SlideShare a Scribd company logo
1 of 78
REPRODUKSI HEWAN DAN MANUSIA
HARLINDA SYOFYAN, S.Si,
M.Pd
Konsep dasar reproduksi pada hewan yang
meliputi:
1. Reproduksi sel secara Metosis dan Meiosis
2. Reproduksi Aseksual dan Seksual
3. Alat perkembangbiakan pada hewan
4. Proses pembuahan pada hewan
5. Pembiakan vegetatif pada hewan
• Perkembangbiakan hewan bertujuan untuk melestarikan
jenisnya atau untuk mencegah kepunahan
• Hewan berkembangbiak dengan dua cara yaitu:
a. secara vegetatif (aseksual/tak kawin) adalah penciptaan individu
baru yang semua gennya berasal dari satu induk tanpa
peleburan sperma dan ovum/telur. Pada sebagian besar kasus,
reproduksi aseksual secara keseluruhan mengandalkan
pembelahan sel secara mitosis.
b. secara generatif (seksual/secara kawin), adalah penciptaan
keturunan melalui peleburan gamet haploid untuk membentuk
zigot (telur yang dibuahi) yang diploid. Gamet dibentuk melalui
pembelahan sel secara meiosis.
REPRODUKSI SEL (MITOSIS)
Pembelahan sel ini terjadi pada sel somatis (sel tubuh) yang mempunyai
kromosom berpasangan (2n).
Ciri khas dari pembelahan ini adalah hasil pembelahan mempunyai kesamaan
antara satu dengan yang lainnya.
Fase yang terjadi selama pembelahan mitosis
a.Profase : tahap dimana benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom
dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid
b.Metafase : pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang
pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom
/kromatid mudah diamati dan dipelajari.
c.Anafase : pada fase ini kromatid akan tertarik dengan benang gelendong
menuju ke kutub-kutub pembelahan sel.
d.Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa Kariokinesis (pembagian inti
menjadi dua bagian) dan Sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
e.Interfase: fase istirahat sebelum ke fase awal kembali (Profase)
Gambar 1. Fase-Fase Penbelahan Mitosis pada
hewan
(Sumber: http://komputerv.blogspot.com)
REPRODUKSI SEL (MEIOSIS)
 Pembelahan ini terkenal dengan pembelahan reduksi yaitu reproduksi sel
melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam
prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
 Hal ini erat hubungannya dengan pasangan kromosom sel induk dan sel anak.
 Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II
 Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti
pada mitosis.
 Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara
telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah
selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase
istirahat atau interface.
• Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet,
yaitu Oogenesis dan Spermatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal
Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis.
Gambar 2. Fase-Fase Penbelahan Meiosis pada hewan
(Sumber: http://free.vlsm.org)
Tabel 2. PerbandinganMitosis dan Meiosis
Reproduksi Aseksual
 Reproduksi aseksual umumnya terjadi hewan tingkat rendah
Invertebrata (hewan tidak bertulang belakang).
 Karakteristik reproduksi aseksual (To, 1982) adalah sebagai berikut:
• Hanya satu induk yang terlibat
• Tidak ada organ sex yang terspesialisasi karena tidak ada sel
reproduksi (gamet) yang terlibat.
• Terjadi dengan proses sederhana seperti pembelahan, pertunasan,
fragmentasi, spora atau perkembangbiakan vegetatif.
• Semua keturunan (organisme betina) secara genetik sangat identik
dengan .
• Jumlah banyak selama periode waktu yang singkat.
• Sebagian besar terjadi pada tanaman dan hewan tingkat rendah
Macam-macam reproduksi aseksual:
1) Pembelahan biner (Binary fission)
Pembelahan biner melibatkan pemisahan dari sel tunggal menjadi dua dimana
pembagian nukleus sama, diikuti dengan organel-organel lain dan sitoplasma.
Pembelahan biner terjadi pada bakteri, Protozoa seperti Euglena, (hewan
mirip tumbuhan mempunyai klorofil), Amoeba (penyebab diarhae)
Tahapan pembelahan:
1. sel induk dengan inti dan inti di tengah
2. Sel dengan inti yang siap membelah, dinding sel melekuk
3. Sel dengan inti sel yang segera akan membelah diikuti oleh sitoplasma
4. sel telah terbagi menjadi dua sel anak yang identik (sama)
(Gambar 3,4 dan 5)
Gambar 3. Pembelahan biner
(Sumber: http://ipaedukasi-
supena.blogspot.com/2012/09/)
Gambar 4. Euglena yang sedang membelah
(Sumber: http://ipaedukasi-
supena.blogspot.com/2012/09/)
2) Pembentukan tunas
 Pertunasan merupakan proses terbentuknya tunas kecil (yang
serupa dengan induknya) dari tubuh induk. Keturunan
berkembang sebagai tunas pada badan induk. Contoh: Hydra,
Porifera, dan Ubur-ubur.
Gambar 5. Amoeba yang sedang membelah
(Sumber: http://ipaedukasi-
supena.blogspot.com/2012/09/)
3) Fragmentasi
Bagian dari tubuh induk terpisah dan berkembang masing-masing, yang
juga merupakan perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya
sendiri.
Contoh fragmentasi yang terjadi pada Planaria.
Planaria merupakan cacing pipih yang perkembangbiakannya dapat secara
aseksual dan secara seksual. Reproduksi aseksual (vegetatif) dengan
regenerasi yakni memutuskan bagian tubuh
Gambar 6. Hydra pada tahapan pembentukan tunas
(Sumber: http://tugino230171.wordpress.com/2011/07/09)
Gambar 7. Reproduksi aseksual Planaria
A. Terpotong secara alami, B. Dibelah dua.C.
Dibelah tiga
(Sumber: http://belajar.kemdiknas.go.id)
4) Partenogenesis (virgin birth)
Partenogenesis adalah suatu bentuk reproduksi aseksual.
Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies hewan
invertebrata (misalnya, lizard, kadal, komodo,kutu air, kutu daun, nematoda,
beberapa lebah, beberapa Phasmida, beberapa spesies kalajengking, dan
tawon parasit) dan beberapa vertebrata (misalnya, beberapa reptil, ikan, dan
sangat jarang burung dan hiu)
Gambar 8. Reproduksi Aseksual
Partenogenesis
Reproduksi Seksual.
o Reproduksi seksual umumnya terjadi pada hewan tingkat tinggi,
Walaupun ada beberapa hewan tingkat rendah (invertebrata) yang
bereproduksi dengan cara seksual yang mengiringi reproduksi
aseksual.
o Kedua induknya masing-masing menghasilkan sel khusus sex/kelamin
gamet berupa sperma dan ovum/telur yang akan melebur selama
proses pembuahan (fertilisasi).
o Proses pembuahan membentuk individu baru dimana terdapat
kombinasi karakteristik dari kedua induknya.
o Gamet dihasilkan pada jaringan reproduksi melalui pembelahan sel
tipe tertentu yaitu meiosis.
o Meiosis membagi dua jumlah kromosom yang menghasilkan gamet
haploid. Jumlah kromosom awal dikembalikan pada saat pembuahan,
ketika zigot diploid terbentuk. Zigot kemudian terbagi berulang kali
melalui proses mitosis untuk membentuk individu baru
o Fertilisasi ada 2 macam;
1) eksternal (diluar tubuh)
Fertilisasi Eksternal, dengan cara telur dilepaskan oleh
betina dan dibuahi jantan di lingkungan sekitar, contoh pada
katak
(2) internal (di dalam tubuh).
Fertilisasi internal, dengan cara sperma diletakkan di sekitar
saluran reproduksi betina, dan fertilisasi terjadi di dalam
saluran tersebut. Contoh umum terjadi pada hewan
bertulang belakang (Vertebrata).
oKarakteristik reproduksi sexual (To, 1982) :
Melibatkan dua induk berbeda (jantan dan betina)
Membentuk organ sex khusus, testis dan ovarium yang
terbentuk untuk menghasilkan gamet haploid (sperma dan
ovum) dengan proses meiosis.
Terdapat tahap yang lebih kompleks dikenal sebagai
pembuahan (fertilisasi) yang dilibatkan dalam fusi (penyatuan)
antara gamet jantan dan gamet betina.
Pembuahan (fertilisasi) menghasilkan sel diploid, zigot, dimana
secara genetic berbeda dari induknya. Jadi, proses ini
memberikan variasi diantara individu- individu dalam spesies
yang sama.
Biasanya terjadi dalam keadaan kurang baik untuk
menghasilkan bentuk resisten yang dapat bertahan hingga
mencapai keadaan yang baik.
Terjadi pada seluruh makhluk hidup kecuali bakteri, beberapa
jenis jamur, dan beberapa protozoa seperti amoeba.
ALAT PERKEMBANGBIAKAN PADA
HEWAN• Pada umumnya adalah alat jantan disebut testis. Testis merupakan tempat
dihasilkannya sperma, dan betina disebut ovarium tempat dihasilkannya
ovum.
• Peristiwa bertemunya sperma dan ovum disebut dengan fertilisasi atau
pembuahan.
• Alat perkembangbiakan pada tiap jenis hewan berbeda.
Contoh ikan bentuknya memanjang pipih terletak di dalam rongga perut
disebut gonad.
Sistem Reproduksi Hewan
Sistem Reproduksi
Vertebrata
Perkembangan
embrio dan
kelahiran
keturunannya
Ovipar
Vivipar
Ovovivipar
Fertilisasi
Fertilisasi eksternal
Fertilisasi internal
Berbagai proses fertilisasi.
Reproduksi ikan (Pisces)
Alat reproduksi ikan (a) betina dan (b)
jantan.
Reproduksi amfibi (Amphibia)
Alat reproduksi katak (a) betina dan (b) jantan.
Reproduksi reptil (Reptilia)
Alat reproduksi reptil (a) betina dan (b) jantan.
Reproduksi burung (Aves)
Alat reproduksi burung (a) betina dan (b) jantan.
Reproduksi mamalia (Mammalia)
Alat reproduksi mamalia (a) betina dan (b) jantan.
Sistem Reproduksi Invertebrata
Reproduksi
Invertebrata
Reproduksi
aseksual
Reproduksi
seksual
Fragmentasi
Partenogenesis
Pertunasan
Reproduksi aseksual pada Invertebrata
Pertunasan pada Hydra. Partenogenesis pada
kutu daun (Aphid).
Reproduksi seksual pada Invertebrata
Cacing tanah bersifat hermafrodit.
Reproduksi seksual ditandai dengan
adanya penyatuan gamet yaitu sperma
dan ovum.
PROSES FERTILISASI (PEMBUAHAN ) PADA HEWAN
Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan dibedakan atas:
1)Pembuahan eksternal, yaitu pembuahan di luar tubuh. Dalam hal ini sperma
bertemu dengan ovum di luar tubuh, jadi zigot terbentuk di luar tubuh.
Contoh: ikan, katak dan lain-lain. Cara perkembangbiakan hewan seperti ini
biasanya diiringi zigot membentuk telur di luar tubuh
2) Pembuahan internal, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh betina.
Peristiwa terbentuknya zigot di dalam tubuh.
Contoh: burung, mamalia dan lain-lain.
Untuk burung telur terbentuk dalam tubuh baru kemudian di luar ditetaskan,
Pada mammalia umumnya zigot berkembang jadi individu baru dalam tubuh
setelah siap baru dik dikeluarkan dari tubuh betina. Peristiwanya disebut dengan
melahirkan.
Setiap individu memiliki masa hidup yang terbatas di muka bumi ini.
Untuk melanjutkan dan mempertahankan jenisnya di muka bumi ini
mengalami pergantian keturunan yang dikenal dengan daur hidup.
 Daur hidup adalah urutan dari awal mahluk hidup dipersiapkan sampai
menghasilkan keturunan sebagai pengganti.
Daur Hidup Beberapa Hewan
1. Cacing hati (Taenia saginata), cacing ini dapat menyebabkan
penyakit pada Manusia.
2. Plasmodium, hewan ini penyebab penyakit malaria
Rangkuman
 Untuk mempertahankan kelangsungan hidup
jenisnya, hewan mengadakan reproduksi.
 Reproduksi terjadi secara tak kawan (aseksual)
disebut juga vegetatif dengan jalan membelah diri,
tunas, fragmentasi, dan partenogenesis, sedangkan
secara kawin (seksual) disebut juga generatif dengan
jalan membentuk alat jantan sebagai penghasil
sperma dan alat betina sebagai penghasil ovum (sel
telur).
 Dalam siklus hidupnya (daur hidup) ada yang
mengalami perubahan bentuk (metamorfosis).
 Modul 17 dan ada yang tidak mengalami perubahan
bentuk.
Perbandingan antara reproduksi aseksual dan seksual
Reproduksi aseksual Reproduksi seksual
Jumlah induk 1 2
Organ yang digunakan Organ-organ vegetatif Organ-organ sex
Proses Pembelahan biner dan
pertunasan
Pembuahan (fertilisasi)
Pembelahan sel mitosis mitosis dan Meiosis
menghasilkan gamet
Sifat keturunan
terhadap induk
Identik ; tidak ada
variasi
Berbeda; memiliki
kemampuan beradaptasi
yang baik
Kondisi untuk
terjadinya proses
Kondisi yang baik untuk
kecepatan kolonisasi
Kondisi kurang baik untuk
bertahan dalam masa
dorman
Perbandingan jumlah
keturunan yang
dihasilkan
Lebih banyak Lebih sedikit
Umumnya terjadi pada hewan tingkat rendah
seperti Amoeba
Seluruh makhluk hidup
kecuali bakteri, beberapa
jenis jamur dan beberapa
REPRODUKSI MANUSIA
Beberapa hal yang berkaitan dengan konsep dasar reproduksi pada
manusia yang meliputi hal-hal berikut:
1.Susunan Alat Reproduksi pada Manusia (laki-laki dan wanita)
2.Menjelaskan proses pembuahan pada manusia
3.Siklus menstruasi pada wanita
4.Hubungan Program KB dengan proses reproduksi manusia
Reproduksi pada manusia dilakukan secara seksual, yang pembuahannya
terjadi di dalam tubuh (internal) .
Pengecualian pada usaha manusia yakni dengan bayi tabung
pembuahannya dilakukan di luar tubuh (tabung).
Telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi embrio di dalam
rahim (uterus) atau kandungan/peranakan.
Makanan untuk perkembangan embrio disuplai melalui plasenta dan
dihubungkan dengan tali ari-ari (umbilical cord) ke embrio.
Susunan Alat Reproduksi pada Manusia
 Alat reproduksi jantan menghasilkan sperma.
 Sperma terbentuk dalam testis yang berada dalam skrotum
(kantung testis).
 Di dalam testis inilah terdapat saluran seminiferus yang
memproduksi sperma (gamet jantan) .
 Testis memiliki ukuran sekitar 500 meter tubulus sperma yang
dapat menghasilkan dan menyimpan sperma.
 Di antara tubulus terdapat sel-sel yang menghasilkan
testosterone, yaitu hormon seksual pria.
 Saluran ejakulasi berhubungan dengan saluran kemih (uretra).
 Penis merupakan bagian akhir dari alat reproduksi pada laki-laki.
• Sistem reproduksi wanita lebih kompleks dibandingkan
dengan sistem reproduksi pria karena terpisah dari tempat
penghasil gamet dan hormon seksual.
• Alat reproduksi wanita terdiri dari dua buah ovarium (indung
telur) kiri dan kanan menghasilkan ovum (telur/gamet
betina).
• Masing-masing ovarium bertanggung jawab dalam
menghasilkan berbagai macam hormon termasuk estrogen,
hormone seksual wanita.
• Berdekatan dengan ovarium, terdapat oviduct atau tubafalopi
(saluran telur), kemudian ke arah bawah terdapat uterus
(rahim).
• Di bagian bawah dari uterus terdapat cervix (mulut rahim)
yang merupakan saluran sempit menuju vagina.
Gambar 9. Sistem Reproduksi pada Manusia
(Sumber: http://sainsalquranlearning.blogspot.com/2011/05/
Proses Pembuahan pada Manusia
 Pembuahan atau fertilisasi terjadi karena bertemunya sel
sperma dan sel telur. Umumnya pada sepertiga bagian saluran
telur (oviduct). Proses pertemuan antara sel sperma dan sel
telur disebut dengan kopulasi
 Satu sperma akan menembus corona radiata (selaput tipis sel
telur) dan terjadilah paduan/fusi antara inti sperma dan inti
ovum. Ketika sperma dan ovum berfusi, mereka membentuk
zigot. Zigot bergerak perlahan melalui oviduk menuju uterus.
Dalam perjalanan menuju uterus hasil paduan ini akan
membelah dari 2 menjadi 4 dan seterusnya Proses zigot untuk
mencapai uterus membutuhkan waktu sekitar 7 hari.
 Lapisan dalam uterus menjadi tebal, berspons, dan juga tersedia
darah kapiler. Sel akan tenggelam dan tertanam pada dinding
uterus, proses ini disebut implantasi Perkembangan selanjutnya
terjadi pada uterus sampai jadi embrio dan akhirnya lahir
sebagai bayi.
Siklus menstruasi wanita
 Siklus menstruasi terjadi pada manusia yaitu pada wanita. Sedang pada
mamalia lain terjadi siklus estrus berbeda dengan manusia.
 Perbedaanya pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka
lapisan endometrium pada uterus akan luruh ke luar tubuh, sedangkan
pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan
direabsorbsi oleh tubuh.
 Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada
pula setiap 21 hari dan 30 hari). Siklus menstruasi meliputi 2 proses
penting :
1) Menstruasi (‘period’) pada hari ke 1-5. Pada saat ini, terjadi peluruhan
dinding uterus (endometrium), dimana sebelumnya dinding endometrium
mengalami penebalan untuk dapat menerima ovum yang telah dibuahi.
2) Ovulasi (pelepasan ovum) pada hari ke 13-15. Ovum tunggal biasanya
dilepaskan dari ovarium.
 Proses ini dapat terganggu oleh proses fertilisasi dan implantasi, dan
ovulasi dapat terganggu oleh obat kontrasepsi. Jika tidak terjadi fertilisasi,
siklus akan berjalan normal.
 Jumlah hormon estrogen dan progesterone berubah-ubah
selama siklus. Estrogen dari jaringan ovarium memiliki
berbagai efek, termasuk penebalan dinding uterus selama
menstruasi.
 Progesterone dari corpus luteum mempertahankan
penebalan dinding.
 Jika pertemuan antara sperma dan ovum terhambat dapat
dilakukan operasi terhadap penyumbatannya.
 Jika penghambatannya dengan operasi tidak dapat
ditanggulang, diupayakan pertemuan dilakukan dengan
sperma dan ovum diletakkan di dalam tabung setelah
membentuk zigot sampai pada proses pembelahan tertentu
ditanamkan dalam rahim ibu pemilik ovum. Proses ini dikenal
dengan bayi tabung
Gambar10. Siklus menstruasi wanita
Gambar 11. Proses Bayi Tabung
(Sumber:dr-aysay.blogspot.com)
Sistem Reproduksi Manusia
Organ reproduksi dalam
• Testis
• Saluran pengeluaran
Epididimis
Vas deferens
Saluran ejakulasi
Uretra
• Kelenjar asesoris
Vesikula seminalis
Kelenjar prostat
Kelenjar Cowper
Organ reproduksi luar
• Penis
• Skrotum
SISTEM
REPRODUKSI
PRIA
Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi pria tampak dari (a) samping
dan (b) depan.
Organ reproduksi luar
Potongan melintang penis pada organ reproduksi
luar pria.
Spermatogenesis
Spermatogenesis pada tubulus seminiferus.
Hormon-hormon pada Pria
• Testosteron
• LH (Luteinizing Hormon)
• FSH (Follicle Stimulating Hormon)
• Estrogen
• Hormon pertumbuhan
Sistem Reproduksi
Wanita
Organ reproduksi dalam
• Oviduk
• Uterus
• Vagina
Organ reproduksi luar
• Vulva
• Mons pubis
• Labium mayor
• Labium minor
• Klitoris
Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b) samping.
Oogenesis
Tahapan oogenesis.
Oogenesis
Oogenesis pada ovarium.
Siklus menstruasi
• Fase menstruasi
• Fase pra-ovulasi
• Fase ovulasi
• Fase pasca-ovulasi
Fertilisasi
Proses terjadinya fertilisasi di dalam oviduk pada organ
reproduksi wanita.
REPRODUKSI MANUSIA
• Diawali dengan persetubuhan (koitus)
• Atau perkawinan (kopulasi)
• Yaitu peristiwa masuknya penis ke vagina
• Yang akan diikuti fertilisasi internal
• Sperma dibentuk dari proses spermatogenesis
di testis
• Ovum dibentuk dari proses Oogenesis di
ovarium
SISTEM REPRODUKSI PRIA
• Organ reproduksi dalam
Testis sepasang,terletak dalam
skrotum.
Saluran pengeluaran (epididimis, vas
deferens, saluran ejakulasi, dan
uretra).
Kelenjar asesori terdiri dari: kelenjar
vesikula seminalis. kelenjar
prostat. kelenjar Cowper.
Ke3 kelenjar Ini menjamin kehidupan
dan pergerakan sperma.
Sekali ejakulasi semen yang
dikeluarkan sekitar 5 ml dengan
jumlah sperma sekitar 50 juta, dan
jika kurang dari 20 jutan peluang
terjadi fertilisasi sangat kecil.
• Organ reproduksi luar.
Penis mengandung jaringan
spon (2 corpus karvenosa
dan 1 korpus spongiosum)
terdapat jaringan erektil yang
banyak mengandung
pembuluh darah dan saraf
perasa.
Bila ada rangsangan maka
rongga tersebut akan terisi
darah sehingga penis
menjadi tegang /
mengembang (ereksi).
Skrotum (kantung pelir)
didalamnya berisi sepasang
testis.
SPERMATOGENESIS
• Proses pembentukan sperma
• Tepatnya pada tubulus seminifirus
• Kemudian disimpan dalam epididimis
• Diawali dengan membelahnya spermatogonia (2n), setelah
mengalami pembelahan beberapa kali terbentuk spermatosit
primer.
• Setelah beberapa minggu spermatosit primer membelah
secara meiosis menjadi 2 spermatosit sekunder (n), kemudian
membelah lagi menjadi 4 spermatid (n).
• Dalam beberapa minggu kemudian berubah menjadi
spermatozoa atau sperma. Proses ini disebut spermiasi.
• Spermatogenesis berlangsung terus sepanjang hidup.
BAGIAN BAGIAN ORGAN REPRODUKSI PRIA
BAGIAN BAGIAN ORGAN REPRODUKSI WANITA
servic
oviduc
ovarium
endometrium
oviduc
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
• Wanita (female) • Pria (male)
ALAT KONTRASEPSI SEMENTARA
• Tanpa menggunakan alat bantu
Pantang berkala (memperhatikan
siklus haid)
Koitus interuptus (senggama
terputus)
• Dengan alat bantu
Kondom
IUD (intra uterine device ) / spiral.
Jeli, tablet busa/spons.
Pil / suntik / susuk (mengandung
hormon sintetik estrogen dan
atau progresteron).
ALAT KONTRASEPSI PERMANEN (STERIL)
• Pada pria
Vasektomi adalah
(pemotongan /
pengikatan) saluran
vas deferens.
• Pada wanita
Tubektomi adalah
(pemotongan /
pengikatan) saluran
oviduk.
Pemotongan vas deferens
• Vasectomi
HORMON HORMON REPRODUKSI
• Pria
Testosteron
L H
FSH
Estrogen
Hormon pertumbuhan
• Wanita
Estrogen
Progesteron
F S H
L H
Gonadotropin
FERTILISASI /PEMBUAHAN
• Bertemunya sperma dan ovum
• Berlangsung di oviduc / tuba falofii
Kehamilan / gestasi
• Berlangsung di dalam uterus (rahim)
• Akan terbentuk Morula, blastula, gastrula.
• Korion adalah membran terluar yang tumbuh
melingkupi embrio.
• Amnion membran dalam yang melingkupi
embrio yang berisi cairan amnion (ketuban).
• Alantois (ari-ari) / tali pusar menghubungkan
embrio dengan placenta.
PERSALINAN
• Proses kelahiran bayi
• Dipengaruhi oleh hormon (estrogen,
oksitosin, prostaglandin, dan relaksin)
Kehamilan (gestasi)
Tahapan pembelahan zigot hasil fertilisasi dalam perjalanan ke
uterus untuk proses implantasi.
Kehamilan (gestasi) (2)
Proses pembentukan membran kehamilan
pada embrio.
Amnion
Amnion
Korion
Sakus vitelinus
Kantung telur
Pembuluh darah
Awal korion
Massa sel dalam
Endometrium
Uterus
Blastosol
Trofoblas
Kehamilan (gestasi) (3)
Bagian plasenta, cairan amnion, dan tali pusar.
Kehamilan
(gestasi) (4)
Embrio manusia pada usai kehamilan: (a) 4 minggu, (b) 5-6 minggu,
(c) 8 minggu, dan (d) 16 minggu.
Laktasi
Kondisi payudara (a) sebelum kehamilan dan (b) setelah kehamilan.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia
Gangguan pada Sistem
reproduksi wanita
• Gangguan
menstruasi
• Kanker genitalia
Kanker vagina
Kanker serviks
Kanker ovarium
• Endometriosis
• Infeksi vagina
Kanker ovarium.
Endometriosis.
Gangguan pada sistem
reproduksi pria
• Hipogonadisme
• Kriptokorkidisme
• Uretritis
• Prostatitis
• Epididimitis
• Orkitis
Prostatitis.
Hubungan Program Keluarga Berencana (KB) dengan
Proses Reproduksi Manusia
• Metode keluarga berencana telah dilaksanakan sejak 1900-
1100 SM pada bangsa Mesir kuno, terkenal dengan istilah
coitus interuptus.
• Metode ini dilaksanakan untuk mengatur jumlah keluarga
sehubungan dengan peningkatan jumlah penduduk yang
menghuni bumi ini juga peningkatan sosial, ekonomi dan
kesehatan fisik dan mental.
• Saat ini penduduk Indonesia sudah mencapai 220 juta orang.
Termasuk peringkat 5 besar penduduk terbanyak
dipermukaan bumi ini.
• Metode keluarga berencana dan hubungannya dengan
proses reproduksi pada manusia adalah usaha nyata untuk
mencegah terjadinya pertemuan antara sperma dan ovum
atau pembuahan (fertilisasi).
Ada beberapa cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya fertilisasi:
1.Coitus interuptus, adalah hubungan (senggama) terputus dimana ejakulasi (sperma
dikeluarkan) tidak di dalam tubuh tapi di luar.
2.Kalender sistem, mencegah hubungan pada saat subur (ovulasi). Biasanya
hubungan dilakukan 5 hari setelah menstruasi dan 5 hari sebelum menstruasi.
3. Penggunaan kontrasepsi, dalam hal hubungan tidak terganggu hanya sperma atau
ovum diusahakan tidak bertemu sehingga fertilisasi tidak terjadi. Ada beberapa macam
kotrasepsi yaitu
a. Kondom
b. Suntikan
c. Jelly atau foam
d. Pil
4.Sterilisasi, dalam hal ini saluran yang menghantarkan ovum yakni oviduct diputuskan
dan diikat atau saluran vas deferens diputus atau diikat. Dengan demikian ovum tidak
pernah bertemu dengan sperma, sehingga fertilisasi tidak terjadi. Sterilisasi bisa dilakukan
pada wanita disebut dengan Vasektomi, sedang pada laki-laki dikenal dengan Tubektomi.
•Dalam menyampaikan perkembangbiakan pada hewan dan manusia di Sekolah Dasar
(SD) ditekankan pada perkembangbiakan secara vegetatif dan generatif.
Rangkuman
• Perkembangbiakan pada manusia, termasuk
perkembangbiakan generatif/seksual dengan cara sperma
melebur dengan ovum dikenal dengan pembuahan atau
fertilisasi.
• Tidak setiap saat ovum dibentuk oleh wanita, karena
wanita mengalami siklus menstruasi 28 hari setiap bulan.
• Ovulasi (pelepasan ovum) pada hari ke 13-15 setelah
menstruasi terakhir
• Keluarga berencana merupakan usaha sadar manusia untuk
mengatur kelahiran dan merencanakan jumlah keluarga
yang bertujuan untuk kesejahteraan keluarga sehat jasmani
dan rohani, dengan semboyan “ Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera.
• Metode ini berprinsip menghindari terjadinya fertilisasi.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Reproduksi pada tumbuhan sp
Reproduksi pada tumbuhan spReproduksi pada tumbuhan sp
Reproduksi pada tumbuhan sppilatus2
 
Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanAsep Warsono
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanDzikri Fauzi
 
Materi IPA kelas VI SD " perkembangbiakan Tumbuhan" Karya Gusti
Materi IPA kelas VI SD " perkembangbiakan Tumbuhan" Karya GustiMateri IPA kelas VI SD " perkembangbiakan Tumbuhan" Karya Gusti
Materi IPA kelas VI SD " perkembangbiakan Tumbuhan" Karya GustiRachmah Safitri
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanmarwahmoniCha
 
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1Fitri Kurniati Heda
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01hassanfpk
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanRiris Ros Lina
 
Perkembangbiakan hewan secara vegetatif
Perkembangbiakan hewan secara vegetatifPerkembangbiakan hewan secara vegetatif
Perkembangbiakan hewan secara vegetatifDamar Bhaswara Loka
 
Pembiakan aseksual
Pembiakan aseksualPembiakan aseksual
Pembiakan aseksualIzzat Najmi
 
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewanBab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewanAhmad Ali
 
Ciri makhluk hidup - Reproduksi generatif
 Ciri makhluk hidup  - Reproduksi  generatif Ciri makhluk hidup  - Reproduksi  generatif
Ciri makhluk hidup - Reproduksi generatifCarolina Ramirez
 
Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)Tined Martin
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan   pada hewanPertumbuhan dan perkembangan   pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanIkke Soehartina
 

What's hot (20)

Reproduksi pada tumbuhan sp
Reproduksi pada tumbuhan spReproduksi pada tumbuhan sp
Reproduksi pada tumbuhan sp
 
Luluk latifah
Luluk latifahLuluk latifah
Luluk latifah
 
Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikan
 
Reproduksi pisces
Reproduksi piscesReproduksi pisces
Reproduksi pisces
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Reproduksi Tumbuhan
Reproduksi TumbuhanReproduksi Tumbuhan
Reproduksi Tumbuhan
 
Materi IPA kelas VI SD " perkembangbiakan Tumbuhan" Karya Gusti
Materi IPA kelas VI SD " perkembangbiakan Tumbuhan" Karya GustiMateri IPA kelas VI SD " perkembangbiakan Tumbuhan" Karya Gusti
Materi IPA kelas VI SD " perkembangbiakan Tumbuhan" Karya Gusti
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
 
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
Bahan ajar reproduksi tumbuhan 1
 
4.1
4.14.1
4.1
 
Pembiakan
PembiakanPembiakan
Pembiakan
 
Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01Fertilisasi ikan 01
Fertilisasi ikan 01
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi Hewan
 
Perkembangbiakan hewan secara vegetatif
Perkembangbiakan hewan secara vegetatifPerkembangbiakan hewan secara vegetatif
Perkembangbiakan hewan secara vegetatif
 
Pembiakan aseksual
Pembiakan aseksualPembiakan aseksual
Pembiakan aseksual
 
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewanBab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Bab 10 sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Ciri makhluk hidup - Reproduksi generatif
 Ciri makhluk hidup  - Reproduksi  generatif Ciri makhluk hidup  - Reproduksi  generatif
Ciri makhluk hidup - Reproduksi generatif
 
Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan   pada hewanPertumbuhan dan perkembangan   pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 

Similar to REPRODUKSI HEWAN

Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelSulistia Rini
 
Perkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorPerkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorIkhsan Ismail Safrani
 
1. macam macam mitosis, meiosis, amitosis
1. macam macam mitosis, meiosis, amitosis1. macam macam mitosis, meiosis, amitosis
1. macam macam mitosis, meiosis, amitosisAtifah Hanum
 
Multimedia Interakrif Pembelahan Sel
Multimedia Interakrif Pembelahan SelMultimedia Interakrif Pembelahan Sel
Multimedia Interakrif Pembelahan SelSyahrul Mubarok
 
Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Wulan Suryani
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan selNhya Kei
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
GAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.pptGAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.pptandibrian
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxFIRYAL14
 
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hiduptahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidupNews
 
Biology cell division
Biology cell divisionBiology cell division
Biology cell divisionZainulHasan13
 
Biosel pembelahan sell
Biosel pembelahan sellBiosel pembelahan sell
Biosel pembelahan sellDewi lestari
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)RamandhikaAbiKarami
 

Similar to REPRODUKSI HEWAN (20)

Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Sel dan pembelahan sel
Sel dan pembelahan selSel dan pembelahan sel
Sel dan pembelahan sel
 
Perkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculatorPerkembangan hewan sistem musculator
Perkembangan hewan sistem musculator
 
1. macam macam mitosis, meiosis, amitosis
1. macam macam mitosis, meiosis, amitosis1. macam macam mitosis, meiosis, amitosis
1. macam macam mitosis, meiosis, amitosis
 
embriologi
embriologiembriologi
embriologi
 
Multimedia Interakrif Pembelahan Sel
Multimedia Interakrif Pembelahan SelMultimedia Interakrif Pembelahan Sel
Multimedia Interakrif Pembelahan Sel
 
Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
GAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.pptGAMETOGENESIS.ppt
GAMETOGENESIS.ppt
 
Ppt biologi
Ppt biologiPpt biologi
Ppt biologi
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
 
Pertumbuhan
PertumbuhanPertumbuhan
Pertumbuhan
 
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hiduptahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
tahap perkembangan embrio pada makhluk hidup
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
Biology cell division
Biology cell divisionBiology cell division
Biology cell division
 
Biosel pembelahan sell
Biosel pembelahan sellBiosel pembelahan sell
Biosel pembelahan sell
 
Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)Bab Iv Reproduksi (C)
Bab Iv Reproduksi (C)
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
 
Ppt miosis mitosis
Ppt miosis mitosisPpt miosis mitosis
Ppt miosis mitosis
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 

REPRODUKSI HEWAN

  • 1. REPRODUKSI HEWAN DAN MANUSIA HARLINDA SYOFYAN, S.Si, M.Pd
  • 2. Konsep dasar reproduksi pada hewan yang meliputi: 1. Reproduksi sel secara Metosis dan Meiosis 2. Reproduksi Aseksual dan Seksual 3. Alat perkembangbiakan pada hewan 4. Proses pembuahan pada hewan 5. Pembiakan vegetatif pada hewan
  • 3. • Perkembangbiakan hewan bertujuan untuk melestarikan jenisnya atau untuk mencegah kepunahan • Hewan berkembangbiak dengan dua cara yaitu: a. secara vegetatif (aseksual/tak kawin) adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu induk tanpa peleburan sperma dan ovum/telur. Pada sebagian besar kasus, reproduksi aseksual secara keseluruhan mengandalkan pembelahan sel secara mitosis. b. secara generatif (seksual/secara kawin), adalah penciptaan keturunan melalui peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang dibuahi) yang diploid. Gamet dibentuk melalui pembelahan sel secara meiosis.
  • 4. REPRODUKSI SEL (MITOSIS) Pembelahan sel ini terjadi pada sel somatis (sel tubuh) yang mempunyai kromosom berpasangan (2n). Ciri khas dari pembelahan ini adalah hasil pembelahan mempunyai kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Fase yang terjadi selama pembelahan mitosis a.Profase : tahap dimana benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid b.Metafase : pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati dan dipelajari. c.Anafase : pada fase ini kromatid akan tertarik dengan benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan sel. d.Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa Kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan Sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). e.Interfase: fase istirahat sebelum ke fase awal kembali (Profase)
  • 5. Gambar 1. Fase-Fase Penbelahan Mitosis pada hewan (Sumber: http://komputerv.blogspot.com)
  • 6. REPRODUKSI SEL (MEIOSIS)  Pembelahan ini terkenal dengan pembelahan reduksi yaitu reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.  Hal ini erat hubungannya dengan pasangan kromosom sel induk dan sel anak.  Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II  Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis.  Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface. • Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu Oogenesis dan Spermatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis.
  • 7. Gambar 2. Fase-Fase Penbelahan Meiosis pada hewan (Sumber: http://free.vlsm.org)
  • 9. Reproduksi Aseksual  Reproduksi aseksual umumnya terjadi hewan tingkat rendah Invertebrata (hewan tidak bertulang belakang).  Karakteristik reproduksi aseksual (To, 1982) adalah sebagai berikut: • Hanya satu induk yang terlibat • Tidak ada organ sex yang terspesialisasi karena tidak ada sel reproduksi (gamet) yang terlibat. • Terjadi dengan proses sederhana seperti pembelahan, pertunasan, fragmentasi, spora atau perkembangbiakan vegetatif. • Semua keturunan (organisme betina) secara genetik sangat identik dengan . • Jumlah banyak selama periode waktu yang singkat. • Sebagian besar terjadi pada tanaman dan hewan tingkat rendah
  • 10. Macam-macam reproduksi aseksual: 1) Pembelahan biner (Binary fission) Pembelahan biner melibatkan pemisahan dari sel tunggal menjadi dua dimana pembagian nukleus sama, diikuti dengan organel-organel lain dan sitoplasma. Pembelahan biner terjadi pada bakteri, Protozoa seperti Euglena, (hewan mirip tumbuhan mempunyai klorofil), Amoeba (penyebab diarhae) Tahapan pembelahan: 1. sel induk dengan inti dan inti di tengah 2. Sel dengan inti yang siap membelah, dinding sel melekuk 3. Sel dengan inti sel yang segera akan membelah diikuti oleh sitoplasma 4. sel telah terbagi menjadi dua sel anak yang identik (sama) (Gambar 3,4 dan 5)
  • 11. Gambar 3. Pembelahan biner (Sumber: http://ipaedukasi- supena.blogspot.com/2012/09/) Gambar 4. Euglena yang sedang membelah (Sumber: http://ipaedukasi- supena.blogspot.com/2012/09/)
  • 12. 2) Pembentukan tunas  Pertunasan merupakan proses terbentuknya tunas kecil (yang serupa dengan induknya) dari tubuh induk. Keturunan berkembang sebagai tunas pada badan induk. Contoh: Hydra, Porifera, dan Ubur-ubur. Gambar 5. Amoeba yang sedang membelah (Sumber: http://ipaedukasi- supena.blogspot.com/2012/09/)
  • 13. 3) Fragmentasi Bagian dari tubuh induk terpisah dan berkembang masing-masing, yang juga merupakan perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri. Contoh fragmentasi yang terjadi pada Planaria. Planaria merupakan cacing pipih yang perkembangbiakannya dapat secara aseksual dan secara seksual. Reproduksi aseksual (vegetatif) dengan regenerasi yakni memutuskan bagian tubuh Gambar 6. Hydra pada tahapan pembentukan tunas (Sumber: http://tugino230171.wordpress.com/2011/07/09) Gambar 7. Reproduksi aseksual Planaria A. Terpotong secara alami, B. Dibelah dua.C. Dibelah tiga (Sumber: http://belajar.kemdiknas.go.id)
  • 14. 4) Partenogenesis (virgin birth) Partenogenesis adalah suatu bentuk reproduksi aseksual. Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies hewan invertebrata (misalnya, lizard, kadal, komodo,kutu air, kutu daun, nematoda, beberapa lebah, beberapa Phasmida, beberapa spesies kalajengking, dan tawon parasit) dan beberapa vertebrata (misalnya, beberapa reptil, ikan, dan sangat jarang burung dan hiu) Gambar 8. Reproduksi Aseksual Partenogenesis
  • 15. Reproduksi Seksual. o Reproduksi seksual umumnya terjadi pada hewan tingkat tinggi, Walaupun ada beberapa hewan tingkat rendah (invertebrata) yang bereproduksi dengan cara seksual yang mengiringi reproduksi aseksual. o Kedua induknya masing-masing menghasilkan sel khusus sex/kelamin gamet berupa sperma dan ovum/telur yang akan melebur selama proses pembuahan (fertilisasi). o Proses pembuahan membentuk individu baru dimana terdapat kombinasi karakteristik dari kedua induknya. o Gamet dihasilkan pada jaringan reproduksi melalui pembelahan sel tipe tertentu yaitu meiosis. o Meiosis membagi dua jumlah kromosom yang menghasilkan gamet haploid. Jumlah kromosom awal dikembalikan pada saat pembuahan, ketika zigot diploid terbentuk. Zigot kemudian terbagi berulang kali melalui proses mitosis untuk membentuk individu baru
  • 16. o Fertilisasi ada 2 macam; 1) eksternal (diluar tubuh) Fertilisasi Eksternal, dengan cara telur dilepaskan oleh betina dan dibuahi jantan di lingkungan sekitar, contoh pada katak (2) internal (di dalam tubuh). Fertilisasi internal, dengan cara sperma diletakkan di sekitar saluran reproduksi betina, dan fertilisasi terjadi di dalam saluran tersebut. Contoh umum terjadi pada hewan bertulang belakang (Vertebrata).
  • 17. oKarakteristik reproduksi sexual (To, 1982) : Melibatkan dua induk berbeda (jantan dan betina) Membentuk organ sex khusus, testis dan ovarium yang terbentuk untuk menghasilkan gamet haploid (sperma dan ovum) dengan proses meiosis. Terdapat tahap yang lebih kompleks dikenal sebagai pembuahan (fertilisasi) yang dilibatkan dalam fusi (penyatuan) antara gamet jantan dan gamet betina. Pembuahan (fertilisasi) menghasilkan sel diploid, zigot, dimana secara genetic berbeda dari induknya. Jadi, proses ini memberikan variasi diantara individu- individu dalam spesies yang sama. Biasanya terjadi dalam keadaan kurang baik untuk menghasilkan bentuk resisten yang dapat bertahan hingga mencapai keadaan yang baik. Terjadi pada seluruh makhluk hidup kecuali bakteri, beberapa jenis jamur, dan beberapa protozoa seperti amoeba.
  • 18. ALAT PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN• Pada umumnya adalah alat jantan disebut testis. Testis merupakan tempat dihasilkannya sperma, dan betina disebut ovarium tempat dihasilkannya ovum. • Peristiwa bertemunya sperma dan ovum disebut dengan fertilisasi atau pembuahan. • Alat perkembangbiakan pada tiap jenis hewan berbeda. Contoh ikan bentuknya memanjang pipih terletak di dalam rongga perut disebut gonad.
  • 19. Sistem Reproduksi Hewan Sistem Reproduksi Vertebrata Perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya Ovipar Vivipar Ovovivipar Fertilisasi Fertilisasi eksternal Fertilisasi internal Berbagai proses fertilisasi.
  • 20. Reproduksi ikan (Pisces) Alat reproduksi ikan (a) betina dan (b) jantan.
  • 21. Reproduksi amfibi (Amphibia) Alat reproduksi katak (a) betina dan (b) jantan.
  • 22. Reproduksi reptil (Reptilia) Alat reproduksi reptil (a) betina dan (b) jantan.
  • 23. Reproduksi burung (Aves) Alat reproduksi burung (a) betina dan (b) jantan.
  • 24. Reproduksi mamalia (Mammalia) Alat reproduksi mamalia (a) betina dan (b) jantan.
  • 26. Reproduksi aseksual pada Invertebrata Pertunasan pada Hydra. Partenogenesis pada kutu daun (Aphid).
  • 27. Reproduksi seksual pada Invertebrata Cacing tanah bersifat hermafrodit. Reproduksi seksual ditandai dengan adanya penyatuan gamet yaitu sperma dan ovum.
  • 28.
  • 29.
  • 30. PROSES FERTILISASI (PEMBUAHAN ) PADA HEWAN Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan dibedakan atas: 1)Pembuahan eksternal, yaitu pembuahan di luar tubuh. Dalam hal ini sperma bertemu dengan ovum di luar tubuh, jadi zigot terbentuk di luar tubuh. Contoh: ikan, katak dan lain-lain. Cara perkembangbiakan hewan seperti ini biasanya diiringi zigot membentuk telur di luar tubuh 2) Pembuahan internal, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh betina. Peristiwa terbentuknya zigot di dalam tubuh. Contoh: burung, mamalia dan lain-lain. Untuk burung telur terbentuk dalam tubuh baru kemudian di luar ditetaskan, Pada mammalia umumnya zigot berkembang jadi individu baru dalam tubuh setelah siap baru dik dikeluarkan dari tubuh betina. Peristiwanya disebut dengan melahirkan. Setiap individu memiliki masa hidup yang terbatas di muka bumi ini. Untuk melanjutkan dan mempertahankan jenisnya di muka bumi ini mengalami pergantian keturunan yang dikenal dengan daur hidup.  Daur hidup adalah urutan dari awal mahluk hidup dipersiapkan sampai menghasilkan keturunan sebagai pengganti.
  • 31. Daur Hidup Beberapa Hewan 1. Cacing hati (Taenia saginata), cacing ini dapat menyebabkan penyakit pada Manusia.
  • 32. 2. Plasmodium, hewan ini penyebab penyakit malaria
  • 33. Rangkuman  Untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya, hewan mengadakan reproduksi.  Reproduksi terjadi secara tak kawan (aseksual) disebut juga vegetatif dengan jalan membelah diri, tunas, fragmentasi, dan partenogenesis, sedangkan secara kawin (seksual) disebut juga generatif dengan jalan membentuk alat jantan sebagai penghasil sperma dan alat betina sebagai penghasil ovum (sel telur).  Dalam siklus hidupnya (daur hidup) ada yang mengalami perubahan bentuk (metamorfosis).  Modul 17 dan ada yang tidak mengalami perubahan bentuk.
  • 34. Perbandingan antara reproduksi aseksual dan seksual Reproduksi aseksual Reproduksi seksual Jumlah induk 1 2 Organ yang digunakan Organ-organ vegetatif Organ-organ sex Proses Pembelahan biner dan pertunasan Pembuahan (fertilisasi) Pembelahan sel mitosis mitosis dan Meiosis menghasilkan gamet Sifat keturunan terhadap induk Identik ; tidak ada variasi Berbeda; memiliki kemampuan beradaptasi yang baik Kondisi untuk terjadinya proses Kondisi yang baik untuk kecepatan kolonisasi Kondisi kurang baik untuk bertahan dalam masa dorman Perbandingan jumlah keturunan yang dihasilkan Lebih banyak Lebih sedikit Umumnya terjadi pada hewan tingkat rendah seperti Amoeba Seluruh makhluk hidup kecuali bakteri, beberapa jenis jamur dan beberapa
  • 35. REPRODUKSI MANUSIA Beberapa hal yang berkaitan dengan konsep dasar reproduksi pada manusia yang meliputi hal-hal berikut: 1.Susunan Alat Reproduksi pada Manusia (laki-laki dan wanita) 2.Menjelaskan proses pembuahan pada manusia 3.Siklus menstruasi pada wanita 4.Hubungan Program KB dengan proses reproduksi manusia Reproduksi pada manusia dilakukan secara seksual, yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh (internal) . Pengecualian pada usaha manusia yakni dengan bayi tabung pembuahannya dilakukan di luar tubuh (tabung). Telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi embrio di dalam rahim (uterus) atau kandungan/peranakan. Makanan untuk perkembangan embrio disuplai melalui plasenta dan dihubungkan dengan tali ari-ari (umbilical cord) ke embrio.
  • 36. Susunan Alat Reproduksi pada Manusia  Alat reproduksi jantan menghasilkan sperma.  Sperma terbentuk dalam testis yang berada dalam skrotum (kantung testis).  Di dalam testis inilah terdapat saluran seminiferus yang memproduksi sperma (gamet jantan) .  Testis memiliki ukuran sekitar 500 meter tubulus sperma yang dapat menghasilkan dan menyimpan sperma.  Di antara tubulus terdapat sel-sel yang menghasilkan testosterone, yaitu hormon seksual pria.  Saluran ejakulasi berhubungan dengan saluran kemih (uretra).  Penis merupakan bagian akhir dari alat reproduksi pada laki-laki.
  • 37. • Sistem reproduksi wanita lebih kompleks dibandingkan dengan sistem reproduksi pria karena terpisah dari tempat penghasil gamet dan hormon seksual. • Alat reproduksi wanita terdiri dari dua buah ovarium (indung telur) kiri dan kanan menghasilkan ovum (telur/gamet betina). • Masing-masing ovarium bertanggung jawab dalam menghasilkan berbagai macam hormon termasuk estrogen, hormone seksual wanita. • Berdekatan dengan ovarium, terdapat oviduct atau tubafalopi (saluran telur), kemudian ke arah bawah terdapat uterus (rahim). • Di bagian bawah dari uterus terdapat cervix (mulut rahim) yang merupakan saluran sempit menuju vagina.
  • 38. Gambar 9. Sistem Reproduksi pada Manusia (Sumber: http://sainsalquranlearning.blogspot.com/2011/05/
  • 39. Proses Pembuahan pada Manusia  Pembuahan atau fertilisasi terjadi karena bertemunya sel sperma dan sel telur. Umumnya pada sepertiga bagian saluran telur (oviduct). Proses pertemuan antara sel sperma dan sel telur disebut dengan kopulasi  Satu sperma akan menembus corona radiata (selaput tipis sel telur) dan terjadilah paduan/fusi antara inti sperma dan inti ovum. Ketika sperma dan ovum berfusi, mereka membentuk zigot. Zigot bergerak perlahan melalui oviduk menuju uterus. Dalam perjalanan menuju uterus hasil paduan ini akan membelah dari 2 menjadi 4 dan seterusnya Proses zigot untuk mencapai uterus membutuhkan waktu sekitar 7 hari.  Lapisan dalam uterus menjadi tebal, berspons, dan juga tersedia darah kapiler. Sel akan tenggelam dan tertanam pada dinding uterus, proses ini disebut implantasi Perkembangan selanjutnya terjadi pada uterus sampai jadi embrio dan akhirnya lahir sebagai bayi.
  • 40. Siklus menstruasi wanita  Siklus menstruasi terjadi pada manusia yaitu pada wanita. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus berbeda dengan manusia.  Perbedaanya pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh ke luar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.  Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari). Siklus menstruasi meliputi 2 proses penting : 1) Menstruasi (‘period’) pada hari ke 1-5. Pada saat ini, terjadi peluruhan dinding uterus (endometrium), dimana sebelumnya dinding endometrium mengalami penebalan untuk dapat menerima ovum yang telah dibuahi. 2) Ovulasi (pelepasan ovum) pada hari ke 13-15. Ovum tunggal biasanya dilepaskan dari ovarium.  Proses ini dapat terganggu oleh proses fertilisasi dan implantasi, dan ovulasi dapat terganggu oleh obat kontrasepsi. Jika tidak terjadi fertilisasi, siklus akan berjalan normal.
  • 41.  Jumlah hormon estrogen dan progesterone berubah-ubah selama siklus. Estrogen dari jaringan ovarium memiliki berbagai efek, termasuk penebalan dinding uterus selama menstruasi.  Progesterone dari corpus luteum mempertahankan penebalan dinding.  Jika pertemuan antara sperma dan ovum terhambat dapat dilakukan operasi terhadap penyumbatannya.  Jika penghambatannya dengan operasi tidak dapat ditanggulang, diupayakan pertemuan dilakukan dengan sperma dan ovum diletakkan di dalam tabung setelah membentuk zigot sampai pada proses pembelahan tertentu ditanamkan dalam rahim ibu pemilik ovum. Proses ini dikenal dengan bayi tabung
  • 43. Gambar 11. Proses Bayi Tabung (Sumber:dr-aysay.blogspot.com)
  • 44. Sistem Reproduksi Manusia Organ reproduksi dalam • Testis • Saluran pengeluaran Epididimis Vas deferens Saluran ejakulasi Uretra • Kelenjar asesoris Vesikula seminalis Kelenjar prostat Kelenjar Cowper Organ reproduksi luar • Penis • Skrotum SISTEM REPRODUKSI PRIA
  • 45. Organ reproduksi dalam Organ reproduksi pria tampak dari (a) samping dan (b) depan.
  • 46. Organ reproduksi luar Potongan melintang penis pada organ reproduksi luar pria.
  • 48. Hormon-hormon pada Pria • Testosteron • LH (Luteinizing Hormon) • FSH (Follicle Stimulating Hormon) • Estrogen • Hormon pertumbuhan
  • 49. Sistem Reproduksi Wanita Organ reproduksi dalam • Oviduk • Uterus • Vagina Organ reproduksi luar • Vulva • Mons pubis • Labium mayor • Labium minor • Klitoris
  • 50. Organ reproduksi dalam Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b) samping.
  • 53. Siklus menstruasi • Fase menstruasi • Fase pra-ovulasi • Fase ovulasi • Fase pasca-ovulasi
  • 54. Fertilisasi Proses terjadinya fertilisasi di dalam oviduk pada organ reproduksi wanita.
  • 55. REPRODUKSI MANUSIA • Diawali dengan persetubuhan (koitus) • Atau perkawinan (kopulasi) • Yaitu peristiwa masuknya penis ke vagina • Yang akan diikuti fertilisasi internal • Sperma dibentuk dari proses spermatogenesis di testis • Ovum dibentuk dari proses Oogenesis di ovarium
  • 56. SISTEM REPRODUKSI PRIA • Organ reproduksi dalam Testis sepasang,terletak dalam skrotum. Saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra). Kelenjar asesori terdiri dari: kelenjar vesikula seminalis. kelenjar prostat. kelenjar Cowper. Ke3 kelenjar Ini menjamin kehidupan dan pergerakan sperma. Sekali ejakulasi semen yang dikeluarkan sekitar 5 ml dengan jumlah sperma sekitar 50 juta, dan jika kurang dari 20 jutan peluang terjadi fertilisasi sangat kecil. • Organ reproduksi luar. Penis mengandung jaringan spon (2 corpus karvenosa dan 1 korpus spongiosum) terdapat jaringan erektil yang banyak mengandung pembuluh darah dan saraf perasa. Bila ada rangsangan maka rongga tersebut akan terisi darah sehingga penis menjadi tegang / mengembang (ereksi). Skrotum (kantung pelir) didalamnya berisi sepasang testis.
  • 57. SPERMATOGENESIS • Proses pembentukan sperma • Tepatnya pada tubulus seminifirus • Kemudian disimpan dalam epididimis • Diawali dengan membelahnya spermatogonia (2n), setelah mengalami pembelahan beberapa kali terbentuk spermatosit primer. • Setelah beberapa minggu spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi 2 spermatosit sekunder (n), kemudian membelah lagi menjadi 4 spermatid (n). • Dalam beberapa minggu kemudian berubah menjadi spermatozoa atau sperma. Proses ini disebut spermiasi. • Spermatogenesis berlangsung terus sepanjang hidup.
  • 58. BAGIAN BAGIAN ORGAN REPRODUKSI PRIA
  • 59. BAGIAN BAGIAN ORGAN REPRODUKSI WANITA servic oviduc ovarium endometrium oviduc
  • 60. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA • Wanita (female) • Pria (male)
  • 61. ALAT KONTRASEPSI SEMENTARA • Tanpa menggunakan alat bantu Pantang berkala (memperhatikan siklus haid) Koitus interuptus (senggama terputus) • Dengan alat bantu Kondom IUD (intra uterine device ) / spiral. Jeli, tablet busa/spons. Pil / suntik / susuk (mengandung hormon sintetik estrogen dan atau progresteron).
  • 62. ALAT KONTRASEPSI PERMANEN (STERIL) • Pada pria Vasektomi adalah (pemotongan / pengikatan) saluran vas deferens. • Pada wanita Tubektomi adalah (pemotongan / pengikatan) saluran oviduk.
  • 64. HORMON HORMON REPRODUKSI • Pria Testosteron L H FSH Estrogen Hormon pertumbuhan • Wanita Estrogen Progesteron F S H L H Gonadotropin
  • 65. FERTILISASI /PEMBUAHAN • Bertemunya sperma dan ovum • Berlangsung di oviduc / tuba falofii
  • 66. Kehamilan / gestasi • Berlangsung di dalam uterus (rahim) • Akan terbentuk Morula, blastula, gastrula. • Korion adalah membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. • Amnion membran dalam yang melingkupi embrio yang berisi cairan amnion (ketuban). • Alantois (ari-ari) / tali pusar menghubungkan embrio dengan placenta.
  • 67. PERSALINAN • Proses kelahiran bayi • Dipengaruhi oleh hormon (estrogen, oksitosin, prostaglandin, dan relaksin)
  • 68. Kehamilan (gestasi) Tahapan pembelahan zigot hasil fertilisasi dalam perjalanan ke uterus untuk proses implantasi.
  • 69. Kehamilan (gestasi) (2) Proses pembentukan membran kehamilan pada embrio. Amnion Amnion Korion Sakus vitelinus Kantung telur Pembuluh darah Awal korion Massa sel dalam Endometrium Uterus Blastosol Trofoblas
  • 70. Kehamilan (gestasi) (3) Bagian plasenta, cairan amnion, dan tali pusar.
  • 71. Kehamilan (gestasi) (4) Embrio manusia pada usai kehamilan: (a) 4 minggu, (b) 5-6 minggu, (c) 8 minggu, dan (d) 16 minggu.
  • 72. Laktasi Kondisi payudara (a) sebelum kehamilan dan (b) setelah kehamilan.
  • 73. Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia Gangguan pada Sistem reproduksi wanita • Gangguan menstruasi • Kanker genitalia Kanker vagina Kanker serviks Kanker ovarium • Endometriosis • Infeksi vagina Kanker ovarium. Endometriosis.
  • 74. Gangguan pada sistem reproduksi pria • Hipogonadisme • Kriptokorkidisme • Uretritis • Prostatitis • Epididimitis • Orkitis Prostatitis.
  • 75. Hubungan Program Keluarga Berencana (KB) dengan Proses Reproduksi Manusia • Metode keluarga berencana telah dilaksanakan sejak 1900- 1100 SM pada bangsa Mesir kuno, terkenal dengan istilah coitus interuptus. • Metode ini dilaksanakan untuk mengatur jumlah keluarga sehubungan dengan peningkatan jumlah penduduk yang menghuni bumi ini juga peningkatan sosial, ekonomi dan kesehatan fisik dan mental. • Saat ini penduduk Indonesia sudah mencapai 220 juta orang. Termasuk peringkat 5 besar penduduk terbanyak dipermukaan bumi ini. • Metode keluarga berencana dan hubungannya dengan proses reproduksi pada manusia adalah usaha nyata untuk mencegah terjadinya pertemuan antara sperma dan ovum atau pembuahan (fertilisasi).
  • 76. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya fertilisasi: 1.Coitus interuptus, adalah hubungan (senggama) terputus dimana ejakulasi (sperma dikeluarkan) tidak di dalam tubuh tapi di luar. 2.Kalender sistem, mencegah hubungan pada saat subur (ovulasi). Biasanya hubungan dilakukan 5 hari setelah menstruasi dan 5 hari sebelum menstruasi. 3. Penggunaan kontrasepsi, dalam hal hubungan tidak terganggu hanya sperma atau ovum diusahakan tidak bertemu sehingga fertilisasi tidak terjadi. Ada beberapa macam kotrasepsi yaitu a. Kondom b. Suntikan c. Jelly atau foam d. Pil 4.Sterilisasi, dalam hal ini saluran yang menghantarkan ovum yakni oviduct diputuskan dan diikat atau saluran vas deferens diputus atau diikat. Dengan demikian ovum tidak pernah bertemu dengan sperma, sehingga fertilisasi tidak terjadi. Sterilisasi bisa dilakukan pada wanita disebut dengan Vasektomi, sedang pada laki-laki dikenal dengan Tubektomi. •Dalam menyampaikan perkembangbiakan pada hewan dan manusia di Sekolah Dasar (SD) ditekankan pada perkembangbiakan secara vegetatif dan generatif.
  • 77. Rangkuman • Perkembangbiakan pada manusia, termasuk perkembangbiakan generatif/seksual dengan cara sperma melebur dengan ovum dikenal dengan pembuahan atau fertilisasi. • Tidak setiap saat ovum dibentuk oleh wanita, karena wanita mengalami siklus menstruasi 28 hari setiap bulan. • Ovulasi (pelepasan ovum) pada hari ke 13-15 setelah menstruasi terakhir • Keluarga berencana merupakan usaha sadar manusia untuk mengatur kelahiran dan merencanakan jumlah keluarga yang bertujuan untuk kesejahteraan keluarga sehat jasmani dan rohani, dengan semboyan “ Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. • Metode ini berprinsip menghindari terjadinya fertilisasi.