Dokumen ini membahas tentang Demam Berdarah Dengue (DHF) yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. DHF ditandai dengan gejala demam, nyeri otot dan sendi, diikuti perdarahan. DHF dibedakan menjadi 4 derajat berat berdasarkan gejala klinisnya, mulai dari gejala ringan hingga syok yang membahayakan jiwa. Pencegahannya meliputi menghindari kontak dengan
1. DENGUE HEMORAGIC
FEVER (DHF)
Disusun Oleh kelompok :
LAAgus
Ramlah
Siti Maesaroh
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2014/2015
2. Definisi (Dengue Haemorraghic
Fever)
DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat
awam sering disebut sebagai demam berdarah.
Menurut para ahli, demam berdarah dengue disebut
sebagai penyakit (terutama sering dijumpai) yang
disebabkan oleh virus Dengue sejenis virus yang
tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty
dengan gejala utama demam, nyeri otot, dan sendi
diikuti dengan gejala pendarahan spontan seperti;
bintik merah pada kulit,mimisan, bahkan pada
keadaan yang parahdisertai muntah atau
BAB berdarah.
3. Etiologi
1. Virus dengue
Demam dengue dan
Demam berdarah dengue
disebabkan oleh virus dengue,
yang termasuk dalam group
arboviruses (virus yang
ditularkan melalui gigitan
nyamuk asthropod) dan dalam
genus flavivirus, keluarga
flaviviridae. Flavivirus
merupakan virus dengan
diameter 30nm terdiri dari
asam ribonukleat rantai
tunggal dengan berat molekul
4 x 106.
2. Vektor
Penyakit demam berdarah
dengue ditularkan oleh nyamuk
Nyamuk Aedes yang berkembang
biak pada genangan Air bersih
yang terdapat bejana- bejana
yang terdapat didalam rumah
(Aedes Aegypti) maupun yang
terdapat di lubang-lubang pohon
didalam potongan bambu,
dilipatan daun dan genangan air
bersih alamin lainnya (Aedes
Albopictus). dan hampir selalu
menggigit di dalam rumah pada
waktu siang hari
4. Etiologi
3. Host
Dengue Haemoragic Fever (DHF) akan
terjadi jika seseorang yangpernah
mendapatkan infeksi virus dengue tipe
tertentu mendapatkan infeksi ulangan untuk
kedua kalinya atau lebih dengan pula terjadi
pada bayi yang mendapat infeksi virus
dengue untuk pertama kalinya jika ia telah
mendapat imunitas terhadap dengue dari
ibunya melalui plasenta. (Soedarto, 1990 ;
38).
5. Manifestasi klinik penyakit DHF
a. Demam
Demam akut
dengan gejala
yang tidak
spesifik, anoreksi,
lemah, nyeri
punggung, nyeri
tulang sendi dan
kepala. Biasanya
berlangsung 2-7
hari.
b. Perdarahan
Manifestasi
perdarahan pada
umumnya muncul
pada hari ke 2-3
demam. Bentuk
perdarahan dapat
berupa : uji torniquet
positif. Ptekiae,
purpura, ekimosis,
epitaksis dan
perdarahan gusi,
hematemesis melena.
Uji torniquet positif
bila terdapat lebih dari
20 ptekiae dalam
diameter 2,8 cm.
c. Hepatomegali
Ditemukan pada
permulaan demam,
sifatnya nyeri tekan
dan tanpa disertai
ikterus.
d. Renjatan ( Syok )
Syok biasanya
terjadi pada saat
demam mulai
menurun pada hari
ke-3 dan ke-7 sakit.
Syok yang terjadi
lebih awal atau
pada periode
demam biasanya
mempunyai
prognosa buruk.
6. Gejala DHF
1. Demam tinggi dan mendadak dan terus menerus
selama 2-7 hari.
2. Manifestasi perdarahan : uji rumpeleede positif,
ptekiae, ekimosis, epistaksis,perdarahan gusi,
hematemesis, melena
3. Keluhan pada saluran pencernaan seperti mual,
muntah, anoreksia, diare ataukonstipasi, nyeri ulu hati.
4. Nyeri sendi , nyeri kepala, nyeri otot, rasa sakit di
daerah belakang bola mata(retro
orbita), hepatomegali, splenomegali.
5. Kadang ditemui keluhan batuk pilek dan sakit menelan
.Gejala klinik lain yaitu nyeri epigasstrium, muntah -
muntah, diare maupun obstipasi dan kejang –
kejang.
7. Klasifikasi DHF
DHF diklasifikasikan
berdasarkan derajat
beratnya penyakit, secara
klinis dibagi menjadi 4
derajat (Menurut WHO,
1986) :
1. Derajat I
Demam disertai gejala
klinis lain, tanpa
perdarahan spontan, ,
trombositopenia dan
hemokonsentrasi.Åuji
tourniquet
2. Derajat II
Derajat I dan disertai pula
perdarahan spontan pada
kulit atau tempat lain.
3. Derajat III
Ditemukan kegagalan
sirkulasi, yaitu nadi cepat
dan lemah, tekanan darah
rendah (hipotensi), gelisah,
cyanosis sekitar mulut,
hidung dan jari (tanda-
tanda dini renjatan).
4. Renjatan berat (DSS) dengan
nadi tak teraba dan tekanan
darah tak dapat diukur
8. CARA PENCEGAHAN
a. Pencegahan
secara mekanik
yaitu melakukan
gerakan 3 M
b. Pencegahan
secara kimia
yaitu
melakukan
pemberantasan
vektor.
c. Pencegahan
secara biologi
Yaitu
Memelihara
ikan pemakan
jentik