Dokumen tersebut membahas tentang metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, khususnya melalui penelitian lapangan. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu jenis-jenis desain penelitian kualitatif, tema-tema yang mendasari penelitian kualitatif, makna pengumpulan data dan penelitian lapangan, langkah-langkah penelitian lapangan, serta teknik sampling yang dapat digunakan se
1. DATA COLLECTION
IN QUALITATIVE RESERACH:
LEARN FROM FIELD RESEARCH
CHARACTERISTICS
ALI DJAMHURI
2. THE MAJOR DOMAIN OF QUALITATIVE
RESEARCH DESIGN
• Miles and Huberman’s
Domain (1994):
– Participant observer
– Nonparticipant observer
– Interviewing
– Archival
• Creswell’s Domain
(1994):
– Ethnography
– Grounded Theory
– Case Studies
– Phenomenological Studies
• Marshall and Rossman’s
Domain (1995):
– Human Ethnography
– EcologicalPsychology
– Holistic Ethnography
– Cognitive Anthropology
– Ethnography of
Communication
– Symbolic Interaction
• Political Domain:
– Democratic Evaluation
– Neo Marxist Ethnography
– Feminist Research
– Participatory Research
3. THE UNDERLYING THEMES OF QUALITATIVE
RESEARCH
1. Qualitative research occurs in natural setting
2. Qualitative data derive from the participants’
perspective
3. Qualitative designs are flexible (i.e. Reflexive)
4. Instrumentation, observation methods, and modes of
analysis are not (so) standardized
5. All qualitative researchs are interpretive and grounded
4. THE MEANINGS OF DATA COLLECTION
• Data collection is a research stage when a researcher
tries to gather relevant data based on his/her research
design he/she has developed
• Not like in quantitative research tradition, in qualitative
one, it may be performed earlier than the research
proposal (data to support proposal writing) as well as at
post proposal stage and – even – during the (part of)
analysis of data is conducted
• Though not totally similar, some expert equalize this
stage with field research.
5. THE MEANINGS OF FIELD RESEARCH
• Field research is actually more as research orientation than
as a collection of techniques. Thus it comprises both ways of
gaining of knowledge and process of thinking.
• According to Schatzman and Strauss (1973) it is a way of
doing research performed by ‘a resourceful, talented
individual who has ingenuity, and ability to think on her feet
while in the field’ (Neuman, 2000)
• The characteristics of Field Research:
– Natural setting oriented
– The objectives are for gaining social meanings and grasp
multiple perspectives in natural setting
– Its core is in fieldwork that according to van Maanen
(1982) seems to be like an art of involvement and
detachment
6. STEPS IN FIELD RESEARCH
1. Flexibility
Play it by ‘ear’ and ‘quickly adjust to the growing
social situation’
It does not begin with a set of fixed methods to apply
or explicit hypothesis to test
2. Geting Organized in the Beginning
Apply auditing’s jargon “understand the client
business’ before you do audit through in-depth
reading, consultations, and others
7. FOCUSING IN FIELD RESEARCH
Field Research’s
Focus of Attention
Not relevant
Not Important
Amount of Time in the Field Site
All Details
in the Field
8. 1. CHOOSING A SITE AND GAINING
ACCESS
A. Selecting a site
Where to observe
Gate keepers
B. Strategy for entering the site
Planning
Disclosure
C.Entering the field and Building Rapport
9. ENTERING THE SITE AND BUILDING
RAPPORT
1. Entering the Field
Presentation of Self
Researcher as instrument
An Attitude of Strangeness
2. Building Rapport
Charm and Trust
Freeze Out
Understanding
10. RELATIONS IN THE FIELD
A. Roles in the Field
Preexisting versus
Created Roles
Limits on the Role
Chosen
Level of Involvement
Other Considerations
B. Learning the Ropes
Stress
Normalizing Social
Research
Acceptable Incompetent
C. Maintaining Relations
Social Relations
Conflict in the Field
Appearing
Interested
Social Breakdowns
11. THE ACCESS LADDER IN QUALITATIVE
RESEARCH
View most sensitive events or
informations
Affect events to reveal
information.
Observe sensitive events. Ask
for clarification
Passive observer,
nonthreatening
Outsider looking for public
information
Gain entry into setting.
Duration in the Field Site
Member’s Level of trust
12. OBSERVING AND COLLECTING
DATA
1. Watching and Listening
Observing
Listening
Argot
2. Taking Notes
Types of Field Notes
Jotted Notes
Direct Observation Notes
Researcher’s Inference Notes
Analytic Notes
Personal Journal (Notes)
Maps and Diagram
Machine Recording Materials
Interview Notes
13. NORMAL TYPES OF QUESTIONS
IN A FIELD RESEARCH
Duration in the Field
Number of
Questions
Descriptive Structural Contrast
14. THEORY, SURFACE REALITY,
AND UNDERLYING STRUCTURES
Theory
Researcher’s About Reality
Observation
Visible
Surface Reality
Underlying
Social Reality
Invisible
(unseen):
Below Surface
Structure
Structure
Structure
Structure
15. EXAMPLES OF FIELD NOTES
Direct
Observation Notes
Inference Notes
Analytic Notes
Personal Journal
Hari Sabtu, 2
Oktober 2002, sore
hari. Saya ketemu
dia untuk pertama
kalinya.Mengenakan
pakaian casual, dia
langsung
menawarkan kepada
saya minuman yang
saya mau, kopi, teh
atau lainnya. Tak
lama kemudian dia
mulai ngobrol
tentang usahanya
yang dia bilang “kini
lebih maju dari
sepuluh tahun lalu
saat didirikan”
Budi,pemilikusaha itu,
mengesankan
orangnya ramah,
mudah bergaul, dan
suka membantu orang
lain.
Kemajuan usaha yang
kini dinikmati
dipandangnya lebih
sebagai buah dari
apa yang dia lakukan
kepada orang lain
Tampilan santai
dalam beberapa hal
tidak bisa menjadi
ukuran yang
menentukan
seseorang akan
berhasil atau tidak
dalammenjalankan
usaha.
Hubungan sosial
dalam banyak kasus
sangat berkontribusi
terhadap keberhaslan
seseorang
Sore itu sebenarnya
saya sedang nggak
ada mood untuk ke
lapangan karena
soal proposal yang
terlalu banyak harus
saya kembangkan
lagi. Namun karena
sisa masa studi
makin pendek, apa
boleh buat, saya
paksakan juga
menemui Pak Budi
agar riset segera
selesai
16. EMPAT BELAS TIPS DALAM MEMBUAT
CATATAN LAPANGAN (FIELD NOTES)
1. Buat field notes secepat mungkin seusai dari lapangan
dengan perasaan bebas tak terbebani (jangan terlalu
pedulikan kesalahan tata bahasa dsb.)
2. Untuk memudahkan pengarsipan dan penggunaannya,
selalu memulai bikin catatan di halaman baru untuk setiap
kali kunjungan ke lapangan
3. Gunakan Jotted Notes hanya sebagai catatan sementara
pengganti mengingat-ingat. Perhatikan kata kunci, istilah,
pameo,ungkapan khas dsb.
4. Gunakan ukuran batas tepi (margin) yang relatif lebar
untuk memudahkan penambahan catatan jika diperlukan
5. Usahakan untuk mengetik catatan-catatan yang ada, dan
arsipkan catatan menurut levelnya, tandai juga dengan
kode dan tanggal.
6. Catat kejadian sesuai urutan kejadiannya, dan jangan lupa
durasi waktunya
7. Buat catatan serealistik mungkin, selengkap mungkin, dan
sekomprehensif mungkin
8. Catat juga pembicaraan-pembicaraan ringan yang terkait
dengan hal-hal yang saat itu mungkin tampak sepele,
namun belakangan terbukti sangat penting
17. EMPAT BELAS TIPS DALAM MEMBUAT
CATATAN LAPANGAN (LANJUTAN)
9. Gunakan tanda petik untuk ungkapan orisinal dari
informan. Bedakan ungkapan asli dengan hasil
paraphrasing (“....” dan ‘......’)
10. Jangan pernah menganggap rekaman wawancara
dapat menggantikan sepenuhnya catatan lapangan
11. Masukan juga bahan-bahan lain seperti diagram,
peta, sosiogram,flowchart dan sebagainya yang
dapat dibuat untuk menggambarkan realitas
lapangan. Jikaperlu bikin lembaran khusus
(tersendiri) untuk menampung ungkapan-ungkapan
emosional yang lebih mengungkapkan faktor “rasa”
dan kejiwaan informan
12. Hindari sebisa mungkin kata-kata peringkasan
yang bersifat penilaian. Contoh, daripada
mengatakan ‘toiletnya nggak menarik” lebih baik
mengatakan ‘toiletnya kotor dan bau karena lama
tak dipakai’
13. Baca kembali catatan secara periodik dan tankap
ide-ide baru yang muncul dari pembacaan kembali
tersebut
14. Selalu usahakan memiliki catatan pendukung
(back-up) untuk menghindari kesulitas saat terjadi
kehilangan catatan utama
18. SURVEY VERSUS FIELD INTERVIEW
Survey Interview
1. Jelas titik mulai dan selesainya
2. Standar yang sama diperlakukan untuk seluruh
responden termasuk isi, format, dan urutan
pertanyaannya
3. Interviewer harus dan berusaha mempertahankan
netralitasnya sepanjang waktu
4. Interviewer hanya berperan mengajukan
pertanyaan, sebaliknya responden hanya menjawab
pertanyaan
5. Sekali wawancara hampir selalu dilakukan terhadap
satu responden saja
6. Sipewawancara menggunakan bahasa formal,
fokus, dan menghindari penggunaan kata-kata
metaforik yang bisa menyimpangkan maksud
7. Pengggunaan pertanyaan tertutup sangat umum
8. Satu-satunya pihak yang mengendalikan
wawancara adalah sipewawancara
9. Kontek sosial yang dijumpai saat wawancara
biasanya tidak dianggap penting (tidak dipedulikan)
10. Pola komunikasi yang digunakan terstandar dengan
seluruh prosedurnya
Field Research Interview
1. Awalmulai dan akhir wawancara tak jelas.
Wawancara dapat diulang atau ditambah kapan
saja
2. Pertanyaan dan urutannya disesuaikan dengan
informan dan kontek situasi yang dihadapi
3. Sipewawancara menaruh minat terhadap
respon yang diberikan informan sehingga dia
cenderung menginginkan adanya tambahan
elaborasi dari jawaban sebelumnya
4. Berlangsung seperti percakapan akrab
(friendly conversation)
5. Bisa dilakukan dalam setting kelompok
6. Sering diselingi dengan jokes
7. Pertanyaan terbuka justeru yang lebih umum
8. Kedua belah pihak mengendalikan wawancara
9. Kontek sosial diangap penting
10. Dalam berkomunikasi, pewawancara
menyesuaikan dengan bahasa dan budaya
informan
19. TYPES OF NONPROBABILITY
SAMPLING
1. Haphazard (Accidental)
Sampling
2. Quota Sampling
3. Purposive Sampling
4. Snowball Sampling
5. Deviant Case Sampling
6. Sequential Sampling
7. Theoretical Sampling
Sampling
frame
What you would
like to talk about
is population
characteristics
(attributes)
Sampling
process
Population
What you actually
observe in the
data is sample’s
atributes
Sample
20. SAMPLING TYPES DEFINITION
Haphazard Sampling:
Mendapatkan sembarang kasus /sampel
dengan sembarang cara yang memenuhi
keinginan peneliti
Quota Sampling
Mendapatkan sampel untuk masing-masing
kelompok (kategori) sebanyak jumlah yang
telah ditetapkan sebelumnya yang mampu
merefleksikan tingkat keragaman populasi
melalui cara-cara haphazard (asal cocok)
Puposive Sampling
Mendapatkan sampel dari semua peluang
yang mungkin yang memenuhi kriteria
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya
melalui berbagai metode
Snow Ball Sampling
Memperoleh sampel dengan memanfaatkan
referensi dari satu atau lebih sampel lain
dan demikian seterusnya
Deviant Case Sampling
Mendapatkan sampel yang secara
substansial berbeda dengan pola umum
yang adapada populasi (ini merupakan
suatu jenis purposive sampling).
Sequential Sampling
Mendapatkan sampel dengan menambah
terus jumlahnya sampai diyakini tidak
tedapat lagi tambahan informasi penting lain
yang bisa diperoleh (sering cara ini
dilakukan dalam gabungan dengan cara
sampling lain).
Theoretical Sampling
Mendapatkan sampel yang diyakini akan
menampilkan karakteristik atau gambaran
yang secara teoritis (menurut teori tertentu
yang digunakan peneliti untuk membaca
data) dipandang penting karena
menjelaskan suatu setting tertentu