SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
44

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan &
Taylor (dalam Moleong, 2005) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai
pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini
diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal
ini tidak boleh mengisolasikan individu atau lingkungannya ke dalam variabel
atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Menurut Richie (dalam Moleong, 2005), pendekatan kualitatif adalah
upaya untuk menyajikan dunia social, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi
konsep, perilaku dan persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti.
Pendekatan

kualitatif adalah

pendekatan

yang bermaksud

untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistik (utuh), dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
(Moleong, 2005).

B. Subyek Penelitian
1. Karakteristik Subjek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, pemberian batasan pada partisipan
merupakan suatu hal penting yang perlu dilakukan berkenaan dengan
pengontrolan keabsahan dan keajegan penelitian (Banister dkk. dalam
Poerwandari, 2001).

44
45

Berdasarkan tujuan penelitian, maka dipilih subjek penelitian dengan
karakteristik sebagai berikut :
a. Usia
Dalam penelitian ini, subjek penelitian berusia 16 sampai 60 tahun.

2. Jumlah Subjek Penelitian
Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2001) tidak ada pedoman yang
baku mengenai jumlah sampel yang harus diambil dalam penelitian kualitatif.
Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap berharga dan dapat
dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia.
Penelitian kualitatif, yang fokus penelitiannya terletak pada kedalaman
dan proses, cenderung dilakukan dengan jumlah kasus yang sedikit
(Poerwandari, 2001).
Dalam penelitian ini, jumlah subjek penelitian yang digunakan oleh
peneliti sebanyak tiga keluarga yang memiliki anak usia dua hingga dua belas
tahun dan menderita Schizophrenia.

C. Tahap-Tahap Penelitian
1.

Tahap Persiapan Penelitian
Menurut Basuki (2006) langkah awal yang dilakukan oleh peneliti
adalah membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan teoriteori yang relevan dengan masalah penelitian ini. Pedoman wawancara ini
berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang
dalam wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun kemudian
ditunjukkan kepada yang lebih ahli, dalam hal ini dosen pembimbing
penelitian, untuk mendapat masukan mengenai pedoman wawancara.
Setelah mendapatkan masukan dan koreksi dari pembimbing, peneliti
membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan menyiapkan diri
untuk melakukan wawancara (Basuki, 2006).
46
Lalu peneliti mencari calon-calon subjek yang sesuai dengan
karakteristik subjek penelitian. Dalam hal ini peneliti mendapatkan subjek
di kompleks perumahan, rumah sakit jiwa. Selanjutnya, peneliti bertemu
dengan para calon subjek untuk menjelaskan mengenai penelitian yang
akan dilakukan dan meminta kesediaan mereka untuk menjadi subjek
penelitian.

2.

Tahap Pelaksanaan Penelitian
Sebelum melaksanakan wawancara, peneliti perlu mengonfirmasi
ulang para calon subjek penelitian untuk memastikan kesediaan mereka
dan membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan
wawancara (Basuki, 2006).
Dalam melaksanakan wawancara, hal penting yang harus
dilakukan

sebelum

memulai

wawancara

tersebut

adalah

dengan

membangun rapport yang baik. Rapport sangat penting untuk membuat
subjek merasa nyaman dan bebas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan, sehingga informasi yang diberikan akan lengkap dan
akurat (Basuki, 2006).
Dalam melakukan wawancara, peneliti berpatokan pada pedoman
wawancara yang telah dibuat (Basuki, 2006).

3.

Tahap Analisis Data
Pada tahap analisis data, peneliti menganalisis hasil wawancara
berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal yang diungkapkan oleh
responden. Data dikelompokkan dan dipahami secara utuh dengan tematema penting sebagai kata kuncinya, sehingga peneliti dapat menangkap
pengalaman permasalahan dan dinamika yang terjadi pada subjek.

4.

Tahap Penulisan Laporan
Pada tahap ini, penulisan yang dipakai adalah presentasi data yang
di dapat dari penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara
47
mendalam dan observasi dengan tiap-tiap subjek. Prosesnya dimulai dari
data-data yang telah diperoleh dari tiap subjek dipahami kembali dengan
membacanya berulang-ulang hingga akhirnya penulis benar-benar
mengerti permasalahannya dan kemudian dianalisis secara perorangan,
sehingga didapatkan gambaran mengenai permasalahan dan pengalaman
masing-masing

subjek.

Selanjutnya

dilakukan

interpretasi

secara

keseluruhan dimana di dalamnya tercakup kesimpulan dari hasil penelitian
ini.

D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara, observasi (Basuki, 2006).
1. Metode Wawancara
Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2005), wawancara adalah
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu.
Sedangkan menurut Bnister dkk. (dalam Poerwandari, 2001)
wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh
pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu
berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi
terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan pendekatan lain.
Menurut Patton (dalan Moleong, 2005) jenis wawancara dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu :
a.

Wawancara Pembicaraan Informal
Wawancara pembicaraan informal tergantung pada wawancara itu
sendiri, jadi bergantung pada spontanistasnya dalam mengajukan
pertanyaan kepada terwawancara. Sewaktu

pembicaraan berjalan,

terwawancara tidak mengetahui atau tidak menyadari bahwa ia sedang
diwawancarai.
b.

Pendekatan Menggunakan Petunjuk Umum Wawancara
48
Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat
kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu
ditanyakan secara berurutan. Kemudian petunjuk wawancara hanyalah
berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk
menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup.
c.

Wawancara Baku Terbuka
Wawancara baku terbuka adalah wawancara yang menggunakan
seperangkat baku pertanyaan. Urutan pertanyaan, kata-katanya dan cara
penyajiannya pun sama untuk setiap responden. Keluwesan mengadakan
pertanyaan mendalam (probing) terbatas dan hal ini tergantung pada
situasi wawancara dan kecakapan pewawancara.

Pembagian lain mengenai jenis wawancara dikemukakan oleh Guba dan
Lincoln (dalam Moleong, 2005) terdiri dari :
a.

Wawancara oleh Tim atau Panel
Wawancara oleh tim berarti wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu
orang, tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seseorang yang
diwawancarai. Jika cara ini digunakan, hendaknya pada awalnya sudah
diminta kesepakatan dan persetujuan dari terwawancara, apakah ia tidak
keberatan diwawancarai oleh dua orang. Di pihak lain, seseorang
pewawancara dapat saja menghadapkan dua orang atau lebih yang
diwawancarai sekaligus, yang dalam hal ini dinamakan panel.

b.

Wawancara Tertutup dan Wawancara Terbuka
Pada wawancara tertutup biasanya yang diwawancarai tidak mengetahui
dan tidak menyadari bahwa mereka sedang diwawancarai. Mereka tidak
mengetahui tujuan wawancara. Sedangkan wawancara terbuka biasanya
subjek yang diwawancarai tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan
mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara.

c.

Wawancara Riwayat Secara Lisan
Jenis ini adalah wawancara terhadap orang-orang yang pernah membuat
sejarah atau yang membuat karya ilmiah besar, sosial, pembangunan,
49
perdamaian dan sebagainya. Maksud wawancara ini ialah mengungkapkan
riwayat

hidup

dan

pekerjaannya,

kesenangannya,

ketekunannnya,

pergaulannya dan lain-lain.
d.

Wawancara Terstruktur dan Wawancara tak terstruktur
Wawancara

terstruktur

adalah

wawancara

yang

pewawancaranya

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan. Jenis wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap
hipotesis kerja. Untuk itu pertanyaan disusun dengan rapih dan ketat.
Sedangkan wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang beda
dengan yang terstruktur. Cirinya kurang diinterupsi dan arbitrer.
Wawancara semacam ini biasanya digunakan untuk menemukan informasi
yang bukan baku atau informasi tunggal. Pertanyaan biasanya tidak
disusun terlebih dahulu, malah disesuaikan dengan keadaan dan cirri yang
unik dari responden. Pelaksanaannya Tanya-jawab mengalir seperti dalam
percakapan sehari-hari. Wawancara biasanya berjalan lama dan seringkali
dilanjutkan pada kesempatan berikutnya.

Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan yaitu wawancara
terbuka, wawancara terstruktur, dengan menggunakan pedoman wawancara
terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah ditetapkan oleh
peneliti terlebih dahulu.

2. Metode Observasi
Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2001) salah satu hal penting
tetapi sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak
terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi
data yang penting karena :
a.

Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks
dalam mana hal yang diteliti atau terjadi.

b.

Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi
pada penemuan daripada pembuktian dan mempertahankan pilihan
50
untuk mendekati masalah secara induktif. Dengan berada dalam situasi
lapangan yang nyata, kecenderungan untuk dipengaruhi berbagai
konseptualisasi tentang topik yang diamati akan berkurang.
c.

Mengingat individu yang telah sepenuhnya terlibat dalam konteks
hidupnya sering mengalami kesulitan merefleksikan pemikiran mereka
tentang pengalamannya, observasi memungkinkan peneliti melihat
hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari.

d.

Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal
yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian
secara terbuka dalam wawancara.

e.

Jawaban terhadap pertanyaan akan diwarnai oleh perspektif selektif
individu yang diwawancarai. Berbeda dengan wawancara, observasi
memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh dari persepsi selektif yang
akan ditampilkan subjek penelitian atau pihak-pihak lain.

f.

Observasi memungkinkan peneliti merefleksi dan bersikap introspektif
terhadap penelitian yang dilakukannya. Impresi dan perasaan
pengamat akan menjadi bagian dari data yang pada gilirannya dapat di
manfaatkan nya untuk memahami fenomena yang diteliti.

Menurut Moleong (2005) berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan
orang-orang yang diamati, observasi dapat di bedakan menjadi:
a.

Observasi Partisipan
Pengamat berperan serta melakukan dua peran sekaligus
yaitu sebagai dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok
yang diamatinya.

b.

Observasi Non Partisipan
Pengamat tidak berperan serta hanya melakukan fungsi
yaitu mengadakan pengamatan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan observasi partisipan, karena peneliti hanya sebagai
pengamat.
51
Dalam penelitian ini, observasi yang digunakan yaitu observasi non
partisipan, karena peneliti hanya berperan sebagai pengamat.

E. Instrumen Penelitian
Menurut Poerwandari (2001) penulis sangat berperan dalam seluruh
proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendekati topik tersebut,
mengumpulkan

data,

hingga

menganalisis,

menginterpretasikan

dan

menyimpulkan hasil penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen sebagai
alat bantu untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, yaitu
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan peneliti berisi daftar pertanyaanpertanyaan yang disusun berdasarkan tujuan penelitian dan teori yang
berkaitan. Selain itu, pedoman juga berisi data pribadi partisipan. Pedoman
wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek
yang harus dibahas yaitu sekaligus menjadi daftar untuk memeriksa apakah
aspek-aspek relavan tersebut telah dibahas atau ditanyakan (Poerwandari,
2001).
2. Pedoman Observasi
Menurut Moleong (2005), pedoman observasi yang digunakan dalam bentuk
catatan lapangan. Catatan ini berupa coretan seperlunya yang sangat
dipersingkat, berisi kata-kata kunci, frase, pokok-pokok isi pembicaraan atau
pengamatan, mungkin gambar, sketsa, genogram, dan lain-lain. Catatan ini
berguna hanya sebagai alat perantara yaitu antara apa yang dilihat atau
didengar.

Menurut Poerwandari (2001), pedoman observasi yang digunakan dalam
bentuk catatan lapangan. Catatan lapangan yaitu berisi deskripsi tentang hal-hal
yang diamati, apapun yang dianggap oleh peneliti penting. Penulisan catatan
dapat dilakukan dalam cara yang berbeda-beda, dan catatan lapangan untuk dibuat
52
secara lengkap dan informatif. Kemudian peneliti melakukan pencatatan secara
kontinyu dan menuliskan langsung saat melakukan observasi di lapangan.
Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk
catatan lapangan yang berisi deskripsi tentang hal-hal yang diamati,apapun yang
dianggap oleh peneliti penting.

F. Keakuratan Penelitian
Deazin (dalam Patton, 2002) mengemukakan empat macam trianggulasi
sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan,yaitu
a.

Trianggulasi Data (Data Trianggulation)
Menggunakan berbagai data seperti dokumen, arsip, hasil
wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih
dari satu subjek yang dianggap mempunyai sudut pandang yang
berbeda. Termasuk disini adalah wawancara dengan orang-orang
terdekat subjek (significant others).

b.

Trianggulasi Pengamat (Investigator Trianggulation)
Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil
pengumpulan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu
mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data.

c.

Trianggulasi Teori (Theory Trianggulation)
Yaitu penggunaan teori yang berlainan untuk memastikan bahwa
data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian
ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk digunakan dan
menguji terkumpulnya data tersebut.

d.

Trianggulasi Metode (Methodological Trianggulation)
Yaitu penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal,
seperti metode wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan
metode observasi pada saat wawancara dilaksanakan.
53
G. Teknik Analisis Data
Adapun proses analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini akan
dianalisa dengan teknik data kualitatif yang diajukan oleh Marshall dan Rossman
(1995). Menurut Marshall dan Rossman (1995) dalam menganalisa penelitian
kualitatif terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Tahapan-tahapan
tersebut adalah :
1.

Mengorganisasikan Data
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara
mendalam (in-dept interview), yang mana data ditulis dengan alat tulis dan
dibantu alat perekam.

2.

Pengelompokan Berdasarkan Kategori, Tema dan Pola Jawaban
Dalam tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data
perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di
luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman
wawancara peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai
acuan dan pedoman dalam melakukan coding. Dengan pedoman ini,
peneliti kemudian kembali membaca transkrip wawancara dan melakukan
coding, melakukan pemilihan data relevan dengan pokok pembicaraan,
serta mengelompokkannya dengan tujuan untuk menangkap persamaan
dan perbedaan antar subjek, menyimpulkan hal-hal umum dan memberi
perhatian pada hal-hal khusus dengan mengacu kepada teori dan
permasalahan penelitian .

3.

Menguji Asumsi atau Permasalahan yang Ada terhadap Data
Setelah kategori dan pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji
data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini.
Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau
kembali berdasarkan landasan teori sehingga dapat dicocokkan apakah ada
kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun
penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun landasan teori dapat
dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan
faktor-faktor yang ada.
54
4.

Mencari Alterntif Penjelasan Bagi Data
Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud
penulis masuk ke dalam tahap penjelasan. Berdasarkan pada kesimpulan
yang telah didapat dari kaitan tersebut, penulis perlu mencari suatu
alternative penjelasan lain tentang kesimpulan yang didapat. Sebab dalam
penelitian kualitatif memang selalu ada alternative penjelasan yang lain.
Dari hasil analisis ada kemungkinan hal-hal yang menyimpang dari
asumsi ikirkan sebelumnya. Dalam tahap ini akan dijelaskan dengan
alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan
sangat berguna pada bagian kesimpulan, diskusi dan saran.

5.

Menulis Hasil Penelitian
Penulisan analisis data masing-masing subjek yang telah berhasil
dikumpulkan, merupakan suatu hal yang membantu penulis untuk
memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam
penelitian ini penulisan yang dipakai adalah presentasi data yang didapat
yaitu, penulisan data hasil penelitian dimulai dari data yang telah
diperoleh dari tiap subjek yang dibaca berulang kali sampai penulis
mengerti benar permasalahannya lalu dianalisis secara perorangan,
sehingga didapatkan gambaran mengenai penghayatan pengalaman
masing-masing

subjek.

Selanjutnya

dilakukan

keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian ini.

interpretasi

secara

More Related Content

What's hot

Kaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatianKaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatianANIS IBRAHIM
 
PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF (KARAKTERISTIK)
PARADIGMA PENELITIANKUALITATIF (KARAKTERISTIK)PARADIGMA PENELITIANKUALITATIF (KARAKTERISTIK)
PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF (KARAKTERISTIK)MAR'AH NAILUL FAROH
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatifocwunj_fip
 
Etika etika penyelidikan
Etika etika penyelidikanEtika etika penyelidikan
Etika etika penyelidikanwmkfirdaus
 
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifAun Falestien Faletehan
 
Tugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifTugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifcherry121082
 
Makalah penelitian kualitatif gt
Makalah penelitian kualitatif gtMakalah penelitian kualitatif gt
Makalah penelitian kualitatif gtanmeyshie
 
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
makalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifmakalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifYoski Haryono
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan KualitatifPerbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatifnadia_anisa22
 
Analisis Data Kualitatif
Analisis Data KualitatifAnalisis Data Kualitatif
Analisis Data Kualitatifdkarhita
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 

What's hot (19)

Kaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatianKaedah pengumpulan data pemerhatian
Kaedah pengumpulan data pemerhatian
 
Bab iii 7
Bab iii 7Bab iii 7
Bab iii 7
 
PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF (KARAKTERISTIK)
PARADIGMA PENELITIANKUALITATIF (KARAKTERISTIK)PARADIGMA PENELITIANKUALITATIF (KARAKTERISTIK)
PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF (KARAKTERISTIK)
 
Bab3revisi
Bab3revisiBab3revisi
Bab3revisi
 
Penelitian kualitatif
Penelitian kualitatifPenelitian kualitatif
Penelitian kualitatif
 
Etika etika penyelidikan
Etika etika penyelidikanEtika etika penyelidikan
Etika etika penyelidikan
 
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatifTeknik pengumpulan data penelitian kualitatif
Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif
 
Rangkuman lima buku penelitian kualitatif
Rangkuman lima buku penelitian kualitatifRangkuman lima buku penelitian kualitatif
Rangkuman lima buku penelitian kualitatif
 
metodelogi penelitian
metodelogi penelitianmetodelogi penelitian
metodelogi penelitian
 
Tugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatifTugas makalah kualitatif
Tugas makalah kualitatif
 
Makalah penelitian kualitatif gt
Makalah penelitian kualitatif gtMakalah penelitian kualitatif gt
Makalah penelitian kualitatif gt
 
Makalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatifMakalah penelitian kualitatif
Makalah penelitian kualitatif
 
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...
Ppt Metodologi Penelitian: 3. Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian | Kelas: 6H...
 
makalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatifmakalah penelitian kualitatif
makalah penelitian kualitatif
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6B | D...
 
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan KualitatifPerbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
 
Analisis Data Kualitatif
Analisis Data KualitatifAnalisis Data Kualitatif
Analisis Data Kualitatif
 
Makalah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Makalah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifMakalah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Makalah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6A | D...
 

Similar to METODE PENELITIAN

Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...Tyaseta Sardjono
 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitiandininur
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Oyon08
 
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdfssuser47609c
 
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakanKajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakannym_namrod
 
PPT RANCANGAN PENELITIAN
PPT RANCANGAN PENELITIAN PPT RANCANGAN PENELITIAN
PPT RANCANGAN PENELITIAN CutMeutia3
 
Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk...
Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk...Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk...
Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SDMakalah Bimbingan tehnik non tes di SD
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SDPoppy Yogita
 
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian KuantitatifPerbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian KuantitatifMila Ismiyanti
 
5 metodologi pene
5 metodologi pene5 metodologi pene
5 metodologi peneAdnan Cmoci
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifRoyadi Nusa
 
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis dataTugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis dataanihdx
 
Metodologi Pertemuan I(1).pptx
Metodologi Pertemuan I(1).pptxMetodologi Pertemuan I(1).pptx
Metodologi Pertemuan I(1).pptxMaherJewirawan
 

Similar to METODE PENELITIAN (20)

Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
Bab III Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 10...
 
metode penelitian
metode penelitianmetode penelitian
metode penelitian
 
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
Orientasi Pendidikan Kepramukaan dalam Pembinaan Kepribadian (Bab III : Metod...
 
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf
3MetodologiPenyelidikanKualitatitif.pdf
 
Teknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdfTeknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdf
 
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakanKajian tindakan  kaedah pengumpulan data kajian tindakan
Kajian tindakan kaedah pengumpulan data kajian tindakan
 
Wawancara.docx
Wawancara.docxWawancara.docx
Wawancara.docx
 
Penelitian Survey
Penelitian SurveyPenelitian Survey
Penelitian Survey
 
Wawancara.pdf
Wawancara.pdfWawancara.pdf
Wawancara.pdf
 
Penelitian Sosial
Penelitian SosialPenelitian Sosial
Penelitian Sosial
 
PPT RANCANGAN PENELITIAN
PPT RANCANGAN PENELITIAN PPT RANCANGAN PENELITIAN
PPT RANCANGAN PENELITIAN
 
Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk...
Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk...Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk...
Ppt Metodologi Penelitian: 6. Rancangan Penelitian | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk...
 
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SDMakalah Bimbingan tehnik non tes di SD
Makalah Bimbingan tehnik non tes di SD
 
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian KuantitatifPerbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Penelitian Kuantitatif
 
5 metodologi pene
5 metodologi pene5 metodologi pene
5 metodologi pene
 
Bab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatifBab iii metode penelitian kualitatif
Bab iii metode penelitian kualitatif
 
Gru individu
Gru individuGru individu
Gru individu
 
hakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikanhakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikan
 
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis dataTugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
Tugas semester teknik pengumpulan dan analisis data
 
Metodologi Pertemuan I(1).pptx
Metodologi Pertemuan I(1).pptxMetodologi Pertemuan I(1).pptx
Metodologi Pertemuan I(1).pptx
 

More from Tyaseta Sardjono

Dasar sholat khusuk ( rev 1)
Dasar sholat khusuk  ( rev 1)Dasar sholat khusuk  ( rev 1)
Dasar sholat khusuk ( rev 1)Tyaseta Sardjono
 
Tadabbur qur'an membentuk karakter mukmin (revisi 1) copy
Tadabbur   qur'an  membentuk karakter mukmin (revisi  1)      copyTadabbur   qur'an  membentuk karakter mukmin (revisi  1)      copy
Tadabbur qur'an membentuk karakter mukmin (revisi 1) copyTyaseta Sardjono
 
Quranic healing teghnology 7
Quranic healing teghnology 7Quranic healing teghnology 7
Quranic healing teghnology 7Tyaseta Sardjono
 
Mendirikan masjid di kobe, jepang
Mendirikan masjid di kobe, jepangMendirikan masjid di kobe, jepang
Mendirikan masjid di kobe, jepangTyaseta Sardjono
 
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitas
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitasBeasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitas
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitasTyaseta Sardjono
 
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinyaHalusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinyaTyaseta Sardjono
 
Program Yayasan Komunitas Sahabat Mata
Program Yayasan Komunitas Sahabat MataProgram Yayasan Komunitas Sahabat Mata
Program Yayasan Komunitas Sahabat MataTyaseta Sardjono
 
Survey bpjs dan schizophrenia
Survey bpjs dan schizophreniaSurvey bpjs dan schizophrenia
Survey bpjs dan schizophreniaTyaseta Sardjono
 
National competition @national business camp
National competition @national business campNational competition @national business camp
National competition @national business campTyaseta Sardjono
 
Nyumbang yuk untuk al qur'an braille
Nyumbang yuk untuk al qur'an brailleNyumbang yuk untuk al qur'an braille
Nyumbang yuk untuk al qur'an brailleTyaseta Sardjono
 
Indonesia medika @ Youth Citizen Enterprenuership
Indonesia medika @ Youth Citizen EnterprenuershipIndonesia medika @ Youth Citizen Enterprenuership
Indonesia medika @ Youth Citizen EnterprenuershipTyaseta Sardjono
 
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...Tyaseta Sardjono
 

More from Tyaseta Sardjono (20)

Dasar sholat khusuk ( rev 1)
Dasar sholat khusuk  ( rev 1)Dasar sholat khusuk  ( rev 1)
Dasar sholat khusuk ( rev 1)
 
Tadabbur qur'an membentuk karakter mukmin (revisi 1) copy
Tadabbur   qur'an  membentuk karakter mukmin (revisi  1)      copyTadabbur   qur'an  membentuk karakter mukmin (revisi  1)      copy
Tadabbur qur'an membentuk karakter mukmin (revisi 1) copy
 
Quranic healing teghnology 7
Quranic healing teghnology 7Quranic healing teghnology 7
Quranic healing teghnology 7
 
Mendirikan masjid di kobe, jepang
Mendirikan masjid di kobe, jepangMendirikan masjid di kobe, jepang
Mendirikan masjid di kobe, jepang
 
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitas
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitasBeasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitas
Beasiswa belajar mesin jahit untuk disabilitas
 
NYC 2015 coming soon
NYC 2015 coming soonNYC 2015 coming soon
NYC 2015 coming soon
 
Weinberger07
Weinberger07Weinberger07
Weinberger07
 
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinyaHalusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya
Halusinasi suara pada Schizophrenia yang dilengkapi dengan cara mengatasinya
 
17thform
17thform17thform
17thform
 
Muhammad SAW Marketing
Muhammad SAW MarketingMuhammad SAW Marketing
Muhammad SAW Marketing
 
Program Yayasan Komunitas Sahabat Mata
Program Yayasan Komunitas Sahabat MataProgram Yayasan Komunitas Sahabat Mata
Program Yayasan Komunitas Sahabat Mata
 
Functional foodfestival
Functional foodfestivalFunctional foodfestival
Functional foodfestival
 
Funtional foodfestival
Funtional foodfestivalFuntional foodfestival
Funtional foodfestival
 
Dauroh ijtima'i
Dauroh ijtima'iDauroh ijtima'i
Dauroh ijtima'i
 
RRR
RRRRRR
RRR
 
Survey bpjs dan schizophrenia
Survey bpjs dan schizophreniaSurvey bpjs dan schizophrenia
Survey bpjs dan schizophrenia
 
National competition @national business camp
National competition @national business campNational competition @national business camp
National competition @national business camp
 
Nyumbang yuk untuk al qur'an braille
Nyumbang yuk untuk al qur'an brailleNyumbang yuk untuk al qur'an braille
Nyumbang yuk untuk al qur'an braille
 
Indonesia medika @ Youth Citizen Enterprenuership
Indonesia medika @ Youth Citizen EnterprenuershipIndonesia medika @ Youth Citizen Enterprenuership
Indonesia medika @ Youth Citizen Enterprenuership
 
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...
Sharing untuk bantuin penelitian tesis di program pascasarjana ilmu komunikas...
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

METODE PENELITIAN

  • 1. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan & Taylor (dalam Moleong, 2005) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau lingkungannya ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Menurut Richie (dalam Moleong, 2005), pendekatan kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia social, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku dan persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistik (utuh), dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2005). B. Subyek Penelitian 1. Karakteristik Subjek Penelitian Dalam penelitian kualitatif, pemberian batasan pada partisipan merupakan suatu hal penting yang perlu dilakukan berkenaan dengan pengontrolan keabsahan dan keajegan penelitian (Banister dkk. dalam Poerwandari, 2001). 44
  • 2. 45 Berdasarkan tujuan penelitian, maka dipilih subjek penelitian dengan karakteristik sebagai berikut : a. Usia Dalam penelitian ini, subjek penelitian berusia 16 sampai 60 tahun. 2. Jumlah Subjek Penelitian Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2001) tidak ada pedoman yang baku mengenai jumlah sampel yang harus diambil dalam penelitian kualitatif. Jumlah sampel sangat tergantung pada apa yang dianggap berharga dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Penelitian kualitatif, yang fokus penelitiannya terletak pada kedalaman dan proses, cenderung dilakukan dengan jumlah kasus yang sedikit (Poerwandari, 2001). Dalam penelitian ini, jumlah subjek penelitian yang digunakan oleh peneliti sebanyak tiga keluarga yang memiliki anak usia dua hingga dua belas tahun dan menderita Schizophrenia. C. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap Persiapan Penelitian Menurut Basuki (2006) langkah awal yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan teoriteori yang relevan dengan masalah penelitian ini. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun kemudian ditunjukkan kepada yang lebih ahli, dalam hal ini dosen pembimbing penelitian, untuk mendapat masukan mengenai pedoman wawancara. Setelah mendapatkan masukan dan koreksi dari pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan menyiapkan diri untuk melakukan wawancara (Basuki, 2006).
  • 3. 46 Lalu peneliti mencari calon-calon subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Dalam hal ini peneliti mendapatkan subjek di kompleks perumahan, rumah sakit jiwa. Selanjutnya, peneliti bertemu dengan para calon subjek untuk menjelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan meminta kesediaan mereka untuk menjadi subjek penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Sebelum melaksanakan wawancara, peneliti perlu mengonfirmasi ulang para calon subjek penelitian untuk memastikan kesediaan mereka dan membuat kesepakatan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan wawancara (Basuki, 2006). Dalam melaksanakan wawancara, hal penting yang harus dilakukan sebelum memulai wawancara tersebut adalah dengan membangun rapport yang baik. Rapport sangat penting untuk membuat subjek merasa nyaman dan bebas dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, sehingga informasi yang diberikan akan lengkap dan akurat (Basuki, 2006). Dalam melakukan wawancara, peneliti berpatokan pada pedoman wawancara yang telah dibuat (Basuki, 2006). 3. Tahap Analisis Data Pada tahap analisis data, peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal yang diungkapkan oleh responden. Data dikelompokkan dan dipahami secara utuh dengan tematema penting sebagai kata kuncinya, sehingga peneliti dapat menangkap pengalaman permasalahan dan dinamika yang terjadi pada subjek. 4. Tahap Penulisan Laporan Pada tahap ini, penulisan yang dipakai adalah presentasi data yang di dapat dari penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara
  • 4. 47 mendalam dan observasi dengan tiap-tiap subjek. Prosesnya dimulai dari data-data yang telah diperoleh dari tiap subjek dipahami kembali dengan membacanya berulang-ulang hingga akhirnya penulis benar-benar mengerti permasalahannya dan kemudian dianalisis secara perorangan, sehingga didapatkan gambaran mengenai permasalahan dan pengalaman masing-masing subjek. Selanjutnya dilakukan interpretasi secara keseluruhan dimana di dalamnya tercakup kesimpulan dari hasil penelitian ini. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi (Basuki, 2006). 1. Metode Wawancara Menurut Esterberg (dalam Sugiyono, 2005), wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sedangkan menurut Bnister dkk. (dalam Poerwandari, 2001) wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan pendekatan lain. Menurut Patton (dalan Moleong, 2005) jenis wawancara dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : a. Wawancara Pembicaraan Informal Wawancara pembicaraan informal tergantung pada wawancara itu sendiri, jadi bergantung pada spontanistasnya dalam mengajukan pertanyaan kepada terwawancara. Sewaktu pembicaraan berjalan, terwawancara tidak mengetahui atau tidak menyadari bahwa ia sedang diwawancarai. b. Pendekatan Menggunakan Petunjuk Umum Wawancara
  • 5. 48 Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan. Kemudian petunjuk wawancara hanyalah berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya tercakup. c. Wawancara Baku Terbuka Wawancara baku terbuka adalah wawancara yang menggunakan seperangkat baku pertanyaan. Urutan pertanyaan, kata-katanya dan cara penyajiannya pun sama untuk setiap responden. Keluwesan mengadakan pertanyaan mendalam (probing) terbatas dan hal ini tergantung pada situasi wawancara dan kecakapan pewawancara. Pembagian lain mengenai jenis wawancara dikemukakan oleh Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 2005) terdiri dari : a. Wawancara oleh Tim atau Panel Wawancara oleh tim berarti wawancara dilakukan tidak hanya oleh satu orang, tetapi oleh dua orang atau lebih terhadap seseorang yang diwawancarai. Jika cara ini digunakan, hendaknya pada awalnya sudah diminta kesepakatan dan persetujuan dari terwawancara, apakah ia tidak keberatan diwawancarai oleh dua orang. Di pihak lain, seseorang pewawancara dapat saja menghadapkan dua orang atau lebih yang diwawancarai sekaligus, yang dalam hal ini dinamakan panel. b. Wawancara Tertutup dan Wawancara Terbuka Pada wawancara tertutup biasanya yang diwawancarai tidak mengetahui dan tidak menyadari bahwa mereka sedang diwawancarai. Mereka tidak mengetahui tujuan wawancara. Sedangkan wawancara terbuka biasanya subjek yang diwawancarai tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan tujuan wawancara. c. Wawancara Riwayat Secara Lisan Jenis ini adalah wawancara terhadap orang-orang yang pernah membuat sejarah atau yang membuat karya ilmiah besar, sosial, pembangunan,
  • 6. 49 perdamaian dan sebagainya. Maksud wawancara ini ialah mengungkapkan riwayat hidup dan pekerjaannya, kesenangannya, ketekunannnya, pergaulannya dan lain-lain. d. Wawancara Terstruktur dan Wawancara tak terstruktur Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Jenis wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesis kerja. Untuk itu pertanyaan disusun dengan rapih dan ketat. Sedangkan wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang beda dengan yang terstruktur. Cirinya kurang diinterupsi dan arbitrer. Wawancara semacam ini biasanya digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Pertanyaan biasanya tidak disusun terlebih dahulu, malah disesuaikan dengan keadaan dan cirri yang unik dari responden. Pelaksanaannya Tanya-jawab mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari. Wawancara biasanya berjalan lama dan seringkali dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan yaitu wawancara terbuka, wawancara terstruktur, dengan menggunakan pedoman wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah ditetapkan oleh peneliti terlebih dahulu. 2. Metode Observasi Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2001) salah satu hal penting tetapi sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi data yang penting karena : a. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam mana hal yang diteliti atau terjadi. b. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian dan mempertahankan pilihan
  • 7. 50 untuk mendekati masalah secara induktif. Dengan berada dalam situasi lapangan yang nyata, kecenderungan untuk dipengaruhi berbagai konseptualisasi tentang topik yang diamati akan berkurang. c. Mengingat individu yang telah sepenuhnya terlibat dalam konteks hidupnya sering mengalami kesulitan merefleksikan pemikiran mereka tentang pengalamannya, observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian sendiri kurang disadari. d. Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara. e. Jawaban terhadap pertanyaan akan diwarnai oleh perspektif selektif individu yang diwawancarai. Berbeda dengan wawancara, observasi memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh dari persepsi selektif yang akan ditampilkan subjek penelitian atau pihak-pihak lain. f. Observasi memungkinkan peneliti merefleksi dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukannya. Impresi dan perasaan pengamat akan menjadi bagian dari data yang pada gilirannya dapat di manfaatkan nya untuk memahami fenomena yang diteliti. Menurut Moleong (2005) berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan orang-orang yang diamati, observasi dapat di bedakan menjadi: a. Observasi Partisipan Pengamat berperan serta melakukan dua peran sekaligus yaitu sebagai dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamatinya. b. Observasi Non Partisipan Pengamat tidak berperan serta hanya melakukan fungsi yaitu mengadakan pengamatan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi partisipan, karena peneliti hanya sebagai pengamat.
  • 8. 51 Dalam penelitian ini, observasi yang digunakan yaitu observasi non partisipan, karena peneliti hanya berperan sebagai pengamat. E. Instrumen Penelitian Menurut Poerwandari (2001) penulis sangat berperan dalam seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendekati topik tersebut, mengumpulkan data, hingga menganalisis, menginterpretasikan dan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen sebagai alat bantu untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, yaitu 1. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara yang digunakan peneliti berisi daftar pertanyaanpertanyaan yang disusun berdasarkan tujuan penelitian dan teori yang berkaitan. Selain itu, pedoman juga berisi data pribadi partisipan. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas yaitu sekaligus menjadi daftar untuk memeriksa apakah aspek-aspek relavan tersebut telah dibahas atau ditanyakan (Poerwandari, 2001). 2. Pedoman Observasi Menurut Moleong (2005), pedoman observasi yang digunakan dalam bentuk catatan lapangan. Catatan ini berupa coretan seperlunya yang sangat dipersingkat, berisi kata-kata kunci, frase, pokok-pokok isi pembicaraan atau pengamatan, mungkin gambar, sketsa, genogram, dan lain-lain. Catatan ini berguna hanya sebagai alat perantara yaitu antara apa yang dilihat atau didengar. Menurut Poerwandari (2001), pedoman observasi yang digunakan dalam bentuk catatan lapangan. Catatan lapangan yaitu berisi deskripsi tentang hal-hal yang diamati, apapun yang dianggap oleh peneliti penting. Penulisan catatan dapat dilakukan dalam cara yang berbeda-beda, dan catatan lapangan untuk dibuat
  • 9. 52 secara lengkap dan informatif. Kemudian peneliti melakukan pencatatan secara kontinyu dan menuliskan langsung saat melakukan observasi di lapangan. Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk catatan lapangan yang berisi deskripsi tentang hal-hal yang diamati,apapun yang dianggap oleh peneliti penting. F. Keakuratan Penelitian Deazin (dalam Patton, 2002) mengemukakan empat macam trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan,yaitu a. Trianggulasi Data (Data Trianggulation) Menggunakan berbagai data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap mempunyai sudut pandang yang berbeda. Termasuk disini adalah wawancara dengan orang-orang terdekat subjek (significant others). b. Trianggulasi Pengamat (Investigator Trianggulation) Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. c. Trianggulasi Teori (Theory Trianggulation) Yaitu penggunaan teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk digunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut. d. Trianggulasi Metode (Methodological Trianggulation) Yaitu penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilaksanakan.
  • 10. 53 G. Teknik Analisis Data Adapun proses analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini akan dianalisa dengan teknik data kualitatif yang diajukan oleh Marshall dan Rossman (1995). Menurut Marshall dan Rossman (1995) dalam menganalisa penelitian kualitatif terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan. Tahapan-tahapan tersebut adalah : 1. Mengorganisasikan Data Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam (in-dept interview), yang mana data ditulis dengan alat tulis dan dibantu alat perekam. 2. Pengelompokan Berdasarkan Kategori, Tema dan Pola Jawaban Dalam tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkrip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data relevan dengan pokok pembicaraan, serta mengelompokkannya dengan tujuan untuk menangkap persamaan dan perbedaan antar subjek, menyimpulkan hal-hal umum dan memberi perhatian pada hal-hal khusus dengan mengacu kepada teori dan permasalahan penelitian . 3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang Ada terhadap Data Setelah kategori dan pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan teori sehingga dapat dicocokkan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang ada.
  • 11. 54 4. Mencari Alterntif Penjelasan Bagi Data Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud penulis masuk ke dalam tahap penjelasan. Berdasarkan pada kesimpulan yang telah didapat dari kaitan tersebut, penulis perlu mencari suatu alternative penjelasan lain tentang kesimpulan yang didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternative penjelasan yang lain. Dari hasil analisis ada kemungkinan hal-hal yang menyimpang dari asumsi ikirkan sebelumnya. Dalam tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian kesimpulan, diskusi dan saran. 5. Menulis Hasil Penelitian Penulisan analisis data masing-masing subjek yang telah berhasil dikumpulkan, merupakan suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini penulisan yang dipakai adalah presentasi data yang didapat yaitu, penulisan data hasil penelitian dimulai dari data yang telah diperoleh dari tiap subjek yang dibaca berulang kali sampai penulis mengerti benar permasalahannya lalu dianalisis secara perorangan, sehingga didapatkan gambaran mengenai penghayatan pengalaman masing-masing subjek. Selanjutnya dilakukan keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian ini. interpretasi secara