1. Dokumen tersebut membahas berbagai teori komunikasi, mulai dari teori psikologi, sosiologi, hingga teori dakwah. Terdapat berbagai pengembangan teori sejak abad ke-4 hingga abad ke-20.
2. Beberapa teori utama yang disebutkan antara lain teori tabula rasa, behaviorisme, psikoanalisis, humanistik, kognitif, hingga teori pengolahan informasi oleh manusia.
3. Dokumen ini secar
2. Teori Dakwah dan Komuniaksi 2
MAPPING THEORI KOMUNIKASI
Ilmu komunikasi berasal dari pengembangan
dari ilmu psikologi dan sosiologi. Sedankan ilmu
dakwah adalah bersumber dari Al-Quran dan
Sunnah yang menjadi pokok ajaran pencerahan bagi
umat manusia untuk menata hidupnya lebih tertetib
dan menyenangkan secara individual dan secara
holistic dalam mengolah alam semesta untuk
kebutuhan manusia baik di dunia dan di akhirat
1. Teori Aristoteles bahwa manusia itu seperti
tabula rasa: ia lahir dalam kondisi kosong dan
lingkungannyalah yang membentuk karakter
danwatak prilaku komunikasikanya. Dengan
ekperimen ini maka teorinya disebut teori
tabula rasa.
2. Teori ini juga dikembangkan olek Jonh Lucke
tokoh empiris Inggris (1632-1704) bahwa
manusia tidak memiliki warna mental
pengalamanlah yang membentuk warna dan
watak mental. Ia berpandangan bahwa bukan
ide yang menghasilkan pengetahuan tetapi
pengalamanlah yang memproduksi pikiran,
perasaan, dan semua peristiwa masa lalu.
3. Pada abad ke 4 Hobbes Betham dengan teori
Hedonism berpandangan bahwa yang
3. Teori Dakwah dan Komuniaksi 3
menyebabkan manusia melakukan
komunikasi karena keinginan memenuhi
kebutuhan hidupnya. Mencari kesengan dan
menghindari penderitaan.
4. Teori ini berbeda dengan teori sufi yang lebih
mementinkan spiritual dan menghindari
kesenagan materi tetapi penekanan pada
kesenagan rohani.
5. Pada abad Ke-17 Teori komunikasi yang
digagasa oleh Berkley, David Hume, John
Lucke, Newton. Para ilmuan komunikasi ini
juga mengembangkan dari teori sebelumnya
bahwa prilaku komunikasi itu bahwa manusia
bukan hanya memiliki sifat seperti tabula rasa,
atau pengaruh empiris tetapi manusia
memiliki kecerasan sendiri memilih watak
berpikir.
6. Teori yang berkembangan pada abad Ke-18
yakni teori yang menelaah kecendrungan
manusia yang menggerakkan keinginannya
seperti yang dikembangkan oleh Sigmund
Preud. Teori ini mengungkapkan bahwa
manusia digerakkan oleh potensi internal dan
eksternal. Potensi internal digerakkan oleh Id,
Ego, dan Superego. Teori ini cukup
memberikan peran dan sangat popular
4. Teori Dakwah dan Komuniaksi 4
dengan nama teori psikoanalisis. Teori ini
menelaah struktur jiwa manusia dalam
melakukan komunikasi.
7. Pada abad Ke-19 Teori behavioral komunikasi
oleh J.B Watson respon manusia dimotivasi
oleh kebutuhan untuk mengurangi
penderitaan. Teori ini juga berasumsi bahwa
pengalamanlah yang paling berpengaruh
dalam membentuk karakter manusia. Tokoh-
tokoh teori ini adalah J.B Watson, Jonh
Hopkians, Albert B, Rainer. Dari teori ini
terus mengalami perdebatan akademik karena
tidak semua prilaku komunikasi manusia
dapat menjelaskan dan mengungkap kata-kata
yang keluara dari ekspresi manusia.
8. Karena ilmu komunikasi berkembangan terus
sehingga keluarlah teori baru yakni teori
peniruan. Yakni teori yang dikembangkan
oleh Bandura menelaah manusia yang selalu
meniru apa yang dapat ditangkap oleh panca
indra. Misalnya anak balita dari umur 0-1
tahun mulai dari kata mama, papa, dan sampai
mampu berkomunikasi dengan baik. Teori
Behaviorisme Bandura sulit menjelaskan
isyarat motivasi manusia dalam melakukan
komunikasi.
5. Teori Dakwah dan Komuniaksi 5
9. Pada Tahun 1960-1970 Karena ilmu yang
dikembangkan oleh Bandura tersebut
dianggap kurang relevan lagi maka Wilhelm
Wundt mengembangkan ilmu behaviorisme
menjadi psikologi kognitif komunikasi. Teori
ini mengungkap bahwa manusia itu seperti
homo spiens (makluk yang selalu berpikir).
10. Teori homo spiens (makluk yang selalu
berpikir) Frege pada tahun 1977 dengan judul
philosophical logic communication. Menelaah
teori komunikasi empirisme dan rasionalisme
yang bersumber dari kajian Plato ke Rede
Descartes, kemudian ke Imanuel Kant yang
berpandangan bahwa panca indra sudah
kurang maksimal mengungkap kebenaran
hakiki karena sering kali keliru gagal
menyajikan informasi yang akurat. Misalnya
jika pena dicelupkan di dalam air maka pena
itu menurut panca indra bengkok. Realitas ini
menurut Descartes yang dikembangkan oleh
Imanuel Kant dan menyimpulkan bahwa
puncak kebenaran bersumber dari jiwa (mind),
jadi alat utama pengetahuan bukan indra
tetapi instrument jiwa. Jiwa adalah instrument
inti dalam menelaah, memaknai, menjelaskan,
menafsirkan, dan meyimbolkan setiap makna.
6. Teori Dakwah dan Komuniaksi 6
11. Pada abad ke-20 para ilmuan pun termasuk
kaum rasionalisme melahirkan teori yang di
sebut dengan teori Psikologi komunikasi
Gestal yangb berpandangan bahwa ekspresi
manusia secara spontan dipengaruhi oleh
berbagai aspek. Tokoh-tokohnya antara lain
dari Jerman: Meinong, Ehrenfels, Kohler,
Wertheimer, dan Koffka. Dalam
perkembangan teori ini hanya menaruh
perhatian pada objek komunikasi tetapi
selanjutnya berkembang terus.
12. Perkembangan selanjutnya teori Gestalt oleh
Kurt Lewin, Solomon Asch, Fritz Heider.
mengembangkan prinsip-prinsip ilmu
komunikasi untuk menjelaskan prilaku social.
Konsep yang dikembangkan bahwa prilaku
social sangat ditentukan oleh berbagai gaya
secara spontan dari berbagai lingkungannya.
Lewin mengembangkan teori ini menjadi
dinamika kelompok. Semua teori ini terus
bergerak berkembang.
13. Pengembangannya oleh Gadamer bahwa
manusia dalam menilai seseorang kerap kali
dipicu oleh prakonsepsi. Manusia dalam
menginterpretasi objek menggunakan prinsip-
prinsip umum teori ini dikembangkan oleh
7. Teori Dakwah dan Komuniaksi 7
Tvresky tahun 1974-1988. Meskipun teori
kognitif selalu dikritik karena konsep yang
dibangun sukar diuji tetapi ia terus
berkembang. Seperti konsep bahwa manusia
adalah makhluk yang selalu berpikir dan
selalu memikirkan dirinya.
14. Dari temua tersebut maka muncul teori
komunikasi psikologi humanistic. Konsep dari
teori ini termasuk generasi III dalam ilmu
psikologi komunikasi. Ilmu ini menelaah
tentang makna, cinta, kreatifitas, nilai, dan
pertumbuhan pribadi manusia dalam
melakukan komunikasi. Kajian ilmu psikologi
komunikasi humanistic ini lebih
mengembangkan Preudian (Sebenarnya anti
Sigmund Freud) tokohnya seperti Adler, jung,
Rank, Slekel, dan ferenci. Tokoh ini lebih
dipengaruhi oleh Preud dan fenomenologi
Eksistensialisme yang memandang bahwa
manusia dalam melakukan komunikasi
dipengaruhi oleh dunianya sendiri. Tokoh
besar dalam kajian ini adalah Carl Rogers
yang terkenal dengan sebutan bapak psikologi
Humanistik komunikasi. Selain peran tokoh
sosiologi seperti Alfred Schutz yang
berpandangan bahwa untuk mengetahui
8. Teori Dakwah dan Komuniaksi 8
proses jalannya interaksi social perlu adanya
kesadaran yang mendalam antara
intersubjektifitas dan antarsubjektifitas.
Konsep ini dikembangkan oleh Martin Buber
hubungan pribadi dengan pribadi bukan
pribadi dengan benda. Dan dalam tataran
seperti ini setiap manusia sama dan saling
membutuhkan.
15. Konsep ini di sebut Maslow sebagai growth
needs eksistensialisme menekankan
pentingnya setiap individu (sesama manusia
saling berinterkasi dalam mengatasi
hidupnya) melalui kebutuhan dasarnya
seperti makan, minum, seks, keamanan, dan
kesehatan. Hemat penulis adalah ditambah
yakni kebutuhan spiritual.
16. Psikologi Humanistik ini dikembangkan oleh
Carl Rogers yang menggaris bawahi psikologi
komunikasi humanistic dengan menelaah
kecendrungan komunikasi manusia dalam
mempertahankan diri, dan kesadaran manusia
untuk menuju kesempurnaan hidup. Dalam
kondisi normal ia rasional dan dalam kondisi
kesendirian ia menuju kehidupan menuju
aktualisasi diri. Dengan demikian maka
manusia selalu hidup berubah-ubah menuju
9. Teori Dakwah dan Komuniaksi 9
kesempurnaan hidup berdasarkan respon
lingkungan yang ada.
17. Respon prilaku komunikasi di atas
dikembangkan oleh McDounggall dalam
bukunya Introductional to social psycology
yang berpandangan bahwa faktor situasional
dan sosial yang mempengaruhi prilaku
komunikasi manusia. Ia menjelaskan bahwa
manusia dipengaruhi oleh puluhan instik
yang menentukan prilaku komunikasinya.
Misalnya ia memberikan contoh bahwa
kenapa manusia berkelahi karena ia memiliki
instik berkelahi, mengapa manusia
berkelompok karena ia memiliki instik
berorganisasi.
18. Tahun 1975-2000 Gagasan teori di atas
dikembangkan oleh Wilson bahwa ekspresi
komunikasi seseorang dipengaruhi oleh faktor
biologis dan psikologis. Manusia hampir sama
dengan hewan semua kbutuhannya akibat
dorongan biologis, dan sturktur warisan DNA
dari orang tuannya. Konsep ini disebut
sebagai aliran sosiobiologis. Ia juga
berpandangan bahwa manusia secara genetis
telah diprogram bahwa susunan biologis dan
hormonal mempengaruhi prilaku manusia.
10. Teori Dakwah dan Komuniaksi 10
Struktur genetis misalnya keceradasan,
sensasi, emosi, dan hromonal yang mengatur
susunan saraf otak yang mewndesain prilaku
komunikasinya.
19. Dari teori tersebut diekmbangakan teori
psikologi kognitif oleh Heider dan Festinger
tahun 1950 yang lebih menekankan pada
manusia sebagai pencari konsistensi kognitif
komunikasi (the person as Consistency
Seeker). Teori ini menelaah fenomena bahwa
manusia itu berusaha menjaga keajegan dalam
sistem kepercayaan dan prilaku. Dalam teori
ini dikenal dengan teori disonansi (ketidak
cocokan antar ilmu pengetahuan). Misalnya
pertemuan antara perokok dan yang tidak
merokok memiliki disonasi yang berbeda
tentang rokok. Pada tahun 1970 teori ini
dikritik oleh para ilmuan komunikasi bahwa
manusia itu the person imformation processor
(manusia itu pengolah informasi). Manusia
memiliki kemampuan mengolah setiap pesan
berdasarkan kemampuan daya nalarnya
masing-masing. Ia mampu mengkode pesan,
menyimpan pesan, mengolah pesan, dan
menyebarkan pesan. Dari perspektif ini
sehingga manusia cenderung heuristik
11. Teori Dakwah dan Komuniaksi 11
(kognitif). Teori ini menjelaskan bahwa
manusia cognitiv heuritik. Teori ini sering
dikritik karena sulit diuji. Tetapi perlu diakui
bahwa manusia itu adalah makhluk pemikir
dan selalu berpikir untuk mencapai
kesempurnaan hidupnya.
20. Perkembangan selanjutnya bahwa lahirlah
psikologi humanistik sebagai langkah maju
dalam psikologi komunikasi.
21. Teori selanjutnya adalah teori AUS (disuse
theory) menurut teori ini, memori hilang dan
memudar karena waktu. Oleh sebab itu ada
pepata kuno bahwa guru bertugas untuk
melatih mengingatkan murid dari
ketidaktahuannya. William James dan Benton
J. Underwood membuktikan dalam
penelitiannya bahwa makin sering mengingat
makin jelek kemampuan mengingat(Hunt
1982:94).
22. Teori Interferensi (interferenci theory) konsep
teori ini menggambarkan bahwa manusia itu
seperti buku gambar kosong ia putih dan
pengalamanlah itu sebagai lukisan pada buku
gambar tersebut. Lukisan pengalaman itu
memiliki hukum relatifitas. Jika manusia
menghafal pelajaran yang baru kerap kali
12. Teori Dakwah dan Komuniaksi 12
melupakan pelajaran yang lama, tetapi
kadang sebaliknya kerap kali menghafal
pelajaran yang lama tetapi lupa pada
pelajaran baru. Hal ini menunjukkan adanya
hukum relatifitas atau disebut dengan hukum
interferensial.
23. Teori pengolahan Informasi (Information
Procession Theory). Teori ini menggambarkan
bahwa manusia itu pertama kali menerima
informasi kemudian disimpan pada sensory
storage. Memori menangkap dengan
menggunakan dua pendekatan yakni
pendekatan visual (mata) atau disebut juga
dengan istilah memori ikonis dan pendekatan
telinga / auditif (audio). atau disebut juga
dengan istilah memori ikosis
24. Teori faktor yang memengaruhi khalayak:
teori ini dikenal dengan model jarum suntik
atau teori hipodermis. Teori ini berasumsi
bahwa media mampun mendesain situasi
untuk membentuk opinin khalayak. Tokonya
adalah (Dervin 1981:74). Pengembangan dari
teori ini dikenal dengan teori use and
gratification yang dikembangkan oleh DeFleur
dan Ball-Rukeach. Kerangka teori ini terdiri
dari perspektif perbedaan individual,
13. Teori Dakwah dan Komuniaksi 13
perspektif kategori sosial, dan perspektif
hubungan sosial. Teori ini juga
dikembangkan oleh Katz, Blumer, Gurevitech
dengan merumuskan kerangkanya sebagai
berikut. a). banyak khalayak dianggap fasif.
b). Media harus bersaing untuk menguasai
kebutuhan khalayak. c. Banyak tujuan media
yang disimpulkan dari pemilihan khalayak.
misalnya jejak pendapat. d). Keputusan berita
di media sangat ditentukan oleh kebutuhan
khalayak.
25. J. McGuire menyebutkan bahwa fungsi media
sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan
fantasi, hiburan, dan kebutuhan informasi.
Menurut Wilbur Schram fungsi media terdiri
dari Surveilance (pengawasan lingkungan),
correlation (hubungan sosial), hubungan dan
transmisi kultural. Hal ini juga pernah
dikembangkan oleh Harold Lasswell dan
Charies Wright.
26. Teori atribusi yakni teori yang berpandangan
bahwa manusia itu adalah makhluk yang
memahami sebab-sebab yang terjadi dalam
berbagai peristiwa yang pertama kali
dikembangkan pada tahun 1960-70an.
14. Teori Dakwah dan Komuniaksi 14
27. Teori kategorisasi memandang manusia yang
selalu mengelompokkan dirinya,
pengalamannya dalam kategorisasi yang
sudah dipersiapkan saat melakukan
komunikasi. Teori Kategorisasi berpandangan
bahwa makhluk yang mengelompokkan
peristiwa dari pengalamannya. Menurut teori
orang yang memperoleh kepuasan apabila
sanggup memperoleh kepuasan berdasarkan
standar prakonsepsinya.
28. Teori objektifitas memandang manusia
sebagai makhluk yang fasif yang tidak
berpikir yang mengandalkan konsep-konsep
eksternal untuk merumuskan konsep tertentu.
Teori komunikasi atribusi, kategorisasi,
objektifitas dikelompokkan sebagai teori
kognitif. Teori ini berusaha mengembangkan
kecerdasan kognitif yang dimilikinya.
29. Teori otonom, dikembangkan oleh psikologi
humanistik. Teori ini berpandangan bahwa
manusia selalu berusaha mengaktualisasikan
dirinya untuk mencapai kepribadian diri yang
otonom. Karena berita surat kabar dan televisi
tidak mampu merubah prilakunya dan
nasibnya.
15. Teori Dakwah dan Komuniaksi 15
30. Teori stimulan berpandangan bahwa manusia
adalah makhluk yang lapar stimuli. Teori ini
menganggap bahwa manusia senantiasa
mencari pengalaman-pengalaman baru untuk
memperkayan pemikirannya. Suka mencari
pengalaman baru yang spektakuler. Hemat
Daniel Lerner bahwa media dapat
memproduksi pengalaman fantasi.
31. Teori reologis memandang bahwa manusia
yang berusaha mencocokkan presepsinya
tentang situasi sekarang dengan representasi
internal dari kondisi yang dikehendaki.
32. Teori utilitarian memandang individu sebagai
orang yang memperlakukan setiap situasi
sebagai peluang untuk memperoleh informasi
yang berguna untuk keterampilan baru yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan.
33. Teori ekspresif; orang yang mendapat
kepuasan jika mengungkap eksistensi dirinya.
Menampakkan perasaan dan keyakinannya.
34. Teori ego defensif; berpandangan bahwa
hidup ini adalah citra diri dan membentuknya
dan mempertahankannya. Karena citra yang
didapatkan dengan susah payah.
35. Teori Peneguhan memandang individu
bertingka laku suatu cara yang membawanya
16. Teori Dakwah dan Komuniaksi 16
dalam satu ganjaran. Misalnya media dapat
memberikan informasi, ketenangan, hiburan
dengan orang lain.
36. Teori penonjolan (Teori Asertion) yang
memandang bahwa manusia selalu
mengembangkan potensi dirinya untuk
mendapat penghargaan dari orang lain. Hal
itu tampak dalam fenomena bahwa manusia
suka penghargaan, prestasi, dan kehormatan.
Selin itu setiap orang ingin menonjol dari
orang lain. Dalam bahasa tyhomas Hobbes
manusia adalah serigala bagi manusia lain
(homohomini lupus).
37. Teori Afiliasi (afiliation theory) memandang
manusia sebagai makhluk mencari kasih
sayang, dan penerimaan orang lain serta
selalu ingin memelihara persabahabatan
dengan orang lain.
38. Teori modeling (modeling theory);
memandang manusia sebagai cenderung
berempati terhadap sekelilingnya. Pengruh
eksternal dalam mencari gratifikasi
(kepuasan) dengan meniru prilaku yang
tampak.
39. Use and Gratification theory memandang
manusia dalam memanfaatkan media untuk
17. Teori Dakwah dan Komuniaksi 17
kepuasan kebutuhan hidupnya. Tokohnya
Steven M. Chafee yang dikembangkan dari
Wilhoit, dan Harol de Block. Tahun 1980.
Teori Use and gratification menelaah efek
media pada khalayak, respon khalayak pada
media, perubahan sikap, perubahan prilaku
atau dengan istila perubahan kognitif, afektif,
dan behavioral.
40. McLuhan media adalah perpanjangan panca
indra manusia (sense extention theory). Media
itu saja telah mampu memengaruhi manusia
(the medium is the message), dalam artian media
sudah menajdi pesan. Walaupun tidak setuju
dengan teori McLuhan bahwa setidak
selamanya media memengaruhi presepsi
manusia tetapi kehadirannya sebagai benda
fisik dapat memberikan citra tersendiri bagi
manusia. Steven H. Chaffee menyebutnya
lima hal antara lain: 1). Efek Ekonomi, 2). Efek
Sosial, 3). Efek Penjadwalan kegiatan, 4). Efek
penyaluran dan penghilangan perasaan
tertentu, dan 5). Efek perasaan orang terhadap
media.
41. Teori Citra adalah peta anda tentang realitas
(dunia ontologi) presepsi anda tentang suatu
objek bagaimana anda meninterpretasi dan
18. Teori Dakwah dan Komuniaksi 18
memaknai sebuah objek yang ditangkap oleh
retina mata manusia.
42. Teori Agenda Setting (agenda setting tehory):
media membentuk citra, asumsi, presepsi
tentang gambaran dunia kita. Media dapat
membuat dunia buatan untuk disetting atau
dikonstruksi di tengah khalayak. Teori
Agenda setting menekankan pada isyu-isyu
yang dianggap penting dan memiliki daya
jual di tengah masyarakat. Agenda setting
memiliki cara kerja dalam menyaring berita,
artikel, tulisan, yang akan disiarkan oleh
media. Agenda setting adalah gatekeepers
bekerja seperti penyunting, redaksi wartawan
sendiri yang menentukan mana yang penting
dan mana yang harus disembunyikan.
Penonjolan isyu dan layak dipublikasikan.
Tokohnya Walter Lippman mulai
dikemabngkan pada tahun 1965.
43. Teori efek prososial. Cara kerja teori ini adalah
menyedian berita yang dapat menggungah
potensi kognitif khalak untuk terdorong
melalakukan sesuatu misalnya tayangan
bencana Alam, tsunami, dan kelaparan. Jika
dengan menonton berita tersebut khalayak
terdorong untuk menolong masyarakat yang
19. Teori Dakwah dan Komuniaksi 19
terkena musibah tersebut maka media telah
membuat efek prososial. Efek kognitif
prososial ini media terbukti memberikan
kontibusinya bagi khalayak. sebagai contoh
film KCB (Ketika Cinta Bertasbih) karya
Habiburrahman. Saduran dari buku novel ini
telah ditonton oleh jutaan masyarakat dunia
liku-liku mahasiswa Indonesia belajar di
Mesir dan harus membiayai adik-adiknya di
Indonesia. Hasil riset membuktikan bahwa
dengan tayangan film tersebut dapat
mendorong mahasiswa Indonesia untuk
kreatif dan berusaha dalam menjalani studi di
luar negeri.