Monopause menyebabkan berbagai dampak psikologis dan fisik pada wanita. Secara fisik, wanita mengalami gangguan siklus haid, gejolak panas, kekeringan vagina, perubahan kulit, keringat berlebih, sulit tidur, kerapuhan tulang, dan penyakit seperti jantung atau kanker. Secara psikologis, wanita menjadi mudah tersinggung, stres, cemas, atau depresi. Kondisi ini d
2. PENGERTIAN
Menopause
•Kata menopause berasal dari dua kata Yunani yang
berarti "bulan” dan “penghentian sementara”
yang secara linguistik lebih tepat disebut
“menocease”.
•Secara medis istilah menopause mengandung arti
berhentinya masa menstruasi, bukan istirahat.
•Menopause adalah haid terakhir yang dialami oleh
wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon
reproduksi yang terjadi pada usia menjelang atau
pada usia lima puluhan.
3. PENGERTIAN
Menopause
•Seorang wanita dikatakan telah
menopause bila tidakmendapat haid lagi
sejak satu tahun terakhir.
•Proses ketuaan pada wanita ditandai
dengan siklus haid bulanan yang mulai
terganggu dan akhirnya menghilang sama
sekali.
4. •Proses ini merupakan kodrat yang harus
dilalui wanita dalam hidupnya,
merupakan proses normal tetapi
penerimaan wanita berbeda-beda.
•Haid adalah pendarahan dari uterus yang
keluar melalui vagina selama 5-7 hari dan
terjadi setiap bulan.
5. PENGERTIAN
Klimakterium
• Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan
normal seorang wanita sebelum mencapai senium,
yang mulai dari akhir masa reproduktif dari kehidupan
sampai masa non-reproduktif.
• Masa klimakterium meliputi pramenopause,
menopause, dan pascamenopause. Pada wanita
terjadi antara umur 40-65 tahun.
• Klimakterium prekoks adalah klimakterium yang
terjadi pada wanita umur kurang dari 40 tahun.
6. PENGERTIAN
Klimakterium
• klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa
reproduksi dan masa senium, yang bukan merupakan suatu
keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan yang
normal.
• Masa ini berlangsung sebelum dan beberapa tahun sesudah
menopause.
• Masa premenopause, menopause dan pasca menopause
dikenal sebagai masa klimakterium.
• Klimakterium dapat dikatakan mulai sekitar 6 tahun sebelum
menopause dan berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah
menopause.
• Pada wanita dalam masa ini, terjadi juga keluhan-keluhan
yang disebut sindroma klimakterik.
7. TANDA-TANDA
• Menopause
Turunnya fungsi indung telur mengakibatkan
hormon estrogen dan progesterone sangat
berkurang oleh karena itu timbul keluhan :
– Gejala panas di muka, leher dan dada pasien,
disusul dengan
– keringat banyak, berlangsung biasanya malam hari
selama sekitar jam, selanjutnya
– timbul rasa tertekan, sedih, gugup, mudah marah
dan ketakutan menjadi tua.
8. TANDA-TANDA
Klimakterium
Penurunan fungsi ovarium dapat berlangsung cepat pada sebagian wanita
dan lebih lambat pada yang lainnya. Sebagian wanita menghasilkan estrogen
endogen yang cukup sehingga tetap tanpa gejala, sedangkan yang lain
memperlihatkan beragam gejala semasa klimakterium.
Gejala-gejalanya dapat dikelompokkan menjadi :
1.Gangguan neurovegetatif (vasomotorik-hipersimpatikotoni) yang
mencakup:
gejolak panas (hot flushes)
keringat malam yang banyak
rasa kedinginan
sakit kepala
desing dalam telinga
tekanan darah yang goyah
berdebar-debar
susah bernafas
jari-jari atrofi
gangguan usus (meteorismus)
9. TANDA-TANDA
Klimakterium
Gejala-gejalanya dapat dikelompokkan menjadi :
2.Gangguan psikis
mudah tersinggunG
Depresi
lekas lelah
kurang bersemangat
insomania atau sulit tidur
3.Gangguan organik
infark miokard (gangguan sirkulasi)
atero-sklerosis (hiperkolesterolemia)
Osteoporosis
gangguan kemih (disuria)
nyeri senggama (dispareunia)
10. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Fisik
Ketika seseorang memasuki masa menopause,
fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa
kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba
di sekujur tubuh, misalnya pada kepala, leher
dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku
ini dapat diikuti dengan rasa panas atau dingin,
pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah,
dan berdebar-debar (Hurlock, 1992).
11. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Fisik
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan
gejala dari menopause yaitu:
a)Ketidakteraturan Siklus Haid
Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid,
kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak pada
siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai
dengan jumlah darah yang sangat banyak, tidak seperti
volume pendarahan haid yang normal. Keadaan ini
sering mengesalkan wanita karena ia harus beberapa
kali mengganti pembalut yang dipakainya. Normalnya
haid akan berakhir setelah tiga sampai empat hari,
namun pada keadaan ini haid baru dapat berakhir
setelah satu minggu atau lebih.
12. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Fisik
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari
menopause yaitu:
b) Gejolak Rasa Panas
Arus panas biasanya timbul pada saat darah haid mulai berkurang
dan berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Sheldon H.C
(dalam Rosetta Reitz, 1979) mengatakan “ kira-kira 60% wanita
mengalami arus panas”. Arus panas ini disertai oleh rasa
menggelitik disekitar jari-jari, kaki maupun tangan serta pada
kepala, atau bahkan timbul secara menyeluruh. Munculnya hot
flashes ini sering diawali pada daerah dada, leher atau wajah dan
menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain. Hal ini berlangsung
selama dua sampai tiga menit yang disertai pula oleh keringat yang
banyak. Ketika terjadi pada malam hari, keringat ini dapat
menggangu tidur dan bila hal ini sering terjadi akan menimbulkan
rasa letih yang serius bahkan menjadi depresi.
13. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Fisik
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari
menopause yaitu:
c)Kekeringan Vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali
mensekresikan lendir. Penyebabnya adalah kekurangan
estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih tipis,
lebih kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut,
Liang senggama kering sehingga menimbulkan nyeri pada
saat senggama, keputihan, rasa sakit pada saat kencing.
Keadaan ini membuat hubungan seksual akan terasa sakit.
Keadaan ini sering kali menimbulkan keluhan pada wanita
bahwa frekuensi buang air kecilnya meningkat dan tidak
dapat menahan kencing terutama pada saat batuk, bersin,
tertawa atau orgasme.
14. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Fisik
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan
gejala dari menopause yaitu:
d) Perubahan Kulit
Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas
kulit, ketika menstruasi berhenti maka kulit akan
terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada
daerah sekitar wajah, leher dan lengan. Kulit di
bagian bawah mata menjadi mengembung
seperti kantong, dan lingkaran hitam dibagian ini
menjadi lebih permanen dan jelas (Hurlock,
1992)
15. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Fisik
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala
dari menopause yaitu:
e) Keringat di Malam Hari
Berkeringat malam hari, bangun bersimbah peluh.
Sehingga perlu mengganti pakaian dimalam hari.
Berkeringat malam hari tidak saja menggangu tidur
melainkan juga teman atau pasangan tidur. Akibatnya
diantara keduanya merasa lelah dan lebih mudah
tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak.
f) Sulit Tidur
Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause,
tetapi hal ini mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang
akibat berkeringat malam hari, wajah memerah dan
perubahan yang lain.
16. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Fisik
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda
dan gejala dari menopause yaitu:
g)Perubahan Pada Mulut
Pada saat ini kemampuan mengecap pada
wanita berubah menjadi kurang peka,
sementara yang lain mengalami gangguan
gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.
17. Masalah yang timbul pada Klimakterium dan Menopause
Fisik
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari
menopause yaitu:
h) Kerapuhan Tulang
Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis
(kerapuhan tulang). Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang
paling umum dan merupakan persoalan bagi yang telah berumur,
paling banyak menyerang wanita yang telah menopause. Biasanya kita
kehilangan 1% tulang dalam setahun akibat proses penuaan (mungkin
ini yang menyebabkan nyeri persendian), tetapi kadang setelah
menopause kita kehilangan 2% setahunnya. John Hutton (1984:35)
memperkirakan sekitar 25% wanita kehilangan tulang lebih cepat
daripada proses menua. Menurunnya kadar estrogen akan diikuti
dengan penurunan penyerapan kalsium yang terdapat dalam
makanan. Kekurangan kalsium ini oleh tubuh diatasi dengan menyerap
kembali kalsium yang terdapat dalam tulang, dan akibatnya tulang
menjadi keropos dan rapuh.
18. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Fisik
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda
dan gejala dari menopause yaitu:
i)Badan Menjadi Gemuk
Banyak wanita yang menjadi gemuk selama
menopause. Rasa letih yang biasanya dialami pada
masa menopause, diperburuk dengan perilaku
makan yang sembarangan. Banyak wanita yang
bertambah berat badannya pada masa
menopause, hal ini disebabkan oleh faktor
makanan ditambah lagi karena kurang
berolahraga.
19. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Fisik
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda
dan gejala dari menopause yaitu:
j)Penyakit
Ada beberapa penyakit yang seringkali dialami
oleh wanita menopause. Dari sudut pandang
medik ada 2 (dua) perubahan yaitu:
meningkatnya kemungkinan terjadi penyakit jantung,
pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di
dalam tulang (osteoporosis). Penyakit jantung dan
pembuluh darah dapat menimbulkan gangguan seperti
stroke atau serangan jantung.
20. • Selain itu penyakit kanker juga lebih sering
terjadi pada orang yang berusia lanjut. Semakin
lama kehidupan maka semakin besar
kemungkinan penyakit itu menyerang. Misalnya
kanker payudara, kanker rahim dan kanker
ovarium. Kanker payudara lebih umum terjadi
pada wanita yang telah melampaui masa
menopause.
21. •
Kanker rahim adalah istilah luas untuk kanker yang terjadi di
rahim, ada dua bagian rahim yang dapat menjadi tempat
bermulanya kanker. Yang pertama adalah serviks, kanker ini
terutama berjangkit pada wanita berusia diatas 30 tahun.
Gejala yang harus diperhatikan adalah pendarahan vagina
setelah persetubuhan, pergetahan vagina yang tidak biasa
dan noda diantara haid. Sementara kanker indometrium
(kanker tubuh rahim) terutama menjangkiti wanita diatas usia
45 tahun, yang paling menanggung resiko adalah yang pernah
mendapat haid agak lambat, dan yang mempunyai kombinasi
antara tekanan darah tinggi, diabetes, dan berat tubuh
berlebih. Gejalanya adalah pendarahan tak normal,
pendarahan antara haid, keluaran darah yang lebih lama atau
lebih kental dibandingkan biasanya, dan pendarahan haid
terakhir dalam menopause.
22. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Psikologis
• Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita
menopause amat penting peranan dalam kehidupan
sosial lansia terutama dalam menghadapi masalah-
masalah yang berkaitan dengan:
• pensiun;
• hilangnya jabatan atau pekerjaan yang sebelumnya
sangat menjadi kebanggaan sang lansia tersebut.
• Berbicara tentang aspek psikologis lansia dalam
pendekatan eklektik holistik, sebenarnya tidak dapat
dipisahkan antara aspek organ-biologis, psikologis,
sosial, budaya dan spiritual dalam kehidupan lansia.
23. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Psikologis
• Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah:
• mudah tersinggung,
• sukar tidur,
• tertekan,
• gugup,
• kesepian,
• tidak sabar,
• tegang (tension),
• cemas dan depresi.
• Ada juga lansia yang kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik
fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh suami dan anak-
anak mereka, serta merasa kehilangan femininitas karena fungsi
reproduksi yang hilang
24. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Beberapa keluhan psikologis yang merupakan
tanda dan gejala dari menopause yaitu:
• Ingatan Menurun
Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause
wanita dapat mengingat dengan mudah,
namun sesudah mengalami menopause
terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan
sering lupa pada hal-hal yang sederhana,
padahal sebelumnya secara otomatis langsung
ingat.
25. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Beberapa keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause
yaitu:
• Kecemasan
Banyak ibu-ibu yang mengeluh bahwa setelah menopause dan lansia merasa
menjadi pencemas. Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya
kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah
dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa pergi sendirian ke luar kota sendiri,
namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu sering juga diperkuat oleh
larangan dari ana-anaknya. Kecemasan pada Ibu-ibu lansia yang telah menopause
umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat tenang
kembali, setelah mendapatkan semangat/dukungan dari ornag di sekitarnya;
namun ada juga yang terus-menerus cemas, meskipun orang-orang disekitarnya
telah memberi dukungan. Akan tetapi banyak juga ibu-ibu yang mengalami
menopause namun tidak mengalami perubahan yang berarti dalam kehidupannya.
Menopause rupanya mirip atau sama juga dengan masa pubertas yang dialami
seorang remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat reproduksi, dimana ada remaja
yang cemas, ada yang khawatir namun ada juga yang biasa-biasa sehingga tidak
menimbulkan gejolak.
26. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Adapun simtom-simtom psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari beberapa aspek, menurut
Blackburn and Davidson (1990 :9) adalah sebagai berikut :
• Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti: mudah marah,
perasaan sangat tegang.
• Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti: khawatir, sukar konsentrasi, pikiran
kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri sebagai sangat sensitif, merasa tidak
berdaya.
• Motivasi yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti : menghindari situasi, ketergantungan
yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan.
• Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti : gugup, kewaspadaan yang
berlebihan, sangat sensitif dan agitasi.
• Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti : berkeringat, gemetar, pusing, berdebar-debar,
mual, mulut kering.
Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanann diri yang dipilih secara
alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam dan berbahaya. Kecemasan
yang dialami dalam situasi semacam itu memberi isyarat kepada makhluk hidup agar melakukan
tindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau mengurangi bahaya atau ancaman.
Menjadi cemas pada tingkat tertentu dapat dianggap sebagai bagian dari respon normal untuk
mengatasi masalah sehari-hari. Bila kecemasan ini berlebihan dan tidak sebanding dengan suatu
situasi, hal itu dianggap sebagai hambatan dan dikenal sebagai masalah klinis.
27. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
•Mudah Tersinggug
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan
kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan
marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap
tidak menggangu. Ini mungkin disebabkan dengan
datangnya menopause maka wanita menjadi sangat
menyadari proses mana yang sedang berlangsung
dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif
terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya,
terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan
sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang
terjadi dalam dirinya.
28. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
• Stress
Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk
para lansia menopause. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar dalam
lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan
menyelusup ke dalam tidur. Kalau tidak ditanggulangi stress dapat menyita energi,
mengurangi produktivitas kerja dan menurunkan kekebalan terhadap penyakit,
artinya kalau dibiarkan dapat menggerogoti tubuh secara diam-diam.
Namun demikian stress tidak hanya memberikan dampak negatif, tapi bisa juga
memberikan dampak positif. Apakah kemudian dampak itu positif atau negatif,
tergantung pada bagaimana individu memandang dan mengendalikannya. Stress
adalah suatu keadaan atau tantangan yang kapasitasnya diluar kemampuan seseorang
oleh karena itu, stress sangat individual sifatnya.
Respon orang terhadap sumber stress sangat beragam, suatu rentang waktu bisa tiba-
tiba jadi pencetus stress yang temporer. Stress dapat juga bersifat kronis misalnya
konflik keluarga. Reaksi kita terhadap pencetus stress dapat digolongkan dalam dua
kategori psikologis dan fisiologis.
Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan,
sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi kita dapat menimbulkan beragam
reaksi, mulai dari hanya ekspresi marah sampai akhirnya ke hal-hal lain yang lebih sulit
untuk dikendalikan. Di tingkat psikologis, respon orang terhadap sumber stress ini
tergantung pada beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap
orang itu dalam menanggapi stress tersebut.
29. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
• Depresi
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa
diperkirakan 9% s/d 26% wanita dan 5% s/d 12% pria pernah menderita penyakit
depresi yang gawat di dalam kehidupan mereka. Setiap saat, diperkirakan bahwa
4,5% s/d 9,3% wanita dan 2,3% s/d 3,2% pria akan menderita karena gangguan ini.
Dengan demikian secara kasar dapat dikatakan bahwa wanita dua kali lebih besar
kemungkinan akan menderita depresi daripada pria.
Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih, karena kehilangan
kemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan kesempatan untuk
memiliki anak, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena
kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya.
Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi
merupakan respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dialami
dalam fase kehidupan tertentu, akan tetapi beberapa wanita mungkin
mengembangkan rasa depresi yang dalam yang tidak sesuai atau proporsional
dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit dihindarkan.
30. Masalah yang timbul pada
Klimakterium dan Menopause
Simton-simton psikologis adanya, menurut Marie Blakburn dan Kate Davidson
(1990:5) adalah sebagai berikut :
• Suasana hati, ditandai dengan kesedihan, kecemasan, mudah marah.
• Berpikir, ditandai dengan mudah hilang konsentrasi, lambat dan kacau dalam
berpikir, menyalahkan diri sendiri, ragu-ragu, harga diri rendah.
• Motivasi, ditandai dengan kurang minat bekerja dan menekuni hobi, menghindari
kegiatan kerja dan sosial, ingin melarikan diri, ketergantungan tinggi pada orang
lain.
• Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering mondar-mandir,
menangis, mengeluh.
• Sintom biologis, ditandai dengan hilang nafsu makan atau nafsu makan bertambah,
hilang hasrat sesksual, tidur terganggu, gelisah.
Mungkin masih ada gejala-gejala fisik maupun psikologis lain yang menyertai
menopause. Gejala-gejala tersebut diatas sangat perlu dipahami supaya tidak
terjadi kesalahpahaman dalam memperlakukan para lansia. Dengan memahami
gejala tersebut diharapkan lansia dapat mengerti apa yang sedang terjadi dalam
diri mereka. Selain itu pihak keluarga pun diharapkan dapat merespon secara tepat
sehingga tidak membuat lansia merasa dikucilkan atau disia-siakan. Mari kita bantu
para lansia kita dengan memahami berbagai gejala fisik maupun psikologis sehingga
tahu bagaimana cara terbaik untuk membantu mereka.
31. Dampak negatif akibat Menopause
Dampak negatif akibat Menopause
• Sekitar 40-85% dari semua wanita dalam usia klimakterik
mempunyai keluhan. Gejala yang tetap dan tersering adalah gejolak
panas dan keringat banyak. Gejolak panas merupakan sensasi
seperti gelombang panas yang meliputi bagian atas dada, leher, dan
muka. Keluhan ini biasanya diikuti oleh gejala-gejala psikologik
berupa rasa takut, tegang, depresi, lekas marah, mudah tersinggung,
gugup dan jiwa yang kurang mantap.
• Keluhan lain dapat berupa sakit kepala, sukar tidur, berdebar-debar,
rasa kesemutan di tangan dan kaki, serta nyeri tulang dan otot.
Keringat malam hari merupakan keluhan yang sangat mengganggu,
sehingga menimbulkan lelah dan kesukaran bangun pagi. Semua
keluhan ini kurang menggembirakan bagi seorang wanita, dan
mendorong penderita mencari pengobatan.
32. Dampak negatif akibat Menopause
Dampak negatif akibat Menopause
• Atrofi epitel genital dapat mengakibatkan vaginitis senilis. Gejala-
gejalanya mencakup: iritasi, rasa terbakar, pruritus, leukorea,
dispareunia, perdarahan vaginal, penurunan sekresi vaginal,
penipisan epitel dan mudah kena trauma, pemendekan dan
pengurangan kelenturan vagina. Kebanyakan masalah seksual
dialami oleh wanita pascamenopause adalah karena status fisis dari
mukosa vagina, yang harus memelihara kelembaban protektif yang
cukup dan memberikan pelumas selama sanggama. Setelah
menopause, perubahan atrofik dapat menyebabkan dispareunia,
vaginitis, vaginismus, tak-nyaman fisis, dan hilang minat seksual.
• Kulit wanita banyak dipengaruhi oleh estrogen sehingga
menimbulkan kulit kehilangan elastisitasnya, berkerut, kering dan
menjadi lebih tipis. Hal tersebut mengurangi kecantikan seorang
wanita, sehingga wanita merasa kurang percaya diri lagi (dan dapat
menambah ketidakseimbangan emosi wanita tersebut).
33. Dampak negatif akibat Menopause
Dampak negatif akibat Menopause
• Gangguan psikogenik, ini mencakup : peningkatan rasa
gelisah, depresi, mudah cemas, insomnia, dan sakit kepala.
Keadaan lain yang dapat diperberat oleh gejala menopause
mencakup : masalah psikosomatik yang telah ada yang
diperkuat oleh gejolak panas, pola tidur yang diganggu oleh
keringat malam, penurunan libido karena vaginitis
atrofikans yang mengakibatkan dispareunia.
• Osteoporosis adalah gangguan tulang yang terutama
menyerang tulang trabekular, menyebabkan pengurangan
kuantitas tulang sehingga mengakibatkan tulang keropos.
Meskipun kedua jenis kelamin mengalami kehilangan massa
tulang dengan proses menua, jarang bagi pria mengalami
gejala osteoporosis sebelum usia 70.