x 65%
= 1,345,418 USD/yr
( )
kg/lb454.0
lb/USD8
Hasil perhitungan pendapatan dari TCRC
dinyatakan dalam tabel berikut:
Revenue TCRC:
Component
Treatment cost:
Slime 100 USD/ton 180,000 USD/yr
Refining Cost:
Gold 4.0 USD per oz 128.60 USD/kg 2,635,459 USD/yr
Silver 0.3 USD per oz 9.65 USD/kg 608,241 USD/yr
Platinum 20.0 USD per oz 643.01 USD/kg 12,037 USD/yr
Paladium 7.0 USD per oz 225.06 USD/kg 25,278 USD/yr
Sellenium 8.0 USD per lb 17.64 USD/kg 1,345,418 USD/yr
Revenue Per Unit Revenue Per Unit Yearly Revenue
2. Pendapatan Karena Selisih Recoveri
− Pendapatan dari selisih technical recovery dan market
recoveryAu, Ag, Pt, Pd dan Se . Pendapatan Pb dan Ag
yang masuk ke dalam slag diperkirakan sebesar 90 %
untuk Pb dan 81 % Ag setelah dikurangi biaya-biaya
pengolahan slag.
a. Recovery Au = Berat Au (tpy) x 1000 x (%recoveri
teknik Au - %recoveri market Au)
= 20.7 tpy x 1000 x (99.557 % - 99.0 %) = 115.3 kg/yr
= = 3,706.95 oz/yr
Yearly Revenue Au = Recovery Au (oz/yr) x Harga Au (USD/oz),
= 3,706.95 oz/yr x 727.5 USD/oz = 2,696,803 USD/yr
( )
1035.31
1000/3.115 ×yrkg
b. Recovery Ag = Berat Ag (tpy) x 1000 x (%recoveri
teknik Ag - %recoveri market Ag)
= 63.698 tpy x 1000 x (87.007 % - 99 %)
= (-7639.35) kg/yr
= = (-245,610.59) oz/yr
Yearly Revenue Ag,
= Recovery Ag (oz/yr) x Harga Ag (USD/oz)
= (-245,610.59) oz/yr x 11.66 USD/oz
= (-2,863,820) USD/yr
( )
1035.31
1000yr/kg)35.7639-( ×
c.Recovery Pt = Berat Pt (kg/yr) x (%recoveri teknik Pt -
%recoveri market Pt)
= 23.4 kg/yr x (95 % - 80 %) = 3.51 kg/yr
= = 112.85 oz/yr
Yearly Revenue dari Pt = Recovery Pt (oz/yr) x
Harga Pt (USD/oz)
= 112.85 oz/yr x 900 USD/oz = 101,564 USD/yr
( )
1035.31
1000/51.3 ×yrkg
d.Recovery Pd = Berat Pd (kg/yr) x (%recoveri
teknik Pd - %recoveri market Pd)
= 140.4 kg/yr x (95 % - 80 %) = 21.06 kg/yr
= = 677.09 oz/yr
Yearly Revenue dari Pd = Recovery Pd (oz/yr) x Harga
Pd (USD/oz)
= 677.09 oz/yr x 450 USD/oz = 304,692 USD/yr
( )
1035.31
1000/06.21 ×yrkg
e. Recovery Se = Berat Se (tpy) x (%recoveri teknik
Se - %recoveri market Se)
= 177.36 tpy x 1000 x (90 % - 65 %) = 29.34 tpy
Yearly Revenue dari Se = Recovery Se (tpy) x
Harga Se (USD/ton)
= 29.34 tpy x 60,506.4 USD/ton = 1,775,258
USD/yr
f. Recovery Pb = Berat Pb (tpy) x 90 % = 990 tpy x 90
% = 891 tpy
Yearly Revenue dari Pb = Recovery Pb (tpy) x
Harga Pb (USD/ton)
= 891 tpy x 1,550 USD/ton = 1,381,050 USD/yr
g. Recovery Ag dalam slag = Berat Ag dalam slag
(tpy) x 1000 x 81 %
= 8276 tpy x 1000 x 81 % = 6703.56 kg/yr
= = 215,524.30 oz/yr
Catatan: Ag dalam slag direcover kembali
Yearly Revenue dari Ag = Recovery Ag (tpy) x
Harga Ag (USD/ton)
= 215,524.30 oz/yr x 11.66 USD/ton = 2,513,013 USD/yr
( )
1035.31
1000/56.6703 ×yrkg
Total Revenue dari Selisih
RecoveryRevenue Recovery:
Product
Au 115.30 Kg/yr 3,706.95 oz/yr 2,696,803 USD/yr
Ag (7639.35) Kg/yr -245,610.59 oz/yr -2,863,820 USD/yr
Pt 3.51 Kg/yr 112.85 oz/yr 101,564 USD/yr
Pd 21.06 Kg/yr 677.09 oz/yr 304,692 USD/yr
Se 29.34 Ton/yr 29.34 oz/yr 1,775,258 USD/yr
Pb 891.00 Ton/yr 891.00 oz/yr 1,381,050 USD/yr
Ag on the Slag 6703.56 Kg/yr 215,524.30 oz/yr 2,513,013 USD/yr
5,908,561 USD/yr
Recovery Yearly Revenue
Total Revenue dari Selisih Recovery
Recovery
Total Revenue = Total Revenue TCRC + Total
Revenue Recovery
= USD 4,806,433 + USD 5,908,561 = USD 10,714,994
ALIRAN KAS (CASH FLOW)
Analisis cash flow merupakan analisis yang
berhubungan dengan pendapatan atau keuntungan
yang ditimbulkan karena adanya pembelanjaan dan
atau investasi.
Apabila analisis cash flow memperhitungkan nilai
waktu dari uang maka disebut dengan Discounted
Cash Flow (DCF).
Cash flow biasanya dihitung dengan basis
perhitungan tahun dengan tujuan evaluasi, yang
ditentukan melalui pengurangan cash outflow dari
cash inflow yang dihasilkan dari kegiatan investasi.
Menghitung aliran dana (cash flow)
Untuk menghitung aliran dana, diperlukan data-data
mengenai:
Biaya investasi
Biaya operasi
Keuntungan bersih (net profit)
Depresiasi
Biaya revitalisasi
Biaya investasi
(contoh kasus pabrik pengolah lumpur anoda)
• Biaya pembelian tanah = IDR 30,800,000,000 = USD
3,080,000
• Biaya bangunan = IDR 35,200,000,000 = USD 3,520,000
• Biaya infrastruktur pabrik = IDR 165,000,000,000 = USD
16,500,000
Pembangunan infrastruktur pabrik akan dilakukan pada
tahun 2010 dan 2011. Sehingga biaya infrastruktur pabrik
pada tahun 2010 dan 2011 = 50% x USD 16,500,000 = USD
8,250,000.
Biaya revitalisasi (contoh kasus)
Biaya revitalisasi bangunan dan infrastruktur pabrik akan
dikeluarkan setelah 10 tahun yaitu pada tahun 2021 sebesar
40% x (biaya bangunan + biaya infrastruktur pabrik) =
40% x (USD 3,520,000 + USD 16,500,000) = USD
8,008,000.
Exchange Rate 10,000 Rp/USD
Revitalize Investment 40%
2010 2011 2021
Plant 165,000,000,000 16,500,000 8250000 8250000
Building 35,200,000,000 3,520,000 3,520,000
Land 30,800,000,000 3,080,000 3,080,000
Total 231,000,000,000 23,100,000 14,850,000 8,250,000
Revitalize Investment 80,080,000,000 8,008,000 8,008,000
Investment
(Rupiah)
Investment
(USD)
Component
Year
Biaya operasional (contoh kasus pabrik
pengolah lumpur anoda)
Cost Type
Material Cost
Kaldo Furnace Treatment 1,179,370
Gas Cleaning & Se-Recovery 1,270,307
Waste Water Treatment 25,773
Silver Refinery (Ag = 400 tpa) 125,699
Gold Refinery (20 tpa) 106,773
Electricity Consumption 358,020
Sub Total Biaya Bahan 3,065,943
Labour Cost 922,554
Selling Expense 860,000
General and Administration Cost 450,000
Tax and Retribution 36,129
Marketing Cost 12,700
TOTAL 5,347,326
Cost (USD)
DEPRESIASI (DEPRECIATION)
Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti
seiring dengan waktu dan penggunaannya.
Depresiasi merupakan biaya non-kas yang berpengaruh
terhadap pajak pendapatan.
Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan
tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga
pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat
terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
Properti yang didepresiasi yaitu infrastruktur pabrik,
gedung dan tanah. Metoda perhitungan depresiasi adalah
linier (diasumsikan bahwa aset terdepresiasi setiap
tahunnya selama umur pemanfaatannya).
DEPRESIASI (DEPRECIATION)
Depresiasi tahun ke-n
Umur manfaat (depreciation life) infrastruktur pabrik,
gedung dan tanah yaitu selama 10 tahun dan nilai aset
tersebut setelah 10 tahun dianggap tidak mempunyai nilai
sisa. Sehingga;
aset)pemakaianwaktuperiode(perkiraannnyapemanfaataUmur
nnyapemanfaataumurakhirpadaasetnilaiperkiraan-asetnmendapatkauntukBiaya
Depresiasi infrastruktur pabrik pada tahun 1 (2012) =
10
0-16,500,000USD = USD 1,650,000
Depresiasi gedung pada tahun 1 (2012)
= = USD 352,000
Depresiasi tanah pada tahun 1 (2012)
= = USD 308,000
Total depresiasi pada tahun 2012,
= USD 1,650,000 + USD 352,000 + USD 308,000 = USD
2,310,000
10
0-3,080,000USD
10
0-3,520,000USD
Pada tahun ke-10 yaitu tahun 2022 pabrik direvitalisasi
sehingga dapat kembali produktif untuk 10 tahun kedepan
dan diasumsikan akan berhenti beroperasi pada tahun
2031.
Depresiasi biaya revitalisasi pada tahun 2022 =
= USD 800,800Depreciation
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Plant 10 16,500,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000
Building 10 3,520,000 352,000 352,000 352,000 352,000 352,000 352,000 352,000 352,000
Land 10 3,080,000 308,000 308,000 308,000 308,000 308,000 308,000 308,000 308,000
Revitalize Investment 10 8,008,000
2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000
Component
Depreciation
Life
Total
Depreciation
Total
Year
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031
1,650,000 1,650,000
352,000 352,000
308,000 308,000
800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800
2,310,000 2,310,000 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800
Year
10
0-8,008,000USD
ALIRAN KAS (CASH FLOW)
Cash flow = Net profit + Depresiasi – Biaya
Investasi atau Biaya Revitalisasi
Net profit = Gross profit – Pajak (Tax)
Pajak (Tax) = Tax rate x Gross profit
Gross profit
= Total Revenue - Operating Cost - Depresiasi
Tax Rate yang digunakan misalnya sebesar 25%.
Airan kas (Cash flow) Contoh Kasus
a. Tahun 2010
Pabrik baru mulai dibangun sehingga aliran kasnya negatif
sebesar biaya investasi yang dikeluarkan yaitu USD –
14,850,000.
b. Tahun 2011
Pabrik masih dalam tahap pembangunan. Biaya investasi yang
dikeluarkan yaitu USD –8,250,000.
c. Tahun 2012 – tahun 2020
Pabrik sudah mulai beroperasi dan memperoleh pendapatan
dari revenue TCRC dan revenue recovery yaitu sebesar USD
10,714,994.
Gross profit = USD 10,714,994 – USD 5,347,326 (biaya operasi) –
USD 2,310,000 (depresiasi) = USD 3,057,668
Pajak (Tax) = 25% x USD 3,057,668 = USD 764,417
Net profit = USD 3,057,668 - USD 764,417 = USD 2,293,251
Cash flow = USD 2,293,251 + USD 2,310,000 – 0 (biaya
revitalisasi) = USD 4,603,251
Biaya investasi hanya dikeluarkan pada saat pabrik belum
beroperasi. Setelah pabrik beroperasi komponen biaya
investasi berubah menjadi depresiasi seiring dengan
berjalannya pabrik.
Nilai depresiasi akan mengurangi Gross Profit dan
mengurangi besarnya pajak pendapatan (tax) kemudian
akan ditambahkan kembali ke dalam Cash flow. Sehingga
nilai depresiasi hanya berpengaruh terhadap besarnya
pajak pendapatan (tax) tahunan.
Jika analisis dilakukan dengan menggunakan nilai
tukar dollar yang tetap, aliran kas tidak dieskalasi
setiap tahunnya. Artinya aliran kas pada tahun
2012 sampai tahun 2020 mempunyai nilai yang
sama sebesar USD 4,603,251
d. Tahun 2021
Pabrik sudah beroperasi selama 10 tahun sehingga
dikeluarkan biaya revitalisasi yaitu sebesar USD
8,008,000.
Cash flow = USD 2,293,251 + USD 2,310,000 – USD
8,008,000 = USD -3,404,749
e. Tahun 2022 – 2031
Biaya revitalisasi berubah menjadi depresiasi
sebesar USD 800,800 per tahun selama 10 tahun.
Sehingga aliran kas mejadi;
Gross profit = USD 10,714,994 – USD 5,347,326 –
USD 800,800 = USD 4,566,868
Pajak (Tax) = 25% x USD 4,566,868 = USD
1,141,717
Net profit = USD 4,566,868 - USD 1,141,717 = USD
3,425,151
Cash flow = USD 3,425,151 + USD 800,800 – 0 =
USD 4,225,951
MENENTUKAN KRITERIA KELAYAKAN
Indikator utama yang digunakan untuk menentukan
kelayakan ekonomi dalam investasi adalah NPV (Net
Present Value), IRR dan Pay Back Period.
1. ”Net Present Value” (NPV).
Investasi dianggap mempunyai kelayakan bila hasil-hasil
evaluasi memberikan NPV yang positif.
Present Value (PV) adalah nilai sekarang dari penerimaan
(uang) yang akan didapat pada tahun mendatang.
Net Present Value (NPV) adalah selisih antara penerimaan
dan pengeluaran per tahun.
Discount Rate adalah bilangan yang
dipergunakan untuk mendiscount penerimaan
yang akan didapat pada tahun mendatang
menjadi nilai sekarang.
t = tahun ke-t
Misal interest rate yang digunakan dalam perhitungan
ini sebesar 8.79%.
( )t
rateinterest1
1
ratediscount
+
=
PV = cash flow tahun ke – t x discount rate
= ( )t
rateinvestment1
t-ketahunflowcash
+
( ) 0-ketahunawalinvestasiratediscountt-ketahunflowcashPVNPV −×== ∑∑
( )
0-ketahunawalinvestasi
ratenteresti1
t-ketahunflowcash
NPV t
-∑
+
=
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )


+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
−
= 654321
%79.81
252,603,4
%79.81
252,603,4
%79.81
252,603,4
%79.81
252,603,4
%79.81
252,603,4
%79.81
000,250,8
NPV
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )121110987
%79.81
952,225,4
%79.81
748,404,3
%79.81
252,603,4
%79.81
252,603,4
%79.81
252,603,4
%79.81
252,603,4
+
+
+
−
+
+
+
+
+
+
+
+
+
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )181716151413
%79.81
952,225,4
%79.81
952,225,4
%79.81
952,225,4
%79.81
952,225,4
%79.81
952,225,4
%79.81
952,225,4
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
( ) ( ) ( )
000,850.14
%79.81
952,225,4
%79.81
952,225,4
%79.81
952,225,4
212019
−


+
+
+
+
+
+
= USD 12,640,110
2. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat discount (discount rate /
interest rate) pada saat NPV = 0. Suatu investasi
dapat diterima apabila IRR lebih besar dari nilai
interest rate yang ditentukan.
Semakin tinggi nilai IRR maka investasi akan
semakin layak (feasible). IRR dihitung dengan
rumus;
Mencari IRR dapat dilakukan dengan metode
numerik hingga didapat NPV = 0.
( )
0-ketahunawalinvestasi
IRR1
t-ketahunflowcash
0 −
+
= ∑ t
3. Payback Period (PBP)
PBP adalah periode waktu yang menunjukkan berapa
lama dana yang diinvestasikan akan didapatkan
kembali. Semakin pendek PBP maka investasi akan
semakin layak.
PBP merupakan nilai saat accumulative present value
(NPV) menjadi positif.
Accumulative present value thn ke t,
= (PV thn ke t) + Accumulative PV thn ke (t-1)
Contoh perhitungan
Discount rate tahun ke 0 (2010) = 1
PV tahun ke 0 (2010) = cash flow thn ke 0 x discount
rate thn ke 0 = USD -14,850,000
Accumulative PV tahun ke 0 (2010) = USD
-14,850,000
Discount rate tahun ke 1 (2011) = 0.92
PV tahun ke 1 (2011) = cash flow thn ke 1 x discount rate
thn ke 1
= USD -8,250,000 x 0.92 = USD -7,583,418
Accumulative PV tahun ke 1 (2011) = (PV thn ke 1) +
Accumulative PV thn ke 0
= USD -7,583,418 + USD -14,850,000 = USD -22,433,418
Discount rate tahun ke 2 (2012) = 0.84
PV tahun ke 2 (2012) = cash flow thn ke 2 x discount rate
thn ke 2
= USD 4,603,252 x 0.84 = USD 3,889,437
Accumulative PV tahun ke 2 (2012) = (PV thn ke 2) +
Accumulative PV thn ke 1
= USD 3,889,437 + USD -22,433,418 = USD -18,543,980
NPV = jumlah total PV tahun ke 0 sampai tahun ke 21 =
USD 12,640,110
IRR = 15,71%
PBP = 8 + = 8 + 0.46 = 8.46 tahun
Formula Excell NPV =NPV(interest rate;cash flow thn1
hingga terakhir) + cash flow thn ke 0
Formula Excell IRR =IRR(cash flow thn ke 0 hingga
terakhir)
Hasil Perhitungan aliran danaDiscounted Cash Flow Tolling
Tax Rate 25%
Interest Rate 8.79%
Description 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Revenue:
TCRC 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433
Recovery 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561
Total Revenue 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995
(-) Operating Cost 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326
(-) Depreciation 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000
Gross Profit 3,057,669 3,057,669 3,057,669 3,057,669 3,057,669 3,057,669 3,057,669 3,057,669
(-) Tax 764,417 764,417 764,417 764,417 764,417 764,417 764,417 764,417
Net Profit 2,293,252 2,293,252 2,293,252 2,293,252 2,293,252 2,293,252 2,293,252 2,293,252
(+) Depreciation 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000
(-) Investment 14,850,000 8,250,000 0 0 0 0 0 0 0 0
Cash Flow (14,850,000) (8,250,000) 4,603,252 4,603,252 4,603,252 4,603,252 4,603,252 4,603,252 4,603,252 4,603,252
tahun ke-t 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
discount rate 1.00 0.92 0.84 0.78 0.71 0.66 0.60 0.55 0.51 0.47
PV (14,850,000) (7,583,418) 3,889,437 3,575,179 3,286,312 3,020,785 2,776,712 2,552,360 2,346,134 2,156,572
Accum. PV (14,850,000) (22,433,418) (18,543,980) (14,968,801) (11,682,489) (8,661,704) (5,884,992) (3,332,632) (986,498) 1,170,074
-0.46
NPV 12,640,110
IRR 15.71%
PBP 8.46
Hasil Perhitungan aliran dana
Description 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031
Revenue:
TCRC 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433
Recovery 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561
Total Revenue 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995
(-) Operating Cost 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326
(-) Depreciation 2,310,000 2,310,000 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800
Gross Profit 3,057,669 3,057,669 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869
(-) Tax 764,417 764,417 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717
Net Profit 2,293,252 2,293,252 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152
(+) Depreciation 2,310,000 2,310,000 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800
(-) Investment 0 8,008,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Cash Flow 4,603,252 (3,404,748) 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952
tahun ke-t 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
discount rate 0.43 0.40 0.36 0.33 0.31 0.28 0.26 0.24 0.22 0.20 0.19 0.17
PV 1,982,325 (1,347,740) 1,537,648 1,413,409 1,299,208 1,194,235 1,097,744 1,009,048 927,519 852,578 783,691 720,371
Accum. PV 3,152,399 1,804,659 3,342,306 4,755,715 6,054,924 7,249,159 8,346,902 9,355,951 10,283,470 11,136,048 11,919,739 12,640,110
ANALISIS SENSITIVITAS (SENSITIVITY ANALYSIS)
Ketidakpastian dari variabel-variabel ekonomi
akan mempengaruhi tingkat keakuratan analisis
yang akan mengubah kelayakan dari suatu
proyek.
Kuantifikasi ketidakpastian investasi dapat
dilakukan dengan melihat bagaimana tingkat
profitabilitas dalam hal ini adalah NPV apabila
variabel-variabel dalam perhitungan DCF analisis
mengalami perubahan.
Parameter-parameter yang menjadi
pertimbangan dalam analisis sensitivitas antara
lain:
Harga komoditas (product price)
Kapasitas produksi (production capacity)
Biaya modal (capital expenditure)
Biaya operasional (operational expenditure)
Nilai tukar dollar (exchange rate)
Biaya pengolahan dan pemurnian (treatment & refining
cost)
Faktor biaya pengolahan dan pemurnian
(treatment & refining cost)
Akan berpengaruh terhadap revenue TCRC untuk
pengolahan slime, produk-produk Au, Ag, Pt, Pd
dan Se.
Untuk level sensitivitas 10 %:
Refining cost slime = USD 100 + USD 100 x 10% =
USD 110
Revenue Treatment Cost Slime = 110 USD/ton x
1,800 ton/yr = 198,000 USD/yr
Contoh kasus pabrik pengolah lumpur anoda
 Harga komoditas (product price)
– Akan berpengaruh terhadap revenue recovery dari Au, Ag, Pt,
Pd,Se dan slag Pb.
– Product price baru = Product price awal + Product price
awal x sensitivitas Product price
• Misalnya untuk Au dengan sensitivitas product price sebesar
10% dan -10%;
• Untuk level sensitivitas 10 %:
Product price Au = 727.5 USD/oz + 727.5 USD/oz x 10% = 800.25
USD/oz
• Untuk level sensitivitas -10 %:
Product price Au = 727.5 USD/oz - 727.5 USD/oz x 10% = 654.75
USD/oz
Kapasitas produksi (production capacity)
Akan berpengaruh terhadap pendapatan baik TCRC
maupun recovery dan terhadap biaya bahan / material
habis.
Untuk level sensitivitas 10 %:
− Kapasitas produksi = 2000 tpy + 2000 tpy x 10% = 2200 tpy
− Berat kering = 2200 tpy x 90% = 1980 tpy
− Berat Au yg diolah = 1980 tpy x 1.15% = 22.77 tpy
− Kebutuhan bahan kimia, bahan bakar dan listrik dihitung
untuk kapasitas 2000 tpy sehingga dengan bertambahnya
kapasitas pabrik menjadi 2200 tpy maka semua komponen
bahan habis dikalikan = 1.1
Biaya modal (capital expenditure)
Akan berpengaruh terhadap biaya investasi yaitu biaya
pembelian tanah, pembangunan infrastruktur pabrik dan
bangunan.
Perubahan biaya investasi akan mengubah nilai depresiasi
per tahun sehingga akan berpengaruh terhadap besarnya
pajak pendapatan yang dikeluarkan per tahunnya.
Untuk level sensitivitas 10 %:
Biaya pembelian tanah = USD 3,080,000 + USD 3,080,000
x 10% = USD 3,388,000
Depresiasi tanah pada tahun 1 (2012) =
= USD 338,800
10
0-3,388,000USD
Biaya operasional
(operational expenditure)
Akan berpengaruh terhadap biaya pegawai (Labor
Cost), biaya jasa (Selling Expenses), biaya lain
(General and Administration Cost), pajak dan
retribusi (Tax and Retribution), biaya pemasaran
(Marketing Cost).
Untuk level sensitivitas 10 %:
Biaya pegawai = USD 922,554 + USD 922,554 x 10%
= USD 1,014,809.
Nilai tukar dollar (exchange rate)
Perubahan nilai tukar dollar akan berpengaruh
terhadap berbagai macam komponen seperti biaya
investasi, biaya pegawai, jasa, pajak operasional
pemasaran dan lain-lain apabila dilakukan konversi
nilai biaya dari rupiah ke USD atau sebaliknya
Hasil analisis sensitivitas pada level ±10%
(Pengaruhnya terhadap NPV, IRR dan PBP)
Base Case Output
NPV 12,640,110
IRR 15.71%
PBP (year) 8.46
Component Level NPV (US$) IRR (%) PBP (year)
10% 18,373,584 18.37% 7.25
0% 12,640,110 15.71% 8.46
-10% 6,792,112 12.65% 12.89
10% 15,663,130 17.10% 7.78
0% 12,640,110 15.71% 8.46
-10% 9,099,310 13.86% 11.53
10% 10,190,368 13.94% 11.45
0% 12,640,110 15.71% 8.46
-10% 14,572,072 17.35% 7.67
10% 8,956,376 13.79% 11.61
0% 12,640,110 15.71% 8.46
-10% 15,804,433 17.17% 7.75
10% 15,476,132 17.74% 7.51
0% 12,640,110 15.71% 8.46
-10% 8,549,293 13.13% 12.32
10% 15,451,621 17.00% 7.83
0% 12,640,110 15.71% 8.46
-10% 9,310,819 13.97% 11.43
Product Price
Production Capacity
Capital Expenditure
Operational Expenditure
Exchange Rate
Treatment & Refining Cost

More Related Content

What's hot

Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambanganfridolin bin stefanus
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaUDIN MUHRUDIN
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-feronika purba
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambangNando Ltoruan
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambangramaldini
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli KusumawatiEkonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawatiyulika usman
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranProposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranLeonardoSitorus
 
Presentation pertambangan
Presentation  pertambanganPresentation  pertambangan
Presentation pertambanganShoetiaone
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasioilandgas24
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingosmainisutra
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
 

What's hot (20)

Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
 
Pola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamdaPola pengeboran tamka dan tamda
Pola pengeboran tamka dan tamda
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Mekanisme dan Kriteria Keberhasilan Reklamasi dan Pascatambang
Mekanisme dan Kriteria Keberhasilan Reklamasi dan PascatambangMekanisme dan Kriteria Keberhasilan Reklamasi dan Pascatambang
Mekanisme dan Kriteria Keberhasilan Reklamasi dan Pascatambang
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli KusumawatiEkonomi Mineral by Yuli Kusumawati
Ekonomi Mineral by Yuli Kusumawati
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranProposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
 
Presentation pertambangan
Presentation  pertambanganPresentation  pertambangan
Presentation pertambangan
 
Definisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dllDefinisi tereka, terukur dll
Definisi tereka, terukur dll
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Mine planning
Mine planningMine planning
Mine planning
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 

Similar to Analisis finansial sektor tambang

Bab+6+analisis+finansial
Bab+6+analisis+finansialBab+6+analisis+finansial
Bab+6+analisis+finansialDeniyatno Saja
 
Energy audit training 1
Energy audit training 1Energy audit training 1
Energy audit training 1jagra_bagus
 
PRARANCANGAN PABRIK METIL METAKRILAT DARI METANOL DAN ASAM METAKRILAT KAPASI...
PRARANCANGAN PABRIK  METIL METAKRILAT DARI METANOL DAN ASAM METAKRILAT KAPASI...PRARANCANGAN PABRIK  METIL METAKRILAT DARI METANOL DAN ASAM METAKRILAT KAPASI...
PRARANCANGAN PABRIK METIL METAKRILAT DARI METANOL DAN ASAM METAKRILAT KAPASI...dana coulson
 
Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Pembiayaan Opeasional, Pe...
Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Pembiayaan Opeasional, Pe...Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Pembiayaan Opeasional, Pe...
Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Pembiayaan Opeasional, Pe...Joy Irman
 
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptxBAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptxrumputsintetisbandun
 
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.pptTeori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.pptEkaNurlaili3
 
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltProsedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltinfosanitasi
 
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_ipltminatinjunju
 
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENGPERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENGM. Rio Rizky Saputra
 
ANALISIS PENGGANTIAN (BAHAN AJAR MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK MAGISTER TEKNIK S...
ANALISIS PENGGANTIAN (BAHAN AJAR MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK MAGISTER TEKNIK S...ANALISIS PENGGANTIAN (BAHAN AJAR MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK MAGISTER TEKNIK S...
ANALISIS PENGGANTIAN (BAHAN AJAR MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK MAGISTER TEKNIK S...afifsalim
 

Similar to Analisis finansial sektor tambang (20)

Bab+6+analisis+finansial
Bab+6+analisis+finansialBab+6+analisis+finansial
Bab+6+analisis+finansial
 
Energy audit training 1
Energy audit training 1Energy audit training 1
Energy audit training 1
 
PRARANCANGAN PABRIK METIL METAKRILAT DARI METANOL DAN ASAM METAKRILAT KAPASI...
PRARANCANGAN PABRIK  METIL METAKRILAT DARI METANOL DAN ASAM METAKRILAT KAPASI...PRARANCANGAN PABRIK  METIL METAKRILAT DARI METANOL DAN ASAM METAKRILAT KAPASI...
PRARANCANGAN PABRIK METIL METAKRILAT DARI METANOL DAN ASAM METAKRILAT KAPASI...
 
Akrilik polimer
Akrilik polimerAkrilik polimer
Akrilik polimer
 
Biaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasiBiaya produksi presentasi
Biaya produksi presentasi
 
Pertemuan ke ix teori biaya produksi copy
Pertemuan ke ix teori biaya produksi   copyPertemuan ke ix teori biaya produksi   copy
Pertemuan ke ix teori biaya produksi copy
 
Pertemuan ke ix teori biaya produksi copy
Pertemuan ke ix teori biaya produksi   copyPertemuan ke ix teori biaya produksi   copy
Pertemuan ke ix teori biaya produksi copy
 
Pertemuan ke ix teori biaya produksi copy
Pertemuan ke ix teori biaya produksi   copyPertemuan ke ix teori biaya produksi   copy
Pertemuan ke ix teori biaya produksi copy
 
TEORI BIAYA PRODUKSI.pptx
TEORI BIAYA PRODUKSI.pptxTEORI BIAYA PRODUKSI.pptx
TEORI BIAYA PRODUKSI.pptx
 
Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Pembiayaan Opeasional, Pe...
Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Pembiayaan Opeasional, Pe...Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Pembiayaan Opeasional, Pe...
Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Pembiayaan Opeasional, Pe...
 
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptxBAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
 
Biaya produksi
Biaya produksiBiaya produksi
Biaya produksi
 
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.pptTeori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
Teori Produksi 001 mata kuliah teori ekonomi mikro.ppt
 
Analisa usaha- chitin-chitosan
Analisa usaha- chitin-chitosanAnalisa usaha- chitin-chitosan
Analisa usaha- chitin-chitosan
 
Contoh soal produktivitas_alat_berat_scr
Contoh soal produktivitas_alat_berat_scrContoh soal produktivitas_alat_berat_scr
Contoh soal produktivitas_alat_berat_scr
 
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltProsedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
 
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
 
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENGPERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG
PERANCANGAN ALAT UJI PEMBAKARAN CRUDE PALM OIL DAN MINYAK GORENG
 
Inventory
InventoryInventory
Inventory
 
ANALISIS PENGGANTIAN (BAHAN AJAR MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK MAGISTER TEKNIK S...
ANALISIS PENGGANTIAN (BAHAN AJAR MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK MAGISTER TEKNIK S...ANALISIS PENGGANTIAN (BAHAN AJAR MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK MAGISTER TEKNIK S...
ANALISIS PENGGANTIAN (BAHAN AJAR MATA KULIAH EKONOMI TEKNIK MAGISTER TEKNIK S...
 

More from Indra Yu

PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAANPSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAANIndra Yu
 
Persediaan
PersediaanPersediaan
PersediaanIndra Yu
 
strategic decision making
 strategic decision making  strategic decision making
strategic decision making Indra Yu
 
Laporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related informationLaporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related informationIndra Yu
 
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahanPerubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahanIndra Yu
 
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilanPSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilanIndra Yu
 
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas PelangganISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas PelangganIndra Yu
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36Indra Yu
 
konvergensi IFRS atas lap.keu
konvergensi  IFRS atas lap.keukonvergensi  IFRS atas lap.keu
konvergensi IFRS atas lap.keuIndra Yu
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapIndra Yu
 
Laporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flowLaporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flowIndra Yu
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot Indra Yu
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganIndra Yu
 
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerjaMetode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerjaIndra Yu
 
Dicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ssDicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ssIndra Yu
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based CostingIndra Yu
 
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok ) Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok ) Indra Yu
 
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.fileProspek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.fileIndra Yu
 
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeriKomisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeriIndra Yu
 
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan danMengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan danIndra Yu
 

More from Indra Yu (20)

PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAANPSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
PSAP NO. 05 AKUNTANSI PERSEDIAAN
 
Persediaan
PersediaanPersediaan
Persediaan
 
strategic decision making
 strategic decision making  strategic decision making
strategic decision making
 
Laporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related informationLaporan laba rugi& related information
Laporan laba rugi& related information
 
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahanPerubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
Perubahan kebijakan akuntansi & koreksi kesalahan
 
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilanPSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
PSAK-46-akuntansi pajak penghasilan
 
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas PelangganISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
ISAK-10-Program Loyalitas Pelanggan
 
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
PSAK-48- IAS 36: Impairment -ias-36
 
konvergensi IFRS atas lap.keu
konvergensi  IFRS atas lap.keukonvergensi  IFRS atas lap.keu
konvergensi IFRS atas lap.keu
 
PSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetapPSAK terkait Aset tetap
PSAK terkait Aset tetap
 
Laporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flowLaporan posisi keuangan&cash flow
Laporan posisi keuangan&cash flow
 
Case Analisa swot
 Case Analisa swot  Case Analisa swot
Case Analisa swot
 
Standar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuanganStandar akuntansi keuangan
Standar akuntansi keuangan
 
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerjaMetode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
 
Dicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ssDicision making role, level, models ss
Dicision making role, level, models ss
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
 
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok ) Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
Tata Kelolah Pemerintahan (Studi Kasus : Kabupaten Solok )
 
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.fileProspek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
Prospek ekonomi Indonesia 2014 -IndraYuspiar.file
 
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeriKomisi anti-korupsi-di-luar-negeri
Komisi anti-korupsi-di-luar-negeri
 
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan danMengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
Mengatasi tumpang tindih antara lahan pertambangan dan
 

Recently uploaded

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 

Analisis finansial sektor tambang

  • 1. Indra Yuspiar SE , Ak, M.Ak
  • 2. Investasi dan Analisis Finansial Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi, selain melakukan tinjauan dari segi teknis, salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan keekonomian. Sebelum dilakukan investasi, perlu dilakukan estimasi pengeluaran dan penerimaan keuangan selama umur proyek (pabrik) yang merupakan aliran kas keuangan perusahaan (future cash flow). Aliran keuangan tersebut akan dipakai sebagai acuan dalam menilai kelayakan proyek investasi dari aspek keekonomiannya.
  • 3. Prosedur Analisis Keuangan • Hal-hal yang dilakukan dalam analisis keuangan meliputi: – Menghitung Biaya Modal Investasi (CAPEX) dan Modal Kerja – Menghitung Biaya Operasi (OPEX) – Menghitung Proyeksi Pendapatan – Membuat Model Aliran Dana (Cash Flow Model) – Menentukan Kriteria Keekonomian suatu proyek • Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV) • Laju Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR) • Periode Pengembalian (Payback Period) – Melakukan Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)
  • 4. Biaya Investasi dan Modal Kerja • Biaya investasi adalah biaya-biaya untuk investasi peralatan- peralatan utama dan peralatan-peralatan pendukung, biaya investasi untuk kegiatan pengembangan (FS, Basic Design), investasi untuk penggantian (replacement), infrastruktur, utilities dan lain-lain. • Biaya Modal Kerja (Working Capital) adalah biaya yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan biaya produksi sampai dengan suatu waktu dimana perusahaan bisa memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dapat digunakan untuk membiayai produksinya. • Sumber dana bisa dari hutang/pinjaman dari bank dan modal sendiri (equitas).
  • 5. Biaya Investasi Secara umum basis untuk mengestimasi capital expenditure (CAPEX) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk: Pembelian peralatan dan pemasangannya Instrumentasi dan kontrol Perpipaan (piping) Peralatan-peralatan listrik Gedung Fasilitas-fasilitas servis seperti water treatment plant, dst. Peralatan-peralatan yang bergerak (mobile equipments) Infrastruktur seperti fasilitas pelabuhan, bandara, jalan, fasilitas akomodasi.
  • 6. Biaya Investasi Untuk perusahaan tambang yang mempunyai pabrik pengolahan (ekstraksi), komponen CAPEX dapat diklasifikasikan menjadi biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk: Tambang, Ore Beneficiation/Ore Preparation/Ore Dressing Process Plant Pabrik pendukung (supporting plant), seperti acid plant, steam plant, O2plant, calcination plant, H2S plant Utilitas dan servis: air, minyak, compressed air, uap air Infrastruktur
  • 7. Sebagai contoh, CAPEX untuk process plant HPAL bijih nikel laterit dengan produk antara (intermediate) adalah biaya-biaya untuk pengadaan peralatan- peralatan dan fasilitas sbb: • Pressure leach circuit (autoclave and its supporting equipments) • Autoclave seal water cooling system • Distribution piping • Autoclave discharge neutralization • CCD circuit • CCD overflow and neutralization • PLS (Pregnant Leach Solution) storage pond • Tailings neutralization • Hydroxide/sulfide/carbonate precipitation circuit • Tailings pumping • Tailing disposal facilities
  • 8. Contoh perincian komponen CAPEX proyek HPAL di Mindoro, Philippina (data tahun 2007): Area Million USD 2-autoclave HPAL process plant 383 Ancillary process units 206 Water, services and utilities 148 Process plant infrastructure 46 General infrastructure 69 Temporary construction facilities 62 Other project costs 174 Mining, owner costs 30 Total Project Cost, excl contingency 1,118 Contingency (25%) 280 Total Project Cost 1,398 ≈ 1.4 bn USD Kapasitas produksi: 37.000 nikel dalam MSP (Mixed Sulphide Precipitate)
  • 9. Contoh perincian CAPEX proses heap leaching nikel laterit (kapasitas 20.000 t/y Ni dalam MHP), PROYEK NICKELORE‘S Acid Plant A$ 170 m Power Plant A$ 64 m Borefield Development A$ 80 m Heap Leach Pads & Ponds A$ 66 m Processing Plant A$ 255 m EPCM, temp camp & owner costs A$ 86 m Contingencies A$ 144 m Total A$ 865 m  
  • 10. Biaya Operasi (OPEX)  Biaya Operasi (operating expenditure) adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk membiayai semua kegiatan operasi hingga produk siap untuk dijual.  Basis untuk menentukan biaya operasi (operating cost) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk:  Bahan habis (consumables seperti reduktor, asam sulfat, limestone, flokulan dan termasuk bahan bakar/fuels)  Labour (managers, engineers, operators, administration, services)  Maintenance cost  Mining cost  Product transportation  Fixed charges such as taxes, depreciation, insurance  Office cost such as communication  Sales and marketing expenses  Environmental management  Community development  Research and development
  • 11. Contoh perincian komponen OPEX proyek HPAL nikel laterit di Mindoro, Philippina Cost elements Million USD per year Mining and transportation 75.3 Processing 78.3 Utilities and infrastructure 23.6 Administration and general 14.4 Total Cost 191.6 USD/lb Ni 2.36
  • 12. Menghitung Proyeksi Pendapatan (Revenue) Perhitungan proyeksi pendapatan (revenue) adalah perkiraan dana yang masuk atau diterima dari hasil penjualan produk atau pendapatan yang diperoleh dari biaya pengolahan dan pemurnian (treatment cost, refining cost = TCRC) Skema pendapatan Buying scheme: Bahan baku yang diolah dibeli dan pendapatan diperoleh dari penjualan produk. Pembelian bahan baku dikenai pajak pertambahan nilai (PPn) Tolling scheme: Pendapatan diperoleh dari biaya untuk pengolahan dan pemurnian (TCRC) dan pendapatan yang diperoleh dari selisih recoveri yang dapat diperoleh pabrik pengolah dan recoveri yang disepakati (digunakan di pasar)
  • 13. Contoh kasus: Suatu pabrik pengolahan lumpur anoda (dari pabrik electrorefining tembaga) mempunyai data-data sebagai berikut: Kapasitas Produksi 2,000 tpy Kadar moisture 10% Berat kering 1,800 tpy Market Technical Slime 100 USD/ton Au 1.15 % 20.700 tpy 99.0% 99.557% 4.0 USD/oz 727.50 USD/oz Ag 3.5388 % 63.698 tpy 99.0% 87.007% 0.3 USD/oz 11.66 USD/oz Pt 13 ppm 23.400 Kg/yr 80.0% 95.000% 20.0 USD/oz 900.00 USD/oz Pd 78 ppm 140.400 Kg/yr 80.0% 95.000% 7.0 USD/oz 450.00 USD/oz Se 6.52 % 117.360 tpy 65.0% 90.000% 8.0 USD/lb 60,506.40 USD/ton Pb 55 % 990.000 tpy 1,550.00 USD/ton Ag to slag 8.276 tpy 1 ppm 1 gr/ton 1 oz 31.1035 gram 1 lb 0.454 kg WeightComposition Treatment and Refining Costs (TCRC) Price 2012Element RecoveryFeed
  • 14. Dengan MEKANISME TOLLING, pendapatan perusahaan akan berasal dari: Treatment cost-refining cost (TCRC) Pendapatan dari selisih recoveri teknis pabrik dan recoveri pasar yang disepakati (market recovery) 1. Treatment cost Pendapatan dari Treatment Cost (USD/yr), = Treatment Cost (USD/ton) x Berat Kering Slime (tpy) = 100 USD/ton x 1,800 ton/yr = 180,000 USD/yr
  • 15. 2. Refining cost untuk emas, perak, platina, paladium dan selenium Refining Cost Au (USD/kg) = = 128.6 USD/kg a)Pendapatan dari Refining Cost Au (USD /yr) = Refining Cost Au (USD/kg) x Berat Au (tpy) x 1000 x Recovery Market Au = 128.6 USD/kg x 20.7 tpy x 1000 x 99% = 2,635,459 USD/yr ( ) gr/oz1035.31 kg/gr1000×oz/USD4
  • 16. b) Refining Cost Ag (USD/kg) = = 9.65 USD/kg Pendapatan dari Refining Cost Ag (USD /yr), = Refining Cost Ag (USD/kg) x Berat Ag (tpy) x 1000 x Recovery Market Ag = 9.65 USD/kg x 63.698 tpy x 1000 x 99% = 608,241 USD/yr c) Refining Cost Pt (USD/kg) = = 643.01 USD/kg Pendapatan dari Refining Cost Pt (USD /yr), = Refining Cost Pt (USD/kg) x Berat Pt (kg/yr) x Recovery Market Pt = 643.01 USD/kg x 23.4 kg/yr x 80% = 12,037 USD/yr ( ) 1035.31 1000/20 ×ozUSD ( ) 1035.31 1000oz/USD3.0 ×
  • 17. d) Refining Cost Pd (USD/kg), =  Pendapatan dari Refining Cost Pd (USD /yr), = Refining Cost Pd (USD/kg) x Berat Pd (kg/yr) x Recovery Market Pd = 225.06 USD/kg x 140.4 kg/yr x 80% = 25,278 USD/yr ( ) 1035.31 1000/7 ×ozUSD
  • 18. e) Refining Cost Se (USD/kg), = Pendapatan dari Refining Cost Se (USD /yr), = Refining Cost Se (USD/kg) x Berat Se (tpy) x 1000 x Recovery Market = 17.64 USD/kg x 117.36 tpy x 1000 x 65% = 1,345,418 USD/yr ( ) kg/lb454.0 lb/USD8
  • 19. Hasil perhitungan pendapatan dari TCRC dinyatakan dalam tabel berikut: Revenue TCRC: Component Treatment cost: Slime 100 USD/ton 180,000 USD/yr Refining Cost: Gold 4.0 USD per oz 128.60 USD/kg 2,635,459 USD/yr Silver 0.3 USD per oz 9.65 USD/kg 608,241 USD/yr Platinum 20.0 USD per oz 643.01 USD/kg 12,037 USD/yr Paladium 7.0 USD per oz 225.06 USD/kg 25,278 USD/yr Sellenium 8.0 USD per lb 17.64 USD/kg 1,345,418 USD/yr Revenue Per Unit Revenue Per Unit Yearly Revenue
  • 20. 2. Pendapatan Karena Selisih Recoveri − Pendapatan dari selisih technical recovery dan market recoveryAu, Ag, Pt, Pd dan Se . Pendapatan Pb dan Ag yang masuk ke dalam slag diperkirakan sebesar 90 % untuk Pb dan 81 % Ag setelah dikurangi biaya-biaya pengolahan slag. a. Recovery Au = Berat Au (tpy) x 1000 x (%recoveri teknik Au - %recoveri market Au) = 20.7 tpy x 1000 x (99.557 % - 99.0 %) = 115.3 kg/yr = = 3,706.95 oz/yr Yearly Revenue Au = Recovery Au (oz/yr) x Harga Au (USD/oz), = 3,706.95 oz/yr x 727.5 USD/oz = 2,696,803 USD/yr ( ) 1035.31 1000/3.115 ×yrkg
  • 21. b. Recovery Ag = Berat Ag (tpy) x 1000 x (%recoveri teknik Ag - %recoveri market Ag) = 63.698 tpy x 1000 x (87.007 % - 99 %) = (-7639.35) kg/yr = = (-245,610.59) oz/yr Yearly Revenue Ag, = Recovery Ag (oz/yr) x Harga Ag (USD/oz) = (-245,610.59) oz/yr x 11.66 USD/oz = (-2,863,820) USD/yr ( ) 1035.31 1000yr/kg)35.7639-( ×
  • 22. c.Recovery Pt = Berat Pt (kg/yr) x (%recoveri teknik Pt - %recoveri market Pt) = 23.4 kg/yr x (95 % - 80 %) = 3.51 kg/yr = = 112.85 oz/yr Yearly Revenue dari Pt = Recovery Pt (oz/yr) x Harga Pt (USD/oz) = 112.85 oz/yr x 900 USD/oz = 101,564 USD/yr ( ) 1035.31 1000/51.3 ×yrkg
  • 23. d.Recovery Pd = Berat Pd (kg/yr) x (%recoveri teknik Pd - %recoveri market Pd) = 140.4 kg/yr x (95 % - 80 %) = 21.06 kg/yr = = 677.09 oz/yr Yearly Revenue dari Pd = Recovery Pd (oz/yr) x Harga Pd (USD/oz) = 677.09 oz/yr x 450 USD/oz = 304,692 USD/yr ( ) 1035.31 1000/06.21 ×yrkg
  • 24. e. Recovery Se = Berat Se (tpy) x (%recoveri teknik Se - %recoveri market Se) = 177.36 tpy x 1000 x (90 % - 65 %) = 29.34 tpy Yearly Revenue dari Se = Recovery Se (tpy) x Harga Se (USD/ton) = 29.34 tpy x 60,506.4 USD/ton = 1,775,258 USD/yr f. Recovery Pb = Berat Pb (tpy) x 90 % = 990 tpy x 90 % = 891 tpy Yearly Revenue dari Pb = Recovery Pb (tpy) x Harga Pb (USD/ton) = 891 tpy x 1,550 USD/ton = 1,381,050 USD/yr
  • 25. g. Recovery Ag dalam slag = Berat Ag dalam slag (tpy) x 1000 x 81 % = 8276 tpy x 1000 x 81 % = 6703.56 kg/yr = = 215,524.30 oz/yr Catatan: Ag dalam slag direcover kembali Yearly Revenue dari Ag = Recovery Ag (tpy) x Harga Ag (USD/ton) = 215,524.30 oz/yr x 11.66 USD/ton = 2,513,013 USD/yr ( ) 1035.31 1000/56.6703 ×yrkg
  • 26. Total Revenue dari Selisih RecoveryRevenue Recovery: Product Au 115.30 Kg/yr 3,706.95 oz/yr 2,696,803 USD/yr Ag (7639.35) Kg/yr -245,610.59 oz/yr -2,863,820 USD/yr Pt 3.51 Kg/yr 112.85 oz/yr 101,564 USD/yr Pd 21.06 Kg/yr 677.09 oz/yr 304,692 USD/yr Se 29.34 Ton/yr 29.34 oz/yr 1,775,258 USD/yr Pb 891.00 Ton/yr 891.00 oz/yr 1,381,050 USD/yr Ag on the Slag 6703.56 Kg/yr 215,524.30 oz/yr 2,513,013 USD/yr 5,908,561 USD/yr Recovery Yearly Revenue Total Revenue dari Selisih Recovery Recovery Total Revenue = Total Revenue TCRC + Total Revenue Recovery = USD 4,806,433 + USD 5,908,561 = USD 10,714,994
  • 27. ALIRAN KAS (CASH FLOW) Analisis cash flow merupakan analisis yang berhubungan dengan pendapatan atau keuntungan yang ditimbulkan karena adanya pembelanjaan dan atau investasi. Apabila analisis cash flow memperhitungkan nilai waktu dari uang maka disebut dengan Discounted Cash Flow (DCF). Cash flow biasanya dihitung dengan basis perhitungan tahun dengan tujuan evaluasi, yang ditentukan melalui pengurangan cash outflow dari cash inflow yang dihasilkan dari kegiatan investasi.
  • 28. Menghitung aliran dana (cash flow) Untuk menghitung aliran dana, diperlukan data-data mengenai: Biaya investasi Biaya operasi Keuntungan bersih (net profit) Depresiasi Biaya revitalisasi
  • 29. Biaya investasi (contoh kasus pabrik pengolah lumpur anoda) • Biaya pembelian tanah = IDR 30,800,000,000 = USD 3,080,000 • Biaya bangunan = IDR 35,200,000,000 = USD 3,520,000 • Biaya infrastruktur pabrik = IDR 165,000,000,000 = USD 16,500,000 Pembangunan infrastruktur pabrik akan dilakukan pada tahun 2010 dan 2011. Sehingga biaya infrastruktur pabrik pada tahun 2010 dan 2011 = 50% x USD 16,500,000 = USD 8,250,000.
  • 30. Biaya revitalisasi (contoh kasus) Biaya revitalisasi bangunan dan infrastruktur pabrik akan dikeluarkan setelah 10 tahun yaitu pada tahun 2021 sebesar 40% x (biaya bangunan + biaya infrastruktur pabrik) = 40% x (USD 3,520,000 + USD 16,500,000) = USD 8,008,000. Exchange Rate 10,000 Rp/USD Revitalize Investment 40% 2010 2011 2021 Plant 165,000,000,000 16,500,000 8250000 8250000 Building 35,200,000,000 3,520,000 3,520,000 Land 30,800,000,000 3,080,000 3,080,000 Total 231,000,000,000 23,100,000 14,850,000 8,250,000 Revitalize Investment 80,080,000,000 8,008,000 8,008,000 Investment (Rupiah) Investment (USD) Component Year
  • 31. Biaya operasional (contoh kasus pabrik pengolah lumpur anoda) Cost Type Material Cost Kaldo Furnace Treatment 1,179,370 Gas Cleaning & Se-Recovery 1,270,307 Waste Water Treatment 25,773 Silver Refinery (Ag = 400 tpa) 125,699 Gold Refinery (20 tpa) 106,773 Electricity Consumption 358,020 Sub Total Biaya Bahan 3,065,943 Labour Cost 922,554 Selling Expense 860,000 General and Administration Cost 450,000 Tax and Retribution 36,129 Marketing Cost 12,700 TOTAL 5,347,326 Cost (USD)
  • 32. DEPRESIASI (DEPRECIATION) Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Depresiasi merupakan biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Properti yang didepresiasi yaitu infrastruktur pabrik, gedung dan tanah. Metoda perhitungan depresiasi adalah linier (diasumsikan bahwa aset terdepresiasi setiap tahunnya selama umur pemanfaatannya).
  • 33. DEPRESIASI (DEPRECIATION) Depresiasi tahun ke-n Umur manfaat (depreciation life) infrastruktur pabrik, gedung dan tanah yaitu selama 10 tahun dan nilai aset tersebut setelah 10 tahun dianggap tidak mempunyai nilai sisa. Sehingga; aset)pemakaianwaktuperiode(perkiraannnyapemanfaataUmur nnyapemanfaataumurakhirpadaasetnilaiperkiraan-asetnmendapatkauntukBiaya Depresiasi infrastruktur pabrik pada tahun 1 (2012) = 10 0-16,500,000USD = USD 1,650,000
  • 34. Depresiasi gedung pada tahun 1 (2012) = = USD 352,000 Depresiasi tanah pada tahun 1 (2012) = = USD 308,000 Total depresiasi pada tahun 2012, = USD 1,650,000 + USD 352,000 + USD 308,000 = USD 2,310,000 10 0-3,080,000USD 10 0-3,520,000USD
  • 35. Pada tahun ke-10 yaitu tahun 2022 pabrik direvitalisasi sehingga dapat kembali produktif untuk 10 tahun kedepan dan diasumsikan akan berhenti beroperasi pada tahun 2031. Depresiasi biaya revitalisasi pada tahun 2022 = = USD 800,800Depreciation 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Plant 10 16,500,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 1,650,000 Building 10 3,520,000 352,000 352,000 352,000 352,000 352,000 352,000 352,000 352,000 Land 10 3,080,000 308,000 308,000 308,000 308,000 308,000 308,000 308,000 308,000 Revitalize Investment 10 8,008,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 Component Depreciation Life Total Depreciation Total Year 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 1,650,000 1,650,000 352,000 352,000 308,000 308,000 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 2,310,000 2,310,000 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 Year 10 0-8,008,000USD
  • 36. ALIRAN KAS (CASH FLOW) Cash flow = Net profit + Depresiasi – Biaya Investasi atau Biaya Revitalisasi Net profit = Gross profit – Pajak (Tax) Pajak (Tax) = Tax rate x Gross profit Gross profit = Total Revenue - Operating Cost - Depresiasi Tax Rate yang digunakan misalnya sebesar 25%.
  • 37. Airan kas (Cash flow) Contoh Kasus a. Tahun 2010 Pabrik baru mulai dibangun sehingga aliran kasnya negatif sebesar biaya investasi yang dikeluarkan yaitu USD – 14,850,000. b. Tahun 2011 Pabrik masih dalam tahap pembangunan. Biaya investasi yang dikeluarkan yaitu USD –8,250,000. c. Tahun 2012 – tahun 2020 Pabrik sudah mulai beroperasi dan memperoleh pendapatan dari revenue TCRC dan revenue recovery yaitu sebesar USD 10,714,994. Gross profit = USD 10,714,994 – USD 5,347,326 (biaya operasi) – USD 2,310,000 (depresiasi) = USD 3,057,668
  • 38. Pajak (Tax) = 25% x USD 3,057,668 = USD 764,417 Net profit = USD 3,057,668 - USD 764,417 = USD 2,293,251 Cash flow = USD 2,293,251 + USD 2,310,000 – 0 (biaya revitalisasi) = USD 4,603,251 Biaya investasi hanya dikeluarkan pada saat pabrik belum beroperasi. Setelah pabrik beroperasi komponen biaya investasi berubah menjadi depresiasi seiring dengan berjalannya pabrik. Nilai depresiasi akan mengurangi Gross Profit dan mengurangi besarnya pajak pendapatan (tax) kemudian akan ditambahkan kembali ke dalam Cash flow. Sehingga nilai depresiasi hanya berpengaruh terhadap besarnya pajak pendapatan (tax) tahunan.
  • 39. Jika analisis dilakukan dengan menggunakan nilai tukar dollar yang tetap, aliran kas tidak dieskalasi setiap tahunnya. Artinya aliran kas pada tahun 2012 sampai tahun 2020 mempunyai nilai yang sama sebesar USD 4,603,251 d. Tahun 2021 Pabrik sudah beroperasi selama 10 tahun sehingga dikeluarkan biaya revitalisasi yaitu sebesar USD 8,008,000. Cash flow = USD 2,293,251 + USD 2,310,000 – USD 8,008,000 = USD -3,404,749
  • 40. e. Tahun 2022 – 2031 Biaya revitalisasi berubah menjadi depresiasi sebesar USD 800,800 per tahun selama 10 tahun. Sehingga aliran kas mejadi; Gross profit = USD 10,714,994 – USD 5,347,326 – USD 800,800 = USD 4,566,868 Pajak (Tax) = 25% x USD 4,566,868 = USD 1,141,717 Net profit = USD 4,566,868 - USD 1,141,717 = USD 3,425,151 Cash flow = USD 3,425,151 + USD 800,800 – 0 = USD 4,225,951
  • 41. MENENTUKAN KRITERIA KELAYAKAN Indikator utama yang digunakan untuk menentukan kelayakan ekonomi dalam investasi adalah NPV (Net Present Value), IRR dan Pay Back Period. 1. ”Net Present Value” (NPV). Investasi dianggap mempunyai kelayakan bila hasil-hasil evaluasi memberikan NPV yang positif. Present Value (PV) adalah nilai sekarang dari penerimaan (uang) yang akan didapat pada tahun mendatang. Net Present Value (NPV) adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran per tahun.
  • 42. Discount Rate adalah bilangan yang dipergunakan untuk mendiscount penerimaan yang akan didapat pada tahun mendatang menjadi nilai sekarang. t = tahun ke-t Misal interest rate yang digunakan dalam perhitungan ini sebesar 8.79%. ( )t rateinterest1 1 ratediscount + = PV = cash flow tahun ke – t x discount rate = ( )t rateinvestment1 t-ketahunflowcash +
  • 43. ( ) 0-ketahunawalinvestasiratediscountt-ketahunflowcashPVNPV −×== ∑∑ ( ) 0-ketahunawalinvestasi ratenteresti1 t-ketahunflowcash NPV t -∑ + = ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )   + + + + + + + + + + + − = 654321 %79.81 252,603,4 %79.81 252,603,4 %79.81 252,603,4 %79.81 252,603,4 %79.81 252,603,4 %79.81 000,250,8 NPV ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )121110987 %79.81 952,225,4 %79.81 748,404,3 %79.81 252,603,4 %79.81 252,603,4 %79.81 252,603,4 %79.81 252,603,4 + + + − + + + + + + + + + ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )181716151413 %79.81 952,225,4 %79.81 952,225,4 %79.81 952,225,4 %79.81 952,225,4 %79.81 952,225,4 %79.81 952,225,4 + + + + + + + + + + + + ( ) ( ) ( ) 000,850.14 %79.81 952,225,4 %79.81 952,225,4 %79.81 952,225,4 212019 −   + + + + + + = USD 12,640,110
  • 44. 2. Internal Rate of Return (IRR) IRR adalah tingkat discount (discount rate / interest rate) pada saat NPV = 0. Suatu investasi dapat diterima apabila IRR lebih besar dari nilai interest rate yang ditentukan. Semakin tinggi nilai IRR maka investasi akan semakin layak (feasible). IRR dihitung dengan rumus; Mencari IRR dapat dilakukan dengan metode numerik hingga didapat NPV = 0. ( ) 0-ketahunawalinvestasi IRR1 t-ketahunflowcash 0 − + = ∑ t
  • 45. 3. Payback Period (PBP) PBP adalah periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan didapatkan kembali. Semakin pendek PBP maka investasi akan semakin layak. PBP merupakan nilai saat accumulative present value (NPV) menjadi positif. Accumulative present value thn ke t, = (PV thn ke t) + Accumulative PV thn ke (t-1)
  • 46. Contoh perhitungan Discount rate tahun ke 0 (2010) = 1 PV tahun ke 0 (2010) = cash flow thn ke 0 x discount rate thn ke 0 = USD -14,850,000 Accumulative PV tahun ke 0 (2010) = USD -14,850,000
  • 47. Discount rate tahun ke 1 (2011) = 0.92 PV tahun ke 1 (2011) = cash flow thn ke 1 x discount rate thn ke 1 = USD -8,250,000 x 0.92 = USD -7,583,418 Accumulative PV tahun ke 1 (2011) = (PV thn ke 1) + Accumulative PV thn ke 0 = USD -7,583,418 + USD -14,850,000 = USD -22,433,418 Discount rate tahun ke 2 (2012) = 0.84 PV tahun ke 2 (2012) = cash flow thn ke 2 x discount rate thn ke 2 = USD 4,603,252 x 0.84 = USD 3,889,437
  • 48. Accumulative PV tahun ke 2 (2012) = (PV thn ke 2) + Accumulative PV thn ke 1 = USD 3,889,437 + USD -22,433,418 = USD -18,543,980 NPV = jumlah total PV tahun ke 0 sampai tahun ke 21 = USD 12,640,110 IRR = 15,71% PBP = 8 + = 8 + 0.46 = 8.46 tahun Formula Excell NPV =NPV(interest rate;cash flow thn1 hingga terakhir) + cash flow thn ke 0 Formula Excell IRR =IRR(cash flow thn ke 0 hingga terakhir)
  • 49. Hasil Perhitungan aliran danaDiscounted Cash Flow Tolling Tax Rate 25% Interest Rate 8.79% Description 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Revenue: TCRC 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 Recovery 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 Total Revenue 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 (-) Operating Cost 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 (-) Depreciation 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 Gross Profit 3,057,669 3,057,669 3,057,669 3,057,669 3,057,669 3,057,669 3,057,669 3,057,669 (-) Tax 764,417 764,417 764,417 764,417 764,417 764,417 764,417 764,417 Net Profit 2,293,252 2,293,252 2,293,252 2,293,252 2,293,252 2,293,252 2,293,252 2,293,252 (+) Depreciation 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 2,310,000 (-) Investment 14,850,000 8,250,000 0 0 0 0 0 0 0 0 Cash Flow (14,850,000) (8,250,000) 4,603,252 4,603,252 4,603,252 4,603,252 4,603,252 4,603,252 4,603,252 4,603,252 tahun ke-t 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 discount rate 1.00 0.92 0.84 0.78 0.71 0.66 0.60 0.55 0.51 0.47 PV (14,850,000) (7,583,418) 3,889,437 3,575,179 3,286,312 3,020,785 2,776,712 2,552,360 2,346,134 2,156,572 Accum. PV (14,850,000) (22,433,418) (18,543,980) (14,968,801) (11,682,489) (8,661,704) (5,884,992) (3,332,632) (986,498) 1,170,074 -0.46 NPV 12,640,110 IRR 15.71% PBP 8.46
  • 50. Hasil Perhitungan aliran dana Description 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 Revenue: TCRC 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 4,806,433 Recovery 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 5,908,561 Total Revenue 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 10,714,995 (-) Operating Cost 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 5,347,326 (-) Depreciation 2,310,000 2,310,000 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 Gross Profit 3,057,669 3,057,669 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 4,566,869 (-) Tax 764,417 764,417 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 1,141,717 Net Profit 2,293,252 2,293,252 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 3,425,152 (+) Depreciation 2,310,000 2,310,000 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 800,800 (-) Investment 0 8,008,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Cash Flow 4,603,252 (3,404,748) 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 4,225,952 tahun ke-t 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 discount rate 0.43 0.40 0.36 0.33 0.31 0.28 0.26 0.24 0.22 0.20 0.19 0.17 PV 1,982,325 (1,347,740) 1,537,648 1,413,409 1,299,208 1,194,235 1,097,744 1,009,048 927,519 852,578 783,691 720,371 Accum. PV 3,152,399 1,804,659 3,342,306 4,755,715 6,054,924 7,249,159 8,346,902 9,355,951 10,283,470 11,136,048 11,919,739 12,640,110
  • 51. ANALISIS SENSITIVITAS (SENSITIVITY ANALYSIS) Ketidakpastian dari variabel-variabel ekonomi akan mempengaruhi tingkat keakuratan analisis yang akan mengubah kelayakan dari suatu proyek. Kuantifikasi ketidakpastian investasi dapat dilakukan dengan melihat bagaimana tingkat profitabilitas dalam hal ini adalah NPV apabila variabel-variabel dalam perhitungan DCF analisis mengalami perubahan.
  • 52. Parameter-parameter yang menjadi pertimbangan dalam analisis sensitivitas antara lain: Harga komoditas (product price) Kapasitas produksi (production capacity) Biaya modal (capital expenditure) Biaya operasional (operational expenditure) Nilai tukar dollar (exchange rate) Biaya pengolahan dan pemurnian (treatment & refining cost)
  • 53. Faktor biaya pengolahan dan pemurnian (treatment & refining cost) Akan berpengaruh terhadap revenue TCRC untuk pengolahan slime, produk-produk Au, Ag, Pt, Pd dan Se. Untuk level sensitivitas 10 %: Refining cost slime = USD 100 + USD 100 x 10% = USD 110 Revenue Treatment Cost Slime = 110 USD/ton x 1,800 ton/yr = 198,000 USD/yr
  • 54. Contoh kasus pabrik pengolah lumpur anoda  Harga komoditas (product price) – Akan berpengaruh terhadap revenue recovery dari Au, Ag, Pt, Pd,Se dan slag Pb. – Product price baru = Product price awal + Product price awal x sensitivitas Product price • Misalnya untuk Au dengan sensitivitas product price sebesar 10% dan -10%; • Untuk level sensitivitas 10 %: Product price Au = 727.5 USD/oz + 727.5 USD/oz x 10% = 800.25 USD/oz • Untuk level sensitivitas -10 %: Product price Au = 727.5 USD/oz - 727.5 USD/oz x 10% = 654.75 USD/oz
  • 55. Kapasitas produksi (production capacity) Akan berpengaruh terhadap pendapatan baik TCRC maupun recovery dan terhadap biaya bahan / material habis. Untuk level sensitivitas 10 %: − Kapasitas produksi = 2000 tpy + 2000 tpy x 10% = 2200 tpy − Berat kering = 2200 tpy x 90% = 1980 tpy − Berat Au yg diolah = 1980 tpy x 1.15% = 22.77 tpy − Kebutuhan bahan kimia, bahan bakar dan listrik dihitung untuk kapasitas 2000 tpy sehingga dengan bertambahnya kapasitas pabrik menjadi 2200 tpy maka semua komponen bahan habis dikalikan = 1.1
  • 56. Biaya modal (capital expenditure) Akan berpengaruh terhadap biaya investasi yaitu biaya pembelian tanah, pembangunan infrastruktur pabrik dan bangunan. Perubahan biaya investasi akan mengubah nilai depresiasi per tahun sehingga akan berpengaruh terhadap besarnya pajak pendapatan yang dikeluarkan per tahunnya. Untuk level sensitivitas 10 %: Biaya pembelian tanah = USD 3,080,000 + USD 3,080,000 x 10% = USD 3,388,000 Depresiasi tanah pada tahun 1 (2012) = = USD 338,800 10 0-3,388,000USD
  • 57. Biaya operasional (operational expenditure) Akan berpengaruh terhadap biaya pegawai (Labor Cost), biaya jasa (Selling Expenses), biaya lain (General and Administration Cost), pajak dan retribusi (Tax and Retribution), biaya pemasaran (Marketing Cost). Untuk level sensitivitas 10 %: Biaya pegawai = USD 922,554 + USD 922,554 x 10% = USD 1,014,809.
  • 58. Nilai tukar dollar (exchange rate) Perubahan nilai tukar dollar akan berpengaruh terhadap berbagai macam komponen seperti biaya investasi, biaya pegawai, jasa, pajak operasional pemasaran dan lain-lain apabila dilakukan konversi nilai biaya dari rupiah ke USD atau sebaliknya
  • 59. Hasil analisis sensitivitas pada level ±10% (Pengaruhnya terhadap NPV, IRR dan PBP) Base Case Output NPV 12,640,110 IRR 15.71% PBP (year) 8.46 Component Level NPV (US$) IRR (%) PBP (year) 10% 18,373,584 18.37% 7.25 0% 12,640,110 15.71% 8.46 -10% 6,792,112 12.65% 12.89 10% 15,663,130 17.10% 7.78 0% 12,640,110 15.71% 8.46 -10% 9,099,310 13.86% 11.53 10% 10,190,368 13.94% 11.45 0% 12,640,110 15.71% 8.46 -10% 14,572,072 17.35% 7.67 10% 8,956,376 13.79% 11.61 0% 12,640,110 15.71% 8.46 -10% 15,804,433 17.17% 7.75 10% 15,476,132 17.74% 7.51 0% 12,640,110 15.71% 8.46 -10% 8,549,293 13.13% 12.32 10% 15,451,621 17.00% 7.83 0% 12,640,110 15.71% 8.46 -10% 9,310,819 13.97% 11.43 Product Price Production Capacity Capital Expenditure Operational Expenditure Exchange Rate Treatment & Refining Cost