SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
Teknik Peledakan
Pola Pengeboran Tambang Terbuka dan
Tambang Bawah Tanah
Oleh
Winana, ST
POLA PENGEBORAN
Perbedaan pola pengeboran tambang
terbuka dan tambang bawah tanah
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. luas area
2. volume hasil peledakan
3. suplai udara segar
4. keselamatan kerja.
Perbedaan pola pengeboran pada tambang
terbuka dan tambang bawah tanah
Faktor Tambang Terbuka Tambang Bawah
Tanah
Luas area Lebih luas karena terdapat dipermukaan
bumi dan dapat memilih area yang
cocok
Terbatas, sesuai dimensi bukaan yang
luasnya dipengaruhi oleh kestabilan bukaan
tersebut.
Volume hasil peledakan Lebih besar, bisa mencampai ratusan
ribu meterkubik per peledakan, sehingga
dapat di-rencanakan target yang besar.
Terbatas, karena dibatasi oleh luas
permukaan bukaan, diameter mata bor dan
kedalaman pengeboran, sehingga produksi
kecil.
Suplai udara segar Tidak bermasalah karena dila-kukan
pada udara terbuka
Tergantung pada jaminan sistem ventilasi
yang baik.
Keselamatan kerja Relatif lebih aman karena selu-ruh
pekerjaan dilakukan pada area terbuka.
Kritis, diakibatkan oleh: ruang yang terbatas,
guguran batu dari atap, tempat untuk
penyelamatan diri terbatas.
Pola pengeboran tambang terbuka
• Ketersediaan bidang bebas yang mencukupi 
merupakan salah satu faktor yang menentukan 
keberhasilan suatu peledakan
• Minimal harus ada 2 (dua) bidang bebas
• Crater blasting adalahPeledakan dengan hanya 
satu bidang bebas, yang akan menghasilkan 
kawah dengan lemparan fragmentasi ke atas dan 
tidak terkontrol.
• pada tambang terbuka selalu dibuat minimal dua bidang 
bebas, yaitu (1) dinding bidang bebas dan (2) puncak 
jenjang (top bench).
• Terdapat tiga pola pengeboran yang mungkin dibuat secara 
teratur, yaitu:
1. Pola bujursangkar (square pattern), yaitu jarak burden 
dan spasi sama
2. Pola persegipanjang (rectangular pattern), yaitu jarak 
spasi dalam satu baris lebih besar dibanding burden
3. Pola zigzag (staggered pattern), yaitu antar lubang bor 
dibuat zigzag yang berasal dari pola bujursangkar 
maupun persegipanjang.
Bidang bebas Bidang bebas
Bidang bebas
Bidang bebas
a. Pola bujursangkar b. Pola persegipanjang
c. Pola zigzag bujursangkar d. Pola zigzag persegipanjang
Sketsa pola pengeboran pada tambang terbuka
Pola Pengeboran Tambang Bawah Tanah
• Mengingat ruang sempit yang membatasi kemajuan 
pengeboran dan hanya terdapat satu bidang bebas, maka 
harus dibuat suatu pola pengeboran yang disesuaikan dengan 
kondisi tersebut
• Pada bukaan bawah tanah umumnya hanya terdapat satu 
bidang bebas, yaitu permuka kerja atau face. Untuk itu perlu 
dibuat tambahan bidang bebas yang dinamakan cut.
Secara umum terdapat empat tipe cut yang kemudian dapat 
dikembangkan lagi sesuai dengan kondisi batuan setempat, 
yaitu: 
• Center cut disebut juga pyramid atau diamond cut Empat 
atau enam lubang dengan diameter yang sama dibor ke 
arah satu titik, sehingga berbentuk piramid. Puncak piramid 
di bagian dalam dilebihkan sekitar 15 cm (6 inci) dari 
kedalaman seluruh lubang bor yang ada. Pada bagian 
puncak piramid terkonsentrasi bahan peledak kuat. Dengan 
meledakkan center cut ini secara serentak akan terbentuk 
bidang bebas baru bagi lubang‐lubang ledak disekitarnya. 
Center cut sangat efektif untuk betuan kuat, tetapi 
konsumsi bahan peledak banyak dan mempunyai efek 
gegaran tinggi yang disertai oleh lemparan batu‐batu kecil.
Sketsa dasar center cut
• Wedge cut disebut juga V‐cut, angled cut atau 
cut berbentuk baji: Setiap pasang dari empat 
atau enam lubang dengan diameter yang 
sama dibor ke arah satu titik, tetapi lubang 
bor antar pasangan sejajar, sehingga 
terbentuk baji. Cara mengebor tipe ini lebih 
mudah disbanding pyramid cut, tetapi kurang 
efektif untuk meledakkan batuan yang keras.
Sketsa dasar wedge cut
• Drag cut atau pola kipas: Bentuknya mirip dengan wedge cut, yaitu 
berbentuk baji. Perbedaannya terletak pada posisi bajinya tidak ditengah‐
tengan bukaan, tetapi terletak pada bagian lantai atau dinding bukaan. 
Cara membuatnya adalah lubang dibor miring untuk membentuk rongga 
di lantai atau dinding. Pengeboran untuk membuat rongga dari bagian 
dinding disebut juga dengan fan cut atau cut kipas. Beberapa 
pertimbangan pada penerapan pola drag cut :
– Sangat cocok untuk batuan berlapis, misalnya shale, slate, atau batuan 
sedimen lainnya.
– Tidak efektif diterapkan pada batuan yang keras.
– Dapat berperan sebagai controlled blasting, yaitu apabila terdapat instalasi 
yang penting di ruang bawah tanah atau pada bukaan dengan penyangga 
kayu.
Sketsa dasar drag cut
• Walaupun banyak variable yang mempengaruhi keberhasilan 
peledakan dengan pola burn cut ini, namun untuk memperoleh 
hasil peledakan yang memuaskan perlu diperhatikan beberapa hal 
sebagai berikut:
• Pola lubang harus benar‐benar akurat dan tidak boleh ada lubang 
bor yang konvergen atau divergen, jadi harus benar‐benar lurus dan 
sejajar.
• Harus digunakan bahan peledak lemah (low explosive) untuk 
menghindari pemadatan dari fragmen batuan hasil peledakan di 
dalam lubang yang kosong.
• Lubang cut harus diledakkan secara tunda untuk memberi 
kesempatan pada fragmen batuan terlepas lebih mudah dari cut.
Sketsa dasar burn cut 

More Related Content

What's hot

Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanseed3d
 
Model endapan bahan galian
Model endapan bahan galianModel endapan bahan galian
Model endapan bahan galianseed3d
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaSylvester Saragih
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground miningheny novi
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuanwinalda
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambanganfridolin bin stefanus
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Amiin Majiid Nugroho
 
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -Isya Ansyari
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraSyahwil Ackbar
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianIpung Noor
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
 

What's hot (20)

Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Model endapan bahan galian
Model endapan bahan galianModel endapan bahan galian
Model endapan bahan galian
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
 
Kuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galianKuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galian
 
Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
sifat batuan
sifat batuansifat batuan
sifat batuan
 
Zero oxygen balance
Zero oxygen balanceZero oxygen balance
Zero oxygen balance
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
 
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
Teknik Penambangan (Alluvial Mine)
 
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -Penyanggaan  tambang bawah tanah - isya ansyari -
Penyanggaan tambang bawah tanah - isya ansyari -
 
Room and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubaraRoom and pillar_dan_longwall_batubara
Room and pillar_dan_longwall_batubara
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Sistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbtSistem ventilasi tbt
Sistem ventilasi tbt
 

Similar to Pola pengeboran tamka dan tamda

TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxAkilaZaalan
 
Bab 5. sistem bleeder dalam tambang batu bara bawah tanah
Bab 5. sistem bleeder dalam tambang batu bara bawah tanahBab 5. sistem bleeder dalam tambang batu bara bawah tanah
Bab 5. sistem bleeder dalam tambang batu bara bawah tanahHartowijaya®
 
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina epProposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina epNorman Adi
 
7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021
7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 20217.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021
7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021TeaTime7
 
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfLAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfMuh. Aksal
 

Similar to Pola pengeboran tamka dan tamda (6)

pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
 
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptxTEKNIK PENAMBANGAN.pptx
TEKNIK PENAMBANGAN.pptx
 
Bab 5. sistem bleeder dalam tambang batu bara bawah tanah
Bab 5. sistem bleeder dalam tambang batu bara bawah tanahBab 5. sistem bleeder dalam tambang batu bara bawah tanah
Bab 5. sistem bleeder dalam tambang batu bara bawah tanah
 
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina epProposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep
Proposal kerja praktek pemboran di pt pertamina ep
 
7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021
7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 20217.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021
7.a. Rancangan Peledakan Bawah Tanah 2021
 
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdfLAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
LAPORAN HASIL UJI SONDIR.pdf
 

More from UDIN MUHRUDIN

Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013UDIN MUHRUDIN
 
Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1UDIN MUHRUDIN
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikUDIN MUHRUDIN
 
Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3UDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingUDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-AsbesRekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-AsbesUDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltuRekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltuUDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraRekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraUDIN MUHRUDIN
 
Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1UDIN MUHRUDIN
 
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemGeoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemUDIN MUHRUDIN
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikUDIN MUHRUDIN
 

More from UDIN MUHRUDIN (16)

Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
 
Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1Teknik Tenaga Listrik-1
Teknik Tenaga Listrik-1
 
Sistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrikSistem pembangkit tenaga listrik
Sistem pembangkit tenaga listrik
 
Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2Teknik Tenaga Listrik-2
Teknik Tenaga Listrik-2
 
Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2Rekayasa Bahan Galian Industri-2
Rekayasa Bahan Galian Industri-2
 
Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3Rekayasa bahan Galian Industri-3
Rekayasa bahan Galian Industri-3
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-GampingRekayasa bahan Galian Industri-Gamping
Rekayasa bahan Galian Industri-Gamping
 
Rekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-AsbesRekayasa bahan Galian Industri-Asbes
Rekayasa bahan Galian Industri-Asbes
 
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltuRekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
Rekayasa bahan Galian Industri-batubara sebagai bahan bakar pltu
 
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubaraRekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
Rekayasa bahan Galian Industri-briket batubara
 
Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1Rekayasa bahan Galian Industri-1
Rekayasa bahan Galian Industri-1
 
Metallurgi 1
Metallurgi 1Metallurgi 1
Metallurgi 1
 
Metallurgi 2
Metallurgi 2Metallurgi 2
Metallurgi 2
 
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification systemGeoteknik Tambang-Rock mass classification system
Geoteknik Tambang-Rock mass classification system
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 

Pola pengeboran tamka dan tamda