1. RESENSI BUKU
TEORI EKONOMI ISLAM
(DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM)
O L E H BA PA K P RO F. M . A B D U L M A N N A N, M A . , P H . D
DISUSUN OLEH : GUSTI ASTUTI
NIM : 15306011009
DOSEN : ZUL AFDHAL, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TIGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
AISYIYAH RIAU
PEKANBARU
04,2016
3. DEFINISI
Ekonomi Islam adalah:
- suatu ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan syari'ah yang mencegah ketidakadilan
dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya material agar memenuhi kebutuhan
manusia dan agar dapat menjalankan kewajibannya kepada Allah dan masyarakat.
(Hasanuzzaman, 1984: 8)
- cabang ilmu yang membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan
distribusi sumber daya yang langka yang sejalan dengan ajaran Islam, tanpa membatasi
kebebasan individu ataupun menciptakan ketidakseimbangan makro dan ekologis.
(Chapra, 1996: 33)
6. FALAH
KEHIDUPAN DIDUNIA
survival/baqa‘
freedom from want/ghana intermediate goal
power and honour/'izz
KEHIDUPAN DIAKHIRAT
eternal survival/baqa' bila fana')
eternal prosperity/ghana bila faqr ultimate goal
everlasting glory/'izz bila dhull
knowledge free of all ignorance/'ilm bila jahl
7. EKONOMI
ISLAM
metamorfosa nilai-nilai Islam dalam ekonomi
kemunculan ekonomi Islam merupakan satu
bentuk artikulasi sosiologis dan praktis dari nilai-
nilai Islam yang selama ini dipandang doktriner
dan normatif
Islam adalah suatu dien (way of life)
13. Konsep hak milik pribadi dalam Islam bersifat
unik, dalam arti bahwa pemilik mutlak segala
sesuatu yang ada dibumi dan dilangit adalah
Allah SWT
(Q.S, Ali Imran, 3:189)
Manusia hanyalah kafilah Allah dimuka bumi
14. SYARIAT YANG MENGATUR HAK
MILIK PRIBADI
Pemanfaaatan harta benda
Pembayaran zakat sebanding dengan harta benda yang dimiliki
Pemanfaatan harta benda secara berfaedah
Penggunaan harta benda tanpa merugikan orang lain
Memiliki harta benda yang sah
Penggunaan harta benda tidak dengan cara boros atau serakah
Penggunaan harta benda dengan tujuan memperoleh keuntungan atas haknya
Penerapan hukum waris yang tepat dalam Islam
15. A LA SA N DISTR IBUSI P EN DA PATA N
DA N KEKAYA AN DA LA M ISLA M
Pembayaran sewa umumnya mengacu pada pengertian surplus yang diperoleh
suatu unit tertentu dari suatu faktor produksi melebihi jumlah minimum yang
diperlukan untuk mempertahankan faktor itu dalam posisi yang sekarang
Perbedaaan upah akibat perbedaan bakat dan kemampuan diakui oleh Islam.
Terdapat kontroversi antara riba dan bunga.
Islam memperkenankan laba biasa-bukan laba monopoli atau laba yang timbul
dari spekulasi
17. MENUJU SUATU TEORI HARGA DALAM
NEGARA ISLAM
Masalah pemberian harga yang timbul dari persaingan tidak sempurna dari
ekonomi zaman sekarang dengan pokok pokok sebagai berikut:
Harga monopoli
Kenaikan harga sebenarnya
Kenaikan harga buatan
Kenaikan harga disebabkan oleh kebutuhan kebutuhan hidup
18. KEBIJAKAN JANGKA PENDEK
Usaha memperoleh hasil bumi untuk perdagangan dan yang tidak untuk
perdagangan negara
Pembagian bahan pangan dan pengadaan barang konsumsi yang perlu
disubsidi
Menyelenggarakan seminar/diskusi antara konsumen dan produsen dibawah
perlindungan negara
19. MENUJU SUATU TEORI
TENTANGPERBANKAN
BEBAS BUNGA DALAM ISLAM
Alquran melarang RIBA yang arti harfiahnya
adalah “PENAMBAHAN”
Bunga dan Riba adalah sisi depan dan belakang
dari mata uang yang sama.
20. Sistem perbankan Islam
akan didasarkan atas prinsip
“MITRA USAHA”
PEMBIAYAAN
JANGKA PENDEK
PEMBIAYAAN
JANGKA PANJANG
LEMBAGA-LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH/ISLAM
21. Keunggulan konsep perbankan Islam
atas perbankkan modern
terletak dalam kenyataan bahwa
Islam telah melenyapkan kezaliman bunga
(Q. S, Al Muzzammil dan Q.S, Al-Baqarah).
22. PERUSAHAAN PENANAMAN MODAL
ISLAM
Perbankan Islam didasarkan atas
prinsip shirakah (mitra usaha)
seluruh sistem perbankan
di mana pemegang saham, depositor, investor dan peminjam
akan berperan serta atas dasar mitra usaha.
25. PENANGANAN BERBAGAI
ASPEK KREDIT KONSUMTIF
Melaui penciptaan suatu jaringan koperasi
konsumen dibawah perlindungan negar
Melalui bank Islam
Melalui pembentukan dana kredit konsumtif oleh
pemerintah
26. 3 CARA YANG
DIGUNAKAN UNTUK
MENGATUR
PEMBELIAN BARANG-
BARANG KONSUMSI
TAHAN LAMA
BERDASARKAN
KREDIT
Muarabaha
Sewa beli
Usaha sewa-beli
27. KEBIJAKAN FISKAL DAN
ANGGARAN BELANJA DALAM ISLAM
Kitab suci Alquran barangkali adalah
satu-satunya kitab yang memuat firman
tentang kebijakan negara mengenai
pengeluaran pendapatan negara secara
cermat
29. PRINSIP SYARIAT
YANG MENGATUR ZAKAT
PRINSIP
KEYAKINAN
PRINSIP
PRODUKTIVIT
AS
PRINSIP
KEMUDAHAN
PRINSIP
KEADILAN
PRINSIP
NALAR
PRINSIP
KEBEBASAN
30. PRINSIP PERDAGANGAN
DAN PERNIAGAAN DALAM ISLAM
Islam menganjurkan semua kegiatan yang halal
dan konsisten dengan jiwa Islam, demikianlah
perdagangan barter diperkenankan secara
terbatas.
Tetapi Islam mengutuk semua perusahaan
monopoli dan spekulatif
34. SISTEM EKONOMI ISLAM
DAN SISTEM LAINNYA
Sejarah peradaban manusia telah menyaksikan timbul
tenggelamnya banyak sistem. Suatu program untuk
perbaikan masyarakat, tidaklah dapat mengabaikan
lembaga fundamental dan rencana luas organisasi yang
mendasari sistem organisasi yang mendasari sistem
ekonomi secara keseluruhan
35. R EN CA NA KOMP R EN HEN SIF
ORG A N ISA SI SOSIA L YA N G TELA H DIUSULKA N
SEBA GA I DA SA R P EMIKIR A N
Anarkisme
Kapitalisme
Komunisme
Feodalisme
Kapitalisme
Fasisme
Anarkisme
36. TATANAN SOSIAL ISLAMI
KELUARGA
kunci dasar masyarakat Islam
Didasarkan atas ajaran KITAB SUCI AL
QUR’AN dan ucapan serta perbuatan nabi
Muhammad SAW
37. PERENCANAAN DAN
PEMBANGUNAN DALAM ISLAM
mengacu pada pemanfaatan sumber-sumber daya
dalam negara
suatu perencanaan dengan dorongan dan
perencanaan pimpinan
partisipasi sektor negara dan swasta atas dasar
kemitraan dapat dinilai dengan prinsip kesejahteraan
dan pemeliharaan bagi simiskin.
38. Dalam Negara
Tabungan Masyarakat
&
Tabungan Pemerintah
SUMBER P OKOK P EMBIAYAA N SUA TU
R ENCA NA PEMBA NGUNA N
NEG A R A ISLA M
Luar Negara
Ekspor
BPI/IDB
Investasi Asing
Pinjaman Luar negeri
40. PROFIL MUHAMMAD
ABDUL MANNAN
lahir di Bangladesh tahun 1938
1960, mendapat gelar Master di bidang Ekonomi dari Rajashi
University dan bekerja di Pakistan
1970, meneruskan belajar di Michigan State University mendapat
gelar Doktor pada tahun 1973 dan mengajar di Papua Nugini
1978, ditunjuk sebagai Profesor di International Centre for
Research in Islamic Economics di Jeddah
42. DASAR PEMIKIRAN ABDUL
MANNAN
Dari sumber-sumber Hukum Islam, ia merumuskan Langkah-
langkah operasional untuk mengembangkan ilmu ekonomi
Islam
Dalam ilmu ekonomi Islam, aspek-aspek positif dan normatif
dari ilmu ekonomi Islam saling terkait sehingga segala upaya
memisahkan kedua aspek ini akan menyesatkan dan menjadi
counter productive
43. ASUMSI DASAR EKONOMI
ISLAM
Mannan tidak percaya kepada “harmony of interests” yang terbentuk oleh mekanisme
pasar seperti teori Adam Smith
penolakannya pada teori perubahan Marxis
Mannan menyebarkan gagasan perlunya melepaskan diri dari paradigma kaum neoklasik
positivis
Mannan menolak gagasan kekuasaan produsen atau kekuasaan konsumen
Islam mengizinkan pemilikan swasta sepanjang tunduk pada kewajiban moral dan etik
dalam mengembangkan ilmu ekonomi Islam, langkah pertama Mannan adalah
menentukan basic economic functions yang secara sederhana meliputi tiga fungsi, yaitu
konsumsi, produksi dan distribusi
44. KERANGKA INSTITUSIONAL
EKONOMI ISLAM
keterpaduan antara individu, masyarakat dan negara
mekanisme pasar dan peran negara
kepemilikan swasta yang bersifat relatif dan kondisional
implementasi zakat
pelarangan riba
45. KEADILAN DALAM DISTRIBUSI
SEBAGAI BASIS
kepedulian Islam secara realistis kepada si miskin demikian besar
distribusi kekayaan muncul karena pemilikan orang pada faktor
produksi dan pendapatan tidak sama
kepemilikan tanah sebagai salah satu faktor produksi yang paling
penting
Islam tidak mengenal eksploitasi pekerja dengan modal, dan tidak
pula Islam menyetujui penghapusan kelas kapitalis
perlakuan distribusi sebagai perluasan dari teori harga
46. PRODUKSI SEBAGAI UPAYA
MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
produksi terkait dengan utility atau penciptaan nilai guna
menekankan pada kualitas, kuantitas dan maksimalisasi dan
partisipasi dalam proses produksi
surplus produksi diperlukan sebagai persediaan generasi
sekarang dan generasi yang akan datang
produksi sebagai suatu proses sosial