2. Definisi Audit Internal
Auditor Internal di seluruh dunia bekerja dengan cara yang berbeda, tergantung dari
lingkup audit yang diberikan oleh manajemen senior.
■ Menurut IIA (Institute of Internal Auditors) : Audit internal adalah suatu aktivitas
konsultasi yang independen, objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan
meningkatkan operasi organisasi. Membantu organisasi untuk mencapai tujuannya
dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi
dan meningkatkan keefektifan manajemen resiko, pengendalian, dan proses
pemerintah.
■ Menurut Sawyer : Audit internal adalah suatu penilaian yang sistematik dan objektif
oleh auditor internal dari berbagai operasi dan pengendalian dalam organisasi untuk
menentukan bahwa (1) informasi keuangan dan operasi akurat dan dapat dipercaya;
(2) resiko perusahaan diidentifikasi dan diminimalisir; (3) peraturan dari luar dan
dalam organisasi dipatuhi; (4) target operasi tercapai; (5) sumber daya digunakan
secara efisien dan ekonomis; (6) tujuan organisasi tercapai secara efektif.
2
3. PERKEMBANGAN INTERNAL AUDITING
■ Internal Audit telah berevolusi dari yang tadinya hanya akuntansi saja
menjadi profesi yang berorientasi pada manajemen.
■ Dulu internal audit hanya sebagai “saudara tiri” dari auditor
eksternal, sekarang telah menjadi suatu ilmu tersendiri dengan fokus
yang lebih luas.
3
4. SEJARAH INTERNAL AUDIT
■ Pada jaman Mesopotamia ditemukan catatan dengan tanda-tanda (titik,
centang) sebagai tanda verifikasi.
■ Mesir Kuno, Tiongkok, Pesia, Yahudi juga terdapat catatan yang serupa.
Contoh : Orang Mesir meminta saksi untuk melihat gandum dibawa ke
lumbung kemudian meminta tanda terima bahwa gandum telah diterima.
■ Roma kuno mempekerjakan “hearing of accounts” . Para pejabat negara
akan saling membandingkan catatan. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi
kecurangan dalam pengelolaan dana.
4
5. JAMAN PERTENGAHAN
■ Ketika kekaisaran Roma runtuh begitu juga dengan sistem moneter
dan pengendalian keuangan.
■ Penguasa-penguasa yang kemudian muncul, menuntut adanya
bukti pendapatan mereka, maka timbullah audit pertama.
■ Kemudian muncul pencatatan ganda (Debet & Kredit), yang
menyebabkan audit diadakan dengan lebih serius.
5
6. REVOLUSI INDUSTRI
■ Audit yang kita kenal sekarang muncul pada jaman ini.
■ Verifikasi audit lebih kepada mencocokkan antara catatan
dengan dokumen pendukung.
MASA SEKARANG
■ Pengusaha-pengusaha Inggris menanamkan modalnya di
perusahaan AS.
■ Mereka meminta orang untuk mencek investasi mereka,
maka didatangkanlah auditor Inggris.
6
7. PERBEDAAN AUDITOR EKSTERNAL & INTERNAL
7
Auditor Eksternal Auditor Internal
Pihak Independen (diluar organisasi) Karyawan organisasi
Melayani pihak ketiga yang membutuhkan Melayani manajemen organisasi
Fokus : laporan keuangan dapat dimengerti
dan akurat
Fokus : kejadian masa depan dengan
mengevaluasi pengendalian intenal
demi tercapainya tujuan organisasi
Kecurangan tidak menjadi perhatian utama,
kecuali ditandai adanya salah saji dalam
laporan keuangan
Kecurangan (fraud) dalam setiap
aktivitas menjadi perhatian utama
Independen antara manajemen dengan
pemegang saham
Independen dalam aktivitas yang diaudit
Review catatan pendukung laporan keuangan
secara periodik
Review berkelanjutan terhadap aktivitas
8. KRITERIA DALAM PROFESI AUDITOR INTERNAL
1. Pelayanan kepada publik. Melayani dengan mempromosikan penggunaan sumber
daya secara efektif dan efisien.
2. Pelatihan yang panjang. Departmen Auditor Internal merekrut seseorang yang
mempunyai sertifikat yang beragam, karena hanya mereka yang melalui
berbagai pelatihan, lulus tes, dan mendapat sertifikasi lah yang layak disebut
profesional.
3. Kode Etik. Auditor Internal harus mengikuti kode etik yang ada.
4. Keanggotan dalam suatu Ikatan. Di AS, IIA menerima semua yang bekerja
sebagai auditor internal walaupun belum bersertifikat (CIA). Namun di Inggris &
Irlandia, harus memiliki sertifikat terlebih dahulu.
8
9. 5. Publikasi jurnal. Seorang Auditor Internal yang mempunyai publikasi dalam
bentuk jurnal, buku, penelitian, presentasi audio visual, akan dihargai sebagai
seorang akademisi dan pakar.
6. Sertifikasi. IIA memulai program sertifikasi pada tahun 1974. Kandidat harus
melalui tes yang panjang (2 hari). Bagi yang lulus tes akan mendapat sertifikasi
CIA (Certified Internal Auditor).
7. Peluang kerja. Untuk menjadi seorang auditor internal tidak harus
berdasarkan sertifikasi. Setiap orang yang bisa meyakinkan pemberi kerja
bahwa ia menguasai audit internal, maka ia akan diterima bekerja.
9
10. SARBANES-OXLEY
■ Merupakan hukum federal Amerika Serikat yang ditetapkan tanggal 30 Juli
2002.
■ Sebagai tanggapan terhadap sejumlah skandal akuntansi perusahaan besar
(Enron, Tyco International, Adelphia, Peregrine System, WorldCom)
■ Pencetusnya adalah Paul Sarbanes (Senator) dan Michael G. Oxley
(Representatif)
10
11. SKANDAL ENRON
■ Perusahaan yang bergerak di bidang energi
■ Merupakan perusahaan ke-7 terbesar di Amerika Serikat (hanya
dalam kurun waktu 15 tahun)
■ Karyawan hingga 21.000 orang, harga saham $ 90/lembar
■ Tahun 2000 membukukan pendapatan $ 100 milyar
■ Tahun 2001 mengumumkan kebangkrutan
■ Harga saham $ 0,45
■ PHK terbesar sepanjang sejarah AS (4.000 karyawan)
11
12. Sebagai komponen integral dari tata kelola perusahaan, fungsi audit
internal harus menyediakan jaminan dan layanan konsultasi yang
obyektif dan independen untuk semua aktifitas keuangan
perusahaan.
Auditor internal juga berpartisipasi pada proses tata kelola perusahaan
eksternal, meliputi :
■ Membantu dewan direksi dan komite audit dalam fungsi pengawasan
mereka
■ Bekerja sama dengan auditor independen dalam laporan terintegrasi
mereka
■ Berpartisipasi dalam manajemen resiko dan kontrol termasuk lingkungan
dan persiapan tata kelola perusahaan dan laporan berkelanjutan
FUNGSI AUDIT INTERNAL & TATA
KELOLA PERUSAHAAN
13. FUNGSI AUDIT INTERNAL &
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Untuk memastikan peran audit internal berkontribusi
terhadap peningkatan aspek internal dan eksternal tata
kelola perusahaan, auditor internal harus :
1. Indenpenden
2. Memiliki staf yang berpengetahuan dan berpengalaman
3. Berpartisipasi pada sejumlah fungsi tata kelola
perusahaan, membantu semua peserta tata kelola
perusahaan, termasuk dewan direksi, komite audit,
manajemen, auditor eksternal dan penasihat hukum.
14. PwC (PricewaterhouseCoopers) menyarankan enam cara untuk
meningkatkan QAR (Quality Assurance Review) pada level strategi :
1. Membuat komitmen awal terhadap kualitas
2. Melakukan program jaminan kualitas yang baik
3. Membangun protokol berpikiran maju
4. Melakukan tinjauan eksternal dengan benchmarking terintegrasi
5. Terapkan tindakan korektif seperlunya
6. Secara berkesinambungan menilai kinerja fungsi audit internal
FUNGSI AUDIT INTERNAL & TATA
KELOLA PERUSAHAAN
15. 1. Menunjuk orang yang tepat untuk menjadi Chief Audit
Executive (CAE)
2. Menetapkan program audit tertulis
3. Mengembangkan strategi audit
4. Melaksanakan strategi audit
5. Menetapkan jaminan kualitas dan evaluasi kinerja
5 LANGKAH UNTUK MENINGKATKAN
FUNGSI AUDIT INTERNAL YANG
EFEKTIF :
16. FUNGSI AUDIT INTERNAL & TATA
KELOLA PERUSAHAAN
Penyedia Jaminan
1. Tata kelola perusahaan,
dengan fokus pada
manajemen resiko dan
pengendalian internal.
2. Pertimbangan etis
3. Tanjungjawab sosial
4. Masalah lingkungan
Konsultan
1. Layanan konsultasi
pada dewan direksi dan
komite audit
2. Layanan konsultasi
pada manajemen
3. Layanan pelatihan
17. TREN DAN RELEVANSI AUDIT INTERNAL
IIA, 1947
Kegiatan
penilaian
independen
dlm suatu
organisasi
untuk
meninjau
operasi
akuntansi,
keuangan
sebagai dasar
layanan
protektif dan
konstruktif
bagi
manajemen
FCPA,
1977
Menggaris
bawahi peran
penting yang
dimainkan
oleh auditor
internal
dalam
memastikan
kepatuhan
ketentuan
pengendalian
internal
COSO,
1987
Menekankan
perlunya
fungsi audit
internal dan
membuat
beberapa
rekonmendas
i untuk
meningkatka
n peran
auditor
internal
IIA, 1981
Fungsi
penilaian
independen
yang
diberntuk
dalam suatu
organisasi
untuk
memeriksa
dan
mengevaluasi
kegiatannya
sebagai
layanan bagi
organisasi
tersebut
IIA, 1999
Aktifitas
konsultasi
independen
dan obyektif
yang
dirancang
untuk
menambah
nilai dan
meningkatka
n operasi
organisasi.
18. TREN DAN RELEVANSI AUDIT INTERNAL
Melayani
manajemen
Aktifitas
layanan ke
perusahaan
Tujuan
obyektif dan
kegiatan
konsultasi
PwC 2006 mengidentifikasi beberapa tren kunci yang
mempengaruhi praktik audit internal :
1. Peningkatan penggunaan tehnik
audit
2. Komitmen perusahaan terhadap
kesetaraan
3. Mengalokasikan sumber daya
audit internal untuk kegiatan
organisasi
4. Kekuarangan auditor internal
yang berkualitas
5. Meningkatnya permintaan untuk
layanan audit internal dan lebih
fokus pada relevansi laporan audit
internal dan kesimpulan oleh
eksekutif senior dan direktur
perusahaan.
19. TREN DAN RELEVANSI AUDIT INTERNAL
Studi PwC 2005 mengidentifikasi enam trend yang mempengaruhi profesi
audit internal pada periode pasca-SOX :
1. Persyaratan SOX terus mempengaruhi prioritas audit internal secara
signifikan
2. Audit internal memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan
utama, khususnya komite dan manajemen audit.
3. Manajemen risiko dan tata kelola perusahaan menjadi perhatian utama.
4. Meningkatkanya tuntutan menyebabkan sumber daya dan proses audit
internal
5. Kepala eksekutif audit semakin diminta untuk memberikan pendapat formal
tentang kontrol internal.
6. Tehnik audit dan pemantauan berkelanjutan mendapatkan momentum.
20. Kode etik IIA terdiri dari 2 komponen :
Institut Auditor Internal
3
Prinsip :
Integritas
Obyektifitas
Kerahasiaan
kompetensi
Aturan perilaku
yang menjelaskan
prinsip-prinsip
tersebut, dan
perilaku etis terkait
21. INSTITUT AUDITOR INTERNAL
Standar untuk Praktik Profesional Audit Intern (SPPIA) :
1. Standar Atribut
2. Standar Kinerja
3. Standar Implementasi
22. CBOK (Common Body of Knowledge) mencakup:
1. Pengetahuan dan ketrampilan auditor internal
2. Organisasi dan ketrampilan praktik auditor internal
3. Tugas aktual yang dilakukan dan tanggungjawab yg ditanggungkan oleh
auditor internal
4. Struktur organisasi audit internal
5. Jenis industri yg melakukan audit internal
6. Lingkungan peraturan berbagai negara yang mempengaruhi audit
internal
INSTITUT AUDITOR INTERNAL
25. Hubungan Komite Audit dg Auditor
Internal
1. Independensi dan obyektifitas auditor internal dapat ditingkatkan ketika
mereka melaporkan temuan mereka langsung ke komite audit
2. Gengsi dan status auditor internal dapat diperkuat ketika mereka
bekerja dengan manajemen di semua tingkatan untuk komite audit
3. Auditor internal dapat menjadi sumber bantuan yang signifikan bagi
komite audit untuk memenuhi tanggung jawab pengawasan mereka.
26. Hubungan Komite Audit dengan
Komite Audit
Komite audit harus :
1. Pertimbangkan apakah fungsi audit internal menambah nilai bagi tujuan
jangka panjang perusahaan
2. Tinjau tujuan dan misi fungsi audit internal
3. Menillai kecukupan sumber daya (anggaran dan personel) untuk fungsi
audit internal untuk mencapai tujuannya.
4. Memantau kinerja fungsi audit internal
27. Peran auditor internal dalam
kontrol internal
Auditor internal mempertimbangkan faktor yang mendukung :
1. Berkonsultansi dengan manajemen tentang kepatuhan kegiatan
pengendalian internal tidak mengganggu independensi dan obyektivitas
auditor internal
2. Membuat keputusan manajemen kunci
3. Memiliki tanggung jawab untuk operasi tertentu
4. Desain, implementasi dan prosedur penyusunan untuk kontrol internal
5. Rekomendasi standar untuk pengendalian internal
6. Mencurahkan sejumlah besar upaya auditor internal untuk bekonsultasi
dengan manajemen
28. Evaluasi fungsi audit Internal
Faktor-faktor yang digunakan untuk menilai kompetensi auditor internal :
1. Pendidikan dan sertifikasi profesional
2. Pengalaman profesional dan pendidikan berkelanjutan
3. Rencana audit, kebijakan, program dan prosedur
4. Pengawasan dan penijauan pekerjaan auditor
5. Praktek tentang penugasan
6. Kualitas kertas kerja dokumentasi
7. Laporan audit dan rekomendasi serta tindak lanjutnya
8. Evaluasi kinerja auditor internal
29. Evaluasi fungsi audit Internal
Efektivitas kerja auditor internal dinilai dengan mempertimbangkan :
1. Apakah ruang lingkup pekerjaan auditor internal sesuai untuk
memenuhi tujuan audit
2. Apakah program dan prosedur audit memadai dalam memenuhi tujuan
audit
3. Kualitas, kelengkapan dan dokumentasi kertas kerja, termasuk bukti
supervisi dan pengawasan yang tepat
4. Apakah kesimpulan audit sesuai dengan situasi tersebut
5. Apakah laporan audit konsisten dengan bukti audit yang dikumpulkan
dan pekerjaan yang dilakukan.
30. Outsourcing audit internal
Aturan SEC mengizinkan audit internal outsourcing ke auditor independen
klien pada 2 bidang :
1. Audit internal operasional yang tidak terkait dengan kontrol akuntansi
internal, sistem keuangan dan laporan keuangan
2. Penilaian item-item diskrit yang tidak berulang atau program lain yang
tidak terkait dengan outsourcing fungsi audit internal.
32. Pendahuluan
■ Fungsi penasihat tata kelola perusahaan diasumsikan sebagai penasihat
profesional, termasuk penasihat hukum, analis keuangan, dan bankir
investasi bertugas membantu perusahaan dalam mengevaluasi
konsekuensi hukum, keuangan, dan pajak dari transaksi bisnis.
■ Penasihat profesional berpartisipasi dalam tata kelola perusahaan
dengan menyediakan layanan konsultasi untuk dewan direksi dan
manajemen perusahaan.
33. Relevansi Fungsi Penasihat
■ Pentingnya peran penasihat dalam tata kelola perusahaan
didokumentasikan dengan baik dalam beberapa sumber otoritatif.
■ American Law Institute (ALI) menyatakan: direktur berhak untuk
mendapatkan penasihat hukum, akuntan, atau para ahli lainya, dengan
biaya perusahaan dengan tujuan memberikan saran kepada mereka
terkait masalah yang timbul saat menjalankan fungsi tugas mereka
34. Lanjutannya....
■ ketentuan Sarbanes Oxley Act of 2002 (SOX) berurusan dengan relevansi
penasihat. Misalnya, Bagian dari status SOX bahwa komite audit harus
memiliki wewenang untuk melibatkan penasihat independen dan
penasihat lain untuk menjalankan tugasnya.
■ SOX mengarahkan Efek dan Exchange Commission (SEC) untuk
mengadopsi aturan yang mewajibkan seorang pengacara untuk melapor
bukti pelanggaran material atas undang-undang sekuritas atau
pelanggaran tugas fidusia
35. PENASEHAT HUKUM
■ pengacara yang ditunjuk oleh penasihat hukum dalam bab ini berkaitan dengan
pengacara yang muncul dan mempraktikkan di hadapan SEC.Dalam lingkungan
hukum, peran utama pengacara adalah memberikan advokasi yang mewakili
ketertarikan klien.
■ SEC mengharuskan penasihat hukum perusahaan untuk melaporkan pelanggaran
undang-undang sekuritas, pelanggaran tugas fidusia, atau pelanggaran serupa oleh
perusahaan dengan kepala penasihat hukum atau chief executive officer (CEO) dan
biasanya ke dewan direksi
36. ■ Secara tradisional, peran penasihat hukum eksternal dalam proses tata kelola
perusahaan secara independen memberikan nasihat kepada manajemen perusahaan
tentang berbagai masalah hukum, termasuk bekerja sama dengan staf hukum internal
untuk membantu masalah kepatuhan hukum.
■ Penasihat hukum perusahaan, termasuk pengacara yang disewa dan pengacara
eksternal harus berfungsi sebagai:
sebagai Penasihat untuk dewan, komite, dan direktur supaya
bertanggungjawab secara efektif dalam pengawasan tugas fidusia mereka
sebagai Penasihat manajemen untuk berpartisipasi dalam negosiasi,
pengembangan proses, dan dokumentasi transaksi bisnis material
perusahaan.
sebagai Gatekeeper untuk memastikan kepatuhan dengan semua hukum,
peraturan, aturan yang berlaku sesuai dengan standar.
sebagai Agen penegakan untuk mengevaluasi risiko yang terkait dengan
masalah hukum.
PENASEHAT HUKUM
37. Tanggung jawab penasehat hukum
Penasihat hukum biasanya memberikan nasihat hukum kepada dewan direksi perusahaan
dan manajemen terkait dengan tata kelola perusahaan
Tiga peran utama penasihat hukum perusahaan adalah untuk:
1. memastikan kepatuhan dengan semua hukum, peraturan, dan aturan yang berlaku.
2. Memberikan saran dan analisis hukum tentang masalah kepatuhan hukum secara
etis
3. Mengkomunikasikan potensi material atau pelanggaran hukum dan pelanggaran
tugas fidusia kepada penasihat umum dan direktur independen atau komite direktur
independen
38. ■ Banyak investor, terutama investor individu, mengandalkan rekomendasi analis. NASD
mengeluarkan panduan untuk memahami rekomendasi analis sekuritas. Panduan ini
membahas dua masalah penting yang berkaitan dengan rekomendasi analis.
1. Peringkat analis sering kali tidak memiliki arti yang jelas dan terstandarisasi dalam
arti bahwa kinerjanya'memiliki arti yang berbeda dengan analis lainya
2. adanya Potensi konflik kepentingan yang seringkali tidak diungkapkan dan
dipertimbangkan oleh investor dalam menilai keandalan dan menerima rekomendasi
analis. Sebagai contoh, investor harus mempertimbangkan untuk siapa analis bekerja
(mis., perusahaan keuangan besar, uang institusional)
Tanggung jawab penasehat hukum
39. ■ Fungsi Penasihat Objektivitas dan integritas penasihat hukum eksternal adalah penting
ketika menyangkut tata kelola perusahaan
■ Tugas penasehat hukum:
■ Melayani kepentingan perusahaan daripada kepentingan pribadi direktur, pejabat,
karyawan, pemegang saham, atau pemangku kepentingan lainnya.
■ Bertanggung jawab untuk menerapkan sistem kepatuhan hukum yang efektif di bawah
pengawasan dewan direksi perusahaan untuk memastikan kepatuhan dengan semua
hukum, peraturan, aturan, dan standar yang berlaku
.■ memberi nasihat kepada dewan direksi atau komite dewan tentang investigasi khusus
dan melaporkan langsung kepada mereka
.■ Memiliki aturan perilaku yang sesuai dengan SEC dan persyaratan pengacara yang
berlaku dan secara efektif menegakkan aturan-aturan ini.
■ menyadarkan kepatuhan terhadap kode etik dan tanggung jawab profesional klien di
perusahaan publik
40. Peraturan SEC (USA)
■ SEC (the Securities and Exchange Commission) mengeluarkan aturan yang mengatur
standar perilaku profesional untuk pengacara yang muncul dan berpraktik di hadapan
Komisi atas nama penerbit. Aturan ini mensyaratkan bahwa:
■ Pengacara melaporkan pelanggaran materi hukum federal dan hukum keamanan
negara,pelanggaran kewajiban fidusia, dan pelanggaran serupa lainnya dari negara
dan hukum federal.
■ Tindakannya diambil alih oleh perusahaan ketika seorang pengacara melaporkan
dugaan pelanggaran materi atas undang-undang sekuritas negara bagian atau federal.
■ Melaporkan di dalam perusahaan atau sebagai alternatif kepada komite kepatuhan
hukum yang akan dilaksanakan.
41. ■ Ketika seorang pengacara, penasihat internal perusahaan atau penasihat luar
mengetahui pelanggaran yang dibuat perusahaan atau petugas kantor, maka direktur,
karyawan segera melaporkan masalah tersebut kepada chief legal officer perusahaan,
baik chief legal officer (CLO) dan chief executive pejabat (CEO)
■ Jika pelapor tidak menerima respons yang memuaskan dalam periode yang sudah
ditentukan, maka pengacara menjelaskan keprihatinan kepada CLO dan chief
financial officer (CFO) (atau yang setara) dan membawa masalah UNTUK menaiki
tangga dalam empat langkah ini:
1. Pertama, ke komite audit perusahaan.
2. Jika tidak ada komite audit, masuklah ke komite lain dari dewan direksi
perusahaan yang hanya terdiri dari direktur independen.
3. Jika tidak ada komite seperti itu, maka ke dewan direksi perusahaan.
4. Jika tidak ada yang diberhentikan dari pekerjaan atau menjadi pegawai sebagai
akibat dari laporan pelanggaran tersebut, pengacara dapat memberi tahu perusahaan
ke dewan direksi atau perwakilannya di komite audit.
42. ■ Jika perusahaan menunjuk komite kepatuhan hukum (terdiri dari direktur independen,Komite
kepatuhan hukum yang memenuhi syarat, di bawah aturan SEC, adalah komite yang:
■ Terdiri dari setidaknya satu anggota komite audit perusahaan dan dua anggota atau lebih
banyak direktur independen
■ Telah mengadopsi prosedur tertulis untuk penerimaan rahasia, penyimpanan, dan
pertimbangan dugaan pelanggaran yang dilaporkan.
■ Telah diberi wewenang dan tanggung jawab yang tepat untuk:
Menginformasikan kepada CLO dan CEO, jika perlu, laporan pelanggaran material apa
pun.
Memutuskan apakah investigasi dijamin berdasarkan dugaan pelanggaran material yang
dilaporkan,
menginformasikan komite audit atau dewan direktur,memulai laporan investigasi,
merekomendasikan hasilnya kepada komite audit dan / atau dewan direksi untuk
mengambil tindakan perbaikan
Ambil, dengan suara mayoritas, tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki
pelanggaran, termasuk memberi tahu SEC jika perusahaan gagal menerapkan langkah-
langkah perbaikan yang direkomendasikan.
43. PENASIHAT KEUANGAN DAN
INVESTASI
■ Penasihat keuangan dan investasi, melalui wewenang kebijakan mereka untuk
mengelola investasi atas nama klien mereka (investor) dan berpartisipasi dalam
pemungutan suara , memainkan peran penting dalam tata kelola perusahaan.
■ Penasihat investasi diperlukan untuk melakukan uji tuntas, menjaga obyektifitas, dan
melayani klien
44. Aturan SEC mengharuskan penasihat investasi untuk:
■ Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk memandu pemilihan proxy mereka demi
kepentingan terbaik klien mereka.
■ Mengungkapkan informasi yang memadai mengenai kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan dan bagaimana mereka memilih proksi mereka.
■ Menyimpan catatan yang tepat tentang pemilihan proksi , Aturan SEC yang
mensyaratkan:
45. ■ Semua perusahaan investasi, termasuk reksadana, untuk mengungkapkan kebijakan
dan prosedur yang mereka gunakan untuk memutuskan bagaimana memilih proxy
yang terkait dengan portofolio mereka.
■ Dana untuk mengungkapkannya tergantung bagaimana mereka memilih proxy, baik
dari situs web atau melalui permintaan, atau mengajukan informasi tersebut ke SEC.
■ Dana untuk memberi tahu pemegang saham mereka baik dalam laporan tahunan dan
setengah tahunan dan arus mencari informasi yang diungkapkan.
46. ANALISA EFEK
■ Efisiensi, efektivitas, dan integritas di pasar modal tergantung pada keandalan,
kualitas, dan transparansi informasi yang diterima dari perusahaan, analis sekuritas,
dan lainnya.
■ Analis sekuritas yang mencakup perusahaan dapat memainkan peran penting dalam
memberikan informasi yang relevan dan andal kepada investor. Dengan demikian,
objektivitas, kemandirian, dan integritas mereka sangat penting sebagai penasihat
keuangan
47. Peran Analis Efek
■ Analis sekuritas memainkan peran penting dalam
merekomendasikan saham. Dalam persepinya penelitian para analis
tidak dipengaruhi oleh konflik kepentingan perbankan investasi.
■ Namun baru-baru ini skandal keuangan yang dilaporkan telah
menimbulkan keprihatinan signifikan terkait konflik yang dihadapi
oleh penelitian analis. Pers populer dan penelitian akademis
menyinggung konflik kepentingan analis dalam arti bahwa:
■ Sementara Indeks Komposit National Association of Securities
Dealers turun lebih dari 60 persen, kurang dari 1 persen dari
rekomendasi analis adalah untuk ‘‘ menjual.
’■ Sekitar 99 persen dari semua rekomendasi analis sisi penjualan
penelitian pada tahun 2000 adalah untuk ‘‘ menahan, ’’ ‘‘ beli, ’’ atau ‘‘
pembelian kuat.
’■ Perusahaan seringkali menahan bisnis dari perusahaan yang
analisnya mengeluarkan hal yang tidak menguntungkan laporan.
48. Pedoman Etis untuk Keamanan Analis
■ Chartered Financial Analysts (CFA) Institute, sebelumnya dikenal sebagai Asosiasi
untuk Manajemen dan Penelitian Investasi (AIMR), dan Hubungan Investor Nasional
Institute telah bersama-sama mengusulkan pedoman etika yang mengatur hubungan
antara perusahaan publik dan analis sekuritas
■ Pedoman yang diusulkan mensyaratkan para jurnalis untuk menahan diri dari segala
konflik kepentingan dengan perusahaan yang mereka liput
49. ■ Perusahaan tidak boleh: menjadi Fungsi Penasihat
■ ■ Membedakan antara analis berdasarkan penelitian dan rekomendasi mereka.
■ ■ Menahan informasi yang relevan dari analis atau menolak akses mereka ke
perusahaan perwakilan untuk mempengaruhi penelitian mereka.
■ ■ Menekan analis terhadap hubungan bisnis lainnya, termasuk perbankan investasi.
50. ■ Pedoman yang diusulkan menunjukkan fakta bahwa analis memberikan kompensasi
penelitian yang sesuai ketika:
(1) perusahaan melibatkan analis yang berkualifikasi, kompeten, dan objektif;
(2) analis sepenuhnya mengungkapkan dalam laporan penelitian mereka sifat dan
konteks kompensasi yang diterima
51. ■ Pedoman ini memberikan lima standar praktik terbaik yang mengatur hubungan
antara perusahaan dan analis sistem
■ Standar I: Aliran Informasi
■ Standar II: Perilaku Analis
■ Standar III: Komunikasi dan Akses Korporat
■ Standar IV: Laporan Penelitian yang Dibayar Emiten
52. ■ Perusahaan yang mempekerjakan analis untuk menghasilkan penelitian dan pelaporan
harus:
a. Melibatkan analis yang berkualifikasi dan berkomitmen untuk menghasilkan tujuan
dan penelitian menyeluruh, termasuk pengungkapan hal-hal apa pun yang masuk
akal diharapkan dapat merusak objektivitas mereka.
b. Membayar untuk penelitian dalam bentuk tunai dan hanya dengan cara yang tidak
mempengaruhi isi dan kesimpulan penelitian.
c. Tidak berusaha secara eksplisit atau implisit untuk mempengaruhi penelitian,
rekomendasi, atau perilaku analis untuk menghasilkan penelitian atau rekomendasi
yang disukai oleh perusahaan.
d. Pastikan bahwa semua pengungkapan yang diperlukan oleh analis sepenuhnya
dimasukkan dalam laporan penelitian yang dipublikasikan atau didistribusikan oleh
perusahaan.
53. BANK INVESTASI
■ Lebih dari 90 juta orang Amerika berinvestasi di pasar keuangan, dan bank investasi
biasanya membantu perusahaan publik dalam mengumpulkan dana modal dan
mengatur pembiayaan hutang mereka.
■ Dengan demikian, bank investasi dapat memainkan peran dalam tata kelola
perusahaan dengan menyarankan perusahaan pada keputusan pendanaan dan
investasi mereka dan investor pada alokasi investasi secara efektif
54.
55. kesimpulan
■ Penasihat profesional seperti penasihat hukum, penasihat keuangan, dan bank
investasi, membantu perusahaan publik dalam penentuan dan pelaksanaan transaksi
bisnis dan dalam penilaian risiko, hukum, dan konsekuensi keuangan
■ Adanya asimetri informasi antara manajemen dan direktur luar menuntut agar
direktur mengandalkan saran yang diterima dari penasihat mereka dalam mengawasi
dan memantau rencana, tindakan, dan manajemen kinerja.
■ Penasihat hukum membantu perusahaan untuk mematuhi hukum, aturan yang
berlaku, dan peraturan dan sering menyarankan mereka dalam menyusun transaksi
bisnis untuk memastikan pengungkapan penuh dan kepatuhan dengan standar
akuntansi
57. Audit eksternal dan tata kelola perusahaan
Auditor eksternal dapat memainkan peran penting dalam mencapai tata kelola
perusahaan yang efektif dan laporan keuangan yang andal. Fungsi audit eksternal
dapat dipandang sebagai nilai tambah ketika memberikan kredibilitas dan
kredibilitas untuk laporan keuangan yang dipublikasikan.
Peran auditor dalam tata kelola perusahaan dan proses pelaporan keuangan adalah
memberikan assurance independen kepada pemegang saham mengenai penyajian
yang adil, dalam semua hal yang material, dari laporan keuangan perusahaan
sesuai dengan GAAP.
58. SOX secara drastis meningkatkan karakteristik profesi akuntansi dalam tiga cara:
■ Menciptakan Dewan Pengawasan Akuntansi Perusahaan Publik (PCAOB) untuk
mengatur profesi audit.
■ Menghubungkan fungsi audit dengan struktur tata kelola perusahaan.
■ Diperlukan komite audit untuk bertanggung jawab langsung tidak hanya merekrut,
memberi kompensasi, dan memecat auditor eksternal tetapi juga untuk mengawasi
pekerjaan mereka, memantau independensi mereka, dan menghindari konflik aktual
atau potensial dari situasi kepentingan.
59. TANGGUNG JAWAB Audit eksternal
Memberikan opini terkait kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh pihak
manajemen.
61. TREND IN DAN RELEVANSI AUDIT
Masalah yang terkait dengan semakin berkembangnya pemisahan
kepemilikan dan kontrol di Indonesia perusahaan publik, ketika
perusahaan yang dikelola keluarga perlahan mulai digantikan oleh
publik yang lebih besar perusahaan dengan jumlah pemegang saham
yang lebih besar, menciptakan kebutuhan untuk mandiri auditor
untuk memverifikasi kinerja pelaporan manajemen. Bagian dari Efek
Undang-Undang 1933 dan Bursa Efek Act 1934 menetapkan
permintaan untuk audit independen atas laporan keuangan
perusahaan publik yang diajukan ke SEC.
62. KUALITAS AUDIT DAN KEGAGALAN AUDIT
Kegagalan audit terjadi ketika perusahaan dengan keuangan yang
dilaporkan tidak memenuhi syarat pernyataan mengungkapkan
informasi keuangan yang berkualitas rendah dan menyesatkan atau
harus nyatakan kembali pernyataan yang sudah diaudit sebelumnya.
Kegagalan audit — kegagalan auditor untuk mengeluarkan opini
audit yang tepat — dapat dipisahkan menjadi dua kategori: kegagalan
proses audit dan kegagalan audit independen.
64. ■ Skandal keuangan yang dilaporkan dan kegagalan audit terkait
memberikan bukti penurunan independensi auditor.
■ Regulator (misalnya, SEC, PCAOB) lebih memperhatikan aturan dan
standar dan mengatasi insiden kegagalan audit independen daripada
proses audit kegagalan.
■ Proses audit sering menemukan salah saji, tetapi auditor gagal
mengungkapkannya karena ikatan keuangan dan pribadi kepada klien
mereka.
■ Kegagalan proses audit seringkali tidak disengaja, akibat dari kurang
berolahraga karena perawatan profesional dan ketidaksempurnaan
dalam metodologi audit.
■ Kegagalan audit independen disebabkan oleh auditor yang sengaja
mengkompromikan mereka kemandirian dan tanggung jawab
profesional.
■ Auditor lebih mungkin mendapat manfaat langsung dari kompromi
industrinya menunggu untuk mengamankan quasi rent (misalnya,
biaya yang dikumpulkan untuk nonaudit jasa di samping biaya audit)
65. NILAI REGULASI OPINI AUDIT
■ Cakupan
■ Struktur laporan audit
■ Konten
■ Tingkat jaminan
■ Akuntabilitas
■ Transparansi
■ Publikasi surat perikatan audit
■ Hak pemegang saham untuk mempertanyakan auditor
■ Publikasi pernyataan pengunduran diri auditor
66. MENJAGA PROFESI AUDIT
Profesi audit dianggap sebagai pengawas pelaporan keuangan
perusahaan dan penjaga gerbang dari proses pelaporan keuangan.
Banyaknya skandal keuangan, kegagalan auditor independen sebagai
penjaga gerbang, banyak insiden keterlibatan auditor dengan atau
ketidaktahuan tentang penyelewengan perusahaan, dan tuntutan
hukum yang sangat besar terhadap perusahaan akuntansi publik
karena dugaan kegagalan audit merusak kepercayaan investor dalam
profesi audit. Meskipun perusahaan akuntan publik umumnya
menghargai reputasi mereka dan kepercayaan publik pada profesi
mereka, tindakan tidak etis dari sejumlah kecil mitra mereka telah
berdampak buruk pada reputasi mereka.
67. PCAOB mengusulkan aturan untuk pelaporan tahunan dan khusus
informasi kantor akuntan publik :
(1)Mengharuskan setiap perusahaan yang terdaftar untuk
memberikan informasi dasar sekali sehari tentang perusahaan dan
praktik yang berkaitan dengan perusahaan selama periode 12
bulan terakhir;
(2)Mengidentifikasi peristiwa tertentu yang harus dilaporkan oleh
perusahaan dalam waktu 14 hari jika hal itu terjadi sehubungan
dengan perusahaan yang terdaftar.
68. BIAS DALAM PENGHAKIMAN
Bazerman, Loewenstein, dan Moore mengidentifikasi tiga aspek struktural
akuntansi selain potensi konflik kepentingan yang memberikan peluang untuk bias
mempengaruhi penilaian:
1. Ambiguitas
2. Lampiran
3. Persetujuan
69. PUBLIC COMPANY ACCOUNTING OVERSIGHT
BOARD (PCAOB)
■ SBO membentuk PCAOB, dimana PCAOB ditunjuk dan diawasi
oleh SEC (Securities and Exchange Commission).
■ Sebelum SOX, ASB menetapkan standar audit untuk perusahaan
privat dan perusahaan publik, tetapi paska SOX, standar audit
perusahaan publik ditetapkan oleh PCAOB.
■ PCAOB bertugas:
1. Mengawasi praktik audit perusahaan publik.
2. Menentukan standar audit dan standar pengendalian mutu KAP.
3. Melakukan inspeksi pengendalian mutu KAP melalui asesmen atas
tingkat kepatuhan terhadap aturan PCAOB dan SEC.
70. Pada awalnya standar audit PCAOB mengacu pada standar audit
ASB, tetapi selanjutnya mengacu pada standar audit ISA. ISA yang
menjadi fokus PCAOB adalah dalam hal efektifitas pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.
Standar Audit yang ditetapkan PCAOB selanjutnya dikenal dengan
PCAOB Auditing Standards. Standart audit ASB tidak harus diikuti
sejak adanya PCAOB terkait perusahaan Publik, tapi bisa jadi rujukan
sesuai SAS (Statement on Auditing Standards)
71. PCAOB telah memberikan peluang unik untuk meningkatkan
kualitas audit melalui:
■ Standar audit berbasis prinsip yang mempromosikan dan
menumbuhkan penilaian profesional auditor.
■ Panduan implementasi dan pertanyaan dan jawaban staf untuk
lebih memudahkan implementasi yang lancar dari Standar Audit
PCAOB.
■ Program inspeksi yang melaluinya PCAOB memengaruhi
penerapan standar auditnya dalam meningkatkan kualitas audit
ketika inspektur mengidentifikasi kekurangan dan memberikan
wawasan tentang peningkatan standar.
■ Penegakan ketidakpatuhan dengan standar audit
72. Standar audit pcaob
■ Standard auditing no. 1
PCAOB AS No. 1 membuat dua perubahan kecil dalam bahasa standar AICPA
laporan audit tidak terkualifikasi. Perubahan pertama adalah dalam paragraf
lingkup laporan, menggantikan frasa '' kami melakukan audit kami sesuai dengan
standar audit yang diterima secara umum (GAAS) '' dengan '' kami melakukan audit
kami sesuai dengan standar PCAOB (UnitedStates) ). '' Sehubungan dengan
perubahan kedua, PCAOB AS No.1 menambahkan negara dan kota di mana
perusahaan akuntan publik menyiapkan laporan audit.
73. ■ Standard auditing no. 2
“Identifikasi Defisiensi Pengendalian Internal”
PCAOB AS No. 2 memberikan daftar keadaan yang dapat mengakibatkan defisiensi
signifikan yang menunjukkan bahwa ada kelemahan material dalam ICFR.
“Klasifikasi Defisiensi Kontrol Internal”
PCAOB AS No. 2 menyatakan bahwa ketika defisiensi kontrol internal
diidentifikasi, mereka harus diklasifikasikan ke dalam tiga kategori: defisiensi yang
tidak penting, defisiensi signifikan dan kelemahan material.
“Opini Auditor Independen tentang Pengendalian Internal”
Laporan audit independen pada ICFR dapat berupa laporan terpisah atau
digabungkan dengan laporan audit pada laporan keuangan.
75. • Standard auditing no. 3
PCAOB AS No. 3, Dokumentasi Audit.
Bagian 1520 dari SOX mensyaratkan seorang auditor yang melakukan audit
laporan keuangan sesuai dengan SEC persyaratan untuk memelihara semua
kertas audit untuk jangka waktu lima tahun sesuai dengan mengaudit. Aturan
SEC memperpanjang periode retensi menjadi tujuh tahun setelah auditor
menyimpulkan audit.. Bukti audit dan catatan yang akan disimpan termasuk
kertas kerja dan dokumen audit lainnya yang berisi kesimpulan, analisis, data
keuangan, dan pendapat.
Bagian 802 dari SOX membahas denda dan hukuman penjara bagi siapa saja
yang dengan sadar mengubah, memutilasi, menyembunyikan, menghancurkan,
atau memalsukan dokumen atau catatan dengan maksud untuk mempengaruhi
atau menghambat penyelidikan yang dilakukan oleh regulator.
76. • Standard auditing no. 4
PCAOB AS No. 4, Melaporkan Apakah Pra-Kelemahan Material yang Terlaporkan Terus
Berlangsung, menetapkan pedoman untuk auditor untuk melaporkan apakah ada
kelemahan materi yang dilaporkan sebelumnya di ICFR terus ada pada tanggal yang
ditentukan oleh manajemen.
AS No. 4 mengharuskan auditor untuk:
1. Mengevaluasi apakah kondisi untuk kinerja keterlibatan telah dipenuhi (misalnya,
manajemen menerima tanggung jawab atas efektivitas pengendalian internal).
2. Rencanakan keterlibatan (misalnya, pemahaman keseluruhan ICFR).
3. Mengevaluasi apakah akan menggunakan karya orang lain (misalnya, manajemen,
audiens internal tors).
4. Dapatkan bukti kompeten yang cukup tentang efektivitas kontrol.
5. Dapatkan representasi tertulis dari manajemen dan evaluasi manajemen laporan.
6. Bentuk kesimpulan dan laporan.
7. Berkomunikasi dengan komite audit tentang apakah kelemahan material terus ada.
77. PEMERIKSAAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
1. Pilih klien audit berdasarkan penilaian PCAOB tentang
kemungkinan salah saji material atau defisiensi audit yang
signifikan.
2. Tinjau aspek audit yang dipilih oleh masing-masing perusahaan.
3. Pilih perjanjian untuk ditinjau sesuai dengan kriteria PCAOB.
4. Mencegah perusahaan akuntansi membatasi atau memengaruhi
proses pemilihan pengikatan atau aspek lain dari tinjauan
inspeksi.
5. Tinjau laporan keuangan klien audit yang dipilih dan beberapa
SEC tertentu.
6. Pilih area berisiko tinggi tertentu untuk ditinjau (mis., Pengakuan
pendapatan, konfirmasi).
78. 7. Meninjau bidang pendapatan, cadangan atau estimasi kewajiban yang
dipilih, pajak penghasilan, transaksi dengan pihak terkait, derivatif,
pengawasan pekerjaan yang dilakukan oleh afiliasi asing, penilaian dan
dokumentasi pengendalian internal, dan penilaian risiko.
8. Menganalisis entri penutupan dan penyesuaian akhir tahun, khususnya
penyesuaian yang disarankan oleh auditor dan tidak dipesan oleh klien.
9. Tinjau komunikasi tertulis antara auditor dan manajemen klien.
10.Tinjau komunikasi tertulis antara auditor dan komite audit klien.
11.Melakukan wawancara dengan ketua komite audit dari klien audit
terpilih.
12.Diskusikan aspek-aspek yang tidak terselesaikan dari proses inspeksi
dengan personel dari kantor nasional perusahaan jika masalah tidak
dapat diselesaikan melalui peninjauan kertas kerja dan diskusi dengan
tim perikatan.
13.Pilih audit tambahan jika perlu untuk mengikuti arahan ke akar
kekurangan audit (mis., Audit lain yang dilakukan oleh mitra audit atau
tim perikatan yang sama).
79. 15.Identifikasi dan selesaikan kekurangan audit dan masalah di awal
pengembangannya.
16.Undang perusahaan akuntan publik untuk mengomentari potensi
kesalahan akuntansi material yang ditemukan dan defisiensi
audit yang signifikan.
17.Diskusikan masalah yang ditemukan dengan perwakilan
perusahaan audit, termasuk anggota tim perikatan, perwakilan
perusahaan yang bertanggung jawab untuk proses inspeksi, pakar
kantor nasional, mitra pelaksana, atau CEO perusahaan.
18.Dalam diskusi, atasi masalah audit, kurangnya kinerja prosedur
audit yang diperlukan, dan persyaratan kontrol kualitas.
19.Mengungkapkan bagian publik dari laporan inspeksi di Situs
PCAOB.
20.Mengungkapkan bagian nonpublik dari laporan inspeksi,
terutama mengenai sistem kontrol kualitas perusahaan, dan
komunikasi PCAOB lainnya kepada perusahaan audit di luar
pandangan publik kecuali jika perusahaan gagal mengambil
80. INVESTIGASI PENEGAKAN PCAOB
■ Investigasi penegakan PCAOB berkaitan dengan keuangan apa
pun pernyataan yang dimasukkan dalam pernyataan yang
diajukan dengan SEC setelah perusahaan audit terdaftar dengan
PCAOB pada tahun 2003.
■ Proses ini dimulai dengan staf Penegakan dan Divisi Investigasi
mengeluarkan permintaan dokumen yang disebut dewan akuntansi
dokumen (ABD) dan selanjutnya meminta kesaksian dari mitra
dan manajer perusahaan audit. Staf kemudian melanjutkan sesuai
dengan formal dewan ''perintah investigasi.
81. PENGAWASAN KOMITE AUDIT TERHADAP
AUDITOR EKSTERNAL
■ Penunjukan, kompensasi, dan retensi auditor.
■ Persetujuan awal layanan audit dan layanan nonaudit yang
diizinkan.
■ Review rencana auditor independen untuk audit terpadu.
■ Review dan diskusi laporan keuangan.
■ Pemantauan independensi auditor.
■ Persyaratan rotasi auditor.
■ Seleksi kantor audit.
■ Komunikasi auditor independen dengan komite audit.
82. INDEPENDENSI AUDITOR
Independensi auditor adalah landasan profesi audit dan salah satu aspek
mendasar yang membuat fungsi audit memberikan nilai tambah bagi
masyarakat dan masyarakat yang berinvestasi. Auditor eksternal
adalah kontraktor independen yang disewa untuk secara independen
menilai dan memberikan kredibilitas keakuratan laporan keuangan.
Dengan demikian, independensi auditor dalam fakta dan penampilan
adalah penting dalam menilai nilai layanan audit yang diberikan kepada
klien. Independensi auditor dipengaruhi oleh seluruh proses audit, dari
pemilihan dan penunjukan auditor, hingga penerimaan klien,
perencanaan perikatan audit dan ruang lingkup audit, biaya audit,
pelaksanaan audit, dan pelaporan temuan dan pendapat audit.
83. Independensi auditor berasal dari tiga prinsip dasar
independensi sebagaimana ditentukan dalam aturan SEC:
1. Auditor tidak dapat menjadi bagian dari manajemen atau
timnya.
2. Auditor tidak dapat mengaudit pekerjaan mereka sendiri.
3. Auditor tidak dapat melayani dalam peran advokasi
sebagaimana ditentukan oleh SEC
84. SOX membahas independensi auditor dalam lima ketentuannya:
1. Bagian 206 melarang auditor melakukan audit untuk perusahaan yang
CEO, CFO, pengontrolnya, CAO, atau orang dengan posisi setara
dipekerjakan oleh perusahaan akuntansi selama periode satu tahun
sebelum audit (periode pendinginan).
2. Bagian 201 melarang auditor menyediakan sembilan layanan nonaudit
tertentu (dibahas di bagian berikutnya) kepada perusahaan bersamaan
dengan layanan audit.
3. Bagian 203 mensyaratkan audit timbal atau mitra koordinator dan
mitra peninjau untuk membatalkan audit setiap lima tahun.
4. Bagian 204 mengharuskan auditor untuk melaporkan kepada komite
audit semua kebijakan dan praktik akuntansi penting yang digunakan,
semua perlakuan alternatif terhadap informasi keuangan dalam GAAP,
konsekuensi penggunaan pengungkapan dan perlakuan alternatif
semacam itu, perlakuan yang disukai, dan komunikasi tertulis materi
lainnya antara auditor dan manajemen.
5. Bagian 103 mensyaratkan peninjauan mitra kedua dan persetujuan
85. ATURAN SEC TENTANG INDEPENDENSI
AUDITOR
1. Konflik kepentingan yang timbul dari hubungan kerja
2. Lingkup layanan yang diberikan oleh auditor
3. Rotasi mitra
4. Administrasi komite audit perikatan
5. Kompensasi mitra audit
87. Ketentuan tanggung jawab auditor
1. Penghapusan atau pembatasan ketat pada hak untuk menemukan
dan mendokumentasikan produksi, yang khususnya penting dalam
perselisihan terkait audit;
2. Penolakan akses ke sistem pengadilan publik dan hak atas
persidangan juri dengan hanya mensyaratkan proses penyelesaian
perselisihan alternatif swasta;
3. Pembatasan hak untuk mengalihkan atau mentransfer klaim
terhadap auditor ke entitas baru jika perusahaan dibeli atau
digabungkan;
4. Pengenaan versi aturan Inggris yang mengharuskan perusahaan
untuk membayar semua biaya dan biaya hukum perusahaan dalam
keadaan tertentu di mana masalah audit muncul; dan
5. Larangan kerusakan hukuman.
88. PENDEKATAN AUDIT TERINTEGRASI
Standar audit yang dikeluarkan oleh PCAOB merekomendasikan
penggunaan pendekatan audit terintegrasi yang terdiri dari audit ICFR dan
laporan keuangan. Audit terintegrasi membutuhkan auditor independen
untuk menyatakan pendapat tentang: penilaian manajemen terhadap
efektivitas ICFR; efektivitas desain dan operasi ICFR; dan penyajian laporan
keuangan yang wajar sesuai dengan GAAP. Ungkapan 'audit terintegrasi'
muncul untuk pertama kalinya dalam judul standar profesional ketika
PCAOB mengeluarkan standar audit yang diusulkan berjudul Audit
Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan yang Terintegrasi dengan
Audit Laporan Keuangan. Usulan standar audit yang baru ketika disetujui
akan menjadi AS No. 5 dan menggantikan PCAOB AS No. 2. AS No. 5
dikembangkan sebagai tanggapan terhadap ketidakefektifan yang
dirasakan, inefisiensi, dan kurangnya skalabilitas AS No. 2 dan dalam upaya
untuk mendorong auditor untuk menggunakan audit berbasis prinsip, top-
down, berbasis risiko, dan untuk menerapkan penilaian profesional untuk
menyesuaikan audit terintegrasi dengan fakta dan keadaan dari setiap
perikatan audit.
89. AUDIT KOMPENSASI EKSEKUTIF TERMASUK
OPSI SAHAM
1. Kebijakan dan praktik kompensasi saat ini
2. Pengungkapan biaya tambahan
3. Transaksi orang terkait
4. Karyawan yang dicakup dalam Bagian 162-rencana yang
sesuai