SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
60
PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
DI MADRASAH ALIYAH
Moh. Khasairi
Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Abstract: This article discusses the development of the learning components in the
preparation of designing Arabic language learning system in Madrasah Aliyah. There are
many development model that can be utilized in designing learning systems such as
Kemp Model, BonathyModel, PPSI Model, Dick and Cary Model, and Almisri Model.
Almisri Model applies the following steps in designing the Arabic language learning,
namely: needs analysis, needs design and competencies, materials development, media
and strategies development, and evaluation development. The development in designing
Arabic language learning system at Madrasah Aliyah must consider the characteristics of
Arabic language learning as a communication tool and its Islamic contexts that are
taught in an integrated way.
Key words: components of learning, instructional design, Arabic.
Abstrak: Artikel ini membahas pengembangan komponen pembelajaran dalam pe-
nyusunan desain sistem pembelajaran bahasa Arab (PBA) di Madrasah Aliyah. Model
pengembangan yang bisa dimanfaatkan dalam mendesain sistem pembelajaran antara
lain Model Kemp, Model Bonathy, Model PPSI, Model Dick and Cary, dan Model
Almisri. Langkah yang ditempuh dalam merancang PBA menurut Model Almisri me-
liputi menganalisis kebutuhan, merancang kebutuhan dan kompetensi, mengembangkan
bahan, mengembangkan media dan strategi, dan mengembangkan evaluasi. Pengem-
bangan desain sistem PBA di Madrasah Aliyah harus memperhatikan karakteristik PBA
sebagai alat komunikasi maupun untuk mempelajari naskah-naskah keislaman yang di-
ajarkan secara terintegrasi.
Kata-kata kunci: komponen pembelajaran, desain pembelajaran, bahasa Arab.
Bahasa Arab tidak hanya menjadi bahasa
agama (bahasa Al Qur’an dan Al Hadits),
tetapi juga bahasa komunikasi dan bahasa
budaya di negara-negara Arab, bahkan ju-
ga merupakan bahasa resmi di negara-
negara timur tengah. Menurut World
Almanac (2005) bahasa Arab merupakan
bahasa yang menempati urutan ke-6
dalam jumlah penuturnya di dunia
(Wikipedia.or.id). Bahasa Arab juga me-
rupakan salah satu bahasa resmi Perseri-
katan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal ini me-
nunjukkan bahwa bahasa Arab memiliki
kedudukan yang sangat penting serta stra-
tegis di dunia dan tidak akan merugikan
siapa saja yang menguasainya.
Pendidikan Bahasa Arab tentunya sa-
ngat penting diberikan kepada umat Islam,
khususnya para generasi muda. Dengan
kemampuan berbahasa Arab yang mema-
dai, setidaknya umat Islam akan lebih mu-
dah dan mampu memahami serta me-
nguasai ajaran Islam yang sumber dan se-
bagian besar literaturnya berbahasa Arab.
Meskipun banyak literatur yang berbahasa
non-Arab atau terjemahan dari bahasa
Khasairi, Pengembangan Komponen Pembelajaran Bahasa Arab│61
Arab, tetapi dirasa masih sangat kurang
memadai jika umat Islam tidak mengkaji
langsung literatur berbahasa Arab. Karya
terjemahan tidak akan pernah sama persis
(ekuivalen) dengan sumber aslinya, se-
hingga pemahaman seseorang terhadap
suatu pesan yang dituangkan dalam karya
terjemahan tidak akan pernah maksimal.
Jadi sangat beralasan kalau Bahasa Arab
dijadikan mata pelajaran wajib di Madra-
sah dan di PTAI (Perguruan Tinggi Aga-
ma Islam).
Sesuai dengan Peraturan Menteri
Agama Nomor 2 tahun 2008 (selanjutnya
disebut Permenag), bahasa Arab merupa-
kan mata pelajaran wajib bagi siswa-siswi
Madrasah Ibtida’iyah, Madrasah Tsanawi-
yah, dan Madrasah Aliyah. Di dalam Per-
menag tersebut disebutkan bahwa mata
pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu
mata pelajaran yang diarahkan untuk men-
dorong, membimbing, mengembangkan,
dan membina kemampuan serta menum-
buhkan sikap positif terhadap bahasa Arab
baik reseptif maupun produktif. Kemam-
puan reseptif yaitu kemampuan untuk me-
mahami pembicaraan orang lain dan me-
mahami bacaan. Kemampuan produktif
yaitu kemampuan menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi baik secara lisan
maupun tulis.
Kemampuan berbahasa Arab serta si-
kap positif terhadap bahasa Arab tersebut
sangat penting dalam membantu mema-
hami sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an
dan Al Hadis, serta kitab-kitab berbahasa
Arab yang berkenaan dengan Islam bagi
peserta didik. Untuk itu, bahasa Arab di
madrasah dipersiapkan untuk pencapaian
kompetensi dasar berbahasa, yang men-
cakup empat keterampilan berbahasa yang
diajarkan secara integral, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Meski-
pun begitu, pada tingkat pendidikan dasar
(elementary) dititikberatkan pada kecaka-
pan menyimak dan berbicara sebagai lan-
dasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan
menengah (intermediate), keempat keca-
kapan berbahasa diajarkan secara seim-
bang. Adapun pada tingkat pendidikan
lanjut (advanced) dikonsentrasikan pada
kecakapan membaca dan menulis, sehing-
ga peserta didik diharapkan mampu meng-
akses berbagai referensi berbahasa Arab.
Dalam praktiknya pengajaran bahasa
Arab banyak menghadapi kendala, sehing-
ga hasil yang dicapai tidak maksimal.
Kendala tersebut ada kalanya dari faktor
kemampuan awal siswa yang rendah, guru
yang tidak profesional, metode dan media
pembelajaran yang kurang tepat, ling-
kungan yang kurang mendukung, materi
pelajaran yang kurang memadai, evaluasi
yang tidak tepat sasaran. Kendala-kendala
tersebut merupakan tantangan bagi guru
bahasa Arab untuk mengatasinya, sehing-
ga dengan keterbatasan yang ada ia diha-
rapkan bisa merealisasi tujuan pembela-
jaran yang optimal.
Untuk mengatasi kendala yang ada
dan untuk mengoptimalkan capaian tujuan
yang ditetapkan, guru dituntut mengem-
bangkan pembelajaran dengan baik dalam
bentuk kegiatan membuat perencanaan
yang matang dan tepat, melaksanakan
pembelajaran yang tepat dan menyenang-
kan, melaksanakan evaluasi yang tepat sa-
saran dan proporsional. Mengembangkan
pembelajaran menurut Alfurjani (2002:55)
berarti melakukan aktivitas sesuai dengan
arah yang sistematis dalam merancang,
memproduksi, dan menggunakan atau me-
ngimplementasikan sistem pembelajaran
yang lengkap, termasuk mendayagunakan
komponen yang tepat untuk setiap sistem
dan mengadministrasikan pengelolaannya.
Karena luasnya permasalahan, maka
dalam artikel ini penulis memfokuskan
bahasan pada pembuatan perencanaan,
yakni pengembangan komponen-kompo-
nen pembelajaran. Paparan diawali de-
ngan pelajaran bahasa Arab dalam ku-
rikulum Madrasah Aliyah (MA), dilanjut-
kan dengan desain sistem pembelajaran,
langkah-langkah pengembangan kompo-
nen pembelajaran, dan penutup.
62│BAHASA DAN SENI, Tahun 41, Nomor 1, Februari 2013
BAHASA ARAB DALAM
KURIKULUM MA
Mata pelajaran Bahasa Arab, sesuai
dengan yang disebutkan di dalam Perme-
nag, bertujuan (1) mengembangkan ke-
mampuan berkomunikasi dalam bahasa
Arab, baik lisan maupun tulis, yang men-
cakup empat kecakapan berbahasa, yakni
menyimak (istima’), berbicara (kalam),
membaca (qira’ah), dan menulis (kita-
bah); (2) menumbuhkan kesadaran ten-
tang pentingnya bahasa Arab sebagai sa-
lah satu bahasa asing untuk menjadi alat
utama belajar, khususnya dalam mengkaji
sumber-sumber ajaran Islam; dan (3) me-
ngembangkan pemahaman tentang saling
keterkaitan antara bahasa dan budaya serta
memperluas cakrawala budaya dengan ka-
ta lain peserta didik diharapkan memiliki
wawasan lintas budaya dan melibatkan di-
ri dalam keragaman budaya.
Pernyataan dalam Permenag tersebut
menunjukkan bahwa bahasa Arab yang di-
ajarkan di madrasah adalah bahasa Arab
yang berfungsi sebagai alat komunikasi
baik lisan maupun tulis. Penekanan pe-
nyajiannya adalah keterampilan (kemahir-
an) berbahasa Arab (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis). Keempat kete-
rampilan tersebut disajikan secara integral
(tidak parsial). Qawaid tidak disebut se-
bagai materi ajar. Meskipun demikian, di
madrasah juga dimungkinkan diajarkan-
nya qawaid aplikatif sebagai pendukung
pencapaian keterampilah berbahasa Arab.
Dari segi tujuan yang ingin dicapai,
PBA bertujuan agar pembelajar memiliki
sikap positif terhadap bahasa Arab yang
ditunjukkan oleh kemampuan mereka da-
lam berkomunikasi dengan bahasa Arab,
kemampuan menggunakan bahasa Arab
untuk mempelajari ajaran Islam dan ilmu
pengetahuaan, dan kemampuan menggu-
nakan bahasa Arab sejalan dengan buda-
ya Arab yang berlaku.
Dalam pengalaman dan proses belajar
sering dijumpai kendala yang menyebab-
kan tidak tercapainya tujuan yang ditentu-
kan. Sebagai mata pelajaran wajib maka
semua siswa madrasah wajib mengikuti
mata pelajaran bahasa Arab, baik yang
berminat atau yang tidak berminat, yang
termotivasi atau tidak termotivasi. Inilah
salah satu penyebab tidak berhasilnya
pengajaran bahasa Arab di madrasah. Di-
bolehkannya lulusan SD (yang belum me-
ngenal bahasa Arab) melanjutkan ke MTs
dan siswa SMP (yang belum mengenal ba-
hasa Arab) ke MA juga menjadi kendala
tersendiri dalam proses belajar mengajar.
Persoalan tidak hanya itu. Guru ba-
hasa Arab di MI, MTs, dan MA banyak
yang tidak memiliki bekal yang memadai.
Di antara mereka banyak yang bukan lu-
lusan pendidikan bahasa Arab, yang se-
benarnya tidak mampu mengajar bahasa
Arab. Jam pelajaran yang hanya 2 (se-
minggu 2 jam x 45 menit) dan hanya 1 ka-
li pertemuan dipandang tidak cukup untuk
dimanfaatkan mengantarkan pembelajar
memiliki kemampuaan yang memadai.
Sementara bahasa Inggris dan bahasa In-
donesia masing-masing 4 jam seminggu.
Dalam konteks bahasa Arab sebagai
alat komunikasi, maka seharusnya yang
diajarkan kepada siswa adalah kemahiran
berbahasa bukan unsur-unsur bahasa.
Sampai saat ini ditengarai bahwa ada ke-
cenderungan sebagian para guru bahasa
Arab mengajarkan unsur-unsur bahasa,
terutama nahwu dan sharaf (sintaksis dan
morfologi). Akibatnya, siswa mahir nah-
wu dan sharaf tetapi tidak memiliki ke-
mampuan berbahasa Arab yang memadai.
Untuk membuat PBA berhasil, maka
unsur-unsur dan kemahiran-kemahiran da-
lam bahasa Arab harus dipahami sepenuh-
nya. Selain itu, tujuan dan arah pembela-
jaran juga memegang peranan. Materi pe-
lajaran yang bagus, metode pembelajaran
yang tepat, dan media pengajaran yang se-
suai merupakan faktor-faktor yang sangat
menentukan keberhasilan PBA. Semua itu
akan terwujud dengan di tangan guru yang
profesional.
Kompetensi yang hendak dicapai da-
lam PBA di Madrasah Aliyah kelas regu-
ler (selain kelas bahasa dan Madrasah Ali-
yah Keagamaan (MAK)) sebagaimana di-
Khasairi, Pengembangan Komponen Pembelajaran Bahasa Arab│63
sebutkan pada Permenag nomor 2 tahun
2008 adalah sebagai berikut.
1) Kemahiran Menyimak
Memahami wacana lisan berbentuk pa-
paran atau dialog tentang perkenalan,
kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan,
remaja , kesehatan, fasilitas umum, pa-
riwisata, kisah-kisah Islam, kebudayaan
Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar
Islam.
2) Kemahiran Berbicara
Mengungkapkan secara lisan dalam
bentuk paparan atau dialog tentang per-
kenalan, kehidupan keluarga, hobi, pe-
kerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas
umum, pariwisata, kisah-kisah Islam,
kebudayaan Islam, budaya Arab, dan
hari-hari besar Islam.
3) Kemahiran Membaca
Membaca dan memahami makna waca-
na tertulis paparan atau dialog tentang
perkenalan, kehidupan keluarga, hobi,
pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas
umum, pariwisata, kisah-kisah Islam,
kebudayaan Islam, budaya Arab, dan
hari-hari besar Islam.
4) Kemahiran Menulis
Mengungkapkan secara tertulis berben-
tuk paparan atau dialog tentang perke-
nalan, kehidupan keluarga, hobi, peker-
jaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum,
pariwisata, kisah-kisah Islam, kebuda-
yaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari
besar Islam.
Kompetensi tersebut telah mencakup
keterampilan reseptif (menyimak dan
membaca) dan keterampilan produktif
(berbicara dan menulis) dan mencakup ke-
mahiran lisan dan tulis. Kompetensi ke-
bahasaan (gramatika) tidak disebutkan di
dalam Permenag tersebut. Akan tetapi pe-
nguasaan bahasa Arab melalui proses
pembelajaran akan sangat baik jika didu-
kung oleh penguasaan aspek gramatika.
Dengan demikian gramatika perlu disaji-
kan pula di Madrasah Aliyah dengan ca-
tatan bahwa yang disajikan adalah gra-
matika sederhana yang praktis dan aplika-
tif, serta jangan sampai guru terjebak ke
dalam gramatika teoretis.
Dari segi tema yang ditawarkan terda-
pat variasi yang menyentuh kehidupan se-
hari-hari dan kebutuhan siswa saat ini dan
pada masa mendatang serta kebudayaan
Arab dan Islam. Tema-tema tersebut me-
rupakan tema yang sama untuk semua ke-
mahiran berbahasa. Hal ini sejalan dengan
pendekatan pembelajaran yang disarankan
oleh kurikulum yaitu pendekatan integratif
yang dalam praktiknya kemahiran-kema-
hiran tersebut tidak disajikan secara par-
sial dalam bentuk mata pelajaran yang
berdiri sendiri.
DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN
Aktivitas pendidikan merupakan akti-
vitas yang mulia dan dijunjung tinggi oleh
semua orang yang ingin mencapai tujuan
apapun dalam hidupnya. Aktivitas pendi-
dikan yang baik merupakan sistem yang
harus didesain (direncanakan) dengan ba-
ik, dilaksanakan dengan baik, dan dieva-
luasi dengan baik pula. Kiranya tidak ber-
lebihan jika dikatakan bahwa desain (pe-
rencanaan) yang baik merupakan 50% ke-
berhasilan kegiatan apapun. Dengan de-
sain yang baik maka pelaksanaan dan eva-
luasinya akan dapat berjalan dengan jauh
lebih baik dibanding dengan perencanaan
yang asal-asalan.
Desain sistem pembelajaran adalah
prosedur yang terorganisasi dan sistematis
untuk penganalisaan (proses perumusan
apa yang akan dipelajari), perancang-
an/desain (proses penjabaran bagaimana
cara mempelajarinya), pengembangan
(proses penulisan dan pembuatan atau
produksi bahan-bahan belajar), pelaksana-
an atau aplikasi (pemanfaatan bahan dan
strategi), dan penilaian (proses penentuan
ketepatan pembelajaran) (Seels dan
Richey, 1994:33).
Dengan ungkapan yang berbeda
Sanjaya (2010:66) mengatakan bahwa de-
sain pembelajaran adalah proses yang sis-
tematis untuk memecahkan persoalan
pembelajaran melalui proses perencanaan
bahan-bahan pembelajaran beserta aktivi-
tas yang harus dilakukan, perencanaan
sumber-sumber pembelajaran yang dapat
64│BAHASA DAN SENI, Tahun 41, Nomor 1, Februari 2013
digunakan serta perencanaan evaluasi ke-
berhasilan.
Menurut Warsita (2008:21) desain
atau perancangan mencakup penerapan
berbagai teori, prinsip dan prosedur dalam
melakukan perencanaan atau mendesain
suatu program atau kegiatan pembelajaran
yang dilakukan secara sistematis dan sis-
temis. Pendapat ini menyiratkan pengerti-
an bahwa perancangan pembelajaran bu-
kan kegiatan yang sederhana. Dalam ke-
giatan perancangan pengembang harus
meramu segala input yang sesuai untuk
dituangkan dalam perencanaan pembela-
jaran yang memadai.
Banyak pengertian (batasan) lain ten-
tang desain sistem pembelajaran, namun
beberapa batasan tersebut dipandang su-
dah relatif mewakili yang lainnya. Batasan
yang pertama dan kedua secara garis besar
menunjukkan kesamaan, yaitu kegiatan
yang sistematik untuk mengatasi perma-
salahan pembelajaran. Batasan yang dike-
mukakan Warsita lebih memperjelas seka-
ligus mengingatkan dan mengarahkan pe-
ngembang desain pembelajaran, bahwa
perancangan pembelajaran merupakan ke-
giatan yang kompleks.
Sanjaya (2010:68—69) mengemuka-
kan bahwa desain pembelajaran yang baik
harus memenuhi beberapa kriteria, di an-
taranya: (1) berorientasi pada siswa, da-
lam hal ini pengembang desain mengawali
kegiatannya dengan melakukan studi pen-
dahuluan tentang siswa yang berkaitan de-
ngan kemampuan dasar (potensi dan kom-
petensi) yang dimiliki dan gaya belajar
(auditif, visual, kinetis); (2) berpijak pada
pendekatan sistem, agar kegiatan pembe-
lajaran dapat diprediksi keberhasilannya
dan terhindar dari ketidakpastian; dan (3)
teruji secara empiris, artinya sebelum di-
gunakan desain pembelajaran harus diuji
efektivitas dan efisiensinya secara empiris
sehingga kelemahan dan kendala yang
mungkin muncul dalam pelaksanaan dapat
diantisipasi.
Banyak model desain sistem pem-
belajaran yang bisa digunakan oleh peng-
ajar. Sanjaya (2010:70—78) mengemuka-
kan beberapa model berikut. Pertama,
Model Kemp yang komponen-kompo-
nennya meliputi hasil yang ingin dicapai,
analisis tes pelajaran, tujuan khusus bela-
jar, aktivitas belajar, sumber belajar, laya-
nan pendukung, evaluasi belajar, tes awal,
karakteristik belajar,
Kedua, model Banathy yang langkah-
langkahnya meliputi menganalisis dan
merumuskan tujuan, merumuskan tes
yang sesuai dengan tujuan, menganalisis
dan merumuskan kegiatan belajar, meran-
cang sistem, mengimplementasikan dan
mengontrol kualitas sistem, mengadakan
perbaikan dan perubahan,
Ketiga, model PPSI yang tahap-ta-
hapnya meliputi merumuskan tujuan, me-
ngembangkan alat evaluasi, mengem-
bangkan kegiatan belajar-mengajar, me-
ngembangkan program (materi, metode,
media), dan melaksanakan program.
Keempat, model Dick and Cary
dengan langkah-langkah: mengidentifikasi
tujuan umum pengajaran, melaksanakan
analisis pengajaran, mengidentifikasi ting-
kah laku masukan dan karakteristik siswa,
merumuskan tujuan performansi, me-
ngembangkan butir-butir tes acuan pa-
tokan, mengembangkan strategi pengajar-
an, mengembangkan dan memilih materi
pengajaran, mendesain dan melaksanakan
evaluasi formatif, merevisi bahan pembe-
lajaran, mendesain dan melaksanakan eva-
luasi sumatif (Dick and Cary, 1985:2—3).
Dalam mengembangkan komponen
pembelajaran guru tidak hanya bisa me-
nerapkan model-model tersebut tetapi juga
bisa menerapkan model yang lainnya. Di
antara model lain tersebut adalah yang di-
kemukakan oleh Almisri (2008). Lang-
kah-langkah yang dilalui dalam pengem-
bangan komponen pembelajaran dengan
model ini meliputi penganalisisan, peran-
cangan tujuan dan kompetensi, pengem-
bangan bahan, pemanfaatan media dan
strategi pembelajaran, dan penilaian. Mo-
del yang terakhir ini tampak lebih seder-
hana dan lebih mudah diterapkan.
Khasairi, Pengembangan Komponen Pembelajaran Bahasa Arab│65
LANGKAH-LANGKAH
PENGEMBANGAN
Implementasi langkah-langkah Model
Almisri (2008) dalam mendesain sistem
PBA,setelah diadaptasi seperlunya adalah
sebagai berikut.
Langkah pertama adalah pengana-
lisisan, yaitu proses perumusan apa yang
akan dipelajari. Langkah ini lazim disebut
dengan analisis kebutuhan (need assess-
ment) dan oleh Nation dan Macalister
(2010) disebut analisis lingkungan dan
analisis kebutuhan. Menurut Sanjaya
(2010:93) langkah-langkah yang dilaku-
kan dalam analisis kebutuhan adalah (1)
pengumpulan informasi, (2) identifikasi
kesenjangan, (3) analisis performansi (gu-
ru, sarana, kebijakan sekolah, iklim sosial
dan psikologis), (4) identifikasi hambatan
dan sumber, (5) identifikasi karakteristik
siswa, (6) identifikasi prioritas dan tujuan,
dan (7) merumuskan masalah.
Apa yang dikemukakan oleh Sanjaya
itu dapat disederhanakan dan diarahkan
kepada (1) karakteristik umum siswa (se-
perti: latar belakang sosial budaya, ke-
mampuan berbahasa Arab, minat, moti-
vasi, dan kesulitan yang dihadapi); (2)
kompetensi siswa (yang sudah dikuasai,
yang belum dikuasai, dan yang ingin di-
capai); dan (3) gaya belajar siswa (per-
sepsi siswa terhadap pelajaran bahasa
Arab, cara menggunakan indranya untuk
belajar, dan persiapan psikologis dalam
belajar).
Dalam konteks Madrasah Aliyah
biasanya hasil langkah pertama ini adalah
ditemukannya latar belakang kebahasa-
araban siswa yang heterogen. Akan sangat
bagus jika siswa yang lemah diberi la-
yanan khusus (seperti tambahan pelajaran
pada jam ke-0) disamping mereka meng-
ikuti pembelajaran yang terjadwal ber-
sama siswa-siswa lain yang sudah maju,
dengan terapi ini diharapkan siswa-siswa
yang lemah bisa segera menyesuaikan diri
dengan yang berkemampuan memadai.
Langkah kedua adalah perancangan
tujuan dan kompetensi, yaitu proses pen-
jabaran bagaimana hal-hal tersebut akan
dipelajari. Langkah ini diwujudkan dalam
bentuk merumuskan tujuan dan kompe-
tensi. Thu’aimah (1989:63) mengemuka-
kan bahwa dalam bidang pendidikan yang
dimaksud dengan tujuan adalah deskripsi
objektif yang rinci tentang bentuk-bentuk
perubahan tingkah laku pembelajar yang
dikehendaki terjadinya setelah mengikuti
pengalaman pembelajaran tertentu.
Tujuan pembelajaran harus jelas,
lengkap, dan operasional (dapat diukur).
Kejelasan dan kelengkapan rumusan sa-
ngat membantu dalam menentukan model
pembelajaran, pemanfaatan media, sum-
ber belajar, dan evaluasi dalam kegiatan
belajar-mengajar. Rumusan tujuan pem-
belajaran yang memadai harus memenuhi
criteria ABCD (Audience, Behavior, Con-
dotoins, Degree).
Audience yang dimaksudkan di sini
adalah pembelajar dengan karakteristik-
nya. Behavior adalah prilaku (kompetensi)
pembelajar yang akan dikembangkan da-
lam pembelajaran yang dirumuskan de-
ngan kata kerja yang terukur dan dapat
dimati, misalnya menyebutkan, menjelas-
kan, membedakan, menggunakan, dan lain
sebagainya. Condition adalah lingkungan
(mengacu pada strategi pembelajaran)
yang memungkinkan pembelajar dapat be-
lajar dengan baik. Degree adalah kriteria
yang dirumuskan sebagai bukti bahwa
pencapaian tujuan pembelajaran dan pro-
ses belajar berhasil.
Contoh penerapan komponen ABCD
tersebut adalah “Siswa Madrasah Aliyah
kelas XI semester II (audience) dapat
menceritakan kembali (behavior) isi film
cerita yang ditayangkan oleh guru selama
15 menit (condition) dengan bahasa
(Arab) sendiri dengan benar (degree).
Dengan diterapkannya KTSP (terma-
suk di Madrasah Aliyah) maka guru dalam
merumuskan tujuan memiliki keleluasaan
sesuai kebutuhan pembelajar. Keleluasaan
tersebut juga menyangkut pemilihan ma-
teri (topik), media, strategi pembelajaran,
dan evaluasi. Jadi guru tidak harus secara
mutlak mengikuti aturan-aturan dalam ku-
rikulum.
66│BAHASA DAN SENI, Tahun 41, Nomor 1, Februari 2013
Langkah ketiga adalah pengembang-
an bahan, yaitu proses penulisan dan pem-
buatan atau produksi bahan-bahan pem-
belajaran. Proses penulisan bahan pem-
belajaran harus memperhatikan (a) ke-
jelasan tujuan pembelajaran (realistis dan
terukur), (b) relevansi tujuan pembela-
jaran dengan Kurikulum/SK/KD, (c) ke-
tepatan penggunaan media yang sesuai de-
ngan tujuan dan materi pembelajaran, (d)
kesesuaian materi, pemilihan media dan
evaluasi (latihan, test, kunci jawaban) de-
ngan tujuan pembelajaran, (e) sistematika
yang runut, logis, dan jelas, (f) interaktivi-
tas, (g) penumbuhan motivasi belajar, (h)
kontekstualitas, (i) kelengkapan dan kuali-
tas bahan bantuan belajar, (j) kejelasan
uraian materi, pembahasan, contoh, simu-
lasi, latihan(k) konsistensi evaluasi de-
ngan tujuan pembelajaran, (l) relevansi
dan konsistensi alat evaluasi, dan (m)
pemberian umpan balik terhadap latihan
dan hasil evaluasi.
Pengembangan bahan pembelajaran
juga dapat dilakukan dengan mengolah
(menganalisis) isi atau bahan ajar yang
akan diberikan. Dalam hal ini pengajar
menganalisis ragam pengetahuan (antar-
pribadi); sifat pengetahuan yang meliputi
inti, prasyarat, dan lanjutan (termasuk jen-
jang dan kedalaman/kompetensi); dan al-
ternatif penyajian.
Pada dasarnya kurikulum Madrasah
Aliyah memberikan kebebasan kepada gu-
ru untuk berkreasi termasuk dalam me-
nyediakan bahan ajar. Mereka tidak di-
wajibkan menggunakan buku teks terten-
tu. Ini berarti ada peluang persaingan da-
lam menyusun buku yang paling susuai
dengan kebutuhan para siswa.
Langkah keempat adalah pemanfaat-
an media dan strategi pembelajaran dalam
proses pembelajaran. Pemanfaatan media
dan strategi pembelajaran memberikan
sumbangan yang sangat berarti dalam
mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat
Peter Shea (dalam Munir, 2010:68—69)
dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar
dengan membaca tingkat keberhasilannya
10%, mendengar 20%, melihat 30%, me-
lihat dan mendengar 50%, mengatakan
70%, mengatakan dan melakukan 90%.
Aktivitas semacam ini akan memberikan
kontribusi yang maksimal jika direncana-
kan dan dilaksanakan dengan tepat.
Almisri (2008) menyarankan agar pe-
nyusun dalam proses pemanfaatan media
dan strategi memperhatikan prinsip-prin-
sip: (a) efektivitas dan efisiensi dalam pe-
ngembangan maupun penggunaan media
pembelajaran; (b) reliabilitas (kehandal-
an); (c) maintainabilitas (dapat dipeliha-
ra/dikelola dengan mudah); (d) usabilitas
(mudah digunakan dan sederhana dalam
pengoperasiannya); (e) ketepatan pemi-
lihan jenis aplikasi/software/tool untuk pe-
ngembangan; (f) kompatibilitas (media
pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan
melalui berbagai hard ware dan soft ware
yang ada); (g) pemaketan program media
pembelajaran terpadu dan mudah dalam
eksekusi; (h) kelengkapan dokumen pro-
gram media pembelajaran yang meliputi:
petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap),
trouble shooting (jelas, terstruktur, dan
antisipatif), desain program (jelas dan
menggambarkan alur kerja program); dan
(i) reusabilitas (sebagian atau seluruh pro-
gram media pembelajaran dapat dimanfa-
atkan kembali untuk mengembangkan me-
dia pembelajaran lain).
Pemanfaatan media pembelajaran (ba-
ik audio, visual, maupun audio visual) da-
lam PBA untuk penutur non-Arab meru-
pakan suatu keharusan, terutama jika gu-
runya bukan penutur asli. Semakin ba-
nyaknya CD interaktif dalam pembelaja-
ran, video, parabola (program TV Arab),
program radio berbahasa Arab, dan inter-
net, serta media tulis berbahasa Arab me-
rupakan media pembelajaran yang sangat
berharga dan sangat bisa dimanfaatkan de-
ngan baik untuk meningkatkan kualitas ki-
nerja PBA.
Langkah kelima adalah penilaian, ya-
itu proses penentuan ketepatan pembe-
lajaran sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Dalam hal ini penilaian PBA di-
Khasairi, Pengembangan Komponen Pembelajaran Bahasa Arab│67
lakukan terutama untuk memberikan ma-
sukan kepada pembelajar, bukan untuk
menentukan tingkat “kepintaran”. Peni-
laian ini juga untuk meningkatkan kualitas
kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena
itu, penilaian tidak hanya mengacu kepada
hasil belajar yang dicapai oleh pembelajar
tetapi juga dilakukan terhadap bahan ajar,
metode, media dan sumber belajar.
Penilaian yang diberikan menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Bentuk tes yang digunakan bisa berupa tes
objektif (terutama untuk menilai aspek
kognitif) dan tes subjektif (terutama untuk
menilai aspek afektif dan psikomotorik).
Selain itu, tes juga harus valid (mengukur
apa yang harus diukur), artinya kemahiran
berbicara harus dites secara lisan bukan
tertulis dan kemahiran menulis dites se-
cara tertulis.
Dalam model lain (PPSI), langkah ini
dilakukan setelah merumuskan tujuan
pembelajaran dengan harapan soal-soal
penilaian bisa sesuai (jumlah dan fung-
sinya) dengan tujuan yang dirumuskan
dan sebalikanya dengan adanya soal-soal
penilaian itu dapat diketahui perumusan
tujuan tersebut memenuhi syarat atau ti-
dak.
Terkait dengan penilaian ini akan baik
jika setiap kegiatan pembelajaran pengajar
menyajikan rangkuman/kesimpulan dan
atau soal latihan untuk mengukur keber-
hasilan belajar peserta didik dan sekaligus
mengevaluasi ketepatan strategi pembela-
jaran. Penilaian ini mutlak dilakukan se-
bagai sistem manajemen mutu dan pe-
ngendalian proses belajar mengajar se-
hingga terjadi umpan balik dan perbaikan
secara terus menerus (continous improve-
ment).
PENUTUP
Penguasaan bahasa Arab dalam kehi-
dupan manusia, khususnya yang beragama
Islam merupakan sesuatu yang sangat ber-
harga. Dengan penguasaan tersebut sese-
orang terutama yang beragama Islam akan
bisa berkomunikasi yang baik, bisa me-
ngenal bangsa dan budaya Arab dengan
baik, bisa mendalami ajaran Islam dengan
lebih baik, bisa mengamalkan ajaran Islam
dengan lebih baik.
Untuk memperoleh penguasaan baha-
sa Arab yang baik diperlukan kinerja sis-
tem pembelajaran yang memadai. Dalam
hal ini pembelajaran hendaknya dirancang
dengan baik, dilaksanakan dengan meli-
batkan semua komponennya secara baik,
dan dievaluasi dengan baik pula. Banyak
model pengembangan komponen pembe-
lajaran yang bisa dimanfaatkan oleh guru
bahasa Arab dalam membuat rancangan,
di antaranya adalah Model Kemp, Model
Botany, Model PPSI, Model Dick and
Carey, dan Model Almisri.
Langkah-langkah yang dilalui dalam
pengembangan komponen pembelajaran
dengan Model Almisri teradaptasi melipu-
ti (1) penganalisaan (terhadap berbagai in-
formasi terkait, kesenjangan yang dijum-
pai, performansi sumberdaya yang terse-
dia, hambatan yang ada, karakteristik sis-
wa, dan prioritas dan tujuan); (2) per-
ancangan tujuan dan kompetensi dengan
memperhatikan kejelasan, kelengkapan,
dan operasionalitas; serta memenuhi per-
syaratan rumusan tujuan yang memuat
unsur ABCD (audience, behavior, con-
dition, dan degree); (3) pengembangan
bahan,yang dilakukan dengan mempro-
duksi bahan-bahan pembelajaran atau
mengolah bahan ajar (yang sudah ada)
yang akan diberikan dengan memperha-
tikan situasi dan kondisi terkini; (4) pe-
manfaatan media dan strategi pembela-
jaran dengan mempertimbangkan prinsip
efektivitas dan efisiensi, reliabilitas, main-
tainabilitas, usabilitas, ketepatan pemilih-
an jenis aplikasi, kompatibilitas, pemaket-
an program media pembelajaran terpadu,
kelengkapan dokumen, reusabilitas; dan
(5) penilaian yang mengacu kepada hasil
belajar yang dicapai oleh pembelajar serta
mengacu kepada bahan ajar, metode, me-
dia dan sumber belajar.
68│BAHASA DAN SENI, Tahun 41, Nomor 1, Februari 2013
DAFTAR RUJUKAN
Alfurjany, A.A. 2002. Al Teknolojiya wa
Tathwiiri al Ta’liim. Al Qaahirah: Daar
Ghariib.
Almisri, M.M.Z. 2008. Aplikasi Teknologi
Pendidikan. www. Scribd.com/doc/
diakses 18 April 2011.
Dick, W. & Carey L. 1985. The
Systematic Design of Instruction.
Glenview, Illinois London, England:
Scott, Foresman and Company.
Munir. 2010. Kurikulum Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI
dan CV Alfabeta.
Nation, I.S.P. & Macalister, J. 2010.
Linguage Curriculum Design. New
York and London: Roudledge Taylor
and Francis Group.
Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia nomor 2 tahun 2008 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab di Madrasah.
Sanjaya, W. 2010. Perencanaan dan
Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Seels, B.B. & Richey, R.C. 1994.
Instructional Technology: the
Devinition and Domains of the Field.
Washington, DC.: AECT.
Thu’aimah, R.A. 1989. Ta’limul Lughah
al Arabiyyah li Ghairin Nathiqina
bihaa, Manahijuhu wa Asalibuhu.
Ribath: Isessco.
Warsita, B. 2008. Teknologi
Pembelajaran, Landasan dan
Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
World Almanac. 2005. (Online)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_ba
hasa_menurut_jumlah_penutur_asli),
diakses pada 28 Pebruari 2013.

More Related Content

What's hot

Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab ustazah sti eshah salleh...
Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab  ustazah sti eshah salleh...Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab  ustazah sti eshah salleh...
Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab ustazah sti eshah salleh...Norafsah Awang Kati
 
Bina ayat arab
Bina ayat arabBina ayat arab
Bina ayat arabnranida
 
Kemahiran Bertutur dalam Bahasa Arab: Masalah dan Solusi
Kemahiran Bertutur dalam Bahasa Arab: Masalah dan SolusiKemahiran Bertutur dalam Bahasa Arab: Masalah dan Solusi
Kemahiran Bertutur dalam Bahasa Arab: Masalah dan SolusiKOSPATI UKM
 
50 katalog alamat internet berkaitan bahasa melayu
50 katalog alamat internet berkaitan bahasa melayu50 katalog alamat internet berkaitan bahasa melayu
50 katalog alamat internet berkaitan bahasa melayuAfniewatie Prillney Quza
 
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bm
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bmHbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bm
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bmfatimah Baharin
 
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayuTatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayuAhmad NazRi
 
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di miBahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di miAmsori Saari
 
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1Muhammad Idris
 
07 aspek tatabahasa
07   aspek tatabahasa07   aspek tatabahasa
07 aspek tatabahasaNsha Shari
 

What's hot (15)

Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab ustazah sti eshah salleh...
Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab  ustazah sti eshah salleh...Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab  ustazah sti eshah salleh...
Tugasan HBAL 1013 Pengenalan Pendidikan Bahasa Arab ustazah sti eshah salleh...
 
Bina ayat arab
Bina ayat arabBina ayat arab
Bina ayat arab
 
Kemahiran Bertutur dalam Bahasa Arab: Masalah dan Solusi
Kemahiran Bertutur dalam Bahasa Arab: Masalah dan SolusiKemahiran Bertutur dalam Bahasa Arab: Masalah dan Solusi
Kemahiran Bertutur dalam Bahasa Arab: Masalah dan Solusi
 
50 katalog alamat internet berkaitan bahasa melayu
50 katalog alamat internet berkaitan bahasa melayu50 katalog alamat internet berkaitan bahasa melayu
50 katalog alamat internet berkaitan bahasa melayu
 
Hsp bm f1
Hsp bm f1Hsp bm f1
Hsp bm f1
 
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bm
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bmHbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bm
Hbml3203 tatabahasa dalam pengajaran bm
 
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayuTatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
Tatabahasa dalam pengajaran bahasa melayu
 
Sp bm kbsr
Sp bm kbsrSp bm kbsr
Sp bm kbsr
 
Sp bm ku
Sp bm kuSp bm ku
Sp bm ku
 
Panduan guru bm thn 2 sk
Panduan guru bm thn 2 skPanduan guru bm thn 2 sk
Panduan guru bm thn 2 sk
 
Sp bm kbsm
Sp bm kbsmSp bm kbsm
Sp bm kbsm
 
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di miBahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
Bahan ajar pendidikan bahasa arab di mi
 
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
 
Bab1
Bab1Bab1
Bab1
 
07 aspek tatabahasa
07   aspek tatabahasa07   aspek tatabahasa
07 aspek tatabahasa
 

Similar to PENGEMBANGAN KOMPONEN PBA

Jurnal Pengantar Pendidikan.pdf
Jurnal Pengantar Pendidikan.pdfJurnal Pengantar Pendidikan.pdf
Jurnal Pengantar Pendidikan.pdfWindaRosyidah
 
3. Orientasi Pembelajaran Bahasa Arab antara Tantangan dan Peluang.ppt
3. Orientasi Pembelajaran Bahasa Arab antara Tantangan dan Peluang.ppt3. Orientasi Pembelajaran Bahasa Arab antara Tantangan dan Peluang.ppt
3. Orientasi Pembelajaran Bahasa Arab antara Tantangan dan Peluang.pptAhmadFaridi4
 
1. skl sk kd bahasa arab
1. skl sk kd bahasa arab1. skl sk kd bahasa arab
1. skl sk kd bahasa arabUjhe Aswan
 
54 silabus-bahasa-arab-peminatan-versi-120216
54 silabus-bahasa-arab-peminatan-versi-12021654 silabus-bahasa-arab-peminatan-versi-120216
54 silabus-bahasa-arab-peminatan-versi-120216eli priyatna laidan
 
PPT_sosiolinguistik.pptx
PPT_sosiolinguistik.pptxPPT_sosiolinguistik.pptx
PPT_sosiolinguistik.pptxNurElisa22
 
Proposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakanProposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakanFawwaz Fathanah
 
Strategi pembelajaran bahasa arab
Strategi pembelajaran bahasa arabStrategi pembelajaran bahasa arab
Strategi pembelajaran bahasa arabSabiq Muhammad
 
Strategi pembelajaran bahasa arab
Strategi pembelajaran bahasa arabStrategi pembelajaran bahasa arab
Strategi pembelajaran bahasa arabSabiq Muhammad
 
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabStrategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabSarwo Edi
 
presentasi bahasa arab syalbiah.docx
presentasi bahasa arab syalbiah.docxpresentasi bahasa arab syalbiah.docx
presentasi bahasa arab syalbiah.docxYairusHondro
 
RPS-Bhs-Arab-1.pdf
RPS-Bhs-Arab-1.pdfRPS-Bhs-Arab-1.pdf
RPS-Bhs-Arab-1.pdfMuslimJafar
 
Perkembangan Pengajaran Bahasa Arab di Indonesia
Perkembangan Pengajaran Bahasa Arab di IndonesiaPerkembangan Pengajaran Bahasa Arab di Indonesia
Perkembangan Pengajaran Bahasa Arab di IndonesiaQurrota A'yun
 
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdfRPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdfSyarifatul Marwiyah
 
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa ArabFalsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arabhibatullah92
 
CP-B_Daerah-Jatim.pdf
CP-B_Daerah-Jatim.pdfCP-B_Daerah-Jatim.pdf
CP-B_Daerah-Jatim.pdfibraranis
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall921920
 
OLIL_Tugas Bahasa Indonesia
OLIL_Tugas Bahasa IndonesiaOLIL_Tugas Bahasa Indonesia
OLIL_Tugas Bahasa Indonesiasam_anam_mankuh
 
Muhajir book review metodologi pengajaran bahasa arab
Muhajir book review metodologi pengajaran bahasa arabMuhajir book review metodologi pengajaran bahasa arab
Muhajir book review metodologi pengajaran bahasa arabMuhammad Idris
 

Similar to PENGEMBANGAN KOMPONEN PBA (20)

Jurnal Pengantar Pendidikan.pdf
Jurnal Pengantar Pendidikan.pdfJurnal Pengantar Pendidikan.pdf
Jurnal Pengantar Pendidikan.pdf
 
Penelitian Bahasa Arab -2
Penelitian Bahasa Arab -2Penelitian Bahasa Arab -2
Penelitian Bahasa Arab -2
 
3. Orientasi Pembelajaran Bahasa Arab antara Tantangan dan Peluang.ppt
3. Orientasi Pembelajaran Bahasa Arab antara Tantangan dan Peluang.ppt3. Orientasi Pembelajaran Bahasa Arab antara Tantangan dan Peluang.ppt
3. Orientasi Pembelajaran Bahasa Arab antara Tantangan dan Peluang.ppt
 
1. skl sk kd bahasa arab
1. skl sk kd bahasa arab1. skl sk kd bahasa arab
1. skl sk kd bahasa arab
 
Silabus Bahasa Arab Peminatan.docx
Silabus Bahasa Arab Peminatan.docxSilabus Bahasa Arab Peminatan.docx
Silabus Bahasa Arab Peminatan.docx
 
54 silabus-bahasa-arab-peminatan-versi-120216
54 silabus-bahasa-arab-peminatan-versi-12021654 silabus-bahasa-arab-peminatan-versi-120216
54 silabus-bahasa-arab-peminatan-versi-120216
 
PPT_sosiolinguistik.pptx
PPT_sosiolinguistik.pptxPPT_sosiolinguistik.pptx
PPT_sosiolinguistik.pptx
 
Proposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakanProposal kajian tindakan
Proposal kajian tindakan
 
Strategi pembelajaran bahasa arab
Strategi pembelajaran bahasa arabStrategi pembelajaran bahasa arab
Strategi pembelajaran bahasa arab
 
Strategi pembelajaran bahasa arab
Strategi pembelajaran bahasa arabStrategi pembelajaran bahasa arab
Strategi pembelajaran bahasa arab
 
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa ArabStrategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
Strategi dan Media Pembelajaran Bahasa Arab
 
presentasi bahasa arab syalbiah.docx
presentasi bahasa arab syalbiah.docxpresentasi bahasa arab syalbiah.docx
presentasi bahasa arab syalbiah.docx
 
RPS-Bhs-Arab-1.pdf
RPS-Bhs-Arab-1.pdfRPS-Bhs-Arab-1.pdf
RPS-Bhs-Arab-1.pdf
 
Perkembangan Pengajaran Bahasa Arab di Indonesia
Perkembangan Pengajaran Bahasa Arab di IndonesiaPerkembangan Pengajaran Bahasa Arab di Indonesia
Perkembangan Pengajaran Bahasa Arab di Indonesia
 
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdfRPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
RPS Bahasa Arab 1- 2022-2023.pdf
 
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa ArabFalsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
Falsafah, Objektif Kurikulum Pendidikan Bahasa Arab
 
CP-B_Daerah-Jatim.pdf
CP-B_Daerah-Jatim.pdfCP-B_Daerah-Jatim.pdf
CP-B_Daerah-Jatim.pdf
 
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwallUpaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
Upaya peningkatan vocabulary siswa dengan media wordwall
 
OLIL_Tugas Bahasa Indonesia
OLIL_Tugas Bahasa IndonesiaOLIL_Tugas Bahasa Indonesia
OLIL_Tugas Bahasa Indonesia
 
Muhajir book review metodologi pengajaran bahasa arab
Muhajir book review metodologi pengajaran bahasa arabMuhajir book review metodologi pengajaran bahasa arab
Muhajir book review metodologi pengajaran bahasa arab
 

More from Muhammad Idris

العلم والعقل
العلم والعقلالعلم والعقل
العلم والعقلMuhammad Idris
 
الثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتالثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتMuhammad Idris
 
الجرب القذرة
الجرب القذرةالجرب القذرة
الجرب القذرةMuhammad Idris
 
Tolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimMuhammad Idris
 
Tahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamTahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamMuhammad Idris
 
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamProspek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamMuhammad Idris
 
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMuhammad Idris
 
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMakalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMuhammad Idris
 
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMakalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMuhammad Idris
 
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMuhammad Idris
 
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامأطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامMuhammad Idris
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Muhammad Idris
 
Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Muhammad Idris
 
Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Muhammad Idris
 
Pedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahPedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahMuhammad Idris
 
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahMuhammad Idris
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inMuhammad Idris
 

More from Muhammad Idris (20)

العلم والعقل
العلم والعقلالعلم والعقل
العلم والعقل
 
الثمار 101 نبت
الثمار 101 نبتالثمار 101 نبت
الثمار 101 نبت
 
الجرب القذرة
الجرب القذرةالجرب القذرة
الجرب القذرة
 
Tolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslimTolong menolong-sesama-muslim
Tolong menolong-sesama-muslim
 
Tajassus
TajassusTajassus
Tajassus
 
Tahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islamTahlilan dalam-perspektif-islam
Tahlilan dalam-perspektif-islam
 
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islamProspek dan-tantangan-ekonomi-islam
Prospek dan-tantangan-ekonomi-islam
 
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantanganMewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
Mewujudkan kesiapan-menghadapi-tantangan
 
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunanMakalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
Makalah hs-akar-permasalahan-solusi-tegaknya-bendera-syaithan-perdukunan
 
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunanMakalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
Makalah akar permasalahan solusi tegaknyan bendera syaithan dan perdukunan
 
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-editedMakalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
Makalah pelatihan-brc-ruqyah-syariyyah-edited
 
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظامأطعمة مفيدة لصحة_العظام
أطعمة مفيدة لصحة_العظام
 
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
Pengaruh kemampuan berbahasa asing terhadap prestasi siswa (arab-inggris)
 
Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2Pembelajaran bahasa asing_2
Pembelajaran bahasa asing_2
 
Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1Pembelajaran bahasa asing1
Pembelajaran bahasa asing1
 
Pedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiahPedoman penulisan karya ilmiah
Pedoman penulisan karya ilmiah
 
Gawda
GawdaGawda
Gawda
 
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiahBahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
Bahan pelatihan karya_tulis_ilmiah
 
Biografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`iBiografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`i
 
Biografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`in
 

Recently uploaded

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 

Recently uploaded (20)

Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 

PENGEMBANGAN KOMPONEN PBA

  • 1. 60 PENGEMBANGAN KOMPONEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH Moh. Khasairi Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang Abstract: This article discusses the development of the learning components in the preparation of designing Arabic language learning system in Madrasah Aliyah. There are many development model that can be utilized in designing learning systems such as Kemp Model, BonathyModel, PPSI Model, Dick and Cary Model, and Almisri Model. Almisri Model applies the following steps in designing the Arabic language learning, namely: needs analysis, needs design and competencies, materials development, media and strategies development, and evaluation development. The development in designing Arabic language learning system at Madrasah Aliyah must consider the characteristics of Arabic language learning as a communication tool and its Islamic contexts that are taught in an integrated way. Key words: components of learning, instructional design, Arabic. Abstrak: Artikel ini membahas pengembangan komponen pembelajaran dalam pe- nyusunan desain sistem pembelajaran bahasa Arab (PBA) di Madrasah Aliyah. Model pengembangan yang bisa dimanfaatkan dalam mendesain sistem pembelajaran antara lain Model Kemp, Model Bonathy, Model PPSI, Model Dick and Cary, dan Model Almisri. Langkah yang ditempuh dalam merancang PBA menurut Model Almisri me- liputi menganalisis kebutuhan, merancang kebutuhan dan kompetensi, mengembangkan bahan, mengembangkan media dan strategi, dan mengembangkan evaluasi. Pengem- bangan desain sistem PBA di Madrasah Aliyah harus memperhatikan karakteristik PBA sebagai alat komunikasi maupun untuk mempelajari naskah-naskah keislaman yang di- ajarkan secara terintegrasi. Kata-kata kunci: komponen pembelajaran, desain pembelajaran, bahasa Arab. Bahasa Arab tidak hanya menjadi bahasa agama (bahasa Al Qur’an dan Al Hadits), tetapi juga bahasa komunikasi dan bahasa budaya di negara-negara Arab, bahkan ju- ga merupakan bahasa resmi di negara- negara timur tengah. Menurut World Almanac (2005) bahasa Arab merupakan bahasa yang menempati urutan ke-6 dalam jumlah penuturnya di dunia (Wikipedia.or.id). Bahasa Arab juga me- rupakan salah satu bahasa resmi Perseri- katan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal ini me- nunjukkan bahwa bahasa Arab memiliki kedudukan yang sangat penting serta stra- tegis di dunia dan tidak akan merugikan siapa saja yang menguasainya. Pendidikan Bahasa Arab tentunya sa- ngat penting diberikan kepada umat Islam, khususnya para generasi muda. Dengan kemampuan berbahasa Arab yang mema- dai, setidaknya umat Islam akan lebih mu- dah dan mampu memahami serta me- nguasai ajaran Islam yang sumber dan se- bagian besar literaturnya berbahasa Arab. Meskipun banyak literatur yang berbahasa non-Arab atau terjemahan dari bahasa
  • 2. Khasairi, Pengembangan Komponen Pembelajaran Bahasa Arab│61 Arab, tetapi dirasa masih sangat kurang memadai jika umat Islam tidak mengkaji langsung literatur berbahasa Arab. Karya terjemahan tidak akan pernah sama persis (ekuivalen) dengan sumber aslinya, se- hingga pemahaman seseorang terhadap suatu pesan yang dituangkan dalam karya terjemahan tidak akan pernah maksimal. Jadi sangat beralasan kalau Bahasa Arab dijadikan mata pelajaran wajib di Madra- sah dan di PTAI (Perguruan Tinggi Aga- ma Islam). Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 2 tahun 2008 (selanjutnya disebut Permenag), bahasa Arab merupa- kan mata pelajaran wajib bagi siswa-siswi Madrasah Ibtida’iyah, Madrasah Tsanawi- yah, dan Madrasah Aliyah. Di dalam Per- menag tersebut disebutkan bahwa mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk men- dorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menum- buhkan sikap positif terhadap bahasa Arab baik reseptif maupun produktif. Kemam- puan reseptif yaitu kemampuan untuk me- mahami pembicaraan orang lain dan me- mahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun tulis. Kemampuan berbahasa Arab serta si- kap positif terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu mema- hami sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Al Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik. Untuk itu, bahasa Arab di madrasah dipersiapkan untuk pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang men- cakup empat keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Meski- pun begitu, pada tingkat pendidikan dasar (elementary) dititikberatkan pada kecaka- pan menyimak dan berbicara sebagai lan- dasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah (intermediate), keempat keca- kapan berbahasa diajarkan secara seim- bang. Adapun pada tingkat pendidikan lanjut (advanced) dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis, sehing- ga peserta didik diharapkan mampu meng- akses berbagai referensi berbahasa Arab. Dalam praktiknya pengajaran bahasa Arab banyak menghadapi kendala, sehing- ga hasil yang dicapai tidak maksimal. Kendala tersebut ada kalanya dari faktor kemampuan awal siswa yang rendah, guru yang tidak profesional, metode dan media pembelajaran yang kurang tepat, ling- kungan yang kurang mendukung, materi pelajaran yang kurang memadai, evaluasi yang tidak tepat sasaran. Kendala-kendala tersebut merupakan tantangan bagi guru bahasa Arab untuk mengatasinya, sehing- ga dengan keterbatasan yang ada ia diha- rapkan bisa merealisasi tujuan pembela- jaran yang optimal. Untuk mengatasi kendala yang ada dan untuk mengoptimalkan capaian tujuan yang ditetapkan, guru dituntut mengem- bangkan pembelajaran dengan baik dalam bentuk kegiatan membuat perencanaan yang matang dan tepat, melaksanakan pembelajaran yang tepat dan menyenang- kan, melaksanakan evaluasi yang tepat sa- saran dan proporsional. Mengembangkan pembelajaran menurut Alfurjani (2002:55) berarti melakukan aktivitas sesuai dengan arah yang sistematis dalam merancang, memproduksi, dan menggunakan atau me- ngimplementasikan sistem pembelajaran yang lengkap, termasuk mendayagunakan komponen yang tepat untuk setiap sistem dan mengadministrasikan pengelolaannya. Karena luasnya permasalahan, maka dalam artikel ini penulis memfokuskan bahasan pada pembuatan perencanaan, yakni pengembangan komponen-kompo- nen pembelajaran. Paparan diawali de- ngan pelajaran bahasa Arab dalam ku- rikulum Madrasah Aliyah (MA), dilanjut- kan dengan desain sistem pembelajaran, langkah-langkah pengembangan kompo- nen pembelajaran, dan penutup.
  • 3. 62│BAHASA DAN SENI, Tahun 41, Nomor 1, Februari 2013 BAHASA ARAB DALAM KURIKULUM MA Mata pelajaran Bahasa Arab, sesuai dengan yang disebutkan di dalam Perme- nag, bertujuan (1) mengembangkan ke- mampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang men- cakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kita- bah); (2) menumbuhkan kesadaran ten- tang pentingnya bahasa Arab sebagai sa- lah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam; dan (3) me- ngembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya dengan ka- ta lain peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan di- ri dalam keragaman budaya. Pernyataan dalam Permenag tersebut menunjukkan bahwa bahasa Arab yang di- ajarkan di madrasah adalah bahasa Arab yang berfungsi sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulis. Penekanan pe- nyajiannya adalah keterampilan (kemahir- an) berbahasa Arab (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis). Keempat kete- rampilan tersebut disajikan secara integral (tidak parsial). Qawaid tidak disebut se- bagai materi ajar. Meskipun demikian, di madrasah juga dimungkinkan diajarkan- nya qawaid aplikatif sebagai pendukung pencapaian keterampilah berbahasa Arab. Dari segi tujuan yang ingin dicapai, PBA bertujuan agar pembelajar memiliki sikap positif terhadap bahasa Arab yang ditunjukkan oleh kemampuan mereka da- lam berkomunikasi dengan bahasa Arab, kemampuan menggunakan bahasa Arab untuk mempelajari ajaran Islam dan ilmu pengetahuaan, dan kemampuan menggu- nakan bahasa Arab sejalan dengan buda- ya Arab yang berlaku. Dalam pengalaman dan proses belajar sering dijumpai kendala yang menyebab- kan tidak tercapainya tujuan yang ditentu- kan. Sebagai mata pelajaran wajib maka semua siswa madrasah wajib mengikuti mata pelajaran bahasa Arab, baik yang berminat atau yang tidak berminat, yang termotivasi atau tidak termotivasi. Inilah salah satu penyebab tidak berhasilnya pengajaran bahasa Arab di madrasah. Di- bolehkannya lulusan SD (yang belum me- ngenal bahasa Arab) melanjutkan ke MTs dan siswa SMP (yang belum mengenal ba- hasa Arab) ke MA juga menjadi kendala tersendiri dalam proses belajar mengajar. Persoalan tidak hanya itu. Guru ba- hasa Arab di MI, MTs, dan MA banyak yang tidak memiliki bekal yang memadai. Di antara mereka banyak yang bukan lu- lusan pendidikan bahasa Arab, yang se- benarnya tidak mampu mengajar bahasa Arab. Jam pelajaran yang hanya 2 (se- minggu 2 jam x 45 menit) dan hanya 1 ka- li pertemuan dipandang tidak cukup untuk dimanfaatkan mengantarkan pembelajar memiliki kemampuaan yang memadai. Sementara bahasa Inggris dan bahasa In- donesia masing-masing 4 jam seminggu. Dalam konteks bahasa Arab sebagai alat komunikasi, maka seharusnya yang diajarkan kepada siswa adalah kemahiran berbahasa bukan unsur-unsur bahasa. Sampai saat ini ditengarai bahwa ada ke- cenderungan sebagian para guru bahasa Arab mengajarkan unsur-unsur bahasa, terutama nahwu dan sharaf (sintaksis dan morfologi). Akibatnya, siswa mahir nah- wu dan sharaf tetapi tidak memiliki ke- mampuan berbahasa Arab yang memadai. Untuk membuat PBA berhasil, maka unsur-unsur dan kemahiran-kemahiran da- lam bahasa Arab harus dipahami sepenuh- nya. Selain itu, tujuan dan arah pembela- jaran juga memegang peranan. Materi pe- lajaran yang bagus, metode pembelajaran yang tepat, dan media pengajaran yang se- suai merupakan faktor-faktor yang sangat menentukan keberhasilan PBA. Semua itu akan terwujud dengan di tangan guru yang profesional. Kompetensi yang hendak dicapai da- lam PBA di Madrasah Aliyah kelas regu- ler (selain kelas bahasa dan Madrasah Ali- yah Keagamaan (MAK)) sebagaimana di-
  • 4. Khasairi, Pengembangan Komponen Pembelajaran Bahasa Arab│63 sebutkan pada Permenag nomor 2 tahun 2008 adalah sebagai berikut. 1) Kemahiran Menyimak Memahami wacana lisan berbentuk pa- paran atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja , kesehatan, fasilitas umum, pa- riwisata, kisah-kisah Islam, kebudayaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam. 2) Kemahiran Berbicara Mengungkapkan secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang per- kenalan, kehidupan keluarga, hobi, pe- kerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, kebudayaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam. 3) Kemahiran Membaca Membaca dan memahami makna waca- na tertulis paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, kebudayaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam. 4) Kemahiran Menulis Mengungkapkan secara tertulis berben- tuk paparan atau dialog tentang perke- nalan, kehidupan keluarga, hobi, peker- jaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam, kebuda- yaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam. Kompetensi tersebut telah mencakup keterampilan reseptif (menyimak dan membaca) dan keterampilan produktif (berbicara dan menulis) dan mencakup ke- mahiran lisan dan tulis. Kompetensi ke- bahasaan (gramatika) tidak disebutkan di dalam Permenag tersebut. Akan tetapi pe- nguasaan bahasa Arab melalui proses pembelajaran akan sangat baik jika didu- kung oleh penguasaan aspek gramatika. Dengan demikian gramatika perlu disaji- kan pula di Madrasah Aliyah dengan ca- tatan bahwa yang disajikan adalah gra- matika sederhana yang praktis dan aplika- tif, serta jangan sampai guru terjebak ke dalam gramatika teoretis. Dari segi tema yang ditawarkan terda- pat variasi yang menyentuh kehidupan se- hari-hari dan kebutuhan siswa saat ini dan pada masa mendatang serta kebudayaan Arab dan Islam. Tema-tema tersebut me- rupakan tema yang sama untuk semua ke- mahiran berbahasa. Hal ini sejalan dengan pendekatan pembelajaran yang disarankan oleh kurikulum yaitu pendekatan integratif yang dalam praktiknya kemahiran-kema- hiran tersebut tidak disajikan secara par- sial dalam bentuk mata pelajaran yang berdiri sendiri. DESAIN SISTEM PEMBELAJARAN Aktivitas pendidikan merupakan akti- vitas yang mulia dan dijunjung tinggi oleh semua orang yang ingin mencapai tujuan apapun dalam hidupnya. Aktivitas pendi- dikan yang baik merupakan sistem yang harus didesain (direncanakan) dengan ba- ik, dilaksanakan dengan baik, dan dieva- luasi dengan baik pula. Kiranya tidak ber- lebihan jika dikatakan bahwa desain (pe- rencanaan) yang baik merupakan 50% ke- berhasilan kegiatan apapun. Dengan de- sain yang baik maka pelaksanaan dan eva- luasinya akan dapat berjalan dengan jauh lebih baik dibanding dengan perencanaan yang asal-asalan. Desain sistem pembelajaran adalah prosedur yang terorganisasi dan sistematis untuk penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari), perancang- an/desain (proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya), pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan belajar), pelaksana- an atau aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi), dan penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran) (Seels dan Richey, 1994:33). Dengan ungkapan yang berbeda Sanjaya (2010:66) mengatakan bahwa de- sain pembelajaran adalah proses yang sis- tematis untuk memecahkan persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan pembelajaran beserta aktivi- tas yang harus dilakukan, perencanaan sumber-sumber pembelajaran yang dapat
  • 5. 64│BAHASA DAN SENI, Tahun 41, Nomor 1, Februari 2013 digunakan serta perencanaan evaluasi ke- berhasilan. Menurut Warsita (2008:21) desain atau perancangan mencakup penerapan berbagai teori, prinsip dan prosedur dalam melakukan perencanaan atau mendesain suatu program atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara sistematis dan sis- temis. Pendapat ini menyiratkan pengerti- an bahwa perancangan pembelajaran bu- kan kegiatan yang sederhana. Dalam ke- giatan perancangan pengembang harus meramu segala input yang sesuai untuk dituangkan dalam perencanaan pembela- jaran yang memadai. Banyak pengertian (batasan) lain ten- tang desain sistem pembelajaran, namun beberapa batasan tersebut dipandang su- dah relatif mewakili yang lainnya. Batasan yang pertama dan kedua secara garis besar menunjukkan kesamaan, yaitu kegiatan yang sistematik untuk mengatasi perma- salahan pembelajaran. Batasan yang dike- mukakan Warsita lebih memperjelas seka- ligus mengingatkan dan mengarahkan pe- ngembang desain pembelajaran, bahwa perancangan pembelajaran merupakan ke- giatan yang kompleks. Sanjaya (2010:68—69) mengemuka- kan bahwa desain pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, di an- taranya: (1) berorientasi pada siswa, da- lam hal ini pengembang desain mengawali kegiatannya dengan melakukan studi pen- dahuluan tentang siswa yang berkaitan de- ngan kemampuan dasar (potensi dan kom- petensi) yang dimiliki dan gaya belajar (auditif, visual, kinetis); (2) berpijak pada pendekatan sistem, agar kegiatan pembe- lajaran dapat diprediksi keberhasilannya dan terhindar dari ketidakpastian; dan (3) teruji secara empiris, artinya sebelum di- gunakan desain pembelajaran harus diuji efektivitas dan efisiensinya secara empiris sehingga kelemahan dan kendala yang mungkin muncul dalam pelaksanaan dapat diantisipasi. Banyak model desain sistem pem- belajaran yang bisa digunakan oleh peng- ajar. Sanjaya (2010:70—78) mengemuka- kan beberapa model berikut. Pertama, Model Kemp yang komponen-kompo- nennya meliputi hasil yang ingin dicapai, analisis tes pelajaran, tujuan khusus bela- jar, aktivitas belajar, sumber belajar, laya- nan pendukung, evaluasi belajar, tes awal, karakteristik belajar, Kedua, model Banathy yang langkah- langkahnya meliputi menganalisis dan merumuskan tujuan, merumuskan tes yang sesuai dengan tujuan, menganalisis dan merumuskan kegiatan belajar, meran- cang sistem, mengimplementasikan dan mengontrol kualitas sistem, mengadakan perbaikan dan perubahan, Ketiga, model PPSI yang tahap-ta- hapnya meliputi merumuskan tujuan, me- ngembangkan alat evaluasi, mengem- bangkan kegiatan belajar-mengajar, me- ngembangkan program (materi, metode, media), dan melaksanakan program. Keempat, model Dick and Cary dengan langkah-langkah: mengidentifikasi tujuan umum pengajaran, melaksanakan analisis pengajaran, mengidentifikasi ting- kah laku masukan dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan performansi, me- ngembangkan butir-butir tes acuan pa- tokan, mengembangkan strategi pengajar- an, mengembangkan dan memilih materi pengajaran, mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif, merevisi bahan pembe- lajaran, mendesain dan melaksanakan eva- luasi sumatif (Dick and Cary, 1985:2—3). Dalam mengembangkan komponen pembelajaran guru tidak hanya bisa me- nerapkan model-model tersebut tetapi juga bisa menerapkan model yang lainnya. Di antara model lain tersebut adalah yang di- kemukakan oleh Almisri (2008). Lang- kah-langkah yang dilalui dalam pengem- bangan komponen pembelajaran dengan model ini meliputi penganalisisan, peran- cangan tujuan dan kompetensi, pengem- bangan bahan, pemanfaatan media dan strategi pembelajaran, dan penilaian. Mo- del yang terakhir ini tampak lebih seder- hana dan lebih mudah diterapkan.
  • 6. Khasairi, Pengembangan Komponen Pembelajaran Bahasa Arab│65 LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN Implementasi langkah-langkah Model Almisri (2008) dalam mendesain sistem PBA,setelah diadaptasi seperlunya adalah sebagai berikut. Langkah pertama adalah pengana- lisisan, yaitu proses perumusan apa yang akan dipelajari. Langkah ini lazim disebut dengan analisis kebutuhan (need assess- ment) dan oleh Nation dan Macalister (2010) disebut analisis lingkungan dan analisis kebutuhan. Menurut Sanjaya (2010:93) langkah-langkah yang dilaku- kan dalam analisis kebutuhan adalah (1) pengumpulan informasi, (2) identifikasi kesenjangan, (3) analisis performansi (gu- ru, sarana, kebijakan sekolah, iklim sosial dan psikologis), (4) identifikasi hambatan dan sumber, (5) identifikasi karakteristik siswa, (6) identifikasi prioritas dan tujuan, dan (7) merumuskan masalah. Apa yang dikemukakan oleh Sanjaya itu dapat disederhanakan dan diarahkan kepada (1) karakteristik umum siswa (se- perti: latar belakang sosial budaya, ke- mampuan berbahasa Arab, minat, moti- vasi, dan kesulitan yang dihadapi); (2) kompetensi siswa (yang sudah dikuasai, yang belum dikuasai, dan yang ingin di- capai); dan (3) gaya belajar siswa (per- sepsi siswa terhadap pelajaran bahasa Arab, cara menggunakan indranya untuk belajar, dan persiapan psikologis dalam belajar). Dalam konteks Madrasah Aliyah biasanya hasil langkah pertama ini adalah ditemukannya latar belakang kebahasa- araban siswa yang heterogen. Akan sangat bagus jika siswa yang lemah diberi la- yanan khusus (seperti tambahan pelajaran pada jam ke-0) disamping mereka meng- ikuti pembelajaran yang terjadwal ber- sama siswa-siswa lain yang sudah maju, dengan terapi ini diharapkan siswa-siswa yang lemah bisa segera menyesuaikan diri dengan yang berkemampuan memadai. Langkah kedua adalah perancangan tujuan dan kompetensi, yaitu proses pen- jabaran bagaimana hal-hal tersebut akan dipelajari. Langkah ini diwujudkan dalam bentuk merumuskan tujuan dan kompe- tensi. Thu’aimah (1989:63) mengemuka- kan bahwa dalam bidang pendidikan yang dimaksud dengan tujuan adalah deskripsi objektif yang rinci tentang bentuk-bentuk perubahan tingkah laku pembelajar yang dikehendaki terjadinya setelah mengikuti pengalaman pembelajaran tertentu. Tujuan pembelajaran harus jelas, lengkap, dan operasional (dapat diukur). Kejelasan dan kelengkapan rumusan sa- ngat membantu dalam menentukan model pembelajaran, pemanfaatan media, sum- ber belajar, dan evaluasi dalam kegiatan belajar-mengajar. Rumusan tujuan pem- belajaran yang memadai harus memenuhi criteria ABCD (Audience, Behavior, Con- dotoins, Degree). Audience yang dimaksudkan di sini adalah pembelajar dengan karakteristik- nya. Behavior adalah prilaku (kompetensi) pembelajar yang akan dikembangkan da- lam pembelajaran yang dirumuskan de- ngan kata kerja yang terukur dan dapat dimati, misalnya menyebutkan, menjelas- kan, membedakan, menggunakan, dan lain sebagainya. Condition adalah lingkungan (mengacu pada strategi pembelajaran) yang memungkinkan pembelajar dapat be- lajar dengan baik. Degree adalah kriteria yang dirumuskan sebagai bukti bahwa pencapaian tujuan pembelajaran dan pro- ses belajar berhasil. Contoh penerapan komponen ABCD tersebut adalah “Siswa Madrasah Aliyah kelas XI semester II (audience) dapat menceritakan kembali (behavior) isi film cerita yang ditayangkan oleh guru selama 15 menit (condition) dengan bahasa (Arab) sendiri dengan benar (degree). Dengan diterapkannya KTSP (terma- suk di Madrasah Aliyah) maka guru dalam merumuskan tujuan memiliki keleluasaan sesuai kebutuhan pembelajar. Keleluasaan tersebut juga menyangkut pemilihan ma- teri (topik), media, strategi pembelajaran, dan evaluasi. Jadi guru tidak harus secara mutlak mengikuti aturan-aturan dalam ku- rikulum.
  • 7. 66│BAHASA DAN SENI, Tahun 41, Nomor 1, Februari 2013 Langkah ketiga adalah pengembang- an bahan, yaitu proses penulisan dan pem- buatan atau produksi bahan-bahan pem- belajaran. Proses penulisan bahan pem- belajaran harus memperhatikan (a) ke- jelasan tujuan pembelajaran (realistis dan terukur), (b) relevansi tujuan pembela- jaran dengan Kurikulum/SK/KD, (c) ke- tepatan penggunaan media yang sesuai de- ngan tujuan dan materi pembelajaran, (d) kesesuaian materi, pemilihan media dan evaluasi (latihan, test, kunci jawaban) de- ngan tujuan pembelajaran, (e) sistematika yang runut, logis, dan jelas, (f) interaktivi- tas, (g) penumbuhan motivasi belajar, (h) kontekstualitas, (i) kelengkapan dan kuali- tas bahan bantuan belajar, (j) kejelasan uraian materi, pembahasan, contoh, simu- lasi, latihan(k) konsistensi evaluasi de- ngan tujuan pembelajaran, (l) relevansi dan konsistensi alat evaluasi, dan (m) pemberian umpan balik terhadap latihan dan hasil evaluasi. Pengembangan bahan pembelajaran juga dapat dilakukan dengan mengolah (menganalisis) isi atau bahan ajar yang akan diberikan. Dalam hal ini pengajar menganalisis ragam pengetahuan (antar- pribadi); sifat pengetahuan yang meliputi inti, prasyarat, dan lanjutan (termasuk jen- jang dan kedalaman/kompetensi); dan al- ternatif penyajian. Pada dasarnya kurikulum Madrasah Aliyah memberikan kebebasan kepada gu- ru untuk berkreasi termasuk dalam me- nyediakan bahan ajar. Mereka tidak di- wajibkan menggunakan buku teks terten- tu. Ini berarti ada peluang persaingan da- lam menyusun buku yang paling susuai dengan kebutuhan para siswa. Langkah keempat adalah pemanfaat- an media dan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media dan strategi pembelajaran memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat Peter Shea (dalam Munir, 2010:68—69) dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar dengan membaca tingkat keberhasilannya 10%, mendengar 20%, melihat 30%, me- lihat dan mendengar 50%, mengatakan 70%, mengatakan dan melakukan 90%. Aktivitas semacam ini akan memberikan kontribusi yang maksimal jika direncana- kan dan dilaksanakan dengan tepat. Almisri (2008) menyarankan agar pe- nyusun dalam proses pemanfaatan media dan strategi memperhatikan prinsip-prin- sip: (a) efektivitas dan efisiensi dalam pe- ngembangan maupun penggunaan media pembelajaran; (b) reliabilitas (kehandal- an); (c) maintainabilitas (dapat dipeliha- ra/dikelola dengan mudah); (d) usabilitas (mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya); (e) ketepatan pemi- lihan jenis aplikasi/software/tool untuk pe- ngembangan; (f) kompatibilitas (media pembelajaran dapat diinstalasi/dijalankan melalui berbagai hard ware dan soft ware yang ada); (g) pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi; (h) kelengkapan dokumen pro- gram media pembelajaran yang meliputi: petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas, terstruktur, dan antisipatif), desain program (jelas dan menggambarkan alur kerja program); dan (i) reusabilitas (sebagian atau seluruh pro- gram media pembelajaran dapat dimanfa- atkan kembali untuk mengembangkan me- dia pembelajaran lain). Pemanfaatan media pembelajaran (ba- ik audio, visual, maupun audio visual) da- lam PBA untuk penutur non-Arab meru- pakan suatu keharusan, terutama jika gu- runya bukan penutur asli. Semakin ba- nyaknya CD interaktif dalam pembelaja- ran, video, parabola (program TV Arab), program radio berbahasa Arab, dan inter- net, serta media tulis berbahasa Arab me- rupakan media pembelajaran yang sangat berharga dan sangat bisa dimanfaatkan de- ngan baik untuk meningkatkan kualitas ki- nerja PBA. Langkah kelima adalah penilaian, ya- itu proses penentuan ketepatan pembe- lajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini penilaian PBA di-
  • 8. Khasairi, Pengembangan Komponen Pembelajaran Bahasa Arab│67 lakukan terutama untuk memberikan ma- sukan kepada pembelajar, bukan untuk menentukan tingkat “kepintaran”. Peni- laian ini juga untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu, penilaian tidak hanya mengacu kepada hasil belajar yang dicapai oleh pembelajar tetapi juga dilakukan terhadap bahan ajar, metode, media dan sumber belajar. Penilaian yang diberikan menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bentuk tes yang digunakan bisa berupa tes objektif (terutama untuk menilai aspek kognitif) dan tes subjektif (terutama untuk menilai aspek afektif dan psikomotorik). Selain itu, tes juga harus valid (mengukur apa yang harus diukur), artinya kemahiran berbicara harus dites secara lisan bukan tertulis dan kemahiran menulis dites se- cara tertulis. Dalam model lain (PPSI), langkah ini dilakukan setelah merumuskan tujuan pembelajaran dengan harapan soal-soal penilaian bisa sesuai (jumlah dan fung- sinya) dengan tujuan yang dirumuskan dan sebalikanya dengan adanya soal-soal penilaian itu dapat diketahui perumusan tujuan tersebut memenuhi syarat atau ti- dak. Terkait dengan penilaian ini akan baik jika setiap kegiatan pembelajaran pengajar menyajikan rangkuman/kesimpulan dan atau soal latihan untuk mengukur keber- hasilan belajar peserta didik dan sekaligus mengevaluasi ketepatan strategi pembela- jaran. Penilaian ini mutlak dilakukan se- bagai sistem manajemen mutu dan pe- ngendalian proses belajar mengajar se- hingga terjadi umpan balik dan perbaikan secara terus menerus (continous improve- ment). PENUTUP Penguasaan bahasa Arab dalam kehi- dupan manusia, khususnya yang beragama Islam merupakan sesuatu yang sangat ber- harga. Dengan penguasaan tersebut sese- orang terutama yang beragama Islam akan bisa berkomunikasi yang baik, bisa me- ngenal bangsa dan budaya Arab dengan baik, bisa mendalami ajaran Islam dengan lebih baik, bisa mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik. Untuk memperoleh penguasaan baha- sa Arab yang baik diperlukan kinerja sis- tem pembelajaran yang memadai. Dalam hal ini pembelajaran hendaknya dirancang dengan baik, dilaksanakan dengan meli- batkan semua komponennya secara baik, dan dievaluasi dengan baik pula. Banyak model pengembangan komponen pembe- lajaran yang bisa dimanfaatkan oleh guru bahasa Arab dalam membuat rancangan, di antaranya adalah Model Kemp, Model Botany, Model PPSI, Model Dick and Carey, dan Model Almisri. Langkah-langkah yang dilalui dalam pengembangan komponen pembelajaran dengan Model Almisri teradaptasi melipu- ti (1) penganalisaan (terhadap berbagai in- formasi terkait, kesenjangan yang dijum- pai, performansi sumberdaya yang terse- dia, hambatan yang ada, karakteristik sis- wa, dan prioritas dan tujuan); (2) per- ancangan tujuan dan kompetensi dengan memperhatikan kejelasan, kelengkapan, dan operasionalitas; serta memenuhi per- syaratan rumusan tujuan yang memuat unsur ABCD (audience, behavior, con- dition, dan degree); (3) pengembangan bahan,yang dilakukan dengan mempro- duksi bahan-bahan pembelajaran atau mengolah bahan ajar (yang sudah ada) yang akan diberikan dengan memperha- tikan situasi dan kondisi terkini; (4) pe- manfaatan media dan strategi pembela- jaran dengan mempertimbangkan prinsip efektivitas dan efisiensi, reliabilitas, main- tainabilitas, usabilitas, ketepatan pemilih- an jenis aplikasi, kompatibilitas, pemaket- an program media pembelajaran terpadu, kelengkapan dokumen, reusabilitas; dan (5) penilaian yang mengacu kepada hasil belajar yang dicapai oleh pembelajar serta mengacu kepada bahan ajar, metode, me- dia dan sumber belajar.
  • 9. 68│BAHASA DAN SENI, Tahun 41, Nomor 1, Februari 2013 DAFTAR RUJUKAN Alfurjany, A.A. 2002. Al Teknolojiya wa Tathwiiri al Ta’liim. Al Qaahirah: Daar Ghariib. Almisri, M.M.Z. 2008. Aplikasi Teknologi Pendidikan. www. Scribd.com/doc/ diakses 18 April 2011. Dick, W. & Carey L. 1985. The Systematic Design of Instruction. Glenview, Illinois London, England: Scott, Foresman and Company. Munir. 2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI dan CV Alfabeta. Nation, I.S.P. & Macalister, J. 2010. Linguage Curriculum Design. New York and London: Roudledge Taylor and Francis Group. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 2 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah. Sanjaya, W. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Seels, B.B. & Richey, R.C. 1994. Instructional Technology: the Devinition and Domains of the Field. Washington, DC.: AECT. Thu’aimah, R.A. 1989. Ta’limul Lughah al Arabiyyah li Ghairin Nathiqina bihaa, Manahijuhu wa Asalibuhu. Ribath: Isessco. Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. World Almanac. 2005. (Online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_ba hasa_menurut_jumlah_penutur_asli), diakses pada 28 Pebruari 2013.