Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Miswak Antibakteri Periodontal
1. MAKALAH INDIVIDU ORAL BIOLOGI IV
Peran Ekstrak Miswak ( Salvadora Percisa) Sebagai Antimikrobial Bakteri
Penyebab Penyakit Periodontal
OLEH :
Evi Novianti
04121004051
Dosen Pembimbing: drg. Shanty Chairani, M. Si
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
2. Peran Miswak ( Salvadora Percisa) Sebagai Sebagai Antimikrobial Bakteri
Penyebab Penyakit Periodontal
Evi Novianti
04121004051
Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya
Abstract
The oral microbes along with dental plaque play a vital role in
development of periodontal diseases.Dental plaque is a general term used for the
diverse microbial community (predominantly bacteria) found on the tooth
surface,embedded in a matrix of plymers of bacterial and salivary origin.Gram
negative bacteria such as Tannerella forsythia (Bacteroides forsythus),
Porphyromonas gingivalis, dan Treponema denticola are found in significantly
higher levels in patient with chronis and aggressive periodontitis.The clinical use
of antibiotics and other antimicrobial agents,as adjuvants for the treatment of
periodontitis,has been extensively investigated in the past decade including
miswak (Salvadora percisa).miswak (Salvadora percisa) is one of the most
commontly used medical plants for oral hygiene among global muslim
community.The root of the shrub miswak have been demonstrated to possess
antimicrobial activity.The antimicrobial activity of miswak can inhibit bacteria
pathogen caused periodontal diseases.
Keywords : Miswak,Antimicrobial,Pathogen periodontal,Periodontal diseases.
Pendahuluan
Penyakit periodontal merupakan suatu penyakit yang kompleks dimana
terjadi respon inflamasi karena interaksi bakteri dan host1.Bakteri memiliki
peranan yang besar dalam proses dan perkembangan penyakit tersebut.Seperti
bakteri gram negatif Tannerella forsythia (Bacteroides forsythus),
Porphyromonas gingivalis, dan Treponema denticola ditemukan dalam tingkat
yang lebih tinggi pada pasien dengan kronik dan agresif periodontitis.Bakteri
gram negatif ini bersama Aggregibacter (Actinobacillus) actinomycetemcomitans
yang berkoloni pada poket gingiva,akan menyebabkan inflamasi dan kerusakan
jaringan dengan kemampuan perkembangan yang tinggi menghindari respon imun
host dan resisten terhadap perawatan antimikrobial2.
Penelitian sudah banyak dilakukaan sebelumnya untuk meneliti
penggunaan antibiotik secara klinis dan agen antimikrobial lainnya sebagai tujuan
3. untuk perawatan penyakit periodontal.Agen antimikrobial dapat ditemukan dalam
berbagai tanaman esensial salah satunya yaitu Miswak (Salvadora
percisa)7.Dalam sejarah,miswak dikenal sebagai suatu batang yang dikunyah
sehingga dijadikan alat pembersih rongga mulut.Miswak dapat menghilangkan
plak gigi dan stimulasi dari jaringan gingiva karena akar dari tanaman ini
memiliki aktivitas antimikrobial8.Maka dari itu, makalah ini akan menjelaskan
lebih lanjut mengenai peran miswak sebagai antimikrobial bakteri penyebab
penyakit periodontal.
Mikroba Penyebab Penyakit Periodontal
Faktor utama penyebab penyakit periodontal adalah plak.Plak merupakan
suatu biofilm mikrobial, beragam bakteri ditemukan menempel pada permukaan
gigi dalam suatu polimer matriks dan saliva (Bradshaw dan Marsh 1999)2. Bakteri
yang terlibat sebagai patogen pada penyakit periodontal didominasi spesies
bakteri gram negatif, anaerob dan mikroaerofilik yang berkolonisasi di area
subgingiva4.
Bakteri plak dental pada gingivitis kronis terdiri dari 56% spesies gram
positif dan 44% gram negatif, 59% spesies yang fakultatif dan 41% spesies yang
anaerob.Spesies gram positif yang dominan yaitu Streptococcus
sanguis,Streptococcus mitis, Streptococcus intermedius, Streptococcus oralis,
Actinomyces viscosus, Actinomyces naelundii, dan Peptostreptococcus micros2.
Pada periodontitis kronis (periodontitis berkembang lambat) bakteri yang
paling sering ditemukan dalam level yang tinggi meliputi Porphyromonas
gingivalis, Tannerella forsythia, Prevotella intermedia, Campylobacter rectus,
Eikonella corrodens, Fusobacterium nucleatum, Actinobacillus
actinomycetemcomitas, Peptostreptococcus micros, spesies Treponema dan
Eubacterium5.
Periodontitis agresif,yang seblumnya diklasifikasikan sebagai periodontitis
juvenile (lokalisata dan generalisata), periodontitis berkembang cepat (rapidly
progressive periodontitis), early-onset periodontitis, dan periodontitis
prapubertas,diperkirakan berhubungan dengan keberadaan sejumlah besar
4. Actinobacillus actinomycetemcomitans, Capnocytophaga spp. dan Porphromonas
gingivalis2.
Penelitian menunjukkan sejumlah bakteri pathogen seperti Fusobacterium
nucleatum, Prevotella intermedia, Porphyromonas gingivalis, Peptostreptococcus
micros, dan Tannerella forsythia ditemukan secara signifikan pada abses
periodontal.Pada GUNA (Gingivitis Ulseratif Nekrosis Akut) mikroorganisme
yang ditemukan meliputi Prevotelle intermedia, spesies Fusobacterium, dan
Spirokheta2.
Tabel1. Mikroorganisme yang berkaitan dengan beberapa tipe penyakit periodontal
(Samaranayake L. Philadelphia:Churchill Livingstone, 2006;278)
5. Bakteri patogen dapat menyebabkan penyakit periodontal melalui
beberapa mekanisme yang kompleks seperti invasi, memproduksi toksin, peran
unsur sel/substansi sel seperti LPS sebagai pencetus proses inflamasi, juga dapat
menyebabkan nekrosis jaringan.Selain itu dengan memproduksi enzim seperti
protease yang mampu mendegradasi struktur protein dan jaringan periodontal
yang terlibat dalam reaksi imun dan inflamasi pada periodontitis kronis, enzim
kolagenase yang diproduksi oleh Actinobacillus actinomycetemcomitans yang
dapat merusak kolagen tipe 1 sehingga mendorong terjadinya degradasi kolagen
dan gangguan pada jaringan ikat periodontal1.Dan bakteri patogen juga dapat
menghindari pertahanan pejamu dengan cara penghancuran langsung
polimorponuklear leukosit (PMN) dan makrofag, menghambat kemotaksis
polimorfonuklear leukosit (PMN), degradasi imunoglobulin, memodulasi fungsi
sitokin, degradasi fibrin serta mengubah fungsi limfosit1.
Miswak (Salvadora percisa)
Salvadora percisa L. famili dari Salvadoraceae merupakan tumbuhan
seperti semak berwarna hijau dan besar,tinggi 4-6 m dengan batang yang
pendek,daun yang hijau halus dan biasa dikenal dengan pohon miswak (gambar
1).Tanaman ini secara geografi telah tersebar dari Rajashtan (India),Nepal,dan
Malaysia di timur melalui Pakistan,Iran,Iraq,Saudi Arabia,dan Mesir sampai
Mauritania di barat dan dari Afrika Utara melalui Sudan,Ethiopia dan Afrika
Tengah ke Afrika Selatan.Akar,ranting dan batang dari tanaman ini telah
digunakan sebagai pembersih gigi seperti untuk sikat gigi dan tusuk gigi.
Taksonomi dari tanaman ini adalah :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliphyta
Class : Magnoliopsida
Order : Brassicales
Family : Salvadoraceae
Genus : Salvadora
Species : percisa oleoides
Binomial Name : Salvadora percisa (Khari Jaal) Salvadora oleides (Meethi Jaal)
6. Gambar 1. Pohon Miswak
Tanaman ini memiliki berbagai komponen kimia seperti sodium
chloride,potassium chloride,salvadourea,alkaloids,dan oleic dan linoleic yang
berkontribusi untuk pembersihan secara efektif yang terlarut dalam saliva dan
untuk sifat antifungal10.Selain itu pada akarnya ditemukan kandungan salvadourea
yang merupakan sebuah derivat urea.Kandungan dari tanaman ini dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1.Komponen kimia dari tanaman Miswak (Ahmad and Rajagopal, Med Aromat Plants 2013,
2:4 http://dx.doi.org/10.4172/2167-0412.1000129)
7. Ashraf Taha Kahlil 2006 mengisolasi empat komponen Benzylamide yang
mana diidentifikasi sebagai butanediamide,N1,N4-bis (phenylmethyl)-2(s)-
hydroxy-butanediamine (1),N-benzyl-benzamide (2),N-benzyl-benzamide (2),N-
benzyl-2-phenylactamide (3) dan benzyl urea (4).Didapatkan hasil bahwa
komponen 2 bersama dengan unsur dari batang S.percisa seperti lignans dan
flavonoids memiliki aktivitas antimikrobial10.Three lignin glycoside diisolasi dari
batang dari spesies ini,sedangkan indole alkaloid dilaporkan terdapat dalam
daun.Flavonoid rutin dan quercetin dideteksi dalam batang.Salvadourea,(m-
MeOC6H4CH2NH)2CO
10 terdapat di akar.Benzylisothiocyanate juga diisolasi dari
akar dan diklaim bertanggung jawab untuk aktivitas antiviral melawan HSV-
1,selain itu baru-baru ini ditemukan bahwa dapat menyebabkan fase penahan
G2/M dan apoptosis dalam sel melanoma A375.S2 manusia melalui reactive
oxygen species (ROS) dan kedua mitokondria-dependent dan death receptor-
mediated multiple signaling pathways10.
Pembahasan
Plak merupakan isitlah umum yang digunakan untuk berbagai mikroba
(bakteri predominan) yang ditemukan pada permukaan gigi yang tertanam dalam
suatu matriks polimer dari bakteri dan saliva6.Akumulasi plak lebih lanjut di
sekitar gingiva dan subgingiva menyebabkan perubahan dalam komposisi
mikroba dari dominan bakteri Streptococcus ke sejumlah besar Actinomyces spp
dan meningkatkan jumlah dari bakteri obligat anaerob seperti Porphyromonas
gingivalis.Penelitian telah banyak dilakukan dalam penggunaan antibiotik dan
berbagai agen antimikrobial lainnya yang berguna untuk perawatan
periodontitis.Baru-baru ini penelitian lebih terfokus pada obat-obatan natural yang
dapat menghambat bakteri patogen salah satunya yaitu miswak7.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa komponen substansi yang
terkandung dalam miswak memiliki peran antimikrobial dalam melawan patogen
periodontal.Bila dibandingkan dengan agen antimikrobial yang dapat melawan
bakteri patogen lainnya seperti alum,propolis,green and black tea,dan
cloves,miswak merupakan urutan kedua yang memiliki daya hambat maksimum
setelah alum untuk melawan bakteri Porphyromonas gingivalis8.
8. Bagian miswak yang berperan penting dalam hal ini adalah akar.Dimana
akar miswak mengandung suatu komponen antimikroba utama yaitu benzyl
isothiocyanate (BITC)6.Target miswak dalam membunuh bakteri dengan cepat
yaitu melalui membran bakteri.BITC dapat berpenetrasi melalui membran luar
bakteri dan mungkin berhadapan dengan sistem redoks bakteri dan dengan
demikian menghambat kemampuan bakteri untuk mempertahankan membran
potensialnya.BITC merupakan molekul efektor dari sistem pertahanan banyak
tanaman seperti kubis,brokoli.Ketika tanaman rusak,BITC dilepaskan secara
hidrolisis dari komponen benzyl-glucosinolate melalui aksi enzim
myrosinase.Enzim ini juga melepaskan BITC ketika akar miswak dikunyah
dengan tujuan untuk membersihkan gigi.Pengunyahan ini membuat batang
miswak memiliki struktur seperti sikat,yang mana digunakan untuk pembersihan
plak gigi secara mekanik.Aksi mekanik ini memfasilitasi penetrasi dari pelepasan
BITC ke struktur yang lebih dalam.Oleh karena itu miswak memiliki efek
bakericidal yang kuat pada bakteri gram negatif dan juga berkumur dengan ektrak
miswak secara umum dapat mengurangi bakteri dalam plak gigi sehingga dapat
dijadikan sebagai kontrol gingivitis7.
Plak gigi memiliki peranan penting dalam perkembangan penyakit
periodontal.Proses penyakit periodontal dapat dihentikan dengan pembersihan
plak secara efektif.Sebuah penelitian dilakukan untuk membandingkan efek dari
mengunyah batang miswak dan sikat gigi dalam plak subgingiva7.Hasil
menyatakan bahwa miswak dan sikat gigi memiliki pengaruh yang sama dalam
hal pengurangan tingkat bakteri dalam plak
subgingiva.Namun,A.actinomycetemcomitans secara signifikan berkurang bila
menggunakan miswak dibandingkan dengan sikat gigi.Hasil ini menunjukkan
bahwa ekstrak miswak dapat mengganggu pertumbuhan dan leukotoxicity dari
A.actinomycetemcomitans.
Penelitian secara in vitro dilakukan untuk menilai spesies bakteri
periodontal ketika diperlakukan dengan larutan cair dan ethanol dari ekstrak
miswak8.Pathogen periodontal dalam penelitian termasuk bakteri gram
positif,Eikenella corrodens,bakteri gram negatif seperti Streptococcus
constellatus,Streptococcus sanguis dan Streptococcus salivarius.Bakteri tersebut
9. tumbuh dalam media agar Muller Hinton II dan konsentrasi penghambatan
diamati.Hasilnya berupa ekstrak ethanol dari miswak menunjukkan antibakteria
yang lebih kuat dibandingkan dengan ektrak larutan cair dari miswak7.
Progres dari gingivitis ke periodontitis disebabkan oleh bakteri gram
negatif.Miswak memiliki aktivitas antimikroba yang dapat melawan bakteri
pathogen termasuk Actinomyces actinomycetemcomitans,Porphyromonas
gingivalis,Haemophilus influenza,dan Salmonella enteric6.Dengan demikian
Berdasarkan penelitian diatas miswak dapat dijadikan tambahan sebagai
perawatan penyakit periodontal.
Kesimpulan
Miswak memiliki aktivitas antimikrobial untuk melawan bakteri penyebab
penyakit periodontal seperti Tannerella forsythia (Bacteroides forsythus),
Porphyromonas gingivalis,Treponema denticola,dan Actinomyces
actinomycetemcomitans.Bagian miswak yang berperan penting dalam hal ini
adalah akar.Dimana akar miswak mengandung suatu komponen antimikroba
utama yaitu benzyl isothiocyanate (BITC).Target miswak dalam membunuh
bakteri dengan cepat yaitu melalui membran bakteri. BITC dapat berpenetrasi
melalui membran luar bakteri dan mungkin berhadapan dengan sistem redoks
bakteri dan dengan demikian menghambat kemampuan bakteri untuk
mempertahankan membran potensialnya.
Miswak telah terbukti dapat mengurangi plak yang mana plak merupakan
faktor utama pneyebab dari perkembangan penyakit periodontal.Berbagai
penelitian telah menyatakan bahwa ekstrak larutan cair miswak dan ekstrak
ethanol dari miswak dapat menghambat pertumbuhan dari bakteri gram
negatif.Dengan demikian,miswak dapat digunakan sebgagai tambahan dari
perawatan penyakit periodontal.
10. DAFTAR PUSTAKA
1. K. Ljiljana, M. Jelena, I. Marija, O. Radmila. Microbial Etiology of
Periodontal Disease: Review Medicine and Biology. 2008; 15:. 1 – 6.
2. Carranza FA, Newman MG, Takei H, Klokkevold. 2006. Carranza’s
Clinical in Periodontology 10th Edition. St Louis Missouri: WB Saunders.
3. Slots J. Subgingival microflora and periodontal disease. J Clin
Periodontol. Vol. 6 : 351-382.
4. Szkaradkiewicz, Anna K and Karpinski, Tomasz M. Microbiology of
chronic periodontitis. J Biol Earth Sci. 2013. Vol 3(1 ).
5. Dumitrescu, Alexandrina L. 2010. Etiology and Pathogenesis of
Periodontal Disease. New York: Springer.
6. Sofrata A, Santangelo EM, Azeem M. Benzyl isothiocyanate,a major
component from the roots of Salvadora Percisa is highly active aganist
gram negative bacteria.2011.Vol.6: issue 8.
7. Al-Otaibi M,Al-Harthy M,Gustafsson A,Claesson R,Angmar-Mansson
B.Subgingival plaque micribiota in Saudi Arabians after use of miswak
chewing stick and toothbrush.J Clin Periodontal.2004;31;1048-1053.
8. Mohammad HH,In vitro antibacterial activity of
propolis,alum,miswak,green and black tea,cloves extaract against
Porphyromonas gingivalis isolated from periodontitis patient in Hilla
city,Iraq.America Journal of Phytomedicine and Clinical
Therapeutics.2013.
9. Sukkarwalla A,Ali SM,Lundberg P,and Tanwir F.Efficacy of miswak on
oral pathogens.Dent Res J.2013.vol.10(3): 314-320.
10. Ahmad H,Rajagopal K.Biological Activities of Salvadora percisa L.
(Miswak).Med Aromat Plants.2013.2:129.