Mengurus jenazah merupakan kewajiban kolektif bagi umat Islam yang meliputi memandikan, mengafani, menshalatkan, dan menguburkan jenazah sesuai aturan agama. Tindakan ini bertujuan untuk menghormati sesama manusia dan mengingatkan diri akan kematian serta kebutuhan untuk hidup beriman dan bertakwa.
3. Pengertian mengurus jenazah
• Pengertian:
Amal shalih yang dilakukan seorang muslim muslimah untuk
menolong saudara muslim-muslimahnya yang tiada berdaya
disebabkan telah terpisahnya ruh dari jasadnya karena kepastian
Allah SWT
• Hukum :
Fardlu Kifayah, yaitu kewajiban bagi seluruh muslim, namun apabila
sudah ada beberapa orang yang melaksanakannya, maka gugurlah
kewajiban itu bagi umat muslim lainnya. Sifatnya : kolektif.
Dalam keadaan normal, semua jenazah muslim fardlu untuk diurus
menurut ketentuan agama, kecuali jenazah seorang
muslim/muslimah yang SYAHID yakni yang wafat di medan perang
membela agama Allah.
• Langkah-langkah Pengurusan jenazah :
1. Memandikan
2. Mengafani
3. Menshalatkan
4. Menguburkan
4. • Hal penting berkaitan dengan pengurusan
jenazah :
– Menjenguk yang sakit semasa hidupnya
– Takziyah
– Ziarah Kubur
• Biaya pengurusan jenazah :
– Harta jenazah apabila ia meninggalkan harta
– Harta keluarga dekatnya yang menjadi walinya,
apabila jenazah tidak meninggalkan harta
– Jika tidak ada, maka biaya dari BAITUL MAL
atau orang Islam yang mampu
5. Memandikan jenazah
• Syarat memandikan :
– Jenazah seorang muslim muslimah
– Anggota badannya masih ada walaupun sebagian yang
tertinggal
– Jenazah bukan mati syahid
– Yang memandikan adalah yang sejenis atau muhrimnya,
keluarga terdekat, mampu dan amanah atau dapat
dipercaya
– Dengan air yang suci dan mensucikan, air dingin kecuali
dalam keadaan darurat dan terakhir dengan air
bercampur kapur barus atau harum-haruman
• Rukun memandikan :
– Jenazah
– Yang memandikan
– Peralatan mandi wajib, balai dan batang pisang atau
penggantinya, kain basahan, ruang tertutup
6. • Cara memandikan :
1. Jenazah ditempatkan di tempat terlindung dari panas, hujan dan
pandangan orang banyak
2. Memulainya dengan bacaan bismillahirahmanirrahim
3. Jenazah diletakkan di tempat yang lebih tinggi dan dapat membuat
tiris
4. Jenazah diberi pakaian mandi
5. Jenazah dibersihkan dari kotoran dan najis
6. Jenazah diangkat dan agak didudukkan, kemudian perut diurut
agar kotoran keluar
7. Kotoran dibersihkan termasuk yang ada di kuku, mulut, telinga dan
gigi
8. Menyiram air ke seluruh tubuh di mulai dari anggota wudlu sebelah
kanan ke kiri
9. Tubuh jenazah dibersihkan dengan sabun dan sampo atau
penggantinya dan dibilas dengan air
10. Jenazah di wudlukan dan terakhir disiram dengan air yang
dicampur wewangian
11. Dikeringkan dengan handuk dan kain mandi diganti dengan kain
yang kering
7. Mengafani jenazah
• Syarat mengafani :
– Jenazah telah dimandikan
– Kain kafannya bersih, berwarna putih dan sederhana, dengan
ketentuan:
– Jenazah laki-laki: 1-3 lembar: 2 lapis penutup seluruh tubuh, 1 lembar
kain basahan
– Jenazah wanita: 1-5 lembar: 1 lmbr kain basahan, 1 lmbr baju, 1 lmbr
tutup kepala, 1 lmbr cadar dan 1 lmbr penutup seluruh tubuh
– Orang yang mengafani yaitu sebagaimana ketentuan dalam
memandikan
• Rukun mengafani :
– Jenazah
– Yang mengafani
– Peralatan mengafani: kain kafan, kapas, wewangian kecuali yang
sedang ihram
8. • Cara mengafani :
1. Hamparkan selembar tikar di atas lantai, lalu
bentangkan 4 utas tali di atasnya, kira-kira di kepala,
tangan, lutut dan mata kaki jenazah
2. Hamparkan kain kafan di atasnya selembar demi
selembar dan setiap lembarnya diberi wewangian
3. Jenazah diletakkan di atas kain kafan tersebut
kemudian diolesi kapur barus halus
4. Kedua tangan jenazah diletakkan di atas dadanya,
tangan kanan di atas tangan kirinya atau dapat juga
tangan diluruskan
5. Tempelkan kapas pada pusar, kelamin, dubur, telinga
dan muka
6. Rapikan kain basahan, baju, cadar, dan tutup kepala
ke bagian tubuh jenazah
7. Lipatkan kain pembalut tubuh kemudian ikat kuat
dengan tali simpul pada bagian atas kepala, lengan,
lutut dan mata kakinya
9. Menshalatkan jenazah
• Syarat menshalatkan jenazah :
– Jenazah telah dimandikan dan dikafani
– Bukan mati syahid
– Yang menshalatkan : Islam, suci dari hadas dan najis,
menutup aurat dan menghadap kiblat
– Letak jenazah di sebelah kiblat yang menshalatkan, dengan
kepala di sebelah kanan, kecuali shalat ghaib
– Imam shalat jenazah berada di depan kepala jenazah laki-laki
atau di depan perut jenazah wanita
• Rukun shalat jenazah :
– Niat
– Berdiri bagi yang mampu
– Takbir 4 kali
– Membaca surat Al Fatihah
– Membaca shalawat Nabi
– Mendo’’akan jenazah
– Memberi salam
10. • Praktik shalat jenazah :
1. Semua jamaah berdiri dengan niat shalat jenazah
dengan 4 takbir, seperti : Ushalli ala hadzal mayyiti arba-
a takbi-ra-tin fardla kifa-yati ma-muman lillaahi ta-ala
2. Takbiratul ihram 1 : Allahu Akbar, dilanjutkan membaca
surat al Fatihah
3. Takbiratul ihram 2 : Allahu Akbar, kemudian membaca
shalawat Nabi : Allahumma shalli –alaa Muhammad s.d
innaka hamiidum majid
4. Takbiratul ihram 3 : Allahu Akbar, lalu mendo-akan
jenazah : Allahumaghfir lahu, war hamhu, wa –afihi wa’-
fu –anhu
5. Takbiratul ihram 4 : Allahu Akbar, lalu membaca doa
untuk yang ditinggalkan jenazah : Allahumma laa
tahrimnaa ajrahu walaa taftinna ba-dahu waghfirlana
walahu
6. Salam : Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
12. Syarat menguburkan :
• Jenazah telah dimandikan, dikafani dan
dishalatkan, kecuali yang mati syahid
• Liang kubur dan liang lahat telah disiapkan
• Jenazah telah diupacarakan dan
dipamitkan kepada petakziyah, di
antaranya : dimintakan maaf dan
diselesaikan hutang piutangnya oleh
keluarga yang ditinggalkan
13. Hukum menyegerakan penguburan jenazah :
Sunah, karena jika ia seorang yang saleh, ia
akan cepat mendapat ganjaran kebaikan
dan jika ia tidak saleh, ia akan cepat
meninggalkan kejelekan dari pundak-
pundak kamu semua
14. Cara menguburkan :
1. Jenazah dengan usungannya diletakkan di pinggir
lubang sebelah kiblat, sejajar dengan lubang kubur.
2. Tiga laki-laki muslim turun ke lubang kubur dan 3
laki-laki menyerahkan jenazah ke dalam liang kubur
3. Jenazah diletakkan di liang lahat dengan hati-hati
dalam posisi miring ke kanan menghadap kiblat
dengan iringan doa : Bismillahi wa ala millati
rasulillah
4. Empat utas tali yang mengikatnya dan kain kafan
bagian muka disingkapkan sehingga muka jenazah
dapat mencium tanah
5. Lubang lahat ditutup dengan papan atau sejenisnya
lalu ditimbun tanah serta ditinggikan sekitar satu
jengkal
15. • Perbuatan-perbuatan sunah pada waktu
penguburan :
– Jika jenazah perempuan, dinaungi kain ketika
dimasukkan liang lahat
– Meninggikan kubur sekedarnya agar diketahui
itu makam
– Menandai kubur dengan kayu atau batu
– Menaruh kerikil di atas kubur dan pelepah yang
basah
– Menyiram kubur dengan air
– Mendoakan mayat agar mendapat ampunan
dan mendapat rahmat Allah SWT
16. Menjenguk Orang Sakit
Hukumnya :
• Fardlu kifayah, menurut sebagian ahli fiqih.
• Merupakan perbuatan terpuji
Hikmahnya :
• Bagi yang berkunjung, akan mendapat pahala,
mendapat kepuasan batin karena sudah berbuat
baik, disenangi orang yang sakit dan keluarganya
dan melahirkan rasa syukur atas kesehatan dirinya
• Bagi yang sakit, merasa gembira, menjadi
berkurang derita sakitnya dan bahkan dapat cepat
sembuh, karena merasa disport dan diperhatikan
• Menjalin tali silaturahmi dan ukhuwah islamiah
• Membiasakan berjiwa tolong menolong)
17. Takziyah
• Pengertian :
– yaitu Mengunjungi keluarga yang meninggal
dunia dengan maksud agar keluarga yang
mendapat musibah dapat terhibur, diberikan
keteguhan iman, Islam, dan sabar menghadapi
musibah serta mendoakan agar almarhum atau
almarhumah diampuni dosa-dosanya
• Hukum takziyah :
– Sunah : apabila dikerjakan berpahala dan bila
ditinggalkan tidak berdosa.
– Takziyah merupakan salah satu hak seorang
muslim terhadap muslim yang lain
18. • Tata cara takziyah :
– Takziyah diniati dengan ikhlas karena Allah
– Berpakaian sopan dan menutup aurat
– Memberikan bantuan berupa moral dan material
untuk mengurangi beban kesulitan dan kesedihan
keluarga yang ditinggalkannya
– Menghibur mereka agar tidak berlarut-larut dalam
duka dan mengajak bersabar karena semua
manusia pasti akan mengalaminya
– Ikut shalat jenazah dan mendoakannya
– Ikut mengantarkan jenazah hingga dikuburkan
– Tidak berbicara keras, senda gurau, tertawa-tawa
atau sikap lain yang tidak terpuji
– Mengingatkan keluarga agar menyelesaikan hutang
piutang jenazah sebelum dikuburkan
19. Ziarah kubur
Pengertian ziarah kubur :
Mengunjungi makam atau kuburan agar mengingat
mati, mengingat akhirat sehingga mau mencari
keseimbangan kebutuhan hidup dunia dan akhirat
Hukum ziarah kubur :
• Sunat, bagi peziarah dengan maksud tersebut di
atas
• Haram, bagi peziarah dengan tujuan maksiat dan
syirik
• Makruh, bagi wanita yang lemah perasaan dan
mudah bersedih hati, dikhawatirkan akan lupa
kekuasaan Allah SWT
20. Cara ziarah kubur :
• Memberi salam kepada ahli kubur
• Mendoakan dan memohonkan ampun ahli
kubur
• Membersihkan rumput dan kotoran di
sekitar tempat yang kita ziarahi
21. Hikmah mengurus jenazah
1. Menyadarkan diri untuk selalu mawas diri
dalam hidup
2. Membangun rasa empati
3. Menjalin silaturahmi
4. Memperkokoh ukhuwah islamiyah
5. Meningkatkan iman dan takwa
6. Membiasakan diri gemar tolong menolong
7. Menghormati dan menghargai harkat dan
martabat sesama manusia