SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
Modul K3Modul K3
Nama : Aditya bagus stiawanNama : Aditya bagus stiawan
Angkatan : AAngkatan : A
PENGANTAR
KESELAMATAN & KESEHATAN
KERJA (K3)
Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Keilmuan
PENYEBAB KECELAKAAN :PENYEBAB KECELAKAAN :
A.A. TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMANTINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN
(BERBAHAYA)(BERBAHAYA)
B.B. KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)
Keselamatan
BapakBapak
menentukan masamenentukan masa
depan saya lho,depan saya lho,
Habis kalauHabis kalau
bapak celaka,bapak celaka,
siapa yang akansiapa yang akan
membiayaimembiayai
saya ??saya ??
TINDAKAN TIDAK AMANTINDAKAN TIDAK AMAN
Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedurAdalah suatu pelanggaran terhadap prosedur
keselamatan yang memberikan peluangkeselamatan yang memberikan peluang
terhadap terjadinya kecelakaanterhadap terjadinya kecelakaan
KONDISI TIDAK AMANKONDISI TIDAK AMAN
Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang
berbahaya yang mungkin dapat langsung
mengakibatkan terjadinya kecelakaan
KENAPA PERBUATAN TIDAK AMANKENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN ?DILAKUKAN ?
 KURANG PENGETAHUANKURANG PENGETAHUAN
 KURANG TERAMPIL/ PENGALAMANKURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
 TIDAK ADA KEMAUANTIDAK ADA KEMAUAN
 FAKTOR KELELAHANFAKTOR KELELAHAN
 JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAIJENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
 GANGGUAN MENTALGANGGUAN MENTAL
 KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAHKESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH
LAKU MANUSIALAKU MANUSIA
PERBUATAN BERBAHAYAPERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)(UNSAFE ACTION)
 Menjalankan Mesin/Menjalankan Mesin/
Peralatan tanpaPeralatan tanpa
wewenangwewenang
 Menjalankan Mesin/Menjalankan Mesin/
Peralatan dgnPeralatan dgn
kecepatan yg tidakkecepatan yg tidak
semestinyasemestinya
 Membuat AlatMembuat Alat
Pengaman tidakPengaman tidak
berfungsiberfungsi
 Lalai menggunakanLalai menggunakan
APDAPD
 Mengangkat barangMengangkat barang
dengan cara yg salahdengan cara yg salah
 Mengambil posisi padaMengambil posisi pada
tempat yang berbahayatempat yang berbahaya
 Membetulkan mesin dalamMembetulkan mesin dalam
keadaan jalankeadaan jalan
 Lalai memberikanLalai memberikan
peringatan atau lupaperingatan atau lupa
mengamankan tempatmengamankan tempat
kerjakerja
 Bersenda gurau tidak padaBersenda gurau tidak pada
tempatnyatempatnya
 Memaksakan diri untukMemaksakan diri untuk
bekerja walaupun sakitbekerja walaupun sakit
 Merancang /memasangMerancang /memasang
peralatan tanpa pengamanperalatan tanpa pengaman
KONDISI BERBAHAYAKONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)(UNSAFE CONDITION)
 Pelindung atauPelindung atau
pembatas/pengamanpembatas/pengaman
yang tidak memadaiyang tidak memadai
 Peralatan/ perkakasPeralatan/ perkakas
dan bahan yang rusakdan bahan yang rusak
tetap digunakantetap digunakan
 Penempatan barangPenempatan barang
yang salahyang salah
 Sistem peringatanSistem peringatan
yang tidak memadaiyang tidak memadai
 Pengabaian terhadapPengabaian terhadap
perkiraan bahayaperkiraan bahaya
kebakaran/peledakankebakaran/peledakan
 Kebersihan lingkunganKebersihan lingkungan
kerja yang jelekkerja yang jelek
 Polusi udara di ruanganPolusi udara di ruangan
kerja (gas, uap, asap,kerja (gas, uap, asap,
debu, dsb.)debu, dsb.)
 Kebisingan yangKebisingan yang
berlebihanberlebihan
 Pemaparan RadiasiPemaparan Radiasi
 Ventilasi yang tidakVentilasi yang tidak
memadaimemadai
 Penerangan yang tidakPenerangan yang tidak
memadaimemadai
LEMAHNYA
KONTROL
SEBAB
DASAR
PENYEBAB
TAK
LANGSUNG
INSIDEN
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI
STANDAR
TAK SESUAI
KEPATUHAN
PELAKSANAAN
FAKTOR
PERORANGAN
FAKTOR
KERJA
PERBUATAN
TAK AMAN
&
KONDISI
TAK AMAN
<KEJADIAN>
KONTAK
DENGAN
ENERGI
ATAU
BAHAN/ ZAT
KECELAKAAN
ATAU
KERUSAKAN
YANG TAK
DIHARAPKAN
KERUGIAN
PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIANPENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN
LEMAHNYA
KONTROL KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG INSIDEN
KERUGIAN
• MANUSIA
• PERALATAN
• MATERIAL
• LINGKUNGAN
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
INSIDEN
STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak
STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak
FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi
FALL ON jatuh di tempat yang datar
CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing
CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk
CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar
EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan
EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
SEBABLANGSUNG
PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
APD KURANG, TIDAK LAYAK
PERALATAN RUSAK
RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
SISTEM PERINGATAN KURANG
BAHAYA KEBAKARAN
KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
KEBISINGAN
TERPAPAR RADIASI
TEMPERATUR EXTRIM
PENERANGAN TIDAK LAYAK
VENTILASI TIDAK LAYAK
LINGKUNGAN TIDAK AMAN
OPERASI TANPA OTORISASI
GAGAL MEMPERINGATKAN
GAGAL MENGAMANKAN
KECEPATAN TIDAK LAYAK
MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI
PAKAI ALAT RUSAK
PAKAI APD TIDAK LAYAK
PEMUATAN TIDAK LAYAK
PENEMPATAN TIDAK LAYAK
MENGANGKAT TIDAK LAYAK
POSISI TIDAK AMAN
SERVIS ALAT BEROPERASI
BERCANDA, MAIN-MAIN
MABOK ALKOHOL, OBAT
GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN
LEMAHNYA
KONTROL
KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG
INSIDEN
SEBABDASAR
PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
ENGINEERING
PENGADAAN (PURCHASING)
KURANG PERALATAN
MAINTENANCE
STANDAR KERJA
SALAH PAKAI/SALAH
MENGGUNAKAN
KEMAMPUAN FISIK ATAU
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK
KEMAMPUAN MENTAL TIDAK
LAYAK
STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI
STRESS MENTAL
KURANG PENGETAHUAN
KURANG KEAHLIAN
MOTIVASI TIDAK LAYAK
FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA
LEMAHNYA
KONTROL KERUGIAN
PENYEBAB
DASAR
PENYEBAB TAK
LANGSUNG INSIDEN
LACKOFCONTROL
PROGRAM TIDAK SESUAI
STANDARD TIDAK SESUAI
KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
LEMAHNYA PENGENDALIAN
Faktor-faktor yg
mempengaruhi
kesehatan tenaga kerja
Beban
kerja
Lingkungan
kerja
Kapasitas kerja
-Fisik
-Mental
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani & rohani
- Status kesehatan/gizi
- Usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
-Fisik
-Kimia
-Biologi
-Ergonomi
-Psikologi
Upaya perlindungan kepada :
• Tenaga Kerja
• Orang Lain
Dari potensi bahaya yang berasal dari :
1. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi
2. Lingkungan kerja
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
TUJUAN PENGAWASANTUJUAN PENGAWASAN
LINGKUNGAN KERJALINGKUNGAN KERJA
bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes
debu, gas, uap,
asap, kabut, dll.
Tenaga terlalu diporsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
virus, bakteri, jamur,
parasites, insects, dll
Faktor Fisika
Faktor Biologi
Faktor Ergonomi
Faktor Kimia
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
Faktor-Faktor LingkunganFaktor-Faktor Lingkungan
KerjaKerja
1). Faktor Fisika1). Faktor Fisika
a. Kebisingan (Noise)
b. Iklim Kerja
c. Ventilasi
d. Penerangan (Illumination)
e. Getaran
KEBISINGANKEBISINGAN
Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB
Dampak Kebisingan :
Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secaraTrauma akustik: kerusakan gendang telinga secara
mendadak, karena energi suara yg berlebihanmendadak, karena energi suara yg berlebihan
Ketulian sementaraKetulian sementara
Ketulian menetapKetulian menetap
Gangguan komunikasiGangguan komunikasi
Gangguan psikologiGangguan psikologi
 Pengendalian KebisinganPengendalian Kebisingan
Dilakukan dengan cara antara lain :Dilakukan dengan cara antara lain :
• Desain mesin yang baik,Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yMachinery enclosure yang terdiri dari:ang terdiri dari:
transmision los material, damping material, absorbent material, vibrationtransmision los material, damping material, absorbent material, vibration
isolator, mufflersisolator, mufflers dandan sealentssealents
• Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesinPengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin
• Merawat mesin secara teraturMerawat mesin secara teratur
• Rotasi pekerjaanRotasi pekerjaan
• Ruang kontrolRuang kontrol
• Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikanPenyelenggaraan pelatihan dan pendidikan
• Pemeriksaan kesehatanPemeriksaan kesehatan
• Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)
• Alat Pelindung Diri
- Sumbat telinga (- Sumbat telinga (ear plugear plug) mereduksi 15 - 20 dBA) mereduksi 15 - 20 dBA
- Tutup telinga (- Tutup telinga (ear muffear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA) mereduksi 20 - 30 dBA
NAB KEBISINGANNAB KEBISINGAN
WaktuWaktu
pemajanan /pemajanan /
HariHari
IntensitasIntensitas
kebisingankebisingan
(dB.A )(dB.A )
WaktuWaktu
pemajanan /pemajanan /
harihari
IntensitasIntensitas
KebisinganKebisingan
(dB.A )(dB.A )
8 jam8 jam 8585 28,12 detik28,12 detik 115115
4 jam4 jam 8888 14,06 detik14,06 detik 118118
2 jam2 jam 9191 7,03 detik7,03 detik 121121
1 jam1 jam 9494 3,52 detik3,52 detik 124124
30 menit30 menit 9797 1,76 detik1,76 detik 127127
15 menit15 menit 100100 0,88 detik0,88 detik 130130
7,5 menit7,5 menit 103103 0,44 detik0,44 detik 133133
3,75 menit3,75 menit 106106 0,22 detik0,22 detik 136136
1,88 menit1,88 menit 109109 0,11 detik0,11 detik 139139
0,94 menit0,94 menit 112112
Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
 Sumber panasSumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler,: matahari, tanur, dapur, genset, boiler,
bejana uap,bejana uap, lightinglighting
 Tekanan panas dipengaruhiTekanan panas dipengaruhi::
sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh,sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh,
kec.udara, kelembaban udarakec.udara, kelembaban udara
 Suhu nyamanSuhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu: 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu
didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celciusdidlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius
 Kelembaban udara yg baikKelembaban udara yg baik : 65 - 95%: 65 - 95%
IKLIM KERJAIKLIM KERJA
NAB Iklim KerjaNAB Iklim Kerja
 Tabel lampiran ISBB yang diperkenankanTabel lampiran ISBB yang diperkenankan
Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jamCatatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam
- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam
- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam
Pengaturan waktu kerja setiap jam
ISBB (0
C)
Beban kerja
Waktu kerja Waktu istirahat Ringan sedang berat
Kerja terus menerus
(8 jam sehari)
- 30.0 26.7 25.0
75% 25% 30.6 28.0 25.9
50% 50% 31.4 29.4 27.9
25% 75% 32.2 31.1 30.0
 Prickly heatPrickly heat// heat rashheat rash//mikaria rubramikaria rubra yaitu timbulnya bintik-yaitu timbulnya bintik-
bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsibintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi
kelenjar keringatkelenjar keringat
 Heat crampsHeat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang danyaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan
sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawahsakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah
 Heat ExhaustionHeat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolityaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit
 Heat strokeHeat stroke yaituyaitu heat stressheat stress yang paling berat, mengakibatkanyang paling berat, mengakibatkan
thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendekthermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek
dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampudan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu
berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaranberkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran
Dampak Iklim Kerja yang BurukDampak Iklim Kerja yang Buruk
 Pengendalian Tekanan PanasPengendalian Tekanan Panas
Dilakukan dengan cara antara lain :Dilakukan dengan cara antara lain :
 Isolasi Sumber PanasIsolasi Sumber Panas
 Local exhaust ventilationLocal exhaust ventilation
 Localized cooling at work stationLocalized cooling at work station
 Ventilasi umumVentilasi umum
 Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.
 Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadaiPengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai
 Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikanMenyelenggarakan pelatihan dan pendidikan
 Pengaturan lamanya kerja dan istirahatPengaturan lamanya kerja dan istirahat
 Alat Pelindung DiriAlat Pelindung Diri
• Kacamata (Kacamata (gogglesgoggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan
alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
 Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udaraPenting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara
ditempat kerjaditempat kerja
 Tujuan:Tujuan:
• Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segarMeningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar
dan nyamandan nyaman
• Menurunkan kadar kontaminan di udaraMenurunkan kadar kontaminan di udara
 NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jamNAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam
- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang
(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)
VentilasiVentilasi
 Penerangan yg baik adalah apabila:Penerangan yg baik adalah apabila:
a. tdk menyilaukana. tdk menyilaukan
b. tdk menimbulkan panas berlebihb. tdk menimbulkan panas berlebih
c. tdk menghasilkan gasc. tdk menghasilkan gas
d. tdk menimbulkan bayangan kontrasd. tdk menimbulkan bayangan kontras
e. tdk berkedipe. tdk berkedip
f. pencahayaannya rataf. pencahayaannya rata
 Sumber penerangan :Sumber penerangan :
a. cahaya alam : mataharia. cahaya alam : matahari
luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantailuas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai
b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),
merkurimerkuri
Penerangan
 Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerjaKelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja
 Kelemahan mentalKelemahan mental
 Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mataPegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata
 Kerusakan indera mataKerusakan indera mata
 Dapat mengakibatkan kecelakaanDapat mengakibatkan kecelakaan
Dampak Penerangan yang BurukDampak Penerangan yang Buruk
 Jenis getaran:Jenis getaran:
a.a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)whole body vibration (getaran seluruh tubuh)
b.b. tool hand vibration (getaran tangan)tool hand vibration (getaran tangan)
 Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2
 Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2
Dampak Getaran :Dampak Getaran :
 Kelainan peredaran darah dan syarafKelainan peredaran darah dan syaraf
 Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeriKerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri
sampai dengan mati rasasampai dengan mati rasa
Getaran
 Pengendalian GetaranPengendalian Getaran
• Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesinDipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin
• Penggantian komponen mesin yg sdh ausPenggantian komponen mesin yg sdh aus
• Penguatan baut/ikatan yg longgarPenguatan baut/ikatan yg longgar
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek
dominan
per hari kerja Meter per detik
kuadrat (m/det 2
)
Grafitasi
(G)
4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40
2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81
kurang dari 1 jam 12 1.22
NAB GETARANNAB GETARAN
Catatan : 1 G = 9.81 m /
det 2
2). Faktor2). Faktor
KimiaKimia
 Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm prosesBahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses
produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksiproduksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi
dan atau proses kerjadan atau proses kerja
 Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairanDpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan
 Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debuPadat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu
rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes).rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes).
 Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.
 Gas dan uap seperti OGas dan uap seperti O22, N, N22, CO, CO22, Pb, NO, Pb, NO22, H, H22S, dsb.S, dsb.
 Pengendalian Faktor KimiaPengendalian Faktor Kimia
Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untukPengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk
mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagaimengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai
berikut :berikut :
 SubstitusiSubstitusi
 OtomatisasiOtomatisasi
 Isolasi Sumber KontaminanIsolasi Sumber Kontaminan
 Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)
 VentilasiVentilasi
3). Faktor Biologi3). Faktor Biologi
 Virus
 Bakteri
 Jamur
 Cacing
 Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan
manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.
Bahaya faktor Biologi :
• Menimbulkan infeksi akut/ kronis
• Parasit dalam tubuh.
• Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh.
• Menimbulkan reaksi alergi.
• Menimbulkan iritasi
CARA MASUKCARA MASUK BIOLOGICAL AGENTSBIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUHKE DALAM TUBUH
1. Inhalasi (pernafasan)
2. Digesti (pencernaan)
3. Kontak di kulit, mata, hidung dan mulut.
 Pengendalian Faktor Biologi
1. Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya
kontak langsung (safety equipment and facility design)
2. Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat
kerja (worker initiated workplace controls)
3. Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian (carefully
executed techniques)
4. Gunakan alat pelindung diri
4). Faktor Psikologi4). Faktor Psikologi
 Stress kerja, karena :Stress kerja, karena :
- Hubungan dengan orang (Relationship)- Hubungan dengan orang (Relationship)
- Hubungan dengan pekerjaan- Hubungan dengan pekerjaan
- Hubungan dengan lingkungan kerja- Hubungan dengan lingkungan kerja
5). Faktor Ergonomi5). Faktor Ergonomi
 Posisi Kerja
 Cara Kerja
 Tata Letak
 Beban Kerja
Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas)Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas)
Bahaya Penyebab Effect Rincian
Defisiensi
oksigen
-Api (pengelasan)
-O2 digunakan bakteria
-Akumulasi berbagai gas
Pekerja dapat lemas
mendadak
Udara normal kadar O2
>18%
<18% berbahaya
Gas beracun -Carbon monoksida,
-Hydrogen sulfida,
-Sulfur dioksida
Iritasi mata, hidung,
tenggorok Menyebabkan
sakit dan mati Pekerja
lemas
Sementara gas beracun
tidak berbau
Tidak dapat dideteksi
Gas mudah
terbakar
-Termasuk bahan bakar
-Solven
Dapat menyebabkan
kebakaran dan ledakan
Beberapa gas mudah
terbakar uapnya juga
beracun
Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata
Toksisitas sistemik
-
Panas -Suhu tinggi Penyebaran panas
Pusing
Efek dapat dipercepat bila
ventilasi burukPelindung
panas thd muka dan tubuh
tidak sesuai
Noise - Suara berisik (>85dB) Mengganggu komunikasi
Hearing loss
Efek tergantung intensitas,
frekuensi dan durasi
RResikoesiko BBaahhaan Kimia terhadap Kulitn Kimia terhadap Kulit
Bahaya Penyebab Effect A.P.D.
BAHAN
KIMIA
-solvent
-kulit menjadi merah
- nyeri
- Melepuh
sarung tangan karet, vinyl
atau neoprene untuk
-asam (mis: air keras
aki =H2SO4,
-air keras patri =HCl
cacat, melepuh, luka
kerusakan paru (untuk
asam yang menguap
seperti HCl)
gunakan sarung tangan
tahan asam
gunakan pelindung
pernapasan
-caustics (soda api) Cacat melepuh luka
gunakan cream pelindung
sarung tangan
TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKOTAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO
1. Peniadaan 2. Substitusi 3. Engineering
4. Administrasi 5.ORGANISASI 6. APD
SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK
LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA
BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :
 TEGANGANTEGANGAN
 ARUSARUS
 WAKTU danWAKTU dan
 KONDISI BADAN MANUSIANYA.KONDISI BADAN MANUSIANYA.
LISTRIKLISTRIK
• Pembebanan lebih
• Sambungan tidak sempurna
• Perlengkapan tidak standar
• Pembatas arus tidak sesuai
• Kebocoran isolasi
• Sambaran petir
KEBAKARAN KARENAKEBAKARAN KARENA
LISTRIKLISTRIK
Tegangan Sentuh Waktu Maksimum
(Volt) Yang Diijinkan (Detik)
50
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
TABLE
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
≤ ~
NO ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
1 1 mA Menimbulkan kejutan kecil pada
badan sehingga Tidak berbahaya
(Aman).
10 menit
2 2 mA Mulai terasa kejang pada bagian
badan yg awal dialiri arus listrik,
rasa kejang akan hilang
memerlukan waktu beberapa
hari.
30 detik
3 5 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yg
cukup tinggi pada otot badan yg awal
dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang
memerlukan waktu dan pengobatan.
20 detik
NO ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
4 10 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang
cukup tinggi pada otot badan (organ tubuh yg
peka) shg terasa sakit yang hebat, untuk
penyembuhan memerlukan waktu untuk
istirahat dan pengobatan.
10 detik
5 15 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang
cukup tinggi pada otot badan, sehingga
menyebabkan terjadinya pengerutan sebagian
otot organ tubuh yg peka thd aliran listrik
(jantung) yg berakibat tingkat kesadaran mulai
berkurang karena gerakan jantung sedikit
terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut
terganggu, untuk penyembuhan memerlukan
waktu yang cukup dan pengobatan,
kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian
badan.
5 detik
NO ARUS
LISTRIK
PENGARUH TERHADAP
TUBUH MANUSIA
WAKTU
6 20 mA Menyebabkan terjadinya pengerutan
pada otot badan yang cukup hebat
khususnya jantung, sehingga darah ke
otak berhenti sesaat yg mengakibatkan
KESADARAN HILANG, maka untuk
melepaskan sentuhan aliran listrik
diperlukan bantuan orang lain.
2 detik
7 30 mA Menyebabkan pengerutan otot badan
sangat hebat , jika tak tertolong
kemungkinan cacat fungsi tetap.
1 detik
8 40 mA SANGAT BERBAHAYA bagi orang
yang dialiri listrik.
0,2 detik
CATATAN : Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere
Tegangan listrik 220 / 380 Volt.
12/05/1612/05/16
APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI ????
Tegangan sentuh yang berbahaya:Tegangan sentuh yang berbahaya:
 > 50 V di ruang normal,> 50 V di ruang normal,
 > 25 V di ruangan lembab> 25 V di ruangan lembab
 Daya > 100 WattDaya > 100 Watt
Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauan
Tegangan kVTegangan kV Jarak (cm)Jarak (cm)
11 5050
1212 6060
2020 7575
7070 100100
150150 125125
220220 160160
500500 300300
PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA
““JARAK AMAN”JARAK AMAN”
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK
Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan
pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering,
pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet).
Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain
kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga
diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik
• Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan
sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai
terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering
bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar.
• Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.
• Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang
dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat.
• Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.
b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
Instalasi Listrik Ketel Uap
Alat penerangan dan alat listrik lainnyaAlat penerangan dan alat listrik lainnya tidaktidak
diijinkandiijinkan menggunakan teganganmenggunakan tegangan lebih dari 50 Voltlebih dari 50 Volt
Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubungJika digunakan kabel fleksibel harus berselubung
karet atau berperisai logam fleksibel.karet atau berperisai logam fleksibel.
Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, makaBila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka
bagian logam dari ketel uap harusbagian logam dari ketel uap harus dibumikandibumikan
Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karetJenis kabel yang digunakan harus berselubung karet
dan berperisai logamdan berperisai logam
BUDAYA KERJA YANG HARUSBUDAYA KERJA YANG HARUS
DIKEMBANGKANDIKEMBANGKAN
MENINGKATKAN :MENINGKATKAN :
1.1. KINERJA PERUSAHAANKINERJA PERUSAHAAN
2.2. SEBAGAI CONTOH PADA “ANAK”SEBAGAI CONTOH PADA “ANAK”
NILAI-NILAI BUDAYA KERJANILAI-NILAI BUDAYA KERJA
 Integritas apa yang dilakukan sama dengan apaIntegritas apa yang dilakukan sama dengan apa
yang diucapkan.yang diucapkan.
 ProfesionalismeProfesionalisme
 Kepuasan konsumenKepuasan konsumen
 KeteladanaanKeteladanaan
CIRI-CIRI PROFESIONALCIRI-CIRI PROFESIONAL
 Memiliki keahlian khusus dibidangnyaMemiliki keahlian khusus dibidangnya
 Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebutKemampuan mengkonversikan keahlian tersebut
dalam praktekdalam praktek
 Bekerja berdasarkan SOPBekerja berdasarkan SOP
 Mencari cara untuk membuat berbagai halMencari cara untuk membuat berbagai hal
menjadi lebih mudahmenjadi lebih mudah
 Antisipasi dan inisiatifAntisipasi dan inisiatif
 Memahami orang yang dilayaniMemahami orang yang dilayani
 Bertanggung jawabBertanggung jawab
BUDAYA KERJABUDAYA KERJA
 SEMANGAT KERJASEMANGAT KERJA
 PROFESIONALISMEPROFESIONALISME
 MEMILIKI SIFAT ULETMEMILIKI SIFAT ULET
 ASPEK KETELADANANASPEK KETELADANAN
 SUKA MENOLONGSUKA MENOLONG
 BEKERJA SECARA OPTIMALBEKERJA SECARA OPTIMAL
 KOMITMEN TERHADAP PEKERJAANKOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
 INOVATIF DAN KREATIFINOVATIF DAN KREATIF
 SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAANSERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN
 POSITIF THINKINGPOSITIF THINKING
 LOYALITASLOYALITAS
SEMANGAT KERJASEMANGAT KERJA
 Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukurKerja adalah rahmat bangga dan bersyukur
 Kerja adalah amanah sehingga harus jujur danKerja adalah amanah sehingga harus jujur dan
dapat dipercayadapat dipercaya
 Kerja adalah kesempatan penampilan diri kompakKerja adalah kesempatan penampilan diri kompak
dan sinergidan sinergi
 Kerja adalah ibadahKerja adalah ibadah
 Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatifKerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif
 Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorbanKerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban
 Kerja adalah pelayanan melayani dan menolongKerja adalah pelayanan melayani dan menolong
PROFESIONALISMEPROFESIONALISME
 Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadapPerhatian dan menaruh kepercayaan terhadap
perusahaanperusahaan
 Peduli dan tanggung jawabPeduli dan tanggung jawab
 Rasa memilikiRasa memiliki
SIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKISIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKI
 Tidak mudah putus asa dalam melakukanTidak mudah putus asa dalam melakukan
pekerjaanpekerjaan
 Bekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerahBekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerah
dalam menghadapi tantangan dan kendaladalam menghadapi tantangan dan kendala
ASPEK KETELADANANASPEK KETELADANAN
 Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerjaAspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja
memiliki standar moral yang tinggimemiliki standar moral yang tinggi
 Aspek prestasi kerjaAspek prestasi kerja
 Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksiAspek sikap yang berkaitan dengan interaksi
sesama pekerjasesama pekerja
 Aspek penampilanAspek penampilan
SUKA MENOLONGSUKA MENOLONG
 Membantu rekan kerja atau bagian lain apabilaMembantu rekan kerja atau bagian lain apabila
dibutuhkandibutuhkan
 Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitanMenjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan
penyelesaian pekerjaanpenyelesaian pekerjaan
 Membagi informasi dan pengalaman yangMembagi informasi dan pengalaman yang
bermanfaatbermanfaat
BEKERJA SECARA OPTIMALBEKERJA SECARA OPTIMAL
 Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuanMenggunakan seluruh pengetahuan kemampuan
dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerjadan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja
 Meningkat hasil kerja diatas standarMeningkat hasil kerja diatas standar
 Menjalankan proses kerja dengan cermat danMenjalankan proses kerja dengan cermat dan
telititeliti
KOMITMEN TERHADAP PEKERJAANKOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
 Menjaga dan mempertahankan prestasi kerjaMenjaga dan mempertahankan prestasi kerja
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOPMelaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP
 Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan targetMenyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target
waktu yang ditetapkanwaktu yang ditetapkan
INOVATIFINOVATIF
 Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ide-Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ide-
ide dan metode-metode baruide dan metode-metode baru
 Mencari metode yang lebih baik yang ada padaMencari metode yang lebih baik yang ada pada
saat inisaat ini
 Mengimplementasikan metode-metode terbaruMengimplementasikan metode-metode terbaru
untuk menghadapi daya sainguntuk menghadapi daya saing
KREATIFKREATIF
 Mencari jalan keluar terhadap permasalahanMencari jalan keluar terhadap permasalahan
 Mencari cara menyelesaikan pekerjaan denganMencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan
seefisien mungkinseefisien mungkin
SERIUS DALAM MELAKSANAKANSERIUS DALAM MELAKSANAKAN
PEKERJAANPEKERJAAN
 Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-
sungguh, konsentrasi penuh dan fokussungguh, konsentrasi penuh dan fokus
 Berpikir sebelum memulai pekerjaanBerpikir sebelum memulai pekerjaan
 Melakukan detail pekerjaan dengan benarMelakukan detail pekerjaan dengan benar
TUNTAS DALAM MELAKSANAKANTUNTAS DALAM MELAKSANAKAN
PEKERJAANPEKERJAAN Tidak setengah-setengah dalam menyelesaikanTidak setengah-setengah dalam menyelesaikan
pekerjaanpekerjaan
 Menyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaanMenyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaan
secara menyeluruhsecara menyeluruh
 Melakukan pekerjaan dari awal sampai selesaiMelakukan pekerjaan dari awal sampai selesai
POSITIVE THINKINGPOSITIVE THINKING
 Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelasTidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas
 Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatifMengkonfirmasi bila mendengar berita negatif
 Tidak berprasangka atau melakukan penilaianTidak berprasangka atau melakukan penilaian
buruk terhadap rekan kerja dan atasannyaburuk terhadap rekan kerja dan atasannya
LOYALITASLOYALITAS
 Membela/cinta terhadap perusahaanMembela/cinta terhadap perusahaan
 Mempertahankan apabila ada gangguanMempertahankan apabila ada gangguan
 Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuanMencari informasi dan inovasi untuk kemajuan
perusahaanperusahaan
K3MODUL

More Related Content

What's hot

soal-soal-k3-rs
soal-soal-k3-rssoal-soal-k3-rs
soal-soal-k3-rsm3rspk
 
Faktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerjaFaktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerjaDeby Andriany
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Bayu Nurwinanto
 
Materi pelatihan teori api 1
Materi pelatihan teori api 1Materi pelatihan teori api 1
Materi pelatihan teori api 1Eko Kiswanto
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaSyaifi Al-Mahfudzi
 
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian ResikoIdentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian ResikoHerry Prakoso
 
Presentation Apar
Presentation AparPresentation Apar
Presentation AparRobi Ananda
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...Muhamad Imam Khairy
 
Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja Soni Fariski
 

What's hot (20)

soal-soal-k3-rs
soal-soal-k3-rssoal-soal-k3-rs
soal-soal-k3-rs
 
Faktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerjaFaktor bahaya lingkungan kerja
Faktor bahaya lingkungan kerja
 
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Dasar dasar keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
 
Pengantar k3
Pengantar k3 Pengantar k3
Pengantar k3
 
Materi pelatihan teori api 1
Materi pelatihan teori api 1Materi pelatihan teori api 1
Materi pelatihan teori api 1
 
Manual handling.ppt
Manual handling.pptManual handling.ppt
Manual handling.ppt
 
Safety Talk K3.pptx
Safety Talk K3.pptxSafety Talk K3.pptx
Safety Talk K3.pptx
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
 
Safety triangle
Safety triangleSafety triangle
Safety triangle
 
investigasi kecelakaan
investigasi kecelakaaninvestigasi kecelakaan
investigasi kecelakaan
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Job Safety Analysis
Job Safety AnalysisJob Safety Analysis
Job Safety Analysis
 
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian ResikoIdentifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
 
Presentation Apar
Presentation AparPresentation Apar
Presentation Apar
 
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
PERMENAKETRANS RI No. 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika ...
 
Dasar K3
Dasar K3Dasar K3
Dasar K3
 
Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja Analisa kecelakaan kerja
Analisa kecelakaan kerja
 
Modul K3
Modul K3Modul K3
Modul K3
 

Viewers also liked

Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaDasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaTito Riyanto
 
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoAl Marson
 
Prinsip Dasar Proper
Prinsip Dasar ProperPrinsip Dasar Proper
Prinsip Dasar ProperAl Marson
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutAl Marson
 

Viewers also liked (8)

Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaDasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
 
Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3Dasar- dasar K3
Dasar- dasar K3
 
K3
K3 K3
K3
 
K3 mekanik
K3 mekanikK3 mekanik
K3 mekanik
 
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resikoIdentifikasi bahaya dan penilaian resiko
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko
 
Prinsip Dasar Proper
Prinsip Dasar ProperPrinsip Dasar Proper
Prinsip Dasar Proper
 
Forklift training
Forklift trainingForklift training
Forklift training
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
 

Similar to K3MODUL

Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktav
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktavMateri K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktav
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktavnurinapus
 
K3 Keamanan dan Keselamatan Kerja
K3 Keamanan dan Keselamatan KerjaK3 Keamanan dan Keselamatan Kerja
K3 Keamanan dan Keselamatan KerjaKaconk Bagoes
 
Materi Keamanan dan keselamatan kerja
Materi Keamanan dan keselamatan kerjaMateri Keamanan dan keselamatan kerja
Materi Keamanan dan keselamatan kerjaanggraeni77
 
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)titaarfine
 
Materi K3 (Keamanan dan Kesehatan Kerja
Materi K3 (Keamanan dan Kesehatan Kerja Materi K3 (Keamanan dan Kesehatan Kerja
Materi K3 (Keamanan dan Kesehatan Kerja t4frik4n
 
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)nanianmutig
 
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)Riyanto_L
 
Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3lionfas
 
Materi K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja) by nurina oktav
Materi K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja) by nurina oktavMateri K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja) by nurina oktav
Materi K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja) by nurina oktavnurinapus
 

Similar to K3MODUL (20)

Materi k3 1b
Materi k3 1bMateri k3 1b
Materi k3 1b
 
NAB.ppt
NAB.pptNAB.ppt
NAB.ppt
 
NAB.ppt
NAB.pptNAB.ppt
NAB.ppt
 
K3
K3K3
K3
 
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktav
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktavMateri K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktav
Materi K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) by nurina oktav
 
K3 Keamanan dan Keselamatan Kerja
K3 Keamanan dan Keselamatan KerjaK3 Keamanan dan Keselamatan Kerja
K3 Keamanan dan Keselamatan Kerja
 
Materi Keamanan dan keselamatan kerja
Materi Keamanan dan keselamatan kerjaMateri Keamanan dan keselamatan kerja
Materi Keamanan dan keselamatan kerja
 
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
 
Materi K3 (Keamanan dan Kesehatan Kerja
Materi K3 (Keamanan dan Kesehatan Kerja Materi K3 (Keamanan dan Kesehatan Kerja
Materi K3 (Keamanan dan Kesehatan Kerja
 
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
 
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
 
Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3
 
K3
K3K3
K3
 
Materi K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja) by nurina oktav
Materi K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja) by nurina oktavMateri K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja) by nurina oktav
Materi K3 (Keamanan dan Keselamatan Kerja) by nurina oktav
 
K3
K3K3
K3
 
K3
K3K3
K3
 
Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3Pengertian & Penjelasan K3
Pengertian & Penjelasan K3
 
Pengertian k3
Pengertian k3Pengertian k3
Pengertian k3
 
Pengertian k3
Pengertian k3Pengertian k3
Pengertian k3
 
Pengertian k3
Pengertian k3Pengertian k3
Pengertian k3
 

More from Al Marson

Install ODBC di Linux
Install ODBC di LinuxInstall ODBC di Linux
Install ODBC di LinuxAl Marson
 
Materi safety riding
Materi  safety ridingMateri  safety riding
Materi safety ridingAl Marson
 
Dokumen wajib iso 27001
Dokumen wajib iso 27001Dokumen wajib iso 27001
Dokumen wajib iso 27001Al Marson
 
prinsip k3 dalam tik
prinsip k3 dalam tikprinsip k3 dalam tik
prinsip k3 dalam tikAl Marson
 
Petunjuk teknis dekon proper 2014
Petunjuk teknis dekon proper 2014Petunjuk teknis dekon proper 2014
Petunjuk teknis dekon proper 2014Al Marson
 
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)Al Marson
 
Etika Bisnis dan e Commerce
Etika Bisnis dan e CommerceEtika Bisnis dan e Commerce
Etika Bisnis dan e CommerceAl Marson
 
PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3Al Marson
 
Penerapan SMK3 dan ISO 9001
Penerapan SMK3 dan ISO 9001Penerapan SMK3 dan ISO 9001
Penerapan SMK3 dan ISO 9001Al Marson
 
Panduan Dasar K3
Panduan Dasar K3Panduan Dasar K3
Panduan Dasar K3Al Marson
 
Iplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSASIplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSASAl Marson
 
Integrasi SMK3 dan ISO dan OHSAS
Integrasi SMK3 dan ISO dan OHSASIntegrasi SMK3 dan ISO dan OHSAS
Integrasi SMK3 dan ISO dan OHSASAl Marson
 
Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010Al Marson
 
UU no.1 th1970 tentang keselamatan kerja
UU no.1 th1970 tentang keselamatan kerjaUU no.1 th1970 tentang keselamatan kerja
UU no.1 th1970 tentang keselamatan kerjaAl Marson
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaAl Marson
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaAl Marson
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanAl Marson
 

More from Al Marson (20)

Install ODBC di Linux
Install ODBC di LinuxInstall ODBC di Linux
Install ODBC di Linux
 
Materi safety riding
Materi  safety ridingMateri  safety riding
Materi safety riding
 
Dokumen wajib iso 27001
Dokumen wajib iso 27001Dokumen wajib iso 27001
Dokumen wajib iso 27001
 
modul K3
modul K3modul K3
modul K3
 
K3
K3 K3
K3
 
prinsip k3 dalam tik
prinsip k3 dalam tikprinsip k3 dalam tik
prinsip k3 dalam tik
 
Petunjuk teknis dekon proper 2014
Petunjuk teknis dekon proper 2014Petunjuk teknis dekon proper 2014
Petunjuk teknis dekon proper 2014
 
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
Kriteria dan mekanisme proper (permen 06 2013)
 
Etika Bisnis dan e Commerce
Etika Bisnis dan e CommerceEtika Bisnis dan e Commerce
Etika Bisnis dan e Commerce
 
e Commerce
e Commercee Commerce
e Commerce
 
PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
PP no. 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3
 
Penerapan SMK3 dan ISO 9001
Penerapan SMK3 dan ISO 9001Penerapan SMK3 dan ISO 9001
Penerapan SMK3 dan ISO 9001
 
Panduan Dasar K3
Panduan Dasar K3Panduan Dasar K3
Panduan Dasar K3
 
Iplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSASIplementasi ISO dan OHSAS
Iplementasi ISO dan OHSAS
 
Integrasi SMK3 dan ISO dan OHSAS
Integrasi SMK3 dan ISO dan OHSASIntegrasi SMK3 dan ISO dan OHSAS
Integrasi SMK3 dan ISO dan OHSAS
 
Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010
 
UU no.1 th1970 tentang keselamatan kerja
UU no.1 th1970 tentang keselamatan kerjaUU no.1 th1970 tentang keselamatan kerja
UU no.1 th1970 tentang keselamatan kerja
 
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan KerjaPengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
Pengawasan Norma K3 Lingkungan Kerja
 
Pengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan KerjaPengawasan Kesehatan Kerja
Pengawasan Kesehatan Kerja
 
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekanPengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
Pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan
 

Recently uploaded

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

K3MODUL

  • 1. Modul K3Modul K3 Nama : Aditya bagus stiawanNama : Aditya bagus stiawan Angkatan : AAngkatan : A
  • 2. PENGANTAR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja Keilmuan PENYEBAB KECELAKAAN :PENYEBAB KECELAKAAN : A.A. TINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMANTINDAKAN/PERBUATAN TIDAK AMAN (BERBAHAYA)(BERBAHAYA) B.B. KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)KONDISI YANG TIDAK AMAN (BERBAHAYA)
  • 3. Keselamatan BapakBapak menentukan masamenentukan masa depan saya lho,depan saya lho, Habis kalauHabis kalau bapak celaka,bapak celaka, siapa yang akansiapa yang akan membiayaimembiayai saya ??saya ??
  • 4. TINDAKAN TIDAK AMANTINDAKAN TIDAK AMAN Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedurAdalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang memberikan peluangkeselamatan yang memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaanterhadap terjadinya kecelakaan KONDISI TIDAK AMANKONDISI TIDAK AMAN Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan
  • 5. KENAPA PERBUATAN TIDAK AMANKENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN DILAKUKAN ?DILAKUKAN ?  KURANG PENGETAHUANKURANG PENGETAHUAN  KURANG TERAMPIL/ PENGALAMANKURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN  TIDAK ADA KEMAUANTIDAK ADA KEMAUAN  FAKTOR KELELAHANFAKTOR KELELAHAN  JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAIJENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI  GANGGUAN MENTALGANGGUAN MENTAL  KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAHKESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU MANUSIALAKU MANUSIA
  • 6. PERBUATAN BERBAHAYAPERBUATAN BERBAHAYA (UNSAFE ACTION)(UNSAFE ACTION)  Menjalankan Mesin/Menjalankan Mesin/ Peralatan tanpaPeralatan tanpa wewenangwewenang  Menjalankan Mesin/Menjalankan Mesin/ Peralatan dgnPeralatan dgn kecepatan yg tidakkecepatan yg tidak semestinyasemestinya  Membuat AlatMembuat Alat Pengaman tidakPengaman tidak berfungsiberfungsi  Lalai menggunakanLalai menggunakan APDAPD  Mengangkat barangMengangkat barang dengan cara yg salahdengan cara yg salah  Mengambil posisi padaMengambil posisi pada tempat yang berbahayatempat yang berbahaya  Membetulkan mesin dalamMembetulkan mesin dalam keadaan jalankeadaan jalan  Lalai memberikanLalai memberikan peringatan atau lupaperingatan atau lupa mengamankan tempatmengamankan tempat kerjakerja  Bersenda gurau tidak padaBersenda gurau tidak pada tempatnyatempatnya  Memaksakan diri untukMemaksakan diri untuk bekerja walaupun sakitbekerja walaupun sakit  Merancang /memasangMerancang /memasang peralatan tanpa pengamanperalatan tanpa pengaman
  • 7. KONDISI BERBAHAYAKONDISI BERBAHAYA (UNSAFE CONDITION)(UNSAFE CONDITION)  Pelindung atauPelindung atau pembatas/pengamanpembatas/pengaman yang tidak memadaiyang tidak memadai  Peralatan/ perkakasPeralatan/ perkakas dan bahan yang rusakdan bahan yang rusak tetap digunakantetap digunakan  Penempatan barangPenempatan barang yang salahyang salah  Sistem peringatanSistem peringatan yang tidak memadaiyang tidak memadai  Pengabaian terhadapPengabaian terhadap perkiraan bahayaperkiraan bahaya kebakaran/peledakankebakaran/peledakan  Kebersihan lingkunganKebersihan lingkungan kerja yang jelekkerja yang jelek  Polusi udara di ruanganPolusi udara di ruangan kerja (gas, uap, asap,kerja (gas, uap, asap, debu, dsb.)debu, dsb.)  Kebisingan yangKebisingan yang berlebihanberlebihan  Pemaparan RadiasiPemaparan Radiasi  Ventilasi yang tidakVentilasi yang tidak memadaimemadai  Penerangan yang tidakPenerangan yang tidak memadaimemadai
  • 8. LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN (Kontak) PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN FAKTOR PERORANGAN FAKTOR KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN KERUGIAN PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIANPENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN
  • 9. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN • MANUSIA • PERALATAN • MATERIAL • LINGKUNGAN
  • 10. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN INSIDEN STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi FALL ON jatuh di tempat yang datar CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran
  • 11. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN SEBABLANGSUNG PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK APD KURANG, TIDAK LAYAK PERALATAN RUSAK RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS SISTEM PERINGATAN KURANG BAHAYA KEBAKARAN KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG KEBISINGAN TERPAPAR RADIASI TEMPERATUR EXTRIM PENERANGAN TIDAK LAYAK VENTILASI TIDAK LAYAK LINGKUNGAN TIDAK AMAN OPERASI TANPA OTORISASI GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN KECEPATAN TIDAK LAYAK MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI PAKAI ALAT RUSAK PAKAI APD TIDAK LAYAK PEMUATAN TIDAK LAYAK PENEMPATAN TIDAK LAYAK MENGANGKAT TIDAK LAYAK POSISI TIDAK AMAN SERVIS ALAT BEROPERASI BERCANDA, MAIN-MAIN MABOK ALKOHOL, OBAT GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN
  • 12. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN SEBABDASAR PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN ENGINEERING PENGADAAN (PURCHASING) KURANG PERALATAN MAINTENANCE STANDAR KERJA SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI STRESS MENTAL KURANG PENGETAHUAN KURANG KEAHLIAN MOTIVASI TIDAK LAYAK FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA
  • 13. LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN LACKOFCONTROL PROGRAM TIDAK SESUAI STANDARD TIDAK SESUAI KEPATUHAN TERHADAP STANDAR LEMAHNYA PENGENDALIAN
  • 14. Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja Beban kerja Lingkungan kerja Kapasitas kerja -Fisik -Mental - Ketrampilan - Kesegaran jasmani & rohani - Status kesehatan/gizi - Usia - Jenis kelamin - Ukuran tubuh -Fisik -Kimia -Biologi -Ergonomi -Psikologi
  • 15. Upaya perlindungan kepada : • Tenaga Kerja • Orang Lain Dari potensi bahaya yang berasal dari : 1. Mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan energi 2. Lingkungan kerja 3. Sifat pekerjaan 4. Cara kerja 5. Proses produksi TUJUAN PENGAWASANTUJUAN PENGAWASAN LINGKUNGAN KERJALINGKUNGAN KERJA
  • 16. bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang baik, temperature extremes debu, gas, uap, asap, kabut, dll. Tenaga terlalu diporsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony, dll virus, bakteri, jamur, parasites, insects, dll Faktor Fisika Faktor Biologi Faktor Ergonomi Faktor Kimia Faktor Psikologi Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja Faktor-Faktor LingkunganFaktor-Faktor Lingkungan KerjaKerja
  • 17. 1). Faktor Fisika1). Faktor Fisika a. Kebisingan (Noise) b. Iklim Kerja c. Ventilasi d. Penerangan (Illumination) e. Getaran
  • 18. KEBISINGANKEBISINGAN Nilai Ambang Batas (NAB) : 85 dB Dampak Kebisingan : Trauma akustik: kerusakan gendang telinga secaraTrauma akustik: kerusakan gendang telinga secara mendadak, karena energi suara yg berlebihanmendadak, karena energi suara yg berlebihan Ketulian sementaraKetulian sementara Ketulian menetapKetulian menetap Gangguan komunikasiGangguan komunikasi Gangguan psikologiGangguan psikologi
  • 19.  Pengendalian KebisinganPengendalian Kebisingan Dilakukan dengan cara antara lain :Dilakukan dengan cara antara lain : • Desain mesin yang baik,Desain mesin yang baik, Machinery enclosure yMachinery enclosure yang terdiri dari:ang terdiri dari: transmision los material, damping material, absorbent material, vibrationtransmision los material, damping material, absorbent material, vibration isolator, mufflersisolator, mufflers dandan sealentssealents • Pengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesinPengoperasian alat sesuai dengan kemampuan mesin • Merawat mesin secara teraturMerawat mesin secara teratur • Rotasi pekerjaanRotasi pekerjaan • Ruang kontrolRuang kontrol • Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikanPenyelenggaraan pelatihan dan pendidikan • Pemeriksaan kesehatanPemeriksaan kesehatan • Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan)Pemantauan lingkungan kerja (pengukuran intensitas kebisingan) • Alat Pelindung Diri - Sumbat telinga (- Sumbat telinga (ear plugear plug) mereduksi 15 - 20 dBA) mereduksi 15 - 20 dBA - Tutup telinga (- Tutup telinga (ear muffear muff ) mereduksi 20 - 30 dBA) mereduksi 20 - 30 dBA
  • 20. NAB KEBISINGANNAB KEBISINGAN WaktuWaktu pemajanan /pemajanan / HariHari IntensitasIntensitas kebisingankebisingan (dB.A )(dB.A ) WaktuWaktu pemajanan /pemajanan / harihari IntensitasIntensitas KebisinganKebisingan (dB.A )(dB.A ) 8 jam8 jam 8585 28,12 detik28,12 detik 115115 4 jam4 jam 8888 14,06 detik14,06 detik 118118 2 jam2 jam 9191 7,03 detik7,03 detik 121121 1 jam1 jam 9494 3,52 detik3,52 detik 124124 30 menit30 menit 9797 1,76 detik1,76 detik 127127 15 menit15 menit 100100 0,88 detik0,88 detik 130130 7,5 menit7,5 menit 103103 0,44 detik0,44 detik 133133 3,75 menit3,75 menit 106106 0,22 detik0,22 detik 136136 1,88 menit1,88 menit 109109 0,11 detik0,11 detik 139139 0,94 menit0,94 menit 112112 Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
  • 21.  Sumber panasSumber panas: matahari, tanur, dapur, genset, boiler,: matahari, tanur, dapur, genset, boiler, bejana uap,bejana uap, lightinglighting  Tekanan panas dipengaruhiTekanan panas dipengaruhi:: sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh,sumber panas, radiasi matahari, panas tubuh, kec.udara, kelembaban udarakec.udara, kelembaban udara  Suhu nyamanSuhu nyaman : 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu: 24 - 26 derajat Celcius, selisih suhu didlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celciusdidlm & diluar tdk lbh 5 derajat Celcius  Kelembaban udara yg baikKelembaban udara yg baik : 65 - 95%: 65 - 95% IKLIM KERJAIKLIM KERJA
  • 22. NAB Iklim KerjaNAB Iklim Kerja  Tabel lampiran ISBB yang diperkenankanTabel lampiran ISBB yang diperkenankan Catatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jamCatatan : - Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kkal/jam - Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam- Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 - 350 Kkal/jam - Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam- Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 - 500 Kkal/jam Pengaturan waktu kerja setiap jam ISBB (0 C) Beban kerja Waktu kerja Waktu istirahat Ringan sedang berat Kerja terus menerus (8 jam sehari) - 30.0 26.7 25.0 75% 25% 30.6 28.0 25.9 50% 50% 31.4 29.4 27.9 25% 75% 32.2 31.1 30.0
  • 23.  Prickly heatPrickly heat// heat rashheat rash//mikaria rubramikaria rubra yaitu timbulnya bintik-yaitu timbulnya bintik- bintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsibintik merah di kulit dan agak gatal karena terganggunya fungsi kelenjar keringatkelenjar keringat  Heat crampsHeat cramps yaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang danyaitu timbulnya kelainan seperti otot kejang dan sakit, terutama otot anggota badan atas dan bawahsakit, terutama otot anggota badan atas dan bawah  Heat ExhaustionHeat Exhaustion yaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolityaitu tubuh kehilangan cairan dan elektrolit  Heat strokeHeat stroke yaituyaitu heat stressheat stress yang paling berat, mengakibatkanyang paling berat, mengakibatkan thermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendekthermoregulatory terganggu, jantung berdebar, nafas pendek dan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampudan cepat,tekanan darah naik atau turun dan tidak mampu berkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaranberkeringat, suhu badan tinggi, hilang kesadaran Dampak Iklim Kerja yang BurukDampak Iklim Kerja yang Buruk
  • 24.  Pengendalian Tekanan PanasPengendalian Tekanan Panas Dilakukan dengan cara antara lain :Dilakukan dengan cara antara lain :  Isolasi Sumber PanasIsolasi Sumber Panas  Local exhaust ventilationLocal exhaust ventilation  Localized cooling at work stationLocalized cooling at work station  Ventilasi umumVentilasi umum  Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secraa khusus.  Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadaiPengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai  Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikanMenyelenggarakan pelatihan dan pendidikan  Pengaturan lamanya kerja dan istirahatPengaturan lamanya kerja dan istirahat  Alat Pelindung DiriAlat Pelindung Diri • Kacamata (Kacamata (gogglesgoggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.
  • 25.  Penting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udaraPenting untuk meningkatkan dan memelihara kualitas udara ditempat kerjaditempat kerja  Tujuan:Tujuan: • Meningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segarMeningkatkan dan mempertahankan kondisi udara, agar tetap segar dan nyamandan nyaman • Menurunkan kadar kontaminan di udaraMenurunkan kadar kontaminan di udara  NAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jamNAB : - Pergantian udara per-jam di pabrik = 6 x/ jam - Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang- Volume udara setiap orang = 18 m3/ jam/ orang (Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem(Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung)Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung) VentilasiVentilasi
  • 26.  Penerangan yg baik adalah apabila:Penerangan yg baik adalah apabila: a. tdk menyilaukana. tdk menyilaukan b. tdk menimbulkan panas berlebihb. tdk menimbulkan panas berlebih c. tdk menghasilkan gasc. tdk menghasilkan gas d. tdk menimbulkan bayangan kontrasd. tdk menimbulkan bayangan kontras e. tdk berkedipe. tdk berkedip f. pencahayaannya rataf. pencahayaannya rata  Sumber penerangan :Sumber penerangan : a. cahaya alam : mataharia. cahaya alam : matahari luas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantailuas jendela : 1/6 - 1/10 luas lantai b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon),b. cahaya buatan : lampu filamen (pijar), fluoresen (neon), merkurimerkuri Penerangan
  • 27.  Kelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerjaKelelahan mata & berkurangnya daya, serta efisiensi kerja  Kelemahan mentalKelemahan mental  Pegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mataPegal disekitar mata dan rasa sakit kepala disekitar mata  Kerusakan indera mataKerusakan indera mata  Dapat mengakibatkan kecelakaanDapat mengakibatkan kecelakaan Dampak Penerangan yang BurukDampak Penerangan yang Buruk
  • 28.  Jenis getaran:Jenis getaran: a.a. whole body vibration (getaran seluruh tubuh)whole body vibration (getaran seluruh tubuh) b.b. tool hand vibration (getaran tangan)tool hand vibration (getaran tangan)  Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2Getaran tangan, NAB : 4 m/detik2  Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2Getaran seluruh tubuh, NAB : 0.5 m/detik2 Dampak Getaran :Dampak Getaran :  Kelainan peredaran darah dan syarafKelainan peredaran darah dan syaraf  Kerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeriKerusakan pd persendian dan tulang, rasa nyeri sampai dengan mati rasasampai dengan mati rasa Getaran
  • 29.  Pengendalian GetaranPengendalian Getaran • Dipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesinDipasang bantalan berupa karet atau pegas pd alat/mesin • Penggantian komponen mesin yg sdh ausPenggantian komponen mesin yg sdh aus • Penguatan baut/ikatan yg longgarPenguatan baut/ikatan yg longgar Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pd frek dominan per hari kerja Meter per detik kuadrat (m/det 2 ) Grafitasi (G) 4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40 2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61 1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81 kurang dari 1 jam 12 1.22 NAB GETARANNAB GETARAN Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2
  • 30. 2). Faktor2). Faktor KimiaKimia  Bahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm prosesBahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksiproduksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa proses produksi dan atau proses kerjadan atau proses kerja  Dpt berbentuk padatan, gas/uap, cairanDpt berbentuk padatan, gas/uap, cairan  Padat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debuPadat : debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes).rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes).  Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.Cair : misalnya semprotan pembasmi seranggga.  Gas dan uap seperti OGas dan uap seperti O22, N, N22, CO, CO22, Pb, NO, Pb, NO22, H, H22S, dsb.S, dsb.
  • 31.  Pengendalian Faktor KimiaPengendalian Faktor Kimia Pengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untukPengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagaimengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai berikut :berikut :  SubstitusiSubstitusi  OtomatisasiOtomatisasi  Isolasi Sumber KontaminanIsolasi Sumber Kontaminan  Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)Segregasi (proses pemisahan/pemencilan)  VentilasiVentilasi
  • 32. 3). Faktor Biologi3). Faktor Biologi  Virus  Bakteri  Jamur  Cacing  Microorganisme yang dapat berinteraksi dengan manusia adalah : Bakteri, Jamur, Virus dan Protozoa.
  • 33. Bahaya faktor Biologi : • Menimbulkan infeksi akut/ kronis • Parasit dalam tubuh. • Menghasilkan toxin atau racun bagi tubuh. • Menimbulkan reaksi alergi. • Menimbulkan iritasi CARA MASUKCARA MASUK BIOLOGICAL AGENTSBIOLOGICAL AGENTS KE DALAM TUBUHKE DALAM TUBUH 1. Inhalasi (pernafasan) 2. Digesti (pencernaan) 3. Kontak di kulit, mata, hidung dan mulut.
  • 34.  Pengendalian Faktor Biologi 1. Gunakan peralatan yang bersifat melindungi dari bahaya kontak langsung (safety equipment and facility design) 2. Peran pekerja dalam pengendalian bahaya di tempat kerja (worker initiated workplace controls) 3. Bekerja/teknik dengan azas kehati – hatian (carefully executed techniques) 4. Gunakan alat pelindung diri
  • 35. 4). Faktor Psikologi4). Faktor Psikologi  Stress kerja, karena :Stress kerja, karena : - Hubungan dengan orang (Relationship)- Hubungan dengan orang (Relationship) - Hubungan dengan pekerjaan- Hubungan dengan pekerjaan - Hubungan dengan lingkungan kerja- Hubungan dengan lingkungan kerja
  • 36. 5). Faktor Ergonomi5). Faktor Ergonomi  Posisi Kerja  Cara Kerja  Tata Letak  Beban Kerja
  • 37.
  • 38. Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas)Tempat Kerja dalam ruang sempit (terbatas) Bahaya Penyebab Effect Rincian Defisiensi oksigen -Api (pengelasan) -O2 digunakan bakteria -Akumulasi berbagai gas Pekerja dapat lemas mendadak Udara normal kadar O2 >18% <18% berbahaya Gas beracun -Carbon monoksida, -Hydrogen sulfida, -Sulfur dioksida Iritasi mata, hidung, tenggorok Menyebabkan sakit dan mati Pekerja lemas Sementara gas beracun tidak berbau Tidak dapat dideteksi Gas mudah terbakar -Termasuk bahan bakar -Solven Dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan Beberapa gas mudah terbakar uapnya juga beracun Bahan kimia -Solven cat Iritasi kulit, ritasi mata Toksisitas sistemik - Panas -Suhu tinggi Penyebaran panas Pusing Efek dapat dipercepat bila ventilasi burukPelindung panas thd muka dan tubuh tidak sesuai Noise - Suara berisik (>85dB) Mengganggu komunikasi Hearing loss Efek tergantung intensitas, frekuensi dan durasi
  • 39. RResikoesiko BBaahhaan Kimia terhadap Kulitn Kimia terhadap Kulit Bahaya Penyebab Effect A.P.D. BAHAN KIMIA -solvent -kulit menjadi merah - nyeri - Melepuh sarung tangan karet, vinyl atau neoprene untuk -asam (mis: air keras aki =H2SO4, -air keras patri =HCl cacat, melepuh, luka kerusakan paru (untuk asam yang menguap seperti HCl) gunakan sarung tangan tahan asam gunakan pelindung pernapasan -caustics (soda api) Cacat melepuh luka gunakan cream pelindung sarung tangan
  • 40. TAHAPAN PENGENDALIAN RISIKOTAHAPAN PENGENDALIAN RISIKO 1. Peniadaan 2. Substitusi 3. Engineering 4. Administrasi 5.ORGANISASI 6. APD
  • 41. SENTUH LANGSUNG & SENTUH TIDAK LANGSUNG PADA INSTALASI LISTRIK BISA BERBAHAYA ATAU TIDAK TERGANTUNG DARI :  TEGANGANTEGANGAN  ARUSARUS  WAKTU danWAKTU dan  KONDISI BADAN MANUSIANYA.KONDISI BADAN MANUSIANYA. LISTRIKLISTRIK
  • 42. • Pembebanan lebih • Sambungan tidak sempurna • Perlengkapan tidak standar • Pembatas arus tidak sesuai • Kebocoran isolasi • Sambaran petir KEBAKARAN KARENAKEBAKARAN KARENA LISTRIKLISTRIK
  • 43. Tegangan Sentuh Waktu Maksimum (Volt) Yang Diijinkan (Detik) 50 50 5 75 1 90 0.5 110 0.2 150 0.1 220 0.05 280 0.03 TABLE TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC) ≤ ~
  • 44. NO ARUS LISTRIK PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA WAKTU 1 1 mA Menimbulkan kejutan kecil pada badan sehingga Tidak berbahaya (Aman). 10 menit 2 2 mA Mulai terasa kejang pada bagian badan yg awal dialiri arus listrik, rasa kejang akan hilang memerlukan waktu beberapa hari. 30 detik 3 5 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yg cukup tinggi pada otot badan yg awal dialiri arus listrik, rasa sakit akan hilang memerlukan waktu dan pengobatan. 20 detik
  • 45. NO ARUS LISTRIK PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA WAKTU 4 10 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup tinggi pada otot badan (organ tubuh yg peka) shg terasa sakit yang hebat, untuk penyembuhan memerlukan waktu untuk istirahat dan pengobatan. 10 detik 5 15 mA Memberikan stimulasi (rangsangan) yang cukup tinggi pada otot badan, sehingga menyebabkan terjadinya pengerutan sebagian otot organ tubuh yg peka thd aliran listrik (jantung) yg berakibat tingkat kesadaran mulai berkurang karena gerakan jantung sedikit terganggu/berhenti maka darah ke otak ikut terganggu, untuk penyembuhan memerlukan waktu yang cukup dan pengobatan, kemungkinan bisa timbul cacat fungsi sebagian badan. 5 detik
  • 46. NO ARUS LISTRIK PENGARUH TERHADAP TUBUH MANUSIA WAKTU 6 20 mA Menyebabkan terjadinya pengerutan pada otot badan yang cukup hebat khususnya jantung, sehingga darah ke otak berhenti sesaat yg mengakibatkan KESADARAN HILANG, maka untuk melepaskan sentuhan aliran listrik diperlukan bantuan orang lain. 2 detik 7 30 mA Menyebabkan pengerutan otot badan sangat hebat , jika tak tertolong kemungkinan cacat fungsi tetap. 1 detik 8 40 mA SANGAT BERBAHAYA bagi orang yang dialiri listrik. 0,2 detik CATATAN : Arus listrik 1 (satu) Ampere = 1000 mili Ampere Tegangan listrik 220 / 380 Volt.
  • 47. 12/05/1612/05/16 APA YANG SALAH DENGAN GAMBAR INI ????
  • 48. Tegangan sentuh yang berbahaya:Tegangan sentuh yang berbahaya:  > 50 V di ruang normal,> 50 V di ruang normal,  > 25 V di ruangan lembab> 25 V di ruangan lembab  Daya > 100 WattDaya > 100 Watt Jarak aman atau diluar jangkauanJarak aman atau diluar jangkauan Tegangan kVTegangan kV Jarak (cm)Jarak (cm) 11 5050 1212 6060 2020 7575 7070 100100 150150 125125 220220 160160 500500 300300 PROTEKSI BAHAYAPROTEKSI BAHAYA ““JARAK AMAN”JARAK AMAN”
  • 49. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LISTRIK Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk mengindarkan pengaruh arus listrik, berada pada papan kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang bukan logam (kayu, karet). Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian kering atau bahan serupa itu (kertas, karet). Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar tubuhnya jangan bersentuhan dengan benda logam.
  • 50. a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik • Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar. • Penderita ditarik dari tempat kecelakaan. • Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipat-lipat. • Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan. b. Berikan pertolongan medis secepatnya.
  • 51. Instalasi Listrik Ketel Uap Alat penerangan dan alat listrik lainnyaAlat penerangan dan alat listrik lainnya tidaktidak diijinkandiijinkan menggunakan teganganmenggunakan tegangan lebih dari 50 Voltlebih dari 50 Volt Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubungJika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam fleksibel.karet atau berperisai logam fleksibel. Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, makaBila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap harusbagian logam dari ketel uap harus dibumikandibumikan Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karetJenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logamdan berperisai logam
  • 52.
  • 53.
  • 54. BUDAYA KERJA YANG HARUSBUDAYA KERJA YANG HARUS DIKEMBANGKANDIKEMBANGKAN MENINGKATKAN :MENINGKATKAN : 1.1. KINERJA PERUSAHAANKINERJA PERUSAHAAN 2.2. SEBAGAI CONTOH PADA “ANAK”SEBAGAI CONTOH PADA “ANAK” NILAI-NILAI BUDAYA KERJANILAI-NILAI BUDAYA KERJA  Integritas apa yang dilakukan sama dengan apaIntegritas apa yang dilakukan sama dengan apa yang diucapkan.yang diucapkan.  ProfesionalismeProfesionalisme  Kepuasan konsumenKepuasan konsumen  KeteladanaanKeteladanaan
  • 55. CIRI-CIRI PROFESIONALCIRI-CIRI PROFESIONAL  Memiliki keahlian khusus dibidangnyaMemiliki keahlian khusus dibidangnya  Kemampuan mengkonversikan keahlian tersebutKemampuan mengkonversikan keahlian tersebut dalam praktekdalam praktek  Bekerja berdasarkan SOPBekerja berdasarkan SOP  Mencari cara untuk membuat berbagai halMencari cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih mudahmenjadi lebih mudah  Antisipasi dan inisiatifAntisipasi dan inisiatif  Memahami orang yang dilayaniMemahami orang yang dilayani  Bertanggung jawabBertanggung jawab
  • 56. BUDAYA KERJABUDAYA KERJA  SEMANGAT KERJASEMANGAT KERJA  PROFESIONALISMEPROFESIONALISME  MEMILIKI SIFAT ULETMEMILIKI SIFAT ULET  ASPEK KETELADANANASPEK KETELADANAN  SUKA MENOLONGSUKA MENOLONG  BEKERJA SECARA OPTIMALBEKERJA SECARA OPTIMAL  KOMITMEN TERHADAP PEKERJAANKOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN  INOVATIF DAN KREATIFINOVATIF DAN KREATIF  SERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAANSERIUS DAN TUNTAS DALAM PEKERJAAN  POSITIF THINKINGPOSITIF THINKING  LOYALITASLOYALITAS
  • 57. SEMANGAT KERJASEMANGAT KERJA  Kerja adalah rahmat bangga dan bersyukurKerja adalah rahmat bangga dan bersyukur  Kerja adalah amanah sehingga harus jujur danKerja adalah amanah sehingga harus jujur dan dapat dipercayadapat dipercaya  Kerja adalah kesempatan penampilan diri kompakKerja adalah kesempatan penampilan diri kompak dan sinergidan sinergi  Kerja adalah ibadahKerja adalah ibadah  Kerja adalah kehormatan proaktif dan inovatifKerja adalah kehormatan proaktif dan inovatif  Kerja adalah pengabdian berjuang dan berkorbanKerja adalah pengabdian berjuang dan berkorban  Kerja adalah pelayanan melayani dan menolongKerja adalah pelayanan melayani dan menolong
  • 58. PROFESIONALISMEPROFESIONALISME  Perhatian dan menaruh kepercayaan terhadapPerhatian dan menaruh kepercayaan terhadap perusahaanperusahaan  Peduli dan tanggung jawabPeduli dan tanggung jawab  Rasa memilikiRasa memiliki SIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKISIFAT ULET YANG HARUS DIMILIKI  Tidak mudah putus asa dalam melakukanTidak mudah putus asa dalam melakukan pekerjaanpekerjaan  Bekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerahBekerja keras tekun, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan kendaladalam menghadapi tantangan dan kendala
  • 59. ASPEK KETELADANANASPEK KETELADANAN  Aspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerjaAspek moral yang bisa dijadikan panutan pekerja memiliki standar moral yang tinggimemiliki standar moral yang tinggi  Aspek prestasi kerjaAspek prestasi kerja  Aspek sikap yang berkaitan dengan interaksiAspek sikap yang berkaitan dengan interaksi sesama pekerjasesama pekerja  Aspek penampilanAspek penampilan SUKA MENOLONGSUKA MENOLONG  Membantu rekan kerja atau bagian lain apabilaMembantu rekan kerja atau bagian lain apabila dibutuhkandibutuhkan  Menjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitanMenjawab pertanyaan dari rekan kerja berkaitan penyelesaian pekerjaanpenyelesaian pekerjaan  Membagi informasi dan pengalaman yangMembagi informasi dan pengalaman yang bermanfaatbermanfaat
  • 60. BEKERJA SECARA OPTIMALBEKERJA SECARA OPTIMAL  Menggunakan seluruh pengetahuan kemampuanMenggunakan seluruh pengetahuan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerjadan ketrampilan yang dimiliki untuk bekerja  Meningkat hasil kerja diatas standarMeningkat hasil kerja diatas standar  Menjalankan proses kerja dengan cermat danMenjalankan proses kerja dengan cermat dan telititeliti KOMITMEN TERHADAP PEKERJAANKOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN  Menjaga dan mempertahankan prestasi kerjaMenjaga dan mempertahankan prestasi kerja  Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOPMelaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP  Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan targetMenyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang ditetapkanwaktu yang ditetapkan
  • 61. INOVATIFINOVATIF  Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ide-Melakukan pekerjaan dengan menghasilkan ide- ide dan metode-metode baruide dan metode-metode baru  Mencari metode yang lebih baik yang ada padaMencari metode yang lebih baik yang ada pada saat inisaat ini  Mengimplementasikan metode-metode terbaruMengimplementasikan metode-metode terbaru untuk menghadapi daya sainguntuk menghadapi daya saing KREATIFKREATIF  Mencari jalan keluar terhadap permasalahanMencari jalan keluar terhadap permasalahan  Mencari cara menyelesaikan pekerjaan denganMencari cara menyelesaikan pekerjaan dengan seefisien mungkinseefisien mungkin
  • 62. SERIUS DALAM MELAKSANAKANSERIUS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAANPEKERJAAN  Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh-Melaksanakan pekerjaan dengan sungguh- sungguh, konsentrasi penuh dan fokussungguh, konsentrasi penuh dan fokus  Berpikir sebelum memulai pekerjaanBerpikir sebelum memulai pekerjaan  Melakukan detail pekerjaan dengan benarMelakukan detail pekerjaan dengan benar TUNTAS DALAM MELAKSANAKANTUNTAS DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAANPEKERJAAN Tidak setengah-setengah dalam menyelesaikanTidak setengah-setengah dalam menyelesaikan pekerjaanpekerjaan  Menyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaanMenyelesaikan pekerjaan setiap bagian pekerjaan secara menyeluruhsecara menyeluruh  Melakukan pekerjaan dari awal sampai selesaiMelakukan pekerjaan dari awal sampai selesai
  • 63. POSITIVE THINKINGPOSITIVE THINKING  Tidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelasTidak menduga-duga sesuatu tanpa fakta jelas  Mengkonfirmasi bila mendengar berita negatifMengkonfirmasi bila mendengar berita negatif  Tidak berprasangka atau melakukan penilaianTidak berprasangka atau melakukan penilaian buruk terhadap rekan kerja dan atasannyaburuk terhadap rekan kerja dan atasannya LOYALITASLOYALITAS  Membela/cinta terhadap perusahaanMembela/cinta terhadap perusahaan  Mempertahankan apabila ada gangguanMempertahankan apabila ada gangguan  Mencari informasi dan inovasi untuk kemajuanMencari informasi dan inovasi untuk kemajuan perusahaanperusahaan