1. 1
BISA BERBICARA BAHASA ARAB DALAM SATU PERTEMUAN
DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
TULIS BACA HAPUS HAPAL (TBHH)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi ciri khas
Madrasah, baik madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah maupun Aliyah. Bahasa Arab juga
merupakan mata pelajaran yang penting untuk dipelajari bagi para siswa di Madrasah,
karena bahasa Arab merupakan kunci untuk mempelajari mata pelajaran yang lain,
seperti mata pelajaran Fiqh, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Al-
Qur’an Hadits. Disamping itu bahasa Arab adalah bahasa yang wajib dipelajari oleh
seluruh umat Islam karena sumber hukum yang dipakai oleh orang Islam
menggunakan bahasa Arab.
Namun pada kenyataanya mata pelajaran bahasa Arab yang seharusnya
mendapat perhatian lebih dibandingkan dengan mata pelajaran lain dan prestasinya
seharusnya lebih baik dibandingkan dengan mata pelajaran lain, akan tetapi kedua hal
tersebut tidaklah nampak pada mata pelajaran Bahasa Arab.Hal ini bisa terjadi
dimungkinkan karena guru ketika mengajar masih menggunakan strategi
pembelajaran klasik, yakni seorang guru lebih banyak mengartikan naskah bahasa
Arab dengan satu arah. Sehingga siswa merasa jenuh dan materi pelajaran menjadi
tidak menarik. Hal ini juga berdampak pada prestasi siswa yang senantiasa
mendapatkan nilai dibawah KKM. Hal ini bisa dilihat dari perbandingan prestasi
siswa pada nilai rata-rata UAMBN tahun pelajaran 2012-2013.
Rata-rata nilai siswa pada UAMBN senantiasa mendapat nilai yang kurang
memuasakan. Tahun 2011-2012 dinyatakan bahwa bahasa Arab adalah merupakan
mata pelajaran yang paling rendah, yakni nilai rata-rata madrasah untuk mata
pelajaran bahasa Arab 6.4, sedangkan untuk mata pelajaran Akidah Akhlak 7.5, SKI
7.0, al-Qur’an Hadits 7.1, dan Fiqih 6.9. Adapun nilai rata-rataUAMBN tahun 2012-
2013 bahasa Arab hanya mencapai 59.67, Akidah Akhlak 82.12, SKI 65.99, al-
2. 2
Qur’an Hadits 73.45 dan Fiqh 72.32. dari beberapa mata pelajaran tersebut akidah
akhlak merupakan mata pelajaran yang mendapatkan nilai tertinggi dibandingkan
mata pelajaran yang lain, sedangkan bahasa Arab mendapat nilai rata-rata terendah.
Penulis menyadari dan sudah menjadi keluhan yang sangat klasik dalam
pengajaran bahasa Arab menyangkut keberhasilannya yang masih jauh dari harapan.
Paling tidak ada dua masalah yang menjadikan kegagalan tersebut yaitu masalah
kebahasaan dan masalah non kebahasaan. Masalah kebahasaan meliputi empat
kemahiran yaitu maharoh kalam (kemampuan berbicara), maharoh istima`
(kemampuan mendengarkan) maharoh qiro`ah (kemampuan membaca) dan maharoh
kitabah (kemampuan menulis). Adapun masalah non kebahasaan antara lain meliputi:
Motivasi dan minat belajar, Sarana belajar, Kompetensi guru baik akademik maupun
paedagogik, kepribadian dan sosial, Metode pembelajaran yang digunakan,strategi
pembelajaran dan Waktu yang tersedia.
Masalah di atas yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya pembelajaran
bahasa Arab salah satunya adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran inilah
yang merupakan salah satu ciri khas dari seorang guru dalam menyampaikan materi
pelajaran, metode ataupun strategi pemebelajaran bisa sama akan tetapi strategi
penyampaianya berbeda. Strategi pembelajaran Bahasa Arab dan inovasinya akan
menjadi tantangan tersendiri bagi setiap guru bahasa Arab. Oleh karena itu
pembelajaran bahasa arab juga menuntut kecerdasan setiap guru untuk memahami
aspek yang berkaitan dengan hasil pembelajaran.Yakni dengan menciptakan strategi-
strategi pembelajaran bahasa arab yang baru agar siswa menjadi lebih aktif, terampil,
mampu menguasai dan mahir dalam bahasa arab.
Banyak strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab. Dari
sekian banyak strategi itu diantaranya adalah strategi pembelajaran kooperatif, yakni
strategi pembelajaran yang mempunyai filosofi untuk membangkitkan interaksi yang
efektif antar kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penulis merasa untuk
pembelajaran bahasa Arab menggunakan strategi pembelajaran kooperatif murni akan
banyak mengalami kendala, oleh karena itu penulis memodifikasi strategi
3. 3
pembelajaran kooperatif menjadi strategi pembelajaran tulis baca hapus hapal yang
disingkat dengan TBHH.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengembangkan strategi
pembelajaran TBHH ini sebagai solusi kebuntuan bagi para guru yang mengajar
bahasa Arab ataupun mata pelajaran bahasa Asing yang lain serta mata pelajaran
agama Islam.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Pembelajaran Bahasa Arab di kelas masih berjalan monoton
b. Belum ditemukan strategi pembelajaran Bahasa Arab yang tepat
c. Belum ada komunikasi aktif antara guru dengan siswa dalam
pembelajaran Bahasa Arab
d. Strategi yang digunakan masih bersifat konvensional
e. Rendahnya kualitas pembelajaran Bahasa Arab
C. Rumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah maka dapat diambil sebuah rumusan
masalah sebagai berikut: Apakah strategi pembelajaran TBHH dapat meningkatkan
prestasi siswa pada mata pelajaran Bahasa Arab
D. Cara Memecahkan Masalah
Cara pemecahan masalah yang akan digunakan yaitu: dengan menggunakan
strategi pembelajaran TBHH dalam mengajarkan materi bahasa Arab diharapkan
prestasi siswa akan meningkat.
E. Tujuan penulisan best practice guru
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup yang dibahas dalam penulisan
ini maka tujuan yang hendak dicapai adalah:
4. 4
1. Memberikan solusi bagi para guru bahasa Arabpada khususnya dalam
mengajarkan materi pelajaran, dan bagi guru bahasa Asing yang lainnya.
2. Melatih langsung terhadap siswa cara pengucapan lafal bahasa Arab.
3. Membangkitkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Arab
4. Memperbaiki mutu pembelajaran bahasa Arab.
5. 5
BAB II
STRATEGI TBHH PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
A. Kajian Teori
1. Strategi Pembelajaran TBHH
Strategi pembelajaran merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh
seorang guru dalam menyampaiakan materi pelajaran untuk mencapai suatu
tujuan(Abdul Majid, 2013: 5). Strategi pembelajaran sangat diperlukan karena
merupakan seni, ilmu, serta keahlian. Seorang guru dituntut untuk senantiasa
mengembangkan strategi pembelajaran guna efisiensi dan efektifitas pencapaian
tujuan pembelajaran. Seorang guru yang memiliki strategi yang bervariasi akan lebih
menarik dalam penyampaian materi pelajaran dibanding yang hanya menggunakan
strategi pembelajaran yang monoton.
Strategi pembelajaran ada dua macam, yaitu strategi pembelajaran Aktif dan
strategi Pembelajaran Pasif (Hisyam Zaini, 2009: 13). Penulis dalam hal inilebih
tertarik dengan strategi pembelajaran Aktif. karena dengan pembelajaran aktif siswa
akan lebih cepat respon terhadap materi pelajaran dibandingkan dengan strategi
pembelajaran pasif, dengan demikian semua siswa diwajibkan untuk aktif dalam
kegiatan belajar, sedang guru hanya sebagai fasilitator. dengan pembelajaran aktif
diyakinkan bahwa siswa dapat mendapatkan suatu materi dengan maksimal. dengan
strategi pembelajaran aktif ini diharapkan siswa tidak bosan dalam kegiatan belajar.
Oleh karena itu penulis membuat strategi pembelajaran aktif agar semua siswa bisa
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan strategi Tulis Baca Hapus
dan Hapal yang selanjutnya disingkat dengan TBHH.
Strategi pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan TBHH artinya guru
hanya mengantarkan para siswa agar bisa bercakap-cakap dalam bahasa Arab. Cita-
cita agar siswa bisa berbahasa Arab tentu merupakan idaman bagi semua guru bahasa
Arab namun hasil belum tentu semua tercapai bahkan sebagian besar tidak tercapai
oleh karena itu strategi pembelajaran TBHH diharapkan bisa menjadi salah satu
strategi pembelajaran yang bisa memberikan solusi kepada para guru bahasa Arab
bahkan para guru bahasa Asing lainnya.
6. 6
2. Mata Pelajaran bahasa Arab
Mata pelajaran bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang diarahkan untuk
mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta
menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab. Baik reseptif maupun produktif
(Direktur Pendidikan Madrasah, 2010: ix). Kemampuan reseptif yaitu kemampuan
untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami bacaan. Kemampuan
produktif yaitu kemampuan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik
secara lisan maupun secara tertulis.
Mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah dipersiapkan untuk
pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat ketrampilan
berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Pada tingkat pendidikan dasar dititik beratkan pada kecakapan menyimak
dan berbicara sebagai landasan berbahasa. Pada tingkat menengah, keempat
kecakapan berbahasa diajarkan secara seimbang. Pada tingkat pendidikan lanjut
dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis, sehingga peserta didik
diharapkan mampu mengakses berbagai referensi berbahasa Arab.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
bahasa Arab adalah mata pelajaran yang diajarkan di Madrasah yang bertujuan untuk
menguasai empat ketrampilan yaitu ketrampilan mendengar, ketrampilan berbicara,
ketrampilan membaca, dan ketrampilan menulis.
B. Langkah-langkah strategi pembelajaran TBHH
1. Pertama kali masuk kelas penulis mengucapkan salam. Salam bagi penulis
merupakan tolak awal untuk pengelolaan kelas yang baik, ketika semua siswa
menjawab salam dengan sempurna maka penulis akan melanjutkan appersepsi
berikutnya dan apabila siswa menjawab salam masih kurang semangat maka
perlu diulang dua atau sampai tiga kali. Ketika salam yang ketiga kali sudah bisa
dipastikan semua siswa telah siap untuk menerima materi yang akan
disampaikan.
2. Penulis melanjutkan appersepsi berikutnya yaitu menyapa siswa dengan
menggunakan bahasa Arab. Mulai dari ucapan selamat pagi ataupun selamat
7. 7
siang disesuaikan dengan waktu yang sedang berlangsung, kemudian bertanya
tentang kabar, mengabsen siswa, serta membuka pelajaran semuanya dengan
menggunakan bahasa Arab.
3. Setelah membuka pelajaran guru menginstruksikan kepada para siswa (dengan
menggunakan bahasa Arab) agar menyiapkan alat tulis serta tetap kosentrasi
dengan pelajaran yang berlangsung
4. Penulis menyuruh siswa membuka bukunya dalam bahasa Arab materi yang akan
dipelajari, kemudian penulis menuliskan satu kalimat materi yang sedang
dipelajari di papan tulis. Kemudian membacakannya sampai tiga kali
5. Penulis mengajak seluruh siswa untuk menirukan apa yang akan dibacakan oleh
penulis, penulis membacakan sampai berulang kali minimal sampai tiga kali.
6. Penulis menghapus satu kata dari materi yang telah ditulis dipapan tulis dan
menyuruh seluruh siswa untuk menutup bukunya (dalam bahasa arab), kemudian
penulis membacakan kata yang telah dihapusnya dan ditirukan oleh seluruh
siswa.
7. Penulis menyuruh seluruh siswa untuk mengulangi bacaan kata yang telah di
hapusnya sampai tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan menyuruh satu-satu
untuk membaca kata yang telah dihapus.
8. Kegiatan pada nomor 6 berlanjut sampai menghasilkan satu kalimat yang telah
ditulis oleh penulis.
9. Penulis menulis kalimat kedua dan proses pembelajaranya sama dengan nomor 6
sampai selesai materi
10. Setelah selesai materi dan telah dikuasi oleh seluruh siswa, penulis meminta
kepada beberapa siswa untuk mempraktekan dialog bahasa Arab yang telah
dikuasainya didepan kelas. Apabila waktu tidak memungkinkan maka dialog
cukup dipraktekan oleh sebagian siswa saja.
11. Agar materi yang telah disampaikan tidak hanya berhenti dikelas seteleh itu lupa,
maka guru sentiasa mengajak para siswa untuk berbicara dalam bahasa Arab
dimanapun berada terutama ketika bertemu dengan guru bahasa Arab. Sehingga
apa yang telah disampaikan dikelas akan selalu dipraktikan. (Lihat vidio 1)
8. 8
C. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan TBHH
Ada beberapa hambatan dalam menerapkanstrategi pembelajaran TBHH
diantaranya adalah:
1. Materi yang ditetapkan dalam kurikulum terlalu banyak, baik itu kurikulum
KTSP maupun kurikulum 2013, sehingga bagi para siswa akan merasa berat
ketika harus menguasai seluruh kosa kata yang masih baru. Pada waktu proses
pembelajaran menggunakan strategi TBHH memang siswa bisa langsung
menghafal dan menerapkan pada komunikasi yang telah diseting sebelumnya
akan tetapi untuk menggunakan komunikasi sehari-hari masih sangat sulit.
2. Lingkungan sekolah kurang mendukung, karena MAN Model Palangkaraya
lingkungannya masih seperti sekolah atau madrasah pada umumnya yaitu
lingkungannya bukan lingkungan yang berbahasa Arab, maka para siswa bisa
aktif mempraktekan percakapan bahasa ketika jam pelajaran bahasa Arab,
selebihnya menggunakan bahasa Indonesia bahkan bahasa daerah setempat.
3. Kemandirian para siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
Arab masih sangat rendah, hal ini sangat dimaklumi karena kurangnya kosa kata
yang mereka miliki, dan juga terasa kaku bagi para pemula untuk mempraktekan
bahasa Arab, sehingga para siswa merasa malu-malu ketika mengungkapan
kalimat dalam bahasa Arab.
4. Kurangnya pembimbing langsung yang bisa mengajak para siswa bisa
melakukan percakapan dalam bahasa Arab, sehingga para siswa akan lebih
nyaman berkomunikasi dengan sesama teman dengan menggunakan bahasa yang
mereka sudah miliki.
D. Kelebihan-kelebihan strategi TBHH
Strategi pembelajaran TBHH diharapkan bisa memberikan sumbangsih
terhadap pencapaian target yaitu agar siswa dapat berbicara aktif dalam bahasa Arab.
Alasan logisnya mengapa harus Strategi pembelajaran TBHH diantarnya adalah:
a. Siswa akan diajak untuk mendengarkan langsung lafal-lafal yang berbahasa
Arab. Dengan semakin sering siswa mendengar langsung lafal-lafal bahasa Arab
9. 9
dengan sendirinya akan memberikan kesan dalam memori mereka tentang lalaf
yang pernah didengarnya.
b. Siswa akan langsung mengucapkan lafal-lafal yang berbahasa Arab. Dengan
semakin sering siswa mengucapkan lafal-lafal bahasa Arab maka lidah mereka
akan semakin fasih dalam pengucapanya.
c. Penulis tertarik dengan penerapan strategi pembelajaran TBHH karena dari segi
biaya relatif sangat murah, bahkan bagi sekolah dengan fasilitas apa adanya
tanpa dengan media teknologi yang canggih sangat bisa dilaksanakan. Karena
cukup dengan papan tulis dan kapur tulis saja sebuah sekolah bisa melaksanakan
strategi pembelajaran dengan menggunakan strategi TBHH.
E. INDIKATOR KEBERHASILAN
Untuk mengetahui apakah proses pembelajaran dengan menggunakan
strategiTBHH berhasil atau tidak, maka penulis membuat kriteria keberhasilan
sebagai berikut:
1. Proses belajar ini dinyatakan berhasil apabila siswa bisa mempraktekan
percakapan bahasa Arab sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
2. Proses belajar ini bisa dinyatakan berhasil apabila51% dari jumlah siswa
memperoleh nilai ≥ 75 (nilai KKM).
3. Proses belajar ini bisa dinyatakan berhasil apabila75% dari jumlah siswa aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran.
4. Proses belajar ini bisa dinyatakan berhasil apabila 75% dari jumlah siswa
mempunyai motivasi belajar yang meningkat.
F. HASIL YANG DICAPAI
Hasil yang dicapai dengan menerapkan strategipembelajaran TBHH pada
mata pelajaran bahasa Arab adalah siswa dapat berbicara dalam bahasa Arab secara
aktif, hal ini berimplikasi terhadapa beberapa faktor yaitu:
10. 10
1. Nilai Hasil belajar siswa meningkat. Sebelum diterapkan strategi TBHH siswa
yang mendapatkan nilai tuntas dari nilai KKM yang telah ditentukan yakni 75
hanya 4 orang, rata-rata perkelas 53. Setelah diterapkan strategi TBHH
meningkat menjadi 25 orang dan rata-rata kelas mencapai 84. (lampiran 1)
2. Dari tanggapan siswa terhadap strategi TBHH memberikan kesan positif. Data
ini diperoleh dari angket siswa dengan rata-rata 87,5%. Hasil tersebut apabila
dirujuk kepada konversi tanggapan siswa terhadap strategi TBHH menunjukan
kesan sangat baik. (lampiran 2)
3. Siswa aktif mengikuti proses pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan
strategi TBHH. Hal ini juga dapat dilihat dari hasil pengamatan kolaborator
dengan penulis bahwa rata-rata tentang keaktifan siswa mengikuti proses
pembelajaran bahasa Arab mencapai 3,5. Artinya keaktifan siswa mengikuti
proses pembelajaran bahasa Arab sangat baik. (lampiran 3)
4. Siswa merasa lebih tertarik dengan mata pelajaran setelah diterapkannya strategi
TBHH (langsung) hal ini dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan tindakan
yang merasa tertarik dengan bahasa Arab hanya 41% sedangkan setelah
diadakan tindakan siswa yang lebih tertarik dengan bahasa Arab mencapai 90%.
Artinya dengan diterapkannya strategi TBHH siswa semakin tertarik dengan
bahasa Arab. (lampiran 4)
G. Kesimpulan dan Saran
Penulis dalam menerapkan strategi pembelajaran TBHH dapat mengambil
kesimpulan sekaligus sebagai saran kepada berbagai pihak,
1. Penulisan ini bisa memberikan respon positif terutama bagi penulis sendiri.
Penulisan ini bisa memperbaiki proses pembelajaran melalui berbagai metode
ataupun strategi pembelajaran. Dengan mengetahui siswa bisa berbahasa
Arab dengan mudah melalui strategi pembelajaran TBHH, penulis akan
senantiasa mencari strategi dan metode yang inovatif sehingga pembelajaran
bahasa Arab yang dianggap mata pelajaran yang susah menjadi mata
11. 11
pelajaran yang mudah. Bahasa Arab yang menjadi mata pelajaran yang
menjenuhkan menjadi mata pelajaran yang menyenangkan.
2. Penulisan ini bisa berguna bagi guru-guru yang serumpun yang mempunyai
permasalahan yang sama. Penulisan ini bisa digunakan sebagai pijakan
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar bagi para guru yang akan
menerapkan strategi TBHH.
3. Sekolah harus lebih memperhatikan terhadap para guru agar melakukan
penulisan best praktice guru guna mengeksplorasi proses pembelajaran yang
selama ini di terapkan. Dengan diberlakukannya penulisan best praktice guru
akan lebih mengoreksi cara mengajar, baik dari metode yang digunakan
ataupun strategi pembelajarnnya. Semakin sering melakukan penulisan best
practice guru proses pembelajaran akan semakin tertata dengan rapi ketika
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dan diharapkan prestasi siswa akan
semakin meningkat.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta , PT. Rineka
Cipta.
Depdikbud, 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah dan Umum.
Direktur Pendidikan Madrasah, Strategi Silabus Mata Pelajaran Bahasa Arab.
Hopkins, David, 1993 A teacher’s Guide to Classroom Research, Buckingham: Open
University Press.
Majid, Abdul, 2013 Strategi Pembelajaran, Jakarta, PT. Rosda
Mustofa, Bisri & Hamid Abdul, 2012 Metode & Strategi Pembelajaran Bahasa Arab,
Malang: UIN-MALIKI PRESS.
Thomas, A. Angelo, 1981Classroom Research; early lesson from success. San Francisco:
Jossey-Bass Inc.Publ.
Wa Muna, 2011 Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi, Yogyakarta:
Teras,
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010 Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. PT
Indeks, Jakarta.
Yusuf, Tayar & Anwar Syaiful, 1995 Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab,
Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.
Zaini,Hisyam, 2009 Strategi Pembelajaran Aktif, Manusiapinggiran blogspot.com
Zulkifli, 2011 Metodologi Pengajaran Bahasa Arab(Konvensional dan
Kontemporer),Pekanbaru Riau, Zanafa Publishing.
13. 13
Lampiran 1
Hasil Belajar Siswa
Sebelum Menggunakan Strategi TBHH dan Sesudah Menggunakan TBHH
No Hasil Tes
Nilai
Sebelum
Strategi TBHH
Sesudah
Strategi TBHH
1 Nilai tertinggi 90 100
2 Nilai terendah 30 60
3 Nilai rata-rata 53,3 83,9
4 Jumlah siswa tuntas belajar 4 25
5 Jumlah siswa tidak tuntas belajar 28 7
6 % ketuntasan belajar klasikal 13% 78%
7 % Siswa Belum Tuntas 88% 22%
17. 17
rata - rata hasil
pengamatan 3,8 3,8 3,9 3 3,3 3,1 3,5
KET
1 Siswa aktif menulis materi bahasa Arab
2 Siswa memperhatikan ucapan guru
3 Siswa aktif menirukan ucapan guru
4 Siswa aktif mengulangi kosa kata bahasa Arab
5 Siswa aktif berbicara bahasa arab sesuaidengan naskah
6 Siswa mendemonstrasikan percakapan didepan kelas
21. 21
Lampiran 5Foto-Foto Strategi TBHH
Foto Pelaksanaan Strategi TBHH
Foto Percakapan dalam Bahasa Arab
Halaman Depan MAN Model
Palangkaraya
Upacara Bendera Hari Senin
22. 22
Ibu Kepala MAN Model Palangkaraya Pembina Upacara Kakanwil Kemenag
Kal-Teng