SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PENGELOLAAN PENILAIAN 
Proses pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar yang 
dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu, kegiatan penilaian dilakukan untuk 
mengukur dan menilai tingkat pencapaian Kompetensi Dasar. Penilaian juga digunakan 
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga 
dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan dan perbaikan proses 
pembelajaran yang telah dilakukan. Oleh sebab itu proses pembelajaran yang baik 
perlu didukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana, dan berkesinambungan. 
Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran 
berbasis aktivitas, maka penilaiannya lebih menekankan pada penilaian proses yakni 
pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pengawas sekolah bertanggung 
jawab terhadap terlaksananya penilaian tersebut. 
Tugas pengawas sekolah dalam manajemen implementasi kurikulum 2013, salah 
satunya adalah mengelola penilaian di sekolah dengan melaksanakan beberapa hal 
sebagai berikut: 
1. Menetapkan sistem penilaian di sekolah 
2. Merekap dan mengolah hasil penilaian seluruh kelas. 
3. Merancang program tindak lanjut dari hasil pengolahan penilaian. 
Pengawas sekolah berkewajiban menyelenggarakan, memfasilitasi, dan memastikan 
terlaksananya penilaian sesuai dengan tuntutan penilailaian dalam kurikulum. 
1. Menetapkan Sistem Penilaian di Sekolah 
a. Pengertian 
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, 
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang 
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi 
yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi penilaian merupakan 
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi untuk dijadikan 
sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik. (BSNP 2007: 9) 
Sedangkan Nana Sudjana (1995:3) menyatakan bahwa penilaian adalah proses 
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu 
kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk 
interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment 
merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya suatu perbandingan 
antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu. 
b. Fungsi Penilaian 
Penilaian bukan hanya untuk menentukan kemajuan belajar siswa, namun juga 
berfungsi: 
1) Bagi siswa: membantu merealisasikan dirinya untuk mengubah atau 
mengembangkan perilakunya dan membantu untuk mendapat kepuasan 
atas apa yang telah dikerjakannya. 
2) Bagi guru: membantu untuk menetapkan apakah metode mengajar yang 
digunakannya telah memadai, serta untuk membantu membuat 
pertimbangan administrasi.
(Cronbach, 1954 dalam Hamalik, 2002: 204). 
c. Aspek Penilaian 
Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian 
Satuan pendidikan perlu menetapkan kriteria mengenai mekanisme, prosedur, 
dan instrumen penilaian proses serta hasil belajar peserta didik. Penilaian proses 
mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 
1) Penilaian Sikap: 
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran 
adalah sikap positif terhadap materi pelajaran, guru/pengajar, proses 
pembelajaran, dan sikap positif berkaitan dengan nilai atau norma yang 
berhubungan dengan suatu materi pelajaran (KI.2). Sedangkan aspek sikap 
spiritual, untuk mata pelajaran tertentu bersifat generik, artinya berlaku 
untuk seluruh materi pokok (KI.1). Sekolah perlu menyepakati dan 
menetapkan aspek sikap religius yang ditanamkan di satuan pendidikan. 
Ketetapan ini merupakan regulasi yang digunakan oleh seluruh warga 
sekolah sebagai acuan. Penilaian sikap menggunakan instrument observasi, 
penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal. 
Sekolah menyusun, menyepakati, dan menetapkan sikap serta indikator 
sikap yang akan ditanamkan pada setiap mapel/jenjang kelas mengacu 
pada kompetensi inti. 
Tabel 1. Contoh sikap yang akan ditanamkan 
Sikap Kompetensi Inti Sikap yang ditanamkan 
Religius 
(KI.1) 
Menghargai dan menghayati 
ajaran agama yang dianut 
………….. 
………….. 
………….. 
Sosial (KI.2) 1. jujur 
2. disiplin 
………….. 
………….. 
Sikap Kompetensi Inti Sikap yang ditanamkan 
3. tanggung jawab 
4. toleransi 
5. gotong royong 
6. santun 
7. percaya diri 
………….. 
Tabel.2 Contoh indikator 
Kompetensi Inti Indikator yang diamati 
Menghargai dan 
menghayati ajaran 
agama yang dianut 
 Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan 
sesuatu. 
 Menjalankan ibadah tepat waktu. 
 Memberi salam pada saat awal dan akhir 
presentasi sesuai agama yang dianut. 
 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang 
Maha Esa; 
 Mensyukuri kemampuan manusia dalam 
mengendalikan diri 
 Mengucapkan syukur ketika berhasil 
mengerjakan sesuatu. 
…………………………
1. Jujur 
adalah perilaku 
dapat dipercaya 
dalam perkataan, 
tindakan, dan 
pekerjaan. 
 Tidak menyontek dalam mengerjakan 
ujian/ulangan 
 Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin 
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) 
 Mengungkapkan perasaan apa adanya 
 Menyerahkan kepada yang berwenang barang 
yang ditemukan 
 Membuat laporan berdasarkan data atau 
informasi apa adanya 
 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang 
dimiliki 
………………………….. 
2. Disiplin  …………………….. 
2) Penilaian Pengetahuan 
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes 
lisan, dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen 
tertentu yang relevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi 
pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut: 
Tabel 3. Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian 
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen 
Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, 
menjodohkan, dan uraian. 
Tes lisan Daftar pertanyaan. 
Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan 
secara individu atau kelompok sesuai dengan 
karakteristik tugas. 
Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci 
jawaban dan pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan 
setidaknya memenuhi beberapa syarat, yaitu mengkomunikasikan tugas 
yang dikerjakan oleh peserta didik, menyampaikan indikator dan rubrik 
penilaian untuk tampilan tugas yang baik. Tampilan kualitas hasil tugas yang 
diharapkan disampaikan secara jelas dan penugasan mencantumkan 
rentang waktu pengerjaan tugas. 
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: 
a) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; 
b) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk 
instrumen yang digunakan; dan 
c) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai 
dengan tingkat perkembangan peserta didik. 
3) Penilaian Keterampilan 
Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar 
Penilaian, pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian 
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan 
suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan 
penilaian portofolio. 
a) Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam 
melakukan sesuatu. 
b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis 
maupun lisan dalam waktu tertentu.Tugas tersebut berupa suatu 
investigasi. 
c) Penilaian portofolio dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh 
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif 
untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, kepedulian 
peserta didik terhadap lingkungannya, dan/atau kreativitas peserta didik 
dalam kurun waktu tertentu. 
d. Sistem Penilaian Acuan Kriteria 
Dalam pendidikan dikenal adanya sistem Peniaian Acuan Norma (PAN) dan 
Penilaian Acuan Kriteria (PAK), sejak diberlakukan kurikulum 2013 sistem 
penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan Kriteria. Penilaian Acuan 
Kriteria adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa 
dibandingkan dengan kriteria yang telah dibuat terlebih dahulu. PAK berasumsi 
bahwa hampir semua orang bisa belajar apa saja namun dengan waktu yang 
berbeda. Konsekuensi dari acuan ini adalah adanya kegiatan remedial. 
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai 
pencapaian kompetensi lulusan peserta didik berdasarkan standar, sehingga 
sekolah perlu melakukan kegiatan sebagai berikut: 
1) menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan 
mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran; 
2) mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir 
semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian akhir 
sekolah; 
3) menyelenggarakan ujian sekolah dan menentukan kelulusan peserta didik 
dari ujian sekolah sesuai dengan POS Ujian Sekolah; 
4) menentukan kriteria kenaikan kelas; 
5) melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi 
kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor; 
6) melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas 
pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait; 
7) melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta 
didik dan dinas pendidikan. 
8) menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat 
dewan pendidik sesuai dengan kriteria: 
a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 
b) mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan ketentuan 
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan 
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan KKM 
yang telah ditetapkan; 
c) lulus ujian akhir sekolah; dan 
d) lulus Ujian Nasional. 
9) menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta 
didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional; dan 
10) menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan 
bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi. 
e. Jenis dan Manfaat Penilaian
Penilaian digunakan untuk mengolah informasi dan mengukur pencapaian hasil 
belajar peserta didik, meliputi: 
1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif 
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) 
pembelajaran. 
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik 
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang 
telah ditetapkan. 
3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk 
menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan 
perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya 
pada sikap/perilaku dan keterampilan. 
4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian 
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, 
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. 
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk 
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi 
Dasar (KD) atau lebih. 
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik 
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 
8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester 
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode 
tersebut. 
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik 
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. 
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua 
KD pada semester tersebut. 
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan 
pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui 
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi 
Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi 
tersebut. 
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan 
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui 
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah 
Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat 
kompetensi tersebut. 
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran 
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai 
pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional. 
11) Ujian Sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di 
luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan. 
Jenis-jenis penilaian tersebut harus diagendakan dalam kalender pendidikan di 
satuan pendidikan. Pengawas sekolah bertanggungjawab teragendakannya 
kegiatan-kegiatan tersebut. Pengawas memastikan bahwa kegiatan-kegiatan 
tersebut telah diagendakan oleh sekolah. 
f. Prinsip dan Pendekatan Penilaian 
Prinsip dan Pendekatan Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang 
pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi 
faktor subjektivitas penilai. 
2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, 
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 
3) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, 
pelaksanaan, dan pelaporannya. 
4) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar 
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 
5) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak 
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan 
hasilnya. 
6) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. 
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK 
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria 
ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal 
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan 
karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan 
karakteristik peserta didik. 
2. Mengolah Hasil Penilaian Kelas 
Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian 
dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, 
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek 
dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada 
setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka 
penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang 
pendidikan dasar dan menengah. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai 
berikut: 
a. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa 
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan 
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. 
b. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. 
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya 
dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta 
untuk mengetahui kesulitan peserta didik. 
c. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut 
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi 
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan 
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. 
d. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang 
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran 
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus 
diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk 
berupa hasil melakukan observasi lapangan. 
Pada bagian ini akan membahas tentang rekap hasil penilaian dan pengolahan 
data hasil penilaian. Diharapkan pengawas sekolah dapat membuat rekap hasil 
penilaian di satuan pendidikannya masing-masing dan melakukan peta 
pencapaian hasil belajar.
a. Rekap Hasil Penilaian Kelas 
Penentuan KKM 
Pengawas sekolah melakukan rekap hasil penilaian ketercapaian hasil 
pembelajaran pada satuan pendidikan yang dipimpinnya. Diharapkan dengan 
melakukan rekap penilaian pengawas sekolah memiliki gambaran secara 
menyeluruh mengenai ketercapaian Ketuntasan belajar minimal (KKM) yang 
telah ditentukan di sekolah yang dipimpinnya. Berdasarkan Permendikbud 81 
a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman umum 
pembelajaran dinyatakan bahwa: 
1) Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi 
pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-) 
2) Untuk KD-KD yang terdapat pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan 
tuntas belajar apabila menunjukkan pencapaian nilai ≥ 2.66 dari hasil tes 
formatif. 
3) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilihat 
dari sikap seluruh matapelajaran, jika profil sikap peserta didik secara 
umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan 
satuan pendidikan yang bersangkutan maka ia dinyatakan tuntas. 
Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut. 
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai 
dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai 
kurang dari 2.66; 
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk 
melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang 
memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan 
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai 
dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh 
nilai kurang dari 2.66. 
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, peserta didik yang secara umum profil 
sikapnya belum berkategori baik, maka dilakukan pembinaan secara 
holistik (paling tidak oleh guru kelas, matapelajaran, guru BK, dan 
orang tua). Secara ringkas penjelasan tersebut disajikan dalam table 
berikut 
No 
Kompetensi Dasar 
dari 
Capaian 
Tindakan 
Keterangan 
Individual Rata-rata 
Kelas 
1 KI. 3 dan KI. 4 < 2,66 Remedial 
secara 
individual 
< 2,66 
(75% 
siswa ) 
Remedial 
secara klasikal 
≥ 2,66 ≥ 2,66 Melanjutkan ke 
KD berikutnya 
2 KI. 1 dan KI. 2 < Baik Pembinaan
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. 
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi 
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan. 
KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum 
dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta 
didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera 
diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak 
sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya peserta didik 
merasa mendapat perhatian yang optimal dan bantuan yang berharga dalam 
proses pembelajarannya. 
Ketuntasan belajar ditentukan seperti pada tabel berikut: 
Nilai Kompetensi 
Predikat 
Pengetahuan Keterampilan Sikap 
A 4 4 
SB 
A- 3.66 3.66 
B+ 3.33 3.33 
B 3 3 B 
B- 2.66 2.66 
C+ 2.33 2.33 
C 2 2 C 
C- 1.66 1.66 
D+ 1.33 1.33 
K 
D 1 1 
Keterangan: 
SB = Sangat Baik 
B = Baik 
C = Cukup 
K = Kurang 
Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah atau belum tuntas 
menguasai suatu kompetensi dasar dapat dilihat dari posisi nilai yang 
diperoleh berdasarkan tabel konversi berikut. 
Contoh Untuk SD 
Tabel konversi nilai 
Konversi nilai akhir Predikat 
(Pengetahuan 
dan 
Keterampilan) 
Sikap 
Skala 0 -100 
Skala1- 4 
86 -100 4 A 
SB 
81- 85 3.66 A- 
76 – 80 3.33 B+ 
71-75 3.00 B B 
66-70 2.66 B- 
61-65 2.33 C+ 
56-60 2 C C 
51-55 1.66 C- 
46-50 1.33 D+ 
K 
0-45 1 D
Apabila peserta didik memperoleh nilai antara 66 sd. 70, dia ada pada 
posisi predikat B- untuk kategori pengetahuan atau keterampilan. 
Artinya, peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dalam 
menguasai kompetensi tertentu. 
Pernyataan di atas adalah penentuan KKM berdasarkan standar 
minimal yang diberlakukan oleh pemerintah. Satuan pendidikan 
berhak untuk menentukan KKM di atas KKM yang telah ditentukan 
oleh pemerintah. 
KKM adalah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditentukan oleh 
satuan pendidikan. Penentuan KKM ditetapkan pada awal tahun 
pelajaran melalui musyawarah antara guru, pengawas sekolah, dan 
stake holder lainnya. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan 
(sekolah) dengan memperhatikan: 
1) Intake (Kemampuan rata-rata peserta didik) 
2) Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda 
tercapainya kompetensi dasar) 
3) Kemampuan daya dukung (berorientasi pada sumber 
belajar) 
Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan 
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, 
kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung 
meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan 
pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria 
ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria 
ketuntasan ideal. 
Contoh Untuk SMP 
Nilai Kuantitatif dengan Skala 1 – 4 (berlaku kelipatan 0,33) digunakan 
untuk Nilai Pengetahuan (KI 3) dan Nilai Keterampilan (KI 4). Indeks Nilai 
Kuantitatif dengan Skala 1 – 4 adalah: 
No. Rentang Nilai Keterangan 
1 
0 ˂ D ≤ 1,00 
Nilai D = lebih dari 0 dan kurang 
dari atau sama dengan 1. 
2 
1,00 ˂ D+ ≤ 1,33 
Nilai D+ = lebih dari 1 dan kurang 
dari atau sama dengan 1,33. 
3 
1,33 ˂ C- ≤ 1,66 
Nilai C- = lebih dari 1,33 dan 
kurang dari atau sama dengan 
1,66. 
4 
1,66 ˂ C ≤ 2,00 
Nilai C = lebih dari 1,66 dan 
kurang dari atau sama dengan 
2,00. 
5 
2,00 ˂ C+ ≤ 2,33 
Nilai C+ = lebih dari 2,00 dan 
kurang dari atau sama dengan 
2,33. 
6 
2,33 ˂ B- ≤ 2,66 
Nilai B- = lebih dari 2,33 dan 
kurang dari atau sama dengan 
2,66.
7 
2,66 ˂ B ≤ 3,00 
Nilai B = lebih dari 2,66 dan 
kurang dari atau sama dengan 
3,00. 
8 
3,00 ˂ B+ ≤ 3,33 
Nilai B+ = lebih dari 3,00 dan 
kurang dari atau sama dengan 
3,33. 
9 
3,33 ˂ A- ≤ 3,66 
Nilai A- = lebih dari dan kurang 
dari 3,33 atau sama dengan 3,66. 
10 
3,66 ˂ A ≤ 4,00 
Nilai A = lebih dari 3,66 dan 
kurang dari atau sama dengan 
4,00. 
Contoh Untuk SMA 
Capaian Kompetensi Pengetahuan merupakan rerata RNH, NTS, dan NAS. 
Dalam LCK, capaian kompetensi pengetahuan diisi angka menggunakan skala 1 
– 4, dengan dua desimal dan diberi predikat sebagai berikut: 
3.83 - 4.00 : A 2.33 - 2.65 : C+ 
3.66 - 3.82 : A- 2.00 - 2.32 : C 
3.33 - 3.65 : B+ 1.66 - 1.99 : C- 
3.00 - 3.32 : B 1.33 - 1.65 : D+ 
2.66 - 2.99 : B- < 1.33 : D 
Contoh Untuk SMK. 
Konversi dari skor (1 – 100) ke (1 – 4) 
INTERVAL 
SKOR 
HASIL KONVERSI 
PREDIKAT 
KRITERIA 
96– 100 4.00 A 
SB 
91 – 95 3.66 A- 
86 – 90 3.33 B+ 
81 – 85 3.00 B B 
75 – 80 2.66 B - 
70 – 74 2.33 C+ 
65 – 69 2.00 C C 
60 – 64 1.66 C- 
55 – 59 1.33 D+ 
K 
< 54 1.00 D 
b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah 
sebagai berikut: 
1) Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas! 
2) Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan 
dengan kemampuan masing-masing aspek: 
(a) Aspek Kompleksitas: Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya 
semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin 
tinggi. Tingkat kesulitan materi dipandang dari sudut penguasaan
guru terhadap materi tersebut. Semakin baik penguasaan guru 
terhadap materi semakin kecil tingkat kompleksitasnya. 
(b) Aspek Sumber Daya Pendukung: Semakin tinggi sumber daya 
pendukung maka nilainya semakin tinggi. 
(c) Aspek intake: Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka 
nilainya semakin tinggi. 
3) Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk 
menentukan KKM setiap KD! 
4) Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk 
menentukan KKM mata pelajaran! 
5) KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada 
kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi (Inteks) siswa. 
c. Teknik Rekapitulasi Nilai 
Bila guru kelas untuk tingkat satuan pendidikan SD atau guru mata pelajaran 
untuk satuan pendidikan SMP, SMA, dan SMK sudah menyusun nilai secara 
sempurna untuk setiap siswa yang diajarnya, maka tugas pengawas sekolah 
adalah menyusun rekapitulasi hasil dari nilai setiap kelas pada satuan 
pendidikan yang dipimpinnya. Rekapitulasi nilai dapat dibuat dalam bentuk 
rekapitulasi ketercapaian KKM siswa di dalam kelas. 
Fungsi rekap nilai disusun pada setiap satuan pendidikan adalah: 
1) untuk mengetahui keadaan nilai peserta didik di satuan pendidikan 
2) sebagai salah satu patokan untuk melihat ketercapaian KKM pada hasil 
pembelajaran 
3) sebagai bahan pembuatan peta hasil belajar peserta didik di satuan 
pendidikan 
4) sebagai dasar pembuatan kebijakan oleh pengawas sekolah 
d. Teknik rekapitulasi nilai yang dapat dilakukan oleh pengawas 
sekolah adalah: 
1) mendata nilai perolehan siswa setiap mata pelajaran pada setiap kelas 
2) membuat format rekapitulasi nilai 
3) Mengisi nilai perolehan siswa setiap mata pelajaran pada format 
rekapitulasi yang telah dibuat
Contoh Format Rekapitulasi Ketercapaian KKM 
Sekolah………………………………….. 
No Kelas 
REKAPITULASI KETERCAPAI KKM 
Ketercapaian KKM Mata Pelajaran 
Sika p 
Spiritua l 
dan 
Sosia l 
(KI 1 dan 
KI 2) 
Pend. Agama dan Budi Pekerti 
Pend. Pancasila dan 
Kewa rg an eg a ra an 
Bahasa Indonesia Matematika 
dst. 
disesuaikan 
P K S P K S P K S P K S dengan 
mata 
Antarmata 
Pelajaran 
T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J pelajaran 
yang ada 
Keterangan: 
P = Pengetahuan 
K = Keterampilan 
S = Sosial 
T = Tercapai 
B = Belum Tercapai 
J = Jumlah 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 39
Contoh Format Rekapitulasi Ketercapaian KKM 
Sekolah………………………………….. 
No Kelas 
REKAPITULASI KETERCAPAI KKM 
Ketercapaian KKM Mata Pelajaran 
Sika p 
Spiritua l 
dan 
Sosia l 
(KI 1 dan 
KI 2) 
Pend. Agama dan Budi Pekerti 
Pend. Pancasila dan 
Kewa rg an eg a ra an Bahasa Indonesia Matematika 
dst. 
disesuaikan 
P K S P K S P K S P K S dengan 
mata 
Antarmata 
Pelajaran 
T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J pelajaran 
yang ada 
Keterangan: 
P = Pengetahuan 
K = Keterampilan 
S = Sosial 
T = Tercapai 
B = Belum Tercapai 
J = Jumlah 
40 Manajemen Implementasi Kurikulum 2013
e. Peniaian Sikap Antarmata Pelajaran 
Penilaian sikap spiritual (KI 1) dan penilaian sikap sosial (KI 2) di 
dalam rapor terdapat penilaian antarmata pelajaran. Maksud dari penilaian 
antarmata pelajaran adalah kesimpulan dari sikap keseluruhan dalam mata 
pelajaran diputuskan melalui rapat koordinasi bersama dengan guru mata 
pelajaran dan wali kelas. 
Pelaksanaan penilaian kompetensi sikap dilakukan oleh pendidik 
setiap mata pelajaran untuk dilaporkan kepada wali kelas yang selanjutnya 
dapat dijadikan sebagai laporan penilaian satuan pendidikan. Secara umum, 
pelaksanaan penilaian sikap sama dengan penilaian kompetensi pengetahuan 
dan keterampilan yaitu harus berlangsung dalam suasana kondusif, tenang 
dan nyaman dengan menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, 
menyeluruh, menggunakan acuan kriteria, dan akuntabel. 
f. Tahap pelaksanaan penilaian kompetensi sikap antarmata pelajaran 
adalah sebagai berikut: 
1) Pada awal semester, pendidik menginformasikan tentang kompetensi 
sikap yang akan dinilai yaitu sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggungjawab, 
toleransi, gotong royong, santun atau sopan, atau percaya diri. 
2) Pendidik mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan mata 
pelajaran yang diampunya, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan 
indikator kompetensi sikap yang telah ditetapkan sebelumnya dalam RPP. 
Bentuk instrumen yang dikembangkan disesuaikan dengan jenis aspek 
yang akan dinilai dengan demikian pendidik dapat memilih salah satu dari 
empat bentuk instrumen yang direkmendasikan oleh Permendikbud 
Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu 
observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal 
3) Pendidik memberi penjelasan tentang kriteria penilaian untuk setiap sikap 
yang akan dinilai termasuk bentuk instrumen yang akan digunakannya. 
4) Memeriksa dan mengolah hasil penilaian dengan mengacu pada pedoman 
penskoran dan kriteria penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. 
5) Hasil penilaian diinformasikan kepada masing-masing peserta didik pada 
setiap akhir pekan dengan tujuan untuk (a) mengetahui kemajuan hasil 
pengembangan sikapnya, (b) mengetahui kompetensi sikap yang belum 
dan yang sudah dicapai sesuai kriteria yang ditetapkan, (c) memotivasi 
peserta didik agar memperbaiki sikap yang masih rendah dan berusaha 
mempertahankan sikap yang telah baik, dan (d) menjadi bagian refleksi 
bagi pendidik untuk memperbaiki strategi pengembangan sikap peserta 
didik di masa yang akan datang. 
6) Tindak lanjut hasil penilaian sikap setiap minggu dijadikan dasar untuk 
melakukan proses pembinaan dan pengembangan sikap yang disisipkan 
dalam mata pelajaran yang bersangkutan tanpa harus memperhatikan 
pencapaian kompetensi dasar terkait dari aspek kompetensi sikap. 
7) Pada akhir semester, setiap skor penilaian harian selama satu semester 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 41
dibuat grafik perkembangannya dan nilai akhir ditetapkan dari rata-rata 
nilai kompetensi sikap. Grafik perkembangan digunakan sebagai bahan 
refleksi proses pembelajaran dan pembinaan sikap. Rata-rata nilai 
kompetensi sikap diserahkan kepada wali kelas oleh masing-masing 
pendidik pengampu mata pelajaran sebagai nilai rapor. 
Data penilaian sikap bersumber dari hasil penilaian melalui teknik 
observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal. 
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian 
antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) 
yang disertai rubrik. Sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. 
Pada akhir semester, guru mata pelajaran dan wali kelas berkewajiban 
melaporkan hasil penilaian sikap, baik sikap spiritual dan sikap sosial 
secara integratif. Laporan penilaian sikap dalam bentuk nilai kualitatif 
dan deskripsi dari sikap peserta didik untuk mata pelajaran yang 
bersangkutan dan antarmata pelajaran. Nilai kualitatif 
menggambarkan posisi relatif peserta didik terhadap kriteria yang 
ditentukan. Kriteria penilaian kualitatif dikategorikan menjadi 4 
kategori yaitu : 
a) sangat baik (SB) 
b) baik (B), 
c) cukup (C), 
d) kurang (K). 
Sedangkan deskripsi memuat uraian secara naratif pencapaian 
kompetensi sikap sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar 
setiap mata pelajaran . Deskripsi sikap pada setiap mata pelajaran 
menguraikan kelebihan sikap peserta didik, dan sikap yang masih perlu 
ditingkatkan. Contoh uraian deskripsi sikap dalam mata pelajaran 
antara lain : 
 Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, perlu 
ditingkatkan sikap percaya diri 
 Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, dan 
percaya diri. 
Sedangkan deskripsi sikap antarmata pelajaran menjadi tanggung 
jawab wali kelas melalui analisis nilai sikap setiap mata pelajaran dan 
proses diskusi secara periodik dengan guru mata pelajaran. Deskripsi 
sikap antarmata pelajaran menguraikan kelebihan sikap peserta didik, 
dan sikap yang masih perlu ditingkatkan apabila ada secara 
keseluruhan, serta rekomendasi untuk peningkatan. Contoh uraian 
deskripsi sikap antarmata pelajaran antara lain : 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 42
 Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, toleransi, 
gotong royong, santun, dan percaya diri. Perlu ditingkatkan sikap 
tanggung jawab, melalui pembiasaan penugasan mandiri di rumah. 
 Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, tanggung 
jawab, toleransi, gotong royong, santun, dan percaya diri 
Pelaksanaan penilaian sikap menggunakan berbagai teknik dan bentuk 
penilaian yang bervariasi dan berkelanjutan agar menghasilkan penilaian 
otentik secara utuh. Nilai sikap diperoleh melalui proses pengolhan nilai 
sikap. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan nilai 
antara lain : 
1) Pengolahan nilai sikap dilakukan pada akhir kompetensi dasar dan 
akhir semester. 
2) Pengolahan nilai berdasarkan sikap yang diharapkan sesuai tuntutan 
kompetensi dasar. 
3) Pengolahan nilai ini bersumber pada nilai yang diperoleh melalui 
berbagai teknik penilaian . 
4) Menentukan pembobotan yang berbeda untuk setiap teknik penilaian 
apabila diperlukan, dengan mengutamakan teknik observasi memiliki 
bobot lebih besar. 
5) Pengolahan nilai akhir semester bersumber pada semua nilai sikap 
sesuai kompetensi dasar semester bersangkutan. 
g. Pengolahan Nilai Sikap Antarmata pelajaran 
1) Penilaian dilakukan oleh seluruh guru mata pelajaran dan dikoordinasi 
oleh wali kelas. 
2) Proses penilaian dilakukan melalaui analisis sikap setiap mata pelajaran 
dan disampaikan dalam diskusi antar guru. 
3) Diskusi bisa dilakukan secara periodik, berkesinambungan, melalui 
konferensi, maupun melalui rapat penilaian untuk kenaikan kelas 
4) Deskripsi sikap antarmata pelajaran bersumber pada nilai kualitatif dan 
deskripsi setiap mata pelajaran. Guru mata pelajaran menyerahkan skor 
akhir, nilai kualitatif, dan deskripsi sikap pada wali kelas. 
5) Kriteria pengolahan nilai akhir sikap : 
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 
Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 
Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 43
Contoh pengolahan nilai : 
Sikap 
Mata Pelajaran 
Rata- 
Rata 
Nilai 
Akhir 
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
Jujur 
3.2 
2.4 
3.7 
3.5 
3 
2.78 
2.5 
2.33 
3.4 
3.1 
2.9 
Baik 
Disiplin 
3.4 
3.2 
3.1 
3.5 
3.4 
3.4 
3.0 
3.5 
2.9 
3.0 
3.24 Sangat 
Baik 
Kerjasama 1.7 2.9 2.3 2.4 3.5 1.4 3.5 1.5 3.6 2.1 2.5 Cukup 
Keterangan: 
1. Pendidikan agama dan budi pekerti 
2. PPKn 
3. Bahasa Indonesia 
4. dst 
h. Pemetaan Pengolahan Hasil Penilaian 
Bila sudah melakukan rekap penilaian, maka yang dilakukan selanjutnya 
adalah mengolah data hasil penilaian. Pengolahan data hasil penilaian 
tersebut dapat dilakukan dengan pembuatan peta hasil belajar. Peta hasil 
belajar adalah pemetaan yang dibuat dengan tujuan untuk mengetahui 
ketercapaian KKM mata pelajaran untuk setiap kelas pada satuan pendidikan. 
Sehingga peta hasil belajar dapat dijadikan sebagai potret ketercapaian KKM 
pada satuan pendidikan. Peta hasil belajar juga dapat dijadikan sebagai 
bahan untuk pengambilan kebijakan oleh pengawas sekolah. 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 44
PETA KEBERHASILAN BELAJAR 
Sekolah: ….…. 
No. 
Kelas 
Ketercapaian KKM Mata Pelajaran (%) 
Sikap 
Spiritual dan 
Sosial 
(KI 1 dan KI 
2) 
Pend. 
Agama dan 
Budi Pekerti 
Pend. 
Pancasila 
dan 
Kewarga-negaraan 
Bahasa 
Indonesia 
Matematika 
IPA 
IPS 
Bahasa 
Inggris 
dst. 
disesuaika 
n dengan 
mata 
pelajaran 
yang ada 
Antarmapel 
P K S P K S P K S P K S P K S P K S P K S 
1 
2 
3 
4 
5 
dst. 
Keterangan: 
P = Pengetahuan (KI 3) 
K = Keterampilan (KI 4) 
S = Sikap Spiritual dan Sosial (KI 1 dan KI 2) 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 45
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 i. Pengembangan Bank Soal 
Bank Soal merupakan sekumpulan butir soal terkalibrasi baik secara 
teoritis maupun empiris dan memuat informasi penting sehingga dapat 
dengan mudah dipergunakan dalam penyusunan sebuah instrumen 
penilaian. Mengacu pada pengertian di atas setiap soal yang dapat 
dimasukan kedalam bank soal harus memenuhi beberapa karakteristik 
dan prinsip-prinsip tertentu. 
1) Karakteristik Bank Soal 
a) Butir Soal pada bank soal merupakan butir soal yang teruji 
(terkalibrasi), sehingga dinyatakan layak karena soal tersebut 
telah memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas (keterpercayaan), 
keterukuran (measurable), maupun aspek efisien dan lugas 
b) Setiap butir soal dilengkapi informasi yang berguna dalam 
penyusunan sebuah instrumen. 
c) Soal-soal dibangun secara terstruktur dimana antara satu soal 
dengan yang lainnya mempunyai hubungan berdasarkan 
komponen spesifikasi yang sama. 
2) Prinsip Pengembangan Bank Soal 
Berkaitan dengan pengembanan bank soal yang baik harus 
memenuhi prinsip-prinsip pengembangan sehinga soal-soal yang 
masuk dalam bank soal merupakan soal-soal yang telah mengalami 
uji validitas, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian 
pengecoh. Untuk mendapatkan butir soal sesuai karakteristik tersebut, 
maka dalam pengembangannya harus mengikuti prinsip: 
a) Prinsip perencanaan; yakni menetapkan tujuan pengembangan 
bank soal apakah untuk tes formatif, sumatif, ujian sekolah atau 
yang lebih luas ujian nasional dari suatu mata pelajaran. Lebih 
lanjut menetapkan karakteristik soal, bagaimana cara 
mendapatkan soal-soal dan bagaimana cara mengelola serta 
sistem data basenya. 
b) Pengembangan Sistem; merupakan perangkaian seluruh 
komponen dalam perencanaan yang dirangkai menjadi suatu 
kesatuan saling terkait terutama sebagai suatu sistem basis data 
(data base). Perangkaian soal-soal sebagai data base, perlu 
memperhatikan apakah bank soal di buat secara manual atau 
secara digital; karakteristik apa yang menjadi spesifikasi bank 
soal tersebut, yang dalam hal ini yang paling penting dan tidak 
boleh dilupakan adalah kompetensi yang diukur dan tingkat 
kesukaran soal. Hal lain dalam pengembangan sistem yang tidak 
kalah pentingnya adalah dapat memberikan informasi mengenai 
instrumen, syarat yang diperlukan untuk memasukan soal ke 
dalam bank soal dan syarat apa bagi yang ingin memanfaatkan 
bank soal tersebut serta kualifikasi dan kompetensi pengembang. 
c) Pengumpulan butir soal dapat dilakukan dengan membuat sendiri 
butir soal yang teruji (valid, keberfungsian pengecoh, daya beda 
dan tingkat kesukaran), pengumpuan butir soal yang teruji ke 
dalam bank soal dengan tingkat kesulitan rendah, sedang dan 
tinggi.
d) Pengarsipan; merupakan aktivitas administrasi butir soal yang 
tela teruji yang dapat dilakukan secara manual maupun digital. 
3) Pengembangan Kisi-Kisi Butir Soal 
a) Pengertian Kisi-kisi 
Kisi-kisi soal merupakan deskripsi Kompetensi berbentuk fomat 
atau matriks yang berisi informasi untuk dijadikan petunjuk 
teknis dalam menulis soal atau merakit soal menjadi alat 
tes/evaluasi. Kisi-kisi soal dalam pembelajaran disusun 
berdasarkan tujuan evaluasi, yakni mengukur pencapaian 
kompetensi (prestasi hasil belajar) peserta didik. 
b) Kegunaan/Fungsi dan Persyaratan Kisi-kisi 
Kisi-kisi soal berfungsi sebagai petunjuk teknis dalam penulisan 
butir soal dan perakitan soal. Berarti, dengan adanya petunjuk 
teknis ini, penyusun soal akan dapat menghasilkan butir-soal 
yang sesuai dengan tujuan penilaian dan perakit soal dapat 
menyusun perangkat soal dengan mudah. 
Kisi-kisi soal/tes prestasi belajar harus memenuhi beberapa 
persyaratan, yaitu : 
(1) mewakili isi kurikulum (KD) yang akan diujikan; 
(2) komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami; 
(3) butir-soal dapat dikembangkan sesuai dengan indikator dan 
bentuk soal yang ditetapkan pada kisi-kisi. 
4) Komponen Kisi-kisi 
Komponen terdiri atas dua kelompok, yaitu: identitas dan 
matriks/format. Kelompok identitas dicantumkan di bagian atas 
matriks, sedangkan matriks/format dicantumkan dalam baris-kolom 
yang sesuai. 
Kelompok identitas, antara lain : 
a) Jenis /jenjang sekolah 
b) Peminatan/paket keakhlian untuk SMA dan SMK 
c) Mata Pelajaran 
d) Alokasi waktu 
e) Jumlah soal 
f) Bentuk soal 
5) Kelompok matriks/format isi, antara lain: 
a) Kompetensi Dasar (KD) 
b) Indikator / Kinerja 
c) Indikator Soal 
d) Nomor urut soal 
6) Komponen KD perlu dipilih mengacu hasil analisis dengan 
memperhatikan kriteria sebagai berikut : 
a) Urgensitas; yaitu KD yang mutlak harus dikuasai oleh 
siswa/peserta didik, 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 47
b) Kontinuitas; merupakan KD lanjutan yang merupakan 
pendalaman dari satu atau lebih KD yang sudah dipelajari 
sebelumnya, 
c) Relevansi; KD terpilih harus merupakan pokok/inti yang 
diperlukan untuk menguasai kompetensi keahlian, 
d) Keterpakaian; KD memiliki nilai terapan tinggi dalam pekerjaan 
didunia usaha/industri atau kehidupan sehari-hari. 
Selain kriteria pemilihan di atas perlu pula diperhatikan bahwa 
penguasaan materi KD terpilih harus dapat diukur dengan menggunakan 
bentuk soal yang sudah ditetapkan. 
Kisi-Kisi Soal 
Satuan Pendidikan : 
Mata Pelajaran : 
Alokasi Waktu : 
Jumlah Soal : 
No 
Kompetensi 
Dasar (KD) 
Indikator 
Indikator Soal 
Aspek 
Bentuk 
Soal/Tugas 
Nomor 
Soal/ 
Tugas 
P 
K 
S 
Keterangan : 
P : Pengetahuan 
K : Keterampilan 
S : Sikap 
 : Diisi pada kolom aspek yang sesuai dengan indikator soal 
Indikator soal : adalah suatu rumusan yang menggunakan kata kerja operasional, 
memuat perilaku peserta didik dan materi yang akan diukur sesuai dengan 
Indikator. 
 Indikator soal sebagai pertanda atau indikasi pencapaian kompetensi 
 Indikator soal menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur 
 Indikator soal mengacu pada kriteria kinerja sesuai KD 
Kriteria indikator soal yang baik adalah : 
 Memuat ciri-ciri KD yang hendak diukur 
 Memuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur. (khusus butir soal 
bentuk uraian dapat lebih dari satu) 
 Berkaitan erat dengan kriteria kinerja 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 48
 Dapat dibuatkan butir soal sesuai dengan bentuk yang ditetapkan dalam kisi-kisi. 
3. Merancang Program Tindak Lanjut Hasil Penilaian Pembelajaran 
Program tindak lanjut merupakan langkah yang dilakukan pengawas sekolah 
dalam menyikapi hasil pemetaan hasil belajar baik berupa remedial, pengayaan 
maupu refleksi terhadap guru dalam upaya-upaya perbaikan pembelajaran. 
Untuk itu seorang pengawas sekolah dalam melakukan pengelolan penilaian 
pada satuan pendidikan yang dipimpinnya perlu melakukan perencanaan yang 
berkaitan kapan akan dilakukannya remedial/pengayaan. Pemantauan 
pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan remedial dan pengayaan. 
Pada bagian lain pemetaan hasil belajar dapat digunakan sebagai bahan refleksi 
mutu pengajaran, baik menyangkut perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. 
a. Remedial dan Pengayaan 
Pada Pelaksanaan remedial dan pengayaan pengawas sekolah juga perlu 
melakukan hal-hal sebagai berikut : 
1) Menentukan Alokasi Waktu 
Pengawas Sekolah dalam menentukan kebijakan berkaitan dengan 
perancangan program tindak lanjut pemetaan hasil belajar, perlu 
menetapkan dalam kalender satuan pendidikan mengenai rencana 
pelaksanaan remedial/pengayaan yang dilakukan secara serentak. 
Pengalokasian waktu ini akan memberikan informasi kepada guru, siswa 
dan orang tua, kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan, sehingga 
mereka dapat mengantisipasi kegiatan remedial/pengayaan. Rancangan 
pengalokasian waktu remedial/pengayaan ditetapkan setelah pelaksanaan 
pekan ulangan. Pengalokasian waktu ini dimaksudkan untuk memberikan 
treatment segera setelah didapat hasil pencapaian kompetensi belajar 
peserta didik. 
2) Pemantauan 
Pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan 
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. 
Pemantauan adalah kegiatan mengamati pelaksanaan program 
Tujuan dilakukannya pemantauan adalah untuk mengidentifikasi dan 
mengantisipasi setiap permasalahan yang muncul agar dapat mengambil 
tindakan yang tepat yang dapat digunakan sebagai dasar dalam 
pencapaian tujuan. Pemantauan ini penting sebagai alat kontrol bagi 
pengawas sekolah dan pengawas dalam penjaminan mutu di sekolahnya, 
baik dalam pencapaian jenjang tingkat kompetensi inti maupun 
pencapaian standar kompetnsi lulusan. Dalam melaksanakan 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 49
pemantauan pengawas sekolah bisa melakukannya secara langsung 
maupun tidak langsung. 
Pemantauan langsung dilakukan dengan cara mengunjungi lokasi 
berlangsungnya remedial/pengayaan, sehingga pemantau secara bebas 
dapat mengumpulkan informasi secara langsung. Sedangkan pemantauan 
tidak langsung pemantau tidak perlu mengunjungi lokasi tetapi 
penggalian informasi cukup dengan mengirimkan angket atau isian. 
Contoh instrumen pemantauan 
No 
Kelas/Mapel 
Hari, 
tanggal 
Jam 
ke 
KD 
Jumlah 
peserta 
Catatan 
Pemantau 
3) Evaluasi 
Evaluasi kegiatan adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberikan 
nilai secara objektif atas pencapaian hasil-hasil pelaksanaan kegiatan yang 
telah direncanakan sebelumnya. Evaluasi selalu berupaya untuk 
mempertanyakan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu rencana. 
Evaluasi di sini yang dimaksud adalah evaluasi perencanaan dan 
pelaksanaan remedial dan pengayaan pembelajaran 
Evaluasi tersebut berguna untuk: 
a) Mengetahui perkembangan/kemajuan belajar siswa 
b) Mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran yang 
sudah dilaksanakan 
c) Perbaikan dan pengembangan kurikulum 
d) Keperluan bimbingan dan konseling. 
b. Refleksi bagi guru 
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi 
tentang sesuatu yang sudah dilakukan. Informasi tersebut dapat diperoleh 
dari pemetaan hasil penilaian bisa juga dari angket yang disebarkan kepada 
responden. 
Refleksi merupakan kegiatan pasca pemetaan hasil penilaian otentik sesuai 
dengan permendikbud nomor 65 tahun 2013 yang menyatakan bahwa “Hasil 
penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 50
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. 
Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk 
memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian 
Pendidikan”. 
Agar kegiatan refleksi terlaksana dengan baik, pengawas sekolah/pengawas 
perlu melakukan pemantauan dan bimbingan terhadap refleksi 
pembelajaran yang dilakukan guru. Di sisi lain kegiatan refleksi ini selain 
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, juga akan mendorong para guru 
untuk mencari solusi melalui penelitian sederhana (PTK) sebagai 
konsekuensi tuntutan kompetensi profesi guru. Membiasakan diri untuk 
melakukan refleksi akan mampu meningkatkan kompetensi professional guru. 
D. Aktifitas Pembelajaran 
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi pelatihan ini 
mencakup aktivitas individual dan kelompok. 
1. Aktivitas Individual meliputi: 
a. memahami dan mencermati materi pelatihan 
b. mengerjakan latihan/tugas, menyelesaikan masalah/kasus 
c. menyimpulkan mengenai manajemen implementasi kurikulum 2013 
d. melakukan refleksi. 
2. Aktivitas kelompok meliputi: 
a. mendiskusikan materi pelatihan 
b. bertukar pengalaman (sharing) dalam melakukan latihan menyelesaikan 
masalah/kasus 
c. membuat rangkuman. 
E. Penilaian 
1. Penilaian Sikap meliputi: kedisiplinan, kerjasama, dan tanggung jawab 
2. Penilaian pengetahuan dilakukan melalui: tes tertulis pada akhir pelatihan 
3. Penilaian Keterampilan meliputi: keterampilan berfikir, reaktif, interaktif, dan 
kontribusi dalam kelompok, serta keterampilan memimpin 
F. Rangkuman 
1. Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh 
informasi untuk dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar 
peserta didik. Penilaian berfungsi untuk menentukan kemajuan belajar dan 
mengembangkan perilaku siswa, sebagai bahan evaluasi dan pengambilan 
keputusan tentang metode yang digunakannya sudah tepat. Instrumen yang 
digunakan dalam penilaian sikap adalah observasi, penilaian diri, penilaian 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 51
antarteman, dan jurnal. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis maupun 
lisan dan penugasan. Penilaian Keterampilan melalui penilaian praktik (unjuk 
kerja), Proyek, dan portofolio 
2. Sistem Penilaian: Dalam pendidikan dikenal adanya sistem Peniaian Acuan 
Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Kriteria (PAK), sejak diberlakukannya 
kurikulum 2013 sistem penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan 
Kriteria. Penilaian Acuan Kriteria adalah penilaian yang dilakukan untuk 
mengetahui kemampuan siswa dibandingkan dengan kriteria yang telah 
dibuat terlebih dahulu. PAK berasumsi bahwa hampir semua orang bisa 
belajar apa saja namun waktunya yang berbeda. Konsekuensi dari acuan ini 
adalah adanya kegiatan remedial. Kegiatan yang dilakukan di sekolah 
meliputi: menentukan KKM, kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan; 
mengkoordinasikan UH, UTS, UAS, UKK, dan UTK; menyelenggarakan 
Ulangan dan Ujian Sekolah; menentukan kelulusan; menerbitkan ijazah; 
melaporkan hasil penilaian kepada orangtua peserta didik dan kepada 
instansi terkait. 
3. Mengolah Hasil Penilaian: berdasarkan Permendikbud 81 a tahun 2013 
tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman umum pembelajaran 
dinyatakan bahwa: ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada 
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-) serta 
KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik jika profil sikap 
peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar 
yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan. Implikasi dari 
ketuntasan belajar tersebut adalah: untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan 
remedial individual kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 
2.66; untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan melanjutkan 
pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 
2.66 atau lebih dari 2.66; dan untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan 
remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta 
didik memperoleh nilai kurang dari 2.66. untuk KD pada KI-1 dan KI-2, 
pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum 
berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru 
matapelajaran, guru BK, dan orang tua). Penilaian didasarkan pada ukuran 
pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak 
dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria 
yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang 
ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan 
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya 
dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta didik. 
4. Teknik Rekapitulasi Nilai 
Fungsi rekap nilai disusun pada setiap satuan pendidikan adalah: untuk 
mengetahui keadaan nilai peserta didik di satuan pendidikan, sebagai salah 
satu patokan untuk melihat ketercapaian KKM pada hasil pembelajaran, 
sebagai bahan pembuatan peta hasil belajar peserta didik di satuan 
pendidikan, dan sebagai dasar pembuatan kebijakan oleh pengawas sekolah. 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 52
Adapun teknik rekapitulasi nilai yang dapat dilakukan oleh pengawas sekolah 
adalah: mendata nilai perolehan siswa setiap mata pelajaran pada setiap kelas, 
membuat format rekapitulasi nilai, dan mengisi nilai perolehan siswa setiap 
mata pelajaran pada format rekapitulasi yang telah dibuat. 
Peniaian Sikap Antarmata Pelajaran: Penilaian sikap spiritual (KI 1) dan 
penilaian sikap sosial (KI 2) di dalam raport terdapat penilaian antarmata 
pelajaran. Maksud dari penilaian antarmata pelajaran adalah kesimpulan dari 
sikap keseluruhan dalam mata pelajaran diputuskan melalui rapat koordinasi 
bersama dengan guru mata pelajaran dan wali kelas. Pada akhir semester, 
guru mata pelajaran dan wali kelas berkewajiban melaporkan hasil penilaian 
sikap, baik sikap spiritual dan sikap sosial secara integratif. Laporan penilaian 
sikap dalam bentuk nilai kualitatif dan deskripsi dari sikap peserta didik untuk 
mata pelajaran yang bersangkutan dan antarmata pelajaran. Nilai kualitatif 
menggambarkan posisi relatif peserta didik terhadap kriteria yang ditentukan. 
Kriteria penilaian kualitatif dikategorikan menjadi 4 kategori yaitu : sangat baik 
(SB), baik (B), cukup (C), kurang (K). Sedangkan deskripsi memuat uraian 
secara naratif pencapaian kompetensi sikap sesuai dengan kompetensi inti 
dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran . Deskripsi sikap pada setiap 
mata pelajaran menguraikan kelebihan sikap peserta didik, dan sikap yang 
masih perlu ditingkatkan. 
5. Pengolahan Data Hasil Penilaian: Bila sudah melakukan rekap penilaian, 
maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengolah data hasil penilaian. 
Pengolahan data hasil penilaian tersebut dapat dilakukan dengan pembuatan 
peta hasil belajar. Peta hasil belajar adalah pemetaan yang dibuat dengan 
tujuan untuk mengetahui ketercapaian KKM mata pelajaran untuk setiap 
kelas pada satuan pendidikan. Sehingga peta hasil belajar dapat dijadikan 
sebagai potret ketercapaian KKM pada satuan pendidikan. Peta hasil belajar 
juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan oleh 
pengawas sekolah, apakah remidial atau pengayaan. 
6. Bank Soal: butir Soal pada bank soal merupakan butir soal yang teruji 
(terkalibrasi), setiap butir soal dilengkapi informasi yang berguna dalam 
penyusunan sebuah instrumen, dan soal-soal dibangun secara tersetruktur. 
Sedangkan prinsip pengembangan bank soal meliputi: prinsip perencaan, 
pengembangan sistem, butir soal teruji (valid, keberfungsian pengecoh, daya 
beda dan tingkat kesukaran), dan pengarsipan. Kisi-kisi soal berfungsi 
sebagai petunjuk teknis dalam penulisan butir soal dan perakitan soal. 
Persyaratan kisi-kisi soal, yaitu: mewakili isi kurikulum (KD) yang akan 
diujikan, komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami, dan 
butir-soal dapat dikembangkan sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang 
ditetapkan pada kisi-kisi. Kriteria indikator soal yang baik adalah: memuat 
ciri-ciri KD yang hendak diukur, memuat satu kata kerja operasional yang 
dapat diukur. (khusus butir soal bentuk uraian dapat lebih dari satu), 
berkaitan erat dengan kriteria kinerja, dan dapat dibuatkan butir soal sesuai 
dengan bentuk yang ditetapkan dalam kisi-kisi. 
7. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan merupakan tindak lanjut guru 
terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Proses dan hasil belajar 
dapat berupa kesulitan penguasaan peserta didik terhadap satu atau dua KD, 
dan tidak bersifat permanen. Jika pada kompetensi Inti pengetahuan dan 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 53
keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik belum mampu menyelesaikan 
pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik, maka peserta 
didik tersebut tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya. 
Sebaliknya, mungkin saja Kompetensi Dasar tersebut terlalu mudah bagi 
peserta didik, dan juga tidak bersifat permanen. Untuk itu setiap setelah 
ulangan atau mengerjakan tugas, hasil kerja peserta didik dinilai dan 
ditentukan, apakah mereka perlu remedial, pengayaan, atau tidak perlu 
perlakuan khusus. 
G. Refleksi 
1. Tuliskan materi pelatihan yang dapat anda pahami secara mudah, dan materi 
yang sulit anda pahami! 
..................................................................................................................... 
..................................................................................... 
2. Hal-hal baru apa saja yang saudara peroleh setelah mengikuti kegiatan belajar 
ini ? 
..................................................................................................................... 
..................................................................................... 
3. Apa yang seharusnya saudara lakukan agar mudah menetapkan system 
penilaian di sekolah? 
..................................................................................................................... 
..................................................................................... 
4. Apa yang seharusnya anda lakukan agar penyusununan KKM di sekolah mudah 
dilakukan? 
..................................................................................................................... 
..................................................................................... 
5. Apa yang seharusnya anda lakukan agar penyusunan program remedial, 
pengayaan, dan refleksi bagi guru mudah diterapkan di sekolah? 
..................................................................................................................... 
..................................................................................... 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 54
Daftar Pustaka 
Ana Ratna Wulan (2013). Penilaian Proses dan Hasil 
Belajar Kurikulum 2013. Bahan Paparan: Disajikan dalam 
workshop pembahasan dan finalisasi naskah pendukung 
pembelajaran, Direktorat Pembinaan SMA, Kemdikbud,22 
Agustus, 2013 
BSNP. (2007). Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu 
Pengetahuan Dan 
Teknologi. 
http://ardanayudhistira.blogspot.com/2012/02/pen 
gertian-fungsi-dan-tujuan- penilaian.html (diunduh 
10 Januari 2014 
Depdiknas;2008 Pedoman Penilaian dan Rapor Direktorat Pendidikan Sekolah 
Menengah 
Kejuruan 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Materi Pelatihan Implement asi 
Kurikulum 2013 
SMA/MA dan SMK/MAK: Bahasa Indonesia (2013). 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Penilaian Autentik 
Pada Proses dan Hasil Belajar (2013). Hand out 2.3.1 
Pelatihan Instruktur Nasional Implementasi Kurikulum 
2013. 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Peraturan 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik 
Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar 
Kompetensi Lulusan. 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Peraturan Menteri 
Pendidikan dan 
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 
2013 tentang Standar Isi. 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Peraturan Menteri 
Pendidikan dan 
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar 
Proses. 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 55
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Peraturan 
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik 
Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar 
Penilaian Pendidikan. 
Oemar Hamalik. (2002). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru 
Algesindo 
Sumardyono; Wiworo, 2011 : Pengemban gan dan Pengelolan Bank Soal 
Matematika di 
KKG/MGMP ; Program Bermutu BPSDMP2MP,Kemendikbu. 
Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 56

More Related Content

What's hot

Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfAksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfIwanSumantri7
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TransformasiRencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasiyurika mariani
 
Instrumenkisi kisi paud-pnfi
Instrumenkisi kisi  paud-pnfiInstrumenkisi kisi  paud-pnfi
Instrumenkisi kisi paud-pnfiEva Meutia
 
Contoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswaContoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswalee adlia
 
TOPIK 2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pdf
TOPIK 2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pdfTOPIK 2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pdf
TOPIK 2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pdfAnisaFajar3
 
Modul Ajar PPKn BAB 4 Kelas 4
Modul Ajar PPKn BAB 4 Kelas 4Modul Ajar PPKn BAB 4 Kelas 4
Modul Ajar PPKn BAB 4 Kelas 4Modul Guruku
 
Angket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smpAngket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smpMuhamad Anugrah
 
Lembar penilaian
Lembar penilaianLembar penilaian
Lembar penilaianindes25
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
Analisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianAnalisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianSamsul Hadi
 
Topik 3 PPAE Ruang Kolaborasi pendekatan TaRL.pptx
Topik 3 PPAE Ruang Kolaborasi pendekatan TaRL.pptxTopik 3 PPAE Ruang Kolaborasi pendekatan TaRL.pptx
Topik 3 PPAE Ruang Kolaborasi pendekatan TaRL.pptxdies7
 
Contoh berita acara seminar penelitian tindakan sekolah (kepala sekolah)
Contoh berita acara seminar penelitian tindakan sekolah (kepala sekolah)Contoh berita acara seminar penelitian tindakan sekolah (kepala sekolah)
Contoh berita acara seminar penelitian tindakan sekolah (kepala sekolah)Narendra
 
Kumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guruKumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan gurumicitaz cikalagen
 
Panduan Menyusun CP ke TP dan ATP.pptx
Panduan Menyusun CP ke TP dan ATP.pptxPanduan Menyusun CP ke TP dan ATP.pptx
Panduan Menyusun CP ke TP dan ATP.pptxErwinHariKurniawan2
 
ASESMEN P-5.pptx
ASESMEN P-5.pptxASESMEN P-5.pptx
ASESMEN P-5.pptxHeru793600
 
Rpp kelas 1 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1
Rpp kelas 1 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1Rpp kelas 1 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1
Rpp kelas 1 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1Aniyah Damayanti
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docxNurhasanah213373
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran yuni dwinovika
 

What's hot (20)

Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdfAksi Nyata Topik 1  Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
Aksi Nyata Topik 1 Merdeka Belajar Iwan sumantri.pdf
 
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TransformasiRencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Transformasi
 
Instrumenkisi kisi paud-pnfi
Instrumenkisi kisi  paud-pnfiInstrumenkisi kisi  paud-pnfi
Instrumenkisi kisi paud-pnfi
 
Contoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswaContoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswa
 
TOPIK 2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pdf
TOPIK 2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pdfTOPIK 2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pdf
TOPIK 2 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL.pdf
 
Modul Ajar PPKn BAB 4 Kelas 4
Modul Ajar PPKn BAB 4 Kelas 4Modul Ajar PPKn BAB 4 Kelas 4
Modul Ajar PPKn BAB 4 Kelas 4
 
Angket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smpAngket oranng tua siswa smp
Angket oranng tua siswa smp
 
Lembar penilaian
Lembar penilaianLembar penilaian
Lembar penilaian
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
Analisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaianAnalisis hasil penilaian
Analisis hasil penilaian
 
Topik 3 PPAE Ruang Kolaborasi pendekatan TaRL.pptx
Topik 3 PPAE Ruang Kolaborasi pendekatan TaRL.pptxTopik 3 PPAE Ruang Kolaborasi pendekatan TaRL.pptx
Topik 3 PPAE Ruang Kolaborasi pendekatan TaRL.pptx
 
Contoh berita acara seminar penelitian tindakan sekolah (kepala sekolah)
Contoh berita acara seminar penelitian tindakan sekolah (kepala sekolah)Contoh berita acara seminar penelitian tindakan sekolah (kepala sekolah)
Contoh berita acara seminar penelitian tindakan sekolah (kepala sekolah)
 
Kumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guruKumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guru
 
Panduan Menyusun CP ke TP dan ATP.pptx
Panduan Menyusun CP ke TP dan ATP.pptxPanduan Menyusun CP ke TP dan ATP.pptx
Panduan Menyusun CP ke TP dan ATP.pptx
 
ASESMEN P-5.pptx
ASESMEN P-5.pptxASESMEN P-5.pptx
ASESMEN P-5.pptx
 
Rpp kelas 1 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1
Rpp kelas 1 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1Rpp kelas 1 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1
Rpp kelas 1 Tema 3 Subtema 2 Pembelajaran 1
 
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
2. JURNAL KEGIATAN HARIAN PPL PPG YUK MIF.docx
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Instrumen supervisi guru
Instrumen supervisi guruInstrumen supervisi guru
Instrumen supervisi guru
 

Viewers also liked

173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaianSunrise James
 
KI KD K13 XTSM
KI KD K13 XTSMKI KD K13 XTSM
KI KD K13 XTSManggaadiw
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...igaoctriana15
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smphendri1 rie
 
Penilaian psma wayan18092015
Penilaian psma wayan18092015Penilaian psma wayan18092015
Penilaian psma wayan18092015Wayan Sumertha
 
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-rusleeAli Hadoon
 
Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
Penilaian Proses Dan Hasil BelajarPenilaian Proses Dan Hasil Belajar
Penilaian Proses Dan Hasil BelajarAmin Herwansyah
 
Penilaian kelas (revisi 6 asgustus 2015) sma 1
Penilaian kelas (revisi 6 asgustus 2015) sma 1Penilaian kelas (revisi 6 asgustus 2015) sma 1
Penilaian kelas (revisi 6 asgustus 2015) sma 1Choly Moreira
 
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Drs. HM. Yunus
 
Pedoman penilaian smk final 3
Pedoman penilaian smk final 3Pedoman penilaian smk final 3
Pedoman penilaian smk final 3edi junaedi
 
Penilaian autentik Kurikulum 2013 (Desember 2015 - Terbaru)
Penilaian autentik Kurikulum 2013 (Desember 2015 - Terbaru)Penilaian autentik Kurikulum 2013 (Desember 2015 - Terbaru)
Penilaian autentik Kurikulum 2013 (Desember 2015 - Terbaru)Nove Hasanah
 
PENILAIAN PORTOFOLIO (ERNA & SITI KOMARIAH)
PENILAIAN PORTOFOLIO (ERNA & SITI KOMARIAH)PENILAIAN PORTOFOLIO (ERNA & SITI KOMARIAH)
PENILAIAN PORTOFOLIO (ERNA & SITI KOMARIAH)vina serevina
 
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)vina serevina
 

Viewers also liked (20)

173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian
 
3. pengolahan nilai
3. pengolahan nilai3. pengolahan nilai
3. pengolahan nilai
 
KI KD K13 XTSM
KI KD K13 XTSMKI KD K13 XTSM
KI KD K13 XTSM
 
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
Buku pegangan-siswa-matematika-sma-kelas-10-semester-1-kurikulum-2013-edisi-r...
 
Model penilaian rev
Model penilaian revModel penilaian rev
Model penilaian rev
 
[3] silabus pai
[3] silabus pai[3] silabus pai
[3] silabus pai
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
 
Penilaian psma wayan18092015
Penilaian psma wayan18092015Penilaian psma wayan18092015
Penilaian psma wayan18092015
 
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
24496040 pgsr-bm-nota-modul-bmm3103-by-cikgu-ruslee
 
Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
Penilaian Proses Dan Hasil BelajarPenilaian Proses Dan Hasil Belajar
Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
 
[3] silabus pai
[3] silabus pai[3] silabus pai
[3] silabus pai
 
Penilaian kelas (revisi 6 asgustus 2015) sma 1
Penilaian kelas (revisi 6 asgustus 2015) sma 1Penilaian kelas (revisi 6 asgustus 2015) sma 1
Penilaian kelas (revisi 6 asgustus 2015) sma 1
 
jenis-jenis qada dan qadar
jenis-jenis qada dan qadarjenis-jenis qada dan qadar
jenis-jenis qada dan qadar
 
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
Program pengawas ( Hasil Kerja kelompok 2 )
 
Pedoman penilaian smk final 3
Pedoman penilaian smk final 3Pedoman penilaian smk final 3
Pedoman penilaian smk final 3
 
Penilaian autentik Kurikulum 2013 (Desember 2015 - Terbaru)
Penilaian autentik Kurikulum 2013 (Desember 2015 - Terbaru)Penilaian autentik Kurikulum 2013 (Desember 2015 - Terbaru)
Penilaian autentik Kurikulum 2013 (Desember 2015 - Terbaru)
 
Silabus Semester 2
Silabus Semester 2Silabus Semester 2
Silabus Semester 2
 
PENILAIAN PORTOFOLIO (ERNA & SITI KOMARIAH)
PENILAIAN PORTOFOLIO (ERNA & SITI KOMARIAH)PENILAIAN PORTOFOLIO (ERNA & SITI KOMARIAH)
PENILAIAN PORTOFOLIO (ERNA & SITI KOMARIAH)
 
orientasi diklat
orientasi diklatorientasi diklat
orientasi diklat
 
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
KISI-KISI INSTRUMEN (SUMARTI)
 

Similar to 2 pengelolaan-penilaian

Perencanaan Pembelajaran - Penilaian kelas
Perencanaan Pembelajaran - Penilaian kelasPerencanaan Pembelajaran - Penilaian kelas
Perencanaan Pembelajaran - Penilaian kelasnoussevarenna
 
Penilaian berdasarkan kurikulum 2013
Penilaian berdasarkan kurikulum 2013Penilaian berdasarkan kurikulum 2013
Penilaian berdasarkan kurikulum 2013sutjipyo
 
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajarAli muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajarkautsareka
 
Merancang pembelajaran dan penilaian k 13
Merancang pembelajaran dan penilaian k 13Merancang pembelajaran dan penilaian k 13
Merancang pembelajaran dan penilaian k 13Darwi Andi
 
10.vina serevina aris santoso
10.vina serevina aris santoso10.vina serevina aris santoso
10.vina serevina aris santosovinaserevina
 
1b. permen20 2007 standarpenilaian
1b. permen20 2007 standarpenilaian1b. permen20 2007 standarpenilaian
1b. permen20 2007 standarpenilaianMartin Ling
 
MERANCANG PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN K-13 (1).ppt
MERANCANG PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN K-13 (1).pptMERANCANG PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN K-13 (1).ppt
MERANCANG PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN K-13 (1).pptAbiManyu264466
 
Lamp. permendiknas 20 th 2007 (s. penilaian)
Lamp. permendiknas 20 th 2007 (s. penilaian)Lamp. permendiknas 20 th 2007 (s. penilaian)
Lamp. permendiknas 20 th 2007 (s. penilaian)Fahdisjro Nyoy
 
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,alvinnoor
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaianSofyan Nardi Saputra
 
Permendikbud no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
Permendikbud no-66-th-2013-tentang-standar-penilaianPermendikbud no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
Permendikbud no-66-th-2013-tentang-standar-penilaiannasrun gayo
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaianArfa Mantoeng
 
08. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
08. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian08. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
08. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaianAmrizal Ahmad
 
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaianHendrijanto Mazhend
 
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaianHendrijanto Mazhend
 

Similar to 2 pengelolaan-penilaian (20)

Perencanaan Pembelajaran - Penilaian kelas
Perencanaan Pembelajaran - Penilaian kelasPerencanaan Pembelajaran - Penilaian kelas
Perencanaan Pembelajaran - Penilaian kelas
 
Penilaian berdasarkan kurikulum 2013
Penilaian berdasarkan kurikulum 2013Penilaian berdasarkan kurikulum 2013
Penilaian berdasarkan kurikulum 2013
 
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajarAli muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
Ali muhson-penyusunan-alat-penilaian-hasil-belajar
 
Merancang pembelajaran dan penilaian k 13
Merancang pembelajaran dan penilaian k 13Merancang pembelajaran dan penilaian k 13
Merancang pembelajaran dan penilaian k 13
 
Evaluasi Pendidikan
Evaluasi PendidikanEvaluasi Pendidikan
Evaluasi Pendidikan
 
Permen 20 2007
Permen 20 2007Permen 20 2007
Permen 20 2007
 
Standar penilaian
Standar penilaianStandar penilaian
Standar penilaian
 
Standar penilaian
Standar penilaianStandar penilaian
Standar penilaian
 
10.vina serevina aris santoso
10.vina serevina aris santoso10.vina serevina aris santoso
10.vina serevina aris santoso
 
1b. permen20 2007 standarpenilaian
1b. permen20 2007 standarpenilaian1b. permen20 2007 standarpenilaian
1b. permen20 2007 standarpenilaian
 
Assesment
AssesmentAssesment
Assesment
 
MERANCANG PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN K-13 (1).ppt
MERANCANG PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN K-13 (1).pptMERANCANG PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN K-13 (1).ppt
MERANCANG PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN K-13 (1).ppt
 
Lamp. permendiknas 20 th 2007 (s. penilaian)
Lamp. permendiknas 20 th 2007 (s. penilaian)Lamp. permendiknas 20 th 2007 (s. penilaian)
Lamp. permendiknas 20 th 2007 (s. penilaian)
 
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
Lampiran Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
 
Permendikbud no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
Permendikbud no-66-th-2013-tentang-standar-penilaianPermendikbud no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
Permendikbud no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
 
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
04. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
 
08. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
08. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian08. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
08. b. salinan lampiran permendikbud no. 66 th 2013 tentang standar penilaian
 
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
 
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
04 b-salinan-lampiran-permendikbud-no-66-th-2013-tentang-standar-penilaian
 

Recently uploaded

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)DenniPratama2
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanMateri Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanAlexSakthi
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 

Recently uploaded (20)

Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan PerusahaanMateri Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
Materi Surat Penawaran Dalam Organisasi dan Perusahaan
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 

2 pengelolaan-penilaian

  • 1. PENGELOLAAN PENILAIAN Proses pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian Kompetensi Dasar. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan dan perbaikan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Oleh sebab itu proses pembelajaran yang baik perlu didukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana, dan berkesinambungan. Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran berbasis aktivitas, maka penilaiannya lebih menekankan pada penilaian proses yakni pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pengawas sekolah bertanggung jawab terhadap terlaksananya penilaian tersebut. Tugas pengawas sekolah dalam manajemen implementasi kurikulum 2013, salah satunya adalah mengelola penilaian di sekolah dengan melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1. Menetapkan sistem penilaian di sekolah 2. Merekap dan mengolah hasil penilaian seluruh kelas. 3. Merancang program tindak lanjut dari hasil pengolahan penilaian. Pengawas sekolah berkewajiban menyelenggarakan, memfasilitasi, dan memastikan terlaksananya penilaian sesuai dengan tuntutan penilailaian dalam kurikulum. 1. Menetapkan Sistem Penilaian di Sekolah a. Pengertian Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi untuk dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik. (BSNP 2007: 9) Sedangkan Nana Sudjana (1995:3) menyatakan bahwa penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasi dan judgment merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya suatu perbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu. b. Fungsi Penilaian Penilaian bukan hanya untuk menentukan kemajuan belajar siswa, namun juga berfungsi: 1) Bagi siswa: membantu merealisasikan dirinya untuk mengubah atau mengembangkan perilakunya dan membantu untuk mendapat kepuasan atas apa yang telah dikerjakannya. 2) Bagi guru: membantu untuk menetapkan apakah metode mengajar yang digunakannya telah memadai, serta untuk membantu membuat pertimbangan administrasi.
  • 2. (Cronbach, 1954 dalam Hamalik, 2002: 204). c. Aspek Penilaian Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Satuan pendidikan perlu menetapkan kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian proses serta hasil belajar peserta didik. Penilaian proses mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 1) Penilaian Sikap: Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah sikap positif terhadap materi pelajaran, guru/pengajar, proses pembelajaran, dan sikap positif berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran (KI.2). Sedangkan aspek sikap spiritual, untuk mata pelajaran tertentu bersifat generik, artinya berlaku untuk seluruh materi pokok (KI.1). Sekolah perlu menyepakati dan menetapkan aspek sikap religius yang ditanamkan di satuan pendidikan. Ketetapan ini merupakan regulasi yang digunakan oleh seluruh warga sekolah sebagai acuan. Penilaian sikap menggunakan instrument observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal. Sekolah menyusun, menyepakati, dan menetapkan sikap serta indikator sikap yang akan ditanamkan pada setiap mapel/jenjang kelas mengacu pada kompetensi inti. Tabel 1. Contoh sikap yang akan ditanamkan Sikap Kompetensi Inti Sikap yang ditanamkan Religius (KI.1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut ………….. ………….. ………….. Sosial (KI.2) 1. jujur 2. disiplin ………….. ………….. Sikap Kompetensi Inti Sikap yang ditanamkan 3. tanggung jawab 4. toleransi 5. gotong royong 6. santun 7. percaya diri ………….. Tabel.2 Contoh indikator Kompetensi Inti Indikator yang diamati Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut  Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.  Menjalankan ibadah tepat waktu.  Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.  Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;  Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri  Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu. …………………………
  • 3. 1. Jujur adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.  Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan  Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)  Mengungkapkan perasaan apa adanya  Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan  Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya  Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki ………………………….. 2. Disiplin  …………………….. 2) Penilaian Pengetahuan Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen tertentu yang relevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3. Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Tes lisan Daftar pertanyaan. Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci jawaban dan pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan setidaknya memenuhi beberapa syarat, yaitu mengkomunikasikan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik, menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas dan penugasan mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: a) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; b) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan c) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 3) Penilaian Keterampilan Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian, pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. a) Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
  • 4. kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.Tugas tersebut berupa suatu investigasi. c) Penilaian portofolio dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. d. Sistem Penilaian Acuan Kriteria Dalam pendidikan dikenal adanya sistem Peniaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Kriteria (PAK), sejak diberlakukan kurikulum 2013 sistem penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan Kriteria. Penilaian Acuan Kriteria adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dibandingkan dengan kriteria yang telah dibuat terlebih dahulu. PAK berasumsi bahwa hampir semua orang bisa belajar apa saja namun dengan waktu yang berbeda. Konsekuensi dari acuan ini adalah adanya kegiatan remedial. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan peserta didik berdasarkan standar, sehingga sekolah perlu melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran; 2) mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian akhir sekolah; 3) menyelenggarakan ujian sekolah dan menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah sesuai dengan POS Ujian Sekolah; 4) menentukan kriteria kenaikan kelas; 5) melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor; 6) melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait; 7) melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan. 8) menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria: a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b) mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan; c) lulus ujian akhir sekolah; dan d) lulus Ujian Nasional. 9) menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional; dan 10) menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi. e. Jenis dan Manfaat Penilaian
  • 5. Penilaian digunakan untuk mengolah informasi dan mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, meliputi: 1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran. 2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan. 3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan. 4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. 5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. 6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. 7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. 8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut. 9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut. 10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional. 11) Ujian Sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan. Jenis-jenis penilaian tersebut harus diagendakan dalam kalender pendidikan di satuan pendidikan. Pengawas sekolah bertanggungjawab teragendakannya kegiatan-kegiatan tersebut. Pengawas memastikan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut telah diagendakan oleh sekolah. f. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Prinsip dan Pendekatan Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
  • 6. 1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. 2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. 2. Mengolah Hasil Penilaian Kelas Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut: a. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya. b. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. c. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. d. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan. Pada bagian ini akan membahas tentang rekap hasil penilaian dan pengolahan data hasil penilaian. Diharapkan pengawas sekolah dapat membuat rekap hasil penilaian di satuan pendidikannya masing-masing dan melakukan peta pencapaian hasil belajar.
  • 7. a. Rekap Hasil Penilaian Kelas Penentuan KKM Pengawas sekolah melakukan rekap hasil penilaian ketercapaian hasil pembelajaran pada satuan pendidikan yang dipimpinnya. Diharapkan dengan melakukan rekap penilaian pengawas sekolah memiliki gambaran secara menyeluruh mengenai ketercapaian Ketuntasan belajar minimal (KKM) yang telah ditentukan di sekolah yang dipimpinnya. Berdasarkan Permendikbud 81 a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman umum pembelajaran dinyatakan bahwa: 1) Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-) 2) Untuk KD-KD yang terdapat pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan tuntas belajar apabila menunjukkan pencapaian nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif. 3) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilihat dari sikap seluruh matapelajaran, jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan maka ia dinyatakan tuntas. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut. a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66; b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66. d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik, maka dilakukan pembinaan secara holistik (paling tidak oleh guru kelas, matapelajaran, guru BK, dan orang tua). Secara ringkas penjelasan tersebut disajikan dalam table berikut No Kompetensi Dasar dari Capaian Tindakan Keterangan Individual Rata-rata Kelas 1 KI. 3 dan KI. 4 < 2,66 Remedial secara individual < 2,66 (75% siswa ) Remedial secara klasikal ≥ 2,66 ≥ 2,66 Melanjutkan ke KD berikutnya 2 KI. 1 dan KI. 2 < Baik Pembinaan
  • 8. Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan. KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang optimal dan bantuan yang berharga dalam proses pembelajarannya. Ketuntasan belajar ditentukan seperti pada tabel berikut: Nilai Kompetensi Predikat Pengetahuan Keterampilan Sikap A 4 4 SB A- 3.66 3.66 B+ 3.33 3.33 B 3 3 B B- 2.66 2.66 C+ 2.33 2.33 C 2 2 C C- 1.66 1.66 D+ 1.33 1.33 K D 1 1 Keterangan: SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah atau belum tuntas menguasai suatu kompetensi dasar dapat dilihat dari posisi nilai yang diperoleh berdasarkan tabel konversi berikut. Contoh Untuk SD Tabel konversi nilai Konversi nilai akhir Predikat (Pengetahuan dan Keterampilan) Sikap Skala 0 -100 Skala1- 4 86 -100 4 A SB 81- 85 3.66 A- 76 – 80 3.33 B+ 71-75 3.00 B B 66-70 2.66 B- 61-65 2.33 C+ 56-60 2 C C 51-55 1.66 C- 46-50 1.33 D+ K 0-45 1 D
  • 9. Apabila peserta didik memperoleh nilai antara 66 sd. 70, dia ada pada posisi predikat B- untuk kategori pengetahuan atau keterampilan. Artinya, peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dalam menguasai kompetensi tertentu. Pernyataan di atas adalah penentuan KKM berdasarkan standar minimal yang diberlakukan oleh pemerintah. Satuan pendidikan berhak untuk menentukan KKM di atas KKM yang telah ditentukan oleh pemerintah. KKM adalah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. Penentuan KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah antara guru, pengawas sekolah, dan stake holder lainnya. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan (sekolah) dengan memperhatikan: 1) Intake (Kemampuan rata-rata peserta didik) 2) Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar) 3) Kemampuan daya dukung (berorientasi pada sumber belajar) Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Contoh Untuk SMP Nilai Kuantitatif dengan Skala 1 – 4 (berlaku kelipatan 0,33) digunakan untuk Nilai Pengetahuan (KI 3) dan Nilai Keterampilan (KI 4). Indeks Nilai Kuantitatif dengan Skala 1 – 4 adalah: No. Rentang Nilai Keterangan 1 0 ˂ D ≤ 1,00 Nilai D = lebih dari 0 dan kurang dari atau sama dengan 1. 2 1,00 ˂ D+ ≤ 1,33 Nilai D+ = lebih dari 1 dan kurang dari atau sama dengan 1,33. 3 1,33 ˂ C- ≤ 1,66 Nilai C- = lebih dari 1,33 dan kurang dari atau sama dengan 1,66. 4 1,66 ˂ C ≤ 2,00 Nilai C = lebih dari 1,66 dan kurang dari atau sama dengan 2,00. 5 2,00 ˂ C+ ≤ 2,33 Nilai C+ = lebih dari 2,00 dan kurang dari atau sama dengan 2,33. 6 2,33 ˂ B- ≤ 2,66 Nilai B- = lebih dari 2,33 dan kurang dari atau sama dengan 2,66.
  • 10. 7 2,66 ˂ B ≤ 3,00 Nilai B = lebih dari 2,66 dan kurang dari atau sama dengan 3,00. 8 3,00 ˂ B+ ≤ 3,33 Nilai B+ = lebih dari 3,00 dan kurang dari atau sama dengan 3,33. 9 3,33 ˂ A- ≤ 3,66 Nilai A- = lebih dari dan kurang dari 3,33 atau sama dengan 3,66. 10 3,66 ˂ A ≤ 4,00 Nilai A = lebih dari 3,66 dan kurang dari atau sama dengan 4,00. Contoh Untuk SMA Capaian Kompetensi Pengetahuan merupakan rerata RNH, NTS, dan NAS. Dalam LCK, capaian kompetensi pengetahuan diisi angka menggunakan skala 1 – 4, dengan dua desimal dan diberi predikat sebagai berikut: 3.83 - 4.00 : A 2.33 - 2.65 : C+ 3.66 - 3.82 : A- 2.00 - 2.32 : C 3.33 - 3.65 : B+ 1.66 - 1.99 : C- 3.00 - 3.32 : B 1.33 - 1.65 : D+ 2.66 - 2.99 : B- < 1.33 : D Contoh Untuk SMK. Konversi dari skor (1 – 100) ke (1 – 4) INTERVAL SKOR HASIL KONVERSI PREDIKAT KRITERIA 96– 100 4.00 A SB 91 – 95 3.66 A- 86 – 90 3.33 B+ 81 – 85 3.00 B B 75 – 80 2.66 B - 70 – 74 2.33 C+ 65 – 69 2.00 C C 60 – 64 1.66 C- 55 – 59 1.33 D+ K < 54 1.00 D b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut: 1) Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas! 2) Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing aspek: (a) Aspek Kompleksitas: Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. Tingkat kesulitan materi dipandang dari sudut penguasaan
  • 11. guru terhadap materi tersebut. Semakin baik penguasaan guru terhadap materi semakin kecil tingkat kompleksitasnya. (b) Aspek Sumber Daya Pendukung: Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi. (c) Aspek intake: Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi. 3) Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD! 4) Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran! 5) KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi (Inteks) siswa. c. Teknik Rekapitulasi Nilai Bila guru kelas untuk tingkat satuan pendidikan SD atau guru mata pelajaran untuk satuan pendidikan SMP, SMA, dan SMK sudah menyusun nilai secara sempurna untuk setiap siswa yang diajarnya, maka tugas pengawas sekolah adalah menyusun rekapitulasi hasil dari nilai setiap kelas pada satuan pendidikan yang dipimpinnya. Rekapitulasi nilai dapat dibuat dalam bentuk rekapitulasi ketercapaian KKM siswa di dalam kelas. Fungsi rekap nilai disusun pada setiap satuan pendidikan adalah: 1) untuk mengetahui keadaan nilai peserta didik di satuan pendidikan 2) sebagai salah satu patokan untuk melihat ketercapaian KKM pada hasil pembelajaran 3) sebagai bahan pembuatan peta hasil belajar peserta didik di satuan pendidikan 4) sebagai dasar pembuatan kebijakan oleh pengawas sekolah d. Teknik rekapitulasi nilai yang dapat dilakukan oleh pengawas sekolah adalah: 1) mendata nilai perolehan siswa setiap mata pelajaran pada setiap kelas 2) membuat format rekapitulasi nilai 3) Mengisi nilai perolehan siswa setiap mata pelajaran pada format rekapitulasi yang telah dibuat
  • 12. Contoh Format Rekapitulasi Ketercapaian KKM Sekolah………………………………….. No Kelas REKAPITULASI KETERCAPAI KKM Ketercapaian KKM Mata Pelajaran Sika p Spiritua l dan Sosia l (KI 1 dan KI 2) Pend. Agama dan Budi Pekerti Pend. Pancasila dan Kewa rg an eg a ra an Bahasa Indonesia Matematika dst. disesuaikan P K S P K S P K S P K S dengan mata Antarmata Pelajaran T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J pelajaran yang ada Keterangan: P = Pengetahuan K = Keterampilan S = Sosial T = Tercapai B = Belum Tercapai J = Jumlah Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 39
  • 13. Contoh Format Rekapitulasi Ketercapaian KKM Sekolah………………………………….. No Kelas REKAPITULASI KETERCAPAI KKM Ketercapaian KKM Mata Pelajaran Sika p Spiritua l dan Sosia l (KI 1 dan KI 2) Pend. Agama dan Budi Pekerti Pend. Pancasila dan Kewa rg an eg a ra an Bahasa Indonesia Matematika dst. disesuaikan P K S P K S P K S P K S dengan mata Antarmata Pelajaran T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J T B J pelajaran yang ada Keterangan: P = Pengetahuan K = Keterampilan S = Sosial T = Tercapai B = Belum Tercapai J = Jumlah 40 Manajemen Implementasi Kurikulum 2013
  • 14. e. Peniaian Sikap Antarmata Pelajaran Penilaian sikap spiritual (KI 1) dan penilaian sikap sosial (KI 2) di dalam rapor terdapat penilaian antarmata pelajaran. Maksud dari penilaian antarmata pelajaran adalah kesimpulan dari sikap keseluruhan dalam mata pelajaran diputuskan melalui rapat koordinasi bersama dengan guru mata pelajaran dan wali kelas. Pelaksanaan penilaian kompetensi sikap dilakukan oleh pendidik setiap mata pelajaran untuk dilaporkan kepada wali kelas yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai laporan penilaian satuan pendidikan. Secara umum, pelaksanaan penilaian sikap sama dengan penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan yaitu harus berlangsung dalam suasana kondusif, tenang dan nyaman dengan menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan kriteria, dan akuntabel. f. Tahap pelaksanaan penilaian kompetensi sikap antarmata pelajaran adalah sebagai berikut: 1) Pada awal semester, pendidik menginformasikan tentang kompetensi sikap yang akan dinilai yaitu sikap spiritual, jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong royong, santun atau sopan, atau percaya diri. 2) Pendidik mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator kompetensi sikap yang telah ditetapkan sebelumnya dalam RPP. Bentuk instrumen yang dikembangkan disesuaikan dengan jenis aspek yang akan dinilai dengan demikian pendidik dapat memilih salah satu dari empat bentuk instrumen yang direkmendasikan oleh Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal 3) Pendidik memberi penjelasan tentang kriteria penilaian untuk setiap sikap yang akan dinilai termasuk bentuk instrumen yang akan digunakannya. 4) Memeriksa dan mengolah hasil penilaian dengan mengacu pada pedoman penskoran dan kriteria penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. 5) Hasil penilaian diinformasikan kepada masing-masing peserta didik pada setiap akhir pekan dengan tujuan untuk (a) mengetahui kemajuan hasil pengembangan sikapnya, (b) mengetahui kompetensi sikap yang belum dan yang sudah dicapai sesuai kriteria yang ditetapkan, (c) memotivasi peserta didik agar memperbaiki sikap yang masih rendah dan berusaha mempertahankan sikap yang telah baik, dan (d) menjadi bagian refleksi bagi pendidik untuk memperbaiki strategi pengembangan sikap peserta didik di masa yang akan datang. 6) Tindak lanjut hasil penilaian sikap setiap minggu dijadikan dasar untuk melakukan proses pembinaan dan pengembangan sikap yang disisipkan dalam mata pelajaran yang bersangkutan tanpa harus memperhatikan pencapaian kompetensi dasar terkait dari aspek kompetensi sikap. 7) Pada akhir semester, setiap skor penilaian harian selama satu semester Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 41
  • 15. dibuat grafik perkembangannya dan nilai akhir ditetapkan dari rata-rata nilai kompetensi sikap. Grafik perkembangan digunakan sebagai bahan refleksi proses pembelajaran dan pembinaan sikap. Rata-rata nilai kompetensi sikap diserahkan kepada wali kelas oleh masing-masing pendidik pengampu mata pelajaran sebagai nilai rapor. Data penilaian sikap bersumber dari hasil penilaian melalui teknik observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Pada akhir semester, guru mata pelajaran dan wali kelas berkewajiban melaporkan hasil penilaian sikap, baik sikap spiritual dan sikap sosial secara integratif. Laporan penilaian sikap dalam bentuk nilai kualitatif dan deskripsi dari sikap peserta didik untuk mata pelajaran yang bersangkutan dan antarmata pelajaran. Nilai kualitatif menggambarkan posisi relatif peserta didik terhadap kriteria yang ditentukan. Kriteria penilaian kualitatif dikategorikan menjadi 4 kategori yaitu : a) sangat baik (SB) b) baik (B), c) cukup (C), d) kurang (K). Sedangkan deskripsi memuat uraian secara naratif pencapaian kompetensi sikap sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran . Deskripsi sikap pada setiap mata pelajaran menguraikan kelebihan sikap peserta didik, dan sikap yang masih perlu ditingkatkan. Contoh uraian deskripsi sikap dalam mata pelajaran antara lain :  Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, perlu ditingkatkan sikap percaya diri  Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, dan percaya diri. Sedangkan deskripsi sikap antarmata pelajaran menjadi tanggung jawab wali kelas melalui analisis nilai sikap setiap mata pelajaran dan proses diskusi secara periodik dengan guru mata pelajaran. Deskripsi sikap antarmata pelajaran menguraikan kelebihan sikap peserta didik, dan sikap yang masih perlu ditingkatkan apabila ada secara keseluruhan, serta rekomendasi untuk peningkatan. Contoh uraian deskripsi sikap antarmata pelajaran antara lain : Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 42
  • 16.  Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, toleransi, gotong royong, santun, dan percaya diri. Perlu ditingkatkan sikap tanggung jawab, melalui pembiasaan penugasan mandiri di rumah.  Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, santun, dan percaya diri Pelaksanaan penilaian sikap menggunakan berbagai teknik dan bentuk penilaian yang bervariasi dan berkelanjutan agar menghasilkan penilaian otentik secara utuh. Nilai sikap diperoleh melalui proses pengolhan nilai sikap. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan nilai antara lain : 1) Pengolahan nilai sikap dilakukan pada akhir kompetensi dasar dan akhir semester. 2) Pengolahan nilai berdasarkan sikap yang diharapkan sesuai tuntutan kompetensi dasar. 3) Pengolahan nilai ini bersumber pada nilai yang diperoleh melalui berbagai teknik penilaian . 4) Menentukan pembobotan yang berbeda untuk setiap teknik penilaian apabila diperlukan, dengan mengutamakan teknik observasi memiliki bobot lebih besar. 5) Pengolahan nilai akhir semester bersumber pada semua nilai sikap sesuai kompetensi dasar semester bersangkutan. g. Pengolahan Nilai Sikap Antarmata pelajaran 1) Penilaian dilakukan oleh seluruh guru mata pelajaran dan dikoordinasi oleh wali kelas. 2) Proses penilaian dilakukan melalaui analisis sikap setiap mata pelajaran dan disampaikan dalam diskusi antar guru. 3) Diskusi bisa dilakukan secara periodik, berkesinambungan, melalui konferensi, maupun melalui rapat penilaian untuk kenaikan kelas 4) Deskripsi sikap antarmata pelajaran bersumber pada nilai kualitatif dan deskripsi setiap mata pelajaran. Guru mata pelajaran menyerahkan skor akhir, nilai kualitatif, dan deskripsi sikap pada wali kelas. 5) Kriteria pengolahan nilai akhir sikap : Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 43
  • 17. Contoh pengolahan nilai : Sikap Mata Pelajaran Rata- Rata Nilai Akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jujur 3.2 2.4 3.7 3.5 3 2.78 2.5 2.33 3.4 3.1 2.9 Baik Disiplin 3.4 3.2 3.1 3.5 3.4 3.4 3.0 3.5 2.9 3.0 3.24 Sangat Baik Kerjasama 1.7 2.9 2.3 2.4 3.5 1.4 3.5 1.5 3.6 2.1 2.5 Cukup Keterangan: 1. Pendidikan agama dan budi pekerti 2. PPKn 3. Bahasa Indonesia 4. dst h. Pemetaan Pengolahan Hasil Penilaian Bila sudah melakukan rekap penilaian, maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengolah data hasil penilaian. Pengolahan data hasil penilaian tersebut dapat dilakukan dengan pembuatan peta hasil belajar. Peta hasil belajar adalah pemetaan yang dibuat dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian KKM mata pelajaran untuk setiap kelas pada satuan pendidikan. Sehingga peta hasil belajar dapat dijadikan sebagai potret ketercapaian KKM pada satuan pendidikan. Peta hasil belajar juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan oleh pengawas sekolah. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 44
  • 18. PETA KEBERHASILAN BELAJAR Sekolah: ….…. No. Kelas Ketercapaian KKM Mata Pelajaran (%) Sikap Spiritual dan Sosial (KI 1 dan KI 2) Pend. Agama dan Budi Pekerti Pend. Pancasila dan Kewarga-negaraan Bahasa Indonesia Matematika IPA IPS Bahasa Inggris dst. disesuaika n dengan mata pelajaran yang ada Antarmapel P K S P K S P K S P K S P K S P K S P K S 1 2 3 4 5 dst. Keterangan: P = Pengetahuan (KI 3) K = Keterampilan (KI 4) S = Sikap Spiritual dan Sosial (KI 1 dan KI 2) Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 45
  • 19. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 i. Pengembangan Bank Soal Bank Soal merupakan sekumpulan butir soal terkalibrasi baik secara teoritis maupun empiris dan memuat informasi penting sehingga dapat dengan mudah dipergunakan dalam penyusunan sebuah instrumen penilaian. Mengacu pada pengertian di atas setiap soal yang dapat dimasukan kedalam bank soal harus memenuhi beberapa karakteristik dan prinsip-prinsip tertentu. 1) Karakteristik Bank Soal a) Butir Soal pada bank soal merupakan butir soal yang teruji (terkalibrasi), sehingga dinyatakan layak karena soal tersebut telah memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas (keterpercayaan), keterukuran (measurable), maupun aspek efisien dan lugas b) Setiap butir soal dilengkapi informasi yang berguna dalam penyusunan sebuah instrumen. c) Soal-soal dibangun secara terstruktur dimana antara satu soal dengan yang lainnya mempunyai hubungan berdasarkan komponen spesifikasi yang sama. 2) Prinsip Pengembangan Bank Soal Berkaitan dengan pengembanan bank soal yang baik harus memenuhi prinsip-prinsip pengembangan sehinga soal-soal yang masuk dalam bank soal merupakan soal-soal yang telah mengalami uji validitas, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh. Untuk mendapatkan butir soal sesuai karakteristik tersebut, maka dalam pengembangannya harus mengikuti prinsip: a) Prinsip perencanaan; yakni menetapkan tujuan pengembangan bank soal apakah untuk tes formatif, sumatif, ujian sekolah atau yang lebih luas ujian nasional dari suatu mata pelajaran. Lebih lanjut menetapkan karakteristik soal, bagaimana cara mendapatkan soal-soal dan bagaimana cara mengelola serta sistem data basenya. b) Pengembangan Sistem; merupakan perangkaian seluruh komponen dalam perencanaan yang dirangkai menjadi suatu kesatuan saling terkait terutama sebagai suatu sistem basis data (data base). Perangkaian soal-soal sebagai data base, perlu memperhatikan apakah bank soal di buat secara manual atau secara digital; karakteristik apa yang menjadi spesifikasi bank soal tersebut, yang dalam hal ini yang paling penting dan tidak boleh dilupakan adalah kompetensi yang diukur dan tingkat kesukaran soal. Hal lain dalam pengembangan sistem yang tidak kalah pentingnya adalah dapat memberikan informasi mengenai instrumen, syarat yang diperlukan untuk memasukan soal ke dalam bank soal dan syarat apa bagi yang ingin memanfaatkan bank soal tersebut serta kualifikasi dan kompetensi pengembang. c) Pengumpulan butir soal dapat dilakukan dengan membuat sendiri butir soal yang teruji (valid, keberfungsian pengecoh, daya beda dan tingkat kesukaran), pengumpuan butir soal yang teruji ke dalam bank soal dengan tingkat kesulitan rendah, sedang dan tinggi.
  • 20. d) Pengarsipan; merupakan aktivitas administrasi butir soal yang tela teruji yang dapat dilakukan secara manual maupun digital. 3) Pengembangan Kisi-Kisi Butir Soal a) Pengertian Kisi-kisi Kisi-kisi soal merupakan deskripsi Kompetensi berbentuk fomat atau matriks yang berisi informasi untuk dijadikan petunjuk teknis dalam menulis soal atau merakit soal menjadi alat tes/evaluasi. Kisi-kisi soal dalam pembelajaran disusun berdasarkan tujuan evaluasi, yakni mengukur pencapaian kompetensi (prestasi hasil belajar) peserta didik. b) Kegunaan/Fungsi dan Persyaratan Kisi-kisi Kisi-kisi soal berfungsi sebagai petunjuk teknis dalam penulisan butir soal dan perakitan soal. Berarti, dengan adanya petunjuk teknis ini, penyusun soal akan dapat menghasilkan butir-soal yang sesuai dengan tujuan penilaian dan perakit soal dapat menyusun perangkat soal dengan mudah. Kisi-kisi soal/tes prestasi belajar harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu : (1) mewakili isi kurikulum (KD) yang akan diujikan; (2) komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami; (3) butir-soal dapat dikembangkan sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan pada kisi-kisi. 4) Komponen Kisi-kisi Komponen terdiri atas dua kelompok, yaitu: identitas dan matriks/format. Kelompok identitas dicantumkan di bagian atas matriks, sedangkan matriks/format dicantumkan dalam baris-kolom yang sesuai. Kelompok identitas, antara lain : a) Jenis /jenjang sekolah b) Peminatan/paket keakhlian untuk SMA dan SMK c) Mata Pelajaran d) Alokasi waktu e) Jumlah soal f) Bentuk soal 5) Kelompok matriks/format isi, antara lain: a) Kompetensi Dasar (KD) b) Indikator / Kinerja c) Indikator Soal d) Nomor urut soal 6) Komponen KD perlu dipilih mengacu hasil analisis dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut : a) Urgensitas; yaitu KD yang mutlak harus dikuasai oleh siswa/peserta didik, Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 47
  • 21. b) Kontinuitas; merupakan KD lanjutan yang merupakan pendalaman dari satu atau lebih KD yang sudah dipelajari sebelumnya, c) Relevansi; KD terpilih harus merupakan pokok/inti yang diperlukan untuk menguasai kompetensi keahlian, d) Keterpakaian; KD memiliki nilai terapan tinggi dalam pekerjaan didunia usaha/industri atau kehidupan sehari-hari. Selain kriteria pemilihan di atas perlu pula diperhatikan bahwa penguasaan materi KD terpilih harus dapat diukur dengan menggunakan bentuk soal yang sudah ditetapkan. Kisi-Kisi Soal Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Alokasi Waktu : Jumlah Soal : No Kompetensi Dasar (KD) Indikator Indikator Soal Aspek Bentuk Soal/Tugas Nomor Soal/ Tugas P K S Keterangan : P : Pengetahuan K : Keterampilan S : Sikap  : Diisi pada kolom aspek yang sesuai dengan indikator soal Indikator soal : adalah suatu rumusan yang menggunakan kata kerja operasional, memuat perilaku peserta didik dan materi yang akan diukur sesuai dengan Indikator.  Indikator soal sebagai pertanda atau indikasi pencapaian kompetensi  Indikator soal menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur  Indikator soal mengacu pada kriteria kinerja sesuai KD Kriteria indikator soal yang baik adalah :  Memuat ciri-ciri KD yang hendak diukur  Memuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur. (khusus butir soal bentuk uraian dapat lebih dari satu)  Berkaitan erat dengan kriteria kinerja Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 48
  • 22.  Dapat dibuatkan butir soal sesuai dengan bentuk yang ditetapkan dalam kisi-kisi. 3. Merancang Program Tindak Lanjut Hasil Penilaian Pembelajaran Program tindak lanjut merupakan langkah yang dilakukan pengawas sekolah dalam menyikapi hasil pemetaan hasil belajar baik berupa remedial, pengayaan maupu refleksi terhadap guru dalam upaya-upaya perbaikan pembelajaran. Untuk itu seorang pengawas sekolah dalam melakukan pengelolan penilaian pada satuan pendidikan yang dipimpinnya perlu melakukan perencanaan yang berkaitan kapan akan dilakukannya remedial/pengayaan. Pemantauan pelaksanaan dan evaluasi hasil pelaksanaan remedial dan pengayaan. Pada bagian lain pemetaan hasil belajar dapat digunakan sebagai bahan refleksi mutu pengajaran, baik menyangkut perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi. a. Remedial dan Pengayaan Pada Pelaksanaan remedial dan pengayaan pengawas sekolah juga perlu melakukan hal-hal sebagai berikut : 1) Menentukan Alokasi Waktu Pengawas Sekolah dalam menentukan kebijakan berkaitan dengan perancangan program tindak lanjut pemetaan hasil belajar, perlu menetapkan dalam kalender satuan pendidikan mengenai rencana pelaksanaan remedial/pengayaan yang dilakukan secara serentak. Pengalokasian waktu ini akan memberikan informasi kepada guru, siswa dan orang tua, kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan, sehingga mereka dapat mengantisipasi kegiatan remedial/pengayaan. Rancangan pengalokasian waktu remedial/pengayaan ditetapkan setelah pelaksanaan pekan ulangan. Pengalokasian waktu ini dimaksudkan untuk memberikan treatment segera setelah didapat hasil pencapaian kompetensi belajar peserta didik. 2) Pemantauan Pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Pemantauan adalah kegiatan mengamati pelaksanaan program Tujuan dilakukannya pemantauan adalah untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi setiap permasalahan yang muncul agar dapat mengambil tindakan yang tepat yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pencapaian tujuan. Pemantauan ini penting sebagai alat kontrol bagi pengawas sekolah dan pengawas dalam penjaminan mutu di sekolahnya, baik dalam pencapaian jenjang tingkat kompetensi inti maupun pencapaian standar kompetnsi lulusan. Dalam melaksanakan Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 49
  • 23. pemantauan pengawas sekolah bisa melakukannya secara langsung maupun tidak langsung. Pemantauan langsung dilakukan dengan cara mengunjungi lokasi berlangsungnya remedial/pengayaan, sehingga pemantau secara bebas dapat mengumpulkan informasi secara langsung. Sedangkan pemantauan tidak langsung pemantau tidak perlu mengunjungi lokasi tetapi penggalian informasi cukup dengan mengirimkan angket atau isian. Contoh instrumen pemantauan No Kelas/Mapel Hari, tanggal Jam ke KD Jumlah peserta Catatan Pemantau 3) Evaluasi Evaluasi kegiatan adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberikan nilai secara objektif atas pencapaian hasil-hasil pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Evaluasi selalu berupaya untuk mempertanyakan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dari suatu rencana. Evaluasi di sini yang dimaksud adalah evaluasi perencanaan dan pelaksanaan remedial dan pengayaan pembelajaran Evaluasi tersebut berguna untuk: a) Mengetahui perkembangan/kemajuan belajar siswa b) Mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran yang sudah dilaksanakan c) Perbaikan dan pengembangan kurikulum d) Keperluan bimbingan dan konseling. b. Refleksi bagi guru Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sesuatu yang sudah dilakukan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari pemetaan hasil penilaian bisa juga dari angket yang disebarkan kepada responden. Refleksi merupakan kegiatan pasca pemetaan hasil penilaian otentik sesuai dengan permendikbud nomor 65 tahun 2013 yang menyatakan bahwa “Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 50
  • 24. perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan”. Agar kegiatan refleksi terlaksana dengan baik, pengawas sekolah/pengawas perlu melakukan pemantauan dan bimbingan terhadap refleksi pembelajaran yang dilakukan guru. Di sisi lain kegiatan refleksi ini selain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, juga akan mendorong para guru untuk mencari solusi melalui penelitian sederhana (PTK) sebagai konsekuensi tuntutan kompetensi profesi guru. Membiasakan diri untuk melakukan refleksi akan mampu meningkatkan kompetensi professional guru. D. Aktifitas Pembelajaran Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi pelatihan ini mencakup aktivitas individual dan kelompok. 1. Aktivitas Individual meliputi: a. memahami dan mencermati materi pelatihan b. mengerjakan latihan/tugas, menyelesaikan masalah/kasus c. menyimpulkan mengenai manajemen implementasi kurikulum 2013 d. melakukan refleksi. 2. Aktivitas kelompok meliputi: a. mendiskusikan materi pelatihan b. bertukar pengalaman (sharing) dalam melakukan latihan menyelesaikan masalah/kasus c. membuat rangkuman. E. Penilaian 1. Penilaian Sikap meliputi: kedisiplinan, kerjasama, dan tanggung jawab 2. Penilaian pengetahuan dilakukan melalui: tes tertulis pada akhir pelatihan 3. Penilaian Keterampilan meliputi: keterampilan berfikir, reaktif, interaktif, dan kontribusi dalam kelompok, serta keterampilan memimpin F. Rangkuman 1. Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi untuk dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian berfungsi untuk menentukan kemajuan belajar dan mengembangkan perilaku siswa, sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan tentang metode yang digunakannya sudah tepat. Instrumen yang digunakan dalam penilaian sikap adalah observasi, penilaian diri, penilaian Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 51
  • 25. antarteman, dan jurnal. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis maupun lisan dan penugasan. Penilaian Keterampilan melalui penilaian praktik (unjuk kerja), Proyek, dan portofolio 2. Sistem Penilaian: Dalam pendidikan dikenal adanya sistem Peniaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Kriteria (PAK), sejak diberlakukannya kurikulum 2013 sistem penilaian yang digunakan adalah Penilaian Acuan Kriteria. Penilaian Acuan Kriteria adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dibandingkan dengan kriteria yang telah dibuat terlebih dahulu. PAK berasumsi bahwa hampir semua orang bisa belajar apa saja namun waktunya yang berbeda. Konsekuensi dari acuan ini adalah adanya kegiatan remedial. Kegiatan yang dilakukan di sekolah meliputi: menentukan KKM, kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan; mengkoordinasikan UH, UTS, UAS, UKK, dan UTK; menyelenggarakan Ulangan dan Ujian Sekolah; menentukan kelulusan; menerbitkan ijazah; melaporkan hasil penilaian kepada orangtua peserta didik dan kepada instansi terkait. 3. Mengolah Hasil Penilaian: berdasarkan Permendikbud 81 a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Lampiran IV Pedoman umum pembelajaran dinyatakan bahwa: ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-) serta KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan. Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah: untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66; untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan melanjutkan pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66; dan untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66. untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru matapelajaran, guru BK, dan orang tua). Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal (KKM), yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru), dan karakteristik peserta didik. 4. Teknik Rekapitulasi Nilai Fungsi rekap nilai disusun pada setiap satuan pendidikan adalah: untuk mengetahui keadaan nilai peserta didik di satuan pendidikan, sebagai salah satu patokan untuk melihat ketercapaian KKM pada hasil pembelajaran, sebagai bahan pembuatan peta hasil belajar peserta didik di satuan pendidikan, dan sebagai dasar pembuatan kebijakan oleh pengawas sekolah. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 52
  • 26. Adapun teknik rekapitulasi nilai yang dapat dilakukan oleh pengawas sekolah adalah: mendata nilai perolehan siswa setiap mata pelajaran pada setiap kelas, membuat format rekapitulasi nilai, dan mengisi nilai perolehan siswa setiap mata pelajaran pada format rekapitulasi yang telah dibuat. Peniaian Sikap Antarmata Pelajaran: Penilaian sikap spiritual (KI 1) dan penilaian sikap sosial (KI 2) di dalam raport terdapat penilaian antarmata pelajaran. Maksud dari penilaian antarmata pelajaran adalah kesimpulan dari sikap keseluruhan dalam mata pelajaran diputuskan melalui rapat koordinasi bersama dengan guru mata pelajaran dan wali kelas. Pada akhir semester, guru mata pelajaran dan wali kelas berkewajiban melaporkan hasil penilaian sikap, baik sikap spiritual dan sikap sosial secara integratif. Laporan penilaian sikap dalam bentuk nilai kualitatif dan deskripsi dari sikap peserta didik untuk mata pelajaran yang bersangkutan dan antarmata pelajaran. Nilai kualitatif menggambarkan posisi relatif peserta didik terhadap kriteria yang ditentukan. Kriteria penilaian kualitatif dikategorikan menjadi 4 kategori yaitu : sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang (K). Sedangkan deskripsi memuat uraian secara naratif pencapaian kompetensi sikap sesuai dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran . Deskripsi sikap pada setiap mata pelajaran menguraikan kelebihan sikap peserta didik, dan sikap yang masih perlu ditingkatkan. 5. Pengolahan Data Hasil Penilaian: Bila sudah melakukan rekap penilaian, maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengolah data hasil penilaian. Pengolahan data hasil penilaian tersebut dapat dilakukan dengan pembuatan peta hasil belajar. Peta hasil belajar adalah pemetaan yang dibuat dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian KKM mata pelajaran untuk setiap kelas pada satuan pendidikan. Sehingga peta hasil belajar dapat dijadikan sebagai potret ketercapaian KKM pada satuan pendidikan. Peta hasil belajar juga dapat dijadikan sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan oleh pengawas sekolah, apakah remidial atau pengayaan. 6. Bank Soal: butir Soal pada bank soal merupakan butir soal yang teruji (terkalibrasi), setiap butir soal dilengkapi informasi yang berguna dalam penyusunan sebuah instrumen, dan soal-soal dibangun secara tersetruktur. Sedangkan prinsip pengembangan bank soal meliputi: prinsip perencaan, pengembangan sistem, butir soal teruji (valid, keberfungsian pengecoh, daya beda dan tingkat kesukaran), dan pengarsipan. Kisi-kisi soal berfungsi sebagai petunjuk teknis dalam penulisan butir soal dan perakitan soal. Persyaratan kisi-kisi soal, yaitu: mewakili isi kurikulum (KD) yang akan diujikan, komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami, dan butir-soal dapat dikembangkan sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan pada kisi-kisi. Kriteria indikator soal yang baik adalah: memuat ciri-ciri KD yang hendak diukur, memuat satu kata kerja operasional yang dapat diukur. (khusus butir soal bentuk uraian dapat lebih dari satu), berkaitan erat dengan kriteria kinerja, dan dapat dibuatkan butir soal sesuai dengan bentuk yang ditetapkan dalam kisi-kisi. 7. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan merupakan tindak lanjut guru terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Proses dan hasil belajar dapat berupa kesulitan penguasaan peserta didik terhadap satu atau dua KD, dan tidak bersifat permanen. Jika pada kompetensi Inti pengetahuan dan Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 53
  • 27. keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik belum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik, maka peserta didik tersebut tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya. Sebaliknya, mungkin saja Kompetensi Dasar tersebut terlalu mudah bagi peserta didik, dan juga tidak bersifat permanen. Untuk itu setiap setelah ulangan atau mengerjakan tugas, hasil kerja peserta didik dinilai dan ditentukan, apakah mereka perlu remedial, pengayaan, atau tidak perlu perlakuan khusus. G. Refleksi 1. Tuliskan materi pelatihan yang dapat anda pahami secara mudah, dan materi yang sulit anda pahami! ..................................................................................................................... ..................................................................................... 2. Hal-hal baru apa saja yang saudara peroleh setelah mengikuti kegiatan belajar ini ? ..................................................................................................................... ..................................................................................... 3. Apa yang seharusnya saudara lakukan agar mudah menetapkan system penilaian di sekolah? ..................................................................................................................... ..................................................................................... 4. Apa yang seharusnya anda lakukan agar penyusununan KKM di sekolah mudah dilakukan? ..................................................................................................................... ..................................................................................... 5. Apa yang seharusnya anda lakukan agar penyusunan program remedial, pengayaan, dan refleksi bagi guru mudah diterapkan di sekolah? ..................................................................................................................... ..................................................................................... Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 54
  • 28. Daftar Pustaka Ana Ratna Wulan (2013). Penilaian Proses dan Hasil Belajar Kurikulum 2013. Bahan Paparan: Disajikan dalam workshop pembahasan dan finalisasi naskah pendukung pembelajaran, Direktorat Pembinaan SMA, Kemdikbud,22 Agustus, 2013 BSNP. (2007). Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi. http://ardanayudhistira.blogspot.com/2012/02/pen gertian-fungsi-dan-tujuan- penilaian.html (diunduh 10 Januari 2014 Depdiknas;2008 Pedoman Penilaian dan Rapor Direktorat Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Materi Pelatihan Implement asi Kurikulum 2013 SMA/MA dan SMK/MAK: Bahasa Indonesia (2013). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Penilaian Autentik Pada Proses dan Hasil Belajar (2013). Hand out 2.3.1 Pelatihan Instruktur Nasional Implementasi Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 55
  • 29. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Oemar Hamalik. (2002). Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sumardyono; Wiworo, 2011 : Pengemban gan dan Pengelolan Bank Soal Matematika di KKG/MGMP ; Program Bermutu BPSDMP2MP,Kemendikbu. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 56