1. PROPOSAL KEGIATAN PERENCANAAN PEMBORAN
KEGIATAN PEMBORAN UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI
ENDAPAN BAHAN GALIAN BATUBARA DI
KABUPATEN TOBA SAMOSIR KECAMATAN PORSEA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
LEONARDO SITORUS
13 306 087
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN
2017
2. BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batubara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, berasal dari tumbuh-
tumbuhan (komposisi utamanya karbon, hidrogen, dan oksigen), berwarna coklat
sampai hitam, sejak pengendapannya terkena proses kimia dan fisika yang
mengakibatkan terjadinya pengkayaan kadungan karbonnya (Wolf,1984, dalam
Kuncoro, 1996).
Di alam kondisi kualitas batubara dijumpai sangat bervariasi, baik secara vertikal
maupun lateral, antara lain bervariasinya kandungan sulfur dan sodium, kondisi
roof dan floor ,kehadiran parting dan pengotor, proses leaching. Kondisi tersebut
antara lain dipengaruhi oleh pembentukan batubara yang kompleks, lingkungan
pengendapan yang khas sebagai tempa terbentuknya batubara dan proses-proses
geologi yang berlangsung bersamaan atau setelah batubara terbentuk (Kuncoro,
1996).
Kualitas batubara ditentukan oleh lingkungan pengendapan, aspek fisika, kimia,
dan biologi, yang akan mempengaruhi besarnya kandungan komponen penting
dalam batubara antara lain ash, fixed carbon, moisture, volatile matter,
danvitrinite reflectance kandungan dari unsur –unsur tersebut mempengaruhi
dalam besarnya kalori dan total gas content dalam batubara.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui potensi endapan batubara pada
kedalaman 45 meter yang meliputi jumlah dan ketebalan lapisan, penyebaran,
percontohan, dan tebal lapisan batubara.
3. 1.2.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan pemboran ini adalah untuk mendapatkan conto mineral yang
berada dibawah permukaan, mengetahui spesifikasi dari alat yang digunakan
selama diadakannya proses pemboran full coring ini serta merencanakan alat apa
yang dipakai selama proses pemboran diadakan.
4. BAB 2. KEGIATAN PEMBORAN
2.1 Pemboran Eksplorasi
Pada eksplorasi cebakan mineral termasuk batubara data geologi biasanya
didasarkan atas pengamatan dan pendeskripsian conto inti bor.
Pengintian Penuh (Full Coring). Pengambilan inti dilakukan secara penuh
dari permukaan sampai kedalaman akhir pemboran. Ini yang biasa
dilakukan dalam eksplorasi untuk cebakan mineral.
Pengintian Setempat (Spot Coring). Pemboran dilakukan sebagai lubang
terbuka (open hole) yang kemudian diikuti dengan pengintian hanya
dilakukan pada selang kedalaman tertentu yang diinginkan, misalnya
beberapa meter di atas zone cebakan dan beberapa meter dibawahnya.
Untuk ini sering diperlukan lapisan petunjuk stratigrafi berdasarkan log
geofisika dari sumur terdekat yang sengaja dibor sebagai pilot drill hole,
untuk operasi ini sering dilakukan pilot and part-coring.
Pengintian Sentuh (Touch Coring). Pengintian dimulai segera setelah
matabor mencapai beberapa meter di atas target pengintian (bentuk
pengintian setempat yang kurang dapat dipercayai).
Pengintian Inti Terorientasi (Oriented Core Sample). Dengan menggunakan
alat tertentu, dimungkinkan dimana orientasi kedudukan asli dari conto
didalam tanah dapat ditentukan. Hal ini sering dilakukan untuk mempelajari
kedudukan struktur geologi dari lapisan maupun dari rekahan atau jalur-
jalur mineralisasi.
Perolehan Inti (Core Recovery). Dalam operasi pengambilan inti pemboran
tidak selalu seluruh selang kedalaman dapat diwakili oleh panjang inti yang
diperoleh. Hal ini disebabkan kemungkinan gugurnya bahagian bawah dari
inti sewaktu diangkat dalam bumbung inti (core barrel). Besarnya
5. perolehan inti (core recovery) dinyatakan dalam persen (% core recovery),
dengan mengukur panjang conto inti yang diperoleh dan
membandingkannya dengan panjang bumbung. Perolehan inti yang buruk
dapat disebabkan karena adanya jalur-jalur retak atau keadaan batuan yang
rapuh dan dapat dipakai sebagai indikator untuk keadaan struktur dari
batuan, dan menggunakan bumbung inti yang diperbaiki seperti triple tube
core-barrel.
2.2 Lokasi Kegiatan Pemboran
Kabupaten Toba Samosir adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera
Utara, Indonesia dan merupakan salah satu kabupaten yang mengelilingi
Danau Toba, yaitu danau terluas di Indonesia. Suku yang mendiami
kabupaten ini pada umumnya adalah suku Batak Toba.
Kabupaten Toba Samosir berada pada 2°03' - 2°40' Lintang Utara dan
98°56′ - 99°40′ Bujur Timur, Kabupaten Toba Samosir memiliki luas
wilayah 2.012, 80 km2. Kabupaten Toba Samosir terletak pada wilayah
dataran tinggi dengan ketinggian antara 900 - 2.200 meter diatas permukaan
laut, dengan topografi dan kontur tanah yang beraneka ragam, yaitu datar,
landai, miring dan terjal
Kegiatan pemboran ini berlokasi di Kecamatan Porsea dengan target waktu
kerja yaitu 20 hari dengan jumlah titik bor sebanyak 16 hole dengan
kedalaman rata-rata setiap lubang 65 meter dan spasi pemboran 250 meter.
6. Tabel 2.1 Data Acuan Pelaksanaan Pemboran
Gambar 2.1 Daerah Lokasi Pemboran
Target : Batubara
Lokasi : Kabupaten Toba Samosir, Kecamatan Porsea,
Desa Sosor Ladang
Kondisi Medan : Bergelombang
Koordinat : 2°03' - 2°40' LU dan 98°56′ - 99°40′ BT
Lithologi batuan : Batutufa, Batu Andesit, Batu Gamping
Jarak Antar Lubang : 250 meter
Kedalaman : 65 Meter
Banyak Lubang : 16 hole
Total Panjang Lubang : 1.040 meter
Luas Area : 4.000 m2
Pola Pemboran : Pemboran Persegi
Jenis Pemboran : Eksplorasi Full Coring
Lokasi Pemboran
7. 2.3 Personil
Personil yang bekerja pada kegiatan pemboran ini adalah :
Jabatan Jumlah (Orang) Nama
Team Leader 1 Agus Murdani
Geologist/
2
Mulyadi
Sukardi
Driller dan Asisten
2
Slamet Jaya
Mikael Sembiring
Helper
4
Asep Munandar
Jaya Arset
Mack dullah
Ridho Rayin
Sopir
2
Mandar suro
Sulisman
Teknisi Mesin 1 Boy Surman
2.4 Waktu Kegiatan Pemboran
Target waktu 20 hari, yaitu dimulai tanggal 2 Januari 2018 s/d 22 Januari 2018
dengan jumlah lubang 16 lubang bor dan kedalaman rata-rata setiap lubang
yaitu 65 meter.
Kegiatan
Waktu kegiatan
Hari
ke 1
Hari
ke 2
Hari
ke 3
Hari
ke 4
Hari
ke 5
Hari
ke 6
Hari ke 7
dst.
Mobilisasi alat dan personil
Survey dan persiapan
Kegiatan pemboran
Pelepasan alat
Travel alat dan karyawan ke
lubang bor berikutnya
8. 2.5 Alat Bor
Alat yang digunakan pada kegiatan ini adalah alat yang sesuai dengan keadaan
lithologi regional setempat, dan juga keekonomisan bahan dan bakar yang
dikonsumsi, pemilihan alat bor ini juga dipengaruhi oleh spesifikasi teknis
kedalaman lubang bor yang diinginkan. Pemboran dilakukan dengan metode
pemboran lubang terbuka (open holes) dan pemboran inti (coring). Dalam
kegiatan ini alat bor yang digunakan yaitu 1 unit mesin bor jacro TDZ 50
series dengan kapasitas kedalaman 50 meter.
Spesifikasinya adalah :
Tabel 2.2 Spesifikasi Alat Bor
Jarco 200 Series
Engine : Greaves 10 Hp
Rotary : Modifed
Pull up and down System : Cyclinder Hydraulic
Water Swifle :
Tappered roller bearing with greased seals for mud
and air flushing
Oil Cooler : 100 cc
Water Injection Pump : Yamaha MT 110 + Sanchin 30
Drill Pipe : 67 pipe (seemles) NMLS 1 ¼ @ 1,5 meter
Drill Bite : Wingbite / PCD
Water hose : 500 meter hose polypipe
Core barel : Assy NMLC
Base and Mast
: knock down system modularized for hand carrying
Gambar 2.2 Jarco 200 Series
9. ANGGARAN BIAYA KEGIATAN PEMBORAN QTY JUMLAH
PERSIAPAN AWAL
Peta Uk. A0 2 Lembar Rp. 110.000,00
Kertas A4 10 Rim Rp. 300.000,00
Ijin Dinas Perhubungan 1 Berkas Rp. 500.000,00
Ijin Pinjam Lahan (Ke Kantor Provinsi) 1 Berkas Rp. 8.000.000,00
Ijin Keamanan ( Ke kantor Polisi) 1 Berkas Rp. 5.000.000,00
Jumlah Rp. 13.910.000
PENGADAAN LOGISTIK DAN ALAT SELAMA KEGIATAN
Helm , Kacamata, Rompi, Boots 10 Set Rp. 3.500.000,00
ATK 3 Set Rp. 2.000.000,00
Obat - Obatan ( P3K ) 5 Kotak Rp. 1.000.000,00
Sewa Laptop (selama 30 Hari) 2 Buah Rp. 6.000.000,00
Sewa Kamera + Memori (Selama 20 Hari) 1 Buah Rp. 2.000.000,00
Sewa Perkakas Kunci (selama 20 Hari) 2 Set Rp. 1.400.000,00
Sewa Genset (selama 20 Hari) 1 Buah Rp. 3.500.000,00
Papan Kayu + Balok (@ Rp. 60.000) 50 Batang Rp. 3.000.000,00
Batang Pipa Diameter 3 cm Rp. 125.000/ btg 132 Batang Rp. 16.500.000,00
Sewa Mobil Double Cabin Rp. 850.000/ hari 20 Hari Rp. 17.000.000,00
Jumlah Rp. 55.900.000,00
MOBILISASI ALAT DAN PERSONIL
Mobilisasi Alat ( Medan – Porsea ) 1 Truk Rp. 3.000.000,00
Mobilisasi Personil ( Medan – Porsea ) 1 Bus ELF Rp. 1.500.000,00
Jumlah Rp. 4.500.000,00
PENGINAPAN DAN KONSUMSI
Konsumsi (@ Rp. 20.000 x 12 orang) 3x Makan 20 Hari Rp. 14.400.000,00
Snack ( @50.000 x 12 orang ) 20 Hari Rp. 12.000.000,00
Peninapan Personil (4 Kamar x @ Rp. 300.000) 20 Hari Rp. 24.000.000,00
Jumlah Rp. 50.400.000,00
10. BIAYA PEMBORAN
1 – 10 Meter Rp. 200.000,00/ Meter 16 Lubang Rp. 32.000.000,00
10 - 30 Meter Rp. 350.000,00/ Meter 16 Lubang Rp. 112.000.000,00
30 – 65 Meter Rp. 500.000,00/ Meter 16 Lubang Rp. 280.000.000,00
Jumlah Rp. 424.000.000
KONSUMSI BAHAN BAKAR
Double Cabin Solar 400 Liter Rp. 5150 Rp. 2.060.000,00
Genset Petralite 100 Liter Rp. 7650 Rp.760.000,00
Jumlah Rp. 2.820.000
UPAH PEKERJA
Team Leader 1 Orang Rp. 500.000
20 Hari
Rp. 10.000.000
Geologist 2 Orang Rp. 400.000 Rp. 16.000.000
Driller dan Asisten 2 Orang Rp. 320.000 Rp. 12.800.00
Helper 4 Orang Rp. 100.000 Rp. 8.000.000
Sopir 2 Orang Rp. 150.000 Rp. 6.000.000
Teknisi Mesin 1 Orang Rp. 200.000 Rp. 4.000.000
Jumlah Rp. 46.800.000
DEMOBILISASI ALAT DAN PERSONIL
Mobilisasi Alat ( Medan – Porsea ) 1 Truk Rp. 3.000.000,00
Mobilisasi Personil ( Medan – Porsea ) 1 Bus ELF Rp. 1.500.000,00
Jumlah Rp. 4.500.000,00
11. ANGGARAN BIAYA KEGIATAN PEMBORAN
Persiapan Awal Rp. 13.910.000
Pengadaan Logistik Rp. 55.900.000
Mobilisasi Alat dan Personil Rp.4.500.000
Penginapan dan Konsumsi Rp. 50.400.000
Biaya Pemboran Rp. 424.000.000
Konsumsi Bahan Bakar Rp. 2.820.000
Upah Pekerja Rp. 46.800.000
Demobilisasi Rp. 4.500.000
Jumlah Rp. 643.330.000
BAB 4. PENUTUP
Dari hasil perhitungan biaya kegiatan pemboran di Kabupaten Toba Samosir
Kecamatan Porsea Desa Sosor ladang adalah senilai Rp. 643.330.000. Atas
Perhatianya kami ucapkan terima kasih