Dokumen tersebut membahas lima teori dasar dalam psikologi sosial yaitu teori genetik, belajar, psikoanalisis, kognitif, dan peranan. Teori-teori tersebut menjelaskan penyebab tingkah laku sosial dari sudut pandang biologis, lingkungan, pengalaman masa kecil, proses berpikir, dan peranan sosial. Dokumen ini memberikan gambaran menyeluruh tentang lima pendekatan teoretis utama dalam memahami tingk
2. LIMA PENDEKATAN (TEORI)
DALAM PSIKOLOGI SOSIAL:
Teori genetik
Teori belajar
Teori psikoanalisa
Teori kognitf
Teori Peranan
3. TEORI GENETIK
Teori ini menekankan kualitas pembawaan sejak
lahir atas tingkah laku sosial.
Dasar asumsi: komponen dari tingkah laku
sosial dihubungkan atau mempunyai akar pada
penyebab genetik yang tidak dipelajari.
Pengikut : Konrad Lorenz, William McDougle.
4. LANJUT…….
Lorenz : tingkah laku agresi adalah
perwujudan dari instink agresi yang
dibawa sejak lahir dan berasal dari
kebutuhan untuk melindungi diri.
McDougle: banyak tingkahspesifik dapat
dijelaskan dalam istilah instink,tingkah
laku memiliki tujuan langsung yang tidak
dipelajari. Contoh: Ibu melindungi
anaknya maka dia menjelaskan tingkah
laku tersebut sebagai parental instink.
5. LANJUT…..
Sekarang ini sebagian ahli psikologi sosial
menolak pendapat teori instink sebagai
penjelasan tingkah laku sosial.
Sebab: teori instink tidak dapat menjelaskan
alasan dibalik tingkah laku dan tidak dapat
memberikan prediktor yang akurat atas tingkah
laku yang akan datang.
6. TEORI BELAJAR
Merupakan lawan dari teori genetik.
Teori belajar lebih menekankan pada peranan
situasi dan lingkungan sebagai sumber penyebab
tingkah laku.
Teori ini menganalisa tingkah laku sosial dalam
istilah “asosiasi yang dipelajari” antara stimulus
dan respon.
7. LANJUT…..
Tokoh: Pavlov, Skinner, dan Albert bandura.
Penelitian Pavlov nampak bahwa proses belajar
terjadi ketika suatu stimulus netral dalam
situasi terkondisi sebelumnya menimbulkan
respon yang terkondisi.
Skinner mengemukakan bahwa mekanisme
belajar juga terjadi ketika sebuah respon diikuti
reinforcement.
8. LANJUT…..
Albert Bandura mengemukakan bahwa
anak belajar tingkah laku baru dengan
melihat orang lain (model) yang
melakukannya dan mengamati
konskuensi dari sejumlah tingkah laku.
Jika model yang melakukannya mendapat
reward, maka tingkah laku akan
dilakukannya di masa yang akan datang.
Tetapi jika model tersebut mendapatkan
hukuman , pengamat akan kurang suka
melakukan tingkah laku tersebut.
9. LANJUT…..
Contoh langsung aplikasi teori belajar
dalam psikologi sosial yaitu teori
pertukaran sosial.
George Homans: jika kita memperhatikan
interaksi sosial , maka akan nampak ada
alasan masuk akal untuk meramalkan
bahwa manusia cenderung berinteraksi
dengan mereka-mereka yang memberikan
ganjaran (pujian, hak istimewa, martabat
dsb) dan akan menghindari mereka-
mereka yang menimbulkan kerugian.
10. CIRI-CIRI TEORI BELAJAR:
Sebab-sebab perilaku diduga terutama
terletak pada penglaman belajar
dindividu di masa lampau.
Cenderung menempatkan penyebab
perilaku terutama pada lingkungan
eksternal dan tidak pada pengertian
individu subjektif terhadap yang terjadi.
Biasanya pendekatan belajar diarahkan
untuk menjelaskan perilaku yang nyata
dan bukan keadaan subjektif atau
psikologis (faktor-faktor internal seperti
emosi/perasaan, motif dan persepsi)
11. LANJUT…..
Dalam psikologi sosial, teori belajar telah
digunakan untuk menjelaskan berbagai
gejala perilaku sosial seperti : agresi,
altruisme, daya tarik interpersonal,
komunikasi, prasangka dan pembentukan
sikap.
Pada bidang-bidang ini teori belajar menjadi
mekanisme penjelas yang dominan, akan
tetapi di lain hal kecil peranannya. Namun
demikian, dalam psikologi sosial, teori
belajari lebih banyak diminati.
12. TEORI KOGNITIF
Teori kognitif menempatkan secara khusus
proses-proses berpikir dan bagaimana orang-
orang dalam memahami dan mempresentasikan
dunia.
Dasar teori : teori gestalt.
Teori gestalt diminati para ahli psikologi sosial
karena dua alasan: 1. psikologi gestalt
menembangkan teknik-teknik eksperimen yang
menjadikan ahli psikologi sosial pada studi
laboratorium.2. penekanan psikologi gestalt pada
pengalaman-pengalaman naif pada cara
bagaimana oranag memahamim dan mengamati
suatu situasi. Teori belajar berpendapat bahwa
penglaman adalah objektif, psikologi gestalt
pengalaman adalah subjektif.
13. LANJUT….
Pandangan dasar teori gestalt: gejala psikologi
terjadi pada suatu medan yang merupakan suatu
sistem yang saling tergantung yang melipui
persepsi dan penglaman masa lampau. Unsur-
unsur individu dari medan ini tidak dapat
dipahami tanpa mengetahui medan tersebut
secara keseluruhan.
14. LANJUT…..
Psikologi gestalt menekankan pada
persepsi dan kognisi secara umum.
Aplikasi dari teori ini adalah riset
tentang bagaimana orang-orang
membentuk kesan atas orang lain.
Teori kognitif juga menelurkan teori
atribusi: sebuah studi sistematis atas
bagaimana para pengamat menentukan
penyebab tingkah laku orang lain dan
kognisi sosial yang berbicara tentang
bagaimana cara orang berpikir dalam
memahami dan mengerti dunia sosial
mereka.
15. SIMPULAN TEORI KOGNITIF:
Lebih memusatkan perhatian pada interpretasi
dan organisasi perseptual mengenai keadaan
sekarang, bukan keadaan masa lalu.
Mencari sebab-sebab perilaku pada persepsi atau
interpretasi individu terhadap situasi, dan tidak
pada realitas situasinya.
17. TEORI PSIKOANALISA
Dasar teori:
Tingkah laku orang dewasa merupakan refleksi
penglaman masa kecilnya.
Orang bergerak melalui suatu tahapan yang
pasti selama tahun-tahun awal
perkembangannya yang bersumber kesenangan
seksual. Tahapan ini ditandai dengan tahap oral,
anal, phalik dan genital.
Teori ini juga memperkenalkan konsep
ketidaksadaran sebagai bagian kepribadian,
dimana terletak keinginan-keinginan, impuls-
imp[uls dan konflik-konflik yang dapat
mempunyai pengaruh langsung pada tingkah
laku.
18. LANJUT…..
Teori psikoanalisa telah mengarahkan kerja para
ahli psikologi sosial pda sejumlah topik tentang
tingkah laku soisal yang diselidiki dalam arti
proses ketidaksadaran, misalnya perilaku agresi
dipandang sebagai suatu manifestasi dari instink
mati, prasangka kelompok minoritas dipandang
sebagai konflik individu pada masa kecil dengan
orang tuannya yang kaku.
19. LANJUT……
Pengaruh psikoanalisa terhadap psikologi sosial
relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan
teori lainnya.
Alasan : sulit diuji secara ilmiah
20. TEORI PERANAN
(ROLETHEORY)
Teori ini awalnya merupakan hasil kerja
sosiologi.
Persepektif dasar dari teori ini adalah bahw
atingkah laku dibentuk oleh peranan-peranan
yang diberikan masyarakat bagi individu-
individu untuk melaksanakannya.
Teori ini mengakui pengaruh-pengaruh faktor
sosial pada tingkah laku individu pada situasi
yang berbeda.
21. LANJUT……
Peranan:sekumpulan tingkah laku yang
dihubungan dengan suatu posisi tertentu.
Menurut teori ini peranan yang berbeda
akan membuat jenis tingkah laku yang
berbeda pula, tetapi apa yang membuat
tingkah laku itu sesuai dalam suatu
situasi dan tidak sesuai dalam situasi lain
relatif bebas pada seseorang yang
menjalankan peranan tersebut.
Masing-masing peranan diasosiasikan
dengan sejumlah harapan mengenai
tingkah laku apa yang sesuai dan dapat
diterima dalam peran tersebut (role
expectation).
22. LANJUT……
Implikasi dari teori peran adlah jika kita
memiliki informasi tentang role expectation
untuk suatu posisi tertentu, maka kita dapat
meramalkan bagian dari perilaku yang
bermakna dari orang yang melaksanakan posisi
itu. OKI untuk mengubah perilaku seseorang
adalah dengan mengganti atau mendefinisikan
kembali peranannya.
23. LANJUT…..
Menurut teori ini peran tidak hanya
menentukan perilaku, tetapi juga belief dan
sikap.
Peran juga mempengaruhi nilai-nilai 9values)
yang dipegang orang dan mempengaruhi arah
dari pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian mereka.
24. LANJUT……
Teori peran telah mempengaruhi kepada studi
tentang proses pengelolaan kesan (impression
management), yaitu suatu bidang yang
mempelajari cara bagaimana orang-orang
mencoba membentuk kesan spesifik dan positif
tentang dirinya.
Keterbatasan teori peran: sulit dalam
menjelaskan perilaku yang menyimpang
(deviant behavior)