SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
METODE DAN MEDIA PENDIDIKAN/PROMOSI KESEHATAN
A. METODE PROMOSI KESEHATAN
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan
harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu
dapat memperoleh penegtahuantentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut
pada akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap prilaku. Dengan kata lain dengan
adanya promosi kesehatan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap
perubahan prilaku kesehatan dari sasaran.
Promosi/pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses di mana proses tersebut
mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Didalam suatu proses pendidikan
kesehatan yang menuju tercapainya tujuan promosi, yakni perubahan prilaku,
dipengaruhi oleh banyak factor. Factor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan
disamping factor masuknya sendiri juga factor metode, factor materi atau pesannya,
pendidik atau petugas yang melakukanya, dan alat-alat bantu atau media yang digunakan
untuk menyampaikan pesan. Agar dicapai suatu hasil yang optimal, maka factor-faktor
tersebut harus bekerja sama secara harmonis. Hal ini berarti bahwa untuk
masukan( sasaran pendidikan) tertentu harus menggunakan cara tertentu pula. Materi juga
harus disesuaikan dengan sasaran. Demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan.
Untuk sasaran kelompok, maka metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan
sasaran individual. Untuk sasaran massa pun harus berbeda dengan sasaran individual
dan sebagainya. Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode promosi atau pendidikan
individual, kelompok dan massa ( public ).
1. Metode individual (perorangan)
Dalam pendidikan kesehatan, metode yang bersifat individual ini digunakan untuk
membina prilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik pda suatu
perubahan prilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor
atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi tetanis texoid ( TT) karena
baru saja memperoleh/ mendengarkan penyuluhan kesehatan. Pendekatan yang
digunakan agar ibu tersebut menjadi aseptopr lestari atau ibu hami; segera minta
imunisasi, iya harus didekati secara perorangan. Perorangan disini tidak hanya berarti
harus hanya kepada ibu-ibu yang bersangkutan, tetapi mungkin juga kepada suami atau
keluarga dari ibu tersebut.
Dasar digunakanya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai
masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku
baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka
perlu menggunakan metode ( cara ) ini.
Bentuk pendekatan ini, Antara lain :
a. Bimbingan dan penyuluhan ( guidance and sounceling )
Dengan cara ini kontak antar klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah
yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaianya. Akhirnya
klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dn penuh pengertian akan
menerima prilaku tersebut ( mengubah prilaku ).
b. Interview ( wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.
Wawancara antar petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi
mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum
menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah prilaku yang sudah atau akan
diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum
maka perlu penyuluhan yang mendalam lagi.
2. Metode kelompok
Dalam memilih metode kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta
tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain
dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya
sasaran pendidikan.
1. Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih
dari 15 0rang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antar lain ceramah
dan seminar.
a. Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metoe ceramah :
Persiapan :
1. Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi
apa yang akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus
mempersiapkan diri.
2. Mempelajari materi dengan sistematik yang baik. Lebih baik lagi kalau
disusun dalam diagram atau skema.
3. Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah
singkat,slide,transparan, sound sitem, dan sebagainya.
Pelaksanaan :
Kunci dri keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat
menguasai sasaran ceramah! Untuk dapat menguasai sasaran (dalam arti
psikologi), penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu
dan gelisah
2. Suara hendaknya cukup keras dan jelas
3. Pandangan harus tertuju keseluruh peserta ceramah.
4. Berdiri didepan ( dipertengahan ), seyogyanya tidak duduk
5. Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin.
b. Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (persentase) dari seorang
ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topic yang dianggap penting dan
dianggap hangat di masyarakat.
2. Kelompok Kecil
Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok
kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antar lain :
a. Diskusi kelompok
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas
berpartisipasi dalam diskusi, maka informasi duduk para peserta diatur
sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling
memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat.
Pimpinan diskusi juga diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan
ada yang lebih tinggi. Dengan kata lain mereka harus merasa dalam taraf yang
sama sehingga tiap anggota kelompok mempunyai kebebasan/keterbukaan
untuk mengeluarkan pendapat.
Untuk memulai diskusi, pempinan diskusi harus memberikan pancingan-
pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus sehubungan
dengan topic yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup maka pimpinan
kelompok harus mengarahkan dan mengatur sedemikian rupa sehingga semua
orang dapat kesempatan berbicara, sehingga tidak menimbulkan dominasi dari
salah seorang peserta.
b. Curah pendapat ( Brain Strorming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama
dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin
kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta
memberikan jawaban atau tanggapan ( curah pendapat). Tanggapan itu atau
jawaban-jawaban tersebu
Metode dan media pendidikan

More Related Content

What's hot

Modul 2 kb 1 metode dalam promosi kesehatan
Modul 2 kb 1 metode dalam promosi kesehatanModul 2 kb 1 metode dalam promosi kesehatan
Modul 2 kb 1 metode dalam promosi kesehatan
Uwes Chaeruman
 
Metode dalam promosi kesehatan
Metode dalam promosi kesehatanMetode dalam promosi kesehatan
Metode dalam promosi kesehatan
snowman Saputra
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
Rifka Marwani
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
Agus Candra
 

What's hot (17)

Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanKb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Kb 4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
 
Metode dan teknik komunikasi dalam penyuluhan
Metode dan teknik komunikasi dalam penyuluhanMetode dan teknik komunikasi dalam penyuluhan
Metode dan teknik komunikasi dalam penyuluhan
 
Kb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Kb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatanKb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
Kb 2 bina suasana promosi kesehatan pada berbagai tingkatan
 
Modul 2 kb 1 metode dalam promosi kesehatan
Modul 2 kb 1 metode dalam promosi kesehatanModul 2 kb 1 metode dalam promosi kesehatan
Modul 2 kb 1 metode dalam promosi kesehatan
 
Metode dalam promosi kesehatan
Metode dalam promosi kesehatanMetode dalam promosi kesehatan
Metode dalam promosi kesehatan
 
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatanKb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan
Kb 3 gerakan pemberdayaan masyarakat pada promosi kesehatan
 
MEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatanMEDIA Promosi kesehatan
MEDIA Promosi kesehatan
 
Membuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program PromosiMembuat Perencanaan Program Promosi
Membuat Perencanaan Program Promosi
 
12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan12. evaluasi program promosi kesehatan
12. evaluasi program promosi kesehatan
 
Perencanaan Program Promosi Kesehatan
Perencanaan Program Promosi KesehatanPerencanaan Program Promosi Kesehatan
Perencanaan Program Promosi Kesehatan
 
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatan
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi KesehatanRuang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatan
Ruang Lingkup Dan Prinsip Promosi Kesehatan
 
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatanModul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
Modul iii kb4 monitoring dan evaluasi pada penerapan promosi kesehatan
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan AnakPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Bayi dan Anak
 
Kul5. Media Promosi Keseahatan
Kul5. Media Promosi KeseahatanKul5. Media Promosi Keseahatan
Kul5. Media Promosi Keseahatan
 
Kemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunselingKemahiran asas kaunseling
Kemahiran asas kaunseling
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatan
 

Viewers also liked (9)

Profil prusahaan
Profil prusahaanProfil prusahaan
Profil prusahaan
 
Actividad 7 santiago gallego zapata (1)
Actividad 7   santiago gallego zapata (1)Actividad 7   santiago gallego zapata (1)
Actividad 7 santiago gallego zapata (1)
 
Actividad #7 manuela hoyos
Actividad #7 manuela hoyosActividad #7 manuela hoyos
Actividad #7 manuela hoyos
 
JMN Bio & Employment
JMN Bio & EmploymentJMN Bio & Employment
JMN Bio & Employment
 
Pop cacao amazonas
Pop cacao amazonasPop cacao amazonas
Pop cacao amazonas
 
Mkt320 cw1-inauri
Mkt320 cw1-inauriMkt320 cw1-inauri
Mkt320 cw1-inauri
 
Operaciones bancarias
Operaciones bancariasOperaciones bancarias
Operaciones bancarias
 
Aprender de los campeones
Aprender de los campeonesAprender de los campeones
Aprender de los campeones
 
Lesson1
Lesson1Lesson1
Lesson1
 

Similar to Metode dan media pendidikan

Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
snowman Saputra
 
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
puputnuriy
 
Metode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahMetode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwah
fdik
 
Komponen t.komunikasi pp
Komponen t.komunikasi ppKomponen t.komunikasi pp
Komponen t.komunikasi pp
baringintinjak
 

Similar to Metode dan media pendidikan (20)

Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
 
Konsep dasar pendidikan kesehatan dalam promkes
Konsep dasar pendidikan kesehatan dalam promkesKonsep dasar pendidikan kesehatan dalam promkes
Konsep dasar pendidikan kesehatan dalam promkes
 
Metode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptx
Metode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptxMetode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptx
Metode dalam pendidikan dan penyuluhan gizi.pptx
 
Penyuluhan-dan-konsultasi.pptx
Penyuluhan-dan-konsultasi.pptxPenyuluhan-dan-konsultasi.pptx
Penyuluhan-dan-konsultasi.pptx
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
Media promkes
Media promkesMedia promkes
Media promkes
 
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu  balita), buku kia dan stiker p4 kModul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu  balita), buku kia dan stiker p4 k
Modul 4 kb2 kelas ibu (ibu hamil dan ibu balita), buku kia dan stiker p4 k
 
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
Pendekatan dalam bimbingan perkembangan anak usia dini
 
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
359210579-Materi-Inti-6-Pengembangan-Pesan-Dan-Media-Okt.doc
 
Metode Pendidikan Kesehatan masyarakat
Metode Pendidikan Kesehatan masyarakatMetode Pendidikan Kesehatan masyarakat
Metode Pendidikan Kesehatan masyarakat
 
Ilmu pendidikannn
Ilmu pendidikannnIlmu pendidikannn
Ilmu pendidikannn
 
Metode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahMetode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwah
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
PENGENALAN KAUNSELING KELOMPOK.pptx
PENGENALAN KAUNSELING KELOMPOK.pptxPENGENALAN KAUNSELING KELOMPOK.pptx
PENGENALAN KAUNSELING KELOMPOK.pptx
 
Pendekatan pk2
Pendekatan pk2Pendekatan pk2
Pendekatan pk2
 
Teknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosialTeknik menangani masalah pribadi sosial
Teknik menangani masalah pribadi sosial
 
Komponen t.komunikasi pp
Komponen t.komunikasi ppKomponen t.komunikasi pp
Komponen t.komunikasi pp
 
Makalah konseling
Makalah konselingMakalah konseling
Makalah konseling
 

Metode dan media pendidikan

  • 1. METODE DAN MEDIA PENDIDIKAN/PROMOSI KESEHATAN A. METODE PROMOSI KESEHATAN Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh penegtahuantentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap prilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehatan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan prilaku kesehatan dari sasaran. Promosi/pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses di mana proses tersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Didalam suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan promosi, yakni perubahan prilaku, dipengaruhi oleh banyak factor. Factor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping factor masuknya sendiri juga factor metode, factor materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukanya, dan alat-alat bantu atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Agar dicapai suatu hasil yang optimal, maka factor-faktor tersebut harus bekerja sama secara harmonis. Hal ini berarti bahwa untuk masukan( sasaran pendidikan) tertentu harus menggunakan cara tertentu pula. Materi juga harus disesuaikan dengan sasaran. Demikian juga alat bantu pendidikan disesuaikan. Untuk sasaran kelompok, maka metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual. Untuk sasaran massa pun harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya. Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode promosi atau pendidikan individual, kelompok dan massa ( public ).
  • 2. 1. Metode individual (perorangan) Dalam pendidikan kesehatan, metode yang bersifat individual ini digunakan untuk membina prilaku baru, atau membina seseorang yang telah mulai tertarik pda suatu perubahan prilaku atau inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi tetanis texoid ( TT) karena baru saja memperoleh/ mendengarkan penyuluhan kesehatan. Pendekatan yang digunakan agar ibu tersebut menjadi aseptopr lestari atau ibu hami; segera minta imunisasi, iya harus didekati secara perorangan. Perorangan disini tidak hanya berarti harus hanya kepada ibu-ibu yang bersangkutan, tetapi mungkin juga kepada suami atau keluarga dari ibu tersebut. Dasar digunakanya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Agar petugas kesehatan mengetahui dengan tepat serta membantunya maka perlu menggunakan metode ( cara ) ini. Bentuk pendekatan ini, Antara lain : a. Bimbingan dan penyuluhan ( guidance and sounceling ) Dengan cara ini kontak antar klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaianya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dn penuh pengertian akan menerima prilaku tersebut ( mengubah prilaku ). b. Interview ( wawancara) Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antar petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah prilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang mendalam lagi.
  • 3. 2. Metode kelompok Dalam memilih metode kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan. 1. Kelompok Besar Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 0rang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antar lain ceramah dan seminar. a. Ceramah Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metoe ceramah : Persiapan : 1. Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang akan diceramahkan. Untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri. 2. Mempelajari materi dengan sistematik yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema. 3. Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah singkat,slide,transparan, sound sitem, dan sebagainya. Pelaksanaan : Kunci dri keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat menguasai sasaran ceramah! Untuk dapat menguasai sasaran (dalam arti psikologi), penceramah dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : 1. Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah 2. Suara hendaknya cukup keras dan jelas 3. Pandangan harus tertuju keseluruh peserta ceramah. 4. Berdiri didepan ( dipertengahan ), seyogyanya tidak duduk
  • 4. 5. Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin. b. Seminar Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (persentase) dari seorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topic yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat. 2. Kelompok Kecil Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antar lain : a. Diskusi kelompok Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi, maka informasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain, misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat. Pimpinan diskusi juga diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Dengan kata lain mereka harus merasa dalam taraf yang sama sehingga tiap anggota kelompok mempunyai kebebasan/keterbukaan untuk mengeluarkan pendapat. Untuk memulai diskusi, pempinan diskusi harus memberikan pancingan- pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topic yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup maka pimpinan kelompok harus mengarahkan dan mengatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat kesempatan berbicara, sehingga tidak menimbulkan dominasi dari salah seorang peserta. b. Curah pendapat ( Brain Strorming) Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan ( curah pendapat). Tanggapan itu atau jawaban-jawaban tersebu