Dokumen tersebut membahas penggunaan boneka tangan dan boneka jari sebagai upaya meningkatkan kreativitas anak usia dini melalui metode bercerita. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan keaktifan anak, serta pemahaman moral melalui cerita. Beberapa teknik bercerita yang dibahas adalah menggunakan ilustrasi, boneka, dan jari tangan. Hasil awal menunjukkan peningkatan respon anak meski masih perlu perbaikan
1. APRESIASI PTK PAUDNI PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN ANAK USIA
DINI NON FORMAL DAN INFORMAL
BERPRESTASI TAHUN 2013
“PENGGUNAAN BONEKA TANGAN
DAN BONEKA JARI SEBAGAI
UPAYA MENINGKATKAN
KREATIFITAS ANAK USIA DINI
MELALUI METODE BERCERITA”
3. A. Latar Belakang
Sumber belajar adalah segala hal yang dapat mendatangkan
Informasi belajar bagi setiap yang melihat, mendengar, menyentuh,
mengecap, maupun mencium media tersebut. Mungkin dapat
berupa benda–benda visual, auditori, audio–visual, benda-benda
budaya, alat peraga, alat–alat permainan edukatif dan lain–lain
yang dikumpulkan untuk meningkatkan perkembangan anak melalui
proses komunikasi yang berhubungan dengan sumber belajar.
Tugas utama seorang guru adalah menyediakan pengalaman
belajar yang seluas-luasnya bagi para murid. Oleh karena itu,
melalui metode bercerita menggunakan media boneka tangan &
boneka jari ini,merupakan salah satu pemberian pengalaman
belajar bagi anak TK. Baik dengan membawakan cerita secara
lisan, maupun dengan menggunakan alat peraga. Karena dengan
bercerita guru dapat menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di
masyarakat.
4. B. Rumusan Masalah
• Identifikasi Masalah
– Rendahnya minat anak dalam memanfaatkan waktu luang untuk
membuka-buka buku cerita yang ada di perpustakaan sekolah.
– Setelah menyelesaikan kegiatan yang diberikan, anak lebih
banyak memilih untuk bermain keluar ruangan, Alat peraga atau
media kurang menarik minat belajar anak sehingga kegiatan
belajar terasa membosankan.
• Analisis masalah
Permasalahan siswa dalam proses pembelajaran sebenarnya
tidak akan terjadi apabila guru mampu merancang model,
metode, dan strategi atau pendekatan yang tepat dengan
karakteristik siswa dan materi yang diajarkan berkaitan dengan
perkembangan anak
5. C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian Kegiatan Pengembangan ini adalah untuk :
• Meningkatkan kreativitas dan keaktifan siswa dikelompok A KB.
Tunas Harapan Kupu melalui metode cerita dengan media
boneka tangan dan boneka jari.
• Juga meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai moral
dan sebuah pembelajaran yang terkandung dalam sebuah cerita
tersebut.
6. D. Manfaat Penelitian
Manfaat bagi siswa
• Membuat siswa lebih berminat, aktif, antusias dalam
pembelajaran.
• Meningkatkan pemahaman siswa terhadap moral dan nilai-
nilai agama dan memberikan pembelajaran yang lebih
bermakna.
• Mengetahui potensi yang dimiliki siswa sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
Manfaat bagi guru
• Menambah wawasan, pengetahuan dalam melakukan
perencanaan dan melaksanakan pembelajaran.
• Mampu mengubah cara dan gaya dalam menginovasi
proses pembelajaran pada perbaikan yang lebih
bermakna.
• Meningkatkan profesionalisme guru, dan memperoleh
pengetahuan & keterampilan dalam membantu
meningkatkan kreatifitas juga aktivitas pembelajaran siswa.
7. BAB II
LANDASAN TEORI
A. METODE DAN TEKNIK BERCERITA
1. Metode Bercerita
2. Teknik-teknik Bercerita
A. KREATIVITAS ANAK USIA TAMAN KANAK - KANAK
1. Kreativitas Anak TK dalam Bermain
2. Tujuan Pengembangan Kreativitas
8. A. Metode dan Teknik Bercerita
1. Metode Bercerita
Isi cerita diupayakan berkaitan dengan cara, berikut ini :
• Dunia kehidupan anak yang penuh suka cita, yang menuntut isi
cerita memiliki unsur yang dapat memberikan perasaan gembira,
lucu, menarik, dan mengasyikkan bagi anak. Dunia kehidupan anak
berkaitan denan cerita seputar lingkungan terdekat anak, seperti
lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan bermain anak.
• Minat anak TK pada umumnya pada cerita-cerita tentang :
binatang, tanaman, kendaraan, boneka, robot, planet, dan lain-lain.
• Tingkat usia, kebutuhan dan kemampuan mencerna isi cerita.
Ceritanya harus cukup pendek dalam rentang perhatian anak, juga
harus bersifat meningkatkan daya pikir anak seperti cerita-cerita
tentang makanan & minuman sehat, kebersihan diri, tolong
menolong,dll.
• Membuka kesempatan bagi anak untuk bertanya dan menanggapi
setelah guru selesai bercerita.
9. A. Metode dan Teknik Bercerita
2. Teknik-teknik Bercerita
Ada beberapa macam teknik bercerita yang dapat
dipergunakan oleh guru, antara lain :
• Membaca Langsung dari Buku Cerita
• Menceritakan Dongeng
• Menggunakan Ilustrasi Gambar dari Buku
• Bercerita Menggunakan Papan Planel
• Bercerita Menggunakan Media Boneka
• Bercerita Sambil Memainkan Jari-jari Tangan
10. BAB III
METODE DAN PROSEDUR KERJA
A. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
1. Alasan Pemilihan Menggunakan Media Boneka Tangan dan
Boneka Jari Sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak
2. Deskripsi Pemecahan Masalah
A. ALAT PENGAMBILAN DATA
C. PENGOLAHAN DAN PENGANALISISAN DATA
11. A. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
1. Alasan Pemilihan Menggunakan Media Boneka Tangan dan
Boneka Jari Sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak
Tujuan dari permainan boneka tangan dan boneka jari adalah
untuk mengembangkan bahasa anak, mempertinggi keterampilan
dan kreativitas anak, mengajak anak belajar bersosialisasi,
bergotong royong, saling menyayangi, tolong menolong, berbagi,
melatih keterampilan tangan dan jari jemari, juga
mengembangkan moral / menanamkan nilai-nilai kehidupan anak.
Cara kerja dalam penggunaan boneka tangan / boneka jari di
Taman Kanak-kanak, antara lain :
– Alat Yang Digunakan
– Fungsi
– Langkah-langkah Penggunaan
12. B. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
1. Deskripsi Pemecahan Masalah
• Perencanaan
• Pelaksanaan Tindakan
• Observasi / Pengamatan
• Refleksi
14. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL ATAU DAMPAK YANG DICAPAI
Dalam tahap awal perbaikan kegiatan
pengembangan kreativitas anak melalui dongeng di mana
anak sudah mulai respon dan mampu melaksanakan
kegiatan yang dilaksanakan, akan tetapi masih banyak
kelemahan dan kekurangan terutama dalam penggunaan
media yang tidak menarik untuk anak, pengolahan kelas
terutama dalam penggunaan waktu yang terbuang dengan
sia-sia.
Perbaikan kegiatan pengembangan kreativitas
anak di tahap awal masih belum berhasil dan sangat jauh
dari harapan dengan tujuan yang hendak dicapai. Oleh
karena itu saya akan mencoba untuk menciptakan suasana
yang menarik dan menyenangkan anak dan dapat
memotivasi anak untuk bisa lebih kreatif dalam mengikuti
kegiatan terutama saat bercerita.
15. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI
Dalam pembelajaran disekolah, penulis masih
mendapati kendala-kendala yang sering muncul,
yaitu :
– Kurangnya semangat dalam belajar anak.
– Media dan sumber belajar yang diterapkan untuk anak
tidak tepat.
– Penerapan pembelajaran yang itu-itu saja dapat membuat
anak bosan.
16. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
C. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
Ada beberapa faktor pendukung yang dapat menjadikan
suatu proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan
dapat mencapai tujuan, yaitu :
• Adanya siswa yang aktif dan tanggap
• Adanya guru/pendidik yang kreatif, inovatif, dan
profesional.
• Penggunaan media / metode pembelajaran bervariasi,
membuat anak merasa nyaman dalam belajar.
17. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
D. TINDAK LANJUT
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada awal
kegiatan pengembangan kreativitas anak ini masih kurang
dan belum ada kemajuan yang diharapkan sehingga
dilanjutkan dengan pelaksanaan perbaikan pembelajarn yang
ke dua, dan menunjukkan kemajuan yang sangat baik
dimana kegiatan pengembangan kreativitas anak melalui
metode bercerita dan media boneka tangan dan boneka jari
yang dapat menarik minat anak, juga menyenangkan dan
variatif.
Karena bercerita adalah salah satu pemberian
pengalaman belajar bagi anak TK yang bersifat unik,
menarik, menggetarkan perasaan anak dan memotivasi anak
untuk mengikuti cerita sampai selesai, bahkan anak mulai
mau maju ke depan untuk menceritakan kembali.
19. A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan pada tahap 1 dan 2
dalam pengembangan kreativitas anak usia dini
dapat disimpulkan sebagai berikut :
• Dengan bercerita menggunakan media yang unik
dan menarik dapat meningkatkan pemahaman
anak-anak dalam upaya meningkatkan kreativitas
anak.
• Dengan menggunakan pendekatan / metode yang
menarik dapat memungkinkan terbentuknya
pembiasan-pembiasaan yang baik.
20. B. SARAN
1. Untuk Sekolah
Hendaknya sekolah difasilitasi / memfasilitasi
kebutuhan untuk kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan tahap perkembangan anak.
2. Untuk Guru
– Guru harus lebih kreatif dalam membuat alat bantu
pembelajaran.
– Meningkatkan profesi guru, yaitu mengatasi setiap
permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran
serta menularkan kepada rekan sejawat.
– Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus
mempertimbangkan perkembangan kognitif peserta didik
sehingga acuan pemilihan model pembelajaran yang
sesuai.