1. Teks tersebut membahas tentang beberapa jenis puisi tradisional Indonesia seperti pantun, syair, dan gurindam beserta penjelasan mengenai ciri-ciri dan contohnya.
2. Jenis puisi modern seperti puisi bebas juga dijelaskan berdasarkan ciri-cirinya.
3. Puisi modern dibedakan berdasarkan isinya seperti balada, puisi sosial, dan puisi cinta.
1. 11 . D H I YA R O I H A N A
1 2 . D I M A S RYA N S YA C H
1 3 . E Z R A E G A D H A N A
1 4 . FA R H A N D I FA
1 5 . FAT H I A R O S AT I K A
BAHASA INDONESIA
2. PEMERINTAH SEKOLAH
Pantun merupakan
salah satu jenis sastra
lisan berbentuk puisi
Pantun merupakan
jenis puisi lama
peninggalan sastra
melayu lama
PENGERTIAN PANTUN
3. CIRI CIRI PANTUN CONTOH PANTUN
Satu bait terdiri atas empat
baris atau larik
Setiap baris terdiri atas 4
sampai 5 kata
Setiap baris terdiri atas 8
sampai 12 suku kata
Rima akhir berpola a-b-a-b
Strukturnya terdiri atas
sampiran dan isi
Baris pertama dan kedua
adalah sampiran
Baris ketiga dan keempat
adalah isi
Daun ilalang taruh di topi
Daun Kurma ditambah lagi
Pantun kukarang di malam sepi
Kala purnama telah meninggi
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu sungguh-sungguh
Supaya tidak berujung penyesalan
5. PANTUN BERKAIT
Pantun berkait adalah pantun
yang terdiri dari beberapa bait.
Dalam satu bait pantun berkait
biasanya terdiri dari 4 baris
yang berirama. Dua baris
pertama merupakan sebagai
kata pemanis, sementara dua
kata yang terakhir adalah
sebagai isi dari pantun.
contoh:
Tertindih tangan patahlah jari
Mengambil janur anyamlah ketupat
Maksud hati membela diri
Apa daya diri tak dapat
Mengambil janur anyamlah ketupat
Anyam sampai tidak bersisa
Apa daya diri tak dapat
Buat bathin makin tersiksa
Anyam sampai tidak bersisa
Kalaulah jadi buatan saya
Buat bathin makin tersiksa
Jadikan hamba tidak berdaya
Kalaulah jadi buatan saya
Jangan kasih orang yang bengis
Jadikan hamba tidak berdaya
Bathin tersiksa, hati meringis
6. PANTUN TALIBUN
Talibun adalah salah satu bentuk
puisi lama yang berbentuk
seperti pantun. Talibun sendiri
lebih mirip dengan pantun
karena memiliki sampiran dan
isi. Tetapi talibun berbeda
dengan pantun biasa karena
talibun memiliki jumlah baris
lebih dari 4 baris. Talibun
biasanya memiliki baris genap
seperti 6 baris, 8 baris, 10 baris.
Talibun 8 baris adalah talibun
yang paling popular.
Contoh
Jalan-jalan ke kota malang
Jangan lupa membeli jamu
Batu kecubung bukan kalimaya
Tuntutlah ilmu dengan riang
Agar menjadi orang berilmu
Yang tak takut menghadapi bahaya
7. PANTUN
KILAT
Pantun kilat adalah pantun
yang terdiri dari dua baris.
Baris pertama merupakan
sampiran dan baris kedua
adalah isi. Memiliki pola sajak
lurus (a-a). Biasanya digunakan
untuk menyampaikan sindiran
ataupun ungkapan secara
langsung.
Contoh:
-Beli batik beli buku
kamu cantik tapi kaku
Gelatik di pohon jati
Cantik itu yang baik hati
Gula merah lagi diparut
Nafsu amarah jangan diturut
Sudah jelatik tupai pula
Sudah cantik tapi pelupa
8. SYAIR
Contoh
Ku tatap bintang-bintang
dilangit saat kurindu
padamu.
Ku dengar suara burung
malam, yang menyanyi
merdu untuk menina
bobokanku.
Wahai burung malam
ceritakan tentang dia
padaku.
Sebagai dongeng
penghantar tidurku.
Syair merupakan salah satu puisi lama, syair
berasal dari bahasa arab yaitu Syi'ir atau
Syu'ur yang artinya perasaan yang mendalam.
Awal mula syair berasal dari Persia dan
masuk ke Indonesia bersama dengan agama
Islam.
Kini syair mengalami banyak modifikasi
seiring berkembangnya zaman sehingga
menjadi khas melayu
9. GURIN
DAM
Contoh
Terlalu senang jika dipuji
Semakin mudah tuk lupa
diri
Teman baru terus
bersama
Teman lama jangan dilupa
Apabila banyak mencela
orang
Itulah tanda dirinya
kurang
Gurindam adalah satu bentuk puisi
Melayu lama yang terdiri dari dua
baris kalimat dengan irama akhir
yang sama, yang merupakan satu
kesatuan yang utuh. Baris pertama
berisikan semacam soal, masalah
atau perjanjian dan baris kedua
berisikan jawabannya atau akibat
dari masalah atau perjanjian pada
baris pertama tadi.
11. AGAR TUJUAN SEBUAH PANTUN DAPAT
DISAMPAIKAN DENGAN SEMPURNA, SESEORANG
YANG MELANTUNKAN PANTUN HARUS JELI
MENEMPATKAN KATA-KATA TERTENTU. PENEMPATAN
DIKSI YANG TEPAT MENJADI SANGAT PENTING.
DALAM KBBI (KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA),
DIKSI DIARTIKAN SEBAGAI PILIHAN KATA YANG
TEPAT DAN SELARAS DALAM PENGGUNAANNYA
UNTUK MENGUNGKAPKAN GAGASAN SEHINGGA
DIPEROLEH EFEK TERTENTU SEPERTI YANG
DIHARAPKAN.
A . DIKSI
12. Contoh kata Arkais :
Tingkap
Jendela di atap, di dinding, dan sebagainya.
Jikalau
Kalau ; Jika
Langau
Lalat besar yang suka mengisap darah hewan ; pikat .
Lesap
Hilang ; Lenyap ; Lucut.
Lubuk
Bagian yang dalam di perairan (sungai, laut, danau, dan sebagainya)
Gaharu
Kayu yang harum baunya, biasanya dari pohon tengkuras ; Kayu manis
Tenun
Hasil kerajinan yang berupa bahan (kain) yang dibuat dari benang (kapas,
sutera, dan sebagainya) dengan cara memasuk-masukkan pakan secara melingtan
pada lungsin
13. Contoh diksi Mutakhir :
Facebook: Sosial Media.
Twitter: Tempat berkicauan.
Google: Situs Internet.
Youtube: Pemutar Vidio.
Handphone: Alat Komunikasi.
Yahoo: Akun Internet.
CD: Penyimpan Sementara.
DVD: Pemutar vidio dan lain lain.
Flasdisk: Penyimpan dokumen/data.
14. YAITU BAHASA YANG DIGUNAKAN PELANTUN
UNTUK MENYATAKAN SESUATU DENGAN
CARA YANG TIDAK BIASA, YANG SECARA
TIDAK LANGSUNG MENGUNGKAPKAN
MAKNA. BAHASA KIASAN DI SINI BISA
BERUPA PERIBAHASA ATAU UNGKAPAN
TERTENTU DALAM MENYAMPAIKAN MAKSUD
BERPANTUN.
B . BAHASA KIASAN
15. Ungkapan atau bentuk idiom adalah gabungan kata yang
menimbulkan makna baru, yakni makna khusus,
sehingga tidak dapat diartikan secara sebenarnya.
Contoh:
Gulung tikar : bangkrut Kepala dingin : tenang
Angkat kaki : pergi Jago merah : api kebakaran
Naik pitam : marah Bunga tidur : Mimpi
Buah bibir : topik pembicaraan Bunga desa : gadis desa
Angkat tangan : menyerah Tinggi hati : sombong
Meja hijau : pengadilan Buah tangan : oleh oleh
16. IMAJI ATAU CITRAAN YANG DIHASILKAN DARI DIKSI
DAN BAHASA KIASAN DALAM PEMBUATAN TEKS
PANTUN. JIKA KALIAN MELAKUKAN PENGIMAJIAN,
AKAN MENGHASILKAN GAMBARAN YANG DICIPTAKAN
SECARA TIDAK LANGSUNG OLEH PELANTUN PANTUN.
OLEH SEBAB ITU, APA YANG DIGAMBARKAN SEOLAH
OLAH DAPAT DILIHAT (IMAJI VISUAL), DIDENGAR
(IMAJI AUDITIF), ATAU DIRASA (IMAJI TAKTIL).
C . IMAJI
18. B U N Y I Y A N G B I A S A N Y A M U N C U L D A R I D I K S I ,
K I A S A N , S E R T A I M A J I Y A N G D I C I P T A K A N S A A T
M E N U T U R K A N P A N T U N . D A L A M B U N Y I , K A L I A N
A K A N M E L I H A T U N S U R R I M A ( R H Y M E ) D A N
R I T M E ( R H Y T M ) . R I M A M E R U P A K A N U N S U R
P E N G U L A N G A N B U N Y I P A D A P A N T U N ,
S E D A N G K A N I R A M A A D A L A H T U R U N N A I K N Y A
S U A R A S E C A R A T E R A T U R . S E L A I N U N T U K
M E M P E R I N D A H B U N Y I P A N T U N , B E B U N Y I A N
D I C I P T A K A N J U G A A G A R P E N U T U R ( P E L A N T U N )
D A N P E N D E N G A R L E B I H M U D A H M E N G I N G A T
S E R T A M E N G A P L I K A S I K A N P E S A N M O R A L D A N
S P I R I T U A L Y A N G T E R D A P A T D A L A M T E K S
P A N T U N J E N I S A P A P U N .
D . BUNYI
19. menyusun urutan teks pantun sehingga menjadi
rima a-b-a-b
pucuk-tikar-mengkuang-tikar
raja-alas-Melayu-nikah
busuk-ikan-dibuang-jangan
perencah-buat-kayu-di-saur
Tikar pucuk tikar mengkuang,
alas nikah raja Melayu.
Ikan busuk jangan dibuang,
Buat perencah di saur kayu.
20. Menentukan sampiran dan isi dengan sesuai
jika hendak menuntut ilmu
kalau hendak pergi meramu
carilah ilmu yang bermanfaat
carilah kayu berbuah lebat
Kalau hendak pergi meramu,
carilah kayu yang berbuah lebat .
Jika hendak menuntut ilmu,
carilah ilmu yang bermanfaat.
21. PUISI MODERN
Puisi modern adalah bentuk puisi yang benar-benar bebas.
Bebas dalam bentuk maupun isi. Jenis puisi ini tidak lagi terikat
oleh aturan jumlah baris, rima atau ikatan lain yang biasa
dikenakan pada puisi lama maupun puisi baru. Kebebasan ini
terjadi pada bentuk yang sudah tidak terikat lagi oleh aturan-
aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Puisi kontemporer tidak lagi memperhatikan kearifan bahasa,
diksi yang cenderung tidak tertata sehingga terlihat sangat
bebas, bahkan terdapat kata - kata kasar, sumpah serapah,
ejekan, hingga pada kata - kata yang tidak santun. Irama, diksi,
intuisi sudah tidak lagi penting, sehingga dalam memaknai puisi
kontemporer seringkali memerlukan pendalaman tentang puisi
tersebut, namun untuk tahu seperti apa maksudnya yang paling
tahu tentu si pengarang puisi tersebut.
22. Adapun ciri-ciri puisi modern:
Bentuknya bebas tetapi mengutamakan ekspresi
jiwa.
Penulisannya cenderung eksperimen.
Tata tulis atau tipografinya mendukung keindahan.
Setiap kata atau bunyi diusahakan mendukung
makna, membangkitkan imajinasidan
bernilai estetis (mengandung keindahan atau seni).
23. PUISI MODERN BERDASAR ISI
(a) Balada
Balada ialah puisi yang berisi suatu cerita. Misalnya,
Jante Arkidam karya Ajib Rosidi, Nyanyian Angsa
karya W.S. Rendra, Balada Terbunuhnya Atmo
Karpo karya W.S. Rendra.
24. Orang Miskin
Orang-orang miskin di jalan
Yang tinggal di dalam selokan
Yang kalah dalam pergulatan
Yang diledek oleh impian
Janganlah mereka ditinggalkan
Angin membawa bau baju mereka
Rambut mereka melekat di bulan purnama
Orang-orang miskin
Orang-orang berdosa
Bayi gelap dalam batin
Rumput dan lumut jalan raya
Tak bisa kamu abaikan
25. ROMANCE
Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan kasih sayang
terhadap kekasih.
Surat Cinta
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur mainan
anak-anak peri dunia yang gaib
dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah,
wahai, dik Narti,
aku cinta kepadamu!
Kutulis surat ini
Kala hujan menangis
Dan dua ekor belibis
Bercintaan dalam kolam
Bagai dua anak nakal
Jenaka dan manis
Mengibaskan ekor
Serta menggetarkan bulu-bulunya
Wahai, dik Narti,
Kupinang kau menjadi istriku
26. ELEGI
Elegi adalah puisi yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah
karena sedih, rindu atau murung, terutama karena kematian seseorang.
Puisi Amir Hamzah yang terkumpul dalam bukunya yang berjudul Nyanyi
Sunyi dan Buah Rindu kebanyakan tergolong jenis ini.
Sunyi
Kuketuk pintu masaku muda
Hendak masuk rasa kembali
Taman terkunci dibelan pula
Tinggalah aku sunyi sendiri
Kudatangi gelanggang tempat menyambung
Masa bujang tempat beria
Kulihat singgung-menyinggung
Aku terdiri haram disapa...
Teruslah aku perlahan-lahan
Sayu-sayu hati meliput
Nagislah aku tersedan-sedan
Mendengarkan pujuk duka bercampur
27. Himne (Gita puja)
Himne ialah puisi yang berisi puji-pujian terhadap Tuhan atau sesuatu yang dimuliakan seperti
pahlawan.
Do’a
Oleh: Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat nama-Mu penuh seluruh
Cahayamu panas suci
Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Dipintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
(Deru Campur Debu, Jakarta: Pembangunan, 1949)
28. Ode
Ode ialah puisi yang bertema mulia, berciri nada dan gaya yang sangat resmi serta
bersifat menyanjung. Ode dapat melukiskan peristiwa umum yang penting atau peristiwa
yang menyangkut kehidupan pribadi.
ODE II
Dengar, hari ini ialah hari hati yang memanggil
Dan derap langkah yang berat maju ke satu tempat
Dengar, hari ini ia hari hati yang memanggil
Dan kegairahan hidup yang harus jadi dekat
Berhenti menangis. Air mata kali ini hanya buat si tua renta
Atau menangislah sedikit saja
Buat sumpah yang tergores pada dinding-dinding
Yang sudah jadi kuning dan jiwa yang sudah mati
Atau buat apa saja yang dicintai dan gagal
Atau buat apa saja
Yang sampai kepadamu waktu kau tak merenung
Dan menampak jalan yang masih panjang
29. Satire
Satire ialah karya sastra baik prosa maupun puisi yang berisi kritikan tajam atau bahkan
sindirandan cemoohan terhadap kepincangan - kepincangan sosial atau penyalahgunaan dan
kebodohan manusia serta pranatanya. Tujuan kritikan tersebut untuk mengoreksi penyelewengan
dengan jalan mencetuskan kemarahan dan tawa bercampur dengan kecaman dan ketajaman pikiran.
Seonggok Jagung Di Kamar
Seonggok jagung di kamar
Dan seorang pemuda
Yang kurang sekolahan
Memandang jagung itu,
Sang pemuda lihat ladang
Ia melihat petani
Ia melihat panen
Dan suatu hari subuh
Para wanita dengan gendongan
Pergi ke pasar
Dan ia juga melihat
Suatu pagi hari
Di dekat sumur
Gadis-gadis bercanda
Sambil menumbuk jagung
Menjadi malsena
30. Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.
Pagi
Jangan biarkan sekuntum bunga itu
Layu sebelum matahari membelainya
Dengan menggemakan semburat jingga
Ultra dalam irama nuansa cinta semesta
Lihatlah bagaimana alam begitu perkasa memainkan peran-Nya
Dalam rindu dendam yang terbungkus
Kasih sayang memberi semburat
Makna 1000 pesona
31. PUISI MODERN BERDASAR BENTUK
Puisi Konkret
Berbeda dengan puisi baru atau puisi lama, puisi
konkret lebih mengutamakan tampilan grafis hingga
menyerupai bentuk wajah, atau gambar lain. Salah
satu tokohnya adalah F Rahardi dalam puisinya
Soempah WTS.
32. Contoh puisi konkret
Di
Di
Betul
Kau pasti
Sedang menghitung
Berapa nasib lagi tinggal
Sebelum fajar terakhir kau tutup
Tanpa seorangpun tahu siapa kau
33. Puisi Mbeling
Puisi kontemporer mebeling berasal dari kata
mbeling ( bahasa jawa ) artinya susah di atur atau tidak
mau mengikuti aturan. Puisi jenis ini memang tidak
mengikuti aturan puisi atau ketentuan - ketentuan puisi,
yang di lihat adalah kelakar atau unsur humornya. Salah
satu tokohnya adalah Yudistira Ardi Nugroho dalam
puisinya sajak sikat gigi.
Puisi mbeling biasanya berisi kritik terhadap
pemerintah, ejekan kepada perkembangan jamal, kritik
sosial serta kritik terhadap penyair yang terlalu kaku
pada aturan puisi.
34. PUISI MANTRA
Shang Hai
ping di atas pongpong
di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
mau pong? bilang ping
mau mau bilang pong
mau ping? bilang pong
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong tak ya ping
ya tak ping ya tak pong
sembilu jarakMu
merancap nyaring
Puisi karya Sutarji Calzoum
Bachri dalam kumpulan
Puisi O, Amuk,dan Kapak
Puisi mantra berisi mantra - mantra yang dipelopori
oleh S.C Bachri. Ciri - ciri puisi ini adalah :
Mantra tidak untuk di pahami namun lebih pada
sebab akibat agar menimbulkan akibat tertentu
Tujuannya adalah agar terjadi relasi atau hubungan
antara manusia dengan dunia yang penuh misteri
Mantra yang diharapkan dapat menimbulkan efek
atau kemujaraban atau kemanjuran keinginan si
pembaca mantra :