SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
GAMETOGENESIS
OLEH
Sri ulan ramadhani
Pengertian Gametogenesis
 Gametogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan
sel-sel generatif yang disebut gamet atau sel benih atau sel
kelamin.
 Proses gametogenesis bertujuan untuk mempersiapkan kromosom
dan sitoplasma gamet untuk persiapan fertilisasi. Selama
gametogenesis jumlah kromosom mengalami pengurangan dan
sel-sel mengalami perubahan bentuk.
 Proses pembentukan gamet jantan (spermatozoa) disebut
Spermatogenesis dan proses pembentukan sel kelamin
betina/ovum disebut Oogenesis.
 Pada umumnya gametogenesis dibagi dalam 4 fase, yaitu:
1. Asal usul sel-sel germinal (benih) dan migrasinya ke gonad.
2. Multiplikasi (perbanyakan) sel-sel germinal di dalam gonad
dengan cara mitosis.
3. Pembelahan meiosis yang mereduksi jumlah kromosom
menjadi setengahnya.
4. Maturasi (pematangan) dan differensiasi gamet menjadi ovum
Struktur dan Tipe Gamet
A. Sperma (Spermatozoa)
 Sperma yang diproduksi oleh testis adalah sel tunggal yang terdiri
atas; kepala, leher dan ekor, panjang sekitar 50 µm dengan kepala
berbentuk oval atau lonjong.
 Akrosom ialah suatu massa yang terdapat pada bagian anterior
sperma yang merupakan struktur yang berupa selubung yang
menutupi lebih kurang 2/3 daerah kepala sperma.
 Akrosom penting karena mengandung enzim-enzim:
- Akrosin ; enzim proteolitik utama untuk menembus zona pellusida,
selain itu juga berperan dalam pengangkutan sperma melalui
mukus
serviks.
- Hialuronidase ; berguna untuk menembus kumulus oophorus.
- CPE (Corona Penetrating Enzyme) ; dipergunakan untuk
menembus korona radiata.
 Inti sperma mengandung DNA dan mungkin RNA.
 Pada bagian midpiece terdapat mitokondria yang banyak
mengandung lipid, energi midpiece dalam bentuk ATP
mengaktifkan sistem flagella.
B. Oosit dan Ovum
 Pertumbuhan folikel memiliki tahap pertumbuhan dari folikel
primer, skunder sampai tersier. Pertumbuhan folikel muda
menjadi folikel primer diperkirakan terjadi ketika embrio
berumur 6 bulan, kemudian folikel primer tumbuh menjadi
folikel skunder.
 Proses terbentuknya folikel tersier dari folikel skunder telah di
mulai ketika bayi lahir.
 Pada waktu seorang wanita telah mencapai masa pubertas,
folikel tersier mengalami proses transformasi. Selanjutnya
folikel tersebut di sebut folikel matang (folikel de Graaf) dan
pada waktu ovulasi disebut ovum.
Transformasi Oosit
1. Vetellogenesis (penyimpangan kuning telur, pikmen dan kortika
granules).
- Kuning telur adalah cadangan makanan sel oosit yang diproduksi
oleh
mitokondria, badan golgi dan vakuola sel-sel folikel oosit sendiri.
- Kuning telur terdiri dari lemak, protein dan karbohirat.
- Kotika granules berfungsi mencegah pemasukan sperma baru
setelah
terjadi fertilisasi.
2. Organisasi daerah bakal menjadi bagian-bagian embrio
3. Pembentukan selaput pelindung
- Selaput primer ; dihasilkan oleh telur itu sendiri disebut
oolema/membran vitellin.
- Selaput skunder ; terletak disebelah luar selaput primer disebut
zona
pellusida, pada amfibia, reptilia dan aves disebut zona radiata.
Spermatogenesis
 Sel-sel kecambah (germinal) primordial testis embrio berdiferensiasi
menjadi spermatogonia; yaitu sel diploid yang merupakan prekursor
sperma.
 Spermatogonia terletak didekat dinding bagian luar tubulus semuniferus.
 Spermatogonia mengalami mitosis berulang-ulang (sekitar 3 juta
spermatogonia) berdiferensiasi menjadi spermatosit primer .
 Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I (jumlah kromosom
berkurang separuh) menghasilkan 2 spermatosit skunder (n).
 Spermatosit skunder mengalami pembelahan meiosis II menghasilkan 4
(empat) spermatid.
 Spermatid kemudian berdiferensiasi menjadi spermatozoa dewasa atau
sel sperma.
 Selama spermatogenesis, sperma yang sedang berkembang itu
perlahan-lahan di dorong ke arah tengah tubula seminiferus dan menuju
ke epididimis yaitu tempat sperma mendapatkan motilitas (kemampuan
bergerak).
 Dari pembentukan spermatogonia hingga ke sperma yang motil
Gambar : Anatomi Reproduksi Pria
Gambar : Proses Spermatogenesis
Oogenesis
 Produksi ovum atau sel telur dimulai dengan mitosis sel
germinal primordial dalam embrio yang menghasilkan oogonia
(2n).
 Masing-masing oogonium berkembang menjadi oosit primer
(2n).
 Mulai saat pubertas, sebuah oosit primer umumnya
menyelesaikan meiosis I setiap bulan.
 Pembelahan meiosis pada oogenesis melibatkan sitokinesis
yang tidak sama (unequal cytokinesis).
 Pembelahan meiosis I menghasilkan sebuah sel besar, yaitu
oosit skunder dan sebuah badan polar (polar body) yang lebih
kecil.
 Pembelahan meiosis II, yang menghasilkan ovum dan badan
polar kecil lainnya, hanya terjadi jika sel sperma menembus
oosit skunder.
Gambar : Anatomi Reproduksi Wanita
Gambar : Proses Oogenesis
Perbedaan Antara Spermatogenesis dengan
Oogenesis
1. Jumlah gamet yang terbentuk setelah selesainya meiosis.
Pada jantan dari 1 (satu) gametosit terbentuk 4 (empat) gamet,
sedangkan pada betina hanya 1 (satu), yang 3 (tiga)
bersitoplasma sedikit sekali lalu hancur.
2. Pada jantan jumlah sperma yang terbentuk satu tahap
pembelahan dari testis mencapai jutaan jumlahnya, dan dalam
sehari akan terbentuk puluhan sampai ratusan juta. Dalam
ejakulasi seorang pria, dengan volume semen ± 3 ml
terkandung dalam 250 juta sperma. Sedangkan pada betina
hanya satu buah ovum yang terbentuk pada satu siklus.
3. Pada jantan sperma bergerak aktif berenang menuju tempat
fertilisasi di dalam saluran betina, sedangkan pada betina
ovum bersifat pasif.
4. Pada jantan gametogenesis baru terjadi setelah individunya
dewasa(pubertas), sedangkan pada betina oosit telah
terbentuk selama masa prenatal sekitar 6.000.000.
5. Pada jantan proses gametogenesis berlangsung secara tuntas
sedangkan pada betina gemetogenesis berhenti pada fase
kedua. Jadi dapat di pahami bahwa seorang wanita sebelum
memasuki masa pubertas, oosit didalam ovarium sudah
selesai terbentuk, tetapi belum selesai mengalami
gametogenesis. Meiosis kedua baru diselesaikan setelah oosit
tersebut dibuahi oleh sperma. Prosesnya sangat singkat
sehingga terbentuk satu sel telur (ovum) dan yang tiga lagi
disebut Badan Polar yang mengalami degenerasi.
6. Pada jantan sperma yang keluar dari testis mengalami tahap
pematangan didalam saluran epididimis (kapasitasi). Di dalam
saluran ini sperma semakin lengkap mengandung bahan dan
faktor fisiologis untuk melakukan perjalanan ke tempat
fertilisasi dan membuahi. Mitikondria dibagian depan sperma
diaktifkan untuk membentuk ATP. Pada oosit tidak lagi
pematangan kedua setelah ovulasi.
7. Kemampuan oosit setelah ovulasi hanya 24 jam, sedangkan
sperma didalam saluran kelamin betina mencapai 3 x 24 jam.

More Related Content

Similar to GAMETOGENESIS

Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Ramadhanty Putri
 
Materi Pembelahan Sel (GAMETOGENESIS) - Ikramina Yusti Amina.pdf
Materi Pembelahan Sel (GAMETOGENESIS) - Ikramina Yusti Amina.pdfMateri Pembelahan Sel (GAMETOGENESIS) - Ikramina Yusti Amina.pdf
Materi Pembelahan Sel (GAMETOGENESIS) - Ikramina Yusti Amina.pdfUstiAya
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewananggapriktew
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxalhikmah13
 
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxEvaHidayat2
 
Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Wulan Suryani
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksiAlfie Kesturi
 
sistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxsistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxIisAisyah39
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaMonica Lintang
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iNining Mtsnkra
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Vina R Ipina
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaAstarothArtos
 
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengahpertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengaheningyuningsih
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxDekaMuliya1
 
prosespembentukanspermaspermatogenesiskelompok1-131029055542-phpapp02 (1).pdf
prosespembentukanspermaspermatogenesiskelompok1-131029055542-phpapp02 (1).pdfprosespembentukanspermaspermatogenesiskelompok1-131029055542-phpapp02 (1).pdf
prosespembentukanspermaspermatogenesiskelompok1-131029055542-phpapp02 (1).pdfWilandaSyafitri
 

Similar to GAMETOGENESIS (20)

Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
 
Materi Pembelahan Sel (GAMETOGENESIS) - Ikramina Yusti Amina.pdf
Materi Pembelahan Sel (GAMETOGENESIS) - Ikramina Yusti Amina.pdfMateri Pembelahan Sel (GAMETOGENESIS) - Ikramina Yusti Amina.pdf
Materi Pembelahan Sel (GAMETOGENESIS) - Ikramina Yusti Amina.pdf
 
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 
Pertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptxPertemuan 6 (1).pptx
Pertemuan 6 (1).pptx
 
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptxAnatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
Anatomi Fisiologis Reproduksi laki-laki Yankes.pptx
 
Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15Biologi reproduksi smansa15
Biologi reproduksi smansa15
 
REPRODUKSI
REPRODUKSIREPRODUKSI
REPRODUKSI
 
Sel dan pembelahan sel
Sel dan pembelahan selSel dan pembelahan sel
Sel dan pembelahan sel
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi
 
sistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxsistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptx
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9iBab 2 sistem reproduksi kls 9i
Bab 2 sistem reproduksi kls 9i
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengahpertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
pertemuan 6 reproduksi hewan smpn 3 karangtengah
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 
Gamet dan Fertilisasi
Gamet dan FertilisasiGamet dan Fertilisasi
Gamet dan Fertilisasi
 
PAI PPT KEL 2.pptx
PAI PPT KEL 2.pptxPAI PPT KEL 2.pptx
PAI PPT KEL 2.pptx
 
prosespembentukanspermaspermatogenesiskelompok1-131029055542-phpapp02 (1).pdf
prosespembentukanspermaspermatogenesiskelompok1-131029055542-phpapp02 (1).pdfprosespembentukanspermaspermatogenesiskelompok1-131029055542-phpapp02 (1).pdf
prosespembentukanspermaspermatogenesiskelompok1-131029055542-phpapp02 (1).pdf
 

Recently uploaded

Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 

Recently uploaded (20)

Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 

GAMETOGENESIS

  • 2. Pengertian Gametogenesis  Gametogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel-sel generatif yang disebut gamet atau sel benih atau sel kelamin.  Proses gametogenesis bertujuan untuk mempersiapkan kromosom dan sitoplasma gamet untuk persiapan fertilisasi. Selama gametogenesis jumlah kromosom mengalami pengurangan dan sel-sel mengalami perubahan bentuk.  Proses pembentukan gamet jantan (spermatozoa) disebut Spermatogenesis dan proses pembentukan sel kelamin betina/ovum disebut Oogenesis.  Pada umumnya gametogenesis dibagi dalam 4 fase, yaitu: 1. Asal usul sel-sel germinal (benih) dan migrasinya ke gonad. 2. Multiplikasi (perbanyakan) sel-sel germinal di dalam gonad dengan cara mitosis. 3. Pembelahan meiosis yang mereduksi jumlah kromosom menjadi setengahnya. 4. Maturasi (pematangan) dan differensiasi gamet menjadi ovum
  • 3. Struktur dan Tipe Gamet A. Sperma (Spermatozoa)  Sperma yang diproduksi oleh testis adalah sel tunggal yang terdiri atas; kepala, leher dan ekor, panjang sekitar 50 µm dengan kepala berbentuk oval atau lonjong.  Akrosom ialah suatu massa yang terdapat pada bagian anterior sperma yang merupakan struktur yang berupa selubung yang menutupi lebih kurang 2/3 daerah kepala sperma.  Akrosom penting karena mengandung enzim-enzim: - Akrosin ; enzim proteolitik utama untuk menembus zona pellusida, selain itu juga berperan dalam pengangkutan sperma melalui mukus serviks. - Hialuronidase ; berguna untuk menembus kumulus oophorus. - CPE (Corona Penetrating Enzyme) ; dipergunakan untuk menembus korona radiata.
  • 4.  Inti sperma mengandung DNA dan mungkin RNA.  Pada bagian midpiece terdapat mitokondria yang banyak mengandung lipid, energi midpiece dalam bentuk ATP mengaktifkan sistem flagella. B. Oosit dan Ovum  Pertumbuhan folikel memiliki tahap pertumbuhan dari folikel primer, skunder sampai tersier. Pertumbuhan folikel muda menjadi folikel primer diperkirakan terjadi ketika embrio berumur 6 bulan, kemudian folikel primer tumbuh menjadi folikel skunder.  Proses terbentuknya folikel tersier dari folikel skunder telah di mulai ketika bayi lahir.  Pada waktu seorang wanita telah mencapai masa pubertas, folikel tersier mengalami proses transformasi. Selanjutnya folikel tersebut di sebut folikel matang (folikel de Graaf) dan pada waktu ovulasi disebut ovum.
  • 5. Transformasi Oosit 1. Vetellogenesis (penyimpangan kuning telur, pikmen dan kortika granules). - Kuning telur adalah cadangan makanan sel oosit yang diproduksi oleh mitokondria, badan golgi dan vakuola sel-sel folikel oosit sendiri. - Kuning telur terdiri dari lemak, protein dan karbohirat. - Kotika granules berfungsi mencegah pemasukan sperma baru setelah terjadi fertilisasi. 2. Organisasi daerah bakal menjadi bagian-bagian embrio 3. Pembentukan selaput pelindung - Selaput primer ; dihasilkan oleh telur itu sendiri disebut oolema/membran vitellin. - Selaput skunder ; terletak disebelah luar selaput primer disebut zona pellusida, pada amfibia, reptilia dan aves disebut zona radiata.
  • 6. Spermatogenesis  Sel-sel kecambah (germinal) primordial testis embrio berdiferensiasi menjadi spermatogonia; yaitu sel diploid yang merupakan prekursor sperma.  Spermatogonia terletak didekat dinding bagian luar tubulus semuniferus.  Spermatogonia mengalami mitosis berulang-ulang (sekitar 3 juta spermatogonia) berdiferensiasi menjadi spermatosit primer .  Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I (jumlah kromosom berkurang separuh) menghasilkan 2 spermatosit skunder (n).  Spermatosit skunder mengalami pembelahan meiosis II menghasilkan 4 (empat) spermatid.  Spermatid kemudian berdiferensiasi menjadi spermatozoa dewasa atau sel sperma.  Selama spermatogenesis, sperma yang sedang berkembang itu perlahan-lahan di dorong ke arah tengah tubula seminiferus dan menuju ke epididimis yaitu tempat sperma mendapatkan motilitas (kemampuan bergerak).  Dari pembentukan spermatogonia hingga ke sperma yang motil
  • 7. Gambar : Anatomi Reproduksi Pria
  • 8. Gambar : Proses Spermatogenesis
  • 9.
  • 10. Oogenesis  Produksi ovum atau sel telur dimulai dengan mitosis sel germinal primordial dalam embrio yang menghasilkan oogonia (2n).  Masing-masing oogonium berkembang menjadi oosit primer (2n).  Mulai saat pubertas, sebuah oosit primer umumnya menyelesaikan meiosis I setiap bulan.  Pembelahan meiosis pada oogenesis melibatkan sitokinesis yang tidak sama (unequal cytokinesis).  Pembelahan meiosis I menghasilkan sebuah sel besar, yaitu oosit skunder dan sebuah badan polar (polar body) yang lebih kecil.  Pembelahan meiosis II, yang menghasilkan ovum dan badan polar kecil lainnya, hanya terjadi jika sel sperma menembus oosit skunder.
  • 11. Gambar : Anatomi Reproduksi Wanita
  • 12.
  • 13. Gambar : Proses Oogenesis
  • 14. Perbedaan Antara Spermatogenesis dengan Oogenesis 1. Jumlah gamet yang terbentuk setelah selesainya meiosis. Pada jantan dari 1 (satu) gametosit terbentuk 4 (empat) gamet, sedangkan pada betina hanya 1 (satu), yang 3 (tiga) bersitoplasma sedikit sekali lalu hancur. 2. Pada jantan jumlah sperma yang terbentuk satu tahap pembelahan dari testis mencapai jutaan jumlahnya, dan dalam sehari akan terbentuk puluhan sampai ratusan juta. Dalam ejakulasi seorang pria, dengan volume semen ± 3 ml terkandung dalam 250 juta sperma. Sedangkan pada betina hanya satu buah ovum yang terbentuk pada satu siklus. 3. Pada jantan sperma bergerak aktif berenang menuju tempat fertilisasi di dalam saluran betina, sedangkan pada betina ovum bersifat pasif. 4. Pada jantan gametogenesis baru terjadi setelah individunya dewasa(pubertas), sedangkan pada betina oosit telah terbentuk selama masa prenatal sekitar 6.000.000.
  • 15. 5. Pada jantan proses gametogenesis berlangsung secara tuntas sedangkan pada betina gemetogenesis berhenti pada fase kedua. Jadi dapat di pahami bahwa seorang wanita sebelum memasuki masa pubertas, oosit didalam ovarium sudah selesai terbentuk, tetapi belum selesai mengalami gametogenesis. Meiosis kedua baru diselesaikan setelah oosit tersebut dibuahi oleh sperma. Prosesnya sangat singkat sehingga terbentuk satu sel telur (ovum) dan yang tiga lagi disebut Badan Polar yang mengalami degenerasi. 6. Pada jantan sperma yang keluar dari testis mengalami tahap pematangan didalam saluran epididimis (kapasitasi). Di dalam saluran ini sperma semakin lengkap mengandung bahan dan faktor fisiologis untuk melakukan perjalanan ke tempat fertilisasi dan membuahi. Mitikondria dibagian depan sperma diaktifkan untuk membentuk ATP. Pada oosit tidak lagi pematangan kedua setelah ovulasi. 7. Kemampuan oosit setelah ovulasi hanya 24 jam, sedangkan sperma didalam saluran kelamin betina mencapai 3 x 24 jam.