1. Nama : Hafnita
Nim : 1310102010065
Jur/kls : Ilmu Komunikasi/02
TEORI KESEIMBANGAN (Balance Theory)
Dalam pembentukan kelompok dikehidupan sehari-hari, baik kelompok formal,
kelompok informal, kelompok komando, kelompok tugas, kelompok kepentingan maupun
kelompok persahabatan membutuhkan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta
yang lain pada sekumpulan fakta-fakta untuk menjalin hubungan yang baik. Maka
dibutuhkan beberapa teori untuk menganalisis fenomena alamiah pada kelompok ataupun
hubungan interpersonalnya.
Salah satu teori pembentukan kelompok adalah teori keseimbangan. Teori ini
dirumuskan oleh Fritz Heider (1946) dalam bukunya “the psychology of interpersonal
relations”. Teori keseimbangan (balance theory) dari Heider membahas mengenai hubungan-hubungan
antarpribadi (interpersonal) antara individu-individu sebagai bagian dari struktur
sosial dengan memusatkan perhatiannya pada “daya tarik” seseorang, yaitu semua keadaan
kognitif yang berhubungan dengan perasaan suka dan tidak suka terhadap individu-individu
dan objek-objek lain. Keadaan-keadaan antarpribadi tertentu akan mempengaruhi pola-pola
hubungan dalam suatu kelompok.
Tiga simbol yang sangat penting dalam sistem Heider, yaitu symbol “P” yang
menunjukan orang (persons), “O” yang berarti orang lain atau kelompok lain dan “X” yang
berarti objek fisik (benda), gagasan, atau peristiwa. Fokus Heider ialah bagaimana hubungan
diantara ketiga Entitas ini di organisasikan dalam benak seseorang (P). Heider memebedakan
dua jenis hubungan di antara Ketiga Entitas ini, hubungan kesukaan (L) dan hubungan Unit
(U). Dalam paradigma Heider, "Keadaan Seimbang Hadir Apabila Hubungan Ketiganya
Positif Dalam Segala Hal Atau Apabila dua Negatif dan satu Positif". Semua Kombinasi lain
adalah tidak seimbang. Heider (1958) Dia mengatakan bahwa "Konsep Keadaan Seimbang
Menunjukan Sebuah Situasi Yang di dalamnya Unit-unit Yang Ada Dan Sentimen-sentimen
Yang Di Alami "Hidup" berdampingan tanpa tekanan".
Tujuan teori keseimbangan sendiri adalah untuk melihat kelompok yang mempunyai
hubungan dengan keadaan antarpribadi yang berkaitan dengan dimensi struktural dari perasaan
suka. Teori ini juga bermanfaat agar terjalin komunikasi yang terbuka di dalam kelompok.
Contoh kasus, sekelompok siswa yang sedang membuat tugas kelompok mereka, terdiri
dari 4 orang/kelompok. Masing-masing memiliki sifat yang berbeda dan ada keadaan individu yg
kurang disukai oleh individu lainnya, namun untuk menghasilkan tugas yang baik maka mereka
harus bekerja sama satu sama lain. Sehingga timbul situasi yang seimbang diantara individu
dengan saling bekerja sama.
Referensi : “TEORI KOMUNIKASI; perspek tif, ragam, dan aplik asi” (H. Syaiful Rohim M,Si).