SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut akhir-akhir ini telah mengalami peningkatan, namun
prevalensi karies gigi masih tetap tinggi dan merupakan masalah kesehatan yang
perlu mendapatkan perhatian. Karies gigi dapat menyerang seluruh lapisan
masyarakat dan merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling banyak diderita oleh
sebagian besar masyarakat di Indonesia dan dianggap sebagai penyebab utama
kehilangan gigi pada rongga mulut.1
Karies gigi adalah suatu penyakit infeksi yang mengakibatkan proses
demineralisasi pada jaringan keras gigi yang meliputi permukaan mahkota dan akar
gigi. Karies gigi merupakan penyakit multifaktor yang disebabkan oleh hasil
interaksi dari empat faktor utama yaitu host atau gigi, bakteri dalam plak, substrat
dan waktu. Bakteri yang merupakan flora dalam mulut dapat berpotensi
menyebabkan karies dengan menghasilkan produk asam yang mampu
mendemineralisaskan email gigi.2,3
Lactobacillus merupakan flora normal pada manusia dan hewan, bagian hijau
tumbuhan, makanan, hasil peternakan terutama yang mengandung susu dan hasil
fermentasi. Pada manusia terdapat pada rongga mulut, vagina dan usus manusia.
Spesies yang paling sering ditemukan didalam rongga mulut yaitu
2
L. casei, L. fermentum, L. acidofilus dan L. brevis . Bakteri Lactobacillus berbentuk
basil besar, tidak berspora dan Gram positif, beberapa strain bergerak dan
bergranula, bersifat asidofilik, tumbuh dengan baik pada pH 6 dan temperatur
37○
C-40o
C. Secara umum Lactobacillus tidak tahan pada temperatur tinggi dan
aerob, namun berkembang biak lebih baik bila ada CO2 tanpa O2. Sebagian spesies
Lactobacillus obligat anaerob.4
Bakteri Lactobacillus berhubungan erat dengan
karies gigi setelah bakteri kariogenik lain yaitu Streptococcus mutans (S. mutans)
dan Streptococcus sobrinus (S. sobrinus).5,6
Bakteri S.mutans berperan pada
permulaan terjadinya karies gigi, yaitu pada karies yang mengenai jaringan email
gigi, sedangkan Lactobacillus berperan pada proses kelanjutan dan perkembangan
karies, terutama pada karies yang mengenai jaringan dentin gigi. Rongga mulut
merupakan habitat yang ideal untuk Lactobacillus karena menyediakan suasana yang
asam dengan banyak sumber makanan manis (terutama mengandung
glukosa/sukrosa). Bakteri Lactobacillus menghasilkan asam laktat yang dapat
menyebabkan terjadinya karies gigi.4
Makanan sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut, terutama
terhadap pembentukan karies gigi. Makanan manis dan lengket pada gigi seperti
permen, coklat dan biskuit dapat menyediakan suasana asam dalam mulut yang
berpotensi menjadi habitat ideal untuk bakteri patogen berkembang, namun adapula
makanan yang memilki manfaat lebih bagi kesehatan gigi dan mulut seperti susu,
teh, kacang-kacangan dan makanan kaya serat yaitu buah-buahan dan sayuran.1
Masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang telah melakukan
pengobatan secara tradisional. Berbagai tanaman obat baik tunggal maupun ramuan
3
telah dimanfaatkan dan upaya pengembangan terus dilakukan. Usaha pengembangan
tanaman untuk pengobatan perlu dilakukan mengingat bahwa tanaman mudah
diperoleh dan murah. Selain itu, bahan-bahan alam yang digunakan sebagai obat
jarang menimbulkan efek samping merugikan dibandingkan dengan obat yang
terbuat dari bahan sintesis.2
Penggunaaan tanaman untuk pengobatan perlu ditunjang oleh data-data
penelitian dari tanaman tersebut sehingga khasiatnya tidak diragukan lagi dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hal tersebut tentu akan mendorong
penggunaan tanaman sebagai obat secara meluas pada masyarakat. Oleh karena itu,
untuk mencegah dan mengobati penyakit gigi dan mulut terutama karies gigi, saat ini
telah banyak dikembangkan berbagai penelitian dengan pemanfaatan bahan-bahan
dari alam.2
Buah apel (Pyrus malus) telah dikenal di masyarakat dan beredar dalam
berbagai varietas baik impor maupun lokal. Salah satu apel lokal di Indonesia
berasal dari daerah Malang Provinsi Jawa Timur yang lebih dikenal dengan apel
Malang. Apel merupakan buah yang kaya akan vitamin, mineral, serat, senyawa
pektin, tanin, baron, asam tartar dan fitokimia. Zat tersebut diperlukan bagi tubuh
untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.7
Apel juga mengandung berbagai senyawa yang dapat menyehatkan gigi dan
mulut. Tanin di dalam apel merupakan zat yang dapat membersihkan dan
menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit
periodontal. Apel mengandung zat fitokimia antara lain flavonoid dan polifenol
dalam konsentrasi cukup besar. Konsentrasi fitokimia pada buah apel dapat
4
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu antara lain jenis apel, pemilihan bibit pohon
apel, kondisi penanaman, cara pemanenan, cara penyimpanan dan cara memproses
apel. Salah satu kandungan antioksidan pada apel yaitu katekin adalah bagian dari
senyawa polifenol yang diketahui memiliki sifat antibakteri.7
Penelitian pada teh
menemukan bahwa katekin pada teh mempunyai aktivitas antistreptokokus yang
dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh S. mutans dan S. sobrinus. Katekin
juga menghambat aktivitas enzim glukosiltransferase pada S. mutans dan S. sobrinus
yang merupakan enzim penting dalam proses fermentasi sukrosa. Polifenol juga
dapat menghambat perlekatan bakteri pada permukaan gigi. Polifenol mengikat
permukaan protein bakteri dan menurunkan hidrofobisitas sehingga menyebabkan
agregasi/perlengketan bakteri pada permukaan email akan berkurang.8
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin meneliti mengenai efektivitas
antibakteri apel (Pyrus malus) varietas Malang terhadap pertumbuhan bakteri
Lactobacillus secara in vitro.
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian adalah: bagaimana efektivitas antibakteri apel
(Pyrus malus) varietas Malang terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus secara in
vitro?
I.3 Tujuan Penelitian
I.3.1 Tujuan umum.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
antibakteri apel (Pyrus malus) varietas Malang terhadap pertumbuhan bakteri
Lactobacillus secara in vitro.
5
I.3.2 Tujuan khusus.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) apel (Pyrus malus)
varietas Malang terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus secara in vitro.
2. Mengetahui konsentrasi yang paling efektif dari apel (Pyrus malus) varietas
Malang terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus secara in vitro setelah
inkubasi 24 jam dan 48 jam.
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Buah apel (Pyrus malus) varietas Malang mungkin dapat digunakan sebagai
bahan antikaries alternatif terutama terhadap karies yang telah mencapai
jaringan dentin gigi.
2. Sumber informasi ilmiah bagi pembaca untuk melakukan penelitian yang
lebih komprehensif mengenai pemanfaatan buah apel (Pyrus malus) varietas
Malang di bidang Kedokteran Gigi.

More Related Content

Similar to Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuhan bakteri lactobacillus

Preventip Dentistri Lansia-1 PDF.pptx
Preventip Dentistri Lansia-1 PDF.pptxPreventip Dentistri Lansia-1 PDF.pptx
Preventip Dentistri Lansia-1 PDF.pptxgeriatribersahaja
 
Makalah siaran radio hr rabu.ptx
Makalah siaran radio hr rabu.ptxMakalah siaran radio hr rabu.ptx
Makalah siaran radio hr rabu.ptxdrgimaniarti
 
Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Adam Bima
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutTiara Ramadhania
 
Penyuluhan gigi.pptx
Penyuluhan gigi.pptxPenyuluhan gigi.pptx
Penyuluhan gigi.pptxzahra221309
 
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulut
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulutMakalah gizi dan jesehatan gigi dan mulut
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulutderinafahrian
 
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulut
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulutMakalah gizi dan jesehatan gigi dan mulut
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulutderinafahrian
 
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muProposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muAlfian Yanda
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiWarnet Raha
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaNia Indah
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiahd41114027
 
Makalah individu oral biologi iv
Makalah individu oral biologi ivMakalah individu oral biologi iv
Makalah individu oral biologi iveviits
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulutdewisetiyana52
 
PELATIHAN BAGI KADER KESEHATAN GIGI.pptx
PELATIHAN BAGI KADER KESEHATAN GIGI.pptxPELATIHAN BAGI KADER KESEHATAN GIGI.pptx
PELATIHAN BAGI KADER KESEHATAN GIGI.pptxakreditasipuhpelem
 

Similar to Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuhan bakteri lactobacillus (20)

Ibnu syah
Ibnu syahIbnu syah
Ibnu syah
 
Karies
KariesKaries
Karies
 
Preventip Dentistri Lansia-1 PDF.pptx
Preventip Dentistri Lansia-1 PDF.pptxPreventip Dentistri Lansia-1 PDF.pptx
Preventip Dentistri Lansia-1 PDF.pptx
 
Makalah siaran radio hr rabu.ptx
Makalah siaran radio hr rabu.ptxMakalah siaran radio hr rabu.ptx
Makalah siaran radio hr rabu.ptx
 
Makalah bahan pengawet 1
Makalah bahan pengawet 1Makalah bahan pengawet 1
Makalah bahan pengawet 1
 
Askep Labiopalatoskisis
Askep LabiopalatoskisisAskep Labiopalatoskisis
Askep Labiopalatoskisis
 
Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2Pbl konservasi 2
Pbl konservasi 2
 
Makalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulutMakalah kebersihan gigi dan mulut
Makalah kebersihan gigi dan mulut
 
Penyuluhan gigi.pptx
Penyuluhan gigi.pptxPenyuluhan gigi.pptx
Penyuluhan gigi.pptx
 
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulut
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulutMakalah gizi dan jesehatan gigi dan mulut
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulut
 
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulut
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulutMakalah gizi dan jesehatan gigi dan mulut
Makalah gizi dan jesehatan gigi dan mulut
 
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_muProposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
Proposal pelayanan kesehatan_gigi_dan_mu
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Egalk
EgalkEgalk
Egalk
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Makalah individu oral biologi iv
Makalah individu oral biologi ivMakalah individu oral biologi iv
Makalah individu oral biologi iv
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
PELATIHAN BAGI KADER KESEHATAN GIGI.pptx
PELATIHAN BAGI KADER KESEHATAN GIGI.pptxPELATIHAN BAGI KADER KESEHATAN GIGI.pptx
PELATIHAN BAGI KADER KESEHATAN GIGI.pptx
 

More from f' yagami

Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkapf' yagami
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenikf' yagami
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)f' yagami
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungif' yagami
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingf' yagami
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisf' yagami
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thoraxf' yagami
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisf' yagami
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoidf' yagami
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerakf' yagami
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspf' yagami
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitf' yagami
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayf' yagami
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataf' yagami
 

More from f' yagami (20)

Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
 
Askep tbc
Askep tbcAskep tbc
Askep tbc
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoid
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 

Efektivitas antibakteri apel (pyrus malus) varietas malang terhadap pertumbuhan bakteri lactobacillus

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut akhir-akhir ini telah mengalami peningkatan, namun prevalensi karies gigi masih tetap tinggi dan merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian. Karies gigi dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dan merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling banyak diderita oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia dan dianggap sebagai penyebab utama kehilangan gigi pada rongga mulut.1 Karies gigi adalah suatu penyakit infeksi yang mengakibatkan proses demineralisasi pada jaringan keras gigi yang meliputi permukaan mahkota dan akar gigi. Karies gigi merupakan penyakit multifaktor yang disebabkan oleh hasil interaksi dari empat faktor utama yaitu host atau gigi, bakteri dalam plak, substrat dan waktu. Bakteri yang merupakan flora dalam mulut dapat berpotensi menyebabkan karies dengan menghasilkan produk asam yang mampu mendemineralisaskan email gigi.2,3 Lactobacillus merupakan flora normal pada manusia dan hewan, bagian hijau tumbuhan, makanan, hasil peternakan terutama yang mengandung susu dan hasil fermentasi. Pada manusia terdapat pada rongga mulut, vagina dan usus manusia. Spesies yang paling sering ditemukan didalam rongga mulut yaitu
  • 2. 2 L. casei, L. fermentum, L. acidofilus dan L. brevis . Bakteri Lactobacillus berbentuk basil besar, tidak berspora dan Gram positif, beberapa strain bergerak dan bergranula, bersifat asidofilik, tumbuh dengan baik pada pH 6 dan temperatur 37○ C-40o C. Secara umum Lactobacillus tidak tahan pada temperatur tinggi dan aerob, namun berkembang biak lebih baik bila ada CO2 tanpa O2. Sebagian spesies Lactobacillus obligat anaerob.4 Bakteri Lactobacillus berhubungan erat dengan karies gigi setelah bakteri kariogenik lain yaitu Streptococcus mutans (S. mutans) dan Streptococcus sobrinus (S. sobrinus).5,6 Bakteri S.mutans berperan pada permulaan terjadinya karies gigi, yaitu pada karies yang mengenai jaringan email gigi, sedangkan Lactobacillus berperan pada proses kelanjutan dan perkembangan karies, terutama pada karies yang mengenai jaringan dentin gigi. Rongga mulut merupakan habitat yang ideal untuk Lactobacillus karena menyediakan suasana yang asam dengan banyak sumber makanan manis (terutama mengandung glukosa/sukrosa). Bakteri Lactobacillus menghasilkan asam laktat yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi.4 Makanan sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi dan mulut, terutama terhadap pembentukan karies gigi. Makanan manis dan lengket pada gigi seperti permen, coklat dan biskuit dapat menyediakan suasana asam dalam mulut yang berpotensi menjadi habitat ideal untuk bakteri patogen berkembang, namun adapula makanan yang memilki manfaat lebih bagi kesehatan gigi dan mulut seperti susu, teh, kacang-kacangan dan makanan kaya serat yaitu buah-buahan dan sayuran.1 Masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang telah melakukan pengobatan secara tradisional. Berbagai tanaman obat baik tunggal maupun ramuan
  • 3. 3 telah dimanfaatkan dan upaya pengembangan terus dilakukan. Usaha pengembangan tanaman untuk pengobatan perlu dilakukan mengingat bahwa tanaman mudah diperoleh dan murah. Selain itu, bahan-bahan alam yang digunakan sebagai obat jarang menimbulkan efek samping merugikan dibandingkan dengan obat yang terbuat dari bahan sintesis.2 Penggunaaan tanaman untuk pengobatan perlu ditunjang oleh data-data penelitian dari tanaman tersebut sehingga khasiatnya tidak diragukan lagi dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hal tersebut tentu akan mendorong penggunaan tanaman sebagai obat secara meluas pada masyarakat. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengobati penyakit gigi dan mulut terutama karies gigi, saat ini telah banyak dikembangkan berbagai penelitian dengan pemanfaatan bahan-bahan dari alam.2 Buah apel (Pyrus malus) telah dikenal di masyarakat dan beredar dalam berbagai varietas baik impor maupun lokal. Salah satu apel lokal di Indonesia berasal dari daerah Malang Provinsi Jawa Timur yang lebih dikenal dengan apel Malang. Apel merupakan buah yang kaya akan vitamin, mineral, serat, senyawa pektin, tanin, baron, asam tartar dan fitokimia. Zat tersebut diperlukan bagi tubuh untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.7 Apel juga mengandung berbagai senyawa yang dapat menyehatkan gigi dan mulut. Tanin di dalam apel merupakan zat yang dapat membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit periodontal. Apel mengandung zat fitokimia antara lain flavonoid dan polifenol dalam konsentrasi cukup besar. Konsentrasi fitokimia pada buah apel dapat
  • 4. 4 dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu antara lain jenis apel, pemilihan bibit pohon apel, kondisi penanaman, cara pemanenan, cara penyimpanan dan cara memproses apel. Salah satu kandungan antioksidan pada apel yaitu katekin adalah bagian dari senyawa polifenol yang diketahui memiliki sifat antibakteri.7 Penelitian pada teh menemukan bahwa katekin pada teh mempunyai aktivitas antistreptokokus yang dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh S. mutans dan S. sobrinus. Katekin juga menghambat aktivitas enzim glukosiltransferase pada S. mutans dan S. sobrinus yang merupakan enzim penting dalam proses fermentasi sukrosa. Polifenol juga dapat menghambat perlekatan bakteri pada permukaan gigi. Polifenol mengikat permukaan protein bakteri dan menurunkan hidrofobisitas sehingga menyebabkan agregasi/perlengketan bakteri pada permukaan email akan berkurang.8 Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin meneliti mengenai efektivitas antibakteri apel (Pyrus malus) varietas Malang terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus secara in vitro. I.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian adalah: bagaimana efektivitas antibakteri apel (Pyrus malus) varietas Malang terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus secara in vitro? I.3 Tujuan Penelitian I.3.1 Tujuan umum. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antibakteri apel (Pyrus malus) varietas Malang terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus secara in vitro.
  • 5. 5 I.3.2 Tujuan khusus. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) apel (Pyrus malus) varietas Malang terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus secara in vitro. 2. Mengetahui konsentrasi yang paling efektif dari apel (Pyrus malus) varietas Malang terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus secara in vitro setelah inkubasi 24 jam dan 48 jam. I.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Buah apel (Pyrus malus) varietas Malang mungkin dapat digunakan sebagai bahan antikaries alternatif terutama terhadap karies yang telah mencapai jaringan dentin gigi. 2. Sumber informasi ilmiah bagi pembaca untuk melakukan penelitian yang lebih komprehensif mengenai pemanfaatan buah apel (Pyrus malus) varietas Malang di bidang Kedokteran Gigi.