Psikologi mempelajari perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Bidangnya meliputi psikologi perkembangan, sosial, kognitif, kepribadian, dan terapan seperti pendidikan, industri, dan organisasi. Psikologi berusaha menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan tingkah laku manusia.
1. Psikologi
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari
mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa)
dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu, sehingga secara etimologis, psikologidapat diartikan
dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi sebagai ilmu pengetahuan[sunting | sunting sumber]
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu
bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena
kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak
akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundtmendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.
Sejarah psikologi[sunting | sunting sumber]
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep
psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang
ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan
hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala -
gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap - tiap makhluk hidup
mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan
intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.[3]
2. Metode psikologi
1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.Peneliti
mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan
apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan
penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode
introspeksi akan dapat diatasi.
2. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja.
Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada
tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah
laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku
orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa”
orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin
diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik
sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang
menguraikan tentang keadaaan, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutaN.
3. 4. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar
orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-
pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang
mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan. Baik angket
atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara
penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan angket yaitu:
• Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas.
• interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee (
responden yang ditanyai)..
• Terdapat interaksi langsung berupa face to face sehingga diharapkan dapat
membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan.
4. Fungsi psikologi sebagai ilmu
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
1. Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif.
2. Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa
tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atauestimasi.
3. Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya
berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan , intervensi atautreatment serta
rehabilitasi atau perawatan.
Pendekatan perilaku
Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara
sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti
tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.
Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu
(organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum
melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan
reaksi atas stimulus yang datang.
5. Pendekatan fenomenologi
Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu
tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang
dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkutkesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti
melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:
Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang
membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat
dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks
adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat denganpsikologi kepribadian, karena perkembangan
individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut
Psikologi social
Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
1. studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses
belajar, atribusi (sifat).
2. studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain.
3. studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama
dalam kelompok, dan persaingan.
6. Psikologi kepribadian
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi
perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu
sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan
lingkungannya.
Psikologi kognitif
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi,
proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.
Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan.
walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasimembuat wilayah
terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja
pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.
Wilayah terapan psikologi
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam
mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk
mind set anak
Psikologi industri dan organisasi Psikolog industri memfokuskan pada menggembangan,
mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan
psikologi organisasimempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan
anggota-anggotanya
7. Psikologi Sosial
Psikologi sosial berasal dari kata psikologi dan sosial. Pengertian psikologi adalah sebuah bidang ilmu
pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara
ilmiah. Adapun pengertian sosial adalah segala perilaku manusia yang menggambarkan hubungan
nonindividualis. Jadi, pengertian psikologi sosial adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari
mengenai pengaruh hubungan individualis terhadap perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Berikut adalah beberapa pengertian psikologi sosial menurut para ahli:
1.Hubert Bonner dalam bukunya “Social Psychology” menyatakan “Psikologi sosial adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.“
2.Michener & Delamater (1999) menyatakan bahwa psikologi sosial adalah studi alami tentang sebab-
sebab dari prilaku sosial manusia.
3.Sherif & Sherif dalam bukunya “An Outline of Social Psychology” memberikan definisi sebagai
berikut “psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku
individu manusia dalam kaitannya dengan situasi-situasi perangsang sosial.” Dalam definisi ini, tingkah
laku telah dihubungkan dengan situasi-situasi perangsang sosial.
4. Shaw & Costanzo (1970) menyatakan bahwa psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial.
5. Boring, Langveld, and Weld dalam bukunya “ Foundations of Psychology” berpendapat bahwa:
“Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari individu manusia dalam kelompokknya dan
hubungan antara manusia dengan manusia.”