3. Sumber: SDKI, SP,SUPAS
Tren AKI per 100.000 Kelahiran Hidup
Tren AKB per 1.000 Kelahiran Hidup
57
46
35 34 32
Target
RP
Target
S
SP
SUPAS
SP
SDKI
SDKI SDKI
SDKI
SDKI
Target RPJMN Target SDGsDGs
189
SP
24
16.85
16
1995 1999 2003 2007 2012 201
7
2020 2024
2030
SDKI
SP Target RPJMN
2020
Angka Kematian Ibu & Bayi di Indonesia on track mencapai target 2024,
namun masih tertinggal diantara negara ASEAN
AKI per 100.000 KelahiranHidup negara
ASEAN. Tahun 2020
AKB per 1000 Kelahiran Hidup negara
ASEAN Tahun 2020
250
189
185
160
142
121
43
37
31
29
Myanmar
Laos
Timur Leste
Vietnam
Brunei Darussalam
22.3
21.7
16.8
13.2
12.6
10.0
6.1
4.9
4.6
Myanmar
Laos
Indonesia
Kamboja
Filipina
Vietnam
Brunei Darussalam
Thailand
Malaysia
4. Perdarahan dan eklamsi merupakan penyumbang terbanyak
kematian ibu
4
Sumber : MPDN, 13 Maret 2023
641
508
394
196
192
171
132
126
119
117
113
103
103
93
90
87
86
72
71
64
62
61
55
55
48
40
39
36
31
27
24
23
15
11
90
47
68
25
4
20
28
19
17
14
10
19
11
11
11
20
11
5
2
31
4
12
6
6
9
5
3
5
5
5
9
3
7
2022 2023
Jumlah kematian
Tahun 2022 : 4.005
Tahun 2023 : 542
17%
19%
4%
1%
5%
36%
6%
1%
1%
1% 1% 4% 3% 1% Perdarahan
Eklamsi
Infeksi
Covid19
Belum Tahu
Lainnya
Jantung
17%
16%
3%
0%
37%
6%
7%
1%
1%
1%1% 5% 3% 2%
Perdarahan
Eklamsi
Infeksi
Covid19
Belum Tahu
Lainnya
Jantung
Gangguan
darah
TB
Tahun 2023
Tahun 2022
5. Tempat kematian ibu paling
banyak terjadi di RS
5
Sumber : MPDN, 13 Maret 2023
1
0
9
35
456
2
14
137
291
3198
Dukun
BPM
Puskesma
s
Rumah
Bumil
RS
2022 2023
Proporsi kematian ibu di RS
Tahun 2022 : 79%
Tahun 2023 : 84 %
Tahun 2022 Tahun 2023
Masa kematian ibu
Saat hamil 27% 25%
Saat
persalinan
15% 15%
Saat nifas 58% 60%
Umur kematian ibu
16 – 19 tahun 3% 3%
20 – 33 tahun 60% 62%
> 34 tahun 37% 35%
Kematian ibu paling banyak terjadi saat nifas
di umur 20-33
7. Tempat kematian bayi paling
banyak terjadi di RS
7
Sumber : MPDN, 13 Maret 2023
Proporsi kematian bayi di RS
Tahun 2022 : 87%
Tahun 2023 : 92%
Tahun 2022 Tahun 2023
Kematian bayi berdasarkan berat lahir
Belum tahu 9% 6%
< 1.000 g 18% 19%
1.000 – 1.250 g 10% 11%
1.250 – 1.500 g 12% 13%
1.500 – 1.800 g 11% 11%
> 2.500 40% 40%
Kematian bayi lebih banyak dengan berat
lahir <2500 gr
3
32
7
16
60
3186
18
330
83
142
1772
18171
Poskesd…
Puskes…
BPM
lainnya
Belum…
RS
2022 2023
10. PROGRAM PRIORITAS UNTUK MENURUNKAN STUNTING & AKI AKB
10
Sasaran Program STUNTING Sasaran Program AKI AKB
Remaja
Putri
1
Screening anemia
Catin,
PUS
1
Skrining layak hamil
2
Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
2 Tatalaksana WUS Tidak Layak Hamil
Ibu
Hamil
3 Pemeriksaan kehamilan
Ibu
Hamil
3 Skrining kehamilan
4 Konsumsi tablet tambah darah (TTD) 4 Tindakan Prarujukan ibu hamil komplikasi medis
5 Pemberian makanan tambahan bagi Ibu KEK Bayi 5 Skrining bayi baru lahir
Balita
6 Pemantauan tumbuh kembang Ibu, Bayi 6 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)
7 ASI eksklusif 7 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensi (PONEK)
8
Pemberian makanan tambahan protein hewani bagi
baduta
8 Program Bantu Rujuk
9 Tatalaksana balita dengan masalah gizi 9 Gerakan masyarakat ibu, bayi sehat
10 Peningkatan cakupan dan perluasan jenis imunisasi 10
Audit Maternal Perinatal Surveilans Response
Semua 11 Edukasi remaja putri, ibu hamil, dan keluarga balita 11
11. KMK Standar Akreditasi RS
11
Terdiri dari 16 BAB yang mewakili proses bisnis RS, patient safety, dan program nasional
MANAJEMEN RS
PELAYANAN BERORIENTASI
PASIEN
SASARAN KESELAMATAN
PASIEN
PROGRAM NASIONAL
1. Tata Kelola RS (TKRS)
2. Manajemen Fasilitas &
Keselamatan (MFK)
3. Kualifikasi Pendidikan &
Staf (KPS)
4. Pendidikan dalam
Pelayanan Kesehatan
(PPK)
5. Peningkatan Mutu &
Keselamatan Pasien
(PMKP)
6. Pencegahan &
Pengendalian Infeksi
(PPI)
7. Manajemen Rekam
Medik dan Informasi
Kesehatan (MRMIK)
8. Akses dan
Keberlangsungan
Pelayanan (AKP)
9. Pelayanan dan Asuhan
Pasien (PAP)
10. Pelayanan Anestesi dan
Bedah (PAB)
11. Hak Pasien dan Keluarga
(HPK)
12. Pelayanan Kefarmasian dan
Penggunaan Obat (PKPO)
13. Pengkajian Pasien (PP)
14. Komunikasi dan Edukasi
(KE)
15. Sasaran Keselamatan
Pasien (SKP)
a. Identifikasi Pasien
b. Komunikasi Efektif
c. Keamanan Obat yang
Diwaspadai
d. Keamanan pada
Tindakan Bedah
e. Mengurangi Resiko
Infeksi pada
Perawatan
f. Mengurangi Resiko
Cedera Akibat Pasien
Jatuh
16. Program Nasional
a. Pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak (
Penurunan AKI dan
AKB)
b. Pelayanan TB Paru
c. Pelayanan HIV/AIDS
d. Program Gizi (
Penurunan Stunting
dan Wasting)
e. Program KB Rumah
Sakit
12. Hasil Akreditasi Kriteria
Paripurna Seluruh Bab mendapat nilai minimal 80%
Bab Prognas harus mencapai 100%
Utama • RS Pendidikan dan Wahana Pendidikan :
12-15 Bab mendapat nilai minimal 80% dan Bab SKP
mendapat nilai minimal 80%
• Rumah Sakit Non Pendidikan dan Non Wahana
Pendidikan: 12-14 Bab mendapat nilai minimal 80% dan
Bab SKP mendapat nilai minimal 80%
• Bab Prognas harus mencapai 100%
Madya 8-11 Bab mendapat nilai minimal 80% dengan nilai SKP minimal
70%
Bab Prognas harus mencapai 100%
Tidak terakreditasi a. Kurang dari 8 Bab yang mendapat nilai minimal 80%; atau
b. Bab SKP mendapat nilai kurang dari 70%
Kriteria Hasil Akreditasi
13. Penilaian Prognas Pelayanan
Kesehatan ibu dan Anak
Penilaian Prognas Penurunan
Prevalensi Stunting dan
Wasting
13
1) Rumah sakit menetapkan regulasi tentang
pelaksanaan PONEK 24 jam.
2) Terdapat Tim PONEK yang ditetapkan oleh
rumah sakit dengan rincian tugas dan
tanggungjawabnya.
3) Terdapat program kerja yang menjadi acuan
dalam pelaksanaan program PONEK Rumah
Sakit sesuai maksud dan tujuan.
4) Terdapat bukti pelaksanaan program PONEK
Rumah Sakit.
5) Program PONEK Rumah Sakit dipantau dan
dievaluasi secara rutin
1) Peningkatan pemahaman dan kesadaran
seluruh staf, pasien dan keluarga tentang
masalah stunting dan wasting;
2) Intervensi spesifik di rumah sakit;
3) Penerapan Rumah Sakit Sayang Ibu Bayi;
4) Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus
stunting dan wasting;
5) Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan
manajemen serta merupakan jejaring rujukan
6) Program pemantauan dan evaluasi.
14. SURAT EDARAN NO. HK.02.02/I/147/2023
TENTANG PELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI
RUMAH SAKIT DALAM RANGKA MENDUKUNG
PROGRAM NASIONAL
15. Surveilans KIA di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ibu Hamil ANC E-Kohort
Ibu Bersalin,
Ibu Nifas
Persalinan,
PNC
E-Kohort
Bayi baru lahir PNC
E-Kohort, SHK lab
RS : RS online
Balita
Pemantauan tumbuh
kembang
Sigizi Terpadu
Ibu, bayi,
balita
Meninggal MPDN
16. Aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi dan KIA di Rumah Sakit
RS Online
MPDN (Maternal Perinatal Death Notification)
Aplikasi berbasis web service untuk melakukan notifikasi,
pencatatan pengkajian dan respon terhadap kematian ibu,
perinatal, bayi dan balita
Sigizi Terpadu (PELITA
Kesmas*)
SImatneo
Surveilans Kelainan Bawaan (Ina Registry)
Aplikasi berbasis web service untuk melakukan
pencatatan dan pelaporan pelayanan gizi, notifikasi dan
tatalaksana gizi buruk, pemberian PMT dll
Aplikasi berbasis web service untuk melakukan
pencatatan dan pelaporan pelayanan kesehatan di RS
(termasuk pelayanan skrining hipotiroid kongenital (SHK)
Aplikasi berbasis web service untuk melakukan supervisi
fasilitatif , monitoring evaluasi terhadap pelayanan
kesehatan ibu dan anak di fasilitas kesehatan
Aplikasi berbasis web service untuk melakukan surveilans
(pencatatan) kasus bayi dengan kelainan bawaan yang
lahir/dirujuk ke fasilitas kesehatan
EKohort
Aplikasi berbasis web service untuk melakukan
pencatatan dan pelaporan pelayanan ibu hamil, bersalin,
nifas, pelayanan neonatal (SHK), bayi dan balita
Persyaratan
Praakreditasi
18. Maternal and Perinatal Death
Notification
MPDN merupakan aplikasi untuk pencatatan dan
pelaporan kematian :
• kematian ibu,
• kematian perinatal,
• kematian bayi dan
• kematian balita
Terkait pencatatan dan pelaporan Kematian :
SE Sesjen Kementerian Kesehatan No.HK.02.02/D.III/548/2020
mengamanahkan Kepala/Direktur dari Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan ibu dan bayi :
• Melakukan audit medik kematian dan
• Melaporkan semua kematian ibu, lahir mati, bayi melalui aplikasi
MPDN (www.mpdn.kemkes.go.id)
19. SURAT EDARAN NO. HK.02.02/D.III/548/2020
TENTANG PENINGKATAN PERAN RUMAH SAKIT
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN AKI DAN AKB
20. 1. Maternal Perinatal Death Notification (MPDN) merupakan aplikasi
untuk melakukan notifikasi adanya kejadian kematian ibu, lahir
mati dan bayi baru lahir secara melalui smartphone atau web
secara real time by name by address dan tempat kematian.
2. MPDN dapat dilaporkan dari semua RS. Kematian yang terjadi di
rumah, Puskesmas atau FKTP lainnya, dilaporkan oleh Puskesmas.
3. MPDN dilengkapi dengan fitur pelaporan dan rekomendasi hasil
audit kematian maternal dan perinatal
Maternal Perinatal Death Notification (MPDN)
22. Pencatatan dan Pelaporan SHK
di RS Online
Terkait pencatatan dan pelaporan SHK :
SE Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan
No.HK.02.02/I/0055/2023 mengamanahkan :
Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan SHK serta tindak lanjutnya
melalui aplikasi RS online
23. RS dapat melakukan login melalui halaman login RS Online menggunakan username dan password
yang sudah dimiliki masing-masing RS yang telah teregistrasi di Kementerian Kesehatan
Pencatatan dan Pelaporan SHK melalui RS online
25. Sigizi Terpadu
Sigizi terpadu merupakan aplikasi pencatatan pelayanan gizi.
Terdapat beberapa modul pada aplikasi Sigizi Terpadu :
• EPPGBM : pelayanan gizi balita, ibu hamil, rematri (pengukuran
status gizi)
• Laporan Rutin : data capaian indikator dan kinerja secara agregat
• Distribusi PMT : data distribusi PMT
• Manajemen Data
• Pelita Kesmas : Pencatatan pelaporan Tatalaksana
Kasus Gizi Buruk
• Pemantauan PMT : data pemantauan proses pemberian PMT
• Monev : data monev pelayanan gizi
Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan RS : MODUL PELITA
KESMAS
27. Persyaratan PraAkreditasi RS
Pencatatan Pelaporan MPDN
Indikator
• semua kematian maternal dan
perinatal dilakukan notifikasi
• RS melakukan audit kematian ibu
dan bayi Balita minimal 4x dalam
1 tahun
• semua bayi yang dilahirkan di RS
dilakukan pencatatan SHK
1
.
2
.
Pencatatan Pelaporan SHK di
RS online
Catpor
No Validasi
• jumlah kematian maternal dan perinatal
tercatat di RS = jumlah kematian maternal
dan perinatal di MPDN
• Hasil audit kematian ibu dan bayi Balita
tercatat di MPDN
• jumlah neonatal yang dilahirkan di RS
= jumlah neonatal yang dilakukan
SHK yang terlaporkan di RS Online
Pencatatan Pelaporan di
Modul Pelita Kesmas Sigizi
Terpadu
3
.
• semua kasus balita gizi buruk yang
ditemukan dicatat dan dilaporkan
di modul Pelita KEsmas Sigizi
Terpadu
• semua kasus balita gizi buruk tercatat
di RS = jumlah yang terlaporkan di
modul Pelita Kesmas Sigizi Terpadu