Aplikasi Maternal Death Notification (MDN) dirancang untuk melaporkan kematian ibu secara cepat dan terstruktur dengan memanfaatkan teknologi informasi terkini. MDN diharapkan dapat mempercepat pengambilan keputusan berdasarkan data akurat tentang angka kematian ibu melahirkan di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak diperlukan agar MDN dapat digunakan secara luas sebagai salah satu cara pelaporan kemat
3. Angka Kematian Ibu/ Maternal
Kematian selama kehamilan atau dalam periode 42
hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua
sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh
kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan/ cedera
Sumber: World Health Organization
Jumlah kematian/ 100.000 kelahiran hidup
Angka Kematian Maternal di Indonesia
2
Maternal Mortality Ratio
4. Angka Kematian Maternal di Indonesia
390
334
307
228
359
305
346
0
100
200
300
400
1994 1997 2002 2007 2010 2012 2015
DHS SUPAS CENSUS
Diperoleh dari data survei, menggunakan sampel
Data bukan berasal dari total populasi
Sampai akhir 2017 belum ada mekanisme pelaporan yang akurat
dan cepat untuk memperoleh data kematian maternal
Data yang akurat & cepat sangat diperlukan dalam
pengambilan keputusan strategis
DHS= Survei Demografi Kesehatan indonesia
SUPAS= Survei Penduduk Antar Sensus
CENSUS= Sensus Penduduk
3
5. Mekanisme pelaporan kematian maternal
IK
PKM RS
DK RK
Dinkes Kab/Kota
Informasi Kematian
Daftar Kematian
Rekapitulasi Kematian
Manual
Proses lama
Relatif mahal
Info terbatas
3 hari 1 bulan 1 bulan ?
Dinkes Propinsi, Kemenkes
4
7. Aplikasi pelaporan kematian maternal yang
cepat dan terstruktur
Memanfaatkan teknologi informatika
terkini
Cepat
Data segera terkirim ke pengampu kebijakan berbagai tingkat,
segera setelah terkirim, dapat dalam 3 hari sejak kematian terjadi
Terstruktur
Personalia yang berperan Terdaftar dan Terbatas
Data mengalami proses Regionalisasi, Kategorisasi dan Verifikasi
Teknologi Informatika Terkini
Untuk penetrasi ke daerah terpencil, digunakan berbagai mode
komunikasi: SMS, internet/web, aplikasi smartphone, 3G/4G
6
8. Pelaporan dini dan akurasi data
Kemudahan analisis
Kecepatan pengambilan keputusan
bersumber data
Operasional mudah dan murah
Proses triangulasi untuk menghindari duplikasi data
Update data setiap 10 menit
Sudah disediakan Jumlah, Distribusi, Tren, Pola
Tersedia data agregat berbagai wilayah sebagai pembanding
Dapat dilakukan menggunakan Smartphone
Tidak memerlukan biaya cetak dan kurir
Akurat
Kemudahan analisis
Pengambilan keputusan strategis
Operasional mudah dan murah
7
9. Mengikuti peraturan dan etika yang berlaku
Menjaga sifat konfidensial
Berperan serta pro-aktif membantu Pemerintah
Konsep dasar
Proses pelaporan yang mudah dan murah
Cakupan luas mencapai daerah terpencil
Kecepatan pengambilan keputusan bersumber data
Bantuan yang diharapkan
Perlu investasi alat
Perlu SDM yang terampil elektronika
Perlu SDM yang loyal & jujur
Tantangan
8
14. 1. Maternal Death Notification adalah Aplikasi pelaporan
kematian maternal yang cepat dan terstruktur
2. MDN dapat dimanfaatkan untuk analisis cepat dan
pengambilan keputusan strategis cepat bersumber data
3. Diperlukan dukungan berbagai pihak agar Aplikasi MDN
dapat digunakan sebagai salah satu cara Pelaporan
Kematian Maternal di Indonesia
13
15. Muhamad Ilhamy Setyahadi 1
Danu Maryoto Teguh 1
Satryawansyah Urbaya 2
1. Anggota HOGSI, POGI
2. Tim IT POGI Cabang Surabaya
Terima Kasih
14
Editor's Notes
Angka kematian ibu/ maternal
Terdapat 2 perhitungan angka kematian: RATIO & RATE
Maternal Mortality RATIO: denominatornya adalah Kelahiran Hidup (KH)
Maternal Mortality RATE: denominatornya adalah Wanita Usia Subur (WUS)
MM Ratio
Paling banyak digunakan untuk mengukur Angka Kematian Ibu karena menggambarkan Risiko Obstetrik (Risiko yang terjadi setelah ibu hamil)
Menggambarkan beberapa faktor yang berperan dalam terjadinya kematian maternal
Menggambarkan status kesehatan perempuan secara keseluruhan dan fungsi sistem kesehatan yang meliputi: Kesetaraan gender, Pelayanan kesehatan
Bermanfaat untuk advokasi
MM Rate
Lebih mengukur risiko apabila akan hamil (misalnya: fertilitas)
Menggambarkan faktor penyebab kematian maternal dan intervensi yang diperlukan
Bermanfat untuk mencari intervensi yang tepat untuk mencegah kematian
AKI di Indonesia
Data yang akurat & cepat sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan strategis
Sampai akhir 2017 belum ada mekanisme pelaporan yang akurat dan cepat untuk memperoleh data kematian maternal
Sejak 2012 Himpunan Obstetri & Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) sebagai bagian dari Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia (POGI), suatu organisasi profesi dokter yang mempunyai perhatian terhadap AKI, memikirkan suatu inovasi cara pelaporan yang mudah dan murah untuk mendapatkan data yang akurat dan cepat.
Mekanisme pelaporan maternal yang ada saat ini
Ada suatu kematian, yang dideteksi oleh tenaga kesehatan/ kader. Dilaporkan kepada Fasyankes (Puskesmas/ Rumah Sakit) dalam 24 jam pertama. Maksimal 3 hari. Pelaporan menggunakan Formulir Informasi Kematian seperti ini.
Di Fasyankes informasi tersebut disalin dan dikompilasi dalam Daftar Kematian, yang berbentuk tabel seperti ini. Dilaporkan kepada Dinkes Kabupaten/ Kota pada awal bulan depan, bersama dengan Laporan Bulanan lainnya.
Di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota informasi tersebut disalin dan dikompilasi dalam Rekapitulasi Kematian, yang berbentuk tabel seperti ini. Diaporkan kepada Dinkes Propinsi pada awal bulan depan, bersama dengan Laporan Bulanan lainnya
Demikian seterusnya ke Direktorat Kesga, Ditjen Kesmas, Kementerian Kesehatan. Setidaknya dilaporkan pada awal bulan depan berikutnya
Proses ini LAMA. Kematian ibu baru bisa di deteksi oleh Pusat dalam waktu paling cpat 2 bulan 3 hari
Proses juga relatif MAHAL. Untuk melaporkan ke tahap berikutnya memerlukan biaya kurir
Info yang tersedia TERBATAS. Hanya berupa kumpulan tabel dan sulit untuk dilacak ulang, apalagi dianalisis
Inovasi yang dihadirkan adalah Proses Manual digantikan dengan Elektronik Digital
Sumbangan yang diberikan adalah Proses CEPAT, Biaya relatif MURAH, dan Informasi yang diperoleh bersifat GLOBAL
Dapat diakses dimanapun, setiap saat, oleh siapapun yang telah terdaftar dan tercatat
Inovasi tersebut adalah Maternal Death Notification (MDN)
Maksud
Maternal Death Notification (MDN) adalah aplikasi pelaporan kematian maternal yang cepat dan terstruktur, dengan memanfaatkan teknologi informatika terkini.
Disebut cepat karena data dapat segera mencapai pengampu kebijakan tingkat daerah sampai pusat segera setelah data terkirim melalui MDN. Dalam Buku Pedoman AMP disebutkan adanya kematian maternal dilaporkan ke Puskesmas (bila terjadi di masyarakat/FKTP) atau Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (bila terjadi di RS/FKTL) setempat dalam waktu 3 hari (Buku Pedoman AMP di Tingkat Kabupaten/ Kota, 2014, halaman 24).
Disebut terstruktur karena personalia yang berperan terdaftar dan terbatas, selain itu data yang diperoleh mengalami proses regionalisasi, kategorisasi dan verifikasi. Berbagai teknologi informatika terkini dimanfaatkan, agar aplikasi bisa digunakan di daerah perkotaan bahkan penetrasi ke daerah terpencil, antara lain internet, WiFi, 3G/4G dan SMS.
Tujuan
Aplikasi MDN dibuat dengan tujuan mendapatkan laporan adanya kematian maternal sedini mungkin dengan data yang akurat dan disertai dengan analisis statistik sederhana guna meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan bersumber data. Agar dapat digunakan di berbagai lapisan tenaga kesehatan maka operasional aplikasi MDN dibuat mudah dan relatif murah.
Untuk mendapatkan data yang akurat dilakukan proses triangulasi untuk menghindari duplikasi, dan pemutakhiran tampilan data setiap 10 menit. Analisis sederhana yang ditampilkan meliputi: Jumlah, Distribusi, Tren, dan Pola. Guna pengambilan keputusan strategis tersedia data agregat berbagai wilayah sebagai pembanding. Operasional mudah karena dapat dilakukan menggunakan desktop, laptop maupun telepon cerdas. Bahkan di daerah terpencil yang hanya terjangkau melalui SMS, pelaporan kematian maternal masih dapat dilakukan melalui telepon cerdas yang sudah terdaftar dan terpasang aplikasi MDN. Pengampu kebijakan dimanapun posisinya bisa mengakses untuk melihat data terkini. Oleh karenanya tidak diperlukan biaya cetak laporan dan biaya kurir untuk pengiriman laporan ke berbagai tingkat.
Sedang dalam proses pengembangan agar aplikasi MDN dapat menggantikan sistem pelaporan manual yang selama ini digunakan. Apabila diperlukan dapat dilakukan salinan cetakan (hardcopy), menghasilkan Laporan Kematian Maternal secara manual.
Gagasan
Konsep dasar pembuatan MDN adalah mengikuti etika dan peraturan yang berlaku, menjaga sifat konfidensialitas, dan berperan serta secara pro-aktif membantu Pemerintah dalam Upaya Percepatan Penurunan AKI.
Bantuan yang diharapkan dapat diperoleh dari MDN adalah: Proses pelaporan yang mudah dan murah, Cakupan yang luas sampai daerah terpencil (yang terjangkau sinyal SMS telepon seluler), dan kecepatan pengambilan keputusan bersumber data yang nyata.
Tantangan yang perlu dihadapi dalam implementasi MDN antara lain: Investasi alat, SDM terampil elektronika, dan SDM yang loyal dan jujur yang dengan segera dan konsisten melaporkan adanya kematian maternal melalui MDN.
Dimana posisi MDN dalam Upaya Prioritas Penurunan AKI 2015-2019?
MDN bagian dari Penguatan Program Kesehatan Ibu, dengan memperkuat kegiatan Audit Maternal Perinatal
Sebenarnya diharapkan Aplikasi MDN ini dapat digunakan untuk memantau SELURUH KEMATIAN MATERNAL di Indonesia.
Tetapi kenyataan di lapangan hal itu kemungkinan belum mampu laksana pada saat ini.
Kemenkes (2015) mempresentasikan bahwa 80% Kematian Maternal terjadi di Fasyankes Rujukan
Oleh karenanya bila diinginkan cakupan 80% kematian maternal yang terjadi dapat dilaporkan menggunakan Aplikasi MDN ini, maka diusulkan target kegiatan adalah:
Setiap RS, minimal satu orang SpOG memanfaatkan Aplikasi MDN sebagai PELAPOR
Setiap Kabupaten/Kota, minimal satu orang SpOG memanfaatkan Aplikasi MDN sebagai PELAPOR
Setiap Kabupaten/Kota, minimal satu orang Tenaga Kesehatan memanfaatkan Aplikasi MDN sebagai PELAPOR
Upaya untuk mencapai target yang diperlukan adalah:
Dukungan Kebijakan
Kebijakan untuk menggunakan MDN sebagai salah satu cara pelaporan kematian maternal. Sudah dimulai dari PB POGI melalui Pokja Penurunan AKI sejak 2017
Memanfaatkan data dari MDN untuk penyusunan kebijakan strategis
Sosialisasi MDN
Dimulai di lingkungan POGI/ HOGSI
Dilakukan Pilot Project di 6 Propinsi (tentatif 9 Propinsi)
Pendidikan
Memasukkan informasi tentang adanya aplikasi MDN ke dalam Materi Ajar S1 & PPDS Obsgin
Pelatihan Personalia
Dilaksanakan bersama Kegiatan Ilmiah Bulanan/ Tahunan
Pemantauan Pelaksanaan
Menjadi tanggung jawab Pengurus POGI Cabang
Menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Upaya untuk mencapai target yang diperlukan adalah:
Dukungan Kebijakan
Kebijakan untuk menggunakan MDN sebagai salah satu cara pelaporan kematian maternal. Sudah dimulai dari PB POGI melalui Pokja Penurunan AKI sejak 2017
Memanfaatkan data dari MDN untuk penyusunan kebijakan strategis
Sosialisasi MDN
Dimulai di lingkungan POGI/ HOGSI/ IDAI
Dilakukan Pilot Project di 6 Propinsi (tentatif 9 Propinsi)
Pendidikan
Memasukkan informasi tentang adanya aplikasi MDN ke dalam Materi Ajar S1 & PPDS Obsgin
Pelatihan Personalia
Dilaksanakan bersama Kegiatan Ilmiah Bulanan/ Tahunan
Pemantauan Pelaksanaan
Menjadi tanggung jawab Pengurus POGI/ IDAI Cabang
Menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Ringkasan:
Maternal Death Notification adalah Aplikasi pelaporan kematian maternal yang cepat dan terstruktur
MDN dapat dimanfaatkan untuk analisis cepat dan pengambilan keputusan strategis cepat bersumber data
Diperlukan dukungan berbagai pihak agar Aplikasi MDN dapat digunakan sebagai salah satu cara Pelaporan Kematian Maternal di Indonesia
Terima Kasih
Semoga Allah SWT meridhoi upaya ini dan bisa menjadi amal jariyah kita semua.
Aamiin... Ya robbal ‘alamiin