SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
11 . D H I YA R O I H A N A
1 2 . D I M A S RYA N S YA C H
1 3 . E Z R A E G A D H A N A
1 4 . FA R H A N D I FA
1 5 . FAT H I A R O S AT I K A
BAHASA INDONESIA
PEMERINTAH SEKOLAH
 Pantun merupakan
salah satu jenis sastra
lisan berbentuk puisi
 Pantun merupakan
jenis puisi lama
peninggalan sastra
melayu lama
PENGERTIAN PANTUN
CIRI CIRI PANTUN CONTOH PANTUN
 Satu bait terdiri atas empat
baris atau larik
 Setiap baris terdiri atas 4
sampai 5 kata
 Setiap baris terdiri atas 8
sampai 12 suku kata
 Rima akhir berpola a-b-a-b
 Strukturnya terdiri atas
sampiran dan isi
 Baris pertama dan kedua
adalah sampiran
 Baris ketiga dan keempat
adalah isi
 Daun ilalang taruh di topi
Daun Kurma ditambah lagi
Pantun kukarang di malam sepi
Kala purnama telah meninggi
 Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu sungguh-sungguh
Supaya tidak berujung penyesalan
APA PERBEDAAN PANTUN DENGAN:
-PANTUN BERKAIT
-PANTUN TALIBUN
-PANTUN KILAT
?
PANTUN BERKAIT
Pantun berkait adalah pantun
yang terdiri dari beberapa bait.
Dalam satu bait pantun berkait
biasanya terdiri dari 4 baris
yang berirama. Dua baris
pertama merupakan sebagai
kata pemanis, sementara dua
kata yang terakhir adalah
sebagai isi dari pantun.
contoh:
Tertindih tangan patahlah jari
Mengambil janur anyamlah ketupat
Maksud hati membela diri
Apa daya diri tak dapat
Mengambil janur anyamlah ketupat
Anyam sampai tidak bersisa
Apa daya diri tak dapat
Buat bathin makin tersiksa
Anyam sampai tidak bersisa
Kalaulah jadi buatan saya
Buat bathin makin tersiksa
Jadikan hamba tidak berdaya
Kalaulah jadi buatan saya
Jangan kasih orang yang bengis
Jadikan hamba tidak berdaya
Bathin tersiksa, hati meringis
PANTUN TALIBUN
Talibun adalah salah satu bentuk
puisi lama yang berbentuk
seperti pantun. Talibun sendiri
lebih mirip dengan pantun
karena memiliki sampiran dan
isi. Tetapi talibun berbeda
dengan pantun biasa karena
talibun memiliki jumlah baris
lebih dari 4 baris. Talibun
biasanya memiliki baris genap
seperti 6 baris, 8 baris, 10 baris.
Talibun 8 baris adalah talibun
yang paling popular.
Contoh
Jalan-jalan ke kota malang
Jangan lupa membeli jamu
Batu kecubung bukan kalimaya
Tuntutlah ilmu dengan riang
Agar menjadi orang berilmu
Yang tak takut menghadapi bahaya
PANTUN
KILAT
Pantun kilat adalah pantun
yang terdiri dari dua baris.
Baris pertama merupakan
sampiran dan baris kedua
adalah isi. Memiliki pola sajak
lurus (a-a). Biasanya digunakan
untuk menyampaikan sindiran
ataupun ungkapan secara
langsung.
Contoh:
-Beli batik beli buku
kamu cantik tapi kaku
Gelatik di pohon jati
Cantik itu yang baik hati
Gula merah lagi diparut
Nafsu amarah jangan diturut
Sudah jelatik tupai pula
Sudah cantik tapi pelupa
SYAIR
Contoh
Ku tatap bintang-bintang
dilangit saat kurindu
padamu.
Ku dengar suara burung
malam, yang menyanyi
merdu untuk menina
bobokanku.
Wahai burung malam
ceritakan tentang dia
padaku.
Sebagai dongeng
penghantar tidurku.
 Syair merupakan salah satu puisi lama, syair
berasal dari bahasa arab yaitu Syi'ir atau
Syu'ur yang artinya perasaan yang mendalam.
Awal mula syair berasal dari Persia dan
masuk ke Indonesia bersama dengan agama
Islam.
Kini syair mengalami banyak modifikasi
seiring berkembangnya zaman sehingga
menjadi khas melayu
GURIN
DAM
Contoh
Terlalu senang jika dipuji
Semakin mudah tuk lupa
diri
Teman baru terus
bersama
Teman lama jangan dilupa
Apabila banyak mencela
orang
Itulah tanda dirinya
kurang
Gurindam adalah satu bentuk puisi
Melayu lama yang terdiri dari dua
baris kalimat dengan irama akhir
yang sama, yang merupakan satu
kesatuan yang utuh. Baris pertama
berisikan semacam soal, masalah
atau perjanjian dan baris kedua
berisikan jawabannya atau akibat
dari masalah atau perjanjian pada
baris pertama tadi.
STRUKTUR FISIK
Kaidah kebahasaan dalam teks
pantun
DIKSI
BAHASA
KIASAN
IMAJI BUNYI
RITMERIMA
AGAR TUJUAN SEBUAH PANTUN DAPAT
DISAMPAIKAN DENGAN SEMPURNA, SESEORANG
YANG MELANTUNKAN PANTUN HARUS JELI
MENEMPATKAN KATA-KATA TERTENTU. PENEMPATAN
DIKSI YANG TEPAT MENJADI SANGAT PENTING.
DALAM KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA),
DIKSI DIARTIKAN SEBAGAI PILIHAN KATA YANG
TEPAT DAN SELARAS DALAM PENGGUNAANNYA
UNTUK MENGUNGKAPKAN GAGASAN SEHINGGA
DIPEROLEH EFEK TERTENTU SEPERTI YANG
DIHARAPKAN.
A . DIKSI
Contoh kata Arkais :
 Tingkap
Jendela di atap, di dinding, dan sebagainya.
 Jikalau
Kalau ; Jika
 Langau
Lalat besar yang suka mengisap darah hewan ; pikat .
 Lesap
Hilang ; Lenyap ; Lucut.
 Lubuk
Bagian yang dalam di perairan (sungai, laut, danau, dan sebagainya)
 Gaharu
Kayu yang harum baunya, biasanya dari pohon tengkuras ; Kayu manis
 Tenun
Hasil kerajinan yang berupa bahan (kain) yang dibuat dari benang (kapas,
sutera, dan sebagainya) dengan cara memasuk-masukkan pakan secara melingtan
pada lungsin
Contoh diksi Mutakhir :
 Facebook: Sosial Media.
 Twitter: Tempat berkicauan.
 Google: Situs Internet.
 Youtube: Pemutar Vidio.
 Handphone: Alat Komunikasi.
 Yahoo: Akun Internet.
 CD: Penyimpan Sementara.
 DVD: Pemutar vidio dan lain lain.
 Flasdisk: Penyimpan dokumen/data.

YAITU BAHASA YANG DIGUNAKAN PELANTUN
UNTUK MENYATAKAN SESUATU DENGAN
CARA YANG TIDAK BIASA, YANG SECARA
TIDAK LANGSUNG MENGUNGKAPKAN
MAKNA. BAHASA KIASAN DI SINI BISA
BERUPA PERIBAHASA ATAU UNGKAPAN
TERTENTU DALAM MENYAMPAIKAN MAKSUD
BERPANTUN.
B . BAHASA KIASAN
Ungkapan atau bentuk idiom adalah gabungan kata yang
menimbulkan makna baru, yakni makna khusus,
sehingga tidak dapat diartikan secara sebenarnya.
Contoh:
 Gulung tikar : bangkrut Kepala dingin : tenang
 Angkat kaki : pergi Jago merah : api kebakaran
 Naik pitam : marah Bunga tidur : Mimpi
 Buah bibir : topik pembicaraan Bunga desa : gadis desa
 Angkat tangan : menyerah Tinggi hati : sombong
 Meja hijau : pengadilan Buah tangan : oleh oleh
IMAJI ATAU CITRAAN YANG DIHASILKAN DARI DIKSI
DAN BAHASA KIASAN DALAM PEMBUATAN TEKS
PANTUN. JIKA KALIAN MELAKUKAN PENGIMAJIAN,
AKAN MENGHASILKAN GAMBARAN YANG DICIPTAKAN
SECARA TIDAK LANGSUNG OLEH PELANTUN PANTUN.
OLEH SEBAB ITU, APA YANG DIGAMBARKAN SEOLAH
OLAH DAPAT DILIHAT (IMAJI VISUAL), DIDENGAR
(IMAJI AUDITIF), ATAU DIRASA (IMAJI TAKTIL).
C . IMAJI
Contoh ;
Kalau pedada tidak berdaun, Imaji visual (melihat)
tandanya ulat memakan akar. Imaji visual (melihat)
Kalau tak ada tukang pantun, Imaji taktil (merasakan)
duduk musyawarah terasa hambar Imaji taktil (merasakan)
B U N Y I Y A N G B I A S A N Y A M U N C U L D A R I D I K S I ,
K I A S A N , S E R T A I M A J I Y A N G D I C I P T A K A N S A A T
M E N U T U R K A N P A N T U N . D A L A M B U N Y I , K A L I A N
A K A N M E L I H A T U N S U R R I M A ( R H Y M E ) D A N
R I T M E ( R H Y T M ) . R I M A M E R U P A K A N U N S U R
P E N G U L A N G A N B U N Y I P A D A P A N T U N ,
S E D A N G K A N I R A M A A D A L A H T U R U N N A I K N Y A
S U A R A S E C A R A T E R A T U R . S E L A I N U N T U K
M E M P E R I N D A H B U N Y I P A N T U N , B E B U N Y I A N
D I C I P T A K A N J U G A A G A R P E N U T U R ( P E L A N T U N )
D A N P E N D E N G A R L E B I H M U D A H M E N G I N G A T
S E R T A M E N G A P L I K A S I K A N P E S A N M O R A L D A N
S P I R I T U A L Y A N G T E R D A P A T D A L A M T E K S
P A N T U N J E N I S A P A P U N .
D . BUNYI
menyusun urutan teks pantun sehingga menjadi
rima a-b-a-b
pucuk-tikar-mengkuang-tikar
raja-alas-Melayu-nikah
busuk-ikan-dibuang-jangan
perencah-buat-kayu-di-saur
Tikar pucuk tikar mengkuang,
alas nikah raja Melayu.
Ikan busuk jangan dibuang,
Buat perencah di saur kayu.
Menentukan sampiran dan isi dengan sesuai
jika hendak menuntut ilmu
kalau hendak pergi meramu
carilah ilmu yang bermanfaat
carilah kayu berbuah lebat
Kalau hendak pergi meramu,
carilah kayu yang berbuah lebat .
Jika hendak menuntut ilmu,
carilah ilmu yang bermanfaat.
PUISI MODERN
 Puisi modern adalah bentuk puisi yang benar-benar bebas.
Bebas dalam bentuk maupun isi. Jenis puisi ini tidak lagi terikat
oleh aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang biasa
dikenakan pada puisi lama maupun puisi baru. Kebebasan ini
terjadi pada bentuk yang sudah tidak terikat lagi oleh aturan-
aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
 Puisi kontemporer tidak lagi memperhatikan kearifan bahasa,
diksi yang cenderung tidak tertata sehingga terlihat sangat
bebas, bahkan terdapat kata - kata kasar, sumpah serapah,
ejekan, hingga pada kata - kata yang tidak santun. Irama, diksi,
intuisi sudah tidak lagi penting, sehingga dalam memaknai puisi
kontemporer seringkali memerlukan pendalaman tentang puisi
tersebut, namun untuk tahu seperti apa maksudnya yang paling
tahu tentu si pengarang puisi tersebut.
Adapun ciri-ciri puisi modern:
 Bentuknya bebas tetapi mengutamakan ekspresi
jiwa.
 Penulisannya cenderung eksperimen.
 Tata tulis atau tipografinya mendukung keindahan.
 Setiap kata atau bunyi diusahakan mendukung
makna, membangkitkan imajinasidan
bernilai estetis (mengandung keindahan atau seni).
PUISI MODERN BERDASAR ISI
(a) Balada
 Balada ialah puisi yang berisi suatu cerita. Misalnya,
Jante Arkidam karya Ajib Rosidi, Nyanyian Angsa
karya W.S. Rendra, Balada Terbunuhnya Atmo
Karpo karya W.S. Rendra.
Orang Miskin
Orang-orang miskin di jalan
Yang tinggal di dalam selokan
Yang kalah dalam pergulatan
Yang diledek oleh impian
Janganlah mereka ditinggalkan
Angin membawa bau baju mereka
Rambut mereka melekat di bulan purnama
Orang-orang miskin
Orang-orang berdosa
Bayi gelap dalam batin
Rumput dan lumut jalan raya
Tak bisa kamu abaikan
ROMANCE
Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan kasih sayang
terhadap kekasih.
Surat Cinta
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur mainan
anak-anak peri dunia yang gaib
dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu!
Kutulis surat ini
Kala hujan menangis
Dan dua ekor belibis
Bercintaan dalam kolam
Bagai dua anak nakal
Jenaka dan manis
Mengibaskan ekor
Serta menggetarkan bulu-bulunya
Wahai, dik Narti,
Kupinang kau menjadi istriku
ELEGI
Elegi adalah puisi yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah
karena sedih, rindu atau murung, terutama karena kematian seseorang.
Puisi Amir Hamzah yang terkumpul dalam bukunya yang berjudul Nyanyi
Sunyi dan Buah Rindu kebanyakan tergolong jenis ini.
Sunyi
Kuketuk pintu masaku muda
Hendak masuk rasa kembali
Taman terkunci dibelan pula
Tinggalah aku sunyi sendiri
Kudatangi gelanggang tempat menyambung
Masa bujang tempat beria
Kulihat singgung-menyinggung
Aku terdiri haram disapa...
Teruslah aku perlahan-lahan
Sayu-sayu hati meliput
Nagislah aku tersedan-sedan
Mendengarkan pujuk duka bercampur
Himne (Gita puja)
Himne ialah puisi yang berisi puji-pujian terhadap Tuhan atau sesuatu yang dimuliakan seperti
pahlawan.
Do’a
Oleh: Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat nama-Mu penuh seluruh
Cahayamu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Dipintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
(Deru Campur Debu, Jakarta: Pembangunan, 1949)
Ode
Ode ialah puisi yang bertema mulia, berciri nada dan gaya yang sangat resmi serta
bersifat menyanjung. Ode dapat melukiskan peristiwa umum yang penting atau peristiwa
yang menyangkut kehidupan pribadi.
ODE II
Dengar, hari ini ialah hari hati yang memanggil
Dan derap langkah yang berat maju ke satu tempat
Dengar, hari ini ia hari hati yang memanggil
Dan kegairahan hidup yang harus jadi dekat
Berhenti menangis. Air mata kali ini hanya buat si tua renta
Atau menangislah sedikit saja
Buat sumpah yang tergores pada dinding-dinding
Yang sudah jadi kuning dan jiwa yang sudah mati
Atau buat apa saja yang dicintai dan gagal
Atau buat apa saja
Yang sampai kepadamu waktu kau tak merenung
Dan menampak jalan yang masih panjang
Satire
Satire ialah karya sastra baik prosa maupun puisi yang berisi kritikan tajam atau bahkan
sindirandan cemoohan terhadap kepincangan - kepincangan sosial atau penyalahgunaan dan
kebodohan manusia serta pranatanya. Tujuan kritikan tersebut untuk mengoreksi penyelewengan
dengan jalan mencetuskan kemarahan dan tawa bercampur dengan kecaman dan ketajaman pikiran.
Seonggok Jagung Di Kamar
Seonggok jagung di kamar
Dan seorang pemuda
Yang kurang sekolahan
Memandang jagung itu,
Sang pemuda lihat ladang
Ia melihat petani
Ia melihat panen
Dan suatu hari subuh
Para wanita dengan gendongan
Pergi ke pasar
Dan ia juga melihat
Suatu pagi hari
Di dekat sumur
Gadis-gadis bercanda
Sambil menumbuk jagung
Menjadi malsena
Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.
Pagi
Jangan biarkan sekuntum bunga itu
Layu sebelum matahari membelainya
Dengan menggemakan semburat jingga
Ultra dalam irama nuansa cinta semesta
Lihatlah bagaimana alam begitu perkasa memainkan peran-Nya
Dalam rindu dendam yang terbungkus
Kasih sayang memberi semburat
Makna 1000 pesona
PUISI MODERN BERDASAR BENTUK
 Puisi Konkret
Berbeda dengan puisi baru atau puisi lama, puisi
konkret lebih mengutamakan tampilan grafis hingga
menyerupai bentuk wajah, atau gambar lain. Salah
satu tokohnya adalah F Rahardi dalam puisinya
Soempah WTS.
 Contoh puisi konkret
Di
Di
Betul
Kau pasti
Sedang menghitung
Berapa nasib lagi tinggal
Sebelum fajar terakhir kau tutup
Tanpa seorangpun tahu siapa kau
 Puisi Mbeling
Puisi kontemporer mebeling berasal dari kata
mbeling ( bahasa jawa ) artinya susah di atur atau tidak
mau mengikuti aturan. Puisi jenis ini memang tidak
mengikuti aturan puisi atau ketentuan - ketentuan puisi,
yang di lihat adalah kelakar atau unsur humornya. Salah
satu tokohnya adalah Yudistira Ardi Nugroho dalam
puisinya sajak sikat gigi.
Puisi mbeling biasanya berisi kritik terhadap
pemerintah, ejekan kepada perkembangan jamal, kritik
sosial serta kritik terhadap penyair yang terlalu kaku
pada aturan puisi.
PUISI MANTRA
Shang Hai
ping di atas pongpong
di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
mau pong? bilang ping
mau mau bilang pong
mau ping? bilang pong
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong tak ya ping
ya tak ping ya tak pong
sembilu jarakMu
merancap nyaring
Puisi karya Sutarji Calzoum
Bachri dalam kumpulan
Puisi O, Amuk,dan Kapak
Puisi mantra berisi mantra - mantra yang dipelopori
oleh S.C Bachri. Ciri - ciri puisi ini adalah :
Mantra tidak untuk di pahami namun lebih pada
sebab akibat agar menimbulkan akibat tertentu
Tujuannya adalah agar terjadi relasi atau hubungan
antara manusia dengan dunia yang penuh misteri
Mantra yang diharapkan dapat menimbulkan efek
atau kemujaraban atau kemanjuran keinginan si
pembaca mantra :
PANTUN PENDEK

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Puisi by abu ja'far
Puisi by abu ja'farPuisi by abu ja'far
Puisi by abu ja'far
 
Power point (02)
Power point (02)Power point (02)
Power point (02)
 
Menulis puisi lama
Menulis puisi lamaMenulis puisi lama
Menulis puisi lama
 
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
puisi lama dan puisi baru (bahasa indonesia)
 
PPT PANTUN
PPT PANTUNPPT PANTUN
PPT PANTUN
 
Memahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantunMemahami dan menganalisis teks pantun
Memahami dan menganalisis teks pantun
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 
E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)E buku siswa (pertemuan 3)
E buku siswa (pertemuan 3)
 
PERBEDAAN PUISI LAMA, BARU DAN KONTEMPORER
PERBEDAAN PUISI LAMA, BARU DAN KONTEMPORERPERBEDAAN PUISI LAMA, BARU DAN KONTEMPORER
PERBEDAAN PUISI LAMA, BARU DAN KONTEMPORER
 
Sajak
Sajak Sajak
Sajak
 
Bmm3116 pantun dan seloka
Bmm3116 pantun dan selokaBmm3116 pantun dan seloka
Bmm3116 pantun dan seloka
 
Analisis bentuk sajak
Analisis bentuk sajakAnalisis bentuk sajak
Analisis bentuk sajak
 
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
 
Pantun Powerpoint
Pantun PowerpointPantun Powerpoint
Pantun Powerpoint
 
Syair dan cerpen
Syair dan cerpenSyair dan cerpen
Syair dan cerpen
 
B.indo
B.indoB.indo
B.indo
 
Puisi baru
Puisi baruPuisi baru
Puisi baru
 
Puisi lama-2
Puisi lama-2Puisi lama-2
Puisi lama-2
 
Contoh puisi lama
Contoh puisi lamaContoh puisi lama
Contoh puisi lama
 
Cerita Seloka
Cerita SelokaCerita Seloka
Cerita Seloka
 

Similar to PANTUN PENDEK

Similar to PANTUN PENDEK (20)

KONSEP KESUSASTERAAN MELAYU
KONSEP KESUSASTERAAN MELAYUKONSEP KESUSASTERAAN MELAYU
KONSEP KESUSASTERAAN MELAYU
 
Sisindiran
SisindiranSisindiran
Sisindiran
 
pantun Kelompok 5
pantun Kelompok  5   pantun Kelompok  5
pantun Kelompok 5
 
Puisi kontemporer
Puisi kontemporerPuisi kontemporer
Puisi kontemporer
 
Gurindam dan Puisi Kontemporer
Gurindam dan Puisi KontemporerGurindam dan Puisi Kontemporer
Gurindam dan Puisi Kontemporer
 
gurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporergurindam dan puisi kontemporer
gurindam dan puisi kontemporer
 
Pantunfixjadi 171119110204 (2)
Pantunfixjadi 171119110204 (2)Pantunfixjadi 171119110204 (2)
Pantunfixjadi 171119110204 (2)
 
Puisi dan Majas
Puisi dan MajasPuisi dan Majas
Puisi dan Majas
 
Tembang Macapat E-book
 Tembang Macapat E-book Tembang Macapat E-book
Tembang Macapat E-book
 
E buku siswa (pertemuan 2)
E buku siswa (pertemuan 2)E buku siswa (pertemuan 2)
E buku siswa (pertemuan 2)
 
Teori puisi
Teori puisiTeori puisi
Teori puisi
 
PPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdfPPT puisi-1.pdf
PPT puisi-1.pdf
 
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnyaPANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
PANTUN pengertian, ciri-ciri dan jenis-jenis Pantun beserta contohnya
 
Ppt m4 kb 1 GEGURITAN LAN TEMBANG MACAPAT
Ppt m4 kb 1 GEGURITAN LAN TEMBANG MACAPATPpt m4 kb 1 GEGURITAN LAN TEMBANG MACAPAT
Ppt m4 kb 1 GEGURITAN LAN TEMBANG MACAPAT
 
Analisis Puisi Fenomenologis
Analisis Puisi FenomenologisAnalisis Puisi Fenomenologis
Analisis Puisi Fenomenologis
 
Cerita Talibun
Cerita TalibunCerita Talibun
Cerita Talibun
 
Asigment pantun sem9
Asigment pantun sem9Asigment pantun sem9
Asigment pantun sem9
 
pantun
pantunpantun
pantun
 
Materi pembelajaran
Materi pembelajaranMateri pembelajaran
Materi pembelajaran
 
Macam macam puisi lama
Macam macam puisi lamaMacam macam puisi lama
Macam macam puisi lama
 

More from Fathia Rosatika

Menyiram indahnya keadilan dan kedamaian
Menyiram indahnya keadilan dan kedamaianMenyiram indahnya keadilan dan kedamaian
Menyiram indahnya keadilan dan kedamaianFathia Rosatika
 
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)Fathia Rosatika
 
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   wargaMenyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaFathia Rosatika
 
Kebudayaan dan arsitektur islam
Kebudayaan dan arsitektur islamKebudayaan dan arsitektur islam
Kebudayaan dan arsitektur islamFathia Rosatika
 
Kaligrafi dari berbagai negara
Kaligrafi dari berbagai negara Kaligrafi dari berbagai negara
Kaligrafi dari berbagai negara Fathia Rosatika
 
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia Fathia Rosatika
 

More from Fathia Rosatika (12)

Narkoba 1
Narkoba 1Narkoba 1
Narkoba 1
 
Menyiram indahnya keadilan dan kedamaian
Menyiram indahnya keadilan dan kedamaianMenyiram indahnya keadilan dan kedamaian
Menyiram indahnya keadilan dan kedamaian
 
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Rangkaian bel listrik
Rangkaian bel listrikRangkaian bel listrik
Rangkaian bel listrik
 
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   wargaMenyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
 
El nino dan la nina
El nino dan la ninaEl nino dan la nina
El nino dan la nina
 
Sistem hormon manusia
Sistem hormon manusiaSistem hormon manusia
Sistem hormon manusia
 
Kebudayaan dan arsitektur islam
Kebudayaan dan arsitektur islamKebudayaan dan arsitektur islam
Kebudayaan dan arsitektur islam
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Kaligrafi dari berbagai negara
Kaligrafi dari berbagai negara Kaligrafi dari berbagai negara
Kaligrafi dari berbagai negara
 
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

PANTUN PENDEK

  • 1. 11 . D H I YA R O I H A N A 1 2 . D I M A S RYA N S YA C H 1 3 . E Z R A E G A D H A N A 1 4 . FA R H A N D I FA 1 5 . FAT H I A R O S AT I K A BAHASA INDONESIA
  • 2. PEMERINTAH SEKOLAH  Pantun merupakan salah satu jenis sastra lisan berbentuk puisi  Pantun merupakan jenis puisi lama peninggalan sastra melayu lama PENGERTIAN PANTUN
  • 3. CIRI CIRI PANTUN CONTOH PANTUN  Satu bait terdiri atas empat baris atau larik  Setiap baris terdiri atas 4 sampai 5 kata  Setiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata  Rima akhir berpola a-b-a-b  Strukturnya terdiri atas sampiran dan isi  Baris pertama dan kedua adalah sampiran  Baris ketiga dan keempat adalah isi  Daun ilalang taruh di topi Daun Kurma ditambah lagi Pantun kukarang di malam sepi Kala purnama telah meninggi  Anak ayam turun sepuluh Mati satu tinggal sembilan Tuntutlah ilmu sungguh-sungguh Supaya tidak berujung penyesalan
  • 4. APA PERBEDAAN PANTUN DENGAN: -PANTUN BERKAIT -PANTUN TALIBUN -PANTUN KILAT ?
  • 5. PANTUN BERKAIT Pantun berkait adalah pantun yang terdiri dari beberapa bait. Dalam satu bait pantun berkait biasanya terdiri dari 4 baris yang berirama. Dua baris pertama merupakan sebagai kata pemanis, sementara dua kata yang terakhir adalah sebagai isi dari pantun. contoh: Tertindih tangan patahlah jari Mengambil janur anyamlah ketupat Maksud hati membela diri Apa daya diri tak dapat Mengambil janur anyamlah ketupat Anyam sampai tidak bersisa Apa daya diri tak dapat Buat bathin makin tersiksa Anyam sampai tidak bersisa Kalaulah jadi buatan saya Buat bathin makin tersiksa Jadikan hamba tidak berdaya Kalaulah jadi buatan saya Jangan kasih orang yang bengis Jadikan hamba tidak berdaya Bathin tersiksa, hati meringis
  • 6. PANTUN TALIBUN Talibun adalah salah satu bentuk puisi lama yang berbentuk seperti pantun. Talibun sendiri lebih mirip dengan pantun karena memiliki sampiran dan isi. Tetapi talibun berbeda dengan pantun biasa karena talibun memiliki jumlah baris lebih dari 4 baris. Talibun biasanya memiliki baris genap seperti 6 baris, 8 baris, 10 baris. Talibun 8 baris adalah talibun yang paling popular. Contoh Jalan-jalan ke kota malang Jangan lupa membeli jamu Batu kecubung bukan kalimaya Tuntutlah ilmu dengan riang Agar menjadi orang berilmu Yang tak takut menghadapi bahaya
  • 7. PANTUN KILAT Pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung. Contoh: -Beli batik beli buku kamu cantik tapi kaku Gelatik di pohon jati Cantik itu yang baik hati Gula merah lagi diparut Nafsu amarah jangan diturut Sudah jelatik tupai pula Sudah cantik tapi pelupa
  • 8. SYAIR Contoh Ku tatap bintang-bintang dilangit saat kurindu padamu. Ku dengar suara burung malam, yang menyanyi merdu untuk menina bobokanku. Wahai burung malam ceritakan tentang dia padaku. Sebagai dongeng penghantar tidurku.  Syair merupakan salah satu puisi lama, syair berasal dari bahasa arab yaitu Syi'ir atau Syu'ur yang artinya perasaan yang mendalam. Awal mula syair berasal dari Persia dan masuk ke Indonesia bersama dengan agama Islam. Kini syair mengalami banyak modifikasi seiring berkembangnya zaman sehingga menjadi khas melayu
  • 9. GURIN DAM Contoh Terlalu senang jika dipuji Semakin mudah tuk lupa diri Teman baru terus bersama Teman lama jangan dilupa Apabila banyak mencela orang Itulah tanda dirinya kurang Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
  • 10. STRUKTUR FISIK Kaidah kebahasaan dalam teks pantun DIKSI BAHASA KIASAN IMAJI BUNYI RITMERIMA
  • 11. AGAR TUJUAN SEBUAH PANTUN DAPAT DISAMPAIKAN DENGAN SEMPURNA, SESEORANG YANG MELANTUNKAN PANTUN HARUS JELI MENEMPATKAN KATA-KATA TERTENTU. PENEMPATAN DIKSI YANG TEPAT MENJADI SANGAT PENTING. DALAM KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA), DIKSI DIARTIKAN SEBAGAI PILIHAN KATA YANG TEPAT DAN SELARAS DALAM PENGGUNAANNYA UNTUK MENGUNGKAPKAN GAGASAN SEHINGGA DIPEROLEH EFEK TERTENTU SEPERTI YANG DIHARAPKAN. A . DIKSI
  • 12. Contoh kata Arkais :  Tingkap Jendela di atap, di dinding, dan sebagainya.  Jikalau Kalau ; Jika  Langau Lalat besar yang suka mengisap darah hewan ; pikat .  Lesap Hilang ; Lenyap ; Lucut.  Lubuk Bagian yang dalam di perairan (sungai, laut, danau, dan sebagainya)  Gaharu Kayu yang harum baunya, biasanya dari pohon tengkuras ; Kayu manis  Tenun Hasil kerajinan yang berupa bahan (kain) yang dibuat dari benang (kapas, sutera, dan sebagainya) dengan cara memasuk-masukkan pakan secara melingtan pada lungsin
  • 13. Contoh diksi Mutakhir :  Facebook: Sosial Media.  Twitter: Tempat berkicauan.  Google: Situs Internet.  Youtube: Pemutar Vidio.  Handphone: Alat Komunikasi.  Yahoo: Akun Internet.  CD: Penyimpan Sementara.  DVD: Pemutar vidio dan lain lain.  Flasdisk: Penyimpan dokumen/data. 
  • 14. YAITU BAHASA YANG DIGUNAKAN PELANTUN UNTUK MENYATAKAN SESUATU DENGAN CARA YANG TIDAK BIASA, YANG SECARA TIDAK LANGSUNG MENGUNGKAPKAN MAKNA. BAHASA KIASAN DI SINI BISA BERUPA PERIBAHASA ATAU UNGKAPAN TERTENTU DALAM MENYAMPAIKAN MAKSUD BERPANTUN. B . BAHASA KIASAN
  • 15. Ungkapan atau bentuk idiom adalah gabungan kata yang menimbulkan makna baru, yakni makna khusus, sehingga tidak dapat diartikan secara sebenarnya. Contoh:  Gulung tikar : bangkrut Kepala dingin : tenang  Angkat kaki : pergi Jago merah : api kebakaran  Naik pitam : marah Bunga tidur : Mimpi  Buah bibir : topik pembicaraan Bunga desa : gadis desa  Angkat tangan : menyerah Tinggi hati : sombong  Meja hijau : pengadilan Buah tangan : oleh oleh
  • 16. IMAJI ATAU CITRAAN YANG DIHASILKAN DARI DIKSI DAN BAHASA KIASAN DALAM PEMBUATAN TEKS PANTUN. JIKA KALIAN MELAKUKAN PENGIMAJIAN, AKAN MENGHASILKAN GAMBARAN YANG DICIPTAKAN SECARA TIDAK LANGSUNG OLEH PELANTUN PANTUN. OLEH SEBAB ITU, APA YANG DIGAMBARKAN SEOLAH OLAH DAPAT DILIHAT (IMAJI VISUAL), DIDENGAR (IMAJI AUDITIF), ATAU DIRASA (IMAJI TAKTIL). C . IMAJI
  • 17. Contoh ; Kalau pedada tidak berdaun, Imaji visual (melihat) tandanya ulat memakan akar. Imaji visual (melihat) Kalau tak ada tukang pantun, Imaji taktil (merasakan) duduk musyawarah terasa hambar Imaji taktil (merasakan)
  • 18. B U N Y I Y A N G B I A S A N Y A M U N C U L D A R I D I K S I , K I A S A N , S E R T A I M A J I Y A N G D I C I P T A K A N S A A T M E N U T U R K A N P A N T U N . D A L A M B U N Y I , K A L I A N A K A N M E L I H A T U N S U R R I M A ( R H Y M E ) D A N R I T M E ( R H Y T M ) . R I M A M E R U P A K A N U N S U R P E N G U L A N G A N B U N Y I P A D A P A N T U N , S E D A N G K A N I R A M A A D A L A H T U R U N N A I K N Y A S U A R A S E C A R A T E R A T U R . S E L A I N U N T U K M E M P E R I N D A H B U N Y I P A N T U N , B E B U N Y I A N D I C I P T A K A N J U G A A G A R P E N U T U R ( P E L A N T U N ) D A N P E N D E N G A R L E B I H M U D A H M E N G I N G A T S E R T A M E N G A P L I K A S I K A N P E S A N M O R A L D A N S P I R I T U A L Y A N G T E R D A P A T D A L A M T E K S P A N T U N J E N I S A P A P U N . D . BUNYI
  • 19. menyusun urutan teks pantun sehingga menjadi rima a-b-a-b pucuk-tikar-mengkuang-tikar raja-alas-Melayu-nikah busuk-ikan-dibuang-jangan perencah-buat-kayu-di-saur Tikar pucuk tikar mengkuang, alas nikah raja Melayu. Ikan busuk jangan dibuang, Buat perencah di saur kayu.
  • 20. Menentukan sampiran dan isi dengan sesuai jika hendak menuntut ilmu kalau hendak pergi meramu carilah ilmu yang bermanfaat carilah kayu berbuah lebat Kalau hendak pergi meramu, carilah kayu yang berbuah lebat . Jika hendak menuntut ilmu, carilah ilmu yang bermanfaat.
  • 21. PUISI MODERN  Puisi modern adalah bentuk puisi yang benar-benar bebas. Bebas dalam bentuk maupun isi. Jenis puisi ini tidak lagi terikat oleh aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang biasa dikenakan pada puisi lama maupun puisi baru. Kebebasan ini terjadi pada bentuk yang sudah tidak terikat lagi oleh aturan- aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.  Puisi kontemporer tidak lagi memperhatikan kearifan bahasa, diksi yang cenderung tidak tertata sehingga terlihat sangat bebas, bahkan terdapat kata - kata kasar, sumpah serapah, ejekan, hingga pada kata - kata yang tidak santun. Irama, diksi, intuisi sudah tidak lagi penting, sehingga dalam memaknai puisi kontemporer seringkali memerlukan pendalaman tentang puisi tersebut, namun untuk tahu seperti apa maksudnya yang paling tahu tentu si pengarang puisi tersebut.
  • 22. Adapun ciri-ciri puisi modern:  Bentuknya bebas tetapi mengutamakan ekspresi jiwa.  Penulisannya cenderung eksperimen.  Tata tulis atau tipografinya mendukung keindahan.  Setiap kata atau bunyi diusahakan mendukung makna, membangkitkan imajinasidan bernilai estetis (mengandung keindahan atau seni).
  • 23. PUISI MODERN BERDASAR ISI (a) Balada  Balada ialah puisi yang berisi suatu cerita. Misalnya, Jante Arkidam karya Ajib Rosidi, Nyanyian Angsa karya W.S. Rendra, Balada Terbunuhnya Atmo Karpo karya W.S. Rendra.
  • 24. Orang Miskin Orang-orang miskin di jalan Yang tinggal di dalam selokan Yang kalah dalam pergulatan Yang diledek oleh impian Janganlah mereka ditinggalkan Angin membawa bau baju mereka Rambut mereka melekat di bulan purnama Orang-orang miskin Orang-orang berdosa Bayi gelap dalam batin Rumput dan lumut jalan raya Tak bisa kamu abaikan
  • 25. ROMANCE Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan kasih sayang terhadap kekasih. Surat Cinta Kutulis surat ini kala hujan gerimis bagai bunyi tambur mainan anak-anak peri dunia yang gaib dan angin mendesah mengeluh dan mendesah, wahai, dik Narti, aku cinta kepadamu! Kutulis surat ini Kala hujan menangis Dan dua ekor belibis Bercintaan dalam kolam Bagai dua anak nakal Jenaka dan manis Mengibaskan ekor Serta menggetarkan bulu-bulunya Wahai, dik Narti, Kupinang kau menjadi istriku
  • 26. ELEGI Elegi adalah puisi yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih, rindu atau murung, terutama karena kematian seseorang. Puisi Amir Hamzah yang terkumpul dalam bukunya yang berjudul Nyanyi Sunyi dan Buah Rindu kebanyakan tergolong jenis ini. Sunyi Kuketuk pintu masaku muda Hendak masuk rasa kembali Taman terkunci dibelan pula Tinggalah aku sunyi sendiri Kudatangi gelanggang tempat menyambung Masa bujang tempat beria Kulihat singgung-menyinggung Aku terdiri haram disapa... Teruslah aku perlahan-lahan Sayu-sayu hati meliput Nagislah aku tersedan-sedan Mendengarkan pujuk duka bercampur
  • 27. Himne (Gita puja) Himne ialah puisi yang berisi puji-pujian terhadap Tuhan atau sesuatu yang dimuliakan seperti pahlawan. Do’a Oleh: Chairil Anwar Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengingat nama-Mu penuh seluruh Cahayamu panas suci Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Dipintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling (Deru Campur Debu, Jakarta: Pembangunan, 1949)
  • 28. Ode Ode ialah puisi yang bertema mulia, berciri nada dan gaya yang sangat resmi serta bersifat menyanjung. Ode dapat melukiskan peristiwa umum yang penting atau peristiwa yang menyangkut kehidupan pribadi. ODE II Dengar, hari ini ialah hari hati yang memanggil Dan derap langkah yang berat maju ke satu tempat Dengar, hari ini ia hari hati yang memanggil Dan kegairahan hidup yang harus jadi dekat Berhenti menangis. Air mata kali ini hanya buat si tua renta Atau menangislah sedikit saja Buat sumpah yang tergores pada dinding-dinding Yang sudah jadi kuning dan jiwa yang sudah mati Atau buat apa saja yang dicintai dan gagal Atau buat apa saja Yang sampai kepadamu waktu kau tak merenung Dan menampak jalan yang masih panjang
  • 29. Satire Satire ialah karya sastra baik prosa maupun puisi yang berisi kritikan tajam atau bahkan sindirandan cemoohan terhadap kepincangan - kepincangan sosial atau penyalahgunaan dan kebodohan manusia serta pranatanya. Tujuan kritikan tersebut untuk mengoreksi penyelewengan dengan jalan mencetuskan kemarahan dan tawa bercampur dengan kecaman dan ketajaman pikiran. Seonggok Jagung Di Kamar Seonggok jagung di kamar Dan seorang pemuda Yang kurang sekolahan Memandang jagung itu, Sang pemuda lihat ladang Ia melihat petani Ia melihat panen Dan suatu hari subuh Para wanita dengan gendongan Pergi ke pasar Dan ia juga melihat Suatu pagi hari Di dekat sumur Gadis-gadis bercanda Sambil menumbuk jagung Menjadi malsena
  • 30. Epigram Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Pagi Jangan biarkan sekuntum bunga itu Layu sebelum matahari membelainya Dengan menggemakan semburat jingga Ultra dalam irama nuansa cinta semesta Lihatlah bagaimana alam begitu perkasa memainkan peran-Nya Dalam rindu dendam yang terbungkus Kasih sayang memberi semburat Makna 1000 pesona
  • 31. PUISI MODERN BERDASAR BENTUK  Puisi Konkret Berbeda dengan puisi baru atau puisi lama, puisi konkret lebih mengutamakan tampilan grafis hingga menyerupai bentuk wajah, atau gambar lain. Salah satu tokohnya adalah F Rahardi dalam puisinya Soempah WTS.
  • 32.  Contoh puisi konkret Di Di Betul Kau pasti Sedang menghitung Berapa nasib lagi tinggal Sebelum fajar terakhir kau tutup Tanpa seorangpun tahu siapa kau
  • 33.  Puisi Mbeling Puisi kontemporer mebeling berasal dari kata mbeling ( bahasa jawa ) artinya susah di atur atau tidak mau mengikuti aturan. Puisi jenis ini memang tidak mengikuti aturan puisi atau ketentuan - ketentuan puisi, yang di lihat adalah kelakar atau unsur humornya. Salah satu tokohnya adalah Yudistira Ardi Nugroho dalam puisinya sajak sikat gigi. Puisi mbeling biasanya berisi kritik terhadap pemerintah, ejekan kepada perkembangan jamal, kritik sosial serta kritik terhadap penyair yang terlalu kaku pada aturan puisi.
  • 34. PUISI MANTRA Shang Hai ping di atas pongpong di atas ping ping ping bilang pong pong pong bilang ping mau pong? bilang ping mau mau bilang pong mau ping? bilang pong mau mau bilang ping ya pong ya ping ya ping ya pong tak ya pong tak ya ping ya tak ping ya tak pong sembilu jarakMu merancap nyaring Puisi karya Sutarji Calzoum Bachri dalam kumpulan Puisi O, Amuk,dan Kapak Puisi mantra berisi mantra - mantra yang dipelopori oleh S.C Bachri. Ciri - ciri puisi ini adalah : Mantra tidak untuk di pahami namun lebih pada sebab akibat agar menimbulkan akibat tertentu Tujuannya adalah agar terjadi relasi atau hubungan antara manusia dengan dunia yang penuh misteri Mantra yang diharapkan dapat menimbulkan efek atau kemujaraban atau kemanjuran keinginan si pembaca mantra :