2. Angket merupakan salah satu alat pengumpul data dalam asesmen nontes, berupa
serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik,
orang tua, atau masyarakat) atau suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian
pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara
tertulis.
Alat asesmen secara garis besar terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1) Judul angket
2) Pengantar yang berisi tujuan dan petunjuk pengisian angket, dan
3) Item-item pertanyaan, bisa juga opini atau pendapat, dan fakta.
PENGERTIAN ANGKET
3. Angket disusun dengan tujuan untuk menghimpun sejumlah informasi yang relevan
dengan keperluan bimbingan dan konseling, seperti :
1. identitas pribadi peserta didik
2. keterangan tentang keluarga
3. riwayat kesehatan
4. riwayat pendidikan
5. kebiasaan belajar di rumah
6. hobi atau informasi lainnya.
Data yang diperoleh berfungsi untuk :
A. Mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka penyusunan program
B. Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain
C. Evaluasi program BK
D. Untuk mengambil sampling sikap/pendapat dari responden
4. JENIS – JENIS ANGKET
1 Berdasarkan bentuk pertanyaan dan pernyataan
a. Angket Terbuka Merupakan bentuk angket yang
pertanyaan atau pernyataannya memberi kebebasan
kepada responden untuk memberikan jawaban dan
pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.
b. Angket Tertutup adalah angket yang pertanyaan atau
pernyataannya tidak memberi kebebasan kepada
responden untuk menjawabnya sesuai pendapat dan
keinginan mereka.
c. Angket Semi Terbukayaitu bentuk angket yang
pertanyaan atau pernyataannya berbentuk tertutup, tetapi
diikuti pertanyaan terbuka.
2 Dilihat dari sumber datanya, angket dapat
dibedakan :
a. Angket Langsung yaitu bila angket itu
langsung diberikan kepada responden yang
ingin diselidiki. Jawaban diperoleh dari
sumber pertama tanpa menggunakan
perantara.
b. Angket Tidak Langsung yaitu bila angket itu
disampaikan kepada orang lain yang diminta
pendapat tentang pendapat atau keadaan orang
lain. Jawaban angket itu diperoleh dengan
melalui perantara, sehingga jawabannya tidak
dari sumber pertama.
Angket dapat dibedakan berdasarkan tiga jenis yaitu :
5. JENIS – JENIS ANGKET
3 Dilihat dari strukturnya, angket dapat dibedakan
menjadi :
a. Angket Berstruktur yaitu angket yang bersifat
tegas, konkret dengan pertanyaan atau
pernyataan yang terbatas dan menghendaki
jawaban yang tegas dan terbatas pula.
b. Angket Tak Berstruktur dipergunakan apabila
konselor menginginkan uraian lengkap dari
subjek tentang sesuatu hal, di mana diminta
uraian yang terbuka dan panjang lebar.
Disampaikan dengan mengajukan pertanyaan
bebas.
Angket dapat dibedakan berdasarkan tiga jenis yaitu :
6. Fungsi Angket
1. Angket berfungsi untuk :
Mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka penyusunan
program.
Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain.
Evaluasi program BK.
Untuk mengambil sampling sikap atau pendapat dari responden.
7. Tujuan Angket
1. Tujuan Angket adalah :
Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses
pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar
belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah
laku dan proses belajar mereka.
Untuk menghimpun sejumlah informasi yang relevan dengan keperluan
bimbingan dan konseling, seperti identitas pribadi peserta didik, keterangan
tentang keluarga, riwayat kesehatan, riwayat pendidikan, kebiasaan belajar
dirumah. Hobi atau informasi lainnya.
Jika konselor memilih angket sebagai alat asesmen, maka penentuan
responden perlu mendapat perhatian, sebab bila salah, maka informasi yang
dibutuhkan dapat saja diperoleh secara tidak maksimal.
8. Petunjuk Penyusunan Pertanyaan Dalam Angket
Pembuatan angket tentunya memerlukan petunjuk dalam menyusun pertanyaan yang akan diajukan kepada konseling atau
klien. Berikut adalah petunjuk penyusunan pertanyaan dalam angket :
1. Menggunakan kata-kata yang tidak mengandung arti rangkap.
2. Susunan kalimat hendaknya sederhana tapi jelas.
3. Menghindari pemakaian kata yang tidak ada gunanya.
4. Menghindarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu.
5. Mencantumkan kemungkinan jawaban sebanyak mungkin supaya subyek mempunyai kemungkinan pilihan yang
bebas.
6. Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan responden sehingga dapat dijawab dengan baik.
9. Petunjuk Penyusunan Pertanyaan Dalam Angket
7. Hindarkan kata-kata yang bersifat sugestif dan juga kata yang bersifat negatif.
8. Pertanyaan jangan bersifat memaksa untuk dijawab.
9. Bentuk berstruktur lebih baik dari pada bentuk terbuka.
10. Pertanyaan jangan membuat responden berpikir terlalu berat.
11. Pergunakan kata-kata yang netral, tidak menyinggung perasaan dan harga diri.
10. Kelebihan Angket
1. Kelebihan Angket adalah :
Angket merupakan metode yang praktis karena dapat dipergunakan untuk
mengumpulkan data kepada sejumlah responden dalam jumlah yang banyak
dan waktu yang singkat.
Merupakan metode yang ekonomis, dari segi tenaga yang dibutuhkan, antara
lain tidak memerlukan kehadiran konselor.
Setiap responden menerima sejumlah pertanyaan yang sama.
Pada angket tertutup, memudahkan tabulasi hasil bagi konselor.
Pada angket terbuka, responden mempunyai kebebasan untuk memberikan
keterangan.
Responden mempunyai waktu cukup untuk menjawab pertanyaan.
Pengaruh subjektif dapat dihindarkan.
11. Kelemahan Angket
1. Kelemahan Angket adalah :
Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan
yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi untuk diberikan
kembali kepada reponden.
Sulit untuk mendapat jaminan bahwa responden akan memberikan jawaban
yang tepat.
Penggunaannya terbatas hanya pada responden yang bisa membaca dan
menulis.
Pertanyaan atau pernyataan dalam angket dapat saja ditafsirkan salah oleh
responden.
Sulit mendapatkan jaminan bahawa semua responden akan mengembalikan
angket yang diberikan.
12. Langkah Pengadministrasian Penggunaan Angket
Pengadministrasian penggunaan angket dalam bimbingan dan konseling, memiliki beberapa
tahapan yang perlu dilakukan agar hasil asesmen mendapatkan data dengan tingkat akurasi baik.
Tahapan yang harus dilakukan meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pengolahan serta analisis
hasil.
1. Persiapan
a. Menentukan kelompok responden yang akan diukur, apakah peserta didik, orang tua, atau
masyarakat umum.
b. Mempersiapkan angket sesuai tujuan.
c. Membuat satuan layanan asesmen.
13. Langkah Pengadministrasian Penggunaan Angket
2. Pelaksanaan
a. Memberikan verbal setting (menjelaskan tujuan, manfaat, dan kerahasiaan data).
b. Membagikan angket
c. Menjelaskan kapan waktu pengisian angket, apakah saat itu juga atau dapat diisi di rumah.
3. Pengolahan dan Analisis Hasil
a. Memeriksa kelengkapan hasil angket.
b. Membuat tabulasi hasil dan melakukan analisis.