2. Kuesioner
Kuesioner (questionnaire) adalah daftar pertanyaan tertulis
yang telah dirumuskan sebelumnya di mana responden
akan mencatat jawaban mereka, biasanya dalam alternatif
yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan
mekasnisme pengumpulan data yang efesien ketika studi
bersifat deskriptif atau eksplanatori
4. Mode pengumpulan data Kelebihan Kelebihan
Kuesioner yang diberikan secara langsung Dapat membangun hubungan dan memotivasi
responden.
Keraguan dapat diklarifikasi.
Tidak mahal saat diberikan kepada kelompok
respoden.
Hamper 100% tingkat respons dapat dipastikan.
Anonimitas responden tinggi.
Penjelasan dapat meyebabkan dias.
Membutuhkan banyak waktu dan usaha.
Kuesioner melalui surat • Wilayah geografi yang luas dapat dijangkau.
• Hadiah voucher dapat dilampirkan untuk
mendapatkan kesediaan responden.
• Responden dapat memiliki waktu lebih banyak
untuk merespons saat mereka bersedia. Dapat
diberikan secara elektronik, jika diingginkan.
Tingkat respons hampir selalu rendah.Tingkat
respons 30% cukup dapat diterima.
Tidak dapat mengklarifikasi pertanyaan.
Perlu mengikuti prosedur untuk nonresponden
Kuesioner elektronik Mudah untuk memberikan.
Dapat mencangkup secara global.
Sangat murah.
Pengiriman cepat.
Responden dapat menjawab saat mereka
bersedia, seperti kuesioner melalui surat.
Kemampuan menggunakan komputer
merupakan suatu keharusan.
Responden harus memiliki akses untuk fasilitas
tersebut.
Responden harus bersedia untuk menyelesaikan
survey tersebut.
5. PEDOMANDESAINKUESIONER
.
Prinsip desain kuesioner yang lengkap harus focus pada tiga bidang. Bidang
yang pertama berkaitan dengan penyusunan kata dalam pertanyaan. Bidang
yang kedua mengacu pada perancangan subjek yang berkaitan dengan
bagaimana variabel akan dikategorikan, diskalaka, dan dikodekan setelah
respons diterima. Bidang yang ketiga berkaitan dengan tampilan kuesioner
secara keseluruhan. Ketiganya merupakan persoalan penting dalam desain
kuesioner karena hal tersebut dapat meminimalkan bias dalam penelitian
6. Prinsip Penyusunan Kata
Prinsip penyusunan kata merujuk pada faktor-faktor berikut:
• Ketetapan isi pertanyaan;
• Bagaimana pertanyaan disampaikan dan tingkat pemahaman bahasa yang
digunakan;
• Jenis dan bentuk pertanyaan yang diajukan;
• Urutan pertanyaan, dan;
• Data pribadi yang dicari dari responden.
Masing-masing prinsip dijelaskan di bawah ini :
Sifat variabel yang digunakan-perasaan subjektif atau fakta objektif-akan
menentukan apakah jenis pertanyaan yang diajukan. Jika variabel yang
digunakan bersifat subjektif (misalnya, kepuasan, keterlibatan), di mana
keyakinan, persepsi, dan sikap responden akan diukur, pertanyaan sebaiknya
menggunakan dimensi dan elemen dari konsep tersebut. Saat variabel objektif
seperti usia dan tingkat pendidikan dari responden yang digunakan, pertanyaan
tunggal langsung-terutama pertanyaan yang memilki rangkaian kategori dengan
skala ordinal-akan lebih tepat. Sehingga, tujuan masing-masing pertanyaan
sebaiknya dipertimbangkan dengan hati-hati sehingga variabel dapat diukur
dengan tepat dan tidak ada pertanyaan berlebihan yang ditanyakan.
7. Bahasa dan Susunan Kata Kuesioner
Bahasa kuesioner sebaiknya disesuaikan dengan tingkat pemahaman
responden. Pilihan kata akan bergantung pada tingkat pendidikan mereka,
penggunaan istilah dan idiom dalam budaya, serta struktur referensi
responden. Misalnya, bahkan jika bahasa inggris adalah bahasa yang
digunakan atau bahasa resmi dalam kedua budaya tersebut, kata-kata
tertentu mungkin asing bagi salah satu budaya. Istilah seperti “bekerja di sini
membosankan” dan “ia seorang pekerja yang kompulsif” mungkin tidak
diartikan secara sama dalam budaya yang berbeda. Beberapa pekerja kerah
biru (buruh pabrik) mungkin tidak memahami terminologi seperti “struktur
organisasi.” Sehingga, penting untuk menyusun kata-kata pertanyaan
dengan cara yang dapat dipahami oleh responden. Jika pertanyaan tidak
dipahami atau diartikan secara keliru oleh responden, peneliti akan
memperoleh jawaban yang salah terhadap pertanyaan tersebut, sehingga
respons akan menjadi bias. Oleh karena itu, pertanyaan yang diajukan,
bahasa yang dipakai, dan susunan kata hendaknya tepat untuk
mengungkapkan sikap, persepsi, dan perasaan responden.
8. Jenis pertanyaan mengacu pada apakah pertanyaan adalah
pertanyaan terbuka atau pertanyaan tertutup.Bentuk
pertanyaan mengacu pada apakah pertanyaan tersebut
disusun secara positif atau negatif.
Jenis dan Bentuk Pertanyaan
9. Pertanyaan Terbuka versus Pertanyaan Tertutup Pertanyaaan
Pertanyaan Terbuka (open-ended questions) memungkinkan responden
untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan cara yang mereka pilih.
Contoh pertanyaan terbuka adalah meminta responden untuk
menyebutkan lima hal yang menarik dan menantang dalam pekerjaan.
Contoh lain adalah menanyakan apa yang responden sukai dari
supervisor atau lingkungan kerja mereka. Contoh ketiga adalah meminta
komentar mereka mengenai portofolio investasi perusahaan.
Pertanyaan tertutup (closed question), sebaliknya, meminta responden
untuk membuat pilihan di antara serangkaian alternative yang diberikan
oleh peneliti. Misalnya, alih-alih meminta responden untuk
menyebutkan lima aspek pekerjaan yang dirasa menarik dan
menantang, peneliti dapat membuat daftar 10 atau 15 aspek yang
mungkin menarik atau menantang dalam pekerjaan dan meminta
responden untuk mengurutkan lima aspek pertama di antara aspek-
aspek tersebut menurut preferensi mereka.Semua aspek dalam
kuesioner yang menggunakan skala nominal, skala ordinal, skala Likert,
atau rasio dianggap sebagai pertanyaan tertutup.
10. Misalnya, jika responden telah melingkari titik 5 untuk pertanyaan yang
disusun secara positif, seperti “Saya merasa mampu menyelesaikan
beberapa hal berbeda dalam pekerjaan,” ia tidak dapat melingkari titik 5 lagi
untuk pertanyaan yang disusun secara negatif, “Saya tidak merasa bahwa
saya efektif dalam pekerjaan.”Sekarang, responden terbebas dari
kemungkinan tendensi untuk tanpa berpikir merespons salah satu ujung
skala. Jika hal ini masih terjadi, peneliti memilki kesempatan untuk
mendeteksi bias semacam itu. Oleh karena itu, kuesioner yang baik
hendaknya memasukkan baik pertanyaan yang disusun secara positif dan
negatif
Pernyataan yang Disusun secara Positif dan Negatif
11. Pertanyaan yang membuka kemungkinan respons yang berbeda pada
subkalimatnya disebut pertanyaan yang memiliki respons ganda(double-
barreled quetions).Pertanyaan semacam itu sebaiknya dihindari dan lebih baik
mengajukan dua atau lebih pertanyaan terpisah. Misalnya, pertanyaan
“Menurut anda apakah ada pasar yang baik untuk produk ini dan bahwa
produk ini akan laris terjual?” dapat menghasilkan jawaban “ya” pada bagian
pertama (yaitu, ada pasar yang baik untuk produk ini) dan jawaban “tidak”
untuk bagian terakhir (yaitu, produk tidak akan laris terjual karena berbagai
alasan lain). Dalam hal ini,akan lebih baik untuk mengajukan dua pertanyaan:
(1) “Menurut anda apakah ada pasar yang baik untuk produk ini?” dan (2)
“Apakah menurut anda produk ini akan laris terjual?” jawaban bias “ya”
untuk keduanya dan “tidak” untuk yang pertama. Jika kita menggambungkan
kedua pertanyaan tersebut dan mengajukan pertanyaan yang memiliki respons
ganda, kita akan membingungkan responden dan mendapatkan respons yang
ambigu. Oleh karena itu, pertanyaan yang memiliki respons ganda sebaliknya
dihilangkan.
Pertanyaan yang Memiliki Respons Ganda
12. Contoh pertanyaan semacam itu adalah “Menurut anda,
sejauh mana kebahagian anda?”Responden mungkin
kesulitan untuk memutuskan apakah pertanyaan tersebut
mengacu pada keadaan perasaan mereka di tempat kerja, di
rumah, atau secara umum. Oleh karena itu, respons terhadap
pertanyaan ambigu(ambiguous questions)menyebabkan bias
karena responden yang berbeda dapat menginterprestasikan
poin tersebut dalam kuesioner secara berbeda. Hasilnya
adalah kumpulan respons ambigu yang tidak memberikan
jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut.
Pertanyaan Ambigu
13. Misalnya, jika seorang karyawan yang telah 30 tahun
mengabdi pada organisasi diminta untuk menceritakan kapan
ia mulai bekerja dalam departemen tertentu dan beberapa
lama, ia mungkin tidak mampu memberikan jawaban yang
tepat dan salah dalam meresponsnya. Sumber yang baik
untuk mendapatkan informasi tersebut adalah catatan
pegawai (personalia record).
Pertanyaan yang Berantung pada Ingatan
14. Panjang Pertanyaan
Pada akhirnya, pertanyaan yang sederhana dan singkat
lebih disukai dari pada pertanyaan yang panjang. Sebagai
ukuran, pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner
sebaiknya tidak melebihi 20 kata, atau melebihi satu baris
penuh pada cetakan (Horst, 1968; Oppenheim, 1986).
15. Urutan Pertanyaan
Urutan Pertanyaan Urutan pertanyaan dalam kuesioner
sebaiknya mengarahkan responden dari pertanyaan yang
bersifat lebih umum ke pertanyaan spesifik, dan dari
pertanyaan yang relatif mudah ke pertanyaan yang
semakin sulit untuk dijawab.Pendekatan corong (funnel
approach) ini, demikian namanya (Festinger & Katz,
1966)