1. 1
KONSEP PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas atau PTK memiliki peranan yang sangat penting
dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan
dengan baik dan benar.
PTK terdiri dari tiga kata inti yaitu penelitian, tindakan dan kelas, dengan
menggabungkan ketiga kata tersebut didapat pengertian bahawa penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi
Arikunto dkk, 2010: 3). Sedangkan menurut Suhardjono (Suharsimi Arikunto dkk,
2010: 58), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.
Adapun menurut Hasley (Wina Sanjaya, 2009:24) penelitian tindakan adalah
intervensi dalam dunia nyata serta pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan
dari intervensi tersebut. Pendapat lain tentang penelitian tindakan dikemukakan oleh
Burns (Wina Sanjaya, 2009:25) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah
penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi
social untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, pematauan dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya.
Dari beberapa definisi seperti yang telah dikemukakan di atas, maka ciri utama
dari penelitian tindakan adalah adanya intervensi atau perlakuan tertentu untuk
perbaikan kinerja dalam dunia nyata.
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang
terjadi di dalam kelas. Pada intinya PTK betujuan untuk memperbaiki berbagai
persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang
dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar
(Suharsimi Arikunto dkk, 2010: 60).
2. 2
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tujuan PTK, Kunandar (2008: 63)
menyebutkan bahwa tujuan PTK antara lain sebagai berikut :
1). Memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung
dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.
2). Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara cepat.
3). Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini diacapai melalui peningkatan proses
pembelajaran.
4). Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode
baru, mempertajam kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
5).Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovasi terhadap sistem
pembelajaran yang berkelanjutan.
6). Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas
dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar
siswa.
7). Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.
8). Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta
sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara
berkelanjutan.
9). Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses
pembelajaran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga
ditunjukkan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang
terintegrasi di dalamnya. Jadi PTK bertujuan meningkatkan mutu proses pembelajaran
dan hasil pembelajaran yang diperoleh dari perbaikan proses pembelajaran.
3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Selain dari tujuan PTK, kita juga harus mengetahui manfaat dari PTK. Maka
PTK memiliki manfaat sebagai berikut:
3. 3
3.1.Manfaat untuk dosen
PTK memiliki manfaat yang sangat besar untuk guru, diantaranya:
a. PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya.
b. Melalui perbaikan dan peningkatan kinerja, maka akan tumbuh kepuasan dan
rasa percaya diri yang dijadikan sebagai modal untuk terus meningkatkan
kemampuan dan kinerjanya.
c. Keberhasilan PTK dapat berpengaruh terhadap guru lain agar mereka juga ikut
mencoba melakukan PTK.
d. PTK mendorong guru untuk memiliki memiliki sikap professional
e. Guru akan selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
melalui PTK guru akan tanggap terhadap perubahan baik sosial maupun
psikologi yang dapat memberikan alternatif baru yang lebih baik dalam
pengelolaan pembelajaran.
3.2.Manfaat untuk mahasiswa
Selain untuk guru, PTK juga bermanfaat untuk siswa, diantaranya:
a. PTK dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa jenuh dalam mengikuti
proses pembelajaran karena tercipta suasana baru yang dapat meningkatkan
gairah belajar siswa.
b. PTK dapat berpengaruh positif terhadap pencapaian terhadap hasil belajar
siswa.
3.3.Manfaat PTK untuk sekolah
Guru-guru yang kreatif dan inovatif dengan selalu berupaya meningkatkan hasil
belajar siswa, secara langsung akan membnatu sekolahyang bertanggung jawab
dalam penyelenggaraan pendidikan untuk siswanya.
3.4. Manfaat untuk perkembangan teori pendidikan
PTK dapat menjembatani antara teori dan praktik. PTK yang bersifat kolaboratif
antara setiap unsur yang berkepentingan termasuk kolaborasi antara guru dan
pihak LPTK, memiliki potensi untuk menrjemahkan teori yang bersifat
konseptualke dalam hal-hal yang bersfiat riil dan praktis.
Dari pemaparan di atas jelas banyak sekali manfaat dari PTK baik untuk guru,
siswa, sekolah maupun untuk perkembangan teori pendidikan.
4. 4
4. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:16) prosedur pelaksanaan penilitian
tindakan kelas memiliki empat tahap. Keempat tahap tersebut adalah: perencanaan
(planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observation) dan refleksi
(reflection). Kegiatan-kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan
masalah. Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda pemecahan masalah
kearah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus kedua,
dan seterusnya, sampai peneliti merasa cukup.
Gambar.3.1.Siklus PTK (Hopkins,1993 dalam Suharsimi dkk,2010: 105)
4.1.Perencanaan (planning)
Perencanaan dalam setiap siklus disusun perencanaan pembelajaran untuk
perbaikan pembelajaran. Dengan demikian dalam perencanaan bukan hanya berisi
tentang tujuan atau kompetensi yang harus dicapai akan tetapi juga harus lebih
ditonjolkan perlakuan khususnya oleh guru dalam proses pembelajaran, ini berarti
perencanaan yang disusun harus dijadikan pedoman seutuhnya dalam proses
pembelajaran. Ada dua jenis perencanaan yang dapat disusun oleh peneliti, yakni
perencanaan awal dan perencanaan lanjutan. Perencanaan awal diturunkan dari
berbagai asumsi perbaikan hasil dari kajian studi pendahuluan sedangkan
perencanaan lanjutan disusun berdasarkan hasil refleksi setelah peneliti
mempelajari berbagai kelemahan yang harus diperbaiki.
4.2.Tindakan (action)
5. 5
Pelaksanaan tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan
perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru
adalah perlakuan yang dilaksanakan yang diarahkan sesuai dengan perencanaan.
Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan focus
masalah. Tindakan inilah yang menjadi inti dari PTK, sebagai upaya
meningkatkan kinerja guru untuk menyelesaikan masalah. Tindakan dilakukan
dalam program pembelajaran apa adanya.
4.3.Observasi (observation)
Observasi, dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses
pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun.
Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagai kelemahan dan
kekuatan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya
dapat dijadikan masukan ketika guru melaksanakan refleksi untuk penyusunan
rencana ulang memasuki siklus berikutnya.
4.4.Refleksi (reflection)
Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru
selama tindakan. Refleksi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan observer.
Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu
diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana ulang.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian (Wina Sanjaya, 2010: 84). Untuk kepentingan PTK, instrumen yang digunakan
adalah:
a). Lembar observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru selama
berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
b). Lembar wawancara
Untuk memperoleh data dan informasi yang lebih lengkap, peneliti melakukan
wawancara terhadap guru dan siswa.
c). Catatan harian
Dengan catatan harian, segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan
guru akan dicatat. Selain itu, catatan harian juga berguna untuk melihat
6. 6
perkembangan tindakan serta perkembangan siswa dalam melakukan proses
pembelajaran.
d). Lembar tes
Lembar tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebagai tingkat penguasaan
materi pembelajaran.
6. Analisis dan Penyajian Data
Menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi data
dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga
memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian.
Analisis data dalam PTK dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
a). Reduksi data, yakni kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah. Pada tahap
ini, guru atau peneliti mengumpulkan semua instrumen (lembar observasi, lembar
wawancara, catatan harian dan lembar tes) yang digunakan untuk mengumpulkan data
kemudian dikelompokkan berdasarkan focus masalah atau hipotesis. Dalam tahap ini,
mungkin peneliti membuang data yang dianggap tidak relevan.
b). Mendeskripsikan data sehingga data yang telah diorganisir jadi bermakna.
Mendeskrisikan data dapat dilakukan dalam bentuk naratif, membuat grafik atau
menyusunnya dalam bentuk tabel.
c). Membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi data. Kesimpulan tersebut diarahkan untuk
menjawab rumusan masalah pnelitian.
Data yang telah dianalisis dapat disajikan agar mudah dipahami dan mudah dibaca melalui
tabel, diagram atau grafik.