SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
MIKROBA PADA PLAK GIGI
Mikroba adalah organisme berukuran mikroskopis yang antara lain terdiri dari
bakteri, fungi dan virus (Waluyo, 2009).
Pembentukan plak terjadi akibat adanya kolonisasi bakteri pada gigi. Salah
satu bakteri yang berkolonisasi pada gigi adalah jenis Streptococcus mutans. Bakteri
ini menguraikan karbohidrat terutama sukrosa (gula tebu) sebagai sumber nutrien.
Sukrosa diuraikan menjadi monosakarida sebagai sumber energi sel, dengan bantuan
enzim. Enzim kedua yang dikeluarkan oleh sel berupa rantai polisakarida yang tidak
larut untuk menguraikan fruktosa, yang disebut sebagai molekul glukan (seperti
matriks glikokaliks yang mengelilingi sel). Adanya glukan ini akan melekatkan
Streptococcus mutans pada pelikel, menyediakan tempat bagi spesies bakteri mulut
lain seperti Streptococcus sanguis dan Actinomyces viscosus, selain itu adanya glukan
juga dapat membuat bakteri menjerat partikel nutrien lain (Reyza, 2011).
Proses pembentukan plak diawali dengan melekatnya glokoprotein pada email
yang kemudian membentuk suatu lapisan tipis, lembut, tidak berwarna dan transparan
yang disebut dengan pelikel saliva. Pembentukan pelikel terjadi pada beberapa saat
setelah membersihkan gigi. Pelikel saliva berfungsi sebagai pelindung. Setelah
terbentuknya pelikel, terjadi kolonisasi awal Streptococcus mutans yang melekatkan
diri pada pelikel tersebut. Pada tahap kolonisasi awal, pertumbuhan bakteri terjadi
sangat cepat, hanya membutuhkan waktu beberapa menit, setelah itu pelikel langsung
dipenuhi oleh populasi bakteri dan membentuk plak.
Pelikel dan matriks plak merupakan produk bakteri yang terdiri dari beberapa
komponen meliputi albumin, lisozim, amilase, imunoglobulin A, prolin yang kaya
protein dan mucins. Komposisi molekul dan kimia fisik pelikel merupakan hal yang
sangat menentukan bentuk kolonisasi mikroba.
Bakteri yang pertama kali melekat apa permukaan pelikel biasanya golongan
coccus. Seiring berjalannya waktu plak dikolonisasi oleh bermacam-macam bentuk
berupa filamen, flagel dan spiral. Koloni awal yang terdapat pada plak adalah
didominasi oleh mikroorganisme fakultatif gram positif spesies komensal utama
meliputi Streptococcus (Streptococcus sanguis, Streptococcus Gordonii dan
Streptococcus oralis) dan Actinomyces viscosus. Pengkoloni awal tersebut melekat ke
permukaan gigi dengan bantuan adhesins yaitu molekul spesifik yang terdapat pada
permukaan bakteri. Contoh adhesin ini adalah Streptococcus gordonii dapat berikatan
dengan bantuan α-amylase sedangkan Actinomyces naeslundii dan Fusobakterium
nucleatum berinteraksi dengan statherin. Streptococcus mutans berikatan dengan
glucans protein binding.
Masa plak kemudian mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan
bakteri yang telah melekat, maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya.
Dalam perkembangannya terjadi perubahan ekologis pada biofilm, yaitu peralihan
dari lingkungan awal yang aerob dengan spesies bakteri fakultatif gram positif
menjadi lingkungan yang sangat miskin oksigen dimana yang dominan adalah
mikroorganisme anaerob gram-negatif seperti Veilonella parvula.
Dalam waktu kira-kira tiga hari, bakteri yang tidak ikut pengkolonian awal pada
gigi seperti Prevotella intermedia, Prevotella loescheii, spesies Capnocyttophaga,
Fusobakterium nucleatum, dan Porphyromonas gingivalis, Mikroorganisme tersebut
melekat ke sel bakteri yang telah berada dalam massa plak. Interaksi yang
menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni sekunder (kedua) ke bakteri pengkoloni
awal dinamakan koagregasi. Fase akhir pematangan plak pada hari ke 7 ditandai
dengan menurunnya jumlah bakteri gram positif dan meningkatnya bakteri gram
negatif (Ayu, 2012).
Kompisisi plak terbesar adalah mikroorganisme. Diperkirakan lebih dari 400
spesies bakteri dijumpai dalam plak dental. Mikroorganisme non-bakteri yang
dijumpai dalam plak adalah spesies Mycoplasma, ragi, protozoa, dan virus.
Mikroorganisme tersebut berada diantara matriks interseluler yang juga mengandung
sedikit jaringan seperti sel-sel epitel, makrofag, dan leukosit. Suatu penelitian
menunjukkan bahwa bakteri yang dominan dalam semua plak gigi adalah jenis kokus
terutama Streptokokus yang dapat menghasilkan asam dengan cepat dari hasil
metabolisme karbohidrat. Mikroorganisme tersebut selain mampu membentuk asam
(asidogenik) juga tahan asam (asidurik).
Bakteri yang berada di rongga mulut sangat banyak yang sangat berperan pada
proses pembentukan plak. Bakteri di rongga mulut dapat diklasifikasikan berdasarkan
pada Pewarnaan (Gram positif dan Gram negatif) dan Kebutuhan oksigen (aerob dan
anaerob)
1. Kokus Gram Positif
1) Genus Streptococus
i) Kelompok Mutans
Species utama adalah Streptococcus mutans
Keberadaan di rongga mulut dan infeksi : tooth surface, dental caries
ii) Kelompok Mitis
Spesies utama : Streptococcus mitis, Streptococcus sanguis, Streptococcus
gordoni, Streptococcus oralis, Streptococcus crista.
Keberadaan di rongga mulut dan infeksi: plak gigi, lidah dan pipi.
iii) Kelompok Salivarius
Spesies utama : Streptococcus salivarius, Streptococcus vestibularis
Keberadaan di rongga mulut dan infeksi: dorsum lidah dan saliva pada
umumnya tidak bersifat patogen
iv) Anaerobic streptococci (genus Peptostreptococcus)
Spesies utama: Peptostreptococcus anaerobicus, Peptostreptococcus micros,
Peptostreptococcus magnus.
Karakteristik kultur: anaerob, pertumbuhan lambat, biasanya non hemolitik.
Keberadaan di rongga mullut dan infeksi: pada gigi, khususnya karies dentin,
abses periodontal &dentoalveolar dalam kultur campur
v) Kelompok Anginosus
Spesies utama : Streptococcus constellatus, Streptococcus intermedius,
Streptococcus anginosus.
Karakteristik kultur : Tergantung CO2
Keberadaan di rongga mulut da infeksi: krevikuler gingiva, infeksi
dentoalveolar & endodontik.
2) Genus Stomatococcus
Spesies utama : Stomatococcus (bentuk Micrococcus)
Karakteristik kultur : koagulase negatif, anaerob fakultatif.
Keberadaan di rongga mulut dan infeksi : Umumnya pada lidah, krevikuler
gingiva, bukan merupakan patogen oportunis
3) Genus Staphylococcus
Spesies utama: Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis
(Staphylococcus albus), Staphylococcus saphrophyticus
Keberadaan di rongga mulut dan infeksi:Proporsi Staphylococcus aureus lebih
banyak terdapat dalam saliva subyek sehat.
b) Kokus Gram Negatif
1) Genus Neisseria
Spesies utama : Neisseria subflava, Neisseria mucosa.
Karakteristik kultur : menghasilkan asakharolitik dan non polisakarida, aerob
fakultatif.
Keberadaan di rongga mulut dan infeksi: diisolasi dlm jmlh yang lebih sedikit
dari lidah,saliva,mukosa rongga mulut dan awal pembenukan plak,
mengkonsumsi O2 pada tahap awal pembentukan plak, menyediakan kondisi
kondusif untuk pertumbuhan anaerob, jarang berkaitan dengan penyakit
2) Genus Veilonella
Spesies utama: Veilonella parvula, Veilonella dispar, Veilonella Atypica
Karakteristik kultur: anaerob obligat, tidak menghasilkan glukokinase dan
frukto kinase sehingga tidak bisa memetabolisme karbohidrat. Oleh karena itu
ia menggunakan laktat hasil dari bakteri lain dan pH plak.
Keberadaan di rongga mulut dan infeksi: Diisolasi dari permukaan lidah,
saliva dan plak gigi, tidak berhubungan dengan penyakit (Reyza, 2011).
Plak merupakan penyebab utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut yang lain
seperti karies (lubang gigi), kalkulus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi),
periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi), dan lain sebagainya. Oleh karena
plak tidak dapat dihindari pembentukannya, maka mengurangi akumulasi plak adalah
hal yang sangat penting untuk mencegah terbentuknya panyakit gigi dan mulut.
Berikut bahan Anti-Plak atau Pengontrol mikroba:
1. Permen karet
Mengunyah permen karet yang mengandung Xylitol atau sorbitol (pengganti
gula), mempunyai efek pengurang plak. Xylitol tidak bisa digunakan oleh bakteri,
sehingga membuat bakteri tersebut kelaparan. Begitu bakteri mati, kerusakan gigi
juga akan berkurang.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal Of Dental Education menemukan,
mengunyah permen karet Xylitol sekali sehari selama empat minggu menyebabkan
pengurangan plak dalam jumlah besar. Studi dari Harvard School of Dental Medicine
juga menemukan, mengunyah permen karet ini secara teratur mengurangi kerusakan
gigi sebanyak 30% - 60 % (Anna, 2009).
2. Pasta gigi
Pasta gigi mengandung komponen pencegah plak/substansi antibakteri bernama
triclosan bisa mengurangi plak dan tetap aktif dalam mulut selama 12 jam setelah
penggunaan.
3. Polifenol
Teh hijau, anggur merah dan jus cranberry mengandung substansi yang dikenal
dengan polifenol. Komponen ini mengurangi pembentukan plak. polifenol membantu
mencegah bakteri memproduksi asam yang memecah lapisan email gigi.
Peneliti dari University of Tohoku, Jepang, menganalisis kesehatan gigi dan diet
dari 250.000 partisipan. Peneliti menemukan, satu cangkir teh hijau saja sehari bisa
meningkatkan kesehatan gigi dan menurunkan risiko gigi tanggal sebanyak 20 persen.
4. Minyak zaitun
Peneliti dari University of Madrid mempelajari kandungan antirongga dari minyak
zaitun. Peneliti menemukan, minyak zaitun mengandung oleuropein, komponen
antibakteri yang mencegah bakteri 'gram negative' menempel di gigi. Bakteri 'gram
negative' merupakan pemicu penyakit gusi dan penurunan kepadatan tulang.
Selain itu, minyak zaitun melapisi gigi dengan molekul-molekul lemak sehingga
mencegah pembentukan plak. Diet sumber lemak dan minyak lainnya juga membantu
menetralkan asam yang diproduksi bakteri dalam plak (Anonim, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Anna Hodgekiss. Cleaner that can ease denture pain.
http://www.dailymail.co.uk/health/article1204077/Cleanereasedenturepain.html#ix
zz1QLUMKkMI. 2009. Diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 16.30 WIB.
Anonim. Antiseptik Sebagai Obat Kumur Peranannya Terhadap
Pembentukan Plak Gigi. http://www.kalbe.co.id . 2010. diakses pada tanggal 23
April 2015 pukul 16.00 WIB.
Ayu Nurma Dewi Amnur. Plak Karang Gigi.
http://eprints.undip.ac.id/44509/3/Ayu_Nurma_Dewi_Amnur_22010110110058_B
AB2KTI.pdf. 2012. diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 17.30 WIB.
Reyzaa Wahyu Yosa. Plak Karang Gigi.
https://www.academia.edu/8646944/13
0292576-Plak-Karang-Gigi. 2011. diakses
pada tanggal 22 April 2015 pukul 17.00 WIB.
Waluyo L. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Press. 2009.
Waluyo L. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Press. 2009.

More Related Content

Similar to Mikroba pada plak gigi

Vika_Oktaviani_22010111130080_Lap.KTI_Bab2.pdf
Vika_Oktaviani_22010111130080_Lap.KTI_Bab2.pdfVika_Oktaviani_22010111130080_Lap.KTI_Bab2.pdf
Vika_Oktaviani_22010111130080_Lap.KTI_Bab2.pdfBagusRahmawan
 
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiMakalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiSeptian Muna Barakati
 
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...f' yagami
 
Makalah individu oral biologi iv
Makalah individu oral biologi ivMakalah individu oral biologi iv
Makalah individu oral biologi iveviits
 
AMRIL MA'SUM PRAMUDJA (PPT 1)
AMRIL MA'SUM PRAMUDJA (PPT 1)AMRIL MA'SUM PRAMUDJA (PPT 1)
AMRIL MA'SUM PRAMUDJA (PPT 1)AbdulHaris137
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitasfirman putra sujai
 
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologiKAMARIAH S.Pd
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiDokter Tekno
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter iimalay87
 
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiaeKajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiaeYuga Rahmat S
 
TUGAS PEMBACAAN JURNAL.pptx
TUGAS PEMBACAAN JURNAL.pptxTUGAS PEMBACAAN JURNAL.pptx
TUGAS PEMBACAAN JURNAL.pptxZiazahbia
 
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Ztelah Charisma Karinda
 

Similar to Mikroba pada plak gigi (20)

Vika_Oktaviani_22010111130080_Lap.KTI_Bab2.pdf
Vika_Oktaviani_22010111130080_Lap.KTI_Bab2.pdfVika_Oktaviani_22010111130080_Lap.KTI_Bab2.pdf
Vika_Oktaviani_22010111130080_Lap.KTI_Bab2.pdf
 
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigiMakalah miktoganisme pada mulut dan gigi
Makalah miktoganisme pada mulut dan gigi
 
kasus gigi
kasus gigikasus gigi
kasus gigi
 
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...
Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuh...
 
Makalah individu oral biologi iv
Makalah individu oral biologi ivMakalah individu oral biologi iv
Makalah individu oral biologi iv
 
Bab1,2,3
Bab1,2,3Bab1,2,3
Bab1,2,3
 
AMRIL MA'SUM PRAMUDJA (PPT 1)
AMRIL MA'SUM PRAMUDJA (PPT 1)AMRIL MA'SUM PRAMUDJA (PPT 1)
AMRIL MA'SUM PRAMUDJA (PPT 1)
 
Karies
KariesKaries
Karies
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
 
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitisAsuhan keperawatan pada pasien stomatitis
Asuhan keperawatan pada pasien stomatitis
 
mikroflora bakteri I.ppt.pdf
mikroflora bakteri I.ppt.pdfmikroflora bakteri I.ppt.pdf
mikroflora bakteri I.ppt.pdf
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasi
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Ruang lingkup oral biologi
Ruang lingkup oral biologiRuang lingkup oral biologi
Ruang lingkup oral biologi
 
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiaeKajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
Kajian bioaktif-spons-laut-forifera-demospongiae
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palato
 
TUGAS PEMBACAAN JURNAL.pptx
TUGAS PEMBACAAN JURNAL.pptxTUGAS PEMBACAAN JURNAL.pptx
TUGAS PEMBACAAN JURNAL.pptx
 
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1Menuju gigi dan mulut sehat  pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan _normal_bab 1
 

More from fitri_rizkiyah

More from fitri_rizkiyah (6)

Kerja Enzim
Kerja Enzim Kerja Enzim
Kerja Enzim
 
Kerja Enzim
Kerja EnzimKerja Enzim
Kerja Enzim
 
Kerja Enzim
Kerja EnzimKerja Enzim
Kerja Enzim
 
Kerja Enzim
Kerja Enzim Kerja Enzim
Kerja Enzim
 
Kerja Enzim
Kerja EnzimKerja Enzim
Kerja Enzim
 
Kerja Enzim
Kerja EnzimKerja Enzim
Kerja Enzim
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Mikroba pada plak gigi

  • 1. MIKROBA PADA PLAK GIGI Mikroba adalah organisme berukuran mikroskopis yang antara lain terdiri dari bakteri, fungi dan virus (Waluyo, 2009). Pembentukan plak terjadi akibat adanya kolonisasi bakteri pada gigi. Salah satu bakteri yang berkolonisasi pada gigi adalah jenis Streptococcus mutans. Bakteri ini menguraikan karbohidrat terutama sukrosa (gula tebu) sebagai sumber nutrien. Sukrosa diuraikan menjadi monosakarida sebagai sumber energi sel, dengan bantuan enzim. Enzim kedua yang dikeluarkan oleh sel berupa rantai polisakarida yang tidak larut untuk menguraikan fruktosa, yang disebut sebagai molekul glukan (seperti matriks glikokaliks yang mengelilingi sel). Adanya glukan ini akan melekatkan Streptococcus mutans pada pelikel, menyediakan tempat bagi spesies bakteri mulut lain seperti Streptococcus sanguis dan Actinomyces viscosus, selain itu adanya glukan juga dapat membuat bakteri menjerat partikel nutrien lain (Reyza, 2011). Proses pembentukan plak diawali dengan melekatnya glokoprotein pada email yang kemudian membentuk suatu lapisan tipis, lembut, tidak berwarna dan transparan yang disebut dengan pelikel saliva. Pembentukan pelikel terjadi pada beberapa saat setelah membersihkan gigi. Pelikel saliva berfungsi sebagai pelindung. Setelah terbentuknya pelikel, terjadi kolonisasi awal Streptococcus mutans yang melekatkan diri pada pelikel tersebut. Pada tahap kolonisasi awal, pertumbuhan bakteri terjadi sangat cepat, hanya membutuhkan waktu beberapa menit, setelah itu pelikel langsung dipenuhi oleh populasi bakteri dan membentuk plak. Pelikel dan matriks plak merupakan produk bakteri yang terdiri dari beberapa komponen meliputi albumin, lisozim, amilase, imunoglobulin A, prolin yang kaya protein dan mucins. Komposisi molekul dan kimia fisik pelikel merupakan hal yang sangat menentukan bentuk kolonisasi mikroba. Bakteri yang pertama kali melekat apa permukaan pelikel biasanya golongan coccus. Seiring berjalannya waktu plak dikolonisasi oleh bermacam-macam bentuk berupa filamen, flagel dan spiral. Koloni awal yang terdapat pada plak adalah didominasi oleh mikroorganisme fakultatif gram positif spesies komensal utama meliputi Streptococcus (Streptococcus sanguis, Streptococcus Gordonii dan Streptococcus oralis) dan Actinomyces viscosus. Pengkoloni awal tersebut melekat ke permukaan gigi dengan bantuan adhesins yaitu molekul spesifik yang terdapat pada permukaan bakteri. Contoh adhesin ini adalah Streptococcus gordonii dapat berikatan
  • 2. dengan bantuan α-amylase sedangkan Actinomyces naeslundii dan Fusobakterium nucleatum berinteraksi dengan statherin. Streptococcus mutans berikatan dengan glucans protein binding. Masa plak kemudian mengalami pematangan bersamaan dengan pertumbuhan bakteri yang telah melekat, maupun kolonisasi dan pertumbuhan spesies lainnya. Dalam perkembangannya terjadi perubahan ekologis pada biofilm, yaitu peralihan dari lingkungan awal yang aerob dengan spesies bakteri fakultatif gram positif menjadi lingkungan yang sangat miskin oksigen dimana yang dominan adalah mikroorganisme anaerob gram-negatif seperti Veilonella parvula. Dalam waktu kira-kira tiga hari, bakteri yang tidak ikut pengkolonian awal pada gigi seperti Prevotella intermedia, Prevotella loescheii, spesies Capnocyttophaga, Fusobakterium nucleatum, dan Porphyromonas gingivalis, Mikroorganisme tersebut melekat ke sel bakteri yang telah berada dalam massa plak. Interaksi yang menimbulkan perlekatan bakteri pengkoloni sekunder (kedua) ke bakteri pengkoloni awal dinamakan koagregasi. Fase akhir pematangan plak pada hari ke 7 ditandai dengan menurunnya jumlah bakteri gram positif dan meningkatnya bakteri gram negatif (Ayu, 2012). Kompisisi plak terbesar adalah mikroorganisme. Diperkirakan lebih dari 400 spesies bakteri dijumpai dalam plak dental. Mikroorganisme non-bakteri yang dijumpai dalam plak adalah spesies Mycoplasma, ragi, protozoa, dan virus. Mikroorganisme tersebut berada diantara matriks interseluler yang juga mengandung sedikit jaringan seperti sel-sel epitel, makrofag, dan leukosit. Suatu penelitian menunjukkan bahwa bakteri yang dominan dalam semua plak gigi adalah jenis kokus terutama Streptokokus yang dapat menghasilkan asam dengan cepat dari hasil metabolisme karbohidrat. Mikroorganisme tersebut selain mampu membentuk asam (asidogenik) juga tahan asam (asidurik). Bakteri yang berada di rongga mulut sangat banyak yang sangat berperan pada proses pembentukan plak. Bakteri di rongga mulut dapat diklasifikasikan berdasarkan pada Pewarnaan (Gram positif dan Gram negatif) dan Kebutuhan oksigen (aerob dan anaerob) 1. Kokus Gram Positif 1) Genus Streptococus i) Kelompok Mutans Species utama adalah Streptococcus mutans
  • 3. Keberadaan di rongga mulut dan infeksi : tooth surface, dental caries ii) Kelompok Mitis Spesies utama : Streptococcus mitis, Streptococcus sanguis, Streptococcus gordoni, Streptococcus oralis, Streptococcus crista. Keberadaan di rongga mulut dan infeksi: plak gigi, lidah dan pipi. iii) Kelompok Salivarius Spesies utama : Streptococcus salivarius, Streptococcus vestibularis Keberadaan di rongga mulut dan infeksi: dorsum lidah dan saliva pada umumnya tidak bersifat patogen iv) Anaerobic streptococci (genus Peptostreptococcus) Spesies utama: Peptostreptococcus anaerobicus, Peptostreptococcus micros, Peptostreptococcus magnus. Karakteristik kultur: anaerob, pertumbuhan lambat, biasanya non hemolitik. Keberadaan di rongga mullut dan infeksi: pada gigi, khususnya karies dentin, abses periodontal &dentoalveolar dalam kultur campur v) Kelompok Anginosus Spesies utama : Streptococcus constellatus, Streptococcus intermedius, Streptococcus anginosus. Karakteristik kultur : Tergantung CO2 Keberadaan di rongga mulut da infeksi: krevikuler gingiva, infeksi dentoalveolar & endodontik. 2) Genus Stomatococcus Spesies utama : Stomatococcus (bentuk Micrococcus) Karakteristik kultur : koagulase negatif, anaerob fakultatif. Keberadaan di rongga mulut dan infeksi : Umumnya pada lidah, krevikuler gingiva, bukan merupakan patogen oportunis 3) Genus Staphylococcus Spesies utama: Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis (Staphylococcus albus), Staphylococcus saphrophyticus Keberadaan di rongga mulut dan infeksi:Proporsi Staphylococcus aureus lebih banyak terdapat dalam saliva subyek sehat. b) Kokus Gram Negatif 1) Genus Neisseria Spesies utama : Neisseria subflava, Neisseria mucosa.
  • 4. Karakteristik kultur : menghasilkan asakharolitik dan non polisakarida, aerob fakultatif. Keberadaan di rongga mulut dan infeksi: diisolasi dlm jmlh yang lebih sedikit dari lidah,saliva,mukosa rongga mulut dan awal pembenukan plak, mengkonsumsi O2 pada tahap awal pembentukan plak, menyediakan kondisi kondusif untuk pertumbuhan anaerob, jarang berkaitan dengan penyakit 2) Genus Veilonella Spesies utama: Veilonella parvula, Veilonella dispar, Veilonella Atypica Karakteristik kultur: anaerob obligat, tidak menghasilkan glukokinase dan frukto kinase sehingga tidak bisa memetabolisme karbohidrat. Oleh karena itu ia menggunakan laktat hasil dari bakteri lain dan pH plak. Keberadaan di rongga mulut dan infeksi: Diisolasi dari permukaan lidah, saliva dan plak gigi, tidak berhubungan dengan penyakit (Reyza, 2011). Plak merupakan penyebab utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut yang lain seperti karies (lubang gigi), kalkulus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi), dan lain sebagainya. Oleh karena plak tidak dapat dihindari pembentukannya, maka mengurangi akumulasi plak adalah hal yang sangat penting untuk mencegah terbentuknya panyakit gigi dan mulut. Berikut bahan Anti-Plak atau Pengontrol mikroba: 1. Permen karet Mengunyah permen karet yang mengandung Xylitol atau sorbitol (pengganti gula), mempunyai efek pengurang plak. Xylitol tidak bisa digunakan oleh bakteri, sehingga membuat bakteri tersebut kelaparan. Begitu bakteri mati, kerusakan gigi juga akan berkurang. Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal Of Dental Education menemukan, mengunyah permen karet Xylitol sekali sehari selama empat minggu menyebabkan pengurangan plak dalam jumlah besar. Studi dari Harvard School of Dental Medicine juga menemukan, mengunyah permen karet ini secara teratur mengurangi kerusakan gigi sebanyak 30% - 60 % (Anna, 2009). 2. Pasta gigi Pasta gigi mengandung komponen pencegah plak/substansi antibakteri bernama triclosan bisa mengurangi plak dan tetap aktif dalam mulut selama 12 jam setelah penggunaan. 3. Polifenol
  • 5. Teh hijau, anggur merah dan jus cranberry mengandung substansi yang dikenal dengan polifenol. Komponen ini mengurangi pembentukan plak. polifenol membantu mencegah bakteri memproduksi asam yang memecah lapisan email gigi. Peneliti dari University of Tohoku, Jepang, menganalisis kesehatan gigi dan diet dari 250.000 partisipan. Peneliti menemukan, satu cangkir teh hijau saja sehari bisa meningkatkan kesehatan gigi dan menurunkan risiko gigi tanggal sebanyak 20 persen. 4. Minyak zaitun Peneliti dari University of Madrid mempelajari kandungan antirongga dari minyak zaitun. Peneliti menemukan, minyak zaitun mengandung oleuropein, komponen antibakteri yang mencegah bakteri 'gram negative' menempel di gigi. Bakteri 'gram negative' merupakan pemicu penyakit gusi dan penurunan kepadatan tulang. Selain itu, minyak zaitun melapisi gigi dengan molekul-molekul lemak sehingga mencegah pembentukan plak. Diet sumber lemak dan minyak lainnya juga membantu menetralkan asam yang diproduksi bakteri dalam plak (Anonim, 2010). DAFTAR PUSTAKA Anna Hodgekiss. Cleaner that can ease denture pain. http://www.dailymail.co.uk/health/article1204077/Cleanereasedenturepain.html#ix zz1QLUMKkMI. 2009. Diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 16.30 WIB. Anonim. Antiseptik Sebagai Obat Kumur Peranannya Terhadap Pembentukan Plak Gigi. http://www.kalbe.co.id . 2010. diakses pada tanggal 23 April 2015 pukul 16.00 WIB. Ayu Nurma Dewi Amnur. Plak Karang Gigi. http://eprints.undip.ac.id/44509/3/Ayu_Nurma_Dewi_Amnur_22010110110058_B AB2KTI.pdf. 2012. diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 17.30 WIB. Reyzaa Wahyu Yosa. Plak Karang Gigi. https://www.academia.edu/8646944/13 0292576-Plak-Karang-Gigi. 2011. diakses pada tanggal 22 April 2015 pukul 17.00 WIB.
  • 6. Waluyo L. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press. 2009.
  • 7. Waluyo L. Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press. 2009.