Dokumen tersebut membahas tentang promosi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku kesehatan masyarakat melalui penyampaian pesan kesehatan. Terdapat beberapa metode dan media yang dapat digunakan untuk promosi kesehatan seperti ceramah, media cetak, media elektronik, serta pendekatan perorangan, kelompok, atau massal.
1. Media dan Metode Pendidikan
Kesehatan/Promosi Kesehatan
Henrietta Imelda Tondong,
MPH.
2. Promosi kesehatan pada
hakikatnya adalah suatu kegiatan
atau usaha menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat,
kelompok atau individu.
Dengan kata lain dengan adanya
promosi kesehatan diharapkan
dapat membawa akibat terhadap
perubahan perilaku kesehatan dari
sasaran.
P
E
N
G
E
R
T
I
A
N
4. APA YANG BISA DIINGAT?
10% dari yang kita baca
20% dari yang kita dengar
30% dari yang kita lihat
50% dari yang kita lihat dan
dengar
80% dari yang kita ucapkan
90% dari yang kita ucapkan dan lakukan
6. TUJUAN METODE PROMOSI KESEHATAN
Untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan ceramah,
kerja kelompok, mass media, seminar, kampanye.
Menambah pengetahuan
Menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media
masa, kampanye, group teaching.
Self-empowering
Meningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja
kelompok, latihan (training), simulasi, metode pemecahan
masalah, peer teaching method.
Mengubah kebiasaan
Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan
keterampilan, training, metode debat.
Mengubah lingkungan bekerja sama dengan pemerintah untuk
membuat kebijakan berkaitan dengan kesehatan.
8. Definisi Media Promosi Kesehatan
Media asal dari bahasa latin “medius” arti : tengah,
perantara, atau pengantar.
Media perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan.
Media / alat peraga dalam promosi kesehatan = alat bantu
promosi kesehatan
Semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator
Media promosi kesehatan alat-alat merupakan saluran (
channel ) untuk menyampaikan informasi, mempermudah
penerimaan pesn-pesan kesehatan bagi masyarakat atau
pelayan.
9. MEDIA
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan
adalah alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat
dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk
memperlancar komunikasi dan penyebarluasan
informasi melalui sebuah PESAN.
12. Tujuan MEDIA PROMOSI KESEHATAN
Dapat
mempermuda
h
penyampaian
komunikasi
Dapat
menghindari
kesalahan
presepsi
Dapat
memperjelas
informasi
Memperlanca
r Komunikasi
Mengurangi
komunikasi
yang
Vurbalistik
Dapat
menampilkan
objek yang
tidak bisa
ditangkap
dengan mata
Dapat
mempermuda
h pengertian
14. Keuntungan Media Promosi Kesehatan
Secara Umum
Dapat menghindari kesalahan
pengertian/pemahaman atau salah tafsir.
Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat
lebih mudah ditangkap.
Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat,
terutama hal-hal yang mengesankan.
Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
Dapat memberi dorongan yang kuat untuk
melakukan apa yang dianjurkan.
15. Penggolongan Media Promosi Kesehatan
Berdasarkan bentuk umum penggunaannya :
Bahan bacaan : Modul, buku rujukan/bacaan ,
folder, leaflet, majalah, buletin.
Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri,
flipchart, tranparan, slide.
16. Penggolongan Media Promosi Kesehatan
Berdasarkan cara produksi :
Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan
pesan-pesan fisik, media cetak pada umumnya terdiri dari
gambaran sejumlah kata, gambaran atau foto dalam tata
warna
Media elektronika , yaitu suatu media bergerak dan
dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan
pesannya melalui alat bantu elektronika.
Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya
diluar ruang secara umum melalui media cetak dan
elektronika secara statis
20. Merancang Pengembangan Media
Promosi Kesehatan
Langkah – langkah merancang pengembangan media promosi
kesehatan :
Menetapkan tujuan
Tujuannya adalah suatu pernyataan tentang suatu keadaan yang
akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tertentu
Harus :
1. Realistis, artinya bisa dicapai bukan hanya angan-angan
2. Jelas dan dapat diukur
3. Apa yangakan diukur
4. Siapa sasaran yang akan diukur
5. Seberapa banyak perubahan yang akan diukur
6. Berapa lama dan dimana pengukuran dilakukan
21. Menetapkan segmentasi sasaran
• Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok
sasaran yang akan tepat dan dianggap sangat menentukan
keberhasilan promosi kesehatan.
• Tujuannya adalah memberika pelayanan yang sebaik-baiknya dan
memberikan kepuasaan pada asing-masing segmen.
• Sebelum media promosi kesehatan diluncurkan hendaknya perlu
mengumpulkan data sasaran seperti:
1. Data karakteristik perilaku khalayak sasaran
2. Data epidemiologi
3. Data demografi
4. Data geografi
5. Data psikologi
22. Mengembangkan positioning pesan :
• Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan
suatu produk perusahaan atau pesan dalam alam pikiran mereka
yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya.
• Positioning bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk tetapi
sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon konsumen atau
khalayak sasaran.
• Hal ini bukan strategi produk tetapi strategi komunikasi.disini
berhubungan dengan bagaimana calon konsumen menempatkan
produkanda didalam otaknya .
• Positioning membentuk citra
Sesuatu citra bisa kaya makna atau sederhana saja. Sebaiknya citra
bisa berubah-ubah dan dinamis. Citra bisa diterima secara homogen
dan sama.
23. Menentukan positioning
Langkah-langkah yang perlu diakukan adalah;
Identifikasi para pesaing
Persepsi konsumen
Menetukan posisi pesaing
Menganalisis preferensi khalayak sasaran
Menentukan posisi merek produk sendiri
1. Analsis ekonomi
2. Komitmen terhadap segmen pasar
3. Jangan mengadakan perubahan yang penting. pertimbangkan simbol-
simbol produk
Ikuti perkembangan positioning
24. Memilih media komunikasi promosi kesehatan
Yang perlu diperhatikan disini adalah :
1. Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak
sasaran, bukan pada selera pengelola program
2. Media yang dipilih harus memberikan dampak yang
luas
3. Setiap media akan mempunyai peranan yang berbeda
4. Penggunaan beberpa media secara serempak dan
terpadu akan mengkatkan cakupan, frekuensi dan
efektivitas pesan.
26. Jenis-jenis metode promosi kesehatan
A. Berdasarkan Teknik Komunikasi
Metode penyuluhan langsung.
Para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran.
Contohnya: kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa,
pertemuan di Posyandu.
Metode yang tidak langsung.
Para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran,
tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). Contoh : publikasi
dalam bentuk media cetak, pertunjukan film.
27. Jenis-jenis metode promosi kesehatan
B. Berdasarkan Indera Penerima
1. Metode MELIHAT/MEMPERHATIKAN.
Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan,
seperti: Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan
Koran dinding, Pemutaran Film.
2. Metode PENDENGARAN. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran
melalui indera pendengar, umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato,
Ceramah.
3. Metode “KOMBINASI”. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara
(dilihat, didengar, dicium, diraba dan dicoba).
28. Jenis-jenis metode promosi kesehatan
C. Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai
1. Pendekatan PERORANGAN
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak
langsung dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan
rumah, hubungan telepon.
2. Pendekatan KELOMPOK
Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok
sasaran.Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini
antara lain : Pertemuan, Demostrasi, Diskusi kelompok, Pertemuan FGD.
3. Pendekatan MASAL
Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus
kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk
dalam golongan ini adalah: Pertemuan umum, pertunjukan kesenian,
Penyebaran tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film.
29. Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru
atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan
perilaku atau inovasi. Setiap orang memiliki masalah atau alasan yang
berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk pendekatannya :
a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidence and counceling)
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang intensif antara klien
dengan petugas dan setiap masalahnya dapat diteliti dan dibantu
penyelesainnya.
b. Wawancara (interview)
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang
kuat tentang informasi yang diberikan (prubahan perilaku ynag
diharapkan).
30. Metode Pendidikan Kelompok
a. Kelompok besar
1) Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus
menyiapkan dan menguasai materi serta mempersiapkan media. Metode dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan. Metode ini mudah
dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi pasif dan kegiatan menjadi
membosankan jika terlalu lama.
2) Seminar
Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari suatu ahli atau beberapa ahli
tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di
masyarakat.
b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
Metode ini mendorong penerima informasi berpikir kritis, mengekspresikan
pendapatnya secara bebas, menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan
masalah bersama, mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif
jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.
31. 2) Curah pendapat (Brain storming)
Diskusi dimana pada awal diskusi diberi kasus atau pemicu untuk menstimulasi
tanggapan dari peserta.
3) Bola salju (snow balling)
Metode dimana kesepakatan akan di dapat dari pemecahan menjadi kelompok
yang lebih kecil, kemudian bergabung dengan kelompok yang lebih besar.
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah
kemudian kesepakatan di kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan
kemudian di diskusikan untuk diambil kesimpulan.
5) Memainkan peranan (role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran
tertentu untuk memainkan peranan.
6) Permainan simulasi (simulation game)
Merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
32. Metode Pendidikan Massa
Metode ini untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang
ditujukan kepada masyarakat. Sasaran pendidikan pada metode ini bersifat
umum tanpa membedakan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status
sosial, ekonomi dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan
dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangkap oleh massa tersebut.
Metode ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap
suatu inovasi. Metode ini biasanya bersifat tidak langsung.
a. Ceramah umum (public speaking)
b. Pidato/diskusi
c. Simulasi
d. Menggunakan media televisi
e. Menggunakan media surat kabar
f. Bill board
33. Metode TerApeutik
(Kunjungan Rumah)
Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara penyuluh
dengan masyarakat sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat
biasa mereka berkumpul.
Cara melakukannya dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut:
a. Ada maksud dan tujuan tertentu
b. Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
c. Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
d. Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil
e. Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila
metode-metode lainnya tidak mungkin
34. Kelebihan metode ini adalah:
- Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan
- Membina persahabatan
- Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya diterima
- Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik
- Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi kurang
- Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya
- Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi
Keterbatasannya adalah:
- Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas
- Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah terbatas
sekali
- Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan
prasangka pada keluarga lainnya