SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Mata Kuliah : Irigasi 1 E
Dosen Pengampu: IR. I MADE UDIANA, MT
Program Studi : Teknik Sipil
KETERSEDIAAN AIR
PADA DAERAH
IRIGASI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KELOMPOK 13
1. SWINGLY K.N. ELIMANAFE (2006010069)
2
3
THEODORA GABRIELA (2006010070)
ALESANDRA BARBARA D.NUA (2006010030)
KETERSEDIAAN AIR
PADA DAERAH IRIGASI
BAB VIII
8.1. BENTUK KETERSEDIAAN AIR
Ketersediaan air pada dasarnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu air hujan, air permukaan,
dan air tanah. Sumber air utama dalam pengelolaan lokasi air adalah sumber air
permukaan dalam bentuk air di sungai, saluran, danau, dan tampungan lainnya.
Penggunaan air tanah kenyataannya sangat membantu pemenuhan kebutuhan air baku
dan air irigasi pada daerah yang sulit mendapatkan air permukaan, akan tetapi
keberlanjutannya perlu dijaga dengan pengambilan yang terkendali di bawah debit
aman (safe yield). Dalam pengelolaan lokasi air, air hujan berkontribusi untuk
mengurangi kebutuhan air irigasi yaitu dalam bentuk hujan efektif. Pada beberapa
daerah dengan kualitas air permukaan yang tidak memadai, dilakukan pemanenan
hujan,yaitu air hujan ditampung menjadi sumber air untuk keperluan rumah tangga.
4
Ketersediaan air permukaan dapat
didefinisikan dalam berbagai cara. Lokasi
ketersediaan air dapat berlaku pada suatu
titik, misalnya pada suatu lokasi pos duga air,
bendung tempat pengambilan air irigasi, dan
sebagainya dimana satuan yang kerap
digunakan berupa nilai debit aliran dalam
meter kubik/s atau liter/s. Banyaknya air yang
tersedia dapat pula dinyatakan untuk suatu
areal tertentu, misalnya pada suatu wilayah
sungai (WS), daerah aliran sungai (DAS),
daerah irigasi (DI), dan sebagainya, dimana
satuan yang digunakan adalah banyaknya air
yang tersedia pada satu satuan waktu,
misalnya juta meter kubik/tahun atau
milimeter/ hari.
8.2. VARIABILITAS KETERSEDIAAN AIR
Air yang tersedia pada suatu lokasi tidak pernah tetap jumlahnya
melainkan selalu berubah ubah dari waktu ke waktu. Pada musim hujan terjadi
debit banjir yang besar, dan pada musim kemarau air mengalir dengan debit aliran rendah
yang kecil. Agar dapat menyatakan ketersediaan air secara sempurna maka data debit
aliran haruslah bersifat runtut waktu (time series). Data runtut waktu inilah yang
menjadi masukan utama dalam model simulasi wilayah sungai, dan menggambarkan
secara lengkap variabilitas data debit aliran. Untuk menyatakan ketersediaan air hanya
dengan menggunakan sebuah angka, maka angka tersebut adalah rata-rata dari data
debit yang ada.
Cara ini tidak memberi
informasi mengenai variabilitas data.
Menyajikan data sebagai 12 angka
yang menyatakan rata-rata bulanan
lebih memberikan informasi mengenai
variabilitas data dalam setahun,
akan tetapi belum memberi informasi
mengenai berapa debit yang dapat
diandalkan. Angka yang menunjukkan
variabilitas ketersediaan air
sekaligus menunjukkan seberapa besar
debit yang dapat diandalkan adalah
debit andalan.
Debit andalan adalah debit yang dapat
diandalkan untuk suatu tingkat keandalan atau
reliabilitas tertentu. Untuk keperluan irigasi
biasa digunakan debit andalan dengan reliabilitas
80% sebagaimana ditetapkan dalam Kriteria
Perencanaan Irigasi (DitjenPengairan, 1985).
Artinya dengan kemungkinan 80% debit yang
terjadi adalah lebih besar atau sama dengan
debit tersebut, atau dengan kata lain sistem
irigasi boleh gagal sekali dalam lima tahun.
Untuk keperluan air minum dan industri
dituntut reliabilitas yang lebih tinggi, yaitu
sekitar 90% sampai dengan 95%. Jika air
sungai digunakan untuk pembangkitan listrik
tenaga air, maka diperlukan reliabilitas yang
sangat tinggi, yaitu antara 95% sampai dengan
99% (Goodman, 1984). Contoh ketersediaan air
yang dinyatakan dalam tinggi aliran rata-rata,
andalan Q80% dan Q90% disajikan pada Gambar
8.2.
8.3. DEBIT ANDALAN
Nilai debit rata-rata, maupun debit andalan sebaiknya dihitung dari
data debit pengamatan yang cukup panjang. Permasalahan yang
kerap kali terjadi adalah bahwa data debit yang diukur tidak lengkap,
yaitu banyak pengamatan yang kosong atau salah, sehingga perlu
dilakukan analisis hujan-aliran untuk melengkapi data debit yang
kosong dan memperpanjang data debit runtut waktu yang kurang
panjang.
8.3.1 Keandalan Sistem
Air yang tersedia jumlahnya selalu berfluktuasi, sehingga
kebutuhan air tidak selalu dapat dipenuhi sepanjang masa.
Salah satu ukuran kinerja pemenuhan kebutuhan air adalah
keandalan sistem. Jika keandalan sistem adalah R, maka
resiko kegagalan (F).
Tingkat keandalan dapat dinyatakan dalam satuan
waktu dan volume. Keandalan menurut satuan waktu
dinyatakan sebagai :
Dimana:
Rt : adalah keandalan waktu
n : adalah jumlah waktu kebutuhan air terpenuhi; dan
N : adalah jumlah seluruh waktu
Sedangkan tingkat keandalan menurut volume didefinisikan
sebagai:
Dimana:
Rv : adalah keandalan menurut volume
v : adalah volume penyediaan air; dan
V : adalah volume air yang dibutuhkan.
Tingkat keandalan pasokan air dapat ditingkatkan dengan:
a). Pembangunan waduk atau tampungan air. Pola pengoperasian waduk juga akan
menentukan tingkat keandalan waduk dalam memasok kebutuhan air di hilirnya.
Salah satu metode pengoperasian waduk untuk meningkatkan tingkat keandalan adalah
dengan metode hedging yang mengurangi pemasokan kebutuhan air, jika jumlah air dalam
waduk dalam kondisi minim;
b). Suplesi atau alih aliran antar Daerah Aliran Sungai (inter-basin transfer),
contohnya pasok air bersih Jakarta yang diambil dari Sungai Citarum melalui Saluran
Tarum Barat dan dari Sungai Cisadane;
c). Meningkatkan kelestarian hutan pada daerah tangkapan air.
8.3.2 Perhitungan Debit Andalan
Pada dasarnya terdapat dua cara untuk menghitung debit
andalan, yaitu cara plotting position, dan cara statistik. Cara
plotting position pada dilakukan dengan mengurutkan data
dari besar ke kecil, dengan urutan nomor 1 sampai dengan N.
Selanjutnya masing-masing urutan diberi nilai
kemungkinan terlampaui (probability of exceedance).
Plotting position yang dianjurkan adalah cara Weibul yang
memberikan probabilitas urutan ke-r adalan r/(N+1), dan
akhirnya dilakukan interpolasi untuk memperoleh
Interpolasi guna mendapatkan probabilitas 80%, 90% dan
95%. Cara plotting position lainnya adalah menggunakan
fungsi Ms-Excel PERCENTILE, yang didasarkan atas
kemungkinan P = r/N, yang jika jumlah data semakin
banyak maka hasilnya akan mendekati cara Weibul.
Cara statistik sebaiknya hanya digunakan jika data yang
tersedia hanya berupa nilai rata-rata dan simpangan baku.
Dengan asumsi distribusi Normal, maka:
Perhitungan debit andalan dengan metode plotting
position menghasilkan kurva durasi aliran atau
lengkung lama aliran, yang absisnya adalah
probabilitas terlampaui, dan besar aliran sebagai
ordinatnya, sebagaimana disajikan pada Gambar 8.3
Dengan lengkung lama aliran dapat diperoleh angka besar
debit aliran untuk berbagai tingkat keandalan.
Air yang tersedia sebagai debit aliran sungai bervariasi menurut waktu. Untuk
mengakomodasi variabilitas debit, maka digunakan debit andalan
dengan kemungkinan terlampaui tertentu. Perhitungan debit
andalan memerlukan data runtut-waktu yang panjang, yang diurutkan
sehingga diperoleh nilai kemungkinan terlampaui. Penyediaan air irigasi
memerlukan keandalan Q80%, dan air bersih Q90%. Tingkat keandalan
penyediaan air dapat ditingkatkan dengan tampungan air, alih aliran
antar DAS, dan kelestarian daerah tangkapan air.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx

Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Elma Puspaningtyas
 
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptx
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptxPRESENTASI SEMINAR HASIL.pptx
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptxshindypelandrika1
 
PPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxPPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxRazgriz3
 
05. pedoman drainase jalan raya
05. pedoman drainase jalan raya05. pedoman drainase jalan raya
05. pedoman drainase jalan rayaYasruddin Mt
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyaFitria Anggrainy
 
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptxMulyadiSy
 
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiAnalisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiMuhadir Masrur
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfkhoirulanam357251
 
1259 2749-1-EKA
1259 2749-1-EKA1259 2749-1-EKA
1259 2749-1-EKAalam luas
 
132 222-1-pb
132 222-1-pb132 222-1-pb
132 222-1-pbSar Dy
 

Similar to TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx (20)

Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
Studi evaluasi-normalisasi-saluran-drainase-tanjung-sadari-krembangan-surabay...
 
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptx
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptxPRESENTASI SEMINAR HASIL.pptx
PRESENTASI SEMINAR HASIL.pptx
 
PPT S1.ppt
PPT S1.pptPPT S1.ppt
PPT S1.ppt
 
Jurnal hendra
Jurnal hendraJurnal hendra
Jurnal hendra
 
PPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxPPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptx
 
Pengkajian kelas air
Pengkajian kelas airPengkajian kelas air
Pengkajian kelas air
 
05. pedoman drainase jalan raya
05. pedoman drainase jalan raya05. pedoman drainase jalan raya
05. pedoman drainase jalan raya
 
limpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannyalimpasan air hujan dan pengukurannya
limpasan air hujan dan pengukurannya
 
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
40465_Bahan_Tayang_NRW_Revisi-fin.pptx
 
Ribasim
RibasimRibasim
Ribasim
 
1.pdf
1.pdf1.pdf
1.pdf
 
Bab i coba
Bab i cobaBab i coba
Bab i coba
 
Paper 2
Paper 2Paper 2
Paper 2
 
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiAnalisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
 
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdfPPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
PPT Rekayasa Hidrologi [TM11].pdf
 
Tugas Paper Statistika
Tugas Paper StatistikaTugas Paper Statistika
Tugas Paper Statistika
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
 
1259 2749-1-EKA
1259 2749-1-EKA1259 2749-1-EKA
1259 2749-1-EKA
 
132 222-1-pb
132 222-1-pb132 222-1-pb
132 222-1-pb
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 

Recently uploaded

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
 

Recently uploaded (14)

Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 

TUGAS 13_IR. 1 E PERT.15_PPT.pptx

  • 1. Mata Kuliah : Irigasi 1 E Dosen Pengampu: IR. I MADE UDIANA, MT Program Studi : Teknik Sipil KETERSEDIAAN AIR PADA DAERAH IRIGASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA
  • 2. KELOMPOK 13 1. SWINGLY K.N. ELIMANAFE (2006010069) 2 3 THEODORA GABRIELA (2006010070) ALESANDRA BARBARA D.NUA (2006010030)
  • 3. KETERSEDIAAN AIR PADA DAERAH IRIGASI BAB VIII
  • 4. 8.1. BENTUK KETERSEDIAAN AIR Ketersediaan air pada dasarnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu air hujan, air permukaan, dan air tanah. Sumber air utama dalam pengelolaan lokasi air adalah sumber air permukaan dalam bentuk air di sungai, saluran, danau, dan tampungan lainnya. Penggunaan air tanah kenyataannya sangat membantu pemenuhan kebutuhan air baku dan air irigasi pada daerah yang sulit mendapatkan air permukaan, akan tetapi keberlanjutannya perlu dijaga dengan pengambilan yang terkendali di bawah debit aman (safe yield). Dalam pengelolaan lokasi air, air hujan berkontribusi untuk mengurangi kebutuhan air irigasi yaitu dalam bentuk hujan efektif. Pada beberapa daerah dengan kualitas air permukaan yang tidak memadai, dilakukan pemanenan hujan,yaitu air hujan ditampung menjadi sumber air untuk keperluan rumah tangga. 4
  • 5. Ketersediaan air permukaan dapat didefinisikan dalam berbagai cara. Lokasi ketersediaan air dapat berlaku pada suatu titik, misalnya pada suatu lokasi pos duga air, bendung tempat pengambilan air irigasi, dan sebagainya dimana satuan yang kerap digunakan berupa nilai debit aliran dalam meter kubik/s atau liter/s. Banyaknya air yang tersedia dapat pula dinyatakan untuk suatu areal tertentu, misalnya pada suatu wilayah sungai (WS), daerah aliran sungai (DAS), daerah irigasi (DI), dan sebagainya, dimana satuan yang digunakan adalah banyaknya air yang tersedia pada satu satuan waktu, misalnya juta meter kubik/tahun atau milimeter/ hari.
  • 6. 8.2. VARIABILITAS KETERSEDIAAN AIR Air yang tersedia pada suatu lokasi tidak pernah tetap jumlahnya melainkan selalu berubah ubah dari waktu ke waktu. Pada musim hujan terjadi debit banjir yang besar, dan pada musim kemarau air mengalir dengan debit aliran rendah yang kecil. Agar dapat menyatakan ketersediaan air secara sempurna maka data debit aliran haruslah bersifat runtut waktu (time series). Data runtut waktu inilah yang menjadi masukan utama dalam model simulasi wilayah sungai, dan menggambarkan secara lengkap variabilitas data debit aliran. Untuk menyatakan ketersediaan air hanya dengan menggunakan sebuah angka, maka angka tersebut adalah rata-rata dari data debit yang ada.
  • 7. Cara ini tidak memberi informasi mengenai variabilitas data. Menyajikan data sebagai 12 angka yang menyatakan rata-rata bulanan lebih memberikan informasi mengenai variabilitas data dalam setahun, akan tetapi belum memberi informasi mengenai berapa debit yang dapat diandalkan. Angka yang menunjukkan variabilitas ketersediaan air sekaligus menunjukkan seberapa besar debit yang dapat diandalkan adalah debit andalan.
  • 8. Debit andalan adalah debit yang dapat diandalkan untuk suatu tingkat keandalan atau reliabilitas tertentu. Untuk keperluan irigasi biasa digunakan debit andalan dengan reliabilitas 80% sebagaimana ditetapkan dalam Kriteria Perencanaan Irigasi (DitjenPengairan, 1985). Artinya dengan kemungkinan 80% debit yang terjadi adalah lebih besar atau sama dengan debit tersebut, atau dengan kata lain sistem irigasi boleh gagal sekali dalam lima tahun. Untuk keperluan air minum dan industri dituntut reliabilitas yang lebih tinggi, yaitu sekitar 90% sampai dengan 95%. Jika air sungai digunakan untuk pembangkitan listrik tenaga air, maka diperlukan reliabilitas yang sangat tinggi, yaitu antara 95% sampai dengan 99% (Goodman, 1984). Contoh ketersediaan air yang dinyatakan dalam tinggi aliran rata-rata, andalan Q80% dan Q90% disajikan pada Gambar 8.2. 8.3. DEBIT ANDALAN Nilai debit rata-rata, maupun debit andalan sebaiknya dihitung dari data debit pengamatan yang cukup panjang. Permasalahan yang kerap kali terjadi adalah bahwa data debit yang diukur tidak lengkap, yaitu banyak pengamatan yang kosong atau salah, sehingga perlu dilakukan analisis hujan-aliran untuk melengkapi data debit yang kosong dan memperpanjang data debit runtut waktu yang kurang panjang.
  • 9. 8.3.1 Keandalan Sistem Air yang tersedia jumlahnya selalu berfluktuasi, sehingga kebutuhan air tidak selalu dapat dipenuhi sepanjang masa. Salah satu ukuran kinerja pemenuhan kebutuhan air adalah keandalan sistem. Jika keandalan sistem adalah R, maka resiko kegagalan (F). Tingkat keandalan dapat dinyatakan dalam satuan waktu dan volume. Keandalan menurut satuan waktu dinyatakan sebagai :
  • 10. Dimana: Rt : adalah keandalan waktu n : adalah jumlah waktu kebutuhan air terpenuhi; dan N : adalah jumlah seluruh waktu Sedangkan tingkat keandalan menurut volume didefinisikan sebagai: Dimana: Rv : adalah keandalan menurut volume v : adalah volume penyediaan air; dan V : adalah volume air yang dibutuhkan.
  • 11. Tingkat keandalan pasokan air dapat ditingkatkan dengan: a). Pembangunan waduk atau tampungan air. Pola pengoperasian waduk juga akan menentukan tingkat keandalan waduk dalam memasok kebutuhan air di hilirnya. Salah satu metode pengoperasian waduk untuk meningkatkan tingkat keandalan adalah dengan metode hedging yang mengurangi pemasokan kebutuhan air, jika jumlah air dalam waduk dalam kondisi minim; b). Suplesi atau alih aliran antar Daerah Aliran Sungai (inter-basin transfer), contohnya pasok air bersih Jakarta yang diambil dari Sungai Citarum melalui Saluran Tarum Barat dan dari Sungai Cisadane; c). Meningkatkan kelestarian hutan pada daerah tangkapan air.
  • 12. 8.3.2 Perhitungan Debit Andalan Pada dasarnya terdapat dua cara untuk menghitung debit andalan, yaitu cara plotting position, dan cara statistik. Cara plotting position pada dilakukan dengan mengurutkan data dari besar ke kecil, dengan urutan nomor 1 sampai dengan N. Selanjutnya masing-masing urutan diberi nilai kemungkinan terlampaui (probability of exceedance). Plotting position yang dianjurkan adalah cara Weibul yang memberikan probabilitas urutan ke-r adalan r/(N+1), dan akhirnya dilakukan interpolasi untuk memperoleh Interpolasi guna mendapatkan probabilitas 80%, 90% dan 95%. Cara plotting position lainnya adalah menggunakan fungsi Ms-Excel PERCENTILE, yang didasarkan atas kemungkinan P = r/N, yang jika jumlah data semakin banyak maka hasilnya akan mendekati cara Weibul.
  • 13. Cara statistik sebaiknya hanya digunakan jika data yang tersedia hanya berupa nilai rata-rata dan simpangan baku. Dengan asumsi distribusi Normal, maka: Perhitungan debit andalan dengan metode plotting position menghasilkan kurva durasi aliran atau lengkung lama aliran, yang absisnya adalah probabilitas terlampaui, dan besar aliran sebagai ordinatnya, sebagaimana disajikan pada Gambar 8.3 Dengan lengkung lama aliran dapat diperoleh angka besar debit aliran untuk berbagai tingkat keandalan.
  • 14. Air yang tersedia sebagai debit aliran sungai bervariasi menurut waktu. Untuk mengakomodasi variabilitas debit, maka digunakan debit andalan dengan kemungkinan terlampaui tertentu. Perhitungan debit andalan memerlukan data runtut-waktu yang panjang, yang diurutkan sehingga diperoleh nilai kemungkinan terlampaui. Penyediaan air irigasi memerlukan keandalan Q80%, dan air bersih Q90%. Tingkat keandalan penyediaan air dapat ditingkatkan dengan tampungan air, alih aliran antar DAS, dan kelestarian daerah tangkapan air.