1. PEMANFAATAN KULIT PISANG SUSU SEBAGAI BAHAN POKOK
PEMBUATAN SELAI ROTI
Disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia
sebagai syarat mengikuti Ujian Kenaikan Kelas
Tahun Pelajaran 2013/2014
Disusun oleh :
Nama : - Ifa Aulia Cahyani
- Elifa Lailani Majidah
Kelas : XI IPA 4
SMA A. WAHID HASYIM
Tebuireng Jombang Jawa timur
Jln. Irian jaya 10 tromol pos 5
2. KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Yang telah banyak memberi
nikmat kepada kita, serta berkah rahmat dan hidayah-Nya. Dan Sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Amin...
Alhamdulillahi robbil ‘alamin...
Dengan penuh syukur terucap, kami penulis telah berhasil / telah selesai
menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia “ menulis karya ilmiah sederhana” yang berjudul
“pemanfatan kulit pisang susu sebagai bahan pokok pembuatan selai roti” yang
insyaalloh sudah dikerjakan dengan penuh ketelitian dan bimbingan dari guru
pengampu, kami selaku penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Ninuk
yang telah bersedia membantu kami dalam menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia ini.
Semoga tugas karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya, dan
dapat digunakan sebagai contoh untuk tugas adik-adik kelas berikutnya. Kiranya ada
tutur kata dan penulisan yang salah mohon dimaafkan.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN COVER.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
2. RUMUSAN MASALAH................................................................................ 2
3. TUJUAN PENULISAN.................................................................................. 2
4. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA...................................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN KULIT PISANGI............................................................... 3
2.2 PENGERTIAN SELAI ................................................................................ 3
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................ 5
3.1 JENIS PENELITIAN ..................................................................................... 5
3.2 TEMPAT DAN WAKTU............................................................................... 5
3.3 TEKNIK PENGUMPULAN.......................................................................... 5
3.4 SUMBER DATA ............................................................................................ 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 6
4.1 MENGENAL TANAMAN PISANG ............................................................ 6
4.2 JENIS – JENIS PISANG............................................................................... 6
4.3 KANDUNGAN GIZI KULIT PISANG........................................................ 6
4.4 MANFAAT KULIT PISANG........................................................................ 6
4.5 ALAT DAN BAHAN...................................................................................... 6
4.6 POTENSI KULIT PISANG .......................................................................... 6
4.7 CARA PENGOLAHAN SELAI.................................................................... 7
4.8 KEUNGGULAN PRODUK .......................................................................... 7
4. BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pisang adalah tanaman yang mudah ditanam di wilayah Indonesia, karena
Indonesia adalah negara beriklim tropis dan kondisi tanah yang mengandung banyak
humus. Saat ini, hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang,
misalnya: Sumatra Barat (Padang Pariaman, Pesisir Selatan, dan Lima Puluh Kota),
Jawa Tengah (Demak, Blora, Wonogiri, dan Sragen), DI Yogyakarta (Bantul, Gunung
Kidul, dan Sleman), Jawa Timur (Banyuwangi, Trenggalek, Pacitan, dan Jombang), Bali
(Buleleng dan Jembrana), Nusa Tenggara Barat (Lombok Tengah, Lombok Timur, dan
Bima) sampai Sulawesi Selatan (Gowa, Bone, Pinrang, dan Wajo).
Pisang dikategorikan menjadi tiga golongan, yakni pisang yang enak dimakan,
pisang yang hanya diambil pelepah batangnya sebagai serat, dan pisang liar yang
dipergunakan sebagai tanaman hias. Khusus untuk pisang yang enak dimakan,
dibedakan lagi menjadi dua, yakni pisang meja dan pisang olah. Pisang meja adalah
buah pisang yang dapat langsung dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu, dan umumnya
disediakan sebagai buah hidangan atau pencuci mulut. Contoh, pisang ambon putih,
pisang ambon lumut, pisang raja, pisang emas, pisang susu, pisang badak, pisang badak
raksasa, dan sebagainya.Sementara pisang olah adalah buah pisang yang baru dapat
dimakan setelah terlebih dahulu diolah, seperti direbus, digoreng, dikukus, atau
dipanggang. Yang masuk kategori pisang olah adalah pisang kepok, pisang raja uli,
pisang raja siem, pisang bangkahulu, dan lain sebagainya sesuai nama daerahnya.
Pisang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain : menurunkan
tekanan darah, menjaga kesehatan retina mata dan jantung, dan mampu memperlancar
oksigen yang mengalir ke otak. Sayangnya biasanya pisang hanya dimanfaatkan
buahnya saja, bagian lain jarang dimanfaatkan. Padahal bagian lainnya dapat
dimanfaatkan contohnya saja kulit di manfaatkan sebagai bahan pembuatan cuka, kripik,
selai, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil judul “ Pemanfaatan Kulit Pisang
Untuk Selai” Adapun alasan penulis mengambil judul tersebut, karena berdasarkan
pengamatan bahwa selama ini masih banyak masyarakat yang membuang kulit pisang
tanpa mengolahnya terlebih dahulu, padahal banyak masyarakat yang sering mengolah
buah pisang. Sehingga timbul ide untuk memanfaatkan kulit pisang menjadi selai.
5. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah tersusun, masalah yang akan dibahas dalam
Karya ilmiah ini sebagai berikut :
1. Mengapa masyarakat cenderung membuang kulit pisang setelah makan buahnya?
2. Bagaimana cara memanfaatkan kulit pisang menjadi selai?
3. Tujuan Penelitian
Penulisan ini dimaksudkan untuk membahas hal-hal yang menyebabkan
timbulnya masyarakat membuang kulit pisang setelah makan buahnya dan mengetahui
cara memanfaatkan kulit pisang menjadi selai.
4. Manfaat Penelitian
1. Dapat diketahui faktor penyebab masyarakat cenderung membuang kulit pisang setelah
makan.
2. Dapat diketahui cara memanfaatkan kulit pisang menjadi selai.
6. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.1 Kulit Pisang
Pisang termasuk salah satu buah yang mudah dijumpai di mana-mana. Indonesia
memang Negara tropis dan buah pisang adalah salah satu komoditas tanaman yang
tumbuh subur di daerah tropis. Karena melimpah, buah pisang dijual dengan harga yang
cukup terjangkau.Kulit pisang biasanya hanya dianggap sebagai sampah dan pada
umumnya tidak dimanfaatkan lagi oleh masyarakat. penelitian terhadap kulit pisang
mengubah nilai kulit pisang yang awalnya tidak berguna menjadi lebih bermanfaat dan
ternyata kulit pisang dapat mengikat logam berat dari air limbah yang berasal dari
proses pertambangan dan aktifitas-aktifitas lain.
Kulit pisang merupakan bagian yang paling baik dari buahnya, dimana sebagian besar
nutrisi dan protein terdapat di kulitnya. Ia memutuskan untuk meneliti komposisi dari
kulit pisang dan mendapatkan bahwa kulit pisang mengandung nitrogen, sulfur dan
senyawa organik seperti asam karboksilat. Asam karboksilat memiliki sifat dapat
mengikat logam yang bermuatan positif yang terlarut dalam air (Sao Paulo States
University). Kulit pisang yang telah dikeringkan dan dipotong kemudian dicampur
dengan air yang tercemar, maka kulit pisang akan mengikat senyawa berbahaya yang
terdapat pada air, dan kulit pisang memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
bahan penyaring yang biasa digunakan seperti karbon dan silica. Selain itu, kulit pisang
merupakan bahan yang murah, mudah didapatkan dan kulit pisang dapat digunakan
hingga 11 kali proses penjernihan.
2.2 Pengertian Selai
Selai atau selei (bahasa inggris; jam, bahasa perancis; confiture) adalah salah
satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah dihancurkan,
ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah padat. Selai tidak
dimakan begitu saja, melainkan untuk dioleskan diatas roti tawar atau sebagai isi roti
manis. Selai juga digunakan sebagai isi pada kue-kue seperti kue nastar atau pemanis
pada minuman, seperti yogurt dan es krim. Selai yang didalamnya masih ditemukan
potongan buah dalam berbagai ukuran disebut preserve atau conserves, sedangkan selai
yang dibuat dari sari buah dan kulit buah genus citrus disebut marmalade.
7. Pectin yang dikandung dalam buah-buahan atau sari buah breaksi dengan gula
dan asam selai menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar pectin atau keasaman yang
rendah perlu ditambahkan pectin atau asam agar selai bias menjadi kental.
Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi tidak
terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam. Buah-buahan yang umum dijadikan
selai, misalnya; strawberry, blueberi, apricot, apel, anggur, pir, dan fig. Selain itu, selai
again biasa dibuat dari sayur-sayuran seperti wortel dan seledri. Di Indonesia, selai
dibuat dari bua-buahan tropis seperti; nanas, srikaya dan jambu biji.
8. BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana penelitian
menekankan pada pengungkapan makna (meaning) dan proses yang merupakan hal
yang esensial, latar belakang alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, dan
peneliti sendiri merupakan instrumen kunci (Lincoln dan Cuba, 1985). Penelitian ini
banyak disebut sebagai penelitian terpancing (Embedded qualitative research) atau lebih
dikenal sebagai penelitian studi kasus.
3.2 Tempat dan Waktu
Selama penelitian berlangsung dilakukan di desaCukir, Kecamatan Diwek,
Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur. Waktu penelitian di lakukan mulai tanggal
2 Mei – 15 Mei 2014
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data diperoleh secara langsung melalui
observasi, wawancara mendalam (indepth interview), melalui media massa (internet),
dan dokumentasi untuk memperoleh data tentang tanama pisang.
3.4 Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan jenis
data sekunder. Data primer yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah hasil
wawancara yang kami lakukan baik dengan masyarakat sekitar di kecamatan Diwek.
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh peneliti, melainkan melalui
dokumentasi, media massa dan lain-lain
9. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Mengenal Tanaman Pisang
Pisang adalah tanaman buah berupa herbal yang berasal dari kawasan di asia
tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke afrika
(madangaskar), amerika selatan dan tengah. Di Jawa Barat pisang disebut dengan cau, di
Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang. Pisang merupakan tanaman asli
daerah asia tenggara termasuk Indonesia. Tanaman pisang mempunyai nama latin musa
para disiaca nama ini telah diproklamirkan sejak sebelum masehi. Nama musa diambil
dari nama seorang dokter kaisar romawi otavianus augustus yang bernama Antonius
musa. Pada zzaman octavianus augustus, Antonius musa slalu menganjurkan pada
kaisarnya untuk makan setiap harinya agar tetap kuat, sehat dan segar.
Tanaman pisang berasal dari daerah tropis yang beriklim basah.Akar pisang
tidak tahan kekeringan atau air yang beerlebihsn. Tanah yang sedikit sinar matahari
pertumbuhan pisang menjadi lambat. Tiupan angin yang terlalu kencang kurang baik
terhadap tanaman pisang karena dapat menyebabkan helai daun sobek.
Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pisang
merupakan tanaman asli asia tenggara yang banyak ditemukan didaerah tropis beriklim
basah dan dapat tumbuh baik didaratan tinggi dan rendah.
4.2 Jenis – jenis Pisang
Pisang banyak sekali jenisnya tidak berbeda dengan pohon buah-buahan
lain.Pada zaman dahulu perkebunan pisang, hanya menanam jenis pisang ambon, badak
dan pisang raja untuk kualitas ekspor. Akhir-akhir ini pisang susu, pisang tanduk ddan
lain-lain telah mendapat perhatian dari konsumen, karena mempunyai nilai gizi yang
tinggi.
4.3 Kandungan Gizi Kulit Pisang
Buah pisang banyak mengandung karbohidrat baik sinya maupun kulitnya.
Didalam kulit pisang ternyata memiliki kandungan Vitamin C, B, kalsium, protein, dan
juga lemak yang cukup.
Karbohidrat adalah suatu zat gizi yang berfungsi sebagai asupan energy utama.
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon, hydrogen dan
oksigen. Pada umumnya unsur hydrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan
H2O. Di dalam tubuh, karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino sebagian
dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan yang dikinsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makanan yang berasal
10. dari tumbuh-tumbuhan. Klasifikasi karbohidrat yang terdapat pada makana yang
dikelompokkan:
1. Available Carbohydrate (karbohidrat yang tersedia) yaitu karbohidrat yang
dapat dicerna, diserap serta dimetabolisme sebagai energy.
2. Unvailable Carbohydrate (karbohidrat yang tidak tersedia) yaitu karbohidrat
yang tidak dapat dihidrolis oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga
tidak dapat diabsorpsi.
4.4 Manfaat Kulit Pisang
Kulit pisang yang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup besar memiliki
manfaat. Fungsi karbohidrat adalah:
1. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik
bahan makanan, seperti rasa, warna dan tekstur.
2. Fungsi karbohidrat didalam tubuh adalah:
a) Fungsi utamanya sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori) bagi kebutihan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari
karrbohidrat diubah langsung menjadi energy untuk aktifitas tubuh, dan
sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada
beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat
menggunakan energy yang berasal dari karbohidrat saja.
b) Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.
Kebutuhan tubuh energy merupakan prioritas pertama bila karbohidrat yang
dikonsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energy tubuh dan jika tidak
cukup terdapat lemak dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan
dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai
penghasil energy. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi
utamanya.
c) Sebagai zat pembangun. Apabila keaadaan iniberlangsung terus menerus, maka
keadaan kekurangan energy dan protein (kep) tidak dapat dihindari lagi.
d) Membantu metabolism lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah.
e) Terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
f) Didalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu
g) Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa
misalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribose merupakan
komponen yang penting dalam asam nukleat.
.
11. 4.5 Alat dan Bahan
Alat :
1. Panci alumunium ukuran sedang.
2. Kompor gas.
3. Pisau.
4. Spatula.
5. Sendok.
6. Gelas.
7. Pengaduk (dari kayu).
Bahan :
1. 6 / 1 cengkeh sisir kulit pisang susu.
2. 3 kg gula pasir.
3. Air bersih secukupnya.
4. Garam secukupnya.
4.6 Cara Pengolahan Selai Dari Kulit Pisang
1. Pilih pisang yang sudah matang.
2. Pisahkan pisang dari kulitnya.
3. Bersihkan kulit pisang bagian luar dan dalam dengan spatula.
4. Cuci kulit pisang hingga bersih.
5. Masukkan kulit pisang yang sudah di cuci bersih ke dalam blander, lalu
tuangkan air secukupnya dan kemudian blander hingga halus.
6. Tuangkan kulit pisang yang sudah dihaluskan ke dalam panci, lalu hidupkan
kompor dengan api kecil dan beri gula sedikit demi sedikit serta tambahkan
garam secukupnya.
7. Aduk sampai tercampur rata dan tunggu hingga selai matang.
4.7 Keunggulan Produk
1. Memiliki kandungan gizi.
2. Bahan produk yang higienis.
3. Memiliki produk yang bermutu.